Merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA) yang terdiri dari angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST, dan IMA dengan elevasi ST.
Etiologi Rupturnya plak aterosklerosis yang tidak stabil, yang mengakibatkan trombus yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner yang berat.
Epidemiologi Di As, diperkirakan 1,6 juta penduduk dirawat setiap tahunnya. Sementara kejadian UAP diperkirakan mencapai 1 juta kasus pertahun dengan kejadian tertinggi 62 tahun Untuk AV blok derajat pertama ditemukan pada orang dewasa yang sehat, dan insiden meningkat sesuai dengan perjalanan usia. usia > 20 tahun sebanyak 0,5-2% dari orang sehat. Usia > 60 tahun sebanyak 5% dari individu sehat yang memiliki interval > 0,20 detik, Av blok derajat kedua terbagi atas dua ; Mobitz I (Wenckebach) diamati pada 1-2% orang yang muda sehat, terutama saat sedang tidur. mobitz kedua lebih cenderung jarang terjadi pada orang sehat. Kongenital AV blok derajat ketiga sangat jarang, pada 1 kasus per 20.000 kelahiran. AV blok lebih sering terjadi > 70 tahun terutama pada mereka yang memilki pnyakit jantung struktural Sekitar 5% pasien jantung memiliki AV blok derajat pertama dan 2% derajat kedua. Patogenesis Rupturnya plak aterosklerosis
Terbentuknya trombus
Menutupi sebagian/seluruh p.darah koroner
Aliran darah terhambat
Suplai oksigen kebutuhan oksigen miokard
Obstruksi P. Darah koroner
Obstruksi hanya sebagian obstruksi mengenai seluruh arteri koroner
Sindroma koroner akut tipe UAP dan NSTEMI STEMI
Mekanisme STEMI Inferior dengan komplikasi AV blok
sumbatan pada arteri koroner kanan
Menyebabkan terjadinya iskemik pada daerah yang diperdarahi
AV node dan sebagian besar SA node
Belum siap ya , wak !!
Diagnosa Sindrom koroner akut ditegakkan berdasarkan 2 dari 3 kriteria yakni :
Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial Durasi waktu Sifat nyeri : rasa nyeri seperti ditimpa, terbakar , tertusuk dan diperas Penjalarannya : kebagian leher, punggung, lengan kiri, dan rahang bawah. Nyeri membaik dengan istirahat atau obat nitrat Fokus pencetus : aktivitas fisik, stress, emosi, udara dingin Gejala penyerta : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, dan lemas.