Bab 4 membahas standar akuntansi pemerintahan di Indonesia. Terdiri dari 4 bagian utama: (1) Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, (2) Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik, (3) Standar Akuntansi Pemerintah yang terdiri dari kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, (4) Kerangka Konseptual yang menjelaskan konsep dasar pelaporan keuangan pemerintah. Bab ini juga membahas strategi penyusunan standar akunt
Bab 4 membahas standar akuntansi pemerintahan di Indonesia. Terdiri dari 4 bagian utama: (1) Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, (2) Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik, (3) Standar Akuntansi Pemerintah yang terdiri dari kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, (4) Kerangka Konseptual yang menjelaskan konsep dasar pelaporan keuangan pemerintah. Bab ini juga membahas strategi penyusunan standar akunt
Bab 4 membahas standar akuntansi pemerintahan di Indonesia. Terdiri dari 4 bagian utama: (1) Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, (2) Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik, (3) Standar Akuntansi Pemerintah yang terdiri dari kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, (4) Kerangka Konseptual yang menjelaskan konsep dasar pelaporan keuangan pemerintah. Bab ini juga membahas strategi penyusunan standar akunt
Berlaku umum memiliki maksud bahwa Laporan Keuangan suatu perusahaan bisa dimengerti opleh siapa pun dengan latar belakang apapun. PSAK Nomor 1 Paragraf 9 dan 10 menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat berdasarkan standar akuntansi tetap bisa memenuhi kebutuhan semua pengguna... Jika tidak ada PABU maka entitas harus melaporkan laporan keuangan dalam banyak format karena banyaknya pihak yang berkepentingan. 2. Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik Banyak negara yang menerbitkan standar baku untuk mengatur praktik akuntansi bagi organisasi sektor publik. Maka IFAC (International Federation of Accountant) membentuk Public Sector Committee untuk menyusun sebuah standar yang disebut IPSAS (International Public Sector Accountant Standards) yang mengacu pada IAS (International Accounting Standards). IPSAS digunakan oleh para pembuat standar di negara untuk membuat standar baru atau mengembangkan standar untuk meningkatkan kualitas dan komparabilitas laporan keuangan organisasi publik secara internasional. Sebagai acuan untuk perubahan cash basis menjadi akrual basis 3. Standar Akuntansi Pemerintah Dalam menyusun SAP, KSAP menggunakan materi/referensi yang dikeluarkan oleh: 1. International Federation of Accountants ; 2. International Accounting Standards Committee ; 3. International Monetary Fund ; 4. Ikatan Akuntan Indonesia ; 5. Financial Accounting Standard Bard USA ; 6. Governmental Accounting Standard Board USA ; 7. Pemerintah Indonesia, berupa peraturan-peraturan di bidang keuangan negara ; 8. Organisasi profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan. Tahap-tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar 2. Konsultasi Topik kepada Komite Pengarah 3. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP 4. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja 5. Penulisan draf awal SAP oleh Kelompok Kerja 6. Pembahasan Draf awal oleh Komite Kerja 7. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan 8. Pelaporan kepada Komite Pengarah dan persetujuan atas draf publikasian 9. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft) 10. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings) 11. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian 12. Permintaan pertimbangan kepada BPK 13. Pembahasan tanggapan BPK 14. Finalisasi Standar 15. Pemberlakuan Standar 16. Sosialisasi awal Standar SAP terdiri atas sebuah kerangka konseptual dan 11 pernyataan, yaitu 1. PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran 3. PSAP 03 Laporan Aliran Kas 4. PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan 5. PSAP 05 Akuntansi Persediaan 6. PSAP 06 Akuntansi Investasi 7. PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap 8. PSAP 08 Akuntansi Kontruksi dalam Pengerjaan 9. PSAP 09 Akuntansi Kewajiban 10. PSAP 10 Koreksi Kesalahan 11. PSAP 11 Laporan Keuanga Konsolidasian
4. Kerangka Konseptual Konsep yang mendasari penyusunan dan pelaporan laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah Tujuan: Pemisahan Kekuasaan; Eksekutif, Legislatif, yudikatif Otonomi Daerah Proses Politik Pajak vs Pelayanan Anggaran Investasi pada Aset yang tidak menghasilkan Penggunaan Akuntansi Dana 1. Penyusunan SAP dalam melaksanakn tugasnya 2. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar 3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan SAP 4. Para pengguna Laporan Keuangan dalam menafsirka informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAP Kerangka Konseptual membahas: 1. lingkungan akuntansi pemerintah; 2. pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna; 3. entitas pelaporan; 4. peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum; 5. asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan 6. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan.
Karakteristik Organisasi Pemerintahan
Entitas Pelaporan dan Pengguna Laporan Keuangan Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang terdiri atas; o Pemerintah pusat o Pemerintah daerah o Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah o Organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan Kelompok utama pengguna laporan keuangan o Masyarakat Struktur Pemerintahan Pengelolaan Keuangan o Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa o Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donais, investasi, dan pinjaman o Pemerintah
Peranan dan Tujuan Laporan Keuangan Peranan laporan keuangan o Akuntabilitas o Manajeemen o Transparansi o Keseimbangan antargenerasi Tujuan laporan keuangan o Menyediakan informasi yang bermanfaat kepada para pengguna mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset. Kewajiban, ekuitas dana, dan aurs kas suatu entitas pelaporan
Komponen Laporan Keuangan LRA Neraca Laporan Arus Kas CALK
Dasar Hukum Pelaporan Keuangan UUD RI UU bidang Keuangan Negara UU tentang APBN Peraturan perundang-undangan tentang pemda, khususnya mengatur keuangan daerah Peraturan perundang-undangan tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah Ketentuan perundang-undangan tentang pelaksanaan APBN/APBD Peraturan perundang-undangan lainnya tentang keuangan pusat dan daerah
Asumsi Dasar Asumsi kemandirian entitas entitas bertanggungjawab atas aset, sumberdaya, piutang, dan terlaksananya program yang ditetapkan Asumsi kesinambungan entitas Laporan keuangan dibuat dengan asumsi perusahaan going concern Asumsi keterukuran dalam satuan uang setiap kegiatan diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang
Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Relevan Andal Dapat dibandingkan Dapat dipahami Prinsip Akuntansi Basis akuntansi Prinsip nilai historis Prinsip realisasi Prinsip substansi mengungguli bentuk formal Prinsip periodisitas Prinsip konsistensi Prinsip pengungkapan lengkap Prinsip penyajian wajar
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal Materialitas Pertimbangan biaya dan manfaat Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif
5. Strategi Penyusunan Standar di Negara Berkembang Proses penetapan standar di negara-negara berkembang: 1. Pendekatan Evolusioner mengembangkan standar sendiri tanpa pengaruh ataupun gangguan dari luar. Jadi mitra asing harus menyesuaikan standar ini. 2. Pendekatan Transfer Tekonologi pertukaran informasi dan teknologi, namun untuk negara berkembang harus memperhatikan infrastruktur dalam implementasinya 3. Penggunaan Standar Akuntansi Internasional penerapan ketentuan secara internasional, namun tidak seluruh transaksi di negara maju relevan dengan transaksi di negara berkembang 4. Strategi Situasional tergantung kondisi yang menentukan perkembangan akuntansi di negara-negara berkembang.