Você está na página 1de 17

konsep dasar promosi kesehatan

1. Definisi Promosi kesehatan


Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam
rangka mencapai status kesehatan yang meliputi fisik, mental, kesejahteraan sosial. Individu atau kelompok mampu untuk
mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.
Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan baik di tingkat
personal, swasta, maupun pemerintah.

2. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin.
- Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program.
Mediasi berarti menjembatani pertemuan diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain
yang terkait sampah.
- Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam
menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.
Strategi promosi kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
- Advokasi
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin.
- Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif
untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.
- Gerakan. Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:
- Strategi Promosi Kesehatan Primer
Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan
sehat.
- Strategi Promosi Kesehatan Sekunder
Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit.
- Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan
rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

3. Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :
- Penyakit TB dan Malaria
- Maternal Mortality (kematian ibu)
- kecelakaan laluilintas
- penyakit HIV/AIDS
- Keamanan pangan
- Kesehatan Mental
- Diabetas, Tembakau
- Pemberantasan Alkohol
- Pemukiman kumuh
- Kesehatan Lansia.

4. Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :
- Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan
- Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan
- Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
- Sistem promosi kesehatan

Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut :
- Pemberdayaan Individu
Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif
akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk
menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.
- Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika
penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung
pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.
- Pemperkuat sistem kesehatan
System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative.
Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.
- Kerjasama lintas sektor
Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus
melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan
penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit degenerative akan dapat dicegah.


TEORI DASAR PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN
Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan atau mendirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui peningkatan kemauan, kemampuan dan lingkungan yang sehat.
Promosi kesehatan mencakup aspek-aspek yaitu :
-Aspek perilaku merupakan salah satu upaya untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran suatu potensi yang dimiliki
masyarakat agar memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Aspek lingkungan merupakan suasana yang mempengaruhi perkembangan perilaku yang berhubungan dengan aspek sosial
dan aspek ekonomi.
Aspek sosial hal ini dapat terwujud apabila seseorang mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain
dan kelompok orang tertentu.
-Aspek ekonomi hal ini dapat terwujud apabila seseorang memiliki suatu kegiatan yang dapat menghasilkan penghasilan
terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya.

UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan adalah suatu kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya pemeliharaan kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek :
1. Kuratif yaitu merupakan bagian dari pengobatan suatu penyakit. Tujuan pada tingkat ini agar para penderita penyakit
(penyakit kronis) tidak menjadi lebih parah.
2. Rehabilitatif yaitu merupakan pemulihan kesehatan. Tujuan utama pada tingkatan ini adalah agar kelompok seseorang yang
baru sembuh sakit dapat pulih kembali kesehatannya, mencegah dan memulihkan kecacatan akibat penyakitnya.
Upaya peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek :
1. Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya adalah kelompok orang sehat, dengan
tujuan agar seseorang mampu meningkatkan kesehatannya.
2. Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok
orang sehat dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit.
Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit ringan.
Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.
b. Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer.
Contohnya : Puskesmas dengan rawat inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.
c. Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan
kesehatan primer.
Contohnya : Rumah Sakit Provinsi.

TUJUAN PROMOSI
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan
lingkungan sehat
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik
fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.



SASARAN
Sasaran promosi kesehatan adalah :
o Indvidu atau keluarga
Dengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik secara langsung ataupun melalui
berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan
tindakan hidup bersih dan lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.
o Masyarakat atau LSM
Diharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama serta saling membantu untuk
mewujudkan lingkungan sehat.
o Lembaga pemerintah
Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan lingkungan sehat, membuat kebijakan yang
berhubungan dengan bidang kesehatan.
o Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada masyarakat.

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
VISI :
Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara kesehatannya.
MISI :
Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.
Upaya untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:
1. Advokad
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para pembuat keputusan untuk langsung membuat
pemecahan satu masalah.
2. Menjembatani
Promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi
terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
3. Memampukan
Memampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan
penyuluhan pendidikan, pelatihan, dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan sehat.

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Yaitu cara untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan, diantaranya yaitu:
a. Advokasi
Adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan di berbagai sector sehingga para pejabat tersebut mau mendukung
program kesehatan yang kita inginkan.
b. Dukungan Sosial
Tujuannya adalah untuk mencari dukungan social melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Misalnya : dukungan sosial berupa seminar, bimbingan kepada tokoh masyarakat.
c. Pemberdayaan Masyarakat
Suatu kegiatan promosi kesehatan promosi kesehatan yang diberikan secara langsung dapat membuat masyarakat mewujudkan
kemampuannya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka.
Misalnya : penyuluhan kesehatan
Strategi Promosi Kesehatan tersebut di atas diarahkan untuk:
Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat.
Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung.
Memperkuat, mendukung dan mendorong kegiatan masyarakat.
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan perorangan.
Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat.
RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
1. Mengembangkan kebijakan pembangunan kesehatan (healthy public policy)
Yaitu berupaya mengembangkan kebijakan pembangunan di setiap sektor dengan memperhatikan dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Contoh : membangun pabrik harus mempertimbangkan dampak negatif, penebangan hutan secara liar dapat mempengaruhi
kerusakan lingkungan
2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung (create partnership and supportive environment)
Yaitu mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung suasana yang memungkinkan masyarakat yang
termotivasi melakukan pembangunan kesehatan.
Contoh : adanya perlindungan tenaga kerja dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
3. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action)
Yaitu memberikan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang sudah berjalan dimasyarakat, sehingga lebih berkembang
serta memberikan peluang bagi masyarakat yang melakukan kegiatan dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
Contoh : BKR (Bina Karya Remaja) dengan memberi keterampilan kerja sehingga dapat memperoleh suatu penghasilan.
4. Keterampilan Individu (personnel skill)
peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu dengan cara memberikan
penyuluhan mengenai bagaimana cara memelihara, mencegah, dan mengobati suatu penyakit.
5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient health services)
Masyarakat merupakan pengguna atau penerima pelayanan kesehatan dan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat ikut serta
dalam menerima dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

TATANAN (TEMPAT PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN)
a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga
sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-
anaknya sejak lahir
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah
merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat
untuk berperilaku sehat bagi anak.
c. Promosi kesehatan ditempat kerja
Sasaran promosi kesehatan adalah karyawan, yang berperan sebagai promotor kesehatan adalah pemimpin perusahaan dan
sektor kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas tempat kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau
pekerjanya.
d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
Di tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu dilaksanakan promosi kesehatan, yaitu dengan cara
menyediakan fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat pengunjungnya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran
mengenai cara-cara menjaga kebersihan.
e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dsb, merupakan tempat yang strategis untuk
melakukan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas
kesehatan kepada pasien atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.

METODE DAN TEKNIK PROMKES
Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan.
Berdasarkan sasarannya metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Metode Promosi Kesehatan Individual
Metode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan kesehatan dapat berkomunikasi secara langsung dengan klien,
baik bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi lainnya.
b. Metode Promosi Kesehatan Kelompok
Sasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil,
misalnya : dengan melakukan diskusi kelompok, saling mencurahkan pendapat.
2. metode promosi kesehatan untuk kelompok besar,
misalnya : metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab, seminar.
c. Metode Promosi Kesehatan Massal
Sasaran promosi kesehatan massal dapat dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, sosial budaya,
dsb. Sebelum melakukan promosi kesehatan, promotor kesehatan harus merancang pesan kesehatan yang akan disampaikan.
Metode promosi kesehatan massal adalah :
o Ceramah umum, biasa dilakukan di lapangan terbuka dan tempat-tempat umum.
o Penyampaian pesan melalui alat elektronik seperti radio dan televisi.
o Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, selebaran, poster, dsb.
o Penggunaan media di luar ruang, misalnya spanduk, umbul-umbul.

PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis. Sedangkan
faktor eksternal terdiri dari sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor
yang mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Lingkungan (environment) mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi.
Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap
lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan
sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan.
b) Perilaku (behavior) perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan.
c) Pelayanan kesehatan (health services) intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan
perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan.
d) Keturunan (heredity) intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi
kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.
Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi
perilaku dan perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.
konsep dasar promosi kesehatan

1. Definisi Promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam
rangka mencapai status kesehatan yang meliputi fisik, mental, kesejahteraan sosial. Individu atau kelompok mampu untuk
mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.
Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan baik di tingkat
personal, swasta, maupun pemerintah.

2. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin.
- Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program.
Mediasi berarti menjembatani pertemuan diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain
yang terkait sampah.
- Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam
menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.
Strategi promosi kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
- Advokasi
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin.
- Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif
untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.
- Gerakan. Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:
- Strategi Promosi Kesehatan Primer
Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan
sehat.
- Strategi Promosi Kesehatan Sekunder
Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit.
- Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan
rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

3. Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :
- Penyakit TB dan Malaria
- Maternal Mortality (kematian ibu)
- kecelakaan laluilintas
- penyakit HIV/AIDS
- Keamanan pangan
- Kesehatan Mental
- Diabetas, Tembakau
- Pemberantasan Alkohol
- Pemukiman kumuh
- Kesehatan Lansia.

4. Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :
- Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan
- Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan
- Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
- Sistem promosi kesehatan

5. Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut :
- Pemberdayaan Individu
Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif
akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk
menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.
- Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika
penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung
pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.
- Pemperkuat sistem kesehatan
System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative.
Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.
- Kerjasama lintas sektor
Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus
melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan
penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit degenerative akan dapat dicegah.


TEORI DASAR PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN
Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan atau mendirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui peningkatan kemauan, kemampuan dan lingkungan yang sehat.
Promosi kesehatan mencakup aspek-aspek yaitu :
Aspek perilaku merupakan salah satu upaya untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran suatu potensi yang dimiliki
masyarakat agar memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Aspek lingkungan merupakan suasana yang mempengaruhi perkembangan perilaku yang berhubungan dengan aspek sosial
dan aspek ekonomi.
Aspek sosial hal ini dapat terwujud apabila seseorang mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain
dan kelompok orang tertentu.
Aspek ekonomi hal ini dapat terwujud apabila seseorang memiliki suatu kegiatan yang dapat menghasilkan penghasilan
terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya.

UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan adalah suatu kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya pemeliharaan kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek :
1. Kuratif yaitu merupakan bagian dari pengobatan suatu penyakit. Tujuan pada tingkat ini agar para penderita penyakit
(penyakit kronis) tidak menjadi lebih parah.
2. Rehabilitatif yaitu merupakan pemulihan kesehatan. Tujuan utama pada tingkatan ini adalah agar kelompok seseorang yang
baru sembuh sakit dapat pulih kembali kesehatannya, mencegah dan memulihkan kecacatan akibat penyakitnya.
Upaya peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek :
1. Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya adalah kelompok orang sehat, dengan
tujuan agar seseorang mampu meningkatkan kesehatannya.
2. Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok
orang sehat dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit.
Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit ringan.
Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.
b. Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer.
Contohnya : Puskesmas dengan rawat inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.
c. Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan
kesehatan primer.
Contohnya : Rumah Sakit Provinsi.

TUJUAN PROMOSI
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan
lingkungan sehat
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik
fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.



SASARAN
Sasaran promosi kesehatan adalah :
o Indvidu atau keluarga
Dengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik secara langsung ataupun melalui
berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan
tindakan hidup bersih dan lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.
o Masyarakat atau LSM
Diharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama serta saling membantu untuk
mewujudkan lingkungan sehat.
o Lembaga pemerintah
Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan lingkungan sehat, membuat kebijakan yang
berhubungan dengan bidang kesehatan.
o Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada masyarakat.

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
VISI :
Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara kesehatannya.
MISI :
Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.
Upaya untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:
1. Advokad
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para pembuat keputusan untuk langsung membuat
pemecahan satu masalah.
2. Menjembatani
Promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi
terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
3. Memampukan
Memampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan
penyuluhan pendidikan, pelatihan, dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan sehat.

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Yaitu cara untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan, diantaranya yaitu:
a. Advokasi
Adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan di berbagai sector sehingga para pejabat tersebut mau mendukung
program kesehatan yang kita inginkan.
b. Dukungan Sosial
Tujuannya adalah untuk mencari dukungan social melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Misalnya : dukungan sosial berupa seminar, bimbingan kepada tokoh masyarakat.
c. Pemberdayaan Masyarakat
Suatu kegiatan promosi kesehatan promosi kesehatan yang diberikan secara langsung dapat membuat masyarakat mewujudkan
kemampuannya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka.
Misalnya : penyuluhan kesehatan
Strategi Promosi Kesehatan tersebut di atas diarahkan untuk:
Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat.
Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung.
Memperkuat, mendukung dan mendorong kegiatan masyarakat.
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan perorangan.
Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat.
RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
1. Mengembangkan kebijakan pembangunan kesehatan (healthy public policy)
Yaitu berupaya mengembangkan kebijakan pembangunan di setiap sektor dengan memperhatikan dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Contoh : membangun pabrik harus mempertimbangkan dampak negatif, penebangan hutan secara liar dapat mempengaruhi
kerusakan lingkungan
2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung (create partnership and supportive environment)
Yaitu mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung suasana yang memungkinkan masyarakat yang
termotivasi melakukan pembangunan kesehatan.
Contoh : adanya perlindungan tenaga kerja dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
3. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action)
Yaitu memberikan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang sudah berjalan dimasyarakat, sehingga lebih berkembang
serta memberikan peluang bagi masyarakat yang melakukan kegiatan dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
Contoh : BKR (Bina Karya Remaja) dengan memberi keterampilan kerja sehingga dapat memperoleh suatu penghasilan.
4. Keterampilan Individu (personnel skill)
peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu dengan cara memberikan
penyuluhan mengenai bagaimana cara memelihara, mencegah, dan mengobati suatu penyakit.
5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient health services)
Masyarakat merupakan pengguna atau penerima pelayanan kesehatan dan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat ikut serta
dalam menerima dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

TATANAN (TEMPAT PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN)
a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga
sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-
anaknya sejak lahir
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah
merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat
untuk berperilaku sehat bagi anak.
c. Promosi kesehatan ditempat kerja
Sasaran promosi kesehatan adalah karyawan, yang berperan sebagai promotor kesehatan adalah pemimpin perusahaan dan
sektor kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas tempat kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau
pekerjanya.
d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
Di tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu dilaksanakan promosi kesehatan, yaitu dengan cara
menyediakan fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat pengunjungnya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran
mengenai cara-cara menjaga kebersihan.
e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dsb, merupakan tempat yang strategis untuk
melakukan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas
kesehatan kepada pasien atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.

METODE DAN TEKNIK PROMKES
Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan.
Berdasarkan sasarannya metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Metode Promosi Kesehatan Individual
Metode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan kesehatan dapat berkomunikasi secara langsung dengan klien,
baik bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi lainnya.
b. Metode Promosi Kesehatan Kelompok
Sasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil,
misalnya : dengan melakukan diskusi kelompok, saling mencurahkan pendapat.
2. metode promosi kesehatan untuk kelompok besar,
misalnya : metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab, seminar.
c. Metode Promosi Kesehatan Massal
Sasaran promosi kesehatan massal dapat dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, sosial budaya,
dsb. Sebelum melakukan promosi kesehatan, promotor kesehatan harus merancang pesan kesehatan yang akan disampaikan.
Metode promosi kesehatan massal adalah :
o Ceramah umum, biasa dilakukan di lapangan terbuka dan tempat-tempat umum.
o Penyampaian pesan melalui alat elektronik seperti radio dan televisi.
o Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, selebaran, poster, dsb.
o Penggunaan media di luar ruang, misalnya spanduk, umbul-umbul.

PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis. Sedangkan
faktor eksternal terdiri dari sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor
yang mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Lingkungan (environment) mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi.
Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap
lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan
sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan.
b) Perilaku (behavior) perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan.
c) Pelayanan kesehatan (health services) intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan
perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan.
d) Keturunan (heredity) intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi
kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.
Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi
perilaku dan perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Diposkan oleh Feyzar Maghfirah di 15.02

PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

Dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan mempunyai prinsip-prinsip yang berguna sebagai dasar-dasar dari
pelaksanaan program promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi : Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve their health), lebih
luas dari pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak
lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.
2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi
lingkungan atau hal-hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
4. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang selanjutnya disebut gerakan
pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan upaya advokasi dan bina suasana (social support).
5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu di rumah/tempat tinggal (where we
live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja (where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything)
dan di sarana kesehatan (where we get health services).
6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan
(transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan
masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.
7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi
dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku
individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekuensi kegiatan seperti: advokasi, bina suasana,
gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang lingkup promosi kesehatan atau
setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga, fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
a. Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat, sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bias
lebih spesifik juga. Pendidikan kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu keluarga
sebagai satu sasaran.
2) Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain, yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila
promosi kesehatan yang dilakukan sudah baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-masing anggota
keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.
3) Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya, yang masing-masing anggota keluarga sudah
anut sejak lama, biasanya berupa kebiasaan-kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu
menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka dalam menerima segala bentuk promosi
yang dilakukan.
b. Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan
Promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1) Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan, pengunjung, keluarga pasien.
2) Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang diderita pasien.
3) memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
4) menerapkan proses belajar di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan berbagai sektor
yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta
berkesinambungan. Dalam ruang lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsip-prinsip, diantaranya :
1) Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan
yang ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan lingkungan kerja yang
mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga
lingkungan agar tetap sehat.
2. Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif mengindetifikasi masalah kesehatan yang
dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan
di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan
kemampuan mereka dalam merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit.
3. Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja
hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila
memungkinkan.
4. Kelompok organisasi masyarakat
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi
wanita dan laki-laki yang ada, termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan berbagai
organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di
Tempat kerja hendaknya di perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5. Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti penting
pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya
terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih
mentap, program hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan kerja.
d. Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah
Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga memiliki prinsip, diantara yaitu :
1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para tokoh
masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat
2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
a. Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat
mengembangkan berbagai ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social
b. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua

3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
c. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
d. Kerjasama dengan Puskesmas setempat
e. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan makanan
e. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya antara lain:
a. Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran dari tindakan
promosi kesehatan ini juga tidak tetap. Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dan lain-lain maka penerapan
yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster, spanduk, dan lain-lain. Dengan ini maka orang-orang
yang saat itu berada di tempat itu akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada

Beberapa definisi promosi kesehatan telah dikemukakan, salah satunya definisi Ottawa Charter, bahwa promosi kesehatan
adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah
sehat secara fisik, mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-citanya, mencukupi
kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan
hanya objek untuk hidup. Kesehatan adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari social dan kekuatan
personal. Jadi promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan saja, melainkan juga gaya hidup untuk
lebih sehat. (Keleher,et.al, 2007).
Disisi lain Nutbeam dalam Keleher, et.al (2007) menerangkan bahwa promosi kesehatan adalah proses sosial dan politis yang
menyeluruh, yang tidak hanya menekankan pada kekuatan ketrampilan dan kemampuan individu , tetapi juga perubahan sosial,
lingkungan dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Jadi promosi kesehatan adalah proses
untuk memungkinkan individu mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan kesehatan
individu dan masyarakat..
WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan
suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat.
Dari beberapa definisi diatas, promosi kesehatan mempunyai beberapa level pengertian, sehingga konsep promosi kesehatan
adalah semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan lingkungan, pengembangan kemampuan
individu dan kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi dan sosial untuk meningkatkan status
kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,et.al, 2007).
Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area promosi kesehatan pun tidaklah sempit, menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat
10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu :
1. membangun kebijakan kesehatan publik
2. menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. memberdayakan masyarakat
4. mengembangkan kemampuan personal
5. berorientasi pada layanan kesehatan
6. promote social responbility of health
7. meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social
8. meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan
9. memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat.
10. infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatan
Pada realitasnya, area-area promosi kesehatan itu harus dilakukan dengan menekankan pada prioritas supaya pelaksanaannya
lebih terarah, efektif dan tepat sehingga tujuan tercapai. Pada tahun 2011 sampai dengan 2016 area prioritas promosi
kesehatan, adalah
1. social determinant of health, yang termasuk determinan sosial untuk kesehatan ini adalah kebijakan-kebijakan kesehatan,
health equity, kesenjangan social termasuk juga persoalan-persoalan ekonomi.
2. noncommunicable disease control and prevention. Di Indonesia, data penyakit tidak menular sebagai berikut, proporsi angka
kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. Hasil Riskesdas tahun
2007 menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (31,7 %), penyakit jantung
(7,2%), stroke (0,83%), diabetes melitus (1,1%) dan diabetes melitus di perkotaan (5,7%), asma (3,5%), penyakit sendi (30,3%),
kanker/tumor (0,43%), dan cedera lalu lintas darat (25,9%). Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur,
jumlahnya mencapai 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%, kanker 5,7%, penyakit saluran nafas bawah
kronik (5,1%), penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung lainnya 4,6%. Faktor risiko penyakit tidak menular meliputi
pola makan tidak sehat seperti pola makan rendah serat dan tinggi lemak serta konsumsi garam dan gula berlebih, kurang
aktifitas fisik (olah raga) dan konsumsi rokok. Artinya bahwa perubahan pola penyakit di atas sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Penyakit tidak menular menjadi salah satu
tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan.
3. health promotion system, berkaitan dengan infrasturktur atau hal-hal yang yang mendukung promosi kesehatan, seperti
kempetensi, alat dan pengalaman, penelitian dan pengembangan tentunya dengan melibatkan budaya, systemn dan teknologi-
teknologi terbaru.
4. promosi kesehatan yang berkelanjutan, melingkupi pendekatan-pendekatan kemitraan, pendekatan lingkungan, pencegahan
bencana dan manajement pasca bencana.
Di saat melakukan promosi kesehatan dalam area-area tersebut maka dibutuhkan suatu strategi atau pendekatan-pendekatan
tertentu supaya hasil yang didapatkan efektif dan tepat. Keleher, et.al (2007) menyampaikan 5 (lima ) strategi (pendekatan)
sebagai berikut :
1. primary care / pencegahan penyakit
2. pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku
3. partisipasi pendidikan kesehatan
4. community action
5. socio-ecological health promotion.
Masing-masing dari pendekatan tersebut mempergunakan metode-metode / teknik yang berbeda-beda, misalnya kita akan
melakukan suatu promosi kesehatan yang berkelanjutan (area no 4) maka strategi yang dapat digunakan salah satunya adalah
dengan pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku. Bilamana mempergunakan strategi ini maka media informasi kesehatan,
kelompok-kelompok diskusi, pengembangan ketrampilan personal akan lebih tepat sebagai metodenya. Dan tentunya pemilihan
pendekatan atau metode selalu didahului dengan community analysis, karena menurut Dignan & Carr (1992) bahwa dalam
setiap upaya promosi kesehatan melalui langkah-langkah berikut ini : Community analysis, targeted assessment, program plan
development, implementation, evaluation.
Sebagai bentuk kesinambungan promosi kesehatan maka langkah-langkah peromosi kesehatan tidak bisa dilepaskan dari
monitoring dan evaluasi. Suatu monitoring adalah Berikut ini tipe-tipe evaluasi (Fertman & Allensworth, 2010)
1) Formative evaluation, menekankan pada informasi dan materi-materi selama program perencanaan dan pengembangan.
2) Process evaluation, berkenaan dengan evaluasi pada informasi sistematis yang didapat selama implementasinya.
3) Impact evaluation, menekankan pada efek atau isi mengenai tujuan yang akan dicapai,
4) Outcome evaluation, menekankan apakah program ini dapat emmberikan hasil sampai sejauh mana perubahan perilaku yang
didapatkan.
Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI
No. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program
kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma Sehat menuju visi Indonesia Sehat. Bilamana
ditengok kembali hal ini sejalan dengan visi global.
Visi Promosi Kesehatan adalah: PHBS 2010, yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang
berbudaya sehat. Visi tersebut adalah benar-benar visioner, menunjukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya
tidak mungkin untuk dicapai. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (yang ingin diperbaiki)
ke suasana baru (yang ingin dicapai). Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidang garapan Promosi kesehatan adalah aspek
budaya (kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya
bersifat lebih lestari.
Misi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah: (1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat; (2)
Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya phbs di masyarakat; (3) Melakukan advokasi kepada para
pengambil keputusan dan penentu kebijakan. Misi tersebut telah menjelaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan oleh
Promosi Kesehatan dalam mencapai visinya. Misi tersebut juga menjelaskan fokus upaya dan kegiatan yang perlu dilakukan. Dari
misi tersebut jelas bahwa berbagai kegiatan harus dilakukan serempak.
Selanjutnya, perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan merupakan tanggungjawab kita bersama, bahkan bukan sektor
kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha. Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders). Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan
pusat, provinsi, kabupaten/kota dan semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka mencapai
visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan secara nasional. Semuanya itu adalah dalam rangka menuju Indonesia Sehat, yaitu
Indonesia yang penduduknya hidup dalam perilaku dan budaya sehat, dalam lingkungan yang bersih dan kondusif dan
mempunyai akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga dapat hidup sejahtera dan produkti
Reference:
Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition.
USA : Lea & Febiger
Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley Imprint.
Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.
www.who.int. 1998

konsep dasar promosi kesehatan

1. Definisi Promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam
rangka mencapai status kesehatan yang meliputi fisik, mental, kesejahteraan sosial. Individu atau kelompok mampu untuk
mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.
Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan baik di tingkat
personal, swasta, maupun pemerintah.

2. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin.
- Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program.
Mediasi berarti menjembatani pertemuan diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain
yang terkait sampah.
- Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam
menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.
Strategi promosi kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
- Advokasi
- Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan
yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya
sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin.
- Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif
untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.
- Gerakan. Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:
- Strategi Promosi Kesehatan Primer
Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan
sehat.
- Strategi Promosi Kesehatan Sekunder
Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit.
- Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan
rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

3. Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :
- Penyakit TB dan Malaria
- Maternal Mortality (kematian ibu)
- kecelakaan laluilintas
- penyakit HIV/AIDS
- Keamanan pangan
- Kesehatan Mental
- Diabetas, Tembakau
- Pemberantasan Alkohol
- Pemukiman kumuh
- Kesehatan Lansia.

4. Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :
- Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan
- Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan
- Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
- Sistem promosi kesehatan

5. Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut :
- Pemberdayaan Individu
Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif
akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk
menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.
- Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika
penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung
pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.
- Pemperkuat sistem kesehatan
System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative.
Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.
- Kerjasama lintas sektor
Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus
melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan
penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit degenerative akan dapat dicegah.

Você também pode gostar