Você está na página 1de 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

GANGGUAN DEPRESI
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
RS ISLAM SULTAN AGUNG

I. PENGERTIAN
gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan
berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan
depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.

II. ANAMNESIS
Adapun gambaran klinik dari pasien depresi ini antara lain :
1. Pasien merasa kehilangan atau sedih, menarik diri dari kehidupan sosialnya dan selalu
murung
2. gejala cenderung memburuk pada dinihari dan membaik di siang hari.
3. Bunuh diri
4. Retardasi atau perlambatan berpikir, sulit berkonsentrasi.
5. Perasaan bersalah
6. Halusinasi jarang ditemukan, tetapi dapat timbul pada kasus berat.
7. Depersonalisasi dan derealisasi
8. Pikiran dan tindakan berisi perasaan bersalah atau menyalahkan diri sendiri
9.Insomnia
10.Anoreksia, konstipasi, gangguan pencernaan, penurunan berat badan,amenore dan
kehilangan libido biasa ditemukan. Mungkin terjadi kelelahan dan letargi

III. PEMERIKSAAN FISIK
Gejala-gejala fisik seperti nyeri kepala, gangguan ereksi, dan palpitasi memerlukan
pemeriksaan medis yang lengkap untuk menentukan bagian proses somatic mana, jika
ada, yang menyebabkan penyakit.
IV. KRITERIA DIAGNOSTIK
F 32.0 Episode Depresif Ringan
F 32.1 Episode Depresif Sedang
F 32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
F 32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
F 32.8 Episode Depresif Lainnya
F 32.9 Episode Depresif YTT

V. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Multiaksial:
Axis 1 : F 32.0 Episode Depresif Ringan
F32.00 = Tanpa gejala somatik
F32.01 dengan gejala somatik
F 32.1 Episode Depresif Sedang
F32.10 = Tanpa gejala somatik
F32.11 dengan gejala somatik.
F 32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
F 32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
F 32.8 Episode Depresif Lainnya
F 32.9 Episode Depresif YTT
Axis 2 : Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental
Axis 3 : Kondisi Medik Umum
Axis 4 : Masalah Psikososial dan Lingkungan
Axis 5 : Penilaian Fungsi Secara Global
VI. DIAGNOSIS BANDING
kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan
AIDS
Pasien lanjut
Penyakit Parkinson
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hb, Ht, leukosit, ureum, kreatinin, gula darah, tes fungsi hati, urin lengkap
b. AGD, K, Na, Ca T3, T4, TSH, sesuai indikasi
c. Foto thorak bila perlu
d. EKG, elektromiogram, elektroensefalogram, bila perlu
e. Endoskopi, kolonoskopi, USG, bila perlu

VIII. TERAPI
Trisiklik
Tetrasiklik
MAOIs ( Mono-Amine-Oxydase Inhibitor )
SSRI ( Selective Serotonin Re-updatake Inhibitor)
Atypical Antidepresant

IX. EDUKASI
memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar pasien tidak merasa depresi dalam
menghadapi hidup ini.
X. PROGNOSIS
Baik buruk
XI. KEPUSTAKAAN
Asnawi H.,Evalina Dari. Sp.KJ. Tatalaksana Diagnosis dan Terapi Gangguan
Dadang Hawari, Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta : FK UI, 2001
I.M Ingram. dkk. 1993. Catatan kuliah Psikiatri. Jakarta: buku kedokteran EGC
Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J, Grebb, Jack A. (2010). Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Psiatri Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.
Maslim R, editor. Diagnosis Gangguan Jiwa : Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.

Você também pode gostar