Você está na página 1de 5

Property@DinoRimantho/dhiyas.org | Analisis Pareto/Dec.

2010 1
ANALISIS PARETO
Masalah mutu timbul dalam bentuk kerugian (item rusak dan biayanya). Amat sangat
penting untuk membuat jelas pola distribusi kerugian. Kebanyakan kerugian disebabkan
oleh tipe rusak dalam jumlah kecil dan kerusakan ini dapat didistribusikan menjadi
sejumlah kecil sebab. Jadi bila sebab rusak oleh sebab penting yang sedikit
diindentifikasikan, kita dapat menghilangkan hamper semua kerugian dengan
mengkonsentrasikan pada sebab-sebab ini dan meniadakan rusak oleh sebab tidak
penting yang banyak untuk sementara. Dengan menggunakan diagram pareto kita
dapat memecahkan masalah tipe ini dengan efisien.
Pada tahun 1897, ekonom italia V. Pareto mempresentasikan rumus yang menunjukkan
bahwa distribusi pendapatan adalah tidak sempurna. Teori yang sama juga disajikan
secara diagram oleh ekonom Amerika Serikat M.C. Lorenz pada tahun 1907. Kedua
mahaguru ini menunjukkan bahwa bagian terbesar pendapatan atau kesejahteraan
dipunyai oleh sejumlah kecil manusia. Disamping itu dalam bidang pengendalian mutu,
DR. J.M Juran menerapkan metoda Lorenz sebagai rumus dalam sebab penting yang
sedikit dan sebab tidak penting yang banyak dan menamakannya Analisa Pareto, ia
menunjukkan dalam banyak hal, kebanyakan rusak dan biaya yang timbul di peroleh
dari relative sejumlah kecil dari sebab.
Langkah pembuatan Diagram Pareto
1. Langkah 1.
a. Tentukan permasalahan apa yang akan diteliti dan bagaimana cara
mengumpulkan data.
b. Tentukan masalah yang akan diteliti, misalnya : item rusak, kerugian dalam
arti moneter, kejadian kecelakaan.
c. Tetapkan data apa yang diperlukan dan bagaimana mengklasifikasikannya,
misalnya rusak berdasarkan tipe, lokasi, proses, mesin, pekerja dan metode.
Sebagai catatan item yang jarang muncul diringkas dalam kategori lain-lain.
d. Tetapkan metode pengumpulan data dan periode selama data dikumpulkan.
Dianjurkan untuk menggunakan formulir penelitian yang dianjurkan.
2. Langkah 2.
Rencanakan lembaran catatan data yang mendaftar semua item, dengan
menyediakan ruang untuk jumlah total. Seperti table di bawah ini :
Property@DinoRimantho/dhiyas.org | Analisis Pareto/Dec.2010 2
Tabel 1. Lembaran Talli Data
Tipe cacat Talli Total
Retak //// //// 10
Goresan //// //// //// //////// //// // 42
Noda //// / 6
Regangan //// //// //// //// //// ////.//// //// 104
Celah //// 4
Lubang Pen //// //// //// //// 20
Lain-lain //// //// //// 14
Total 200
Tabel 2. Lembaran Data untuk Diagram Pareto
Tipe Cacat Nama Cacat Total
Kumulatif
Prosentase Total
Keseluruhan
Prosentase
Kumulatif
Regangan 104 104 52 52
Goresan 42 146 21 73
Lubang pen 20 166 10 83
Retak 10 176 5 88
Noda 6 182 3 91
Celah 4 186 2 93
Lain-lain 14 200 7 100
Total 200 - 100 -
3. Langkah 3.
Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total
4. Langkah 4.
Buat lembaran data Diagram Pareto yang mendaftar semua item masing-masing
jumlah total, total kumulatif, prosentase terhadap total seluruhnya dan
prosentase kumulatif seperti pada table di bawah ini :
5. Langkah 5.
Aturan item dalam urutan jumlah dan istilah lembaran data. Item lain-lain harus
diletakkan pada garis terakhir tanpa mempermasalahkan besarnya. Hal ini
disebabkan karena merupakan kumpulan grup item yang masing-masing lebih
kecil yang dicatat sebagai individu.
Property@DinoRimantho/dhiyas.org | Analisis Pareto/Dec.2010 3
6. Langkah 6.
Gambar dua sumbu vertikal dan sebuah sumbu horizontal.
Sumbu vertikal kiri. Tanda sumbu ini dengan skala dari 0 sampai pada
total seluruhnya.
Sumbu vertikal kanan. Tandai sumbu ini dengan skala dari 0% sampai
100%.
Sumbu horizontal. Bagilah sumbu ini dengan jumlah intercal sampai
jumlah item yang diklasifikasikan,
7. Langkah 7.
Buatlah diagram balok.
Gambar 1. Diagram Pareto Berdasarkan Item Cacat
200
180
160
120
100
80
60
40
20
140
100
90
80
60
50
40
30
20
10
70
D B F A C E LAIN-LAIN
J
U
M
L
A
H
U
N
I
T
C
A
C
A
T
P
R
O
S
E
N
T
A
S
E
K
U
M
U
L
A
T
I
F
April 1985 30 Juni 1985
Jumlah unit yang diteliti = 5000
Property@DinoRimantho/dhiyas.org | Analisis Pareto/Dec.2010 4
8. Langkah 8.
Gambar kurva kumulatif (Kurva Pareto)
Tandai nilai komulatif (total kumulatif atau prosentase kumulatif) di atas interval
kanan dari setiap item dan hubungkanlah titik tersebut dengan garis.
9. Langkah 9
Tulis item-item yang diperlukan pada diagram.
Item yang berhubungan dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya,
unit, nama penggambar.
Item yang berhubungan dengan data ; periode, pokok dan tempat
penelitian, jumlah total data.
Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa diagram Pareto adalah
metode untuk mengindentifikasikan sebab penting yang sedikit dan terdiri dari 2 (dua)
tipe, yaitu :
1. DiagramPareto Berdasarkan Gejala
Diagram ini berhubungan dengan hasil yang tidak diinginkan berikut ini dan
digunakan untuk menemukan masalah utama timbulnya permasalahan ini,
seperti ;
Mutu : rusak, salah, gagal, keluhan, item yang kembali, perbaikan.
Biaya : jumlah kerugian, pengeluaran
Pengiriman : kekurangan persediaan, kesalahan pembayaran, pengiriman
yang tertunda.
Keselamatan : kecelakaan, kesalahan, hancur
2. DiagramPareto Berdasarkan Penyebab
Diagram ini berhubungan dengan sebab dalam proses dan dipergunakan untuk
mencari sebab utama timbulnya permasalahan seperti ;
Operator : shift, grup, umur, pengalaman, keahlian, individu perorangan.
Mesin : mesin, peralatan, mata pahat, organisasi, model, alat ukur.
Bahan baku ; pembuat, pabrik, lot, macam
Metoda operasi : keadaan, perintah, pengaturan, metoda.
Beberapa saran atau anjuran yang umumnya disarankan pada pembuatan diagram
Pareto adalah :
Teliti macam-macam klasifikasi dan buat bermacam-macam diagram Pareto.
Property@DinoRimantho/dhiyas.org | Analisis Pareto/Dec.2010 5
Anda dapat memahami pokok permasalahan dengan mengamati dari berbafai
sudut dan perlu untuk mencoba bermacam-macam metoda klasifikasi sampai
anda dapat mengindentifikasikan sebab penting tetapi sedikit yang mana
merupakan tujuan Analisa Pareto.
Tidak diinginkan bahwa judul lain-lain menyatakan persentasi yang tinggi.
Bila hal ini terjadi, maka disebabkan item yang diteliti tidak diklasifikasikan
secara mendekat dan terlalu banyak item masuk ke dalam judul ini. Dalam hal
ini, metoda klasifikasi lain dapat dipergunakan.
Bilai nilai moneter dapat dimasukkan ke dalam data, sangat baik menggambar
diagram Pareto dengan sumbu vertikal yang menunjukkan hal tersebut.
Bila implikasi keuangan dari masalah tidak secara tepat diapresiasikan,
penelitian itu sendiri menjadi akhir yang tidak efektif. Biaya merupakan skala
penting dalam pengukuran bidang manajemen.
Beberapa anjuran dalam penggunaan diagram Pareto antara lain ;
Bila item diharapkan untuk diarahkan pada jawab sederhana, maka harus
ditangani dengan benar walaupun itu merupakan hal yang kurang penting.
Karena diagram Pareto bertujuan pada pemecahan masalah secara efisien,
pada dasarnya membutuhkan kita untuk menangani sebab penting tetapi sedikit.
Bagaimanapun bila sebuah item muncul merupakan kepentingan yang relative
kecil diharapkan dapat dipecahkan secara sederhana, maka akan dilayani
seperti contoh pemecahan masalah yang efisien dan pengalaman, informasi dan
insentif kemoral didapat melalui ini akan menjadi modal besar untuk pemecahan
masalah yang akan datang.
Jangan gagal membuat diagram Pareto karena sebab.
Setelah mengindentifikasikan masalah dengan membuat diagram Pareto oleh
gejala, maka perlu mengindentifikasikan sebab dalam hal pemecahan masalah.
Oleh karena itu penting membuat diagram pareto oleh sebab bila setiap
perbaikan dipengaruhi.
Sumber Pustaka :
Hitoshi Kume, 1989, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, Penerbit Mediyatama
Sarana Perkasa, Jakarta.

Você também pode gostar