Você está na página 1de 6

Pendahuluan

Bylon (1779) : knokkel koorts di Batavia.


Wabah di seluruh dunia : Timur Tengah,
Amerika Latin, India, Eropa, Afrika, HK,
Jepang, Australia.
Quintos (1953) : Haemorrhagic Fever
kasus perdarahan dan renjatan di
Philipina
Indonesia : semua Propinsi (+) DBD.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Vektor Penularan Penyakit
Nyamuk Aedes scuttelaris, Ae.
albopictus, Ae. aegepty (terbanyak).
Warna dasar hitam, sungut bersisik
hitam, berbulu pendek, kepala bersisik
lebar putih memanjang, paha bersisik
putih, tungkai bawah hitam, ekor
lingkaran putih segmen 1-4, segmen 5
putih, sayap bersisik hitam.
Siklus Nyamuk Aedes Aegepty
Nyamuk betina bertelur di dinding
tempat air jernih, terlindung
matahari.
Telur menetas dalam 4 hari, menjadi
nyamuk dewasa dalam 9 hari.
Setelah menghisap darah 3 hari
mampu bertelur 100 butir.
Virus berkembang 8-10 hari di tubuh
nyamuk, usia nyamuk 10 hari.
Cara Terjadinya Penyakit Demam Berdarah
Pnyebab: virus Dengue, serotype Den 1-4.
Virus menginfeksi makrofag, histiosit, sel
Kupffer.
Mediator inflamasi menyebabkan
permeabilitas PD meningkat, tjd renjatan.
Pada infeksi kedua, kompleks virus
antibodi mengaktifkan komplemen
membentuk anafilatoksin C3a, C5a.
Anafilatoksin meningkatkan
permeabilitas kapiler, menimbulkan
renjatan.
Gangguan Pada Sistem Perdarahan
Kompleks virus-antibodi agregasi
trombosit metamorfosis
dimusnahkan RES trombositopenia.
Faktor Trombosit 3 mengaktifkan
sistem koagulasi pembekuan
intravaskuler.
Plasmin mengubah fibrin FDP.
Menurunnya faktor koagulasi +
kerusakan hati perdarahan.
Demam Berdarah Dengue : demam
tinggi, perdarahan, hepatomegali,
hipotensi, trombositopeni, diatesis
hemoragik.
Permeabilitas pembuluh darah
meningkat.
Sindrom Syok Dengue : kulit lembab
dan dingin, sianosis, nadi cepat dan
lembut.
Penderita lesu, gelisah, nyeri perut
hebat.
Perdarahan gastrointestinal : nyeri
retrosternal tanpa sebab yang jelas.



Manifestasi Klinis
DHF dan DSS dirawat di RS sebagai puncak
gunung es di permukaan air.
Diperkirakan setiap 1 kasus renjatan di RS
terdapat 150-200 infeksi ringan.
Demam ringan : trias demam tinggi, nyeri
anggota badan, ruam makulopapular.
Masa tunas 3-15 hari, rata-rata 8 hari.
Ruam muncul H 3-5 berlangsung 3-4 hari.
Anoreksi, obstipasi, nyeri epigastrium, kolik,
kelenjar limfa leher membesar.
Lab : lekopenia, trombositopeni, hitung
jenis bergeser ke kiri selama demam.

Kriteria Klinis Demam Dengue (DF)
1. Suhu badan yang tiba-tiba meninggi.
2. Demam yg blangsung hanya beberapa hari.
3. Kurva demam yg menyerupai pelana kuda.
4. Nyeri tekan terutama di otot-otot &
persendian.
5. Adanya ruam-ruam pada kulit.
6. Leukopenia.
Diagnosis DHF WHO
Demam tinggi mendadak 2-7 hari.
Manifestasi perdarahan : uji torniket (+),
ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis,dll.
Pembesaran hati.
Renjatan : nadi cepat, lemah, tekanan
nadi < 20 mmHg, sistolik < 80 mmHg.
Trombosit < 100.000/ul.
Hematokrit > 20% dibanding hematokrit
masa konvalesen.
Derajat Penyakit DHF WHO
Derajat I : Demam, uji torniket (+).
Derajat II : Derajat I + perdarahan
spontan.
Derajat III : Kegagalan sirkulasi, nadi
cepat, lembut, tekanan nadi < 20 mmHg,
hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah.
Derajat IV : Renjatan berat, nadi tidak
teraba, tekanan darah tidak dapat diukur.
Pemeriksaan Uji Serologi
Uji lab Hemaglutination Inhibition(HI).
Infeksi primer : titer < 1:20, naik 4x
tidak melebihi 1:1280.
Infeksi sekunder : titer < 1:20,
meningkat > 1:2560, atau titer > 1:20
meningkat > 4x.
Infeksi sekunder baru terjadi
(presumptive diagnosis) : titer >
1:1280, tidak perlu naik > 4x masa
konvalesen.
Rapid test anti dengue IgM dan IgG
metode imunokromatografi.
Infeksi primer : IgM (+), IgG (-).
Infeksi sekunder : IgG (+), dengan atau
tanpa IgM (+).
Pemeriksaan cepat + 15 menit.
Mendeteksi antibodi 4 serotype
dengue.

Terapi Demam Berdarah Dengue
DBD tanpa syok (derajat I dan II).
Antipiretik parasetamol, bukan aspirin.
Obat tidak diperlukan tidak diberikan.
Antibiotik dan kortikosteroid diberikan
pada ensefalopati dengue.
Cairan intravena jika : muntah, tidak
mau minum, demam tinggi, dehidrasi,
atau hematokrit cenderung meningkat.
DBD Disertai Syok (Derajat 3 & 4)
RL 10-20 ml/kgBB 30 menit, syok (+)
RL 20 ml/kgBB + koloid 20-30 ml/kgBB
maksimal 1.500 ml/hari.
Pasca syok cairan 10 ml/kgBB 24 jam,
diturunkan 7-5-3 ml/kgBB jika membaik.
Tanda membaik : urin > 1 ml/kgBB/jam.
Cairan tidak perlu stlh 48 jam syok (-).
Oksigen 2-4 L/m, koreksi asidosis metab.
Indikasi Pemberian Darah
Perdarahan secara klinis.
Syok menetap, hematokrit menurun,
berikan darah segar 10 ml/kgBB.
Plasma segar beku + suspensi trombosit
untuk koreksi gangguan koagulopati.
Ensefalopati edem + alkalosis, cairan
diganti bebas HCO3- dan dikurangi.
RL diganti NaCl 0,9% : Glukosa 5% : 3:1.
Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Plindungn prorangn:kasa nyamuk, klmbu,
mosquito repellent, insektisida.
Pberantasan vektor : kaleng,botol, ban,
dikubur, vas bunga diganti air seminggu sekali,
bak air digosok seminggu sekali.
Bahan kimia abate 10 gr/100 liter air diulang
2-3 bulan. Fogging malathion 438 gr/Ha
larutan solar 4 %, 2 x jarak 10 hr dirmh
penderita &100m sekitarnya
Ovitrap : kaleng dicat hitam bagian luar dan
dalam, diisi air kran bagian, taruh selembar
kardus di dalamnya, pasang di rumah dan
sekitar terlindung matahari. Seminggu 2x air
dibersihkan dan diganti baru.

Singapura : 1 tahun ovitrap, bebas
Aedes aegepty.
Diagnosa keperawatan
/ data penunjang
Tujuan/kriteria Rencana tindakan
1. Gangguan keseimbangan
cairan tubuh: kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
peningkatan permebilitas
dinding pembuluh darah yg
menyebabkan keluarnya
plasma dari pembuluh darah.

Data penunjang: TD , Nadi ,
trombositopenia <
100.000/mm
3,
Ht 20%,
turgor jelek, pasien
mengeluh haus.
Tujuan: gangguan
keseimbangan cairan dapat
diatasi.





Kriteria: turgor baik, rasa haus
hilang, trombosit 200.000-
300.000/mm3, nadi 60-100 X
permenit, pernapasan 16-24
X permenit, produksi urine
30-50 cc/jam
Obs. warna kulit, membran
mukosa & turgor kulit.
Obs. vital sign setiap 1-2 jam.
Obs. tanda2 syok lainnya
(keringat dingin, pucat,
penurunan kesadaran).
Awasi ketat jumlah cairan yg
masuk & keluar.
Anjurkan pasien unuk minum
2-2,5 l/hari.
Obs, adanya perdarahan pada
gusi, epitaksis, petechie &
echomosis.
Kerja sama dg tim kesehatan:
Pemberian cairan RL
parenteral.
Pemeriksaan Hb, Ht,
trombosit setiap 3-4 jam.
Pemeriksaa hemostase
bila terjai perdarhan.
Diagnosa keperawatan
/ data penunjang
Tujuan/kriteria Rencana tindakan
2. Kurang pengetahuan ttg
proses penyakit &
pengobatan b/d kurangnya
informasi.

Data penunjang: pasien
menyatakan belum
memahami ttg
pengobatannya, pasien
selalu menanyakan ttg
tindakan yang dilakukan,
pasien kurang kooperatif
dlm program pengobatan
Tujuan: pengetahuan pasien ttg
proses penyakit & pengobatan
meningkat.


Kriteria: pasien menyatakan
telah memahami penyebab
penyakit & pengobatannya,
pasien dapat
mendemonstrasikan kembali
cara2 perawatan diri & cara
menjaga kebersihan lingkungan,
pasien kooperatif dlm
pengobatan
Kaji tingkat pengetahuan pasien
ttg proses penyakit/pengobatan.
Diskusikan/jelaskan penyabab
penyakit cara penularan,
kebersihan lingkungan, diet,
pemeriksaan & pengobatan yg
harus dilakukan.
Gerikan kesempatan pasien utk
menanyakan hal yg belum
dipahaminya.
Berikan penjelasan ttg alasan
dari pada setiap tindakan
keperawatan yg dilakukan.
Berikan penjelasan ttg
komplikasi yg dpt timbul & hal2
yg harus segera dilakukan bila
terjadi perdarahan segera ke
RS

Asuhan Keperawatan
DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF)

Você também pode gostar