Você está na página 1de 26

ASUHAN KEBIDANAN PADA POSTPARTUM

DI PUSKESMAS NGULAN KULON


TRENGGALEK

Oleh:
ELIN SOYANITA
NIM. 05610087

PROGRAM STUDI KEBIDANAN ( D-III )


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNEVERSITAS KADIRI
2008
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas setelah kelahiran plasenta dan berakhirir ketika alat-alat kandungan seperti
keadaan sebelum hamil berlangsung selama kira-kira 6 – 8 minggu. Pada masa ini terjadi
perubahan fisiologi, misalnya involusi, perubahan fisik, dan pengeluaran lokhea. Disamping
itu juga ada proses laktasi dan perubahan sistem lainnya serta perubahan psikologis.
(Sarwono.2002 : 122)
Dalam melakukan pertolongan persalinan menggunakan konsep sayang ibu sehinggga
ibu merasa nyaman dan aman selama persalinan dan nifas. Pengawasan dan pemantauan
dilakukan guna mencegah terjadinya perdarahan dan infeksi nifas lainnya. Pada masa nifas
terjadi perubahan fisiologi, psikologi dan sebagainya, oleh karena itu dijperlukan pengawasan
dan pemantauan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “W”
P3003 postpartum normal hari ke-3 secara komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa dapat :
1.2.2.1 Melaksanakan pengkajian data pada klien dengan postpartum normal hari ke-2.
1.2.2.2 Mengidentifikasi diagnosa/masalah klien.
1.2.2.3 Melaksanakan perencanaan pada klien.
1.2.2.4 Melakukan evaluasi pada klien.

1.3 Teknik Pengumpulan Data


1.3.1 Wawancara
Data yang kami kumpulkan adalah hasil dari wawancara yang kami lakukan pada klien
dan keluarganya.
1.3.2 Studi Kasus
Teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang ada di dalam status klien.
1.3.3 Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang ada di referensi (buku).
1.3.4 Pemeriksaan
Teknik pengumpulan data dengan cara pemeriksaan secara langsung pada klien.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Teknik Pengumpulan Data
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Nifas Normal
2.2 Konsep Manajemen
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Intepretasi Data
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
NIFAS NORMAL

2.1 Definisi
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam
waktu 3 bulan. (Sarwono. 2005 : 237)
Kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
dikeluarkan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal. Dijumpai 2 kejadian penting
pada puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi. (Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Manuaba. 1998 : 190)
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali atat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (FK UNPAD : 315)

2.2 Periode Nifas


2.2.1 Puerperium dini yaitu Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri atau berjalan
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.2.2 Puerpurium intermedial yaitu Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6 – 8 minggu.
2.2.3 Remote puerpurium yaitu Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selain hamil/waktu mengalami komplikasi.

2.3 Fisiologi Nifas


2.3.1 Perubahan fisik.
2.3.2 Involusi uterus dan pengeluaran lokhea.
2.3.3 Laktasi.
2.3.4 Perubahan sistem tubuh lainnya.
2.3.5 Perubahan psikis
(Sarwono.2002 : 122)

2.4 Perubahan Psikologi dan Fisik


 Perubahan psikologi pasca – persalinan.
Beberapa penulis berpendapat, dalam minggu pertama setelah melahirkan banyak
wanita menunjukkan gejal-gejala psikiatrik terutama depresi, dari ringan sampai berat serta
gejala-gejala neurosis bstetric.
Beberapa yang berlebihan dalam masa hamil :
1. Ketakatukan yang berlebihan dalam masa hamil.
2. Strukutur perorangan yang tidak normal sebelumnya.
3. Riwayat psikiatrik abnormal.
4. Riwayat obstetric (kandungan) abnormal.
5. Riwayat kelahiran mati atau kelahiran cacat.
6. Riwayat penyakit lainnya.
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan melalui fase-fase psikologis
sebagi berikut :
1. Fase taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung hari pertama
sampai kedua setelah melahirkan pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada
dirinya sendiri. Pengalaman selama persalinan sering berulang diceritakannya.
Kelahirannya membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur,
seperti mudah tersinggung hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap
lingkungannya.
2. Fase taking hold
Fase ini berlangsung antara 3 – 10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir
akan ketidakmampuan dan merasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi,
perasaannya sangat sensitive sehingga mudah tersinggung, karena itu ibu memerlukan
dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai
penyuluhan dalam merawat dirinya dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.
3. Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya, keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada
fase ini.
(Mellyna . 2003 : 18-20)

2.5 Periode Nifas


2.5.1 Involusi alat-alat kandungan
2.5.1.1 Uterus (rahim)
Setelah melahirkan, rahim mengalami proses involusi pada hari ke-10 –
19, uteris dengan berat sekitar 350 gram tidak teraba lagi dan luar, setelah 40
hari, kembali pada keadaan semula dengan berat 80 – 100 gram. Bekas
plasenta(ari-ari) yang tertanam dalam uteris akan mengecil karena kontraksi
rahim dan kembali ke keadaan semula selama masa nifas.
(Mellyna. 2003 : 22)
Involusi TFU Berat Uterus
Plasenta lahir Sepusat 1000 gram
7 hari (1 minggu) Pertengahan pusat – symphisis 500 gram
14 hari (2 minggu) Tak teraba 350 gram
42 hari (6 minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50 gram
56 hari (8 minggu) normal 30 gram
2.5.1.2 Serviks
Serviks menjadi tebal, kaku dan masih terbuka sampai 3 hari ; namun
ada juga yang berpendapat sampai 1 minggu bentuk mulut serviks yang bulat
menjadi agak memanjang dan akan kembali normal 3 – 4 bulan.
2..5.1.3 Vagina
Vagina yang membengkak dan lipatannya (rugae) yang hilang akan
kembali seperti semula setelah 3 – 4 minggu.
2.5.1.4 Abdomen (perut)
Perut akan menjadi lembek dan kendur, proses involusi pada perut
sebaiknya diikuti dengan olahraga atau senam penguatan otot-otot perut jika
ada garis-garis biru (strie) tidak akan hilang, tetapi hanya berubah warna
menjadi keputih-putihan.
2.5.1.5 Payudara
Payudara yang membesar selam hamil dan menyusui akan kembali
normal setelah masa menyusui terakhir. Untuk menjaga bentuknya,
dibutuhkan perawatan yang baik.
2.5.1.6 Endokrin
Setelah plasenta lepas, hormon estrogen dan progesteron menurun.
Kondisi ini akan cepat mengembalikan fungsi ovarium. Apabila ibu menyusui
secara eksklusif, kadar prolaktin (yang diproduksi oleh kelenjar hipofise
internoi) meningkat dan meningkatkan produksi FSH sehingga fungsi
ovarium tertunda. Dengan menurunnya hormon estrogeron dan progesteron
juga akan mengembalikan fungsi organ lainnya yang berugah sejak masa
kehamilan.
2.5.1.7 Hemokonsentrasi
Volume darah yang meningkat waktu hamil akan kembali normal
dengan adanya mekanisme kompensasi yang menimbulkan hemokonsentrasi;
umumnya hemokonsentrasi terjadi pada hari ke-3 – 5 kadang-kadang sampai
1 minggu setelah melahirkan dengan pengeluaran melalui keringat/urine.
2.5.1.8 Kulit
Setelah melahirkan, pigmentasi akan menurun sehingga hyperpigmenta-
si pada muka, payudara, dll akan menghilang perlahan-lahan kembali seperti
semual. (Mellyna .2003 : 21-23)
2.5.1.9 Ligamen-ligamen
Ligamen, fasia,dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persa-
linan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih
kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retroflek-
si, karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Untuk memulihkan kembali
sebaliknya dengan latihan-latihan yang gimnastik pasca persalinan. (Rustam
M. 1998 : 116)
2.5.1.10 Laktasi
Setelah melahirkan, secara naluriah setiap ibu menjalankan tugasnya
untuk menyusui bayinya. Menyusui merupakan cara ideal yang bagi ibu untuk
memberikan kasih sayang pada anaknya dan cara terbaik memenuhi gizi bayi.
Dengan menyusui, hubungan batin yang hanya antara ibu dan bayi akan
terjalin dengan erat. Sewaktu menyusui berada dalam dekapan ibu, bayi
merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat serta mendengar detak
jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram. Kedekatan antara
ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi si
bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkan rasa lekat
ini akan membuat ia percaya dengan orang lain dan menumbuhkan percaya
diri, anak mendapat kasih sayang dari ibu.

2.6 Gambaran Klinis


Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 38
ºC. Bila terjadi peningkatan melebihi 38 ºC berturut-turut selama 2 hari mungkin terjadi
infeksi, uterus yang telah menyelesaikan tugasnya menjadi keras karena kontraksi sehingga
terdapat penutupan pembuluh darah. Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa endome-
trium dan sisa dari tempat implentasi plasenta disebut lokhea. Pengeluaran lokhea dapat di
bagi berdasarkan jumlah dan warnanya, sebagai berikut :
2.6.1 Lokhea rubra (kruenta)
- 1 –3 hari berwarna merah dan hitam.
- Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan
sisa darah.
2.6.2 Lokhea sanguinolenta
- 3 – 7 hari.
- Berwarna putih campur merah.
2.6.3 Lokhea serosa
- 7 – 17 hari.
- Warna kekuningan
Lokhea alba : setelah ke- 14, berwarna putih .(Manuaba. 1998 : 192)
2.6.4 Lokhea punilenta
- Terjadi infeks.
- Keluar caiaran seperti nanah, bau busuk.
2.6.5 Lokhea statis
- Lokhea tidak lancar keluarnya
(Rustam M. 1998 : 116)
Perubahan partum (pengeluaran lokhea) menunjukkan keadaan abnormal, seperti ;
- Pendarahan berkepanjangan.
- Pengeluaran lokhea terhambat.
- Lokhea punilenta berbentuk nanah.
- Rasa nyeri yang berlebihan.
- Dengan memperhatikan bentuk perubahan, dapat diduga.
- Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan.
- Terjadi infeksi intra uteri.
Keadaan patologis (abnormal) memerlukan penanganan. (Manuaba. 1998 : 193)
2.7 Tingkat Kesadaran
Penilaian statis kesadaran ada 2 yaitu penilaian secara kualitatif dan penilaian secara kuantita-
tif.
 Penilaian kesadaran secara kualitatif antara lain :
2.7.1 Komposmentis (score 14 –15)
Yaitu anak mengalami kesadaran penuh dengan memberikan respons yang cukup
terhadap stimulus yang diberikan.
2.7.2 Apatis
Yaitu anak mengalami acuh tak acuh terhadap kesadaran sekitanya.
2.7.3 Sumnolen (score 11 – 13)
Yaitu anak memiliki kesadaran yang lebih rendah ditandai dengan anak tampak
mengantuk, selalu ingin tidur, tidak responsit, terhadap rangsangan ringan dan
masih memberikan respons terhadap rangsangan yang kuat.
2.7.4 Supor (score 8 –10 )
Yaitu anak tidak memberikan respons ringan maupun sedang, tetapi masih
memberikan respons sedikit terhadap rangsangan yang kuat dengan adanya refleks
pupil terhadap cahaya yang masih positif.
2.7.5 Koma (score < 5)
Yaitu anak tidak dapat bereaksi terhadap stimulus atau rangsangan apapun sehingga
refleks pupil terhadap cahaya tidak ada.
2.7.6 Delirium
Yaitu tingkat kesadaran yang paling bawah ditandai dengan dicorientasi yang
sangat iriatif, kacau dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik.
 Penilaian kesadaran secara kuantitatif dapat diukur melalui penilaian skala
koma (Glasgow) yang dinyatakan dengan ecscelargow cumascale dengan nilai
koma dibawah 10, adapun penilaian sebagai berikut :
 Membuka mata
a. spontan :4
b. dengan diajak bicara :3
c. dengan rangsangan nyeri :2
d. tidak membuka :1
 Respons verbal
a. sadar dan urientasi ada :5
b. berbicara tampak kacau :4
c. berkata tanpa arti :3
d. hanya megerang :2
e. tidak ada suara :1
 Respons smotorik
a. sesuai perintah :6
b. terhadap rangsangan nyeri
- timbul gerakan normal :5
- fleksi cepat dan abduksi bahu :4
- fleksi lengan dengan abduksi bahu :3
- ekstensi lengan, abduksi, endorotasi bahu, pronasi lengan bawah :2
- tidak ada gerakan :1
(digunakan pada usia > 2 tahun) (Musrifatul, 2006 :160-161)
2.8 Manajemeng Kasus
2.8.1 Pengkajian Data
1. Biodata
 Nama ibu dan suami
 Umu ibu
 Agama
 Perkerjaan
 Pendidikan
 Alamat (Obstetri Fisiologi : 156)
2. Kelulahan utama
Keluhan yang paling dirasakan ibu postpartum, pengeluaran pervaginan (lokhea).
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 :124)
3. Riwayat kesehatan dahulu
Ada tidaknya penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada saat masa nifas
seperti hipertensi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ada tidaknya riwayat penyakit menurun dan menular dalam keluarga seperti DM,
asma.
5. Riwayat perkawinan
Berapa kali, dan berapa lama.
6. Riwayat kebidanan (hamil, persalinan dan nifas) yang lalu
- Tempat persalinan.
- Usia kehamilan.
- Jenis persalinan dan penolong.
- Penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
- Jenis kelamin, berat badan dan panjang badan anak.
7. Riwayat persalinan sekarang
- Tuanya umur kehamilan.
- Penolong perslinan – bidan, dokter, dukun.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 242)
8. Riwayat bayi
- Nilai APEAR.
- Menyusui / tidak.
- Keadaan talli pusar belum lepas.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 124-126)
9. Riwayat KB
KB yang pernah digunakan, berapa lama dan rencana KB selanjutnya.
10. Riwayat sosial ekonomi
- Respon ibu dan keluarga terhadap bayi.
- Kehadiran anggota keluarga untuk membantu ibu dirumah.
- Kebiasaan umum, merokok dan menggunakan obat.
- Kepercayaan dan adat-istiadat.
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
- Aktivitas : ambulasi dini, hari kedua boleh duduk dan berdiri kemudian
berjalan.
- Istirahat : ibu pp merasa sangat lelah setelah melahirkan, 8 jam harus tidur
terlentang untuk mencegah perdarahan pp . (Ilmu Kebidanan. 2005 : 424)
- Nutrisi/cairan : diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori,
protein, cairan dan buah-buahan karena wanita pada masa pp mengalami
hemokonsentrasi. (Ilmu Kebidanan Sarwono. 2005 : 242)
- Eliminasi : lancar, obstipasi/tidak dapat kencing sendiri.
(Ilmu Kebidanan Sarwono. 2002 : 142)
2.8.2 Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
- KU baik/tidak.
- Kesadaran.
- TD normal 110/70 – 110/80 mmHg.
- Nadi : 60 – 90 x/menit.
- Suhu : 36,5 – 37,5 ºC.
- RR : 20 – 24 x/menit.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 124)
2. Pemeriksaan khusus
 Inspeksi :
- Rambut : rontok / tidak, bersih / tidak.
- Muka : pucat / tidak.
- Mata : konjungtiva pucat / tidak, sclera ikterus / tidak.
- Telinga dan hidung : ada kelainan / tidak, ada secret / tidak.
- Gigi dan mulut : ada kelainan / tidak.
- Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid dan venataquilaris atau tidak.
- Dada : payudara (puting susu menonjol), pembengkakan(-).
- Abdomen : ada tidaknya luka operasi.
- Genetalia : - perdarahan. - pengeluaran lokhea.
- penjahitan laserasi . - pembengkakan.
- Ekstimitas : adakah odema, varices.
 Palpasi
- Payudara : nyeri tekan (-)
- Perut : - posisi uterus
- TFU
- kontraksi uterus
3. Pemeriksaan penunjang
2.8.2.1 Identifikasi Diagnosa
Dx : P … postpartum hari ke-2
Ds :…
- kapan bersalin
- bagaimana proses persalinan.
Do : - payudara keluar ASI
- TFU
- lokhea rubra
2.8.3 Intervensi
1. Pantau tekanan darah, nadi dan suhu.
R/ : TD↑ dapat menandakan terjadinya hipertensi hipotensi dan takikasdi.
dapat menunjukkan dehidrasi dan hipovolemia pireksia dapat menandakan
infeksi.
2. Perhatikan karakter dan jumlah aliaran lokhea dan konsistensi fundus.
R/ : aliran lokhea seharusnya tidak banyak atay mengandung bekuan, fundus harus
tetap bekontraksi dengan kuat pad umbilikus. Tonjolan utrus mengakibatkan
peningkatan aliran dan kehilangan darah.
3. Anjurkan ambulasi dini dan latihan.
R/ : meningkatkan sirkulasi dna aliran balik vena dan ekstimitas bawah, menurun-
Kan resiko pembentukan thrombus yang berkenaan dengan statis.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri.
R/ : untuk mencegah terjadinya infeksi.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat.
R/ : mencegah kelelahan yang berlebihan.
6. Ajarkan cara perawatan payudara.
R/ : mencegah terjadinya pembengkakan payudara dan mencegah terjadinya
mastitis.
7. Ajarkan ibu senam nifas.
R/ : untuk mempercepat pengembalian otot-otot rahim.
8. Berikan konseling tentang ASI eksklusif.
R/ : agar ibu mengerti dan banyak memberikan ASI saja pada bayinya.
9. Berikan konseling tentang gizi ibu nifas.
R/ : untuk mencegah terjadinya anemia, infeksi pasca partum atau malnutris
pasca partum.
2.8.4 Implementasi
Mengacu pada intervensi.
2.8.5 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil.
BAB 3
MANAJEMEN KASUS

3.1 Pengkajian
Tanggal : 15 Januari 2008
Jam : 07.00 WIB
3.1.1 Data Subjektif
1. Identitas
 Nama pasien : Ny. “W”  Nama suami : Tn. “S”
 Umur : 41 tahun  Umur : 46 tahun
 Suku/bangsa : jawa/Indonesia  Suku/bangsa : jawa/Indonesia
 Agama : islam  Agama : islam
 Pendidikan : SMU  Pendidikan : SMU
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga  Pekerjaan : perangkat desa
 No. register : S-152  Penghasilan : ± Rp. 1.000.000,-
 Status : non gakin
Alamat : Ds. Ngulan Kulon RT 08/ RW … ,Ngulan Kulon, Trenggalek.
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan pusing.
3. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan pernah menderita hipertensi pada saat hamil.
4. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apa-apa.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun seperti DM, asma, hipertensi
dan tidak mempunyai keturunan kembar.
6. Riwayat menstruasi
 Menache : 12 tahun
 Lama haid : ± 7 hari
 Siklus : 28 hari
 Banyaknya : 2 –3 softex/hari pada hari 1-3 dan 1x ganti softex pada hari ke 4-7.
 Disminorhoe : tidak
 Fluor albus : ada pada 2 hari haid dan 2 hari setelah haid.
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Tempat Anak Penyuluh
N Kehamilan Perkawinan Jenis Tanggal Riwayat
Persalinan Ket
o. Ke Ke Persalinan Persalinan JK BB PB Nifas KB
/ Penolong
1. I I Polindes/ Spontan 20-12-1992 ♀ 3400 50 - KB Anak
Bidan suntik Hidup
10thn
2. II Polindes/ Spontan 24-10-2004 ♂ 2400 48 - KB Anak
Bidan suntik hidup
3thn

8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang


 Prenatal :
TM I : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk.
TM II : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk.
TM III : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk.
 Natal :
- Umur kehamilan 9 bulan.
- Persalinan spontan ditolong bidan tanggal 13 januari 2008.
- JK bayi : perempuan.
- BBL : 3000 gram.
- PB : 49 cm.
- Apgar score : 7-9
 Postnatal :
Ibu mengatakan akan ganti pembalut dan pakaian dalam 3x/hari, pengeluaran
pervaginan masih berwarna merah.
9. Riwayat KB.
Ibu mengatakan rencananya akan ikut KB IUD.
10. Riwayat psikososial
- Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik.
- Ibu mengatakan hubungan dengan suami bak
11. Adat istiadat
Ibu mengatakan selam hamil mengadakan selamatan seperti 3 bulanan, 7 bulanan
(tingkepan).
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : * sebelum nifas : makan 2-3x/hari porsi sedang, nasi sayur, lauk
(gizi seimbang), minum 7-8 gelas/hari,air putih.
* saat nifas : makan 2-3x/hari, tidak tarak, minum 7-8 gelas/hari air
putih.
Eliminasi : * sebelum nifas : BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lembek.
BAK 4-5x/hari, warna jernih, lancar.
* saat nifas : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/hari, tidak ada keluhan.
Aktivitas : ibu sudah melakukan kegiatan/pekerjaan rumah tangga ringan seperti
menyapu, mencuci dll.
Perilaku sehat : - mandi.
- minum obat-obatan/jamu = tidak.
- merokok dan minum alcohol = tidak.
3.1.2 Data Objektif
3.1.2.1 Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pemeriksaan fisik
 Inspeksi :
Kepala : warna rambut hitam, rontok(-), benjolan(-)
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
Muka : odema(-), pucat(-)
Hidung : simetris, polip(-), secret(-)
Telinga : simetris, serumen(-)
Mulut dan Gigi : bibir lembab, lidah bersih, caries gigi(-)
Leher : pembesaran kelenjar tyroid(-)
Dada : payudara simetris, puting menonjol, hyperpigmentasi arolamammae
Axila : pembesaran kelenjar limfe(-)
Abdomen : bekas luka operasi(-), linea alba(-), strie(-)
Anogenital : lokhea merah, (lokhea rubra), perineum, tidak ada luka jahit.
Ekstremitas : odema(-), varices(-)
 Palpasi :
- Payudara : tidak ada benjolan, ASI +/+, tidak ada nyeri tekan.
- Abdomen : TFU 2 jari bawat pusat, kontraksi uterus baik.
 Perkusi
Reflek patella ka/ki
 Auskultasi : * jantung : …
Data bayi
 Pemerikasaan umum
KU : baik TTV : Suhu : 36,5 ºC RR: 48 x/menit
Kesadaran : composmentis HR : 140x/menit PB: 49 cm
BBL : 3000 gram lingkarkepala:33cm
 Pemeriksaan fisik
 Inspeksi :
Kepala : rambut hitam, UUB belum menutup, cephalhematoma(-),
Capursuccesdaneum(-).
Mata : sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat.
Hidung : tidak ada kekret, tidak ada perapasan cuping hidung.
Telinga : simetris, daun telinga lunak membalik seketika, serumen(-)
Mulut : palatum mola(+), palatum durum(+), bibir tidak pucat, lidah
bersih.
Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Badan : simetris
Abdomen : tali pusat masih basah dan terbungkus kasa bening,
tidak berbau.
Genetalia : bersih, klitoris tertutup labia mayora dan minora.
Anus : berlubang (+)
Kulit : merah
Feflek : reflek moro cukup, rooting reflek cukup, reflek menghisap
dan menelan cukup.
3.2 Interpretasi Data
Tanggal / Jam Dx / Mx / Kebutuhan Data Dasar
15 Januari 2008 Dx : P3003 postpartum Ds : Ibu mengatakan merasa pusing
07.00 WIB Hari ke- 2 Do : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 130/90 mmHg.
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Lokhea : merah (lokhea rubra)
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : baik
- ibu terlihat memijat-mijat pelipisan.
Mx : pusing Ds : ibu mengatakan masih pusing.
Do : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 130/90 mmHg.
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Ibu kelihatan masih lemas.
3.3 Intervensi Data
Tanggal /
Dx/Mx/Kebutuhan Intervensi Rasional
Jam
15 Januari Dx : P3003 post Tujuan :
2008 Partum hari ke- 2 - Nifas berjalan normal.
07.00 WIB - Tidak terjadi komplikasi se-
perti perdarahan.

Kriteria hasil :
KU : baik
TD : 110/70 – 120/80 mmHg
Nadi : 60- 90 x/menit
TFU : 2 jari bawah pusat
Lokhea merah (rubra)
Kontraksi baik

Rencana :
- Lakukan pendekatan tera- - Untuk menjalin hubung-
peutik. an dengan pasien.
- Lakukan pemeriksaan - Untuk deteksi dini ada-
(observasi TTV : TD, Nadi, nya kelainan.
suhu). - Agar ibu tahu keadaan
- Beritahukan hasil pemerik- dirinya.
saan pada ibu. - Untuk mengembalikan
- Menganjurkan ibu untuk otot-otot perut dan pang-
melakukan mobilisasi. gul kembali normal.
- Anjurkan ibu untuk istira- - Dengan istirahat cukup
hat. dapat mencegah terjadi-
- Anjurkan ibu untuk men- nya kelelahan.
jaga kebersihan diri. - Dengan menjaga kebersi-
- Ajarkan cara perawatan han diri (genetalia) dapat
payudara. mengurangi resiko terja-
dinya infeksi serta ibu
merasa nyaman.
- Dengan perawatan payu-
dara dapat mengurangi
resiko masalah payudara.
- Berikan penyuluhan ten- - Untuk menjaga daya ta-
tang ASI eksklusif. han tubuh bayi.
- Berikan penyuluhan ten- - Gizi yang baik dapat me-
tang gizi seimbang pada menuhi kebutuhan nutri-
ibu nifas. si dan menjamin keseha-
tan pada ibu dan bayi.

Mx : pusing Tujuan :
- Rasa pusing berkurang.

Kriteria hasil :
KU : baik
TD : 110/70 – 120/80 mmHg
Nadi : 60- 90 x/menit
Tidak pusing lagi.

Rencana :
- Anjurkan ibu untuk isti- - Dengan istirahat cukup
rahat cukup. dapat mengurangi rasa
pusing.
- Anjurkan ibu untuk ba- - Cairan membantu me-
nyak minuman air putih. rangsang produksi CSS
(Cairan Cerebro Spinal)
- Anjurkan pada ibu untuk - Dengan banyak pikiran
tidak memikirkan hal-hal akan menambah rasa pu-
atau masalah yang berat. sing.
- Anjurkan makan 3x sehari - Mengurangi rasa pusing
dengan gizi seimbang. karena kelelahan.
3.4 Implementasi
Tanggal / Jam Dx / Mx / Kebutuhan Pelaksanaan
15 Januari 2008 Dx : P3003 postpartum 1. Melakukan pendekatan terapeutik :
Jam 07.00 WIB Hari ke- 2 - memberi salam dan memperkenalkan diri.
- Menanyakan keluhannya.
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :
tekanan, darah, nadi, suhu, pernapasan.
TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 86 x/mnt
Suhu : 36,5 ºC.
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu.
4. Ibu disarankan untuk melakukan mobilisasi dan
mengajarkan senam nifas.
5. Ibu disarankan untuk istirahat yang cukup.
6. Ibu disaranka untuk menjaga kebersihan diri.
7. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara.
8. Memberikan panyuluhan tentang ASI eksklusif.
9. Memberikan penyuluhan tentang gizi ibu nifas.

Mx : pusing 1. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.


2. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih
dan makan 3x sehari dengan gizi seimbang.
3. Menganjurkan pada ibu untuk tidak memikirkan
hal-hal atau masalah yang berat.
4. Karena punya riwayat hipertensi ibu dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi garam.
3.5 Evaluasi
Tanggal / Jam Dx/Mx/Kebutuhan Evaluasi
15 Januari 2008 Dx : P3003 postpartum S : ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan yang di
jam 07.00 WIB Hari ke- 2 berikan.
O : KU : baik
Kesdaran : composmentis
TD : 130/90 mmHg
N : 86 x/mnt
Suhu : 36,5 ºC.
RR : 20 x/mnt
TFU : 2 jari bawah pusat
Lokhea merah (rubra)
Kontraksi baik
A : P3003 postpartum hari ke- 2
P : Lanjutkan intervensi :
- Anjurkan ibu istirahat cukup.
- Anjurkan ibu melakukan senam nifas.
- Anjurkan ibu makan dengan menu yang mengan-
dung gizi seimbang dan tidak tarak.

Mx : pusing S : ibu mengatakan masih pusing.


O : KU : baik
Kesdaran : composmentis
TD : 130/90 mmHg
N : 86 x/mnt
Suhu : 36,5 ºC.
Ibu kelihatan masih lemas.
A : Rasa pusing belum berkurang.
P : - Anjurkan ibu istirahat yang cukup.
- Anjurkan ibu banyak minum air putih dan makan
3x sehari dengan gizi seimbang.
BAB 4
PEMBAHASAN

Dalam melaksankan Asuhan Kebidanan pada Ny. “W” 2 hari postpartum, dari hasil
pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu mengatakan pusing dan dari hasil pemeriksaan
didapatkan kondisi umum baik, kesadaran composmentis, TD 130/90 mmHg, nadi : 86 x/menint,
suhu : 36,5 ºC, ASI +/+, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, lokhea rubra.
Berdasarkan hasil dari pengkajian, diagnosa yang didapatkan yaitu Ny. “W” P3003 2 hari
postpartum dan masalah yang timbul yaitu pusing.
Berdasarkn diagnosa yang didapatkan, diberikan beberapa intervensi yang sesuai yaitu
menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi, istirahat cukup, menganjurkan untuk menjaga
kebersihan diri dan menganjurkan cara perawatan payudara, sedangkan dari masalah yang timbul
diberikan beberapa intervensi yang sesuai yaitu menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan
untuk banyak minum air putih dan makan 3 x/hari dengan gizi seimbang.
Dari semua intervensi dapat diimplementasikan dan evaluasi yang didapatkan yaitu kondisi
umum ibu baik, kesadaran : composmentis, ibu mengatakan mengerti dari penjelasan yang diberikan
dan masalah pusing belum teratasi. Karena masalah pusing belum teratasi maka lanjutkan intervensi
yaitu: menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan menganjurkan ibu banyak minum air putih serta
makan 3x /hari dengan gizi seimbang.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Masa nifas yaitu, masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam
waktu 3 bulan.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan, mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara
keseluruhan dan dari hasil pengkajian, diagnosa yang didapatkan yaitu Ny. “W” P3003 2 hari
postpartum. Sedangkan masalah yang timbul yaitu pusing. Pemberian intervensi sesuai dengan
diagnosa dan masalah dan semua intervensi dapat diimplementasikan sehingga evaluasi yang
didapatkan yaitu masalah pusing belum teratasi dan intervensi dilanjutkan, yaitu anjuran pada
ibu untuk istirahat yang cukup, banyak minum air putih dan makan 3 x/hari dengan gizi
seimbang.

5.2 Saran
 Untuk Petugas Kesehatan :
 Bidan atau petugas kesehatan melaksanakan skrinning yang komprehensif mendeteksi
masalah secara dini.
 Bidan atau petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
masa nifas.
 Untuk Pasien :
 Ibu hendaknya menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan.
 Ibu dan keluarga hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi tentang kesehatan.
 Untuk Mahasiswa :
 Mahasiswa diharapkan dalam pengkajian data haruslah teliti dan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

 Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit, Kandungan dan KB. Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
 Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC
 Panggabean, Ellen. 2001.Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta:EGC.
 Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka.
 Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.

Você também pode gostar