Você está na página 1de 23

Asertif dan Proaktif

membuat komunikasi lebih dari sekedar kata-


kata
Sudahkan kita asertif
Asertif adalah:
 Mengekspresikan perasaan, pikiran, dan
harapan dan tetap mempertahankan hak
anda sabagai insan manusia tanpa melanggar
hak asasi orang lain.

 Mungkin mudah menjadi asertif terhadap


orang yang belum dikenal daripada terhadap
keluarga atau teman kerja.

Asertif adalah keterampilan yang dapat di miliki


bukan suatu sifat pribadi
Apa perlu kita asertif ?
Kemampuan mengekspresikan perasaan secara
konstruktif dan terbuka pada orang lain
tentang apa yang kita inginkan, akan
memaksimalkan peluang mendapatkan lebih
dari yg kita inginkan.

Merasa lebih baik terhadap diri sendiri, karena


telah menunjukkan bahwa kita juga punya
hak.
Dengan asertif kita akan terhindar dari
akibat buruk dari perilaku agresif diri sendiri.

Perilaku Agresif
bentuk manifulasi, cendrung menghakimi,
dan menyalahkan/menghina orang lain.
Melanggar hak orang lain

Menyebabkan orang lain menghindar dan


tidak respon terhadap apa yang diinginkan
Asertif berarti
memberikan yang lebih
baik
 Kalau kemarahan kita bangkit dan kita memaki
mereka, kita akan mempunyai waktu yang bagus
untuk mengeluarkan perasaan jengkel kita, dan
kita “puas”. Tapi bagaimana dengan orang yang
terkena?
 Apakah mereka juga akan merasakan
“kepuasan” kita?
 Apakah nada suara kita yang meledak, sikap kita
yang agresif, akan membuat mereka dengan
mudah datang kepada kita dan mengaku
bersalah?
 Cobalah untuk melakukan hal-hal berikut:
Dengarkanlah, Tunjukkan
sikap Pengertian dan
Empati.
 Kita ditakdirkan memiliki dua telinga dan satu
mulut.
 Mendengarkan dengan hati, mata, telinga,
pikiran dan dengan penuh perhatian memikirkan
apa yang telah didengarkan.
 Pendengar yang baik berarti membangkitkan
perasaan penting orang yang kita dengarkan,
dan membuat dia berfikir bahwa dia pun akan
melakukan hal yang sama, bahkan lebih dari
yang kita harapkan.
Mulailah dengan yang ramah

Angin yang bertiup kencang, akan


membuat seseorang semakin erat
memegang jaket/mantelnya, sedang sinar
matahari yang ramah secara perlahan akan
membuat seseorang melepaskan
jaket/mantelnya secara sukarela.

Penerapan keramahan dan kebaikan hati


yang ditunjukkan dari hari ke hari dapat
membuat orang mengubah pikirannya lebih
cepat daripada semua gertakan atau
ancaman.
Meski mereka salah, Beri penghargaan
dan hindari perdebatan

 Kita dapat mengatakan pada mereka


bahwa mereka salah dengan pandangan
atau argumentasi yang hebat --- bila kita
sampaikan bahwa mereka salah, apakah
mereka akan setuju dengan kita?
 Dengan mengatakan mereka salah, kita
sudah menghantam langsung kecerdasan,
kebanggaan dan respek diri mereka. Hal
itu malah akan membuat mereka ingin
menyerang balik.
Kalau seseorang membuat suatu
yang menurut kita itu salah, bahkan
kita yakin bahwa itu salah.
Bukankah lebih baik memulainya
dengan mengatakan:

“Baiklah, saya percaya bahwa anda


seorang yang hebat. Menurut saya dalam
hal ini sebaiknya………… namun mungkin
saja saya salah, saya memang sering
salah, dan kalau saya salah, saya ingin
memperbaikinya. Mari kita meneliti
kembali fakta-faktanya”.
Cobalah dengan sungguh sungguh
untuk melihat segala sesuatunya
dari sudut pandang orang lain.
 Perawat yang bijaksana, akan mencoba
dengan jujur untuk melihat segala
sesuatu dari sudut pandang kliennya
atau siapapun lawan bicaranya.
 Apabila menemukan seorang yang
melakukan suatu kekeliruan, sebelum
bicara coba katakan pada diri kita:
“bagaimana saya bereaksi kalau saya
yang mengalami hal itu?. “Mengapa dia
harus atau ingin melakukan hal itu?.
Sulitkah memiliki sikap asertif
?.
 Membentuk sikap ini memerlukan waktu, dan
komitment.
 Asertif m’buat kita mampu u/ menghindari
kebencian orang, dan akan memperoleh hasil
lebih baik – dan dengan lebih sedikit gesekan.

 Dari Saat ini mari kita buat komitment untuk


menjadi seorang individu yang
asertif.
Sharing Pengalaman
 Apa yang akan bapak/ibu lakukan apabila ada
klien/keluarga/teman melakukan sesuatu
yang membuat bapak/ibu merasa
kesal/marah…?
 Apa yang terjadi saat Bapak/ibu
mengungkapkannya dengan suara yang
tinggi atau perilaku agresif.
 Bagaimana respon lawan bicara bapak/ibu.
 Apa yang akan terjadi jika saat itu bapak/ibu
bersikap asertif, (mengungkapkan dengan
cara yang lebih halus).?
Aturan Asertif
 Mengetahui orang lain punya hak.
 Mencari situasi yang tepat.
 Menentukan apa yang hendak kita
katakan secara terang dan jelas.
 Bersedia mengubah keputusan.
Langkah Menjadi
Asertif
 Usahakan, Bujuklah, paksa diri dan hati untuk
mendengarkan orang lain.
 Tunjukkan sikap pengertiaan dan empati.
 Hargai dan pahami opini olang lain meski
anda tidak menyetujuinya.
 Ungkapkan buah pikiran, perasaan anda
dengan cara tidak memelas.
 Miliki perasaan, pikiran, persepsi bahwa anda
tulus melakukan 3 (tiga) langkah pertama.
 Berfikir positif bahwa orang pun memiliki
pikiran, perasaan menghargai.
 Tunjukkan secara jelas apa yang anda
inginkan dengan suara yang ramah, bukan
suara yang meledak-ledak.
 Ingat ..! Tak seorangpun rela dirinya di bentak,
begitu pula dengan anda.
Contoh respon asertif
 Saya menghargai anda mempunyai gagasan
yang kuat tentang kegiatan yang kita
rencanakan, saya akan memperhatikan nya,
namun bagaimanapun juga saya ingin
menyelesaikan apa yang sedang saya
katakan.
 Dapatkah saya menyelesaikan pembicaraan
di telepon ini dulu, kemudian saya aakan
bicara dengan anda.
 Belajar asertif tidak berarti anda harus selalu
menunjukkan reaksi asertif.
  Bila seseorang ingin memperkosa anda.
  Bila seseorang ingin membunuh anda

**** Pantas bila anda agresif *****


Belajar Asertif berarti anda punya pilihan
kapan dan dimana perlu…….. Asertif

“Bila sebuah pohon besar dan tinggi telah kaku,


maka ia akan perlu usaha yang besar untuk
bertahan, namun sayang biasanya ia akan
tumbang hingga ke akarnya”
PROAKTIF
Adalah kemampuan untuk
berfikir tentang proses berfikir
itu sendiri.

…..Kemampuan mengevaluasi dan


belajar dari pengalaman untuk
memutuskan suatu tindakan  dalam
memilih respon.

STIMULUS 
RESPON
Menjadi Proaktif
 Berani mengambil Tanggung Jawab
“penuh” atas Kehidupan sendiri
 Berani mengakui kesalahan, melakukan
perbaikan perilaku tanpa mencari
pembenaran.
 Tidak menyalahkan kondisi atau
keadaan.
 Kata-kata yang diucapkan
penuh motivasi,bukan melecehkan.
Tanggung Jawab penuh atau
Parsial, apa yang akan kita
pilih
Bila seorang individu hanya mengambil
tanggung jawab “Parsial” dalam hidupnya
berarti dia akan menjadi reaktif terhadap
apapun yang dia alami.

Tanggung Jawab Parsial adalah menerima


pujian atas hal-hal yang berjalan baik dalam
hidup tetapi tidak mau mengakui kesalahan
atas hal-hal yang tidak berjalan baik.
Tanya pada diri kita
 Dalam Area mana saya tidak proaktif
sehingga tidak mampu mengambil “alih
kendali” untuk memecahkan masalah.

 Apakah saya akan membiarkan diri saya


menjadi reaktif terhadap suatu masalah lalu
diam membiarkan masalah membusuk dan
menyakiti saya.
Bila kita orang yang Proaktif berarti kita
adalah orang yang mampu untuk:

 Menyadari bahwa masalah apapun yang terjadi pada diri


kita adalah tanggung jawab kita bukan orang lain.
 Menyadari bahwa tidak ada yang dapat menyakiti kita
tanpa persetujuan dari kita sendiri.
 Tahu bahwa persetujuan kita atas apa yang terjadi pada
diri kita, yang akan membuat kita menjadi labih sakit.
 Yang menyakiti kita bukan keadaan yang kita alami, tetapi
respon yang kita pilih.
 Membuat komitmen dan berjuang untuk memenuhi
komitmen tersebut.
IJINKAN SAYA MENYAMPAIKAN
TERIMA KASIH

KARENA ANDA
ADALAH ORANG ORANG
HEBAT YANG PERNAH
SAYA TEMUI

Você também pode gostar