STRUMA NODUSA NON TOKSIK Pembimbing: dr. Shila Surani! M.S".! S#. An Di$u$un %leh: Nugr%h% Ri&'i P ()A*+,*+- .i'ri .a/rul .alah ()A*+,*+, A0i0 Iman 1idaa2 ()A*+,*+) SM. ANESTESIOLO(I DAN REANIMASI .AKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS 4ENDERAL SOEDIRMAN RSUD PRO.. DR. MAR(ONO SOEKAR4O PUR5OKERTO 2 -*+) 3 LEM6AR PEN(ESA1AN Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus berjudul PENATALAKSANAAN ANESTESI UMUM PADA STRUMA NODUSA NON TOKSIK Diajukan untuk memenuhi prasyarat ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Anestesiologi dan Reanimasi RSUD Pro! DR! "argono Soekarjo Pur#okerto Disusun $leh % &ugroho Ri'ki P ()A*+3*+2 ,ikri ,ajrul ,alah ()A*+3*+3 Ai -man .idayat ()A*+3*+) Telah dipresentasikan pada Tanggal/ April 2*+) Pembimbing/ dr. Shila Surani! M.S".! S#. An ) 6A6 I PENDA1ULUAN I. La2ar 6ela'ang Struma adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena olikel0olikel terisi koloid se1ara berlebihan! Setelah bertahun0tahun sebagian olikel tumbuh semakin besar dengan membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi noduler! Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang se1ara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda0tanda hipertiroidisme + ! Penderita struma nodusa tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme! Sehingga banyak dari orang yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan yang sudah 1ukup parah! Struma nodusa atau adenomatosa terutama ditemukan di daerah pegunungan karena deisiensi iodium 2 ! Struma nodosa non toksik merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang +2 3 perempuan dan ) 3 laki0laki yang berusia antara 2* sampai 2* tahun! Struma mungkin membesar se1ara dius dan atau bernodul! Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat de#asa! Karena pertumbuhannya sering berangsur0angsur/ struma dapat menjadi besar tanpa gejala ke1uali benjolan di leher 3 ! Pembedahan merupakan salah satu penatalaksanaan S&&T! Dalam pelaksanaan pembedahan tentu saja peranan anestesi sangat penting/ mengingat operasi dilakukan dekat dengan jalan naas yang se#aktu0#aktu dapat menyebabkan tersumbatnya jalan naas tersebut! $leh karenanya yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan anestesi adalah membuat dan menjaga jalan naas agar tetap aman selama pembedahan berlangsung!Pengelolaan anestesia yang tepat dan eekti merupakan hal yang terpenting agar ter1iptanya keamanan dan kenyamanan pasien dalam menjalani terapi pembedahan 2 !
4 II. Tu/uan +! "enjelaskan tentang struma nodusa non toksik 2! "enjelaskan tentang tindakan anestesi pada struma nodusa non toksik III. Man0aa2 "enambah khasanah pengetahuan kedokteran tentang anestesiologi khususnya yang berkaitan dengan anestesi pada struma nodusa non toksik/ 2 6A6 II TIN4AUAN PUSTAKA A. Ana2%mi Kelen/ar Tir%id Kelenjar tiroid terletak di bagian dalam dari otot sternotyhroid dan sternohyoid setinggi 5ertebra 64 sampai T+! Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral berukuran kuran ) 1m 7 2 1m yang menempel pada kartilago tiroid! Diantara dua lobus terdapat istmus! -stmus merupakan bagian yang menghubungkan kedua lobus tiroid/ biasanya di anterior dari 1in1in trakea ke 2 dan ke 3 ) ! Kelenjar tiroid ini dibungkus kapsul jaringan ibrous tipis/ pada sisi posterior melekat erat pada trakea dan laring 8ligemen suspensorium dari Berry9 sehingga akan ikut bergerak se#aktu menelan! Kapsul ini juga penetrasi ke dalam kelenjar sehingga terbentuk pseudolobulus yang berisi beberapa olikel ) Arteri memperdarahi tiroid adalah arteri tiroidea superior memberi darah sebesar +402*3 dan arteri tiroidea inerior yang memberikan darah sekitar :20:;3! Terdapat tiga pasang 5ena biasanya mengalirkan 5ena dari pleksus tiroid pada permukaan anterior kelenjar tiroid dan trakea! <ena tiroid superior mengalirkan darah dari kutub superior kelenjar/ 5ena tiroid media mengalirkan darah dari pertengahan lobus dan 5ena
tiroid inerior mengalirkan darah dari kutub inerior dan atau ismus! <ena tiroid superior dan tengah mengalirkan darah ke 5ena jugularis interna dan 5ena tiroid inerior mengalirkan darah ke 5ena bra1hio1ephali1a ) -ner5asi kelenjar tiroid berasal dari ganglion 1er5i1al superior dan &! laringeus superior yang merupakan 1abang dari &! 5agus! Kedua sara ini akan bergabung menjadi satu dalam kelenjar tiroid dan berjalan disepanjang arteri tiroid superior! & laringeus re1urens berjalan disekitar kelenjar tiroid/ pada tindakan tiroidektomi sering terjadi 1idera dari ner5us ini ) : (ambar -.+! =etak Kelenjar Tiroid 6. .i$i%l%gi Kelen/ar Tir%id Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid/ yang mengendalikan ke1epatan metabolisme tubuh! .ormon tiroid mempengaruhi ke1epatan metabolisme tubuh melalui 2 1ara : % +! "erangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein! 2! "eningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel! Untuk menghasilkan hormon tiroid/ kelenjar tiroid memerlukan iodium! -odium diserap oleh usus halus bagian atas dan lambung/ dan kira0kira sepertiga hingga setengahnya ditangkap oleh kelenjar tiroid/ sedangkan sisanya dikeluarkan le#at air kemih! .ormon tiroid dibentuk melalui penyatuan satu atau dua molekul iodium ke sebuah glikoprotein besar yang disebut tiroglobulin yang dibuat di kelenjar tiroid dan mengandung asam amino tirosin! Kompleks yang mengandung iodium ini disebut iodotirosin! Dua iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis hormon tiroid dalam darah yaitu : % + Tiroksin 8T)9/ merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid/ hanya memiliki eek yang ringan terhadap ke1epatan metabolisme tubuh! 2! Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk akti/ yaitu triiodotironin 8T39! ; Proses biosintesis hormone tiroid se1ara skematis dapat dilihat dalam beberapa tahap antara lain : % 1. Trapping Kelenjar tiroid mampu memekatkan iodida dengan mela#an gradient elektrokimia yang kuat! Proses ini terjadi melalui akti5itas pompa iodida yang terdapat pada bagian basal sel olikel! Pompa iodida ini bersiat energy dependent dan membutuhkan ATP! Daya pemekatan konsentrasi iodida oleh pompa ini dapat men1apai 2*0+** kali kadar dalam serum darah! Akti5itas ini dikendalikan oleh TS.! 2! $ksidasi dan -odinasi Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon/ iodida tersebut harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk akti oleh suatu en'im peroksidase! Bentuk akti ini adalah iodium! -odium ini kemudian akan bergabung dengan tirosin yang ada dalam molekul tiroglobulin! (abungan sebuah molekul iodium akan membentuk monoiodotirosin 8"-T9/ penggabungan dua iodium ke tirosin akan menghasilkan diiodotirosin 8D-T9! 3. Coupling Dalam molekul tiroglobulin/ monoiodotirosin 8"-T9 dan diiodotirosin 8D-T9 yang terbentuk dari proses iodinasi akan saling bergandengan (coupling9 sehingga akan membentuk triiodotironin 8T39 dan tiroksin 8T)9! Penggabungan dua D-T akan menghasilkan tetraiodotironin 8T) atau tiroksin9! Penggabungan satu "-T dan satu D-T akan menghasilkan triiodotironin 8T39! )! Penimbunan 8storage9 Produk yang telah terbentuk melalui proses 1oupling tersebut kemudian akan disimpan di dalam koloid! Tiroglobulin 8dimana di dalamnya mengandung T3 dan T)9/ baru akan dikeluarkan apabila ada stimulasi TS.! 4! Deiodinasi Proses 1oupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin! Residu ini kemudian akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida! Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian iodium! > 2! Proteolisis TS. yang diproduksi oleh hipoisis anterior akan merangsang pembentukan 5esikel yang di dalamnya mengandung tiroglobulin! Atas pengaruh TS./ lisosom akan mendekati tetes koloid dan mengaktikan en'im protease yang menyebabkan pelepasan T3 dan T) serta deiodinasi "-T dan D-T! :! Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid 8releasing9 Proses ini dipengaruhi TS.! .ormon tiroid ini mele#ati membran basal dan kemudian ditangkap oleh protein pemba#a yang telah tersedia di sirkulasi darah yaitu Thyroid Binding Protein 8TBP9 dan Thyroid Binding Pre Albumin 8TBPA9! .anya */343 dari T) total dan */243 dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas! -katan T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T) dengan TBP! Pada keadaan normal kadar T3 dan T) total menggambarkan kadar hormon bebas! &amun dalam keadaan tertentu jumlah protein pengikat bisa berubah! Pada seorang lansia yang mendapatkan kortikosteroid untuk terapi suatu penyakit kronik 1enderung mengalami penurunan kadar T3 dan T) bebas karena jumlah protein pemba#a yang meningkat! Sebaliknya pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan hati yang kronik maka kadar protein binding akan berkurang sehingga kadar T3 dan T) bebas akan meningkat! .ormon tiroid adalah penentu laju metaboli1 tubuh keseluruhan! Beberapa eek hormone tiroid antara lain% +! ?ek pada laju metabolisme .ormon tiroid meningkatkan laju metaboli1 basal se1ara keseluruhan! .ormone ini adalah regulator terpenting bagi tingkat konsumsi oksigen dan pengeluaran enegi tubuh pada keadaan istirahat! 2! ?ek kalorigenik ?ek ini berhubungan dengan eek metabolism se1ar keselurahan! Peningkatan laju metabolism menyebabkan peningkatan produksi panas! 3! ?ek pada metabolism perantara Selain meningkatan laju metabolism basal/ hormone ini juga memodulasi ke1epatan reaksi spesiik yang terlibat dalam metabolism bahan bakar! ?ek hormone pada bahan bakar metabolik mempengaruhi sintesis dan penguraian karbohidrat/ protein dan lemak! a! "etabolisme karbohidrat .ormone tiroid bersiat diabetogenik/ karena reoprsi intestinal meningkat/ 1adangan glikogen hati menipis/ demikian pula glikogen otot menipis dan degradasi insulin meningkat! b! "etabolisme protein +* Dalam dosis isiologis kerjanya bersiat anabolik/ tetapi dalam dosis besar bersiat katabolik 1! "etabolisme lipid "eski T) memper1epat intesis kolesterol/ tetapi proses degradasi kolesterol dan ekskresinya le#at empedu ternyata lebih 1epat/ sehingga pada hiperungsi tiroid kolesterol rendah! Begitupula sebaliknya! )! ?ek pada simpatomimetik .ormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran terhadap katekolamin 8epinerin norepinerin9! $leh karena itu/ banyak eek yang dijumpai pada saat sekresi hormone meningkat serupa dengan eek yang menyertai peningkatn akti5itas sara simpatis! 4! ?ek pada system kardio5askuler "elalui eeknya pada peningkatan ketanggapan jantung terhadap katekolamin dalam darah/ hormone tiroid meningkatakan ke1epatan denyut dan kontraksi jantung/ sehingga 1urah jantung meningkat! 7. Kelainan Kelen/ar Tir%id Kelaian kelenjar tiroid dapat berupa 8+9 pembentukan hormin tiroid yang berlebiha 8hipertiroid9@ 829 deisiensi produksi hormone 8hipotiroid9@ 839 pembesaran kelenjar tiroid 8goiter9 tanpa bukti adanya pembentukan hormone tiroid abnormal ; +! .ipertiroid .ipertiroid adalah keadaan dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang berlebihan! Terdapat dua jenis hipertiroid yaitu gra5e desease dan goiter nodular toksik (ra5e desease merupakan maniestasi dari autoimun yang bereaksi terhadap reseptor TS.! Pada gra5e desesae terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu yaitu tiroidal dan eksstra tiroidal! 6iri tiroidal berupa giter akibat hiperplasi kelenjar tiroid dan hipertiroidisme aibat sekresi hormone berlebih! (ejala hipertiroidisme berupa maniestasi hipermetabolisme dan akti5itas simpatis berlebih! Pasien mengeluh gemetar/ lelah/ tidak tahan panas/ keringat banyak jika panas/ kulit lembab/ berat badan menurun/ sering disertai nasu makan meningkat/ palpitasi/ takikardi! "aniestasi ekstratiroidal meliputi otalmopati yang ++ meliputi mata melotot/ isura orbita melebar/ kedipan mata berkurang dan kegagalan kon5ergensi! Pada goiter nodular toksik / maniestasi hiperrtidoidisme timbul se1ara lambat dan maniestasi lebih ringan dari gra5e desesae! Pada pemeriksaan lab diperoleh kadar T) dan T3 yang meningkat dan kadar TS. yang rendah! 2! .ipotiroid .ipotiroid merupakan keaadaan dimana terjadi deisiensi hormone tiroid! Pada penderita hipotiroid dapat mengalami atroi kelenjar tiroid akibat pembedahan atau destruksi oleh antibody autoimun! Pada hipotiroid dapt pula terjadi goiter pada pasien dengan ganngguan biosintesis hormone tiroid herediter/ sehingga terjjadi pelepasan TS. dalam jumlah besar yang menyebabkan terjadinya goiter! "aniestasi hipotorid dapt berupa suara parau/ tidak tahan dingin dan keringat berkurang/ kulit dingin dan kering/ gerakan lamban! Pada pemeriksaan lab didapatkan kadr T3 dan T) yang redah/ B"R rendah/ dan peningkatan kolesterol serum! Kadar TS. mungkin tinggi mungkin rendah! 3! (oiter non toksik (oiter non toksik adalah goiter tanpa terjadi gangguan pada hormon tiroid! Pasien biasanya tanpa gejala ke1uali gejala kosmetik! Tiroid dapat membesar se1ara dius maupun nodul! Penjelasan mengenai (oiter non toksik akan dijelaskan selanjutnya! D. S2ruma N%du$a N%n T%'$i' 8SNNT9 +! Deinisi Struma nodosa non toksik merupakan struma nodosa tanpa disertai tanda0tanda hipertiroidisme! Pembesaran kelenjar tiroid ini bukan merupakan proses inlamasi atau neoplastik dan tidak berhubungan dengan abnormalitas ungsi tiroid! Kelainan ini dapat terjadi akibat proses isiologis ataupun patologis! Keadaan ini normal terjadi pada masa +2 pubertas/ menstruasi/ ataupun pada kehamilan! Sedangkan pada kekurangan iodium/ kelainan kongenital/ atau akibat konsumsi makanan atau obat0obatan yang bersiat goitrogenik keadaan ini merupakan proses patologis yang harus diterapi! 3 (ambar -.,! Pembesaran kelenjar tiroid 2! ?tiologi Struma nodosa nontoksik timbul akibat interaksi dari lingkungan/ genetik dan aktor endogen! Beberapa etiologinya adalah 3 % a! Deisiensi iodin kurang dari 4* m1gAhari b! Kelebihan iodin jarang dan biasanya terjadi pada pasien dengan ri#ayat penyakit tiroid autoimun sebelumnya! 1! (oitrogen % +9 $bat % propilthioura1il 8PTU9/ enilbuta'on/ lithium/ p0 aminosali1yli1 a1id/ minoglutethimide/ sulonamides! 29 "akanan sayur0sayuran 8 kol/ singkong9/ rumput laut! d! Ri#ayat radiasi kepala dan leher pada masa kanak0kanak e! ,aktor risiko lain % ineksi/ stres emosi/ merokok 3! Patoisiologi Bang mendasari pertumbuhan nodul pada struma nodosa nontoksik adalah respon dari sel0sel olikular tiroid yang heterogen dalam satu kelenjar tiroid pada tiap indi5idu! Dalam satu kelenjar tiroid yang normal/ sensiti5itas sel0sel dalam olikel yang sama terhadap stimulus TS. dan aktor perumbuhan lain 8-(, dan ?(,9 sangat ber5ariasi! Terdapat sel0sel autonom yang dapat bereplikasi tanpa stimulasi TS. dan +3 sel0sel sangat sensiti TS. yang lebih 1epat bereplikasi! Sel0 sel akan bereplikasi menghasilkan sel dengan siat yang sama! Sel0sel olikel dengan daya replikasi yang tinggi ini tidak tersebar merata dalam satu kelenjar tiroid sehingga lama Ckelamaan tumbuh bernodul Cnodul! 3 Pada deisiensi iodium/ kapasitas kelenjar tiroid untuk menskresi tiroksin terganggu/ sehingga terhadi peningkatan TS.! TS. yang meningkat menyebabkan kelenjatr tiroid mengalami hiperplasi! )! Penegakkan Diagnosis a! Anamne$i$ +9 Benjolan pada leher anterior yang tumbuh perlahan/ biasanya tidak nyeri 29 Ri#ayat keluarga dengan penyakit tiroid 39 Pembesaran tiroid selama kehamilan )9 Keluhan kosmetik 49 Adanya tanda0tanda kompresi dan obstruksi % suara serak/ stridor/ sesak napas/ sulitAnyeri menelan/ batuk/ gejala sumbatan saluran napas atas! Dalaupun sebagian besar struma nodosa tidak mengganggu pernapasan/ sebagian lain dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral! Pendorongan bilateral dapat terlihat dengan oto rontgen polos leher sebagai trakea EpedangF! 29 (ejala komplikasi % nyeri akibat perdarahan sekunder/ sindrom 5ena ka5a superior dan sindrom .orner! :9 Ri#ayat diit iodin! 3 b. Pemeri'$aan 0i$i' +9 ?5aluasi kelenjar tiroid % meliputi inspeksi/ palpasi dan auskultasi untuk menentukan lokasi/ ukuran/ jumlah/ konsistensi/ permukaan/ batas/ mobilitas/ nyeri tekan dan bising! Dilakukan juga sampai toraks bagian atas! 29 ?5aluasi tanda0 tanda obstruksi saluran napas atas % dispneu/ de5iasi trakea/ obstruksi 5ena +) 39 Tanda0tanda disungsi tiroid 3 % a! .ipertiroidisme dengan menggunakan indeks #ayne % Tabel -.+. -ndeks Dayne Keterangan % .ipertiroidisme bila skor 2* atau lebih/ ++0+> ragu0ragu/ kurang +* normal b! .ipotiroidisme dengan menggunakan Skor Bille#i1' D!G Tabel -.+. -ndeks Bille#i1' Keterangan % .iportiroidisme bila skor H I+> / 02) sampai I+> ragu0 ragu/ J 02: normal +4 ". Pemeri'$aan #enun/ang +! Tes ungsi tiroid Pemeriksaan TS. harus dilakukan pada pasien dengan struma atau massa mediastinum yang di1urigai struma intratoraks untuk mendeteksi tirotoksikosis atau hipotiroidisme! Kika serum TS. rendah/ dilakukan pemeriksaan T) untuk menentukan adanya tirotoksikosis / termasuk subklinik! Kika serum TS. rendah dan T) normal/ dilakukan pemeriksaan T3 untuk menyingkirkan tirotoksikosis T3 ! Pada Struma nodula non toksik tidak terjadi gangguan sekresi hormone tiroid/ TS. mungkin naik mungkin normal 3 ! 2! US( tiroid Ditemukan nodul soliter maupun multipel dengan ekogenisitas yang ber5ariasi 8nonhomogen9! "elalui pemeriksaan US( dapat ditentukan juga lesi jinak atau ganas! =esi jinak jika terdapat gambaran normoekoAhiperekogenik/ mikrokalsiikasi/ batas tipis dan tegas/ tepi regular/ tidak terdapat limadenopati regional/ dan aliran intranodul rendah pada pemeriksaan Doppler! =esi ganas jika ditemukan hipoekogenik/ makrokalsiikasi/ batas tidak jelas/ tepi ireguler/ limadenopati regional/ aliran intranodul tinggi pada Doppler! 3 3! Skintigrai tiroid Ditemukan hot dan atau cold nodul soliter atau multipel! Keganasan jarang ditemukan pada hot nodul! Sedangkan pada cold nodul/ kasus keganasan dapat ditemukan pada ; 024 3 kasus! 3 )! ,&AB 8Fine Needle Aspiration Biopsy9 ,&AB dapat membantu menegakkan ;* 3 diagnosis! ,&AB tidak perlu dilakukan pada lesi berukuran kurang dari +* mm! Satu sampai sepuluh persen struma multinodosa merupakan karsinoma! 4! Penatalaksanaan Struma nodosa nontoksik biasanya tumbuh perlahan dan sebagian +2 besar asimtomatik sehingga kadang tidak memerlukan terapi! -ndikasi dilakukannya terapi pada struma nontoksik adalah kompresi trakea dan esoagus/ gejala obstruksi 5ena/ pertumbuhan struma yang progresi termasuk perluasan ke rongga dada! Terapi juga diindikasikan jika terdapat keluhan ketidaknyamanan pada leher dan keluhan kosmetik! 4 a9 Terapi pembedahan Pembedahan struma dapat dibagi menjadi pembedahan diagnostik 8biopsi9 dan terapeutik! Pembedahan diagnostik yang berupa biopsi insisi atau eksisi telah ditinggalkan/ terutama setelah semakin akuratnya penggunaan biopsi jarum halus! Biopsi diagnostik hanya dilakukan pada keadaan tumor yang tidak dapat dikeluarkan/ seperti pada karsinoma anaplastik! ;/> Tiroidektomi merupakan terapi pilihan pada pasien dengan usia muda dan sehat/ terutama pada kasus yang membutuhkan dekompresi segera! -ndikasi tiroidektomi meliputi 4!2 +9 Cold nodul dan solid! 29 ?ksisi nodulus tunggal 8yang mungkin ganas9 39 Struma multinoduler yang berat )9 Struma yang menyebabkan kompresi laring atau struktur leher lain 49 Struma retrosternal yang menyebabkan kompresi trakea atau struktur lain 29 Kosmetik 8 tiroidektomi subtotal9 b9 Pemberian tiroksin Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma/ selama ini diyakini bah#a pertumbuhan sel kanker tiroid dipengaruhi hormon TS.! $leh karena itu untuk menekan TS. serendah mungkin diberikan hormon tiroksin 8T)9 ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadi sesudah operasi pengangkatan kelenjar tiroid 4 ! +: 6A6 III LAPORAN KASUS A. IDENTITAS PASIEN &ama % &y! &eni "arini Umur % 32 tahun Kenis kelamin % Perempuan Agama % -slam &o! 6" % :)+2;2 Bangsal % Kenanga 6. ANAMNESIS a! Keluhan utama % Benjolan pada leher b! Ri#ayat penyakit sekarang Pasien mengeluhkan benjolan pada leher sejak +2 tahun yang lalu! A#alnya benjolan tersebut tidak menimbulkan keluhan yang berarti! &amun semakin lama seiring dengan semakin membesarnya benjolan/ pasien kadang merasa sesak! Pasien uga mengaku sering berdebar dan mudah berkeringat! 1! Ri#ayat penyakit dahulu +9 Ri#ayat hipertensi % ada/ rutin kontrol 29 Ri#ayat ken1ing manis % disangkal 39 Ri#ayat jantung % disangkal )9 Ri#ayat alergi % disangkal 49 Ri#ayat operasi sebelumnya % S6 tahun 2**; d! Ri#ayat penyakit keluarga +9 Ri#ayat hipertensi % disangkal 29 Ri#ayat ken1ing manis % disangkal 39 Ri#ayat asma % disangkal )9 Ri#ayat jantung % disangkal 49 Ri#ayat alergi % disangkal +; 7. PEMERIKSAAN .ISIK Dila'u'an di 6ang$al Kenanga! : Mei -*+) a! Keadaan umum % Sedang b! Kesadaran % 6ompos "entis 1! Tanda 5ital Tekanan darah % +>*A+2* mm.g &adi % ;)7A menit/ reguler/ tekanan dan isi 1ukup Respirasi % 2)7A menit/ regular Suhu % 32!)L6 d! BB % 4) kg e. S2a2u$ (enerali$ +9 Kepala Bentuk dan ukuran % normo1ephal! Rambut dan kulit kepala % hitam dan putih terdistribusi merata/ tidak mudah di1abut 29 "ata %palpebra superior edema 809/ mata 1ekung 809/ konjungti5a anemis 809/ sklera ikterik 809 R6 IAI PB isokor 3mmA3mm 39 Telinga %otorrhoae 809A809/ sekret 809 )9 .idung %septum de5iasi 809/ sekret 809/ napas 1uping hidung 809 darah 49 "ulut% 1lear/ gigi ompong809/ bibir kering 809/ sianosis 809/ "P 2 29 =eher% Terdapat benjolan dengan diameter +4 1m/ batas tegas/ permukaan rata/ konsistensi lunak/ immobile/ #arna sama dengan sekitar :9 Dada a9 Paru - -nspeksi % Bentuk dada simetris/ hemithorak de7tra M sinistra/ ketinggalan gerak 809/ retraksi 809 - Palpasi % <okal remitus lobus superior kanan M kiri/ <okal remitus lobus inerior kanan M kiri! - Perkusi % Sonor pada lapang paru kiri dan kanan/ Batas paru hepar S-6 < ="6D +> - Auskultasi % Suara dasar 5esikuler IAI/ ronki basah kasar 0A0/ Dhee'ing 0A0/ ronkhi basah halus 0A0 b9 Kantung - -nspeksi % -1tus 1ordis nampak tidak terlihat jelas - Palpasi % -1tus 1ordis teraba S-6 < 2 jari medial ="6S - Perkusi % Batas jantung kanan atas % S-6 -- =PSD Batas jantung kiri atas % S-6 -- =PSS Batas jantung kanan ba#ah % S-6 < =PSD Batas jantung kiri ba#ah % S-6 < 2 jari medial ="6S - Auskultasi % S+HS2/ reguler/ murmur 809/ gallops 809 ;9 Abdomen 0 -nspeksi % Datar 0 Auskultasi % Bising usus 8I9 normal 0 Perkusi % Timpani 0 Palpasi % &yeri tekan 809/ >9 .epar dan lien % Tidak teraba +*9 ?kstremitas%akral hangat/ sianosis 809/ edema 809/ deormitas 809 ++9 Kulit %turgor baik/ pete1hiae 809 +29 (enitalia %tidak dilakukan +39 Anus Rektum %tidak dilakukan 2* D. PEMERIKSAAN PENUN4AN( Pemeriksaan Darah =engkap tanggal 22 "aret 2*+) PEMERIKSAAN 1ASIL SATUAN NILAI RU4UKAN 1EMATOLO(I Darah Leng'a# .emoglobin +2!: (rAdl +2!*0+2!* =eukosit +222* AN= );**0 +*;** .ematokrit )3 3 3:0): ?ritrosit 4!+ +* 2 AN= )/2 C 4/) Trombosit 3:)*** AN= +4*!*** C )4*!*** PT +2!; +*/20+)/) APTT 32!* 2)032 Ser%Imun%l%gi ,ree T3 +!) ngAdl *!>30+!:* ,ree T) 3!; pgAml 2!*0)!) TS. *!;2 u-UAml *!2:*0)!2* E. DIA(NOSIS KLINIS Diagnosis prabedah % Struma &odusa &on Toksik Diagnosis pas1a bedah % Post $P Struma &odusa &on Toksik Kenis pembedahan % Strumektomi .. KESIMPULAN PEMERIKSAAN .ISIK Status ASA -- (. TINDAKAN Dilakukan % Strumektomi Tanggal % ; "ei 2*+) 2+ 1. LAPORAN ANESTESI S2a2u$ Ane$2e$i +! Persiapan Anestesi a! -normed 1on1ent b! Pasang -< line + jalur R= 1! Pasang kateter urin d! "ulai puasa 2 jam sebelum operasi e! Pemberian obat anti hipertensi 2! Penatalaksanaan Anestesi a! Kenis anestesi % (eneral Anestesi 8(A9 b! Premedikasi % $ndansentron + amp 1! -nduksi % ,entanyl 4* ug/ Propool +** mg/ Ro1ula7 3* mg d! Pemeliharaan % -soluran /$2 dan & 2 $ 3! Teknik anestesi a! Pasien dalam posisi berbaring terlentang! b! Dilakukan injeksi anestesi i!5% masukan entanyl 4* Og/ propool +** mg/ dan Ro1ula7 3* mg 1! Pasang face mas dan mulai ambu $2 +**3/ 8sambil tetap memompa sampai air!ay bagus9! d! Dilakukan pemasangan intubasi ?T% lepas face mas/ pegang laringoskop dengan tangan kiri/ lakukan chin lift dan head tilt/ telusuri lidah pasien sampai ditemukan epiglotis dan plica "ocalis dibelakangnya! =alu masukkan ?T no! :! Pompa balon ?T dan sambungkan dengan selang mesin! Pastikan ?T masuk ke dalam trakhea dengan memeriksa lapang paru kanan sama dengan lapang paru kiri! ,iksasi ?T dengan plester! Pasang ke mesin anestesi dengan $2 2=Amenit/ &2$ 2=Amenit/ dan isoluran 23 )! Pemantauan selama anestesi % a! "ulai anestesi % *>!+* D-B b! "ulai pembedahan % *>!2* D-B 1! Selesai operasi % ++!3* D-B 22 d! Selesai anestesi % ++!34 D-B e! 6airan yang masuk durante operasi% R= +*** 11/ #ida .es 4** ! 6airan yang keluar durante operasi% Perdarahan % +** 11 Urine % +** 11 4! Terapi 6airan Berat badan% 4) kg "aintenan1e% 27KgBBAjam M +*; 11Ajam Pengganti Puasa% =ama puasa 7 kebutuhan per jam M 2); 11 Stress operasi 8operasi sedang9% 211 7 4) M 32) 11 a! Kebutuhan jam pertama 4*3 puasa I maintenan1e I stress operasi 32) 11 I +*; I 32) 11 M :42 11Ajam b! Kebutuhan jam kedua dst 243 puasa I maintenan1e I stress operasi +22 11 I +*; I 32) M 4>) 11Ajam 1! 6airan yang masuk selama operasi% R= +*** 11/ Dida .es 4** ml 2! Pemantauan tekanan darah dan rekuensi nadi selama operasi! 4am 85I69 Tinda'an Te'anan Darah 8mm1g9 Sa2ura$i O- 8;9 *>!+* a! Pasien masuk ke kamar operasi/ dan dipindahkan ke meja operasi b! Pemasangan monitoring tekanan darah/ nadi/ saturasi $2 1! Pemberian -nduksi ,entanyl 4* Ngram/ d! Pemberian -nduksi Propool +** mg e! Pemberian -nduksi Ro1ula7 3* mg +2:A+*: +** *>!+4 a! Pemasangan ?T b! #aintenance dengan -soluran/ $ 2 dan & 2 $ +2:A+*: +** *>!2* Pemberian Dida .es 4** ml +2)A:; +** *>!3* +)2A+*2 +** *>!)4 +2:A;+ +** +*!** Pemberian R= 4** ml +3*A;; +** +*!+4 ++;A;4 +** +*!3* +*)A2> +** +*!)4 +*;A22 +** 23 ++!** >;A2* +** ++!+4 Pemberian R= 4** ml ++2A:+ +** ++!3* $perasi Selesai Diberikan Ketorola1 3* mg +*+A2) +** g! Pemantauan post operasi a! Post op -6U 8TD % +3)A;) mmhg/ .R% ;37Am/ RR +>7Am/ Sa$2 +**39 b! Penga#asan ketat tanda 5ital dalam ruang -6U dengan menggunakan 5entilator! 1! =anjutkan inus R= 2) 6A6 I3 PEM6A1ASAN Pasien Perempuan/ 32 tahun datang dengan ren1ana operasi strumektomi! Pasien mengeluhkan benjolan pada leher sejak +2 tahun yang lalu! A#alnya benjolan tersebut tidak menimbulkan keluhan yang berarti! &amun semakin lama seiring dengan semakin membesarnya benjolan/ pasien kadang merasa sesak! Ri#ayat hipertensi 8darah tinggi9 diakuai/ diabetes melitus 8ken1ing manis9/ alergi/ penyakit jantung dan asma disangkal! Berdasarkan hasil pemeriksaan isik didapatkan bah#a kesadaran pasien 1ompos mentis/ tekanan darah +>*A+2* mm.g/ nadi ;) 7Amenit/ respirasi 2) 7A menit dan suhu 32!) * 6! Pada pemeriksaan isik dileher didapatkan benjolan dengan diameter +4 1m batas tegas/ permukaan rata/ konsistensi lunak/ immobile/ #arna sama dengan sekitar! Dari pemeriksaan laboratorium berupa hematologi lengkap didapatkan hasil yang normal ke1uali leukosit yang naik dari nilai normal menjadi +222*! Pada pemeriksaan sero imunologi didapatkan hasil ,T3/ ,T) dan TS. yang normal! Dari bagian bedah pasien didiagnosis dengan Struma &odusa &on toksik dan akan dilakukan tindakan strumektomi. -ndikasi untuk melakukan pembedahan berupa pembesaran yang mnggangu jalan naas serta kosmetik! Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut/ pasien disimpulkan dengan Status ,isik ASA --! Teknik anestesi yang digunakan adalah anestesia umum dengan pemasangan ?T! "anajemen pada pasien ini meliputi% a Pre operati +9 ?5aluasi pra anestesi yang dikerjakan pada pasien ini men1akup anamnesis termasuk inormed 1onsent/ pemeriksaan isik umum didapatkan tekanan darah +>*A+2* mm.g dan P, pada regio 1olli pembesaran tiroid Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium men1akup hematologi rutin/ kimia darah/ imunologi! .al ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan pemeriksaan rutin yang harus dilakukan pada pasien nodul tiroid sebelum operasi meliputi tes ungsi tiroid/ pemeriksaan darah lengkap! 24 29 Puasa sebelum operasi Pasien terakhir makan dan minum 2 jam sebelum operasi! Puasa sebelum operasi dilakukan untuk men1egah terjadinya muntah dan aspirasi saat operasi! 39 Pemasangan -< line dengan R= Pemasangan -< line dimaksudkan untuk memasukan obat! )9 Pemasangan kateter urin Pemasangan kateter urin dimaksudkan untuk melihat 1airan yang keluar melalui urin 49 Pemberian obat anti hipertensi Pemberian obat antihipertensi dimaksudkan untuk menurunkan tekanan darah pasien yang tinggi b -ntra operati +! 6o0induksi 8,entanyl 4* Ngram9 ,entanyl +03 Ngram Akg i5/ diberikan untuk menumpulkan respon hemodinamik saat dilakukan laringoskopi dan intubasi! ,entanyl adalah suatu opioid agonis deriat phenylpiperidine sintetik yang se1ara struktur berkaitan dengan meperidine/ sebagai suatu analgesi1/ entanyl lebih kuat :4 sampai +24 kali dibandingkan morin! $nset 203 menit dan durasi sekitar +40 2* menit! 2! -nduksi 8Propool +** mg/ ro1ula7 3* mg9 Propool merupakan obat sedati5e0hipnotik yang digunakan dalam induksi dan pemeliharaan anestesi maupun sedasi! Dosis yang digunakan sebesar 2/403 mgAkgBB dengan onset 3*0)* detik dan durasi 40+* menit! Ro1ula7 merupakan ro1uronium bromide yang merupakan pelumpuh otot non depolarisasi turunan aminosteroid! $nsetnya 1epat dengan dosis */2 mgAkgBB! 3! "aintenan1e Untuk maintenance 8penjagaan9 anestesi/ pada kasus ini menggunakan 1ara inhalasi dengan memakai $ 2 / & 2 $ dan isoluran! Dosis keduanya seimbang yaitu 4*%4* 82 =Amenit % 2=Amenit9! -soluran diberikan 22 dalam dosis 2 3 selama operasi untu menjaga stadium anastesi pembedahan! )! Pemantauan Pemantauan selama anestesi meliputi pemantauan sirkulasi dan respirasi! Pemantauan sirkulasi meliputi tekanan darah dan nadi! Tekanan darah harus dijaga tetap stabil! Perubahan tekanan darah yang signiikan dapat menyebabkan terjadinya syok! Pemantauan respirasi dinilai melalui Sa$2! Sa$2 merupakan indikasi untuk menilai perusi oksigen ke jaringan! Pemantauan Sa$2 dapat mendektsi hipoksemia sebelum tanda dan gejala klinis mun1ul! 1 Post operati +9 $perasi berlangsung P 2 jam 2* menit 29 Setelah operasi pasien dimasukan ke ruang ra#at -6U 39 =anjutkan inus R= 2: 6A6 I3 KESIMPULAN +! Pada tanggal ; "ei 2*+) telah dilakukan tindakan pembedahan strumektomi dengan menggunakan general anestesi dan menggunakan preparat propool dan entanyl! 2! Sebelum dilakukan tindakan anestesi pada strumektomi diperlukan penilaian pre operati! 3! Selama dilakukan tindakan anestesi pada strumektomi harus dilakukan monitoring ketat pada tanda 5ital pasien! )! Pemberian 1airan penting untuk menggantikan 5olume 1airan yang hilang selama pembedahan! 2; DA.TAR PUSTAKA +! Sjamsuhidajat R/ Kong D D! 2**4! $istem %ndorin. &alam' Buu A(ar )lmu Bedah. %disi e*+!Kakarta % ?(6@ Kakarta! h! 2;302>4 2! Brunner dan Suddarth! 2**+! ,epera!atan #edial Bedah- ?disi ;/ 5olume 2/ penerbit ?(6! 3! =ee S! (oiter/ nonto7i1! A5ailable at %httpAA% ###!emedi1ine!1o m )! Dijayahadi R B/ "armo#inoto R "/ Reksopra#iro S/ "urtedjo U! 2***! %mbriologi- Anatomi &an Fisiologi ,elen(ar Tiroid! Dalam% Kelenjar Tiroid/ Kelainan/Diagnosis/ dan Penatalaksanaan/ ?disi ke0+/ Desember! h! 40+: 4! .ermus AR/ .uysmans DA! 2***! Clinical manifestations and treatment of nonto.ic diffuse and nodular goiter. )n ' Bra"erman /%- 0tiger 1&- editors. The Thyroid! Philadelphia % =ippin1ot Dilliams Q Dilkins 2! Dheeler ".! +>>;! The te1hniRue o thyroide1tomy! K R So1 "ed@ >+%8Suppl! 339+20+2! A5ailable at % httpAA% ###!pubmed1entral!nih!go5 ! :! Djokomoeljanto R! 2**2! )lmu Penyait &alam ' ,elen(ar Tiroid- 2iporitoidisme- dan 2ipertiroidisme! Kakarta% ,KU- ;! S1hteingart D! 2**2! Patofisiologi ,onsep ,linis Proses*proses Penyait'3angguan ,elen(ar Tiroid! Kakara%?6( 2> =ampiran 3*