Você está na página 1de 37

10/06/2014 1

GIZI PEKERJA
DAN
ASI DI TEMPAT KERJA
10/06/2014 1
Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc
Disampaikan pada :
Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2010 / 2011
Program Studi Pendidikan Dokter
UNIVERSITAS JAMBI
10/06/2014 2
Pokok Bahasan
Ruang Lingkup

Gizi Bagi Pekerja

Kebutuhan Gizi Pekerja

ASI di Tempat Kerja
10/06/2014 2
10/06/2014 3
RUANG LINGKUP

Latar Belakang
Tujuan
Sasaran
Dasar Hukum
10/06/2014 4
Latar Belakang
Status kesehatan dan gizi pekerja belum
dapat perhatian memadai, menurunkan
kapasitas kerja produktivitas menurun.

Masalah gizi pada pekerja disebabkan a.l:
Kurangnya kesedaran pekerja
Perilaku gizi yang kurang mendukung
Kesibukan pekerjaan
Keadaan sosioekonomi.
Kurangnya kesadaran dan komitmen
pengusaha
Belum adanya pembinaan optimal
pemerintah
10/06/2014 4
10/06/2014 5
Latar Belakang
Masalah gizi pada pekerja perempuan
karakteristik sendiri yaitu perempuan
dan pekerja.

Fungsi reproduksi haid, hamil,
melahirkan.

Ibu bekerja bukan merupakan alasan
untuk memberikan ASI Ekslusif.

Kewajiban perusahaan / tempat kerja
menyediakan RUANG ASI
10/06/2014 5
10/06/2014 6
Tujuan
Terpenuhinya kebutuhan gizi pekerja
dan ASI di tempat kerja.



Pimpinan tempat kerja / perusahaan.
Pengelola makanan di tempat kerja
Pekerja.

10/06/2014 6
Target
10/06/2014 7
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Kepmenkes No. 1593/ Menkes / SK / XI / 2005 tentang
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa
Indonesia.

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta
Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 , tentang
Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja
di tempat kerja.

Keputusan Bersama Dirjen Binawas Dep. Tenagakerja dan
Transmigrasi dengan Dirjen Binkesmas Dep. Kesehatan No.
Kep 22/ BW/ 1996 dan No. 202/ BM/DJ/BGM/ II / 1996
tentang Penanggulangan Anemia Gizi bagi pekerja wanita 10/06/2014 7
Dasar Hukum
10/06/2014 8
GIZI BAGI PEKERJA

Permasalahan Gizi Pekerja
Gizi Seimbang Bagi Pekerja
Gizi dan Produktivitas Kerja
Upaya Pencapaian Gizi Seimbang
10/06/2014 9
Permasalahan
Gizi Pekerja
Tiga masalah gizi utama pekerja
1. Kurang Energi Protein ( KEP )
2. Anemia
3. Obesitas

Andriani ( 2003 ) 28,5% pekerja
wanita bagian sewing berbadan kurus (
IMT < 18,5 kc/m2 )

Mulyani ( 2007 ) pekerja industri tekstil
75% asupan energi kurang dari
seharusnya dan asupan protein 58%
kurang dari seharusnya.
10/06/2014 10
Permasalahan
Gizi Pekerja
Anemia pada pekerja wanita bervariasi
antara 24 42% di beberapa industri di
Tangerang, Jakarta dan Depok (
Aziis 2001, Rosdiana 2001, Andriani
2003 dan Mulyani 2007 )

Anemia gizi pada pekerja pria bervariasi
18 30%

Jayadi ( 2001 ) prevalensi gemuk (
IMT > 25 kg/m2 ) orang dewasa di
Bandar Lampung sebesar 21,3 %

Asmayuni dan Kusharisupeni ( 2007 ) di
Padang Panjang wanita usia 25 30
tahun prevalensi overweight 37%
10/06/2014 11
Permasalahan
Gizi Pekerja
Faktor penyebab kurang gizi pada pekerja a.l:

Sosial budaya dan ekonomi.
Kebiasaan tidak makan pagi karena
kurang waktu, tidak nafsu makan,
penyajian makanan tidak menarik dan
jenis maknan yang monoton.
Pola kegiatan : kerja ringan, sedang
dan berat.
Faktor biologis pada pekerja wanita.
Ketidaktahuan mengenai hal gizi.
Tingginya penyakit parasit dan infeksi
pada alat pencernaan.
Kesehatan lingkungan dan pelayanan
kesehatan yang belum memadai.
10/06/2014 12
Gizi
Seimbang
Bagi
Pekerja
Gizi seimbang adalah kebutuhan gizi yang
disesuaikan dengan jenis kelamin, aktifitas,
dan status gizi.

Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60
75% , lemak 15 25% dan protein 10 15%
dari total kalori yg dibutuhkan

Tiap kategori pekerjaan memerlukan
kebutuhan energi & zat gizi yg berbeda.

Zat gizi dibagi dalam 3 golongan sesuai
fungsinya :
1. Sumber tenaga dan energi : lemak & KH.
2. Sumber pembangun : protein
3. Sumber zat pengatur vit & mineral.

10/06/2014 13
Gizi
dan
Produktivitas
Kerja
Secara konseptusl produktivitas
kerja adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan peran
serta pekerja per satuan waktu.

SDM yang berkualitas peran
utama meningkatkan produktivitas .

Produktivitas ditingkatkan melalui
efisiensi kerja, dan asupan energi
dan zat gizi yang memadai.
10/06/2014 14
Gizi
dan
Produktivitas
Kerja
Konsumsi energi dan zat gizi
seimbang memperbaiki status gizi,
meningkatkan ketahanan fisik,
meningkatkan produktivitas dan
menambah pendapatan.

Hubungan antara tingkat konsumsi
energi dan derajat produktivitas
menunjukkan bahwa
proguktivitas`bertambah besar
sesuai besarnya konsumsi kalori per
kapita.
10/06/2014 15
Upaya
Pencapaian
Gizi
Seimbang
Bertujuan memenuhi kecukupan
gizi kerja sesuai kebutuhan dan jenis
pekerjaan. Sehingga diperolah
produktivitas kerja yang optimal.

Upaya pencapaian gizi seimbang :
1. Pemenuhan asupan gizi sesuai
jenis pekerjaan, kelamin, kondisi
khusus serta faktor resiko lainnya
di tempat kerja
2. Pelaksanaan makanan bergizi di
tempat kerja.


10/06/2014 16
Upaya
Pencapaian
Gizi
Seimbang
3. Pemeriksaan kesehatan awal,
berkala dan khusus.
4. Intervensi dengan pemberian obat
cacing, tablet besi dan obat lainnya
sesuai indikasi yang terjadi pada
pekerja.
5. Penyuluhan gizi bagi pekerja dan
keluarganya.
6. Motivasi perbaikan gizi kepada
perusahaan dan serikat pekerja.
7. Keterlibatan institusi lintas sektoral
dep. Tenaga kerja, serikat
pekerja dll.

10/06/2014 17
KEBUTUHAN GIZI PEKERJA

Kategori Pekerjaan
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus
Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori
10/06/2014 18
Kategori
Pekerjaan
FAO / WHO 1985
Kerja ringan, bila 75% waktu yang
digunakan adalah untuk duduk &berdiri dan
25% untuk berdiri dan bergerak
Kerja sedang, bila 25% waktu yang
digunakan untuk duduk & berdiri dan 75%
untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya.
Kerja berat, bila 40 % dari waktu yang
digunakan untuk duduk &berdiri dan 60%
untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya

Selain itu faktor lingkungan kerja ikut
mempengaruhi kebutuhan gizi kerja a.l.:
Suhu, pengaruh bahan kimia, parasit dan
organisme , faktor psikologis.
10/06/2014 19
Penentuan
Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Kebutuhan energi untuk bekerja dipengaruhi
oleh :
1. Usia dalam tahun
2. Berat badan dalam kg.
3. Jenis kelamin
4. Kondisi fisiologis sembuh sakit, hamil
, menyusui , dll.
5. Jenis pekerjaan / tingkat aktivitas.
6. Keadaan lingkungan kerja.

Faktor-faktor tersebut dasar dalam
perhitungan besarnya energi, komposisi zat
gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.
10/06/2014 20
Penentuan
Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Sebelum mengatur menu perlu diketahui
dulu status gizi pekerja, kemudian baru
dihitung kebutuhan energi per hari

Pedoman lain yang dapat digunakan untuk
menghitung kebutuhan kalori 24 jam dengan
ketentuan pekerja secara umum :
8 jam kerja sehari
8 jam tidur sehari
8 jam diluar jam kerja
Kegiatan ringan 1,7 kalori / kg BB / jam.
Kegiatan sedang 2,5 kalori /kg BB / jam.

Kegiatan berat 5.0 kalori / kg BB / jam.
Kebutuhan energi selama bekerja ( 8 jam )
diperkirakan 40 50 % kebutuhan sehari.
10/06/2014 21
Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Kondisi
Khusus
Kondisi khusu pada pekerja adalah :
hamil, menyusui, anemia,resiko
pekerjaan, lembur, dll.

Perlu mendapat asupan kalori ekstra

Wanita dengan gizi baik dan aktivitas
ringan sedang memerlukan
tambahan 300 kkal / hari.
Wanita dengan gizi baik dan aktivitas
berat memerlukan tambahan 400
kkal / hari.
Wanita dengan gizi kurang
memerlukan tambahan 500 kkal /
hari.
10/06/2014 22
Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Kondisi
Khusus
Selama 6 bulan pertama, seorang ibu
menyusui memerlukan tambahan 500
kkal / hari.

Pekerja dengan anemia :
memerlukan gizi seimbang kaya
zat besi suplemen zat besi ,
bila Hb < 12 g% 1 tablet besi
selama 16 minggu dan waktu haid 2
3 tablet besi folat selama 10 hari,
tergantung berat ringannya anemia
Pemeriksaan ulang Hb dilakukan 1
bulan sekali, sampai Hb normal ( >
12 g% )
Bila tidak ada peningkatan rujuk.

10/06/2014 23
Pengaturan Menu Berdasarkan
Kebutuhan Kalori
Setelah kalori dihitung , diperlukan
menyusun menu harian pekerja.

Karbohidrat, protein , lemak, vitamin
dan mineral serta zat gizi lainnya
proporsional dan seimbang.

Panduan Gizi Seimbang
karbohidrat 60 75% ,
lemak 15 25%
protein 10 15%
dari total kalori yg dibutuhkan
10/06/2014 24
Pengaturan Menu Berdasarkan
Kebutuhan Kalori
Kebutuhan energi dikonversikan
kedalam porsi bahan makanan dengan
menggunakan daftar makanan
penukar

Dalam pelaksanaan sulit membedakan
antara makan untuk laki-laki dan
perempuan serta aktivitas
untuk mudahnya diambil yang paling
banyak dengan kisaran paling tinggi,
sedangkan aktivitas dipilih yang paling
banyak juga
10/06/2014 25
ASI di TEMPAT KERJA

Manfaat ASI
Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI
Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja
10/06/2014 26
Manfaat
ASI
Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding, WHO / Unicef merekomendasikan :
1. Berikan ASI kepada bayi segera dalm 30
menit setelah lahir ( IMD )
2. Berikan hanya ASI saja , sejak lahir - 6 bln.
3. Berikan MP ASI sejak usia 6 bln - 2 thn
4. Pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun.

Keunggulan dan manfaat Menyusui :
Aspek gizi
Aspek immunologisk
Aspek psikologik
Aspek kecerdasan
Aspek neurologik.
10/06/2014 27
Dukungan dalam
Peningkatan Pemberian ASI
Suami dan keluarga
Masyarakat
Sistem pelayanan kesehatan
Tempat kerja dan perusahaan
Pemerintah

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi
serta Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 ,
tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
selama waktu bekerja di tempat kerja.
10/06/2014 28
Peningkatan pemberian ASI
di Tempat Kerja


Tempat Kerja Sayang Bayi
Ruang ASI di Poliklinik / Perkantoran /
Tempat Kerja
10/06/2014 29
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak Hak Anak adalah
bagian dari Hak Azazi manusia yang wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang
tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara.

Hak anak mencakup :
1. Non diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hak kelangsungan hidup
4. Perkembangan dan penghargaan
terhadap pendapat anak.

10/06/2014 30
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
Semua ibu yang bekerja dirumah atau diluar
rumah agar berhasil menyusui , hendaknya
mencari dan memperoleh informasi lengkap
antara lain : manfaat ASI dan menyusui serta
bagaimana melakukan manajemen laktasi
mengatur dan mengambil cuti hamil yang
cukup, cara memerah ASI, cara menyimpan
ASI, dukungan tempat kerja dalam bentuk
Ruang ASI.

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi
serta Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 ,
tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama
waktu bekerja di tempat kerja.

10/06/2014 31
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
Tujuan PB :
1. Memberikan kesempatan kepada pekerja
wanita untuk memberikan atau memerah
ASI selama waktu kerja dan menyimpan
ASI perah untuk diberikan anaknya.
2. Memenuhi hak pekerja wanita untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya.
3. Memenuhi hak anak mendapatkan ASI .
4. Meningkatkan kualitas sdm sejak dini.

Pekerja wanita mendapat perlindungan dan
dukungan untuk menyusui di tempat kerja dan
tempat kerja menjadi TEMPAT KERJA
SAYANG BAYI.


10/06/2014 32
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan ( ps 83 ) Pekerja / buruh
perempuan yang anaknya masih menyusu
harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja. harus ada tempat
yang sesuai kondisi dan kemampuan
perusahaan. RUANG ASI

1. Ruang ASI :
Tersendiri / bagian dari tempat pelayanan
kesehatan
Memenuhi syarat fisik dan kesehatan
Mempunyai peralatan sesuai standar
Mempunyai tenaga pengelola yang terlatih.

10/06/2014 33
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
2. Memerah ASI :
a. Kapan memerah payudara terasa penuh
tetapi tidak keras.

b. Cara memerah ASI
Dengan tangan paling baik
Pompa manual
Pompa elektrik

c. Cara menyiapkan wadah untuk ASI Perah
Gunakan cangkir, gelas, botol bermulut
lebar ( hindari wadah plastik )
Cuci cangkir dengan sabun dan air
Tuangkan air mendidih kedalam cangkir
untuk membilas.
10/06/2014 34
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
d. Cara Aman Menyimpan ASI perah di rumah :
Tempat Waktu
Maksimum
Suhu kamar 6 jam
Lemari pendingin suhu 5 - 10C 3 hari
Lemari pendingin suhu 0 - 4C 8 hari
J ika suhu meningkat diatas 4C setelah 3 hari,
gunakan dalam waktu 6 jam atau dibuang
Lemari pembeku ( freezer ) suhu - 18C 6 bulan
ASI perah beku sebelumnya
Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku
dan disimpan di lemari pendingin
12 jam
Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku
dan dikeluarkan dari lemari pendingin
Gunakan
segera
Sumber : www.breastfeedingnetwork.org.uk
10/06/2014 35
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja

a. Memberikan ASI Secara Langsung

b. Memberikan ASI Perah yang sudah
disimpan.
ASI beku dicairkan dalam lemari
pendingin
Bila akan digunakan , kemudian
dihangatkan dengan air hangat yang
mengalir.
Mula-mula bayi menolak minum ASI
perah simpan ini, coba berikan
dengan cangkir atau sendok, jangan
pakai botol.

10/06/2014 36
Tempat
Kerja
Sayang
Bayi
3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja :

c. Keunggulan Penggunaan Cangkir.
Mudah dibersihkan dengan sabun dan
air bersih..
Tidak akan dibawa kemana mana
dalam waktu cukup lama , sehingga
mencegah tumbuh bakteri
Bayi tidak bisa minum sendiri,
sehingga ada orang lain yang
memperhatikan bayi ( kontak mata ).
Minum dari cangkir tidak menggantikan
kegiatan menghisap sehingga bayi
bersemangat
Dapat melatih bayi mengendalikan
seberapa banyak ASI yang diteguknya.
10/06/2014 37 10/06/2014 37

Você também pode gostar