Você está na página 1de 20

TUTORIAL II

TUMBUH KEMBANG
SUHERMANTO 08310300
TAUFIQURROHMAN 08310303
THOMI KURNIAWAN 08310305
DITA SHIERLY W. 09310064
ARDI MARDANI 09310065
EVA SRI ULFAH 09310066
RIO YOGA NUGRAHA 09310067
DIAN KUSUMA N. 09310068
RUDI ALEXANDER 09310069
HANDRI HANDRIYANA 09310283
FITRIANA 09310284
SANTO FITRIANTORO 09310285
TRI GUNADI 09310286
SUPRIADI 09310287
ROSALIA HIDAYATIKA 09310288

KD berusia 4 tahun dibawa ke poli anak RS
Bintang Amin oleh ibunya dengan keluhan sering
menyendiri dan tidak pernah bermain dengan
teman sebayanya. Dari anamnesa didapat bahwa
sejak bayi tidak suka dipeluk, bila diajak bicara
tidak pernah menatap mata lawan bicaranya.
Sejak bersekolah di aman bermain 1 tahun yang
lalu, dia tidak mau bermain dengan teman-
temannya dan sering terlihat bermain sendiri,
bila ditegur atau diajak bicara seolah tidak
peduli. Diketahui pula bahwa KD tumbuh
dibawah pengawasan orang tua dan sering kali
bermain sendiri atau menonton televisi selama
berjam-jam. Diketahui selama hamil, ibunya
hampir setiap hari makan kerang dan aneka jenis
sea food yang lain.
KD berusia 4 tahun
Sering menyendiri dan tidak pernah bermain
bersama temannya
Sejak bayi tidak suka dipeluk
Kurangnya pengawasan orang tua
Tidak menatap lawan bicaranya
Selama hamil ibunya sering makan kerang
dan sea food
Sering menonton televisi selama berjam-jam
Gangguan interaksi sosial dan lingkungan
Konsumsi sea food yang berlebihan pada
masa kehamilan dan kurangnya perhatian
orang tua terhadap anak menyebabkan
gangguan interaksi sosial dan lingkungan
KD 4 TH
PRENATAL POST NATAL + ANAK
KONSUMSI SEA FOOD YANG
BERLEBIHAN PADA MASA
KEHAMILAN
KURANGYA PENGAWASAN ORANG
TUA
GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL
SUKA MENYENDIRI KETERLAMBATAN BICARA TIDAK ADA EMPATI
TIDAK SUKA BERMAIN
DENGAN TEMAN SEBAYA
SUSAH MENYAPAIKAN
KEINGINAN
TIDAK MENATAP LAWAN
BICARA
AUTISME
SUKA MENGAMUK
Dari anamnesa diketahui sejak usia 4 tahun
KD hanya bisa bicara mama, papa, dan
menggumam tidak jelas sehingga sering kali
tidak bisa menyampaikan keinginannya
dengan komunikasi verbal, tanpa alasan yang
jelas KD sering mengamuk.
1. Definisi autis
2. Definisi retardasi mental
3. Etiologi autis dan retardasi mental
4. Ciri-ciri autis dan retardasi mental
5. Patofisiologi autis
6. Tatalaksana autis
7. Pengaruh sea food terhadap kehamilan
8. Macam-macam gangguan penyimpangan
mental dan emosional
Kelainan yang ditandai dengan kemampuan
komunikasi verbal dan non verbal yang tidak
atau kurang berkembang, kelainan pada pola
bicara, gangguan mempertahankan
percakapan, permainan sosial yang
abnormal, tidak adanya empati dan ketidak
mampuan untuk berteman
Kelainan fungsi intelektual yang subnormal,
terjadi pada masa perkembangan dan
berhubungan dengan satu atau lebih
gangguan dari maturasi, proses belajar, dan
penyesuaian diri secara sosial
Abnormalitas kognitif dan kemampuan bicara
Kelainan kromosom, terutama syndrom x yang mudah
pecah (fragil)
Kelainan-kelainan neurokimia
Dopamine
Peningkatan kadar serotinin
Cedera otak
Keretanan utama
Berkembang aphasia
Defisit pada sistem retikulum
Keadaan yang tidak menguntungkan antara faktor-
faktor psikogenik dan perkembangan saraf
Perubahan struktur cerebelum
Lesi hipokamfus otak depan
Infeksi
Intoksikasi
Trauma
Gangguan metabolisme
Pertumbuhan atau nutrisi
Berhubungan dengan penyakit atau keadaan
yang tidak jelas pada masa prenatal
Kelainan kromosom
Prematuritas
Gangguan psikiatris berat dengan deprivasi
psikososial atau lingkungan.
Gangguan komunikasi verbal dan non verbal
Kelainan pola bicara
Tidak adanya empati
Ketidak mampuan untuk berteman
Stereotipik
Permainan sosial yang abnormal
Hiperaktivitas
Toleransi frustasi yang rendah
Agresi
Ketidakstabilan efektif
Melukai diri sendiri
Stereotipik



HILANGNYA KEMAMPUAN IMUNITAS TUBUH
INFLAMATURY
PRODUKSI SITOKININ YANG BERLEBIH DALAM
SEL DARAH PUTIH
ABNORMAL NEUROLOGI ASUPAN GLUTEN + KASEIN
PEMECAHAN GLUTEN + KASEIN
REAKSI APOID
KETIDAK SEIMBANGAN
FLORA USUS
KIRIMKAN KE OTAK
DITANGKAP RESEPTOR APOID
Pendekatan terapeutik, terapi dengan
pemanfaatan keadaan yang sedang berlaku
dapat meningkatkan kemahiran dalam
berbicara. Perilaku destruktif dan agresi
dapat diubah dengan manajemen perilaku.
Neuroleptik dapat mengurangi perilaku
mencelakakan diri yang kelihatannya
mengarah pada perilaku agresi, stereotipik,
dan penarikan diri dari pergaulan sosial.
Antagonis opiat yang kuat mengubah model
penanganan harian dengan menggunakan
permainan, terapi kemampuan bicara, dan
latihan.
Pengaruh mengkonsumsi sea food pada janin bisa
jadi karena kelebihan protein. Protein memang
bagus untuk janin, akan tetapi, bila sudah
kelebihan protein dapat menyebabkan gangguan
saraf otak janin tersubut. Jadi, tidak hanya
karena adanya merkuri dan logam berat yang
terkandung dalam sea food yang dikonsumsi oleh
sang ibu, tetapi juga karena kelebihan protein.
Dengan kata lain, si ibu terlalu sering
mengkonsum si sea food, sehingga si janin yang
dikandung menjadi kelebihan protein dan
akhirnya menyebabkan gangguan perkembangan
saraf pada janin.
Retardasi mental
Sindrom mental berdasarkan kelainan organik
otak
Gangguan mental situasi sementara
Autisme
Gangguan mental dan tingkah laku anak
remaja
Neurosis
Gangguan psikofisiologis
Gangguan psikotis
School refusal ( menolak untuk sekolah )

Hipotesa terbukti bahwa mengkonsumsi sea
food yang berlebihan pada masa kehamilan
dapat menyebabkan gangguan interaksi sosial
dan lingkungan

Você também pode gostar