Você está na página 1de 11

Apa Itu Elastisitas Permintaan?

Posted on July 10, 2013 by Prabowo Murti


Bismillah
Elastisitas permintaan menunjukkan hubungan antara perbedaan harga dengan banyaknya
permintaan. Semakin murah harganya, biasanya permintaannya akan semakin naik. Demikian
juga sebaliknya, kalau harganya naik maka permintaannya biasanya turun. Sebuah barang
dikatakan elastis bila persentase perubahan (entah naik atau turun) permintaannya lebih besar
dibanding persentase perubahan harganya. Dengan kata lain, harga turun dikit aja, yang ngantri
udah kayak konser Slank, alias rame bangat..

Elasticity of Demand
Contoh, harga handphone Samsung Galaxy S4 katakanlah Rp 7.000.000. Jika harganya
diturunkan menjadi Rp 6.000.000 saja, maka akan terjadi kenaikan permintaan hingga 10%.
Karena penurunan harganya = Rp 1.000.000 / Rp 7.000.000 * 100% = 14,29%, maka kita bisa
katakan bahwa handphone tersebut inelastis karena harganya sudah diturunkan 14,29%, tapi
kenaikan permintaannya cuma 10%.

Elastisitas permintaan biasanya terkait dengan jenis barangnya. Barang yang cenderung akan
terus diburu orang berapapun harganya, biasanya bersifat inelastis. Dengan kata lain, nggak
ngaruh mau mahal mau murah, permintaannya tetep segitu-segitu juga. Contoh saja obat, infus,
atau produk kesehatan lainnya. Memang, kalau orang tidak mau disuntik, masih bisa ke dukun.
Tapi di dukun juga pasti nggak sembuh-sembuh amat.
Elastisitas permintaan juga terkait dengan adanya barang substitusi atau pengganti atau saingan
lain (lapak dengan model bisnis yang sama). Kalau alternatifnya masih banyak, bisanya
pengurangan harga juga tidak terlalu berpengaruh pada jumlah permintaan, karena orang bisa
beralih ke produk lain yang sejenis. Contoh saja sabun, atau mi instan. Sabun merek A naek
harga, bukan berarti orang jadi tidak mandi. Tapi mungkin beralih ke sabun merek B yang lebih
murah atau harganya tidak naik.
Elastisitas permintaan juga terkait dengan strategi perusahaan untuk menentukan harga yang
benar-benar PAS agar market bisa menerimanya. Contoh saja kopi luwak yang variannya saat ini
semakin banyak (versi instannya). Untuk mengalahkan kompetitor yang brand-nya sudah
terlanjur terkenal duluan, kopi luwak dengan merek baru biasanya akan bersaing merebut
potongan kue yang kecil dengan cara memperkenalkan harga yang lebih murah.
Contoh lain lagi, misal saat kita mau jual tanah, tapi nggak tahu mau dijual berapa. Harga pasar
saat ini berapa? Ada bangunan apa di dekat tanah kita yang akan menaikkan land value?
Kantor Bupati kah? Jalan tol kah? Taman safari kah? Kalau kita benar-benar tidak tahu harga
pasaran saat ini, tetapkan saja sebuah harga yang selangit. Nanti untuk sementara waktu kita lihat
kuantitas permintaannya. Kalau banyak yang dateng ke rumah nanyain tuh tanah, itu berarti
harganya KEMURAHAN. Gampang kan?
Sebuah survey dibuat untuk mengetahui mana di antara dua aksi marketing berikut yang
memberikan DAMPAK lebih baik (meningkatkan permintaan pasar). Catatan: total dana yang
dikucurkan untuk dua opsi adalah sama besar.
OPSI A : menurunkan harga per item sebesar 10%
OPSI B : harga tetap, namun setiap pembelian item akan berbonus (berwujud piring,
mainan, apapun) yang nilainya sebenarnya 10% dari harga
Hasil survey menunjukkan, bahwa OPSI B akan menghasilkan efek yang lebih baik.
Share this article:




Google+
Prabowo Murti
Related Posts
Menghadapi Persaingan Usaha
Menyikapi Aksi Jual Mahal Atawa Bargaining Power
Pengalaman Bisnis Warnet (Bagian 2)
Pengalaman Bisnis Warnet (Bagian 1)

About Prabowo Murti
Hi, I read a lot, so I write a lot. Circle me on Google Plus
Entrepreneurship
Post navigation
Tips Membangun Relasi Bisnis
Jangan Takut Punya Hutang
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Comment
You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title="">
<acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime="">
<em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>
Notify me of follow-up comments by email.
Notify me of new posts by email.
Recent Posts
Menghadapi Persaingan Usaha
Menyikapi Aksi Jual Mahal Atawa Bargaining Power
Kekuatan Sholat Dhuha
5 Tips Percaya Pada Apa Yang Agan Jual
Beli dan Jual Saham dengan DT NextG (Online Trading)
Mendapatkan Kartu Kredit CIMB Niaga
Pengalaman Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (Bagian 4)
Recent Comments
budi on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
miki on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
miki on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
Prabowo Murti on Pengalaman Membuat Kartu Kredit
Prabowo Murti on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
Prabowo Murti on Pengalaman Membuat Kartu Kredit
Prabowo Murti on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
Prabowo Murti on Pengalaman Membuat Kartu Kredit
nur haeru on Pengalaman Membuat Kartu Kredit
Eddy on Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli Asuransi
softskil
Kamis, 31 Maret 2011
KONSEP ELASTISITAS
KONSEP ELASTISITAS

1.1 Pengertian Elastisitas
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang
ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis
permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari
suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau
susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk,
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan
pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak
kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu.
Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam
memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan
daerah.
1.2 Elastisitas harga Permintaan
Elastisitas Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
faktor yang mempengaruhi.
Elastisitas harga permintaan merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang
yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.yang dikaitkan dengan harga
barang itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang
berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu
Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Ada tiga bentuk elastisitas harga permintaan:
1. Apabila perubahan harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang
diminta, disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah lebih besar
dari satu (Eh>1). Bentuk kurva permintaannya lebih landai.* % P > % Q+.
2. Apabila persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang
yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama
dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal *% P = %
Q+.
3. Apabila persentase perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta
yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu
(Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram.. * % P < % Q+. Disamping tiga bentuk
elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu : 1. Permintaan yang
elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan
elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga. 2. Kurva
permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari
elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat
kecil. 1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan Ada beberapa faktor yang
menentukan elastisitas harga permintaan : 1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar 2.
Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut 3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu 5.
penggunaan barang tersebut. 6. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor baran: Elastisitas akan
besar jika : 1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik 2. harga relatif tinggi 3. ada banyak
kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain Elastisitas umumnya akan kecil, jika: 1. benda
tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain 2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah
banyak, dan dengan harga-harga yang rendah. 3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang
substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan. 2.1 Berbagai Variasi Kurva Permintaan 1.
Permintaan Elastis (E > 1)
Permintaan disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar daripada satu.Artinya, persentase
perubahan permintaan lebih besar daripada persentase perubahan harga.

2. Permintaan Inelastis (E < 1) Permintaan inelastis terjadi apabila koefisien elastisitas permintaannya
lebih kecil dari satu.Artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada persentse perubahan
harga. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya. 3.
Permintaan Elastis Uniter (E = 1) Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaansebanding
dengan perubahan harga. 4. Permintaan Elastis Sempurna Permintaan disebut elastis sempurna apbila
koefisien elastisitas permintaannya sama dengan tak terhingga.Situasi ini bisa terjadi apabila : -Harga
tetap,kuantitas yg diminta tak terbatas -Kenaikan harga yang relatif kecil menurunkan kuantitas
permintaan menjadi nol. Sebaliknya pada penurunan harga yang relatf sangat kecil sekalipun kuantitas
yang diminta menjadi tak terbatas. 5.Permintaan Inelastis Sempurna Pada Permintaan inelastis
sempurna,koefisien elastisitasnyapermintaanya adalah nol.Ini terjadi karena berapa pun harga berubah
,kuantitas yang dimnta tetap tidak berubah. Contoh : Jumlah satuan pembelian tembakau di suatu
pelelangan yang tetap walaupun harganya berubah.Walaupun harganya berubah namun masing
negara sudah menetapkan satuan yang akan dibeli. Harga Kuantitas yang diminta Rp 5,00 8 unit Rp 7,00
8 unit 2.2 Definisi matematis Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang
dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan: Atau
secara umum, elastisitas "y terhadap x" adalah: .Elastisitas biasa disimbolkan sebagai 'E', 'e' atau epsilon
kecil, ''. Selain elastisitas linier tersebut ada juga elastisitas non linier Menghitung Koefisien Elastisitas
Permintaan: % perubahan permintaan %perubahan harga 2.3 Elastisitas Penawaran Didefinisikan
sebagai ukuran kepekaan jumlah peDnawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas
penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase
perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%,
maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119). Koefisien
elastisitas penawaran Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitu 2.4 Elastisitas Harga Penawaran (The
Price Elasticity of Suply) Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian
elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen
terhadap perubahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada
elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan
jumlah barang yang ditawarkan.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas
kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Ada lima jenis elastisitas
harga penawaran : 1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal. 2.
Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. 3. Penawaran uniter
elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga. 4. Penawaran elastis :
elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun
kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan
dan tidak ada limit kapasitas produksi.
ng menggunakan rumus berikut :



Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang.
Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat
dibutuhkan.
3.11. Permintaan Elastis
Ketika bentuk permintaan suatu barang adalah elastis, maka perubahan kecil dalam harga barang
tersebut akan mengakibatkan perubahan total penerimaan yang relatif lebih besar. Sebagai contoh,
perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. Jika bentuk permintaan produk tersebut
adalah elastis berarti konsumen sangat responsif terhadap perubahan harga. Penurunan harga
walaupun kecil akan direspon oleh konsumen dengan membeli barang tersebut dalam jumlah yang
relatif banyak. Dengan bentuk permintaan yang elastis, maka keputusan produsen untuk
menurunkan harga produknya akan potensial meningkatkan total penerimaan.
2. Permintaan Inelastis
Dengan bentuk permintaan yang inelastik, perubahan harga hanya memberikan pengaruh yang kecil
terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila produsen menetapkan kenaikan harga yang
cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini,
produsen dapat memperoleh
tambahan penerimaan dengan menaikkan harga.





3. Permintaan Elastis Uniter
Apabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) harga akan direspon
secara proporsional dengan penurunan (peningkatan) jumlah yang diminta. Oleh karena itu, baik
produsen melakukan peningkatan atau penurunan harga, jika elastisitas barang adalah elastis uniter
maka total penerimaannya konstan.Dengan
kata lain, peningkatan ataupun penurunan harga tidak merubah total penerimaan
produsen.

Sumber : http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran
http://yasinta.wordpress.com/2008/07/30/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_penawaran-dan-permintaan/
Diposkan oleh winggil di 04.07

M . I m a m
S u j a n a 2
K a 3 4 1 4 1
1 0 7 3 3
Ada lima jenis elastisitas harga penawaran :
1.
Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0
. Penawaran tidak dapatditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran
(S) akanterlihat vertikal.
2.
Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1
. Perubahan penawaran lebih kecildari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahanyang relatif kecil terhadap penawaran.
3.
P e n a wa r a n u n i t e r e l a s t i s : e l a s t i s i t a s = 1
. Per ubahan penawar an s amadengan perubahan harga.
4.
Penawaran elastis : elastisitas > 1.
Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yangrelatif besar terhadap penawaran.
5.
Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Perusahaan dapatme n y u p l a i b e r a r a p u n k e b u t u h a n p a d a s a t u t i n g k a t
h a r g a t e r t e n t u . Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan
tidak adalimit kapasitas produksi.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1.Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar 2.Jumlah pengguna/tingkat
kebutuhan dari barang tersebut3.Jenis barang dan pola preferensi
konsumen4 . P e r i o d e wa k t u y a n g t e r s e d i a u n t u k me n y e s u a i k a n
t e r h a d a p p e r u b a h a n harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.5.Kemampuan
relatif anggaran untuk mengimpor barang.
Elastisitas akan besar bilamana :
1.terdapat banyak barang subsitusi yang baik2 . h a r g a r e l a t i f t i n g g i 3.ada
banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

M . I m a m
S u j a n a 2
K a 3 4 1 4 1
1 0 7 3 3
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1.benda tersebut di gunakan dengan kombinasi benda lain2.barang yang
bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang
rendah.3.Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik,
Danbenda tersebut sangat dibutuhkan.
2.2. Elastisitas Silang
(
The Cross Price Elasticity of demand
)Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada
hargabarang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi
dankomplementer Dan juga pendapatan.
2.3. Elastisitas Pendapatan
(
The Income Elasticity of Demand
)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer
akanberpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh
perobahantersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.Elastisitas
pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang
yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan,Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Dua faktor yang peting dalam menentukan elasisitaspenawaran berbagai barang, yaitu :
a.
Sifat Perubahan Biaya Produksi Penawaran akan tidak bersifat elastic a p a b i l a
k e n a i k a n p e n a w a r a n h a n y a d a p a t d i l a k u k a n
d e n g a n mengel uar kan bi aya yang sangat t i nggi . Bi l a bi aya t ambahan
yangdikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
b.
Jangka Waktu Analisis Dalam menganalisis pengaruh waktu kepadaelastisitas
penawaran, dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
1)
Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjualtidak dapat merubah
penawarannya (penawaran bersifat tidakelastic sempurna).

M . I m a m
S u j a n a 2
K a 3 4 1 4 1
1 0 7 3 3 2)
Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang adatidak dapat ditambah,
kenaikan produksi dilakukan dengan carame n g g u n a k a n f a k t o r - f a k t o r
p r o d u k s i s e c a a l e b i h i n t e n s i f . (penawaran bersifat tidak elastis)3) J angka
Panj ang, pr oduksi dan j uml ah bar ang yang di t awar kandapatdengan mudah
ditambah dalam jangka panjang
Kegiatan (2)
Filters
Tambahkan ke koleksiReview Add NoteLike
1 thousand reads
1 hundred reads
Direkomendasikan


Circle Me

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.
All articles are written by Prabowo Murti. Semua artikel ditulis oleh Prabowo Murti

Você também pode gostar