PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DEPOK APRIL 2014
ANALISIS ARUS KAS
Uang tunai atau kas merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode sebelumnya. Arus kas bersih (net cash flow), mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar pada periode berjalan. Arus kas berbeda dengan ukuran kinerja akrual. Ukuran arus kas mengakui arus kas masuk saat kas diterima walaupun belum tentu telah dihasilkan dan mengakui arus kas saat kas dibayarkan walaupun beban belum tentu telah terjadi. Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam aktivitas usaha: operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas operasi merupakan padanan dasar kas untuk laba bersih akrual. Secara lebih umum, informasi arus kas membantu kita menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi arus kas juga membantu kita menilai kualitas laba dan ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang arus kas masa depan.
Laporan Arus Kas Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode. Laporan tersebut juga membedakan sumber daya penggunaan arus kas dengan memisahkan arus kas menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Relevansi Kas Kas merupakan aset yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan. Kas merupakan awal sekaligus akhir siklus operasi perusahaan. Aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas mejadi berbagai aset yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru. Analisis laporan keuangan mengakui bahwa akuntansi akrual, dimana perusahaan mengakui pendapatan saat dihasilkan dan beban saat terjadi, berbeda dengan akuntansi berbasis kas. Namun sesungguhnya kas merupakan ukuran akhir profitabilitas. Kas digunakan unuk mebayar utang, mengganti peralatan , memperluas fasilitas, dan membayar dividen, bukan laba. Dengan demikian, analisis arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan berikut sumber operasi, investasi, dan pendanaannyamerupakan salah satu pekerjaan investigasi yang paling penting. Analisis ini membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas merupakan kedekatan aset dan kewajiban pada kas. Solvabilitas merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap kesempatan dan kesulitan. Informasi yang berguna, tetapi tidak lengkap atas sumber dan penggunaan kas terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi komparatif. Namun, gambaran menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus kas. Laporan ini penting bagi analisis dan menyediakan informasi seperti kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi, pengeluaran kas untuk operasi, asal kas untuk pembayaran utang, alasan kas lebih rendah saat laba meningkat, dan lain-lain. Untuk menganalisis laporan ini diperlukan pemahaman atas pengukuran akuntansi yang mendasari penyiapan dan penyajiannya.
Pelaporan Berdasarkan Aktivitas Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait seperti pemeberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dengan pos-pos operasi dalam neraca. Aktivitas investasi merupakan cara untuk mempeoleh dan menghapuskan aset non kas. Aktivitas ini meliputi aset yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset tetap dan investasi dalam efek. Aset ini juga meliputi pemberian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman. Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas usaha. Aktivitas ini juga meliputi kontribusi dan penarikan oleh pemilik serta pengembalian atas investasi (dividen).
Menyusun Laporan Arus Kas Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari operasi yakni: o Metode tidak langsung Dalam metode ini, laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan (beban) non kas dan dengan akrual, untuk menghasilkan arus kas dari operasi. Keuntungannya adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas operasi yang nantinya digunakan pengguna laporan keuangan untuk memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian menyesuaikan laba untuk jarak antara laba bersih dengan arus kas. Metode ini paling sering digunakan untuk mengilustrasikan penyusunan laporan arus kas.
o Metode langsung Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait sehingga menghasilakan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk atau keluar operasi. Kedua metode ini menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Perbedaannya hanya pada penyusunan aru kas bersih dari aktivitas operasi.
Persiapan Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba rugi dan neraca. Laba bersih pertama-tama disesuaikan untuk penghasilan dan beban non kas untuk menghasilkan laba kas. Laba kas ini kemudian disesuaikan untuk kas yang dihasilkan dan digunakan oleh transaksi neraca guna menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi, sekaligus juga aktivitas investasi dan pendanaan. Perhatikan terlebih dahulu arus kas bersih dari operasi, yang perhitungannya adalah sebagai berikut:
Laba bersih + Beban penyusutan dan amortisasi + Keuntungan (kerugian) penjualan aset + Kas yang dihasilkan (digunakan) ole aset lancar dan kewajiban lancar
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Titik awal laporan arus kas adalah laba bersih yang mula-mula disesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi non kas. Untuk lebih memahami penambahan kembali ini, perhatikan bahwa pengeluaran kas keluar terjadi saat dibelinya aset berwujud dan aset tak berwujud. Proses penyusutan (amortisasi) kemudian mengalokasikan biaya perolehan tersebut selama masa manfaatnya untuk mengaitkan beban terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh ast bersangkutan, melalui jurnal akuntasi berikut ini.
Aset tak berwujud...........................................................
X xxx
Karena laporan arus berfokus pada arus kas, beban non kas yang diakui dalam perhitungan laba bersih tersebut harus dihilangkan, yaitu dengan menambahkan kembali beban penyusutan dan amortisasi. Penambahan beban penyusutan dan amortisasi tersebut tidak meningkatkan arus kas operasi, melainkan hanya menihilkan beban yang dikurangkan dalam perhitungan laba bersih. Hal ini jelas terlihat dalam uraian laba bersih sebagai berikut.
Cara yang sama juga digunakan untuk menyesuaikan laba bersih terhadap keuntungan atau kerugian penjualan aset. Namun tujuan penyesuaian ini bukanlah untuk mengeliminasi keuntungan atau kerugian secara keseluruhan, melainkan memindahkannya dari bagian operasi laporan arus kas. Arus kas masuk dari penjualan aset ini disajikan dalam arus kas bersih dari aktivitas investasi. Penyesuaian terakhir melibatkan analisis kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perubahan aset dan kewajiban lancar. Penyesuaian untuk perubahan pos neraca dapat diringkas sebagai berikut.
Akun Kenaikan Penurunan Aset Kas keluar Kas masuk Kewajiban Kas masuk Kas keluar
Setelah laba bersih disesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi serta keuntungan (kerugian penjualan aset, langkah akhir perhitungan arus kas dari operasi adalah mempelajari perubahan dalam aset (kewajiban) lancar dengan menggunakan matriks diatas untuk mencerminkan perubahan tersebut sebagai arus kas masuk (keluar) dengan pemberian kode positif (negatif).
Topik Khusus Sehubungan dengan Laporan Arus Kas dan Waran Investasi Metode Ekuitas Dalam akuntansi metode ekuitas, investor mencatat bagian atas laba perusahaan investasi sebagai laba dan mencatat dividen sebagai pengurang saldo investasi. Porsi laba yang tidak dibagi merupakan laba non kas yang harus dieliminasi dari laporan arus kas sehingga yang tersisa hanya
Penjualan - Beban selain penyusutan dan amortisasi - Beban penyusutan dan amortisasi
Laba bersih + Beban penyusutan dan amortisasi + Keuntungan (kerugian) penjualan aset + Kas yang dihasilkan (digunakan) ole aset lancar dan kewajiban lancar
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Penambahan kembali porsi laba yang diterima tunai. Hal ini dilakukan dengan mengurangkan bagian atas laba perusahaan investasi dari laba bersih, setelah dikurangi dividen yang diterima.
Akuisisi Perusahaan dengan Saham Saat satu perusahaan membeli perusahaan lain dengan saham, aset dan kewajiban konsolidasi meningkat seiring dengan ekuitas. Namun yang dilaporkan dalam arus kas hanyalah perubahan pos neraca yang berasal dari transaksi kas. Dengan demikian, penyesuaian neraca untuk menghitung arus kas operasi tidak sama dengan perubahan pos neraca itu sendiri. Sebagai gantinya, perbuahan non kas dalam pos neraca dilaporkan dalam catatan atas laporan arus kas sebagai aktivitas investasi dan pendanaan non kas.
Biaya imbalan Pascakerja Pensiun dan program imbalan pascakerja lainnya mengakui beban biaya atas jasa dan bunga, setelah dikurangi pengembalian yang diharapkan atas aset program. Kas yang dibayarkan ke program pensiun dicata sebagai pengurang kas dan kenaikan saldo investasi. Selisih antara beban imbalan bersih dengan kas yang dibayarkan langsung dari dana perushaan (dalam kasus program imbalan pascapensiun yang tidak didanai), harus ditambahkan ke laba bersih untuk menghitung arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Sekuritas Piutang Usaha Makin banyak perusahaan yang memanfaatkan pengalihan atau sekuritisasi piutang usaha melalui special purpose entity untuk meningkatkan arus kas. Sekuritisasi melibatkan pengalihan piutang kepada SPE yang membeli piutang tersebut dari hasil penjualan obligasi kepada pasar modal. Banyak perusahaan yang melaporkan pengurangan piutang tersebut sebagai penambah arus kas operasi karena piutang termasuk dalam aset lancar. Perusahaan lain melaporkan arus kas masuk tersebut sebagai aktivitas pendanaan. Analisis harus mewaspadai sumber penurunan piutang dan mempertanyakan apakah penurunan tersebut benar-benar sebagai hasil kinerja operasi yang membaik atau sebagai pinjaman yang disamarkan.
Metode Langsung Metode langsung (metode arus masuk-arus keluar) melaporkan penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor terkait dengan operasi. Mayoritas responden Exposure Draft tntang ketentuan pelaporan arus kas, terutama kreditor lebih menyukai metode langsung. Metode langsung melaporkan total arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi. Metode ini menyajikan tampilan yang lebih baik bagi analis ntuk menilai jumlah kas masuk dan kas keluar yang merupakan pilihan bagi manajemen. Risiko bagi pemberi pinjaman umumnya lebih besar pada fluktuasi arus kas dari operasi dibandingkan dengan fluktuasi laba bersih. Informasi atas tiap pos penerimaandan pengeluaran kas merupakan informasi yang penting untuk menilai fluktuasi dan risiko tersebut. Pertimbangan analitis yang penting ini semula meyakinkan pembuat peraturan untuk mewajibkan metode langsung dalam pelaporan arus kas. Namun karena metode ini memerlukan biaya implementasi yang tinggi, pembuat keputusan memutuskan untuk hanya menyarankan metode langsung dan memperbolehkan metode tidak langsung. Jika perusahaan menggunakan metode langsung, perusahaan harus mengungkapan rekonsiliasi antara laba bersih dengan arus kas dari operasi dalam skedul terpisah.
Mengubah Metode Tidak Langsung Menjadi Metode Langsung Keakuratan konversi ini bergantung pada penyesuain berdasarkan data yang tersedia dari catatan akuntansi eksternal. Konversi ini dimulai dengan memisahkan laba bersih menjadi laba total pendapatan dan total beban. Selanjutnya, penyesuaian konversi diterapkan pada kategori pendapatan dan beban yang relevan. Dari penyesuaian tersebut, arus kas dilaporkan dalam bentuk langsung.
Analisis Implikasi Arus Kas Informasi arus kas memiliki beberapa implikasi pada analisis keuangan. Berikut akan dibahas beberapa implikasi yang signifikan.
Keterbatasan Pelaporan Arus Kas Berikut beberapa keterbatasan pelaporan arus kas saat ini. o Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan pos luar biasa atau operasi yang dihentikan, o Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Banyak pengguna laporan menganggap bunga yang dibayar sebagai arus kas keluar pendanaan, serta bunga dan dividen yang diterima sebagai arus kas investasi. o Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Pengelompokkan ini dapat mendistorsi analisis atas masing-masing dari ketiga aktivitasjika manfaat atas biaya pajak yang signifikan dialokasikan pada aktivitas tersebut dengan cara yang tidak proporsional. o Pemindahan laba atau rugi penjualan aset tetap atau investasi sebelum pajakdari aktivitas operasi mendistorsi analisis atas aktivitas operasi dan aktivitas investasi. Hal ini disebabkan pajak yag terkait tidak dipindahkan, melainkan tertinggal dalam total beban pajak dalam aktivitas operasi.
Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih Fungsi laporan laba rugi rugi adalah mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu periode. Laporan laba rugi mencatat pendapatan saat dihasilkan dan beban saat terjadi. Tidak ada laporan lain yang mengukur profitabilitas dengan cara ini. Namun, laporan laba rugi tidak menunjukkan waktu arus kas masuk dan arus kas keluar maupun dampak operasi terhadap likuiditas dan solvabilitas. Informasi ini tersedia dalam laporan arus kas yang menyajikan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan secara terpisah. Arus kas operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas aktivitas operasi dibandingkan laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi seluruh aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Pengukuran ini tidak hanya meliputi pendapatan dan beban, tetapi juga kebutuhan kas aktivitas operasi. Arus kas operasi meliputi investasi dalam bentuk piutang pelanggan dan persediaan, serta pendanaan oleh pemasok barang dan jasa. Arus kas operasi berfokus pada aspek likuiditas perusahaan. Arus kas dari operasi bukan merupakan pengukuran profitabilitas karena tidak mencakup biaya-biaya penting seperti penggunaan aset tetap dalam aktivitas operasi dan pendapatan seperti ekuitas non kas dalam bentuk laba anak perusahaan atau perusahaan afiliasi yang tidak terkonsolidasi. Baik laba bersih maupun arus kas dari operasi memiliki manfaat yang terbatas. Terlepas dari tujuan analisis, untuk evaluasi kinerja masa lalu atau untuk memprediksi kinerja masa depan, kuncinya terletak pada informasi tentang komponen ukuran bersih tersebut. Akrual akuntansi dalam menentukan laba bersih bergantung pada estimasi, penangguhan, alokasi, dan penilaian. Faktor-faktor tersebut terkadang lebih subjektif daripada faktor yang menentukan arus kas. Oleh karena itu, arus kas dari operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk menilai kualitasnya. Beberapa pennguna laporan menganggap bahwa angka rasio arus kas dari operasi dibagi dengan laba bersih yang lebih besar akan mencerminkan kualitas laba yang lebih baik. Kesimpulan ini diambil dari pemahaman bahwa kriteria pengakuan pendapatan atau akrual beban menghasilkan laba bersih yang tinggi, tetapi arus kas rendah. Arus kas dari operasi menjadi penguji yang efektif atas laba bersih, tetapi bukan pengganti laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan proyek likuiditas jangka pendek dan solvabilitas jangka panjang. Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen-elemen pendapatan dan beban yang saat ini tidak berdampak terhadap arus kas. Analisis operasi dan profitabilitas seharusnya mempertimbangkan elemn-elemen tersebut. Baik laporan laba rugi maupun laporan arus kas dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan yang berbeda. Laporan laba rugi menggunakan akuntansi akrual dalam pengakuan pendapatan dan beban. Arus kas dari operasi melaporkan pendapatan yang diterima dan beban yang dibayar tunai.
Analisis Arus Kas Kondisi perusahaan antara yang satu dengan lainnya berbeda, oleh karena itu sulit untuk merumuskan analisis arus kas yang standar. Namun demikian, terdapat beberapa kesamaan. Pertama, analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Common size analysis atas laporan arus kas membantu penilaian ini. Dalam mengestimasi tren, gunakan total sumber dan penggunaan kas utama selama beberapa tahun karena angka tahunan atau kuartalan seringkali terlalu pendek untuk menghasilkan kesimpulan yang bermakna. Sebagai contoh, pendanaan untuk proyek besar sering memiliki rentang beberapa tahun. Analisis laporan arus kas memungkinkan kita untuk menilai kualitas keputusan manajemen dari waktu ke waktu dan dampaknya pada hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan. Kesimpulan analisis arus kas meliputi kesimpulan dimana manajemen meletakkan komitmen sumber dayanya, dimana manajemen mengurangi investasi, dari mana kas tambahan dihasilkan, dan dimana klaim atas perusahaan dikurangi. Kesimpulan juga terkait dengan penggunaan laba dan pilihan investasi arus kas. Analisis juga memungkinkan kita untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola, dan kestabilan arus kas operasi. Seluruh penggunaan kas secara produktif akan berdampak terhadap proses penjualan dan dikonversi menjadi piutang atau kas. Operasi yang menguntungkan menghasilkan pemulihan kas melebihi jumlah yang diinvestasikan, dan sebagai konsekuensinya meningkatkan arus kas masuk. Sedangkan kerugian memberikan hasil yang sebaliknya. Kesimpulan harus juga meliputi penjualan untuk variasi segmentasi arus kas. Komponen arus kas operasi juga harus diliat. Komponen tersebut seringkali memberikan petunjuk penting tentang stabilitas sumber dana.
Pengukuran Arus Kas Alternatif Pengguna laporan keuangan kadang-kadang menghitung laba bersid ditambah penyusutan dan amortisasi (net income plus depreciation and amortization) sebagai ukuran kasar arus kas operasi. Satu bentuk pengukuran ini adalah EBITDA yang populer. Namun pengukuran ini memiliki beberapa masalah berikut. o Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban tersebut bukanlah beban yang sah. Ini tidak benar. Penggunaan aset jangka panjang yang dapat disusutkan adalah beban riil yang tidak bisa diabaikan. o Beberapa mengartikan penambahan kembali penyusutann menunjukkan bahwa ada kas yang dikeluarkan untuk mengganti aset jangka panjang. Ini juga tidak benar. Penambahan kembali beban penyusutan tidak menghasilkan kas. Penamaan ini hanya menihilkan beban non kas dari laba bersih. Kas diberikan oleh aktivitas operasi dan pendanaan, bukan penyusutan. o Laba bersih ditambah penyusutan mengabaikan perubahan akun-akun modal kerja yang merupakan bagian dari arus kas bersih dari aktivitas operasi . Padahal, perubahan akun modal kerja sering merupakan bagian arus kas aktivitas operasi yang cukup besar. Pemeriksaan atas komponen modal kerja memberikan gambaran tentang stabilitas arus kas operasi. Penyederhanaan arus kas operasi secara berlebihan melalui penggunaan laba bersih ditambah penyusutan, EBITDA, atau sejenisnya telah menyalahartikan sifat beban penyusutan dan mengabaikan informasi berharga yang diberikan oleh pemeriksaan perubahan akun modal kerja.
Perubahan dan Kondisi Ekonomi Sebuah neraca menjelaskan aktiva perusahaan pada satu titik waktu tertentu dan sumber pendanaan aktiva-aktiva tersebut. Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi untuk satu periode waktu. Laba meningkatkan aktiva, termasuk kas dan aktiva non kas. Beban merupakan konsumsi atas aktiva. Dengan demikian, laba bersih terkait dengan arus kas melalui penyesuaian pos-pos neraca. Perusahaan yang sukses maupun yang gagal dapat mtngalami arus kas dari operasi, namun dengan alasan yang jauh berbeda. Perusahaan yang sukses yang menghadapi masalah investasi dalam piutang dan persediaan yang meningkat untuk memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat, mendapati bahwa keuntungan yang meningkat berguna untuk mendapatkan pendanaan tambahan dengan utang maupun ekuitas. Keuntungan ini pada akhirnya menghasilkan arus kas positif. Sedangkan perusahaan yang gagal mengalami kekurangan kas karena penurunan perputaran piutang dan persediaan, mangalami kerugian operasi, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut atas faktor lainnya. Perusahaan yang gagal dapat meningkatkan arus kas dengan mengurangi piutang dan persediaan, namun hal ini umumnya disertai dengan penurunan pelayanan pada pelanggan, yang menurunkan laba lebih lanjut. Faktor-faktor tersebut merupakan tanda krisis saat ini dan dimasa depan, serta kekurangan kas, termasuk penurunan kredit perdagangan. Penurunan arus kas bagi perusahaan gagal memiliki implikasi yang sama sekali berbeda dengan implikasinya bagi perusahaan yang sukses. Meskipun manajer gagal dapat meminjam uang, biaya dan pinjaman hanya akan memperbesar kerugian. Profitabilitas merupakan variabel utama, tanpa profitabilitas perusahaan menuju kehancuran. Perubahan modal kerja operasi juga harus diinterpretasikan dalam lingkungan ekonomi. Peningkatan piutang dapat menandakan permintaan pelanggan yang meningkat atau merupakan pertanda ketidakmampuan untuk menagih piutang tepat waktu. Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi perusahaan. Tantangan utama meliputi penggantian aktiva tetap pada harga yang lebih tinggi dari beban penyusutan, meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan, dan kebijakan dividen yang didasarkan pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi. Meskipun keputusan menajemen tidak harus dilaporkan dalam laporan keuangan, implikasi dan pentingnya laporan keuangan tidak dapat di abaikan. Informasi tentang bagaimana dampak tindakan manajemen dalam kondisi inflasi dapat dicari dalam laporan arus kas. Hal ini menyebabkan fokus pada arus kas dari operasi setelah pengeluaran modal dan dividen.
Arus Kas Bebas Turunan analitis laporan arus kas yang bermanfaat adalah penghitungan arus kas bebas. Sebagaimana ukuran analitis lainnya, komponen-komponen perhitungan tersebut harus diperhatikan. Motivasi tersembunyi dalam pelaporan komponen yang digunakan untuk menghitunng arus kas bebas kadangkala memengaruhi manfaatnya. Meskipun tidak ada kesepakatan atas definisi pasti untuk arus kas bebas, salah satu ukuran arus kas bebas adalah sebagai berikut:
Arus kas dari operasi - Pengeluaran modal bersih untuk untuk mempertahankan kapasitas produksi - Dividen unttuk saham preferen dan saham biasa (dengan asumsi kebijakan pembayaran dividen tunai)
Arus kas bebas
Definisi lain yang banyak digunakan dan konsepnya sama adalah FCF = NOPAT Perubahan NOA. Definisi ini menyatakan arus kas bebas perusahaan sebagai laba operasi bersih setelah pajak (net operating profit after tax) dikurangi kenaikan aset operasi bersih (net operating assets. Kenaikan NOA termasuk perubahan modal kerja untuk arus kas bersih dari operasi serta kenaikan aset operasi jangka panjang. Namun fokusnya adalah perusahaan secara keseluruhan, tanpa melihat pendanaannya. Sebagai konsekuensinya, dividen (suatu aktivitas pendanaan) menjadi tidak diperhitungkan. Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang teresedia bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah pengeluaran modal untuk mempertahankan kapasitas produksi umumnya tidak diungkapkan. Junlah ini disajikan sebagai bagian total pengeluaran modal, yang diungkapkan, namun meliputi pengeluaran untuk ekspansi kapasitas produksi. Pemisahan dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilaksanakan. Laporan arus kas jarang memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk mempertahankan dan kompensasi untuk ekspansi.
Arus Kas sebagai Validasi Laporan arus kas berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas produksi yang dimiliki dan direncanakan. Laporan ini juga digunakan untuk menilai kapasitas ekpansi perusaahaan di masa depan, kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas masuknya. Laporan arus kas merupakan jembatan penting antara laporan laba rugi dengan neraca. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar, serta kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Lebih lanjut, laporan arus kas menyediakan petunjuk penting tentang: o Kelayakan pendanaan pengeluaran modal o Sumber kas dalam pendanaan ekspansi o Ketergantungan pada pendanaan eksternal o Kebijakan dividen di masa depan o Kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang o Fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak diantisipasi o Praktik keuangan oleh manajemen. o Kualitas laba rugi.
Laporan arus kas bermanfaat untuk mengidentifikasi hasil atau perkiraan operasi yang salah atau menyesatkan. Laporan arus kas merupakan sumber informasi tindakan dan niat menajemen yang andal dan dapat dipercaya lebih andal daripada prediksi dan pernyataan pers dari manajemen. Pemeriksaan atas hubungan antarpos dalam laporan arus kas harus dilakukan secara hati-hati. Transaksi-transaksi tertentu saling terkait, seperti pembelian aset dengan menerbitkan utang. Analisis harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menyimpulkan hubungan antar pos yang sebetulnya tidak berkaitan. Perubahan kas, baik positif maupun negatif, tidak dapat disimpulkan hanya dengan laporan arus kas. Kas harus dianalisis terkait dengan variabel lain dalam struktur keuangan dan hasil operasi perusahaan. Misalnya, kenaikan kas dapat berasal dari penjualan aset yang berharga atau dari utang dengan biaya tinggi atau persyaratan yang tidak menguntungkan. Hubungan antara berbagai pos laporan keuangan tersebut memiliki implikasi penting untuk keandalan analisis.
Rasio Arus Kas Khusus Rasio kecukupan arus kas Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang cukup untuk menutup pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Untuk menghilangkan pengaruh siklus dan pengaruh acak lainnya, biasanya digunakan total tiga tahun untuk menghitung rasion ini. Rasio kecukupan arus kas dihitung sebagai berikut.
Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun Jumlah pengeluaran modal, penambahan persediaan, dan dividen tunai selama tiga tahun
Investasi dalam modal kerja penting lainnya seperti piutang tidak disertakan karena didanai terutama oleh kredit jangka pendek. Dengan demikian, hanya penambahan persediaan yang disertakan. Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio sebesar 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat menutup kebutuhan kas tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal. Rasio kurang dari 1 menunjukkan bahwa sumber kas internal tidak cukup untuk mempertahankan dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini. Rasio kecukupan arus kas juga mencerminkan dampak inflasi untuk keperluan pendanaan perusahaan.
Rasio Reinvestasi Kas Rasio reinvestasi kas (cash reinvestment ratio) merupakan ukuran atas persentase investasi dalam aktiva yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti aktiva dan menumbuhkan operasi. Rasio reinvestasi dalam kisaran 7% sampai 11% umumnya dianggap memadai. Rasio ini dihitung sebagai berikut. Arus kas operasi Dividen Aktiva tetap kotor + Investasi + Aset lain + Modal kerja