Você está na página 1de 4

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT.

BW PLANTATION
PT. BW PLANTATI ON
ANALI SA LAPORAN KEUANGAN
TAHUN 2008 & 2009

Rasio
Tahun
2008 2009
1. LIKUIDITAS

a. Current Ratio
41.13 35.59
b. Quick Ratio
19.81 20.51
c. Cash Ratio
339.1 348.14


2. SOLVABILITAS (LEVERAGE RATIO)

a. Total Debt to Equity Ratio
(208.59) (171.95)
b. Total Debt to Total Assets Ratio
147.94 158.15


3. AKTIVITAS

a. Total Assets Turnover Ratio
44.16 38.95
b. Receivable Turnover Ratio
6253.80 3321.35
c. Inventory Turnover Ratio
243.84 341.35


4. PROFITABILITAS

a. Gross Profit Margin Ratio
65.65 62.18
b. Net Profit Margin Ratio
35.63 33.69


ANALISA LAPORAN KEUANGAN SECARA KOMPREHENSIF

1. LIKUIDITAS
a. Current Ratio
Current ratio PT.BW PLANTATION pada tahun 2008 menunjukkan angka 41,13% yang artinya setiap kewajiban
lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,41 aktiva lancar. Pada tahun 2009 menurun menjadi 35,59% artinya setiap
kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,35 aktiva lancar.
Current ratio PT.BW PLANTATION dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 juga mengalami peningkatan dan
penurunan, namun kinerja perusahaan di tahun 2008 dan 2009 kurang baik karena angka rasio kurang dari ketentuan
yaitu 1 : 2 artinya aktiva lancar belum dapat menjamin kewajiban lancar, karena persentase angka rasio berada
dibawah 200%.

b. Quick Ratio
Quick ratio PT.BW PLANTATION pada tahun 2008 menunjukkan angka 19,81% yang artinya setiap kewajiban
lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,20 aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang. Pada tahun 2009 meningkat
menjadi 20,51% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,21 aktiva lancar.

Quick ratio PT.BW PLANTATION dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami peningkatan. Pada
tahun 2008 kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang belum
menjamin hutang lancar.

c. Cash Ratio
Cash ratio PT.BW PLANTATION pada tahun 2008 menunjukkan angka 339,1% yang artinya setiap kewajiban
lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 3,39 aktiva lancar berupa kas, bank, deposito. Pada tahun 2009 meningkat
menjadi 348,14% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 3,48 aktiva lancar berupa kas dan
bank.

Cash ratio PT.BW PLANTATION dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 selalu meningkat dan kinerja
perusahaan juga kurang baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,bank, dan
deposito hal ini dapat dilihat angka rasio yang sangat rendah khususnya terjadi ditahun 2008 sampai dengan 2009
yang di bawah 100%.

2. SOLVABILITAS ( LEVERAGE RATIO)
a. Total Debt to Equity Ratio
Total debt to equity ratio PT.BW PLANTATION tahun 2008 menunjukkan angka 208,59% artinya jumlah
kewajiban 208,59% dari kekayaan bersih. Tahun 2009 rasio ini meningkat menjadi 171,95% artinya jumlah
kewajiban 171,95% dari kekayaan bersih.

Kinerja keuangan PT.BW PLANTATION dilihat dari total debt to equity ratio selama tahun 2008 sampai tahun
2009 dinilai kurang baik karena jumlah kekayaan bersih jauh lebih kecil dari jumlah kewajiban yang dimiliki.

b. Total Debt to Total Assets Ratio
Total debt to total capital ratio PT.BW PLANTATION tahun 2008 menunjukkan angka 147,94% artinya jumlah
kewajiban perusahaan 147,94% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2009 rasio ini meningkat menjadi
158,15% artinya jumlah kewajiban perusahaan 158,15% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.

Kinerja keuangan PT.BW PLANTATION dilihat dari perhitungan total debt to total capital ratio selama tahun 2007
sampai dengan tahun 2009 dinilai sudah baik karena jumlah kekayaan bersih lebih besar dari jumlah kewajiban yang
dimiliki oleh perusahaan.

3. AKTIVITAS
a. Total Assets Turnover Ratio (TATO)

Total assets turnover ratio (TATO) PT.BW PLANTATION tahun 2008 menunjukkan angka 0,44 kali, artinya setiap
Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 0,44. Tahun 2009 meningkat menjadi 0,39 kali artinya setiap
Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 0,39.

Total assets turnover ratio (TATO) PT.BW PLANTATION sudah cukup baik karena perusahaan dapat mengelola
aktivanya namun rasio ini harus ditingkatkan lagi karena masih banyak dana yang tertanam dalam aktiva yang
menganggur ini dapat dilihat dari pendapatan yang dihasilkan kecil dan mengalami peningkatan dan penurunan dari
tahun 2007 sampai tahun 2009.

b. Receivable Turnover Ratio

Receivable turnover PT.BW PLANTATION tahun 2008 menunjukkan angka 62,54 kali, artinya setiap Rp 1 total
aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 62,54. Tahun 2009 menurun menjadi 33,21 kali artinya setiap Rp 1 total
aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 33,21.

Kinerja keuangan PT.BW PLANTATION masih kurang baik pada tahun 2008 dan 2009, karena perusahaan masih
belum efektif dalam mengelola piutangnya, hal ini terlihat pada perputaran piutangnya yang masih rendah, artinya
perusahaan masih perlu meningkatkan perputaran piutangnya agar dana yang tertanam dalam piutang dapat
menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

c. Inventory Turnover Ratio

Inventory turnover PT.BW PLANTATION pada tahun 2008 sebesar 2,44 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan
menghasilkan pendapatan Rp 2,44. Tahun 2009 meningkat menjadi 3,41 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan
menghasilkan pendapatan Rp 3,41.

Kinerja keuangan PT.BW PLANTATION cukup baik, karena perusahaan mampu mengelola persediaannya namun
rasio ini perlu ditingkatkan karena selama tahun 2008 sampai tahun 2009 rasio ini mengalami penurunan dan
peningkatan artinya perusahaan masih perlu meningkatkan perputaran persediaannya agar dana yang tertanam dalam
persediaan tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar sehingga laba yang dihasilkan akan maksimal.

4. PROFITABILITAS

a. Gross Profit Margin Ratio

Gross profit margin PT.BW PLANTATION pada tahun 2008 sebesar 65,65% artinya setiap Rp. 1 pendapatan
menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,65. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 62,18% artinya setiap Rp. 1
pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,62.

Kinerja PT.BW PLANTATION dalam menghasilkan Laba kotor dari jumlah pendapatan cukup baik terlihat
perusahaan hanya mampu menghasilkan laba kotor tertinggi tahun 2008 sebesar 65,65% dari total pendapatan.

b. Net Profit Margin Ratio

Net profit margin PT.BW PLANTATION pada tahun 2008adalah 35,63%, artinya perusahaan hanya mampu
menghasilkan 35,63% rugi dari jumlah pendapatan perusahaan. Pada tahun 2009 meningkat menjadi 33,69% artinya
pada tahun 2009perusahaan hanya mampu menghasilkan 33,69% laba dari jumlah pendapatan perusahaan.

Kinerja PT.BW PLANTATION dalam menghasilkan laba dari jumlah pendapatan atau net profit margin kurang
baik terlihat dari laba yang dihasilkan tertinggi pada tahun 2009 yaitu 33,69% dari total pendapatan artinya rasio ini
masih perlu ditingkatkan agar memperoleh laba yang besar. Terlihat pada tahun 2008 mengalami kerugian sebesar
35,63% dari total pendapatan.


Dapat di ambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT.BW PLANTATION dilihat dari keempat rasio ini sudah
cukup baik, namun ada beberapa rasio yang perlu ditingkatkan lagi yaitu likuiditas ratio karena perusahaan belum
bisa metupi kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Solvabilitas (Leverage Ratio) untuk Total
Debt to Equity Ratio yang perlu di tingkatkan karena dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami
minus, sedangkan untuk Total Debt to Total Assets Ratio harus lebih di turunkan karena penurunannya masih sedikit
kecil. Untuk rasio aktivitas khususnya perputaran piutang, persediaan dan modal kerja perlu ditingkatkan karena
perputarannya masih lambat. Sedangkan untuk Operating Income Ratio dan Net Profit Margin Ratio perlu di
tingkatkan karena dati tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 masih rendah, dan untuk Operating Ratio perlu di
turunkan karena terlalu tinggi sehingga mengurangi laba kotor perusahaan.

Você também pode gostar