Você está na página 1de 3

PELAPORAN OBAT NARKOTIKA DAN

PSIKOTROPIKA DI RUMAH SAKIT


A. Pelaporan Narkotika
Rumah Sakit berkewajiban menyusun dan mengirimkan laporan obat Narkotika
tiap bulannya. Dalam laporan tersebut diuraikan mengenai pembelian/pemasukan
dan penjualan/pengeluaran narkotika yang ada dalam tanggung jawabnya, dan
ditandatangani oleh penanggung jawab instalasi farmasi/apotek rumah sakit.
Laporan tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat dengan tembusan :
1. Dinas Kesehatan Provinsi setempat
2. Kepala Balai POM setempat
3. Penanggung jawab narkotika di Rumah Sakit
4. Arsip
Laporan penggunaan narkotika tersebut terdiri dari:
1. Laporan pemakaian bahan baku narkotika.
2. Laporan penggunaan sediaan jadi narkotika.
3. Laporan khusus penggunaan morfin dan petidin.
B. Pelaporan Psikotropika
Suatu laporan yang dibuat Rumah Sakit untuk mencatat pembelian/pemasukan dan
penjualan/pengeluaran obat Psikotropika berdasarkan pelayanan resep dokter
setiap bulannya yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota dengan
tembusan:\
1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
2. Kepala Balai POM
3. Arsip yg di tanda tangani oleh Apoteker penanggung jawab di sertai nama
terang, SIK, dan cap Rumah Sakit/Apotek.
Pelaporan psikotropika dibuat satu bulan sekali tetapi dilaporkan satu tahun sekali
(awal Januari sampai Desember).






PELAPORAN PASIEN RAWAT JALAN,
RAWAT INAP, ASKES

Tata cara atau prosedur penerimaan dan perawatan pasien di puskesmas untuk
tiap-tiap puskesmas berbeda-beda. Pencatatan dan pengumpulan data di puskesmas
dan bidan praktik swasta tercatatat dalam beberapa formulir dan buku-buku rekam
medis.
Sistem pengumpulan data rekam medis pada tingkat Puskesmas pada dasarnya
sama dengan rekam medik Rumah Sakit dengan tahapan sebagai berikut :
1. Penerimaan pasien
Pada tahap ini pasien mendaftarakan diri sesuai dengan permasalahan
kesehatan yang terjadi pada dirinya, selanjutnya akan didistribusikan sesuai
dengan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas
2. Pencatatan
Setiap unit pelaksana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas
(Poliklinik) akan mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan
dan pengobatan yang telah dilakukan pada semua pasien.
3. Pengolahan
Data yang telah didokumentasikan akan
1. Coding
Membuat kode atas setiap diagnosis penyakit berdasarkan klasifikasi
penyakit yang ada, berdasarkan pengelompokan penyakit yang dituangkan
dalam bentuk kode.
2. Indexing
Pembuatan indeks, diantaranya indeks rawat jalan, inap, penyakit.
Semua ini dipersiapkan untuk membuat laporan statistik Rumah
Sakit
3. Penyimpanan
Setiap hasil pemeriksaan dan pengumpulan data yang sudah di
dokumentasikan akan di simpan sesuai dengan kebijakan puskesmas
tersebut.
Puskesmas biasanya membuat pelaporan dan pencatatan bulanan untuk
dikirimkan ke tingkat yang lebih tinggi dinas kesehatan kabupaten.
Beberapa contoh sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas yaitu:
1. F1. Laporan KIA
2. F1. Laporan KB
3. KIV, pencatatan akseptor baru
4. Laporaan jumlah kunjungan
5. Laporan jenis penyakit pada bulan laporan beradasarkan jumlah kunjungan
6. Laporan PWS KIA
7. Laporan pemberian Vit.A
8. Laporan kegiatan kematian posyandu
9. Laporan kelahiran dan kematian



Administrasi Perbekalan Farmasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pencatatan manajemen perbekalan farmasi serta penyusunan laporan yang berkaitan
dengan perbekalan farmasi secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan.
Administrasi Keuangan Pelayanan Farmasi merupakan pengaturan anggaran,
pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan laporan,
penggunaan laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan pelayanan farmasi secara
rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
Administrasi Penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap
perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak
memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan perbekalan farmasi
kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pelaporan adalah kumpulan
catatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi, tenaga dan
perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang berkepentingan.
Tujuan :
1. Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi
2. Tersedianya informasi yang akurat
3. Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat
dan laporan
4. Mendapat data/laporan yang lengkap untuk membuat
perencanaan
5. Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan
perbekalan farmasi dapat dikelola secara efisien dan
efektif.
Proses pendataan dan pelaporan dapat dilakukan secara :
1. Tulis tangan, mesin tik
2. Otomatisasi dengan menggunakan komputer soft ware

Você também pode gostar