Você está na página 1de 8

PATOFISIOLOGI IKTERUS NEONATORUM

Usia dewasa telah mengalami maturasi dalam segala fungsi organ tubuhnya, sehingga proses
metabolisme bilirubin dapat dilakukan dengan baik, namun berbeda dengan neonatus,
metabolisme bilirubin di organ hati bayi belum mengalami maturasi, sehingga dapat terjadi
gangguan pada proses metabolisme dan ekskresi bilirubin dalam tubuh.
Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi Bilirubin (merubah Bilirubin yang larut dalam
lemak menjadi Bilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam hati. Frekuensi dan jumlah
konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati, serta jumlah tempat
ikatan Albumin (Albumin binding site).
ada bayi yang normal dan sehat serta !ukup bulan, hatinya sudah matang dan menghasilkan
"n#im $lukoronil %ransferase yang memadai sehingga serum Bilirubin tidak men!apai
tingkat patologis.
a. roduksi bilirubin yang meningkat & peningkatan jumlah sel darah merah, penurunan umur
sel darah merah, peningkatan peme!ahan sel darah merah ('nkompatibilitas golongan darah
dan (h, defek sel darah merah pada defisiensi $
)
* atau sferositosis, polisitemia, sekuester
darah, infeksi).
b.enurunan konjugasi Bilirubin& prematuritas, AS' , defek kongenital yang jarang.
!.eningkatan (eabsorpsi Bilirubin dalam saluran !erna & AS', asfiksia, pemberian AS' yang
terlambat, obstruksi saluran !erna.
d. +egagalan ekskresi !airan empedu & infeksi intrauterin, sepsis, hepatitis, sindrom
kolestatik, atresia biliaris, fibrosis kistik.
DIAGNOSIS
Anamnesis &
riwayat ikterus pada anak sebelumnya, riwayat keluarga anemi dan pembesaran hati dan
limpa, riwayat penggunaan obat selama ibu hamil, riwayat infeksi maternal, riwayat trauma
persalinan, asfiksia.
emeriksaan fisik &
Umum & keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu, dll)
Khusus & *engan !ara menekan kulit ringan dengan memakai jari tangan dan dilakukan pada
pen!ahayaan yang memadai.

Berdasarkan +ramer dibagi &
Derajat
ikterus
Daerah ikterus
Perkiraan kadar
bilirubin
' +epala dan leher ,,- mg.
''
Sampai badan atas (di atas
umbilikus)
/,- mg.
'''
Sampai badan bawah (di bawah
umbilikus) hingga tungkai atas (di
atas lutut)
00,1 mg2dl
'3 Sampai lengan, tungkai bawah lutut 04,1 mg2dl
3 Sampai telapak tangan dan kaki 0),- mg2dl

!. emeriksaan laboratorium& kadar bilirubin, golongan darah (AB5 dan (hesus) ibu
dan anak, darah rutin, hapusan darah, 6oomb tes, kadar en#im $
)
* (pada riwayat
keluarga dengan defisiensi en#im $
)
*).
d. emeriksaan radiologis & US$ abdomen (pada ikterus berkepanjangan)
TATALAKSANA
0. Ikterus an! ti"bul sebelu" #$ ja" pas!a kelahiran adalah patologis. %indakan
fototerapi dan mempersiapkan tindakan tranfusi tukar.
4. Pada usia #%&$' ja" (as)a kelahiran, fototerapi dianjurkan bila kadar bilirubin
serum total 7 04 mg2dl (08- mol29). Fototerapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total 0, mg2dl (4)- mol29). Bila fototerapi 4 : 41 jam gagal
menurunkan kadar bilirubin serum total ; 4- mg2dl (<1- mol29), dianjurkan untuk
dilakukan tranfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total 4- mg2dl (7 <1- mol29)
dilakukan fototerapi dan mempersiapkan tindakan tranfusi tukar. Bila kadar bilirubin
serum total 7 0, mg2dl (7 4)- mol29) pada 4,=1> jam pas!a kelahiran,
mengindikasikan perlunya pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolisis.
<. Pada usia $*&+# ja" (as)a kelahiran, fototerapi dianjurkan bila kadar bilirubin
serum total 7 0, mg2dl (4)- mol29). Fototerapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total 0> mg2dl (<0- mol29). Bila fototerapi 4 : 41 jam gagal
menurunkan kadar bilirubin serum total ; 4, mg2dl (1<- mol29), dianjurkan untuk
dilakukan tranfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total 7 0> mg2dl (7 <0- mol29)
fototerapi dilakukan sambil mempersiapkan tindakan tranfusi tukar. Bila kadar
bilirubin serum total 7 4, mg2dl (7 1<- mol29) pada 1/=84 jam pas!a kelahiran,
mengindikasikan perlunya pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolisis.
1. Pada usia , +# ja" (as)a kelahiran, fototerapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total 7 08 mg2dl (4/- mol29). Bila fototerapi 4 : 41 jam gagal
menurunkan kadar bilirubin serum total ; 4- mg2dl (<1- mol29), dianjurkan untuk
dilakukan tranfusi tukar. Bila kadar bilirubin serum total sudah men!apai 7 4- mg2dl
(7 <1-mol29) dilakukan fototerapi sambil mempersiapkan tindakan tranfusi
tukar. Bila kadar bilirubin serum total 7 4, mg2dl (7 1<- mol29) pada usia 7 84 jam
pas!a kelahiran, masih dianjurkan untuk pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit
hemolisis.

Penan!anan "edis
?etode terapi hiperbilirubinemia meliputi & fototerapi, transfuse pangganti, infuse albumin
dan therapi obat.
F-t-thera(i
Fototerapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan transfuse
penggantiuntuk menurunkan bilirubin. ?emaparkan neonatus pada !ahaya dengan
intensitasyang tinggi ( a bound of fluores!ent light bulbs or bulbs in the blue light
spe!trum)akan menurunkan bilirubin dalam kulit. Fototerapi menurunkan kadar bilirubin
dengan!ara memfasilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi. @al ini terjadi jika !ahaya
yangdiabsorpsi jaringan merubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang
disebutfotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah
melaluimekanisme difusi. *i dalam darah fotobilirubin berikatan dengan albumin dan di
kirimke hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke empedu dan di ekskresikan
kedalamduodenum untuk di buang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh hati.
@asilfotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi bilirubin dapat dikeluarkan
melaluiurine.
Se!ara umum fototerapi harus diberikan pada kadar bilirubin indirek 1=,
mg2dl.Aoenatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 0--- gram harus
difototerapidengan konsentrasi bilirubin , mg2dl. Beberapa ilmuwan mengarahkan
untukmemberikan fototerapi profilaksasi pada 41 jam pertama pada bayi resiko tinggi
danberat badan lahir rendah.
Trans.usi Pen!!anti
%ransfusi pengganti digunkan untuk&
?engatasi anemia sel darah merah yang tidak sus!eptible (rentan) terhadap sel
darah merah terhadap antibody maternal.
?enghilangkan sel darah merah untuk yang tersensitisasi (kepekaan)
?enghilangkan serum bilirubin
?eningkatkan albumin bebas bilirubin dan meningkatkan keterikatan dangan
bilirubin
Thera(i Obat
henobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan en#im yang meningkatkan
konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya. 5bat ini efektif baikdiberikan pada ibu hamil
untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. enggunaan
henobarbital pada post natal masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi).
6oloistrin dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga
menurunkan siklus enterohepatika.
PROSEDUR PEM/ERIAN FOTOTERAPI
0. hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar ditempatkan, bila perlu, sehingga suhu di
bawah lampu antara <> -6 sampai <- -6.
4. Ayalakan mesin dan pastikan semua tabung fluoresens berfungsi dengan baik.
<. $anti tabung2lampu fluoresens yang telah rusak atau berkelip=kelip (fli!kering)&
a. 6atat tanggal penggantian tabung dan lama penggunaan tabung tersebut.
b. $anti tabung setelah 4--- jam penggunaan atau setelah < bulan, walaupun tabung masih
bisa berfungsi.
1. $unakan linen putih pada basinet atau inkubator, dan tempatkan tirai putih di sekitar
daerah unit terapi sinar ditempatkan untuk memantulkan !ahaya sebanyak mungkin kepada
bayi
Pe"berian Tera(i sinar
0. %empatkan bayi di bawah sinar terapi sinar.
a. Bila berat bayi 4 kg atau lebih, tempatkan bayi dalam keadaan telanjang pada basinet.
%empatkan bayi yang lebih ke!il dalam inkubator.
b. 9etakkan bayi sesuai petunjuk pemakaian alat dari pabrik.
4. %utupi mata bayi dengan penutup mata, pastikan lubang hidung bayi tidak ikut tertutup.
Bangan tempelkan penutup mata dengan menggunakan selotip.
<. Balikkan bayi setiap < jam
1. astikan bayi diberi makan&
,. ?otiCasi ibu untuk menyusui bayinya dengan AS' ad libitum, paling kurang setiap < jam&
). Selama menyusui, pindahkan bayi dari unit terapi sinar dan lepaskan penutup mata
8. emberian suplemen atau mengganti AS' dengan makanan atau !airan lain (!ontoh&
pengganti AS', air, air gula, dll) tidak ada gunanya.
>. Bila bayi menerima !airan per '3 atau AS' yang telah dipompa (AS' perah), tingkatkan
Colume !airan atau AS' sebanyak 0-. Colume total per hari selama bayi masih diterapi
sinar .
/. Bila bayi menerima !airan per '3 atau makanan melalui A$%, jangan pindahkan bayi dari
sinar terapi sinar .
0-. erhatikan& selama menjalani terapi sinar, konsistensi tinja bayi bisa menjadi lebih
lembek dan berwarna kuning. +eadaan ini tidak membutuhkan terapi khusus.
00. %eruskan terapi dan tes lain yang telah ditetapkan&
04. indahkan bayi dari unit terapi sinar hanya untuk melakukan prosedur yang tidak bisa
dilakukan di dalam unit terapi sinar .
0<. Bila bayi sedang menerima oksigen, matikan sinar terapi sinar sebentar untuk mengetahui
apakah bayi mengalami sianosis sentral (lidah dan bibir biru)
01. Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah sinar terapi sinar setiap < jam. Bila suhu bayi
lebih dari <8,, -6, sesuaikan suhu ruangan atau untuk sementara pindahkan bayi dari unit
terapi sinar sampai suhu bayi antara <),, -6 = <8,, -6.
0,. Ukur kadar bilirubin serum setiap 41 jam, ke!uali kasus=kasus khusus&
0). @entikan terapi sinar bila kadar serum bilirubin ; 0<mg2d9
08. Bila kadar bilirubin serum mendekati jumlah indikasi transfusi tukar, persiapkan
kepindahan bayi dan se!epat mungkin kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter untuk
transfusi tukar. Sertakan !ontoh darah ibu dan bayi.
0>. Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa, hentikan terapi sinar setelah < hari.
0/. Setelah terapi sinar dihentikan&
4-. 5bserCasi bayi selama 41 jam dan ulangi pemeriksaan bilirubin serum bila
memungkinkan, atau perkirakan keparahan ikterus menggunakan metode klinis.
40. Bila ikterus kembali ditemukan atau bilirubin serum berada di atas nilai untuk memulai
terapi sinar , ulangi terapi sinar seperti yang telah dilakukan.

Você também pode gostar