Você está na página 1de 8

BATAS-BATAS BERGAUL

A. Pendahuluan
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang
sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang
masih hidup di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan
sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang
begitulah fitrah manusia. anusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam
kehidupannya.
!idak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan
"llah berbeda#beda. eski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda.
Begitu halnya dengan manusia. $ima milyar lebih manusia di dunia ini
memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka
sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi
banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. "llah mencipatakan
kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan#
%ya.
aka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk
bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. "nggaplah itu
merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut
dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil,
tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. &tulah perbedaan.
!ak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena
ketakwaannya kepada "llah S'!.
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu
paket ketika "llah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling
mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi, tak ada yang dapat membedakan
kecuali ketakwaannya. (ntuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh
kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim menjadi sesuatu yang
indah sehingga mewujudkan ukhuwah islamiyah. )ang mana hal ini
merupakan batas#batas dan etika bergaul dalam &slam.
B. Hadits Riwayat Muslim tentang Mencegah Perilau Tercela
!. Tes dan Ter"emah Hadits


! "

: !#

"

& '

"

"

"

.
/
-


3
0

4 5

8 4

"

"

: ;

"

"

<

>

= ?
@
8

&

<

B C

D E
/

@
F

* G

H
/

I
&@ J

<

LM 1

N
O

Q <! R6F
+ari "bu ,urairah radhiallahuanhu dia berkata - .asulullah shollallohu
/alaihi wa sallam bersabda - 0anganlah kalian saling dengki, saling
menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. +an janganlah
kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. 0adilah kalian
hamba#hamba "llah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara
bagi muslim yang lainnya, 1dia2 tidak men3aliminya dan mengabaikannya,
tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. !a4wa itu disini 1seraya
menunjuk dadanya sebanyak tiga kali2. 5ukuplah seorang muslim
dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap
muslim atas muslim yang lain6 haram darahnya, hartanya, dan
kehormatannya. 1.iwayat uslim2
#. Pen"elasan Hadits
,adits ini sangat penting karena merupakan landasan dalam
bermuamalah dengan sesama muslim dan menunaikan hak#hak mereka.
Hasad, Najas, Kebencian dan Boikot
,asad adalah tidak suka melihat saudaranya mendapat kenikmatan,
baik berangan#angan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya atau tidak.
,asad merupakan akhlak yang sangat tercela. ,asad di samping wujud protes
terhadap takdir, juga su7ud3on kepada "lloh tatkala menganggap bahwa
nikmat tersebut tidak pantas didapat saudaranya.
%ajas adalah bermuamalah dengan melakukan berbagai macam tipu
daya. %ajas hukumnya haram karena semestinya bermuamalah dengan
saudaranya dengan muamalah yang baik.
Kebencian kepada saudaranya ada dua bentuk, yaitu:
8. Benci karena agama. Kebencian seperti ini boleh bahkan wajib, yaitu
membenci saudaranya karena kejelekan agamanya. Kebencian seperti ini
tidaklah kebencian secara mutlak, dalam arti di samping rasa benci
terdapat juga dalam hatinya rasa cinta karena masih saudaranya.
9. Benci karena dunia. Kebencian seperti ini haram hukumnya. aka jika
seseorang mendapatkan dalam dirinya kebencian kepada saudaranya
hendaklah dia melihat kepada kebaikannya agar kebencian tersebut hilang.
Hajr atau memboikot saudaranya, ada dua macam yaitu:
8. emboikot karena alasan agama. ,ukumnya boleh jika mendatangkan
maslahah bagi yang memboikot atau bagi yang diboikot.
9. emboikot karena alasan dunia. ,ukumnya boleh jika saudaranya telah
menyakitinya dengan batasan waktu maksimal tiga hari. +an lebih baik
dia memaafkan dan melupakan kesalahan saudaranya dan tidak
memboikotnya.
Merendahkan Saudara Muslim
,aram seseorang merendahkan saudaranya. )aitu dia berkeyakinan
bahwa saudaranya lebih rendah dari dirinya karena keturunannya, daerahnya,
pekerjaannya,dan sebab#sebab lain. erendahkan saudaranya bertentangan
dengan kewajiban untuk memuliakannya. Karena bagaimanapun keadaan
seorang muslim ada pada dirinya keimanan, ketauhidan, dan lain#lain dari
ketaatan yang wajib untuk dimuliakan.
$. Hadits A%i &'ar al-Ghi(ari tentang Bergaul dengan Ahla yang Bai
8. !eks dan !erjemah ,adits

S
T U
I

VW


I
*

@

@

%
@
:

[ \
I
6
@
[

4 !


@
X
/

/
6

Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Susullah


kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskan
kejelekan tersebut, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang
baik. 1,.. "hmad :;8<:, 8:=, 8>>, "t#!irmid3i no. 8?=>, dan selain
keduanya. +ihasankan "l#&mam "l#"lbani rahimahullahu dalam Shahihul
0ami7 no. ?> dan di kitab lainnya2
#. Pen"elasan Hadits
,adits ini, kata "sy#Syaikh "l#7"llamah "bdurrahman ibnu
%ashir "s#Sa7di rahimahullahu merupakan hadits yang agung. +i
dalamnya, .asul yang mulia Shallallahu /alaihi wasallam mengumpulkan
hak "llah Subhanahu wa !a7ala dan hak hamba#hamba#%ya. ,ak "llah
Subhanahu wa !a7ala terhadap hamba#%ya adalah agar mereka bertakwa
kepada#%ya dengan sebenar#benar takwa. ereka berhati#hati dan
menjaga diri agar tidak mendapat kemurkaan dan a3ab#%ya, dengan
menjauhi perkara#perkara yang dilarang dan menunaikan kewajiban#
kewajiban. 'asiat takwa ini merupakan wasiat "llah Subhanahu wa
!a7ala kepada orang#orang terdahulu maupun belakangan. Sebagaimana
takwa merupakan wasiat setiap rasul kepada kaumnya, di mana sang rasul
menyerukan-
J

!#

<

=%
@
!

Beribadahlah kalian kepada "llah dan bertakwalah kepada#%ya. 1%uh-)*


!entang perangai orang yang bertakwa ini, "llah Subhanahu wa
!a7ala sebutkan antara lain dalam firman#%ya berikut ini-
_ :_ __ ox ac__c _q:.cox _
:__ :___x o q :__x __ o_ o__
_ c___x _: q|:___x |__q__x
o o_'__x ___x _:__ q_ ooo
x: _q_ : _ _____x _ q :___x __x
_ ____x _x _:o_ _:x_x
qecq|_ _ __x qecq_
ccc___x _.o: : ax: o_ a
____x _:__ ___x
_q_x __ q ::_x __ ac: a
::_x_x _. _oc___
Bukanlah menghadapkan wajah kalian ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah
beriman kepada "llah, hari akhir, malaikat#malaikat, kitab#kitab,
nabi#nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak#anak yatim, orang#orang miskin, ibnu sabil, dan
orang#orang yang meminta#minta, dan memerdekakan hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan 3akat, dan orang#orang
yang menepati janjinya apabila mereka berjanji dan orang#orang
yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
ereka itulah orang#orang yang benar imannya dan mereka itulah
orang#orang yang bertakwa. 1"l#Ba4arah- 8>>2
_ ac:_x q _e__ oo _q
:o_x :o_ __ c:__ _,_x _
___|_ __ _oc'_ __
___x ____x __ _:__x
o_ _ q __x |__ ':__
+an bersegeralah kalian kepada ampunan dari .abb kalian dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan
untuk orang#orang yang bertakwa. )aitu orang#orang yang
menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang#orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang lain. "llah mencintai orang#orang yang berbuat kebajikan.
1"li /&mran- 8<<#8<@2
"llah Subhanahu wa !a7ala menyebutkan sifat orang#orang yang
bertakwa sebagai orang yang beriman dengan pokok#pokok keimanan
1rukun iman2, keyakinan#keyakinan, dan amal#amalnya, baik secara 3hahir
maupun batin, dengan menunaikan ibadah#ibadah badaniyah 1yang
dilakukan tubuh2 dan maliyah 1ibadah dengan harta2. Arang yang beriman
adalah orang yang sabar di dalam kesulitan dan kesempitan, memaafkan
manusia, menanggung gangguan dari mereka dengan tabah dan justru
berbuat baik kepada mereka. Arang#orang yang bertakwa adalah mereka
yang bersegera meminta ampun dan taubat manakala mereka terjatuh ke
dalam perbuatan keji atau men3alimi diri mereka sendiri.
+alam hadits "bu +3ar di atas, .asulullah Shallallahu /alaihi
wasallam mewasiatkan agar seorang hamba terus#menerus bertakwa di
mana saja ia berada, di setiap waktu dan setiap tempat, serta dalam segala
keadaannya. Kenapa demikianB Karena si hamba sangat butuh kepada
takwa, tak pernah bisa lepas darinya. Bila sampai lepas, ia akan binasa.
%amun yang namanya manusia pasti ada kekurangannya dalam
menjalankan hak#hak dan kewajiban#kewajiban takwa. aka .asulullah
Shallallahu /alaihi wasallam memerintahkan untuk melakukan perkara
yang dapat memberishkan cacat tersebut dan menghilangkannya. )aitu,
bila sampai si hamba jatuh dalam kejelekan maka ia bersegera
menyusulnya dengan hasanah 1kebaikan2.
,asanah sendiri adalah nama dari segala perbuatan yang dapat
mendekatkan seorang hamba kepada "llah Subhanahu wa !a7ala. ,asanah
yang paling agung yang dapat menolak kejelekan adalah taubat nasuha,
istighfar dan inabah 1kembali2 kepada "llah Subhanahu wa !a7ala dengan
mengingat dan mencintai#%ya, takut dan berharap kepada#%ya, serta
berambisi untuk meraih keutamaan#%ya setiap waktu.
!ermasuk hasanah yang dapat menolak kejelekan adalah
memaafkan manusia, berbuat baik kepada makhluk "llah Subhanahu wa
!a7ala, menolong orang yang sedang ditimpa musibah, memberikan
kemudahan bagi orang yang kesulitan, menghilangkan kemadharatan dan
kesempitan dari hamba#hamba "llah Subhanahu wa !a7ala. "llah
Subhanahu wa !a7ala berfirman,
J
@
5

\
I
6
@

Sesungguhnya kebaikan#kebaikan itu akan menghapuskan
kesalahan#kesalahan. 1,ud- 88@2
.asulullah Shallallahu /alaihi wasallam bersabda-

^
@
_

[ -

E
O

VI,


@
A

'

a *

Shalat yang lima, 0um7at ke 0um7at, dan .amadhan ke .amadhan,


merupakan penghapus kesalahan yang dilakukan di antaranya,
selama dijauhi dosa#dosa besar. 1,.. uslim no. 99<2
Banyak lagi dalil lain yang menunjukkan diperolehnya ampunan berkat
amalan ketaatan.
usibah yang menimpa seorang hamba juga merupakan
penghapus kesalahan. Karena tidaklah seorang mukmin ditimpa
kesedihan, gundah gulana, sakit bahkan sekadar tertusuk duri
melainkan "llah Subhanahu wa !a7ala akan menghapuskan
kesalahan#kesalahannya. Sebagaimana dikabarkan dalam hadits
"bu ,urairah radhiyallahu /anhu yang diriwayatkan oleh "l#
Bukhari 1no. :C@82 dan uslim 1no. 9>:<2.
usibah itu bisa berupa hilangnya sesuatu yang dicintai, atau
terkena sesuatu yang dibenci pada tubuh, hati ataupun harta, baik yang
sifatnya di dalam maupun di luar. usibah ini bukan sengaja dilakukan
hamba terhadap dirinya. Karena itulah .asulullah Shallallahu /alaihi
wasallam memerintahkan seorang yang tertimpa musibah untuk
melakukan amalan yang merupakan perbuatannya, dilakukan dengan
kesadarannya, yaitu menyusul kejelekan yang terlanjur dilakukan atau
kejelekan yang menimpa dirinya dengan kebaikan.
Pada akhirnya .asulullah Shallallahu /alaihi wasallam berpesan,
Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.
"khlak baik terhadap manusia yang pertama adalah menahan diri
dari mengganggu mereka dari segala sisi. emaafkan keburukan mereka
dan gangguan mereka terhadapmu, kemudian engkau bermuamalah
dengan mereka dengan muamalah yang baik dalam ucapan maupun
perbuatan. !ermasuk akhlak baik yang paling khusus adalah sabar
menghadapi mereka, tidak jenuh dengan mereka, berwajah cerah, berkata
lembut, berucap indah yang menyenangkan teman duduk, memberikan
kegembiraan pada teman, menghilangkan rasa tidak enak di hati mereka,
dan terkadang memberikan gurauan jika memang ada maslahat. "kan
tetapi tidak sepantasnya banyak bergurau atau guyonan. Karena bercanda
dalam ucapan seperti garam pada makanan. Kalau tidak ada garam,
makanan terasa hambar, namun bila terlalu banyak makanan menjadi asin.
+engan demikian, bila bercanda ini tidak ada atau sebaliknya melebihi
batasan, maka menjadi tercela.
!ermasuk akhlak yang baik adalah bergaul kepada manusia dengan
apa yang pantas bagi mereka dan sesuai dengan keadaannya, dengan
memandang apakah orang yang diajak bergaul itu masih kecil atau sudah
besar, berakal atau terbelakang, seorang alim ataukah orang yang
jahil;bodoh.
Sungguh, siapa yang bertakwa kepada "llah Subhanahu wa !a7ala,
merealisasikan takwanya dan bergaul baik kepada manusia dengan
perbedaan tingkatan mereka berarti ia telah mencapai kebaikan secara
keseluruhan, karena ia telah menegakkan hak "llah Subhanahu wa !a7ala
dan hak para hamba. 0uga karena ia termasuk orang yang berbuat ihsan
dalam beribadah kepada "llah Subhanahu wa !a7ala dan berbuat ihsan
terhadap hamba#hamba "llah Subhanahu wa !a7ala.
&. Bergaul dengan Lawan +enis

Você também pode gostar