Você está na página 1de 20

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA TGK.

IM
DENGAN HIPERTENSI RUMAH SAKIT TNI-AD
Disusun oleh
Nama : MISNAINI
NIM : 34400!3!3
Tin"#a$ : !
PEM%IM%ING
ER&INA' SST. MM.Kes
AKADEMI KESEHATAN
PEMERINTAH KA%UPATEN A(EH UTARA
TAHUN )0!3 * )0!4
%A% I
PENDAHU&UAN
A. &ATAR %E&AKANG
Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya
perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi : tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh,
dan frekuensi pernafasan. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi
tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya
kegiatan organ-organ di dalam tubuh.
Misal suhu tubuh meningkat berarti ada metabolisme yang terjadi dalam tubuh
atau sebagai respon imun tehadap bakteri dan virus. atau jika denyut nadi meningkat
maka pasti ada perubahan pada sisitem kardiovaskuler dan seterusnya.
Pengkajianpemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh pera!at digunakan
untuk memantau perkembangan pasien saat dira!at. Tindakkan ini bukan hanya
sekedar rutinitas pera!at tetapi merupakkan tindakkan penga!asan terhadap
perubahangangguan sistem tubuh selama dira!at. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda
vital tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi
pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien dengan kega!at daruratan di
banding dengan pasien yang tidak mengalami kega!at daruratankritis.
"ebris atau yang biasa disebut dengan demam merupakan suatu keadaan suhu
tubuh diatas batas normal biasa, yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak
sendiri atau oleh #at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-
penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. $%uyton, &''().
*eadaan ini sering terjadi pada pasien anak-anak, yaitu merupakan keluhan
utama dari +(, pasien anak di -%. di Amerika /erikat, 0ropa dan Afrika. Tidak
hanya pada pasien anak-anak, tetapi pada pasien de!asa maupun lansia febris juga
dapat sering terjadi tergantung dari sistem imun. Pada febris ini juga tidak ada
perbedaan insidens dari segi ras atau jenis kelamin.
Pasien dengan gejala febris dapat mempunyai diagnosis definitif bermacam-
macam atau dengan kata lain febris merupakan gejala dari banyak jenis penyakit. "ebris
&
dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. $1ulia, 2((().
%. Rumusan Masalah
.ari latar belakang yang telah telah di uraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah bagaimanakah gambaran asuhan kepera!atan pada anak febris dengan tindakan vital sign .
(. Tu+uan Penulisan
!. Tujuan -mum
-ntuk menagplikasikan tindakan pemeriksaan 3ital /ign .
). Tujuan *husus
Pemeriksaan Tekanan .arah
Pemeriksaan .enyut 4adi
Pemeriksaan /uhu Tubuh
Pemeriksaan Pernapasan

2
%A% II
TIN,AUAN TE-RITIS
I. TINDAKAN .ITA& SIGN
A. Pen"e/$ian
Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya
perubahan sistem tubuh.
Tanda vital meliputi : tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan frekuensi
pernafasan. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Adanya
perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-
organ di dalam tubuh.
%. PERSIAPAN A&AT SE(ARA UMUM
Alat-alat yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan tindakan:
&. /figmomanometer $tensimeter)
2. Model air raksa atau jarum
5. Arloji $jam tangan)
6. Thermometer $pengukur suhu).
+. /tetoscop
(. TAHAP-TAHAP PE&AKSANAAN TINDAKAN
Tahap memulai tindakkan dapat dimulai dari: Pengukuran suhu, Pemeriksaan denyut
nadi, Pemeriksaan pernafasan, Pemeriksaan tekanan darah.
!. Pen"u#u/an suhu se0a/a manual
a. Tu+uan:
Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap !aktu
pengkajian
1. Pe/sia2an ala$:
Thermometer air raksa $ aksila, oral dan rectal)
Tissu kering
7engkok
3aselin $untuk pengkajian suhu rektal)
7otol disinfektan, ada 5 jenis bahan:
a) 7erisi larutan lisol 2,
b) 7erisi larutan sabun
c) 7erisi air bersih
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan:
Peme/i#saan suhu melalui o/al
5
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Mengatur posisi klien $duduk)
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 5+9c
f) Tentukkan letak ba!ah lidah
g) :etakkan termometer di ba!ah lidah dan sejajar dengan gusi
h) Anjurkan mulut dikatupkan selama 5-+ menit
i) Angkat dan baca hasil $dalam membaca luruskan dan sejajarkan dengan
mata pembaca kemudian baca hasil dengan seksama sebatas mana air
raksa berhenti, catat hasil)
Peme/i#saan suhu melelui a#sila
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Mengatur posisi klien $duduk)
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 5+9c
f) :etakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh pasien
menjepit sampai 5-+ menit.
g) Mencatat hasil
h) 7ersihkan thermometer
Peme/i#saan suhu melalui /e0$al.
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Atur posisi dengan menyuruh pasien miring kiri
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka (9c dan oleskan vaslin
secukupnya
f) Turunkan pakaian pasien sampai bagian gluteal dan tetap menjaga
privacy pasien.
g) :etakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan
thermometer ke dalam rectal, suruh pasien menahan sampai 5-+ menit dan
usahakan jangan sampai berubah posisi.
h) /etelah selesai angkat thermometer dan bacacatat hasil
i) 7ersihkan thermometer
). Peme/i#saan 3en4u$ na3i
4ilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler,
denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis
ataupun nadi perifer yang lain. 4ilai normal nadi adalah : ;(-<( =menit
a. Tu+uan
Mengetahui denyut nadi $irama, frekuensi, dan kekuatan pulsasi)
6
Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.
1. Ala$ 3an 1ahan
Arloji stop-!atch
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
8uci tangan
Atur posisi klien dengan tidur terlentang
Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinasi.
Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi
>itung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan mencocokkan denyut
pertama dengan jarum panjang pada arloji.
8atat hasil pengukuran.
3. Peme/i#saan 2e/na5asan
4ilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui fungsi system pernafasan yang didalamnya ada siklus pertukaran ?2 dan
8?2.
a. Tu+uan
Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan.
Menilai kemampuan fungsi pernafasan
1. Ala$ 3an 1ahan
Arloji stop-!atch
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
8uci tangan
Atur posisi pasien dengan berbaring
Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas
>itung frekuensi pernafasan
.an catat hasil
4. Peme/i#saan $e#anan 3a/ah
+
4ilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler
bersamaan dengan pemeriksaan nadi. .alam pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode
yaitu: metode langsung dan tak langsung.
Metode langsung yaitu:
memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang
dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan akurat tetapi
pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus.
Metode tidak langsung:
Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke sfigmanometer.
Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi koroktoff pada dinding
arteri brakhialis dengan menggunakan stetoskop. 7unyi koroktoff sendiri adalah
bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan $saat sistolik) oleh jantung dan
mengenai dinding arteri maka timbul bunyi @ dug..dugA
a. Tu+uan
Mengetahui nilai tekanan dara
1. Pe/sia2an Ala$
/figmanometer air raksa atau jarum
/tetoskop
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
1elaskan prosedur pada pasien
8uci tangan
Atur posisi pasien dengan tidur terlentang
Atur tangan dengan posisi supinasi
*eataskan lengan baju
Pasang manset pada lengan atas, 5 cm diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan
yang terpasang infuse.
Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat
pada lengan.
Pasang stetokop di ba!ah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan
auskultasi $atau boleh di luar manset)
Tentukkan denyut nadi radialis
;
Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan lagi
kira-kira 2( mm>g setelah nadi tidak teraba.
Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara
dalam manset sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut
nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah tekanan sisitolik,
kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar pertama kali itu adalah
tekanan diastolic.
8atat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, missal : sistolik &+(
mm>g dan diastolic &(( mm>g atau ditulis T.: &+(&(( mm>g.
II. PENGERTIAN 6ER%IS
"ebris $demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang mele!ati batas normal yaitu
lebih dari 5<
(
8 $"adjari .alam 4akita 2((5).
"ebris konvulsi adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh$diatas
5<8) yang disebabkan oleh suatu proses ekstra kronium. .emam berarti suhu tubuh diatas
batas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh #at toksik
yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau
dehidrasi$%uyton, &''().
.emam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 5<9 8 atau lebih. Ada
juga yang yang mengambil batasan lebih dari 5B,<98. /edangkan bila suhu tubuh lebih
dari 6(98 disebut demam tinggi $hiperpireksia) $1ulia, 2((()
A. PEN7E%A% 6E%RIS
Menurut Pelayanan kesehaan maternal dan neonatal 2((( bah!a etiologi
febris,diantaranya
&. /uhu lingkungan.
2. Adanya infeksi.
5. Pneumonia.
6. Malaria.
+. ?titis media.
;. Cmunisasi
.emam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. .emam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun
penyakit lain $1ulia, 2(((). Menurut %uyton $2((() demam dapat disebabkan karena
B
kelainan dalam otak sendiri atau #at toksik yang mem-pengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
%. Ge+ala 6e1/is
&. /uhu badan lebih 5B,2 D8
2. 7anyak berkeringat
5. Pernafasan meninggil
6. Menggigil
(. Pen0e"ahan
&. Pencegahan berkala $intermitten) untuk kejang demam sederhana. 7eri dia#epam dan
anti piretika pada penyakit yang disetai demam.
2. Pencegahan kontinu untuk kejang komplikata
fenobarbital : + E B mg kg 77 26 jam dibagi 5 dosis
fenotoin : 2- < mg kg 77 26 jam 2 E 5 dosis
klona#epam : indikasi khusus
<
%A% III
TIN,AUAN KASUS
A. Pen"#a+ian
Cdentitas Pasies
4ama : M. A*FAM "ACFC
-mur : &' Tahun
1enis *elamin : :aki- laki
/tatus Perka!inan : 7elum Menikah
Pendidikan : /MA
Alamat : >agu 7arat :aot
Agama : Cslam
/uku : Aceh
Pekerjaan : Giras!asta
Tanggal Masuk : &2 .esember 2(&5
.iagnosa : "ebris
*eluhan -tama
Alasan utama masuk rumah sakit pasien mengeluh Pusing, Mual dan muntah
menggigil sudah 5 >ari sebelum masuk rumah sakit.
Fi!ayat Penyakit /ekarang
Pasien sering pusing dan mual-mual
Fi!ayat Penyakit *eluarga
Pada keluarga tidak ada yang menderita penyekit "ebris
Pola *egiatan /ehari Ehari
a. 4utrisi
/ebelum masuk rumah sakit pasien tidak nafsu makan, kesulitan saat menelan
tidak ada, setelah masuk kerumah sakit keadaan pasien sudah semakin
membaikdan sudah nafsu makan seperti biasa.

%. Pola Eliminasi
7A7 : 7A* :
- "rekuensi : H I /ehari - "rekuensi : + ; = /ehari
- Garna : 8oklat - Garna : *uning
- *onsistensi : :embek - *eluhann : -
- *eluhan : -
(. Pola Is$i/aha$ * Ti3u/
- /ebelum masuk rumah sakit
"rekuensi : 2= hari
1am Tidur /iang : &6 E &; >ari
*eluhan : -
- /etelah masuk Fumah /akit
"rekuensi : 2= hari
1am Tidur /iang : 2-6 >ari
1am tidur malam : +- B 1am >ari
*eluhan : -
- Pola Cstitahat
'
/ebelum masuk rumah sakit hanya istirahat dirumah saja, tidak ada kegiatan sehari
karena merasa pusing dan mual-mual. /etelah masuk rumah sakit pasien hanya duduk
dan berbaring diranjang saja .
- Tanda E Tanda 3ital /ign
/uhu : 5'
(

Pols : &((= Menit
FF : 2<= Menit
- Pemeriksaan :A7
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah rutin, kultur urine, dan kultur darah.
D. Dia"nosa
?/ MA umur B Tahun dengan "ebris
.ata Masuk
/uhu : 5'
(
J
Pols : &((= Menit
FF : 2<= Menit
Tindakan
- ?bservasi tanda-tanda vital
- Melakukan *ompres hangat
- Melaksaakan Advis dari dokter
- Menganjurkan untuk memberi banyak minum
&(
TEKNIK PE&AKSANAAN TINDAKAN .ITA& SIGN
Tahap memulai tindakkan dapat dimulai dari: Pengukuran suhu, Pemeriksaan denyut
nadi, Pemeriksaan pernafasan, Pemeriksaan tekanan darah.
I. Men"u#u/ Suhu Tu1uh
!. Pen"u#u/an suhu se0a/a manual
a. Tu+uan:
Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap !aktu
pengkajian
1. Pe/sia2an ala$:
Thermometer air raksa $ aksila, oral dan rectal)
Tissu kering
7engkok
3aselin $untuk pengkajian suhu rektal)
7otol disinfektan, ada 5 jenis bahan:
a) 7erisi larutan lisol 2,
b) 7erisi larutan sabun
c) 7erisi air bersih
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan:
Peme/i#saan suhu melalui o/al
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Mengatur posisi klien $duduk)
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 5+9c
f) Tentukkan letak ba!ah lidah
g) :etakkan termometer di ba!ah lidah dan sejajar dengan gusi
h) Anjurkan mulut dikatupkan selama 5-+ menit
i) Angkat dan baca hasil $dalam membaca luruskan dan sejajarkan dengan
mata pembaca kemudian baca hasil dengan seksama sebatas mana air
raksa berhenti, catat hasil)
). Peme/i#saan suhu melelui a#sila
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Mengatur posisi klien $duduk)
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 5+9c
f) :etakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh pasien menjepit
sampai 5-+ menit.
g) Mencatat hasil
h) 7ersihkan thermometer
3. Peme/i#saan suhu melalui /e0$al.
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
&&
b) 8uci tangan
c) %unakan sarung tangan $handscond)
d) Atur posisi dengan menyuruh pasien miring kiri
e) Turunkan suhu pada thermometer sampai angka (9c dan oleskan vaslin
secukupnya
f) Turunkan pakaian pasien sampai bagian gluteal dan tetap menjaga privacy
pasien.
g) :etakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ke
dalam rectal, suruh pasien menahan sampai 5-+ menit dan usahakan jangan
sampai berubah posisi.
h) /etelah selesai angkat thermometer dan bacacatat hasil
i) 7ersihkan thermometer
II. Peme/i#saan 3en4u$ na3i
4ilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler,
denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis
ataupun nadi perifer yang lain. 4ilai normal nadi adalah : ;(-<( =menit
a. Tu+uan
Mengetahui denyut nadi $irama, frekuensi, dan kekuatan pulsasi)
Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.
1. Ala$ 3an 1ahan
Arloji stop-!atch
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
8uci tangan
Atur posisi klien dengan tidur terlentang
Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinasi.
Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi
>itung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan mencocokkan denyut
pertama dengan jarum panjang pada arloji.
8atat hasil pengukuran.
III. Peme/i#saan 2e/na5asan
4ilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui fungsi system pernafasan yang didalamnya ada siklus pertukaran ?2 dan
8?2.
&2
a. Tu+uan
Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan.
Menilai kemampuan fungsi pernafasan
1. Ala$ 3an 1ahan
Arloji stop-!atch
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
8uci tangan
Atur posisi pasien dengan berbaring
Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas
>itung frekuensi pernafasan
.an catat hasil
8. Peme/i#saan $e#anan 3a/ah
4ilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler
bersamaan dengan pemeriksaan nadi. .alam pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode
yaitu: metode langsung dan tak langsung.
Metode langsung yaitu:
memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang
dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan akurat
tetapi pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus.
Metode tidak langsung:
Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke
sfigmanometer. Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi
koroktoff pada dinding arteri brakhialis dengan menggunakan stetoskop. 7unyi
koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan $saat
sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul bunyi @ dug..dugA
a. Tu+uan
Mengetahui nilai tekanan dara
1. Pe/sia2an Ala$
/figmanometer air raksa atau jarum
&5
/tetoskop
0. P/ose3u/ 2ela#sanaan
1elaskan prosedur pada pasien
8uci tangan
Atur posisi pasien dengan tidur terlentang
Atur tangan dengan posisi supinasi
*eataskan lengan baju
Pasang manset pada lengan atas, 5 cm diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan
yang terpasang infuse.
Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat
pada lengan.
Pasang stetokop di ba!ah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan
auskultasi $atau boleh di luar manset)
Tentukkan denyut nadi radialis
Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan lagi
kira-kira 2( mm>g setelah nadi tidak teraba.
Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara
dalam manset sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut
nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah tekanan sisitolik,
kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar pertama kali itu adalah
tekanan diastolic.
8atat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, missal : sistolik &+(
mm>g dan diastolic &(( mm>g atau ditulis T.: &+(&(( mm>g.
&6
%A% .
PENUTUP
A. KESIMPU&AN
Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya
perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi : tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh,
dan frekuensi pernafasan. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi
tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya
kegiatan organ-organ di dalam tubuh.
Misal suhu tubuh meningkat berarti ada metabolisme yang terjadi dalam tubuh atau
sebagai respon imun tehadap bakteri dan virus. atau jika denyut nadi meningkat maka
pasti ada perubahan pada sisitem kardiovaskuler dan seterusnya.
Pengkajianpemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh pera!at digunakan
untuk memantau perkembangan pasien saat dira!at. Tindakkan ini bukan hanya sekedar
rutinitas pera!at tetapi merupakkan tindakkan penga!asan terhadap
perubahangangguan sistem tubuh selama dira!at. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda
vital tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi
pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien dengan kega!at daruratan di
banding dengan pasien yang tidak mengalami kega!at daruratankritis.
Tanda-tanda vitalvital sign merupakan indikator dari status kesehatan
$menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural K endokrin tubuh). Pengukuran
TT3 memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stress fisiologi psikologi,
respon terapi medis K kepera!atan, perubahan fisiologis. >al ini sangat penting sehingga
disebut TA4.A 3CTA:.
%. SARAN
.emikian pembuatan makalah yang kami,dan kami mohon kritikan dan saran yang
membangun karena bagaimanapun kami tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dalam
membuat dan menyusun makalah.
&+
DA6TAR PUSTAKA
7obak, *. 1ensen, 2((+, Pera!atan Maternitas. 1akarta. 0%8
0lly, 4urrachmah, 2((&, 4utrisi dalam kepera!atan, 83 /agung /eto, 1akarta.
.epkes FC. 2(((. *epera!atan .asar Fuangan 1akarta.
0ngenderhealt. 2(((. Cnfection Prevention, 4e! Lork.
1>PC0%?, 2((5. Panduan Pengajaran Asuhan *ebidanan, 7uku + Asuhan 7ayi 7aru :ahir
1akarta. Pusdiknakes.
Potter, 2(((, Perry %uide to 7asic /kill and Prosedur .asar, 0disi CCC, Alih bahasa 0ster
Monica, Penerbit buku kedokteran 0%8.
Gahidiyat Cskandar. &''+. Clmu *esehatan Anak 0disi 2. Cnfo Medika : 1akarta
Mc8loskey, 1oanne 8,. 7ulecheck, %loria M. &'';. 4ursing Cntervention 8lasssification
$4C8). Mosby, /t. :ouise.
Mc8loskey, 1oanne 8,. 7ulecheck, %loria M. &'';. 4ursing ?utcame 8lasssification $4?8).
Mosby, /t. :ouise.
4A4.A, 2((2. 4ursing .iagnosis : .efinition and 8lassification $2((&-2((2), Philadelphia.
/amba, /uharyati, 2((+. 7uku Ajar Praktik *ebidanan. 1akarta. 0%8
&;
&EM%ARAN PERSETU,UAN
TC4.A*A4 P0M70FCA4 ?7AT C4TFA304A 3CA 7?:-/ dengan .iagnosa
>CP0T04/0 di Fumah /akit T4C-A. Telah disetujui dan disahkan oleh :

Telah disetujui
&B
8C Fuangan
Meu$ia' Am#
.osen Pembimbing
H+. Asmani9a/' SKM. MM.Kes
KATA PENGANTAR
.engan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah /GT. .imana dengan rahmat
4ya dan karunia E4ya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul @ TC4.A*A4
P0M70FCA4 ?7AT C4TFA304A 3CA 7?:-/ :, -ntuk itu pada kesempatan itu penulis
meyampaikan terimakasih yang sebesarnya kepada :
I1u H+. Asmani9a/' SKM. MM.Kes selaku pembimbing kami yang dengan
sabar dan penuh kesungguhan telah membina kami dalam pembuatan kasus ini
hingga selesai.
I1u Meu$ia' Am# selaku Pembimbing Praktek yang selalu mendidik dan
membina kami selama di Fumah /akit T4C-A. :hokseuma!e.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kejanggalan yang mungkin disebabkan oleh !aktu yang sangat terbatas, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca dan demi
terciptanya makalah yang sempurna dan bertujuan untuk membaur di masa-masa yang akan
datang, mudah-mudahan makalah ini berguna bagi pembaca serta dapat dimanfaatkan.
:hokseuma!e, 1anuari 2(&6
Penulis
&<
i
DA6TAR ISI
KATA PENGANGTAR ........................................................................................... i
DA6TAR ISI ............................................................................................................ ii
%A% I PENDAHU&UAN ........................................................................................ !
A. :atar belakang........................................................................................... &
7. Fumusan masalah ..................................................................................... 2
8. Tujuan penulisan ..................................................................................... 2
%A% II TIN,AUAN TE-RITIS............................................................................. 3
C. Mengukur suhu tubuh ................................................................................. 5
CC. Pengertian ferbis.......................................................................................... B

%A% III TIN,AUAN KASUS ................................................................................ ;
A. Pengkajian ................................................................................................... '
7. Pola 0liminasi ............................................................................................. &(
8. Pola Cstirahat Tidur .................................................................................... &(
.. .iagnosa....................................................................................................... &(
%A% I. PEM%AHASAN......................................................................................... !!
A. Pengertian .................................................................................................... &&
7. Tahap-Tahap Pelaksanaan Tindakan............................................................ &&
%A% . PENUTUP .................................................................................................. !
A. *esimpulan.................................................................................................. &;
7. /aran............................................................................................................. &;
DA6TAR PUSTAKA................................................................................................ !<
&'
ii

Você também pode gostar