No Masalah Kesehatan Faktor resiko Perilaku Lingkungan 1. Kematian Bayi 2 anak v 2. Kematian Balita 1 anak v 3. Penderita TB Paru 3 orang v v 4. Kasus Baru HIV 2 orang v 5. Kasus Baru AIDS 2 orang v 6. Kasus Baru Kusta 1 orang v 7. Kasus Hepatitis B 1 orang v v 8. Cakupan ASI Eksklusif baru 45 % v 9. Balita Gizi Kurang 42 Anak v 10. Balita Gizi Buruk 3 Anak v 11. Hasil ABJ baru mencapai 68% v 12. Keluarga memiliki Tempat sampah baru 41% v Tabel Faktor Resiko (Spesifik) Masalah Kesehatan Di Desa
Sumber: Data Primer, Februari 2014 KEMATIAN BAYI Definisi : kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun
Penyebab : 1. Endogen terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan 2. Eksogen terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar Kegunaan pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neonatal dan kematian bayi lain (Data statistik Indonesia, 2014).
Di Desa Kedungupit 2 anak (Data Primer, 2014). Hal ini erat kaitannya dengan faktor perilaku dari orangtua yang masih kurang dalam peningkatan derajat kesehatan ibu hamil sehingga pelayan kesehatan diharapkan meningkatkan kinerjanya untuk memberikan upaya kesehatan dari segi promotif dan preventif supaya angka kematian bayi bisa ditekan
KEMATIAN BALITA
Angka kematian balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi).
Pneumonia, diare, dan malaria penyebab utama kematian anak secara global. Masalah gizi adalah hampir setengah dari kematian ini (UNICEF, 2013)
Jumlah kematian balita di desa Kedungupit yang berjumlah 1 menandakan keberhasilan program kesehatan yang telah diterapkan di Sragen (Data Primer, 2014).
PENDERITA TB PARU
TB paru di Indonesia merupakan penyebab kematian nomor tiga
Didapatkan 3 kasus TB paru di desa Kedungupit faktor individu dan lingkungan (Data Primer, 2014). imunitas Status gizi behaviour Faktor individu tingkat kepadatan penghuni rumah lantai pencahayaan ventilasi kelembapan Faktor lingkungan HIV/AIDS Kasus AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan BKKBN. Ada 79 daerah prioritas. Daerah tersebut menjangkau 8 provinsi: Papua, Papua barat, Sumatera utara, Jawa Timur, Jakarta, Riau, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kematian akibat AIDS di Indonesia :5.500 jiwa Epidemi tersebut terutama ada di kalangan pengguna obat terlarang, heterosex dan homosex
Di Desa Kedungupit ada2 kasus HIV dan 2 kasus baru AIDS (Data Primer, 2014). Hal ini erat kaitannya dengan masalah perilaku JARUM SUNTIK TERINFEKSI HIV Program-program penanggulangan AIDS menekankan pada pencegahan melalui perubahan perilaku
TIPS CEGAH HIV/AIDS A Abstinent : Tidak berhubungan Sex. B Be Faithful : Setia dengan pasangannya. C Consistent : konsistent menggunakan alat pelindung ( CONDOM ). D Dont : Dont use sharing needle E Education : Embuskan Informasi HIV/AIDS & IMS. SEMUA PADA ASPEK PERILAKU KUSTA Definisi : penyakit infeksi kronis yg disebabkan o/ Mycobacterium leprae
Epidemiologi : Indonesia NO 4 stlh India, Brazil, Myanmar Daerah : Irian, Maluku, Aceh, Kal-Sel, Sul-sel Pria = Wanita Usia 15-29 th, jarang pd umur muda Faktor penyebaran : Iklim, diet, status gizi, So-sek
Kasus baru kusta di Desa Kedungupit berjumlah 1 penderita (Data Primer, 2014).
upaya kemenkes untuk mengurangi penyebaran penyakit kusta : 1. mengajak masyararakat menjaga pola hidup bersih dan sehat. 2. masyarakat diminta segera berobat bila ada tanda-tanda terjangkit kusta HEPATITIS B Hepatitis B merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan, karena : 1. prevalensinya tinggi 2. virus hepatitis B sirosis hepatis karsinoma hepatoseluler primer. Sepuluh persen dari infeksi virus hepatitis B akan menjadi kronik dan 20 % penderita hepatitis kronik ini dalam waktu 25 tahun sejak tertular akan mengalami cirroshis hepatis dan karsinoma hepatoselluler (hepatoma) Hepatitis B biasanya ditularkan melalui darah cairan semen saliva melalui alat-alat yang tercemar virus hepatitis B seperti sisir, pisau cukur, alat makan, sikat gigi, alat kedokteran Desa Kedungupit terdapat penderita Hepatitis B baru berjumlah 1 orang, hal ini erat kaitannya dengan faktor perilaku dan lingkungan sekitar penderita (Data Primer, 2014).
Pencegahan yang dilakukan meliputi : 1. Health Promotion 2. vaksinasi.
ASI EKSKLUSIF pemberian ASI di Indonesia masih kurang menggembirakan (Badan Pusat Statistik ,2007) Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tercatat bahwa cakupan ASI ekslusif sebesar 40,2% (SDKI, 2007) Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif rata-rata Nasional baru sekitar 15,3%.
Desa Kedungupit memiliki cakupan ASI ekslusif 45% dibawah target ,yaitu 80% (Data Primer, 2014). Saran : meningkatkan pengetahuan ibu tentang PASI petugas kesehatan disarankan memberi penyuluhan bukan hanya kepada ibu saja tetapi kepada semua lapisan masyarakat perlunya dukungan Pemerintah untuk membatasi produk- produk susu formula di sarana kesehatan.