Você está na página 1de 5

Bab 4 Standar Akuntansi Pemerintah

1. Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU)


Berlaku umum memiliki maksud bahwa Laporan Keuangan suatu perusahaan bisa
dimengerti opleh siapa pun dengan latar belakang apapun. PSAK Nomor 1 Paragraf 9
dan 10 menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat berdasarkan standar
akuntansi tetap bisa memenuhi kebutuhan semua pengguna... Jika tidak ada PABU
maka entitas harus melaporkan laporan keuangan dalam banyak format karena
banyaknya pihak yang berkepentingan.
2. Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik
Banyak negara yang menerbitkan standar baku untuk mengatur praktik akuntansi
bagi organisasi sektor publik. Maka IFAC (International Federation of Accountant)
membentuk Public Sector Committee untuk menyusun sebuah standar yang disebut
IPSAS (International Public Sector Accountant Standards) yang mengacu pada IAS
(International Accounting Standards). IPSAS digunakan oleh para pembuat standar
di negara untuk membuat standar baru atau mengembangkan standar untuk
meningkatkan kualitas dan komparabilitas laporan keuangan organisasi publik secara
internasional. Sebagai acuan untuk perubahan cash basis menjadi akrual basis
3. Standar Akuntansi Pemerintah
Dalam menyusun SAP, KSAP menggunakan materi/referensi yang dikeluarkan oleh:
1. International Federation of Accountants ;
2. International Accounting Standards Committee ;
3. International Monetary Fund ;
4. Ikatan Akuntan Indonesia ;
5. Financial Accounting Standard Bard USA ;
6. Governmental Accounting Standard Board USA ;
7. Pemerintah Indonesia, berupa peraturan-peraturan di bidang keuangan
negara ;
8. Organisasi profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi pelaporan
keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan.
Tahap-tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
2. Konsultasi Topik kepada Komite Pengarah
3. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
4. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
5. Penulisan draf awal SAP oleh Kelompok Kerja
6. Pembahasan Draf awal oleh Komite Kerja
7. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
8. Pelaporan kepada Komite Pengarah dan persetujuan atas draf publikasian
9. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
10. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik
(Public Hearings)
11. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
12. Permintaan pertimbangan kepada BPK
13. Pembahasan tanggapan BPK
14. Finalisasi Standar
15. Pemberlakuan Standar
16. Sosialisasi awal Standar
SAP terdiri atas sebuah kerangka konseptual dan 11 pernyataan, yaitu
1. PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran
3. PSAP 03 Laporan Aliran Kas
4. PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
5. PSAP 05 Akuntansi Persediaan
6. PSAP 06 Akuntansi Investasi
7. PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
8. PSAP 08 Akuntansi Kontruksi dalam Pengerjaan
9. PSAP 09 Akuntansi Kewajiban
10. PSAP 10 Koreksi Kesalahan
11. PSAP 11 Laporan Keuanga Konsolidasian

4. Kerangka Konseptual
Konsep yang mendasari penyusunan dan pelaporan laporan keuangan pemerintah
pusat dan daerah
Tujuan:
Pemisahan Kekuasaan;
Eksekutif, Legislatif, yudikatif
Otonomi Daerah
Proses Politik
Pajak vs Pelayanan
Anggaran
Investasi pada Aset yang tidak
menghasilkan
Penggunaan Akuntansi Dana
1. Penyusunan SAP dalam melaksanakn tugasnya
2. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan SAP
4. Para pengguna Laporan Keuangan dalam menafsirka informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAP
Kerangka Konseptual membahas:
1. lingkungan akuntansi pemerintah;
2. pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
3. entitas pelaporan;
4. peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum;
5. asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi;
dan
6. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan.

Karakteristik Organisasi Pemerintahan
















Entitas Pelaporan dan Pengguna Laporan Keuangan
Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang terdiri atas;
o Pemerintah pusat
o Pemerintah daerah
o Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah
o Organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan
Kelompok utama pengguna laporan keuangan
o Masyarakat
Struktur Pemerintahan
Pengelolaan Keuangan
o Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
o Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donais, investasi, dan
pinjaman
o Pemerintah

Peranan dan Tujuan Laporan Keuangan
Peranan laporan keuangan
o Akuntabilitas
o Manajeemen
o Transparansi
o Keseimbangan antargenerasi
Tujuan laporan keuangan
o Menyediakan informasi yang bermanfaat kepada para pengguna
mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan,
aset. Kewajiban, ekuitas dana, dan aurs kas suatu entitas pelaporan

Komponen Laporan Keuangan
LRA
Neraca
Laporan Arus Kas
CALK

Dasar Hukum Pelaporan Keuangan
UUD RI
UU bidang Keuangan Negara
UU tentang APBN
Peraturan perundang-undangan tentang pemda, khususnya mengatur keuangan
daerah
Peraturan perundang-undangan tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah
Ketentuan perundang-undangan tentang pelaksanaan APBN/APBD
Peraturan perundang-undangan lainnya tentang keuangan pusat dan daerah

Asumsi Dasar
Asumsi kemandirian entitas entitas bertanggungjawab atas aset, sumberdaya,
piutang, dan terlaksananya program yang ditetapkan
Asumsi kesinambungan entitas Laporan keuangan dibuat dengan asumsi
perusahaan going concern
Asumsi keterukuran dalam satuan uang setiap kegiatan diasumsikan dapat
dinilai dengan satuan uang

Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
Relevan
Andal
Dapat dibandingkan
Dapat dipahami
Prinsip Akuntansi
Basis akuntansi
Prinsip nilai historis
Prinsip realisasi
Prinsip substansi mengungguli bentuk formal
Prinsip periodisitas
Prinsip konsistensi
Prinsip pengungkapan lengkap
Prinsip penyajian wajar

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Materialitas
Pertimbangan biaya dan manfaat
Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif

5. Strategi Penyusunan Standar di Negara Berkembang
Proses penetapan standar di negara-negara berkembang:
1. Pendekatan Evolusioner mengembangkan standar sendiri tanpa pengaruh
ataupun gangguan dari luar. Jadi mitra asing harus menyesuaikan standar ini.
2. Pendekatan Transfer Tekonologi pertukaran informasi dan teknologi,
namun untuk negara berkembang harus memperhatikan infrastruktur dalam
implementasinya
3. Penggunaan Standar Akuntansi Internasional penerapan ketentuan secara
internasional, namun tidak seluruh transaksi di negara maju relevan dengan
transaksi di negara berkembang
4. Strategi Situasional tergantung kondisi yang menentukan perkembangan
akuntansi di negara-negara berkembang.

Você também pode gostar