Você está na página 1de 4

B.

Analisis Finansial Bioethanol Ubi Kayu


1. Asumsi Perhitungan
Dalam perhitungan analisis finansial bioethanol ubi kayu digunakan beberapa
asumsi yaitu umur ekonomi proyek yaitu 20 tahun. Kapasitas produksi 33 ribu
KL/tahun serta beberapa parameter lainnya yang disajikan pada Tabel 61.
Tabel 61. Asumsi perhitungan analisis finansial pabrik bioetanol ubi kayu
Asumsi Satuan Nilai

1 KAPASITAS PRODUKSI
Bio Etanol kilo liter/tahun 33.000
2 PEMBIAYAAN :
Debt Equity Ratio 65% 35%
Suku Bunga Bank
- Investasi p.a. 7,62%
- Modal Kerja p.a. 7,62%
Pengembalian
Investasi tahun 5
-Modal Kerja tahun 2
Penurunan harga (Depresiasi) tahun (straight line) 12
3 UTILITAS
Uap Panas (Steam) Rp/Ton 80.000
Air Rp/M3 285
Listrik Rp/KWh 570
4 Bahan baku
Singkong Rp/Ton 294.500
Total Kebutuhan Ton/ hari 526,45
Kandungan Pati % 29%
5 Bahan Kimia dan Bahan Tambahan
Asam Sulfat Rp/Kg 2.450
Asam Posfat Rp/Kg 5.250
NaOH Rp/Kg 1.750
Amoniak cair Rp/Kg 4.375
Zat antibusa Rp/Kg 21.000
Alfa Amylase Rp/Kg 70.000
Gluco Amylase Rp/Kg 87.500
Nutrient (Urea) Rp/Kg 2.600
6 Biaya Lain
Tenaga kerja Rp/TOK 54.000.000
Perbaikan dan Pemeliharaan biaya peralatan/tahun 2%

Pengeluaran perusahaan dan
administrasi biaya tenaga kerja 60%
Asuransi biaya peralatan/tahun 0,7%
Pemasaran dari penjualan 0,5%
Laboratorium and R&D dari penjualan 0,5%
7 Harga Jual
Bio Etanol Rp/KL 3.990.000
8 Hari kerja per tahun hari 300

169
2. Investasi
Biaya investasi untuk pendirian pabrik bioetanol singkong terdiri dari
biaya proyek, dan modal kerja. Biaya proyek merupakan seluruh modal awal yang
diperlukan untuk pengadaan tanah, bangunan dan peralatan juga biaya IDC
(Interest during construction). IDC adalah biaya bunga yang dihasilkan selama
pendirian pabrik (perhitungan disajikan pada Lampiran 16). Sedangkan modal
kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk keperluan pengadaan bahan baku,
bahan pembantu, tenaga kerja dan biaya operasional untuk menjalankan usaha
untuk waktu tertentu.
Total investasi yang diperlukan sebesar Rp. 197,293,427,975,- dimana
modal tersebut diperoleh dari pinjaman dan modal sendiri dengan Debt Equity
Ratio (65:35). Rincian biaya investasi disajikan pada Tabel 62.





Tabel 62. Biaya investasi pendirian pabrik bioetanol ubi kayu
1 Investasi Tetap OSBL ISBL TOTAL
Biaya Pra-proyek 950,000,000 950,000,000
Boiler 9,120,000,000 9,120,000,000

Penanganan Air Limbah, Cooling
System & WTP 47,500,000,000 47,500,000,000
Keperluan lain 9,927,500,000 9,927,500,000
Tangki 14,250,000,000 14,250,000,000
Penyokong, Infrastruktur 9,053,500,000 9,053,500,000
Biaya Tim Pelaksana Proyek 4,750,000,000 4,750,000,000
Process Plant 71,250,000,000 71,250,000,000
Pajak 0
Biaya Proyek 95,551,000,000 71,250,000,000 166,801,000,000

2 IDC 8,907,204,983
Total Biaya Proyek 175,708,204,983

3 Modal kerja 12,349,698,009

TOTAL investasi 196,965,107,975

170
Modal kerja terdiri dari biaya variabel yang jumlahnya tergantung pada
jumlah bioetanol yang dihasilkan dan biaya tetap yang nilainya tidak dipengaruhi
oleh kapasitas produksi. Modal kerja yang digunakan adalah modal kerja tertinggi
yaitu pada saat pabrik telah beroperasi maksimal (100%) yaitu sebesar
Rp.12,349,698,009,- yang merupakan biaya operasional bahan baku selama 30
hari dan inventory 15 hari. Rincian perhitungan modal kerja disajikan pada
Lampiran 17.
Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku dan bahan tambahan, utilitas
dan konsumsi serta transportasi produk. Rincian biaya operasional dengan
kapasitas pabrik maksimal (100%) disajikan pada Tabel 63.

Produksi dan Pendapatan Usaha
Dengan kapasitas produksi 110 KL bioetanol per hari, dan harga jual
Rp.3.990,- per liter maka akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp
438.900.000,- per hari atau Rp. 10,972,000,000,-. Secara lengkap produksi dan
pendapatan usaha produksi bioetanol disajikan pada Lampiran 18.


Tabel 63. Biaya operasional pabrik biodiesel kapasitas 3.300 KL/tahun
Biaya Variabel Konsumsi Satuan Harga/satuan Total
Biaya Bahan Baku
Singkong 5.26 mt/kl produk 294,500 51,163,464,069

SUB TOTAL 51,163,464,069

Bahan Kimia dan Bahan Tambahan
Asam Sulfat 3.12 kg/kl produk 2,450.00 252,252,000
Zat antibusa 0 kg/kl produk 21,000.00 0
NaOH 50% 1.08 kg/kl produk 1,750.00 62,370,000
Amoniak cair 30% 12.25 kg/kl produk 4,375.00 1,768,593,750
Nutrient (Urea) 5.18 kg/kl produk 2,600.00 444,444,000
Alfa Amylase 0.91 kg/kl produk 70,000.00 2,102,100,000
Alfa Amylase 1.1 kg/kl produk 87,500.00 3,176,250,000

SUB TOTAL 7,806,009,750

Biaya Perlengkapan
Steam 2.1 Ton/kl produk 80,000.00 5,544,000,000
Air 2.5 m3/kl produk 285.00 23,512,500
Listrik 165 KWh/kl produk 570.00 3,103,650,000

171
SUB TOTAL 8,671,162,500

Total Biaya Variabel 67,640,636,319

Biaya Tetap
Tenaga kerja 12 unit 54,000,000 648,000,000
Perbaikan dan Pemeliharaan 2%
biaya
perlengkapan/tahun 3,336,020,000
Biaya Pemasaran 0.7%
biaya
perlengkapan/tahun 1,167,607,000
Marketing Cost 0.5% Penjualan 658,350,000
Pengeluaran perusahaan dan
administrasi 60% Biaya Tenaga kerja 2,851,200,000
Laboratorium and R&D 0.5% of sales 658,350,000
Penurunan Harga 12 tahun(straight line) 11,483,125,000
Suku Bunga Rp/tahun 5,360,709,694

Biaya Tetap Total 23,700,961,694
Biaya Produksi Total 91,341,598,014

Arus kas dan kriteria kelayakan usaha
Kelayakan industri bioetanol berbahan baku sagu dianalisis menggunakan
proyeksi arus kas dan perhitungan kriteria kelayakan yang terdiri dari NPV dan
IRR. Usaha dikatakan layak jika dapat memenuhi kewajiban finansial serta dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Proyeksi arus kas secara lengkap
disajikan pada Lampiran 19. Adapun hasil perhitungan kriteria kelayakan
disajikan pada Tabel 64.
Tabel 64. Kriteria Investasi industri bioetanol ubi kayu
Kriteria Investasi Nilai
IRR 20.83%
NPV 223,062,309,381

Dari perhitungan kriteria tersebut, terlihat bahwa usaha pendirian industri
bioethanol ubi kayu layak dilakukan dan menguntungkan secara finansial. Dengan
umur proyek 20 tahun, nilai NPV positif dan IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga bank (20.83 >7,62%).

172

Você também pode gostar