PT Freeport Indonesia diduga melakukan pelanggaran hukum dan etika bisnis, seperti membayar gaji pekerja yang jauh di bawah standar internasional, mencemari lingkungan akibat limbah tambang, dan tidak menjalankan tanggung jawab sosialnya untuk masyarakat setempat. Pelanggaran-pelanggaran ini bertentangan dengan teori utilitarianisme dan hak asasi manusia.
Descrição original:
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc adalah sebuah perusahaan pertambangan memliki saham terbesar PT. Freeport Indonesia. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Pada tahun 1996 Freepot merupakan salah satu perusahaan multinasional terburuk hal tersebut dicerminkan melalui kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan yang terus memburuk dan menuai protes akibat berbagai pelanggaran hukum dan HAM , dampak lingkungan serta kemiskinan rakyat sekitar tambang. Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dicapai PT freepot dengan kondisi yang di hadapi oleh masyarakat papua
PT Freeport Indonesia diduga melakukan pelanggaran hukum dan etika bisnis, seperti membayar gaji pekerja yang jauh di bawah standar internasional, mencemari lingkungan akibat limbah tambang, dan tidak menjalankan tanggung jawab sosialnya untuk masyarakat setempat. Pelanggaran-pelanggaran ini bertentangan dengan teori utilitarianisme dan hak asasi manusia.
PT Freeport Indonesia diduga melakukan pelanggaran hukum dan etika bisnis, seperti membayar gaji pekerja yang jauh di bawah standar internasional, mencemari lingkungan akibat limbah tambang, dan tidak menjalankan tanggung jawab sosialnya untuk masyarakat setempat. Pelanggaran-pelanggaran ini bertentangan dengan teori utilitarianisme dan hak asasi manusia.
Pelanggaran Hukum dan Etika Bisnis PT Freeport Indonesia
Dosen : Prof.Dr.Ir Aida Vitayala Hubeis
Oleh : HENOCH KIDANGEN P056132281.51
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Pendahuluaan 1.1 Latar Belakang Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc adalah sebuah perusahaan pertambangan memliki saham terbesar PT. Freeport Indonesia. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 19922004. Pada tahun 1996 Freepot merupakan salah satu perusahaan multinasional terburuk hal tersebut dicerminkan melalui kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan yang terus memburuk dan menuai protes akibat berbagai pelanggaran hukum dan HAM , dampak lingkungan serta kemiskinan rakyat sekitar tambang. Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dicapai PT freepot dengan kondisi yang di hadapi oleh masyarakat papua. PT Freeport juga mengalamin masalah mogoknya pekerja PT Freeport Indonesia (FI) tersebut disebabkan perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport di seluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain mencapai USD 15 USD 35 per jam. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya. Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua dikeluarkan tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen dari keuntungan bersih PT Freeport Indonesia. Rakyat Papua harus harus menanggung akibat berupa kerusakan alam,gangguan ekologi, pencemaran lingkungan, serta punahnya habitat flora dan fauna di Papua. Beberapa kerusakan lingkungan yang diungkap oleh media dan LSM adalah, Freeport telah mematikan 23.000 ha hutan di wilayah pengendapan tailing. Merubah bentang alam karena erosi maupun sedimentasi. Meluapnya sungai karena pendangkalan akibat endapan tailing. Freeport telah membuang tailing dengan kategori limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui Sungai Ajkwa. Limbah ini telah mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang dibuang Freeport ke Sungai Ajkwa melampaui baku mutu total suspend solid (TSS) yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia. Limbah tailing Freeport mencemari perairan di muara sungai Ajkwa dan mengontaminasi sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam tambang berjumlah besar. Tailing yang dibuang Freeport merupakan bahan yang mampu menghasilkan cairan asam berbahaya bagi kehidupan aquatik. Bahkan sejumlah spesies aquatik sensitif di sungai Ajkwa telah punah akibat tailing Freeport. Menurut perhitungan Greenomics Indonesia, biaya yang dibutuhkan untuk memulihkan lingkungan yang rusak adalah Rp 67 trilun. Freeport telah mengakibatkan kerusakan alam dan mengubah bentang alam serta mengakibatkan degradasi hutan yang seharusnya ditindak tegas pemerintah. Hal ini karena mengancam kelestarian lingkungan dan melanggar prinsip pembangunan berwawasan lingkungan yang diamanatkan UUD 1945 pasal 33. Hasil bumi Indonesia ini dikelola oleh pihak asing karena sumber daya manusia (SDM) penduduk negara indonesia kurang dibandingkan oleh pihak asing, selain itu teknologi yang digunakan untuk mengolah hasil ini hanya dimiliki oleh pihak asing, dan mereka tidak mau menjualnya kepada indonesia sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak asing untuk melakukan kerja sama. Tanggapan pemerintah pun disambut dengan baik, karena dalam perjanjian yang telah dilakukan, pihak asing hanya diperbolehkan untuk menambang tembaga. Tetapi tanpa persetujuan pemerintah, pihak asing tersebut telah menambang emas juga. Sebagai perusahaan berlabel MNC (multinational company) yang otomatis berkelas dunia, apalagi umumnya korporasi berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan. Menjaga hubungan baik dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan mutualisme satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitas agar produksi semakin baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen dalam hal pemberian gaji yang layak.
1.2 Tujuaan Penulisan Berdasarkan latar belakang terkait dengan kasus-kasus yang di terjadi pada PT Freeport Indonesia makalah ini bertujuaan untuk : - Mengetahui dampak dari pelanggran hukum etika bisnis yang di lakukan PT Freeport Indonesia - Melihat dampak social,lingkungan di dilnggar oleh PT Freeport yang berdampak ke masyarakat - Mengkiatkan dampak dari pelanggaran Hukum etika bisnis dengan Teori utilitarianisme dan teori Hak
Tinjauan Pustaka 2.1 Teori Pengertian Etika Kata Etika itu berasal dari dari kata Yunani yaitu Ethos, yang artinya adat istiadat. Etika bisa dibilang sebagai kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika itu punya kaitan sama nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan termasuk juga semua kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain, atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Norma Umum : Norma adalah pedoman bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. Macam-macam dari Norma UMUM itu adalah : Norma Umum bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Norma Umum: dibagi menjadi tiga yaitu Norma Sopan Santun, Norma Hukum, dan Norma Moral. Norma Sopan Santun adalah yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Etika itu tidak sama dengan Etiket. Etiket menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama. Norma Hukum adalah norma yang dituntut dilakukan secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan demi keselamatan dan kesejahteraan manusia kehidupan bermasyarakat. Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral ini adalah aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia. 2.2 Teori etika utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Berdasarkan teori utilitarianisme, PT.Freeport Indonesia dalam hal ini sangat bertentangan karena keuntungan yang di dapat tidak digunakan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar, melainkan untuk Negara Amerika. 2.3 Teori Hak Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.Dalam kasus ini, PT Freeport Indonesia sangat tidak etis dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak terpenuhi karena gaji yang diterima tidak layak dibandingkan dengan pekerja Freeport di Negara lain. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia. 2.4 PT Freeport Indonesia Sebagai (MNCs) Multinational Corporations (MNCs), term ini memilki beberapa definisi, yang pertama menandakan adanya internasionalisasi managemen dan kepemilikan saham tidak lagi berperan. Kedua, sebagian besar aktivitas MNCs telah melintasi batas kedaulatan negara. MNCs, tidak diragukan lagi merupakan aktor non-negara yang memiliki peran sangat besar dalam dunia internasional dan juga sangat kontroversial. Jadi dapat disimpulkan, bahwa MNC adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, Freeport dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Ciri-ciri MNC : Perusahaan harus membuat keputusan-keputusan mengenai pendapatan proyek dalam berbagai jenis valas yang akan mempengaruhi berbagai operasi perusahannya. MNC mengambil keputusan-keputusan berkaitan dengan strategi penetrasi pasar, pemilihan operasional di luar negeri serta aktivitas produksi, marketing dan keuangan yang paling efisien bagi perusahaan secara keseluruhan. PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia.
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.
Pembahasan 3.1 Pembayaran Gaji Ada sinyal kuat bahwa memang telah terjadi distorsi etika dan pelanggaran kemanusiaan yang hebat di Papua. Martabat manusia yang seharusnya dijunjung tinggi, peradaban, kebudayaan, sampai mata rantai penghidupan jelas-jelas dilanggar. Ketika sistematika kehidupan yang sangat drastis tersebut sudah tidak bisa lagi ditahan, ledakan kemarahan komunitas itu terjadi (Hutchins, M.J., et.al., 2007). Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) tersebut disebabkan perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport di seluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain mencapai USD 15USD 35 per jam. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa yang menjadi dasar pertimbangannya.Melihat portofolio PT Freeport Indonesia yang merupakan SBU dari Freeport-McMoran yang berpusat di Phoenix, Arizona, AS, itu, sebetulnya tidak ada alasan timbulnya masalah dari penerapan gaji sesuai standart internasional. Data resmi Freeport-McMoran, AS, menunjukan keuntungan bersih triwulan pertama 2011 korporasi 67 persen jika dibandingkan dengan raihan dari periode sama tahun lalu yang sebesar USD 897 juta. Produksi emas yang tercatat mencapai 18 ton per tahun. Namun, kandungan emas yang terikut ketika menambang tembaga diukur oleh Gold Fields Mineral Services (GFMS, 2011) dapat menghasilkan 100 ton lebih. Kini harga emas melejit sampai USD 1.637 per troy ons. Dengan demikian, pertambahan revenue PT FI paling tidak USD 1,6 miliar, belum termasuk hasil tambang tembaga dan lainnya. Bisnis Freeport memang tidak hanya berada di Indonesia. Namun, deposit tambang Indonesia tercatat terbesar dari seluruh wilayah eksplorasi Freeport di seluruh dunia. Ada empat basis operasi Freeport, yakni Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Indonesia. Volume deposit tambang di ladang Grasberg, Papua, saat ini 2,7 miliar metrik ton dan ditambang untuk menghasilkan bijih tembaga 240 ribu ton per hari. Kondisi tersebut memberikan garansi yang baik untuk Freeport di mata pemegang sahamnya dan membuat harga sahamnya selalu diburu. Sebagai perusahaan berlabel MNC (multinational company) yang otomatis berkelas dunia, apalagi umumnya korporasi berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan. Menjaga hubungan baik dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan mutualisme satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitas agar produksi semakin baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen dalam hal pemberian gaji yang layak. Tidak dapat dihindari, peran pekerja dari Indonesia terbukti memberikan dampak positif terhadap keseluruhan kinerja dan image Freeport. Jika melihat hal tersebut, manajemen PT Freeport Indonesia tidak boleh membedakan atau mendiksriminatif tenaga kerja lokal . 3.2 Pelanggaran Etika Pemerintah harus bisa melihat dampak akan hadirnya PT Freeport Indonesia sebagai MNC, perusahaan tersebut harus berdaampak positif seperti, memberikan transfer teknologi, menjadi panutan dalam dunia perkejaan, namun di Indonesia persuhaan tersebut malah member citra yang buruk. Untuk itu pemerintah perlu mengaji atau mengawasi kinerja dan kebijakan- kebijakan yang diberlakukan PT Freeport iIndonesia.` Berkali-kali perjanjian kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia diperpanjang kendati bertentangan dengan UU Nomor 11/1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan dan sudah diubah dengan UU Nomor 4/2009 tentang Minerba. Alasan yang dikemukakan hanya, untuk menambah pemasukan negara. Padahal, tidak terbukti secara signifikan sumbangan PT Freeport Indoneisa benar- benar untuk negara hal terseut menunjukan Freeport Indonesia tidak menguntungkan untuk Indonesia tetapi menguntungkan untuk America serikat Negara ini dirugikan karena PT Freeport Indonesia yang memliki izin sebagai penambangan tembaga, namun mendapat bahan mineral lain, seperti emas, perak, dan uranium yang terkandung di dalam lokasi tabang milik inodnesia. Bahan- bahan tersebut langsung dibawa ke luar negeri dan tidak mengalami pengolahan untuk meningkatkan value di Indonesia. Ironisnya, PT Freport indonesia bahkan tidak listing di bursa pasar modal Indonesia, apalagi Freeport-McMoran sebagai induknya. Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua yang digembor-gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT Freeport Indonesia. Justru rakyat Papua membayar lebih mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat dan vegetasi Papua yang tidak ternilai itu. Biaya reklamasi tersebut tidak akan bisa ditanggung generasi Papua sampai tujuh turunan. Selain bertentangan dengan PP 76/2008 tentang Kewajiban Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, telah terjadi bukti paradoksal sikap Freeport (Davis, G.F., et.al., 2006). Itu tentu saja ironi kepada pemerintah negeri ini karena memberikan kebijakan keliru dengan memilih model industrialisasi membabi buta. Di sisi lain, patut dipertanyakan komitmen PT FI serta goodwill Freeport-McMoran secara keseluruhan terhadap alam, masyarakat Papua, dan kalangan pekerja Indonesia. Tampak baik dengan berpura-pura menjadi Sinterklas, padahal hak dasar pekerja sendiri diabaikan Kesimpulan dan Saran 4.1 kesimpulan Bedasarkan uraian dan kejadiaan-kejadiaan yag terjadi di PT freeport Indonesia terlihat banyak pelanggaran-pleanggaran etika hukum yang di lakukan perusahaan tersebut, masalah-masalah yang tibul berawal dari pembayaran gaji yang tidak sesuai menyebabkan mogoknya perkerja,Pernjanjian yang tidak sesuai yaitu Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang namun perusahaan tersebut mengabil mineral lain, seperti emas, perak, dan uranium. Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua yang digembor-gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT Freeport Indonesia. rakyat Papua membayar lebih mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat dan vegetasi. Berdasarkan teori utilitarianisme, PT.Freeport Indonesia dalam hal ini sangat bertentangan karena keuntungan yang di dapat tidak digunakan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar, melainkan untuk Negara Amerika. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.Dalam kasus ini, PT Freeport Indonesia sangat tidak etis dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak terpenuhi karena gaji yang diterima tidak layak dibandingkan dengan pekerja Freeport di Negara lain. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia.
4.2 Saran Pemerintah harus lebih tegas lagi dalam mengatur peraturan perundang undangan tentang mendirikan sebuah pabrik contohnya PT Freeport, agar tidak terjadi lagi tentang distorsi etika dan pelanggaran kemanusiaan di Indonesia dan khususnya di daerah Papua.
Daftar Pustaka
PT Freeport Indonesia http://ptfi.co.id/id/about/overview (diakses 1-july-2014) http://rimanews.com/read/20110706/33855/abaikan-hak-masyarakat-adat- freeport-rampok-kekayaan-alam-papua (diakses tanggal1 juli 2014) Wikipedia=http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Freeport_Indonesia&action= edit§ion=9 (diakses tanggal1 juli 2014) http://www.papuabaratnews.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=1218:sejarah-kelam-tambang-freeport-bagian 1&catid=73:opini&Itemid=417 (diakses tanggal 1 juli 2014)