Você está na página 1de 2

Praktikum ini dilakukan kadar suatu NaCl di dalam kecap asin dan sarden.

Tujuan
ditetapkan kadar nacl dlam makanan, yaitu karena biasanya kadar nacl dalam makanan
berkadar tinggi. Konsumsi nacl yang berlebihan dapat berarti efek yang buruk terhadap
manusia karena garam dapat menahan air dan penahan air tersebut akan menyebabkan
volume darah meningkat, kemudian tahanan perifer meningkat maka terjadilah kenaikan
tekanan darah.
Metode yang digunakan untuk menetapkan kadar nacl yaitu metode argentometri.
Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan
senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan unsur perak pada suasana
tertentu.

Terdapat tiga metode penentuan titik akhir titrasi pengendapan, yaitu metode
mohr, metode volhard, metode fajan. Metode yang digunakan dalam praktikum penentuan
titik akhir titrasi yang kami lakukan menggunakan metoda mohr Metode Mohr digunakan
untuk pembakuan larutan AgNO3 dengan larutan baku primer NaCl dan penetapan kadar
klorida dalam NaCl pada suasana netral menggunakan indikator K2CrO4. Hal pertama
yang dilakukan adalah pembakuan AgNO3 dengan NaCl.
Pembakuan AgNO3 0,1 N dengan NaCl
Tujuan dari pembakuan/standarisasi larutan AgNO3 adalah untuk memperoleh
normalitas atau konsentrasi larutan AgNO3 yang sesungguhnya. Karena pada proses
pembuatan larutan AgNO3 0,1 N kemungkinan terjadi kesalahan sehingga diperoleh
konsentrasi AgNO3 tidak murni yaitu konsentrasi AgNO3 yang tidak tepat 0,1 N.
Larutan Nacl yang dititrasi menggunakan agno3 sebelumnya ditambahkan 3 tetes
k2cro4. K2CrO4 disini berfungsi sebagai indikator Tujuan ditambahkannya indikator
tersebut adalah supaya ketika mencapai titik akhir titrasi keadaan analit dapat diamati
secara visual. Pemilihan K2CrO4 sebagai indikator karena suasana sistem cenderung
netral, sesuai dengan syarat titrasi menggunakan metode mohr. Penambahan indikator
K2Cr04 memberikan larutan berwarna kuning pada NaCl. Kemudian dititrasi dengan
AgNO3.
Titrasi dilakukan hingga mencapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai
dengan berubahnya endapan putih menjadi endapan merah bata. Dengan timbulnya
endapan merah bata tersebut maka proses titrasi di hentikan, karena Titik Akhir Titrasi
sudah tercapai. Volume AgNO3 yang diperlukan untuk mencapi TAT sebanyak 8,8 ml.
Percobaan tsb dilakukan sebanyak 3x yang bertujuan agar data kuantitatif yang didapat
lebih akurat. Titrasi kedua dan ketiga memerlukan AgNO3 sebanyak 9,3 ml dan 9,0 ml. Data
yang telah didapat digunakan untuk menghitung Normalitas AgNO3 yang sebenarnya. Dari
hasil pembakuan AgNO3 ini didapatkan rata-rata normalitas AgNO3 sebesar 0,4866 N.

Reaksi-reaksi yang terjadi pada titrasi pembakuan AgNO3 :
Saat sebelum TE sampai saat TE
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (putih) + NaNO3 (aq)
Saat setelah TE
2 Ag+ (aq)+ CrO4 2- (aq) Ag2CrO4 (s) (endapan berwarna merah bata)

Penetapan Kadar dlm NaCl dalam kecap asin dan sarden
Percobaan selanjutnya yaitu penetapan kadar NaCl dalam sampel. Sebelum
ditetapkan kadarnya sampel sebelumnya dilakukan preparasi.
Dimana, sampel yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kecap asin dan sarden.
Kadar NaCl murni yang terkandung sampel tadi dapat ditentukan dengan menentukan ion
Cl- nya menggunakan titrasi argentometri dan AgNO3 sebagai larutan standar. Indikator
yang digunakan yaitu kalium kromat ( K2CrO4 ). Pada saat dilakukan titrasi, ion Cl- dari
NaCl yang terkandung dalam larutan bereaksi dengan ion Ag+ sehingga terbentuk endapan
AgCl yang bewarna putih. Saat terjadi titik ekuivalen yaitu saat ion Cl- tepat bereaksi
dengan ion Ag+ yang berarti ion Cl- habis dalam sistem. Dengan penambahan AgNO3 yang
sedikit berlebih menyebabkan ion Ag+ bereaksi dengan ion CrO42- dalam indikator
K2CrO4 membentuk endapan putih dengan warna merah bata.

KESIMPULAN

Argentometri adalah salah satu metode analisis kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan larutan baku sekunder yang
mengandung unsur perak
Kadar klorida dalam NaCl dengan metode mohr sebesar 99,79 %

Você também pode gostar