Você está na página 1de 7

ANALYZE THIS

Nama : Pandu satya widiarto


NIM : 030.10.218

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD) STASE PSIKIATRI


RESENSI FILM
Judul Film : Analyze This
Sutradara : Harold Ramis
Produser : Paula Weinstein & Jane Rosenthal
Penulis Naskah : Kenneth Lonergan & Peter Tolan
Pemain : Robert de Niro sebagai Paul Vitti
Billy Crystal sebagai Ben Sobel M.D.
Lisa Kudrow sebagai Laura MacNamara
Joe Viterelli sebagai Jelly
Durasi : 103 menit
Distributor : Warner Bros
Rilis : 5 Maret 1999
Negara : Amerika Serikat & Australia
Tokoh :
1. Paul Vitti adalah bos mafia
2. Ben Sobel adalah seorang psikiater
3. Laura MacNamara adalah istri dari Ben Sobel
4. Jelly adalah seorang sahabat dari Paul Vitti




Gejala Pasien (Paul Vitti)
Pasien dalam hal ini Paull Vitti menderita gangguan panik, dan gangguan panik ditandai
dengan terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan. Serangan panik adalah
periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif singkat (biasanya kurang dari satu
tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea. Frekuensi pasien
dengan gangguan panik mengalami serangan panik adalah bervariasi dari serangan multiple
dalam satu hari sampai hanya beberapa serangan selama setahun. Dan pada paul vitti merupakan
kasus serangan panik tanpa agoraphobia.

Diagnosis Gangguan
Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative
singkat dan disertai gejala somatik. Suatu serangan panik secara tiba-tiba akan menyebabkan
minimal 4 dari gejala-gejala somatik berikut:
1. Palpitasi
2. Berkeringat
3. Gemetar
4. Sesak napas
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. Mual dan gangguan perut
8. Pusing, bergoyang. melayang. atau pingsan
9. Derealisasi atau depersonalisasi
10. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Rasa takut mati
12. Parastesi atau mati rasa
13. Menggigil atau perasaan panas. Serangan panik pertama seringkali sama sekali spontan,
walaupun serangan panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik,
aktivitas seksual, atau trauma emosional sedang. DSM-IV menekankan bahwa sekurangnya
serangan pertama harus tidak diperkirakan (tidak memiliki tanda) untuk memenuhi criteria
diagnostik untuk gangguan panic.
Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama
10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematian
dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien
mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda
fisik adalah takikardia. palpitasi, sesak nafas, dan berkeringat.
Penatalaksanaan
Psikofarmaka : Diazepam 2 mg, diminum 3 x sehari (pagi siang sore)
Psikoterapi : Terapi relaksasi pernapasan, dengan menarik napas dalam hingga dada terasa penuh dan
ditahan sebentar sekitar 3 detik, kemudian dihembuskan sambil menyebutkan huruf S.

Sinopsis Film
Paul Vitti adalah salah seorang bos mafia. Vitti mempunyai seorang ayah yang juga
seorang bos mafia dan mati ditembak ketika vitti kecil. Suatu hari, salah satu mobil Vitti yang
sedang membawa tawanan didalam bagasinya ditabrak oleh mobil yang berada dibelakangnya.
Pengemudi mobil tersebut adalah Ben Sobol, seorang pskiater yang tidak konsentrasi menyetir
karena sedang berdebat dengan anaknya didalam mobil. dr.Sobol merasa bertanggung jawab dan
berniat untuk mengganti kerugian yang dibuatnya. Jelly, pengawal setia Vitti meminta agar
dr.Sobol segera menjauh dan tidak usah mengganti rugi, namun akhirnya setelah berdebat
panjang, dr.Sobol memberikan kartu namanya agar dapat dihubungi apabila suatu saat Vitti
menuntut ganti rugi atas kerusakan mobilnya.
Beberapa hari terakhir, Vitti mulai merasakan ada yang aneh pada dirinya, ia merasa
bahwa ia seperti terkena serangan jantung, ia sudah mengalaminya delapan kali dalam dua
minggu. Ia merasa semakin khawatir pada gejala-gejala yang dirasakannya, terlebih lagi dengan
akan diadakannya pertemuan para bos mafia. Vitti memutuskan untuk pergi kerumah sakit dan
mencari tahu penyakit apa yang sebenarnya ia derita. Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa
Vitti berdasarkan segala pemeriksaan ia baik-baik saja dan hasil EKG tidak menunjukkan adanya
kelainan pada jantung. Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa kemungkinan Vitti menderita
gangguan panik. Vitti yang begitu yakin bahwa dirinya menderita penyakit jantung, merasa
bahwa dokter yang memeriksanya bodoh karena mengatakan bahwa ia menderita gangguan
panik, ia pun melampiaskan kemarahannya pada sang dokter karena menurutnya dokter itu sama
sekali tidak membantu. Vitti kemudian meminta kepada Jelly untuk mencarikan seorang dokter
yang bisa membantunya, ia meminta untuk dicarikan seorang psikiater. Jelly merekomendasikan
Vitti untuk mendatangi dr.Sobol.
Vitti mendatangi dr.Sobol ditengah sesi perbincangannya dengan seorang pasien.
Dr.Sobol merasa terkejut karena didatangi oleh seorang mafia. Vitti memaksa untuk berbicara
dengan dr.Sobol, akhirnya ia pun mengijinkan. Vitti bercerita tentang apa yang dia alami, tapi
dia berkata pada dr.Sobol bahwa yang semua yang diungkapkannya adalah permasalahan
temannya. Dia mengatakan bahwa ditempat umum sering merasa jantungnya berdebar lebih
cepat, cemas, dan juga sesak napas. Dia juga mengeluhkan bahwa akhir-akhir ini tidak bisa tidur
dan menjadi orang yang lebih melankolis, mudah menangis hanya untuk hal-hal sepele seperti
ketika sedang menonton film sedih. Akhirnya dr.Sobol menyimpulkan bahwa teman yang
dimaksud oleh Vitti itu adalah dirinya sendiri dan mengatakan bahwa gejala yang dialami
merupakan gangguan panik. Vitti sempat menyangkal pada awalnya, namun setelah terjadi
perdebatan singkat, Vitti pun mengakui bahwa itu adalah dirinya dan ia merasa lega karena telah
bercerita pada dr.Sobol. ia sangat senang karena dr.Sobol sudah membuatnya merasa lebih baik
dan meminta dr.Sobol untuk menjadi psikiater pribadinya. Dr.Sobol menolak karena ia tidak
ingin berurusan dengan seorang mafia dan ia juga akan melakukan liburan singkat ke Miami
untuk menikah dengan pacarnya disana. Vitti terus memaksa hingga akhirnya dr.Sobol
memberitahu bahwa ia akan berlibur ke Miami.
Sesampainya di Miami, ternyata dr.Sobol diikuti oleh Vitti, bahkan pesta pernikahannya
pun berantakan dan dr.Sobol tidak jadi menikah karena ulah Vitti yang ternyata juga diikuti oleh
musuh bebuyutannya disana. Di sana pun, Vitti diikuti oleh FBI yang sudah lama ingin
membongkar kejahatan-kejahatannya. FBI yang melihat kedekatan hubungan antara Vitti dan
dr.Sobol mencurigai bahwa dr.Sobol adalah rekan kerja baru Vitti.
FBI pun mencari tahu siapa dr.Sobol, dan setelah mengetahui bahwa dr.Sobol adalah
psikiater pribadi Vitti, mereka pun mulai mendekati dr.Sobol. Vitti tidak pernah berpikir untuk
membunuh dr.Sobol walaupun rekan kerjanya menghasut untuk membunuh dr.Sobol karena
mereka menganggap dr.Sobol sudah tahu informasi tentang kehidupan pribadi Vitti terlalu
banyak. FBI pun merencanakan taktik-taktik untuk membuat dr.Sobol untuk percaya bahwa Vitti
berniat untuk membunuhnya. FBI menghasut dr.Sobol untuk bertemu dengan Vitti dan
menyadap pembicaraannya. Dr.Sobol pun awalnya setuju, ia merencanakan untuk bertemu Vitti
di sebuah restaurant. Setelah mereka berbincang-bincang, Jelly tidak sengaja memberi tahu
kepada dr.Sobol, bahwa restaurant ini adalah tempat ayahnya Vitti mati ditembak. Akhirnya
dr.Sobol menyadari bahwa kerahasiaan pasien adalah lebih utama, oleh karena itu dia
memutuskan untuk mencabut alat penyadap yang dipasang ditubuhnya oleh FBI.
Dr.sobol dibawa kesebuah tempat oleh Vitti, awalnya dr.sobol diancam akan dibunuh dan
senjata sudah diarahkan ke kepalanya, tapi berkat pikiran kreatifnya, dr.Sobol mengajukan
beberapa petanyaan yang menyinggung mengenai ayah Vitti. Akhirnya dr.Sobol berhasil
membuat Vitti tersentuh dan teringat kembali pada ayahnya yang sangat ia cintai, karena pada
saat ayahnya ditembak mati, Vitti merasa bersalah atas kematian ayahnya dan ingin meminta
maaf karena dia tidak memberi tahu bahwa ada yang ingin membunuh ayahnya.
Vitti tiba-tiba saja menangis karena penyesalan nya, ia merasa bahwa ia sangat bersalah
atas kematian ayahnya, dr.Sobol pun meyakinkan bahwa Vitti tidaklah bersalah. Pada saat yang
bersamaan datanglah musuh Vitti dan berusaha ingin menembak rombongan Vitti. Baku
tembakpun terjadi. Tapi akhirnya kawanan Vitti bisa menang melawan musuhnya.
Semenjak saat itu, Vitti semakin percaya pada dr.Sobol, akhirnya Vitti sadar bahwa yang
dilakukan dia selama ini sebagai mafia adalah salah. Vitti juga sangat mencintai anak laki-
lakinya. Oleh karena itu ia ingin berubah ke kehidupan yang lebih baik yaitu keluar dari
organisasi mafia yang selama ini membesarkan namanya.
Dr.sobol dan Vitti datang ke sebuah perkumpulan mafia, dan Vitti berniat untuk
mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan nya pada teman nya. Beberapa musuh Vitti
berusaha membunuh Vitti, tapi justru yang terkena tembakan adalah lengan kanan dari dr.Sobol.
tidak lama kemudian, tiba-tiba datang FBI dan ingin menangkap semua para anggota mafia
terutama Vitti.
Dengan kejadian ini Vitti merasa sangat berterimakasih kepada dr.Sobol, karena bukan
saja sebagai psikiater, tapi dr.Sobol sudah melindungi Vitti.

Você também pode gostar