Você está na página 1de 30

Wawancara psikiatri merupakan salah satu modal dasar yang

harus dimiliki dalam pemeriksaan psikiatri, karena selain


bertujuan untuk (1). mendapatkan data & memahami
permasalahan, wawancara tersebut juga harus (2). bersifat
terapeutik, serta dapat (3). mengkomunikasikan rencana
terapi.

Berbeda dengan wawancara medik biasa:
- wawasan/tilikan pasien terhadap gangguannya sering tidak
ada atau tidak penuh.
-sikap pasien, suasana perasaan pasien, kemampuan
pasien menilai diri atau lingkungannya mempengaruhi
jalannya wawancara, juga dapat mempengaruhi sikap dan
perasaan pewawancara

diperlukan teknik-teknik tertentu agar pemeriksa
dapat mengendalikan jalannya wawancara, membina
rapport serta mendapatkan data yang akurat tanpa
bersikap kontra-terapeutik

Selama melakukan wawancara, identifikasi
gejala/tanda yang terdapat pada pasien,
menginterpretasikan ke dalam suatu sindroma klinik
untuk dapat menegakkan diagnosis (dalam hal ini
diagnosis menggunakan ICD-10 PC).


I. Strategi Membina Rapport
II. Strategi Mendapatkan Informasi
III.Pemeriksaan Status Mental

Apakah rapport itu?

Mengapa rapport sangat penting?

Definisi Rapport:
interaksi atau relasi antara pasien dengan
pewawancara yang di dalamnya terdapat rasa
percaya (trust) dan pemahaman /pengertian
(understanding). Pasien merasa dimengerti dan
diterima.

Strategi Membina Rapport:

1. Buat suasana nyaman bagi pasien dan
pewawancara
2. Temukan hal-hal yang menyebabkan
penderitaan
pasien, dan perlihatkan kepedulian terhadap
hal
tsb.
3. Menilai tilikan dan menjadi pendamping
pasien
4. Tunjukkan keahlian
5. Bangun sikap kepemimpinan (sbg terapis)
6. Seimbangkan peran sbg pendengar yang
berempati, seorang ahli, dan sbg terapis.

Saat pasien datang pertama kali dengan keluhan
psikologis, umumnya ia menghadapi perasaan
skeptis, cemas, gugup, ketidakyakinan atau
bingung.

Kondisi ini dapat diatasi dengan cara membuka
wawancara dengan percakapan dasar dan ringan,
bertujuan lebih mengenal/dekat dengan pasien,
bukan untuk mencari diagnosis secara dini.
Lingkungan nyaman, tidak bising dan tidak banyak
intervensi (bunyi HP, orang lalu lalang dll)
Menjadi pendengar yang efektif



a. Beri salam, bersalaman, sambil tersenyum
b. Perkenalkan diri pewawancara
c. Tanyakan nama pasien serta bagaimana sebaiknya
pewawancara memanggil pasien.
d. Dapat dilanjutkan dengan pertanyaan ringan
(cth: bagaimana perjalanan pasien sampai ke tempat
pewawancara)
e. Menjelaskan secara singkat tujuan wawancara dan
minta kesediaan pasien untuk memberikan
informasi
f. Pewawancara menanyakan identitas pasien (usia,
tempat tinggal, asal, pekerjaan, pendidikan, dan
status menikah).
(observasi kondisi pasien: perilaku nonverbal, suara,
ekspresi pasien)


1. Ekspresi wajah: tatapan mata, kerut dahi, alis,
hidung dan kesesuaian ekspresi wajah
2. Suara: nada, intonasi, jeda kata, cara bicara
3. Sikap tubuh: cara bersikap, gerakan tubuh, tangan,
kaki
4. Reaksi fisiologis: wajah merah/pucat, berkeringat,
napas tersengal, pupil mata melebar
5. Penampilan: cara berpakaian, sikap dlm duduk dan
berdiri


Duduk berhadapan dan agak membungkuk ke arah
pasien
Membuat kontak mata
Rileks dan sikap terbuka, hangat & empatik
Memberi perhatian sepenuhnya
Suara lembut
Tidak memotong pembicaraan
Tidak menghakimi
Tidak memberi penilaian

Dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan, seperti :
- apa yang sedang mengganggu anda?
- apa yang saat ini sedang terjadi pada anda?
- apa yang saat ini anda rasakan?
- apa yang bisa saya bantu? Dapatkah anda
menceritakan..?
Fase awal wawancara seringkali penting untuk
membiarkan pasien ventilasi terhadap keluhannya
dengan bebas. Deteksi kemungkinan adanya
depresi, kecemasan, atau kemarahan.
- Jika pasien terlihat cemas, berikan dukungan kepada
pasien, cth: saya mengerti bahwa hal ini mungkin sangat
sulit diceritakan..terutama jika anda baru bertemu pertama
kali


Respon dengan empati
Empati -- dapat memahami apa yang dirasakan oleh
pasien. Bagaimana jika berada dalam posisi orang
lain tsb, namun tetap sebagai pihak yang berdiri di
luar masalah
Dapat jatuh dalam simpati, bila terlarut dalam situasi
yang dihadapi orang tsb, lalu gagal bersikap objektif
Empati berkaitan dengan kepedulian, pemahaman,
serta sikap menghargai/menghormati





Respon terapis bisa berupa :

1. Memperlihatkan kepedulian kita melalui bahasa
tubuh

cth: memandang matanya, sesekali mengangguk
, menampilkan ekspresi yang sesuai, dll

2. Ekspresi-ekspresi verbal singkat dapat
memperlihatkan bahwa kita menghargai dan
memahami

cth: oh ya, mmm, saya mengerti
saya dapat melihat bagaimana hal tersebut
mengganggu anda.. ; hal tersebut pasti
membuat anda tidak nyaman..





Mendengar sambil menulis atau kerja lain
Pandangan menerawang
Tidak sabar, menyela/interupsi
Berargumentasi
Banyak bicara atau menasihati
Berbasa-basi
Terlalu cepat menyimpulkan
Nilai derajat tilikan pasien terhadap penyakitnya,
apakah memiliki tilikan penuh, parsial atau tidak ada
sama sekali.

Pasien yang menyadari adanya gejala-gejala psikiatri
dan gangguan pada dirinya, memiliki tilikan penuh --
dapat dijelaskan penyebab dan perjalanan penyakit,
pilihan terapi dan implementasinya.
Pasien menyangkal dan menyalahkan penyakitnya pada
kondisi-kondisi di luar dirinya, memiliki tilikan parsial.
Pasien yang menyangkal sama sekali akan adanya
gangguan --- memiliki tilikan buruk atau tidak
memiliki tilikan (no insight) terapis menerima dulu
gejala pasien, tawarkan terapi utk mengatasi hal yg
mengganggunya.

Buat pasien memahami bahwa tidak hanya pasien
sendiri yang menghadapi masalah seperti
sekarang.
Sampaikan pada pasien bahwa terapis familiar
dengan masalah ini tunjukkan pengetahuan yang
dimiliki terapis.
Bicarakan hal-hal yang diragukan oleh pasien
tentang kemampuan terapis, bersama dengan
keluarga atau teman yang mengantar pasien
dengan profesional.
Bangkitkan semangat pasien akan masa depannya.


5. Bangun sikap kepemimpinan (sbg terapis)
- kemampuan memotivasi dan mengarahkan
pasien, tunjukkan ketertarikan untuk membantu
kesembuhan pasien.

6. Seimbangkan peran sebagai pendengar yang
berempati, seorang ahli, dan sebagai terapis.

Pembuka
Teknik pertanyaan terbuka (open-ended questions)
di awal wawancara akan membuat pasien
menceritakan masalahnya dengan kata-kata pasien
sendiri. Pertanyaan yang membantu di antaranya
adalah:
Bagaimana saya dapat membantu anda?
Apa yang bisa saya bantu?
Masalah apa yang membawa anda ke sini?
Darimana sebaiknya kita mulai?
Bagaimana kelanjutannya?; lalu?

Dikombinasikan dengan beberapa pertanyaan tertutup
(close-ended questions) untuk menelusuri kata kunci atau
menanyakan hal yang spesifik, detil-detil yang dibutuhkan
untuk diagnosis

contoh:
D : Apakah anda mempunyai masalah untuk bisa tidur?
P : Ya
D : Sudah berapa lama anda mengalami keluhan sulit tidur?
P : 2 minggu
D : Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk bisa
tertidur belakangan ini?
P : Kadang-kadang satu jam, kadang 3 jam, kadang saya
tidak bisa tidur sama sekali sepanjang malam.
D : Apakah anda pernah terbangun sangat awal dan tidak
bisa tidur lagi?
P : Tidak



Pendekatan yang baik adalah dengan
mengkombinasikan keduanya dengan teknik yang
berkelanjutan dari pertanyaan luas ke pertanyaan
yang terfokus dan tajam.

Memulai topik baru dengan pertanyaan terbuka
yang luas; lanjutkan dengan memfokuskan pada
satu topik target; akhiri dengan serial pertanyaan
yang semakin menyempit, sesekali tertutup tipe
ya/tidak.

Jika ingin menghindari pertanyaan tertutup,
gunakan pertanyaan terbuka yang tajam dan fokus.
Contoh:
Apakah anda mengalami sulit tidur? (jawaban
yang muncul adalah: ya atau tidak)
lebih baik bertanya:
Apa yang terjadi saat anda mencoba tidur?
Teknik Refleksi mengulangi cerita pasien dengan
sikap suportif
Cth: pasien menceritakan bahwa ia takut menghadapi
kematian, namun tidak berani menceritakan hal ini
kepada keluarganya -- Tampaknya anda khawatir
hal tsb dapat menjadi beban bagi keluarga..
Teknik Klarifikasi
anda merasa sedih. Kapan waktu anda merasa paling
sedih?
Teknik Fasilitasi
lalu.. apa yang terjadi kemudian?
Teknik Silence
terkadang pasien membutuhkan waktu untuk
menangis, membutuhkan waktu untuk bercerita
dalam kondisi yang mendukung
Teknik Dukungan Positif
Saya sangat menghargai anda menceritakan
kepada saya bahwa anda berhenti meminum obat.
Dapatkah anda memberitahukan kepada saya, apa
masalahnya?

Mengakhiri wawancara
- Kesimpulan singkat selipkan kalimat suportif
- Penjelasan tentang rencana terapi
- Beri pasien kesempatan untuk bertanya
- Mengucapkan terima kasih kepada pasien atas
segala informasi yang diberikan
Jika terjadi Resistensi

Resistensi: pasien yang secara sadar menghindari
pembicaraan tentang suatu topik. Contoh:
Saya tidak mau membicarakan tentang hal itu
sekarang.
Saya tidak mau membahas hal ini dengan anda.

Resistensi tidak langsung: pasien berusaha mengalihkan
perhatian pewawancara dari suatu topik, menjawab
pertanyaan secara singkat atau tidak menjawab sama
sekali, atau mengalihkan pembicaraan, ekspresi wajahnya
menunjukkan ketidaktertarikan, atau berhenti sebelum
menjawab. Contoh:

-- > Ekspresikan penerimaan
Mengubah fokus pembicaraan tunda topik sebelumnya

Waktu terbatas
Fokus pada keluhan saat ini dan alasan dibawa ke
fasilitas kesehatan (IGD)
Heteroanamnesis pada keluarga, teman, atau
bahkan polisi yang membawa pasien
Wawancara: pertanyaan langsung pada intinya,
namun tetap tenang dan tidak mengancam
pasien. Pewawancara tampak mengendalikan
situasi, secara meyakinkan akan melindungi pasien
dari kemungkinan melukai diri sendiri maupun dari
orang lain.

Observasi
Observasi tanda (sign) dari pasien termasuk
penampilan, perilaku.
Percakapan (conversation)
Percakapan sederhana/komunikasi sehari-hari
Eksplorasi
Mengeksplorasi pengalaman internal pasien
gejala (symptom)

Observasi
penampilan secara umum, kesadaran, psikomotor,
bahasa tubuh, afek
Percakapan
orientasi, perhatian, konsentrasi, bicara, memori,
proses pikir, afek
Eksplorasi
mood, isi pikiran (waham), halusinasi, tilikan
terhadap gangguan/penyakitnya,



1. Penampilan dan gambaran umum pasien: penampilan,
sikap, perilaku psikomotor
2. Bicara: spontan/tidak, pelan/keras, lambat/cepat
3. Emosi: mood (subyektif): pasien merasa sedih, senang,
dll
afek (obyektif): sesuai mood (nampak sedih,
cemas), afek terbatas, afek tumpul,
afek datar
4. Pikiran: realistik/tidak; ada waham/tidak, ide bunuh diri
Proses pikir: inkoherensi, ide meloncat-loncat,
irrelevansi, asosiasi longgar, circumstantial, dll
5. Persepsi: halusinasi
6. Sensorium: kesadaran, orientasi, memori
7. Tilikan terhadap gangguan/penyakitnya
8. Penilaian sosial (judgment)



TERIMA KASIH

Você também pode gostar

  • Lampiran 1 Kesmas
    Lampiran 1 Kesmas
    Documento3 páginas
    Lampiran 1 Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • HEMIPARESE
    HEMIPARESE
    Documento7 páginas
    HEMIPARESE
    Siti Rahmayanti
    67% (3)
  • 58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    Documento6 páginas
    58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Cover HERPES GENITALIA
    Cover HERPES GENITALIA
    Documento1 página
    Cover HERPES GENITALIA
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento16 páginas
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Jiwa
    Jiwa
    Documento30 páginas
    Jiwa
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Kesmas
    Kesmas
    Documento34 páginas
    Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran 1 Kesmas
    Lampiran 1 Kesmas
    Documento3 páginas
    Lampiran 1 Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Herpes Genital
    Herpes Genital
    Documento6 páginas
    Herpes Genital
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Cover Trauma Kapitis
    Cover Trauma Kapitis
    Documento19 páginas
    Cover Trauma Kapitis
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • GEA Akut
    GEA Akut
    Documento28 páginas
    GEA Akut
    wenmakerd
    0% (1)
  • Lapkas Bab 1
    Lapkas Bab 1
    Documento6 páginas
    Lapkas Bab 1
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Amputasi
    Amputasi
    Documento6 páginas
    Amputasi
    Andi Aganda
    Ainda não há avaliações
  • HEMIPARESE
    HEMIPARESE
    Documento7 páginas
    HEMIPARESE
    Siti Rahmayanti
    67% (3)
  • Paruku
    Paruku
    Documento15 páginas
    Paruku
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Paruku
    Paruku
    Documento15 páginas
    Paruku
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Solusio Plasenta
    Solusio Plasenta
    Documento15 páginas
    Solusio Plasenta
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Malposisi Dan Malpresentasi
    Malposisi Dan Malpresentasi
    Documento17 páginas
    Malposisi Dan Malpresentasi
    TaufikBudiPermana
    Ainda não há avaliações
  • Lapkas DKP
    Lapkas DKP
    Documento30 páginas
    Lapkas DKP
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Lapkas Muti
    Lapkas Muti
    Documento26 páginas
    Lapkas Muti
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Ainda não há avaliações
  • Cover Nina
    Cover Nina
    Documento1 página
    Cover Nina
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Bedah
    Bedah
    Documento27 páginas
    Bedah
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Surat Pemberitahuan
    Surat Pemberitahuan
    Documento9 páginas
    Surat Pemberitahuan
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Efusi Pleura
    Efusi Pleura
    Documento29 páginas
    Efusi Pleura
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento16 páginas
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento1 página
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Documento2 páginas
    Laporan Kasus
    Muzammil Bin Yusuf
    Ainda não há avaliações