Você está na página 1de 7

Analisa Kualitatif Karbohidrat

Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Maret 2013


Tempat : Laboratorium Bakteriologi


I. TUJUAN
a) Test Molish
Bertujuan untuk menentukan adanya karbohidrat secara kualitatif.
b) Test Moore
Bertujuan untuk mengetahui adanya aldehid pada karbohidrat.
c) Test Benedict
Bertujuan untuk mengetahui adanya gula reduksi pada karbohidrat.
d) Test Seliwanof
Bertujuan untuk mengetahui adanya ketosa (fruktosa) pada karbohidrat.
e) Test Barfoed
Bertujuan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.

II. PRINSIP
a) Test Molish
Karbohidrat akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat mebentuk senyawa furfural atau
turunannya. Furfural dan turunaannya akan berkondensasi dengan alfanatol (molish)
menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah ungu pada bidang batas antara larutan
karbohidrat dan H
2
SO
4
pekat.
b) Test Moore
Uji moore menggunakan NaOH (alkali) yang berfungsi sebagai sumber ion OH
-
yang
akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldol aldehid (aldehid dengan cabang
gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan bertujuan untuk membuka ikatan
karbon dengan hydrogen dan menggantikannya dengan gugus OH
-
.
c) Test Benedict
Larutan CuSO
4
dalam suasana alkali akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus
aldehid sehingga CuO atau kupri akan tereduksi menjadi Cu
2
O yang berwarna merah bata
(endapan).
d) Test Seliwanof
Perubahan fruktosa oleh HCl panas menjadi levulinatdan hidroksimetil furfural,
selanjutnya kondensasi hidroksimetil dengan resolsinol akan menghasilkan senyawa sukrosa
yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa, akan member reaksi positif berwarna orange.
e) Test Barfoed
Monosakarida akan mereduksi Cu
2+
dalam suasana asam lemah (CH
3
COOH),
menghasilkan endapan yang berwarna merah bata dari Cu
2
O.

III. REAKSI
a) Test Molish








b) Test Moore


O O
RC NaOH CH
3
CHCH
2
C
H OH H
(Alkil Aldehid) (2-propanol aldehid)



c) Test Benedict

O O
RCH + Cu
2
+ 2OH RCOH + Cu
2
O
(gula perdeuksi) (endapan merah bata





d) Test Seliwanof









e) Test Barfoed

O Cu
2+
asetat O
RCH RCOH + Cu
2
O + CH
3
COOH
( n-glukosa monosakarida) (endapan merah bata)


IV. DASAR TEORI
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik.
sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum /
selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan
karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat
merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon,hidrogen dan oksigen di alam. Mempunyai
rumus CH2O. misalnya glukosa C6H12O6( 6 kali CH2O). Karbohidrat sebenarnya adalah
polihidroksialdehida dan keton ataut urunan mereka. Karbohidrat memiliki keanekaragaman
sifat dengan faktor pembeda yaitu ukuran molekulnya (RALPH dan JOAN,1992).
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut
dalam pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Karbohidrat
dibagi dalam tiga golongan yaitu :
a. Monosakarida; adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang
lebih sederhana lagi, dapat dibedakan berdasarkan banyaknya atom C pada molekulnya,
dan gugus aldehid atau keton yang dikandung berubah menjadi aldosa dan ketosa.
Monosakarida merupakan gula sederhana yang memiliki satu atom karbon asimetrik,
contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan ribose.
b. Oligosakarida; adalah karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh molekul
monosakarida yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Biasanya dikenal dengan
disakarida, contoh : maltosa, laktosa, dan sukrosa.
c. Polisakarida; adalah karbohidrat yang mengandung lebih dari sepuluh monosakarida
yang berikatan. Bila dihidrolisis dapat menghasilkan lebih dari 6 molekul
monosakarida, contoh : glikogen dan amilum (pati) merupakan polimer glukosa.
Berfungsi untuk penyimpanan karbohidrat. (Nikku, 2011)

Peran atau Fungsi Karbohidrat
Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan
mudah didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat
di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.Kegemukan adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.

Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa
adalah jenisgula yang paling manis.

Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat
tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.

Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, hal
ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang berfungsi mengatur peristaltik usus.
Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes
mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi. Laktosa yang terdapat
pada susu dapat membantu penyerapan kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama
dalam saluran cerna memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.


V. ALAT & BAHAN
Alat
Gelas beker
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi pipet tetes
Pipet ukur 5ml dan 1 ml
Alat pemanas (kompor listrik)
Bulb pipet
Api Bunsen
Penjepit
Bahan
Sampel galaktosa
Sampel fruktosa
Sampel manitol
Sampel saccarosa
Sampel maltose
Sampel mannose
Sampel glukosa
Reagen barfoed
Reagen benedict
Reagen NaOH (moore)
Reagen molish
Reagen seliwanof
Larutan H
2
SO
4


VI. PROSEDUR UJI
a) Test Molish
1. Disediakan tabung reaksi sebanyak 7 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel
2. Dituang 2,5 ml masing-masing sampel ke tabung reaksi tadi sesuai dengan labelnya
masing-masing
3. Ditambahkan 1 tetes pereaksi molish ke masing-masing sampel
4. Ditambahkan 1,5 ml H
2
SO
4
pekat ke masing-masing sampel secara hati-hati melalui
dinding tabung
5. Diamati perubahan yang terjadi

b) Test Moore
1. Disediakan tabung reaksi sebanyak 7 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel
2. Dituang 2,5 ml masing-masing sampel ke tabung reaksi tadi sesuai dengan labelnya
masing-masing
3. Diisi masing-masing tabung dengan 0,5 ml NaOH
4. Dipanaskan kedalam panci yang telah terisi air mendidih
5. Ditunggu selama 5 menit, kemudian diangkat
6. Diamati perubahan yang terjadi

c) Test Benedict
1. Disediakan tabung reaksi sebanyak 7 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel
2. Dituang 2,5 ml larutan benedict ke masing-masing tabung reaksi
3. Ditambahkan 0,5 ml sampel ke masing-masing tabung reaksi
4. Dipanaskan selama 3-5 menit, kemudian diangkat
5. Diamati perubahan yang terjadi

d) Test Seliwanof
1. Disediakan tabung reaksi sebanyak 7 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel
2. Dituang 2,5 ml larutan seliwanof ke masing-masing tabung reaksi
3. Ditambahkan 0,5 ml sampel ke masing-masing tabung reaksi
4. Dipanaskan selama 3-5 menit, kemudian diangkat
5. Diamati perubahan yang terjadi

e) Test Barfoed
1. Disediakan tabung reaksi sebanyak 7 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel
2. Dituang 2,5 ml larutan barfoed ke masing-masing tabung reaksi
3. Ditambahkan 0,5 ml sampel ke masing-masing tabung reaksi
4. Dipanaskan selama 3-5 menit, kemudian diangkat
5. Diamati perubahan yang terjadi



VII. HASIL PENGAMATAN
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN

Você também pode gostar