Você está na página 1de 15

Definisi Valve, Jenis dan Fungsinya part 2

4. Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat
(seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika
lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran
akan terjadi.

Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka
aliran akan terhalang atau tertutup.

Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk
menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve
dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat
Celcius.


Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna,
dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 F (250 C). Ukurannya
biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).

Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering
dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.






Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :

a. Full bore ball valve

Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya sama dengan
diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada blow down, piggable line,
production manifold, pipeline dll.

b. Reduced bore ball valves

Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak
seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang berkurang adalah satu
ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4
inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.

Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.


Usage ( Fungsi ) Ball Valve:
1. Flow control/pengendalian Aliran
2. Pressure control/pengendali tekanan
3. Shut off
4. Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggi

Advantages/kelebihan ball valve:
1. A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah
2. Low leakage/cukup jarang bocor
3. Small in size dan ball valve tidak begitu berat jika dibandingkan dengan valve lain
yang sejenis
4. Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi.

Disadvantages/kekurangan ball valve :
1. Seat bisa rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat
2. Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada system
sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan dan
dinding pipa

Fungsi dari "Ball Valve" ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini, metode buka-
tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang ditengahnya. Jika posisi
bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan sebaliknya, jika posisi lubang ditengah
bola yang ada di jalur, valve dalam posisi terbuka.
Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar kecil aliran gas
dan uap
terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk
menahan
fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk
membuka atau menutup valve dengan sudut 90. Disainnya yang simpel, meminimalkan
turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.

5. Plug/cock Valve

Kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation atau on/off
control).
untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah
atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open position maka plug akan
berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah akan melewatkan aliran.
Namun pada saat handle diputar pada close position maka plug akan berputar secara rotasi
terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan
berhenti.
Sama seperti ball ball valve namun tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan
silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida
yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.

Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:
a. Three way plug valve : yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan),
1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan menggunakan valve ini maka dengan mudah
kita dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.
b. Four way plug valve : Biasa digunakan pada fluida cooling water yang melewati heat
exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya
dengan tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran
(fouling, sediment, solids).


6. Check Valve


Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke
satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya
ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk
mengatur aliran, tapi
menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang
dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari
sebuah
equipment dalam sistem perpipaan

Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akanmembuat plug atau
disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arahberlawanan, maka plug atau disk
tersebut akan menutup.

Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve
ini di
disain untuk mencegah aliran balik.

Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu Swing Check dan
Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan Lift
Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi Ball Valve
sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran,
tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang
dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman
dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.

Ada 3 ( tiga ) jenis check valve

a. Swing Check Valve
Swing check valve terdiri atas sebuah disk
seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di
bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh
tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet. Sedangkan apabila
terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat
sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk
terpasang pada dudukannya.

Usage : One way flow / pengaliran satu arah

Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan sangat rendah,
cost nya murah

Disadvantages : Kebocoran amat tinggi dan aliran rendah karena terganggu dengan adanya
hambatan


b. Lift Check Valve
Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid
yang mempunyai flow yang tinggi.

Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk
atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve
adalah jenis valve putar dan control valve).

Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada
sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong
oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran
outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug
pada dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya,
sehingga fluida tidak dapat mengalir.

bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang
sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi
fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di
industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve
adalah terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan.
Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal
dengan diameter yang besar.


c. Backwater check valve


Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang
mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir
saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya
aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik.








d. Swing Type Disk Check Valve


Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran
besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai solusinya adalah dengan menggunakan Disk
check valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran
yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil
ukurannya.












e. Disk Check valve

Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya adalah
saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring
sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya
apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran
fluida

Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan
oleh jenis spring yang digunakan.


Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
No spring - Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
Nimonic spring - Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
Heavy duty spring - Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila
dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari
kebanjiran ketika mereka unpressurised.






f. Split disc check valve




Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang
memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward
flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow).








7. Screwed Down Return Globe Check Valve


Modelnya hampir sama dengan globe valve, bedanya ada tambahan housing / casing
pendukung yang otomatis jika ada media yang mengalir pada valve.














8. Butterfly Valve

Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.
Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi
membuka
penuh atau menutup penuh dengan sudut 90. Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan
dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak
lurus
dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris
dengan aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.

Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal.
Valve
ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran
zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak
memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki
tekanan rendah (low-pressure)



9. Diaphragm Valve


Diaphragm valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa juga digunakan
sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan material kasar seperti fluida
yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida yang mempunyai sifat korosif.













10. Solenoid Valve

Tipe ini, penggerak buka-tutup valve adalah rangkaian elektro-magnet yang ditimbulkan oleh
kumparan yang dilalui arus listrik.

Klik disini artikel sebelumnya... dan Disini

11. Motor operated Valve


Valve tipe ini, batang (stem) valve dihubungkan (joint/couple) dengan penggerak (aktuator)
yang berupa motor listrik. Pada pelaksanaannya, ada yang menggunakan listrik AC
(alternating current = listrik arus bolak-balik) dan ada juga yang menggunakan listrik DC
(direct current = listrik arus searah).













12. Pinch valve

Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang
mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai
kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).










13. Safety/Relief valve


Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve
ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem
perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada
pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.

Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang secara otomatis akan
terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa
diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika
tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup kembali.

Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara otomatis melepaskan zat dari
boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang
telah ditetapkan.



Cara kerja Pressure Safety Valve :

Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set. Fluida
bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan fluida lebih kecil
dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi
dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang
akan membuang tekanan melalui outlet sampai tekanan fluida maksimal sama dengan
tekanan spring set

Você também pode gostar