Você está na página 1de 2

Epidemiologi

Lebih dari 50% kasus otitis media akut menimbulkan komplikasi


mastoiditis pada era pra antibiotik, menurut Mygind (1903) dalam kutipan
Gaffney. Bezold mendapatkan 20% kasus mastoiditis berlanjut menjadi abses
Bezold. Namun, sejak ditemukan antibiotik, kasus komplikasi otitis media
supuratif sangat menurun. Beberapa penulis mendapatkan 0,4% kasus otitis media
berlanjut menjadi mastoiditis (Spiegel, et al., 1998).
Abses Bezold lebih sering ditemukan pada orang dewasa dengan
pneumatisasi sel yang besar pada tip mastoidnya. Gaffney (1991) menyatakan
bahwa sejak tahun 1975 1991 laporan mengenai abses Bezold sangat jarang,
hanya ditemukan sebanyak 7 kasus. Satu kasus abses yang terbatas dalam sarung
m.sternokleidomastoideus dan empat kasus abses leher dalam akibat infeksi
telinga (otogenik) seperti yang diterangkan oleh Bezold ditemukan dalam kurun
waktu dua tahun oleh Smousha dkk (1989) (Gaffney, et al., 1991).
Satu kasus abses Bezold berhubungan dengan OMSK yang meluas ke
ruang supraskapular dilaporkan oleh Edison tahun 1980. Pearson (1994)
melaporkan satu kasus abses Bezold yang disertai komplikasi thrombosis sinus
lateral. Furukawa melaporkan pula satu kasus abses Bezold yang berhubungan
dengan kolesteatom. Marioni (2001) melaporkan satu kasus abses Bezold pada
anak berusia 18 bulan (Marioni, et al., 2001).


Patomekanisme
Sel udara mastoid dilapisi oleh modifikasi mukosa saluran napas. Infeksi mastoid
terjadi setelah infeksi telinga tengah melalui beberapa stadium, yaitu (Gaffney, et
al., 1991):
a. Terjadi hyperemia dan edema mukosa yang melapisi sel udara mastoid
b. Akumulasi cairan serosa yang kemudian menjadi eksudat purulen
c. Demineralisasi dinding seluler dan nekrosis tulang akibat iskemia dan
tekanan eksudat purulen pada tulang septum yang tipis
d. Terbentuknya rongga abses akibat destruksi dinding sel udara yang
berdekatan, sehingga terjadi penggabungan sel udara mastoid
(coalescence).
Pada stadium ini terjadi empiema dalam mastoid. Bila pada stadium ini tidak
terjadi penyembuhan, maka pus dapat meluas ke salah satu atau lebih jalan
berikut (Gaffney, et al., 1991):
1. Anterior menuju telinga tengah menuju aditus ad antrum, biasanya terjadi
penyembuhan spontan
2. Destruksi ke lateral pada korteks mastoid menimbulkan abses
subperiosteum
3. Destruksi pada sisi medial tip mastoid ke insisura digastrika menimbulkan
abses Bezold
4. Ke medial menimbulkan sel udara tulang petrosus menimbulkan petrositis
5. Ke posterior menimbulkan osteomielitis tulang tengkorak
6. Dan yang sangat jarang terjadi ialah destruksi pada permukaan luar
korteks zygoma, menimbulkan abses zygoma.

Marioni, G., de Filippis, C., Treqnaqhi, A., Marchese, R.R., Staffieri, A. 2001.
Bezolds abscess in children: case report and review of the literature.
International Journal of Pediatric Otorhinolaryngol. 61(2). 173-177.
Spiegel, J.H., Lustiq, L.R., Lee, K.C., Murr, A.H., Schindler, R.A. 1998.
Contemporary presentation and management of spectrum of mastoid
abscess. Laryngoscope. 108(6). 822-828.
Gaffney, R.J., ODwyer, T.P., Maquire, A.J. 1991. Bezolds abscess. The Journal
of Laryngology and Otology. 105(9). 765-766.

Você também pode gostar