Você está na página 1de 64

ASPEK TEKNIS DAN

TEKNOLOGI







Produksi adalah suatu proses
mentrasfer masukan-
masukan (inputs) dan akan
menjadi keluaran-keluaran
(outputs) yang dibutuhkan
oleh para konsumen.
Pola Kegiatan Usaha
Industri
product idea
research and development
(penelitian dan
pengembangan).

Ada 3 hal yang harus
diperhatikan dalam
melakukan research and
development yaitu :

- Man, sumberdaya manusia
yang tersedia.

- Money, keuangan/modal
yang tersedia.

-Material, bahan-bahan yang
tersedia.

-Dewasa ini dikenal 3 macam
research, yaitu :

Pure research
Applied research
Development research

Dalam research and
development dilakukan 3 hal :

Product design

Product manufacture and
facilities

Plant design and services

Product design adalah
proses perencanaan untuk
menentukan bentuk dari
produk yang akan dibuat di
mana produk tersebut
disesuaikan dengan
keinginan konsumen
mempertimbangkan faktor
teknis dan ekonomis
(fungsi, spesifikasi desain
dan standar, harga :
prototype/blue print).

Product manufacture and
facilities adalah proses
perencanaan metode yang akan
dipakai dan penentuan
mesin/fasilitas yang akan
digunakan,
terdiri dari :
- Process design :
bentuk/mutu, bahan, type
(massa/job order).
-- Tooling & equipment
(machine
selection/replacement) :
Pemilihan metode dan
mesin/fasilitas yang akan
digunakan (intangible dan
tangible factor).
Beberapa kriteria lainnya adalah :

1. Kesesuaian dengan bahan mentah
yang dipakai.
2. Keberhasilan pemakaian teknologi
di tempat lain.
3. Kemampuan tenaga kerja dalam
mengoperasikan teknologi.
4. Kemampuan antisipasi terhadap
teknologi lanjutan.


-- Job design work method :
Bentuk usaha, tujuan,
organisasi, personnel, method
& time study.

-- Plant location :
Tenaga kerja, bahan baku,
pasar, biaya overhead pabrik.
BEBERAPA FAKTOR YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN :

Biaya-biaya yang bersifat obyektif adalah
:
- biaya bahan,
- biaya pemasaran,
- biaya sarana,
- biaya tenaga kerja,
- biaya bangunan, dan
- pajak.


Sedangkan biaya-biaya yang bersifat
subyektif adalah biaya-biaya untuk :

- kegiatan serikat buruh, - fasilitas rekreasi
- perumahan, - perkembangan masa depan
- persaingan, - industri pendukung
- penyiapan tenaga kerja, - daerah industri
- penyediaan transportasi, - iklim
- fasilitas pendidikan, - pelayanan masyarakat
- fasilitas transportasi pegawai, - biaya hidup
-- Plant layout :
Perencanaan penyusunan dari
fasilitas-fasilitas serta kegiatan-
kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan seluruh
kegiatan pabrik dengan tujuan
untuk mencapai efisiensi dalam
pembuatan produk.
-- Material handling :
Seni dan ilmu untuk
memindahkan, membungkus
dan menyimpan bahan-bahan
dalam segala bentuk.

-Plant design and services
merupakan suatu kegiatan
menyediakan dan
mempersiapkan fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan
untuk kelancaran proses
produksi
Terdiri dari :

- Instalation
- Plant services :
power, air, water, dll.

-- Safety and hygiene
Lingkungan kerja
(kebersihan, kesehatan,
keamanan atau keselamatan,
penerangan, ventilasi, warna,
kegaduhan, tata ruang).

Maintenance :
preventive maintenance,
overhaul maintenance.

Jika ketiga tahap di atas telah
selesai maka diadakan percobaan
kecil-kecilan untuk uji coba produk
yang akan diproduksi yang
biasanya disebut sebagai
pilot plan/pilot project.

Semua tahap yang telah
diuraikan di atas termasuk ke
dalam
rencana jangka
panjang (longrun
planning).

Perencanaan jangka pendek
(shortrun planning)
dituangkan dalam tahap
production planning and
control
yaitu suatu kegiatan yang
menyangkut pelaksanaan
suatu kerja, dengan
ditetapkan lebih dahulu :

Apa yang harus dilaksanakan.
Bagaimana pelaksanaannya.
Di mana, siapa, dan kapan
dilaksanakannya.
Persiapan dan pengaturannya agar
point-point di atas dapat berjalan
tanpa ada halangan-halangan atau
menyimpang dari apa yang telah
ditetapkan semula.

Production Planning and
Control, terdiri dari :

-Production Planning
- Programming
tahap-tahap/urut-urutan
pelaksanaan.

-- Routing
Penentuan tahap-tahap dari
proses operasi dan alat yang
digunakan serta operator yang
bekerja.

-- Scedulling
Penentuan kapan suatu
produksi akan dimulai dan
akan selesai.

-- Preparing
Persiapan-persiapan perintah
kerja (teknik yang dipakai
Prinsip-prinsip
optimasi/operation research,
analisis CPM/PERT, break
even).

Production Control

-- Dispatching
pengeluaran perintah-
perintah kerja.

-- Follow up
Memeriksa/mencatat aktivitas-
aktivitas operasi [proses
pelaksanaan, keadaan
alat/perlengkapan
(maintenance), mutu,
persediaan bahan (inventory
control), laporan].

-- Material control (inventory
control).
- Quality control
- Personnal control/management :
Job performance
- Maintenance management :
Preventive, overhaul, reperair.
- Factory costing dan cost control

Setelah rencana jangka
pendek disusun maka sampai
pada tahap execution yaitu
pelaksanaan kerja di mana
dihasilkan produk yang akan
dipasarkan.
Dipasarkannya produk tersebut
bukanlah langkah akhir dari
kegiatan usaha industri, tetapi
perusahaan masih harus
melakukan penilaian terhadap
produk tersebut,
apakah produk tersebut telah
memenuhi standar dan
spesifikasi yang telah ditetapkan
atau belum, serta apakah
sambutan konsumen terhadap
barang tersebut sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak. Dari
hasil penilaian tadi didapat feed
back.
ANALISIS ASPEK
LINGKUNGAN

Analisis Dampak Lingkungan sudah
dikembangkan oleh beberapa Negara
maju sejak tahun 1970 dengan nama
Environmental Impact Analysis atau
Environmental Impact Assessment yang
keduanya disingkat EIA.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
adalah hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan.
Amdal diperlukan dalam melakukan suatu
studi kelayakan dengan dua alasan pokok,
yaitu :
1. Karena undang-undang dan peraturan
pemerintah menghendaki demikian.
Jawaban ini cukup efektif memaksa para
pemilik proyek yang kurang
memperhatikan kualitas lingkungan dan
hanya memikirkan keuntungan
proyeknya sebesar mungkin tanpa
menghiraukan dampak samping yang
timbul.

2. Amdal harus dilakukan agar kualitas
lingkungan tidak rusak dengan adanya
proyek-proyek.
. KEGUNAAN AMDAL
1. Peran Amdal dalam Pengelolaan
Lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat
dilakukan apabila telah disusun rencana
pengelolaan lingkungan, yang sebelumnya
telah diketahui dulu dampak lingkungan yang
akan timbul sebagai akibat dari proyek yang
akan dibangun, serta agar dapat dihindari
kegagalan pengelolaan ini, pemantauan harus
dilakukan sedini mungkin, sejak awal
pembangunan, secara terus menerus dan
teratur.
2. Peran Amdal dalam Pengelolaan
Proyek
Amdal merupakan salah satu studi kelayakan
lingkungan yang disyaratkan untuk
mendapatkan perizinan.
Bagian dari Amdal yang diharapkan oleh aspek
teknis dan ekonomis adalah sejauh mana
keadaan lingkungan dapat menunjang
perwujudan proyek, terutama sumber daya yang
diperlukan oleh proyek tersebut seperti, air,
energi, manusia dan ancaman alam sekitar.


3. Amdal Sebagai Dokumen Penting
Laporan Amdal merupakan dokumen
penting sebagai sumber informasi yang
rinci mengenai keadaan lingkungan pada
waktu penelitian proyek, dan gambaran
keadaan lingkungan di masa yang akan
datang. Dokumen ini juga penting untuk
melakukan evaluasi, untuk membangun
proyek yang lokasinya berdekatan dan
dapat digunakan sebagai alat legalitas.


PERATURAN DAN PERUNDANGAN

Langkah awal suatu tim Amdal di dalam
melakukan studi adalah memahami
peraturan dan perundangan yang berlaku
mengenai lingkungan hidup di lokasi
tempat studi Amdal dilakukan. Sumber
peraturan dan perundangan tersebut ada
yang berlaku secara internasional, ada
juga yang berlaku untuk suatu Negara
saja. Dalam satu Negara dapat saja
peraturan dan perundangannya berbeda
untuk masing-masing propinsi dan sektor.

1. Berlaku secara Internasional

Peraturan-peraturan yang berlaku secara
internasional mengenai Amdal dapat
berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian
bilateral maupun multilateral. Contohnya,
deklarasi Stockholm yang disebut
Declaration of the United Nations
Conference on the Human Environment
oleh semua Negara anggota PBB tahun
1972.


2. Berlaku di Dalam Negeri

Di Indonesia, peraturan dan perundang-
undangan dapat dijumpai pada tingkat nasional,
sektoral maupun regional/daerah. Peraturan
Pemerintah RI no. 51 tahun 1993 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
merupakan peraturan baru pengganti PP RI no.
26 tahun 1986. PP ini ditindak lanjuti oleh SK
Menteri Negara Lingkungan Hidup no. KEP-
10/MENLH/3/1994. Salah satu butir dari SK ini
adalah mengenai jenis usaha atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan Amdal.





ISI LAPORAN AMDAL



Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI nomor
26, lampiran mengenai Pedoman Umum
Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL), secara ringkas isi laporannya sbb :

RINGKASAN
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Studi
a. Tujuan
b. Kegunaan


BAB II. METODE STUDI
1. Dampak Penting yang Ditelaah
2. Wilayah Studi
3. Meode Pengumpulan dan Analisis Data
4. Metode Prakiraan Dampak Penting
5. Metode Evaluasi Dampak Penting


BAB III. RENCANA USAHA ATAU
KEGIATAN

1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusunan Amdal
2. Tujuan Rencana Usaha atau Kegiatan
3. Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha


BAB IV. RONA LINGKUNGAN HIDUP

Dalam bagian ini hendaknya dikemukakan informasi
lingkungan selengkap mungkin mengenai :
1. Rona lingkungan hidup di wilayah studi rencana
usaha / kegiatan
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif berbagai sumber
daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha
atau kegiatan
3. Data dan informasi rona lingkungan hidup, seperti :
Komponen fisika kimia, yaitu iklim, fisiografi,
hidrologi, hidrooseanografi, ruang-lahan-tanah.
Komponen biologi, yaitu flora dan fauna.
Komponen sosial, yaitu demografi, ekonomi, budaya
dan kesehatan

BAB V. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Dalam bab ini hendaknya dimuat :
Prakiraan secara cermat dampak usaha atau
kegiatan pada saat prakonstruksi,
konstruksi, operasi & pasca operasi terhadap
lingkungan
Penentuan arti penting perubahan kualitas
lingkungan yang diprakirakan bagi
masyarakat dan pemerintah dengan
mengacu pada Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting
Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 di atas,
perlu diperhatikan dampak yang bersifat
langsung maupun yang tidak langsung
BAB VI. EVALUASI DAMPAK PENTING
Dalam bab ini diberikan uraian mengenai
hasil kajian dampak penting dari rencana
usaha atau kegiatan. Hasil evaluasi ini
selanjutnya menjadi masukan bagi
instansi yang berwenang untuk
memutuskan kelayakan lingkungan dari
rencana usaha atau kegiatan.,
sebagaimana dimaksud dalam PP. no. 51
tahun 1993.


BAB VII. DAFTAR PUSTAKA

BAB VIII LAMPIRAN-LAMPIRAN

Você também pode gostar