Você está na página 1de 31

Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari

kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh


Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia
mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya
disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh
Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma.
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah
bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf
Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E
Cellula).
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:

1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau
plasmalemma)
2. Inti Sel (Nukleus).
3. Sitoplasma dan Organel Sel.



Seluruh permukaan sel dilapisi oleh suatu
lapisan ultra tipis yang dinamakan membran
sel. Pada sel hewan, membran sel merupakan
komponen sel yang terletak paling luar.
Membran sel memiliki fungsi yang penting,
yaitu mengatur keluar masuknya zat zat dari
dan ke dalam sel.
Membran sel memiliki rangka dasar
yang tersusun atas dua lapis senyawa
lemak(lipid bilayer). Lemak atau lipid yang
menyusun membran adalah jenis fosfolipid.
Satu unit fosfolipid ini berpasangan dengan
unit fosfolipid lainnya dengan posisi saling
berlawanan, sehingga membentuk dua lapisan
(lipid bilayer)
Nukleus merupakan bagian sel yang sangat penting karena berperan dalam
pengaturan/pengendalian semua proses atau aktivitas yang terjadi di dalam sel,
karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis
protein.
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
Selapue Inti (Karioteka)
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita
mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki
selaput inti), misalnya dijumpai pada
bakteri, ganggang biru.
Sel Eukariotik (sel yang memiliki
selaput inti).

Sitoplasma merupakan semua bagian di dalam sel, selain
membran sel dan nukleus. Sitoplasma atau plasma sel berupa cairan
bersifat koloid, jernih, dan homogen yang dikelilingi oleh membran
plasma.
Sitoplasma sering dibagi menjadi dua zona konsentris, yaitu
endoplasma dan ektoplasma. Di dalam endoplasma inilah organel sel
dan badan inklusio berada. Adapun ektoplasma merupakan matriks
sitoplasma yang berbentuk jeli dan terletak di bawah membran
plasma. Zona ini tidak berisi organel sel.
Di dalam matriks sitoplasma terdapat bermacam macam
organela sel dan badan inklusio. Organela sel tersebut, antara lain
mitokondria, retikulum endoplasma, dan ribosom. Sementara itu,
badan inklusio mmerupakan kumpulan benda mati, seperti butiran
lemak, glikogen, pigmen, dan hormon.
Melalui mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti butiran
butiran kecil, batang, filamen dengan ukuran yang sangat
beragam. Akan tetapi, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron terlihat bahwa mitokondria memiliki membran ganda.
Membran luar membatasi mitokondria
dengan sitoplasma, sedangkan
membran dalam membentuk lipatan
lipatan yang disebut krista. Ruang di
antara krista berisi cairan, yang disebut
matriks, dan memiliki kepekatan yang
lebih tinggi dibandingkan sitoplasma.
Mitokondria merupakan organel sel
yang berfungsi sebagai tempat
respirasi sel untuk menghasilkan
energi. Energi yang dihasilkan
berbentuk ATP dan digunakan untuk
seluruh aktivitas sel .
Retikulum endoplasma merupakan
organel sel berbentuk anyaman
membran yang rumit seperti jala.
Dinamakan retikulum endoplasma,
karena organel tersebut ditemukan
pertama kali di daerah
endoplasma. RE terbentuk dari
membran luar nukleus yang
merupakan tempat melekatnya RE.
organel ini menghubungkan antara
membran nukleus dan membran
sel. Secara umum, RE berfungsi
menghasilkan, mengedarkan, dan
menyimpan produk produk sel.
Ada dua jenis RE, yaitu RE
kasar (granuler) dan RE halus
(agranuler). Pada permukaan
membran luar RE kasar terdapat
sejumlah ribosom. RE kasar
berperan dalam sintesis protein
karena adanya aktivitas ribosom.

Sesuai dengan namanya,
RE halus(agranuler) tidak memiliki
ribosom pada permukaan membran
luarnya sehingga tampak terlihat
halus. RE halus berperan dalam
sintesis dan transportasi glikogen,
lemak (kolesterol), dan steroid.
Ribosom merupakan
organel terkecil (berdiameter 20
nm)yang terdapat di dalam
sitoplasma, sehingga ribosom hanya
terlihat dengan bantuan mikroskop
elektron. Ribosom berperan dalam
sintesis protein.
Masing masing ribosom
memiliki dua subunit, satu subunit
lebih besar daripada subunit
lainnya. Kedua subunit tersebut
akan bersatu dalam proses sintesis
protein, tetapi segera terpecah
setelah sintesis protein selesai.
Ribosom tidak selalu melekat pada
permukaan membran RE, tetapi juga
terdapat secara bebas di dalam
matriks sitoplasma. Ribosom yang
melekat pada RE berperan dalam
sintesis protein untuk disekresikan
keluar sel, sedangkan ribosom bebas
berfungsi untuk mengahsilkan
protein struktural dan enzim yang
digunakan untuk metabolisme sel itu
sendiri.
Badan golgi pertama kali
ditemukan oleh Camillo Golgi pada
tahun 1898. Organel ini terdapat
pada sel hewan dan tumbuhan,
terutama sel yang aktif melakukan
sekresi.
Struktur golgi berupa
berkas kantung berbentuk cakram
yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat
kecil di ujungnya. Karena
hubungannya dengan fungsi
pengeluaran sel sangat erat,
pembuluh mengumpulkan dan
membungkus karbohidrat serta
zat-zat lain untuk diangkut ke
permukaan sel.

Fungsi badan golgi:
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-
sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim
dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau
membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
3. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom
pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan
lisosom.
4. Pada sel tumbuhan , badan golgi( diktiosom)
menyintesis selulosa, yaitu bahan pembentuk
dinding sel.
5. Vesikula vesikula berisi protein pada badan golgi
dapat disimpan di sitoplasma sebagai lisosom.

Fungsi Lisosom
Secara rinci fungsi lisosom adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pencernaan intrasel
2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak
dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak
berfungsi
3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, misalnya
pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang
keras.
4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan
membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi
pada saat berudu menginjak dewasa dengan menyerap
kembali ekornya.
5) Menghancurkan senyawa karsinogenik.
Kerusakan Lisosom dapat mengakibatkan penyakit silikosis
dan rematik.


"Lyso" yang berarti pencernaan dan "Soma" yang artinya tubuh. Lisosom adalah suatu
membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolisis. Lisosom berbentuk agak bulat dan
dibatasi membran tunggal. Contoh enzim hidrolisis yang terdapat di dalam lisosom, antara
lain fosfatase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, protease, dan sulfatase.
Vakuola merupakan organel
bermembran tunggal yang
berisi cairan. Vakuola
terbentuk dari pelipatan
dan penonjolan sebagian
membran sel atau dari
perbesaran vesikula yang
terputus dari badan golgi.
Vakuola pada sel tumbuhan berisi cairan yang
disebut getah sel, yaitu suatu cairan yang
mengandung garam garam, gula, asam organik,
protein, lemak, tannin, pigmen terutama
antosianin, dan bahan bahan buangan.
Pada sel sel hewan juga terdapat vakuola,
tetapi biasanya berukuran sangat kecil dan
tidak permanen. Vakuola yang berukuran kecil
disebut vesikula dan berisi bahan bahan
makanan padat atau cair yang tertelan.
leukoplast : plastida
yang berbentuk
amilum(tepung)
kloroplast : plastida
yang umumnya
berwarna hijau. terdiri
dari : klorofil a dan b
(untuk fotosintesis),
xantofil, dan karoten
kromoplast : plastida
yang banyak
mengandung karoten
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
ada tiga macam plastida, yaitu :
Sentriol merupakan organel
yang dapat dilihat ketika sel
mengadakan pembelahan.
Sentriol hanya dijumpai pada
sel hewan, sedangkan pada sel
tumbuhan tidak. Sentriol
terletak di dekat nukleus. Pada
saat pembelahan mitosis,
sentriol terbagi menjadi dua,
tiap-tiap bagian menuju ke
kutub sel. Maka terbentuklah
benang-benang spindel yang
menghubungkan kedua kutub
tersebut. Benang spindel
berfungsi menjalankan
kromosom menuju ke kutub
masing-masing.

Você também pode gostar