Você está na página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN
Dokter mempunyai banyak cara dengan mana ia mendiagnosis, menangani
dan mengobati penyakit pasien. Cara tersebut terentang mulai dari pemeriksaan
laboratorium yang mendalam sampai prosedur radiografis yang sangat canggih.
Walaupun sekolah kedokteran dan saat menjadi residen memberikan latar belakang
latihan untuk memahirkan keterampilan yang kompleks dan penting, keterampilan
tersebut sering kali dipraktikkan secara dangkal. Kemampuan untuk mengembangkan
hubungan dokter dan pasien yang efektif memerlukan pemahaman yang kuat
mengenai kompleksitas perilaku manusia dan pendidikan yang terus menerus
mengenai teknik berbicara dan mendengarkan orang lain.
Dokter yang peka terhadap efek yang dimiliki oleh riwayat, kultural,
lingkungan dan psikologi pada hubungan tersebut adalah dokter yang bekerja dengan
pasien dalam berbagai segi, bukan dengan sindrom penyakit. Jika seni dan teknik
mendengarkan secara aktif tidak diperhatikan, dihormati dan diterapkan, dokter
adalah gagal untuk dilatih dalam dasar menegakkan hubungan dengan pasiennya dan
perawatan pasien pasti gagal.
1,

!embicaraan antara dokter dan pasien disebut wawancara psikiatri.
Wawancara merupakan wadah utama pemeriksaan psikiatrik. "ecara teknis sukar
dipisahkan, misalnya antara anamnesis dan pemeriksaan khusus psikis, dan antara
bidang# bidang khusus pemeriksaan psikis. "ambil membicarakan keluhan#
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page
keluhannya. !asien akan berbicara dengan nada emosional tertentu, dan
memperlihatkan perilaku motorik tertentu pula. Dari satu pertanyaan dapat diperoleh
respons pasien atau data beberapa bidang sekaligus, juga dari isi pertanyaan dan cara
menyatakan.
$gar wawancara dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan hendaknya
senantiasa diusahakan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang optimal
antara dokter dan pasien. Kepentingan memelihara hubungan ini mendahului
kepentingan memperoleh data, karena bagaimanapun data mengenai kejiwaan yang
diperoleh tanpa hubungan yang optimal dapat mengelirukan kesan#kesan klinis
tentang pasien.
Wawancara selalu mengandung tanggung jawab baik diagnostik maupun
terapeutik. %erhadapan dengan pasien, dokter mempengaruhi pasiennya dengan sikap
dan perkataannya, dari saat ke saat membuat pasien lebih tenang atau lebih tegang,
membuatnya lebih terbuka atau lebih tertutup. &embuatnya lebih percaya atau lebih
curiga. "elalu ada pengaruh terapeutik atau kontraterapeutik dalam proses wawancara,
tidak pernah netral.
'
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page !
II.1 DEFINISI WAWANCARA PSIKIATRI
Wawancara psikiatri merupakan teknik yang diterapkan dokter terhadap
pasien untuk tujuan diagnostik dan(atau terapeutik, tidak hanya menghasilkan
pengaruh dokter terhadap pasien melainkan juga sebaliknya.
'
II.2 KOMPONEN-KOMPONEN WAWANCARA PSIKIATRI
)iap wawancara mempunyai tiga komponen utama, dimana semuanya
membutuhkan teknik dan keterampilan khusus *
1. &emulai wawancara
'. Wawancara itu sendiri
+. &engakhiri wawancara
1,

II.3 KOMPONEN DAN FASE-FASE WAWANCARA PSIKIATRI
,kkehard -thmer dan "ieglinde -thmer menggambarkan wawancara
sebagai mengambil tempat dalam empat dimensi .komponen/ dan tujuh fase#
fase .stadium/.
,mpat dimensi .komponen/ yaitu *
1. 0apport
'. "tatus mental
+. )eknik
. Diagnosis
)ujuh fase#fase .stadium/ yaitu *
1. !endahuluan
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page "
'. !enyaringan masalah
+. 1ollow#up kesan pertama
. Konfirmasi riwayat
2. !elengkapan data dasar
3. 4mpan balik
5. Kontrak terapi
!ada umumnya pewawancara harus menunjukkan sikap yang tidak
menghakimi, tertarik, keprihatinan dan keramahan, jika tidak, informasi yang
kemungkinan penting mungkin tidak dapat diperoleh.
1,
II.4 FAKTOR-FAKTOR WAWANCARA PSIKIATRI
%anyak faktor yang mempengaruhi baik isi dan proses wawancara, yaitu
1. Kepribadian pasien dan gaya karakternya sangat mempengaruhi reaksi dan
konteks emosional dimana wawancara dikembangkan.
'. %erbagai situasi klinis termasuk apakah pasien ditemui dalam bangsal
rumah sakit, di bangsal psikiatri, diruang gawat darurat atau sebagai pasien
rawat jalan bentuk jenis pertanyaan yang dikatakan dan anjuran#anjuran
yang ditawarkan.
+. 1aktor teknik seperti interupsi telepon, menggunakan penterjemah,
membuat catatan, dan ruang fisik dan kenyamanan ruangan adalah
mempengaruhi wawancara.
. !emilihan waktu melakukan wawancara dalam penyakit pasien, apakah
dalam keadaan yang paling akut selama remisi, pengaruh isi dan proses
wawancara.
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page #
2. 6aya, orientasi dan pengalaman pewawancara pengaruh yang penting pada
wawancara.
1,
II.5 TUJUAN WAWANCARA PSIKIATRI
)ujuan utama dari wawancara psikiatri adalah .institute of pshykiatry
1973/
1. 4ntuk mendapatkan informasi
'. 4ntuk menilai emosi dan sikap pasien
+. 4ntuk berperan suportif dan mempermudah memahami pasien. 7al ini
merupakan dasar hubungan kerja selanjutnya dengan pasien.
'
)iap wawancara mempunyai dua tujuan teknik yang utama * pengenalan
penentu .determinan/, psikologis dari perilaku dan kalsifikasi gejala. -thmer
menggambarkan tujuan sebagai melakukan dua gaya wawancara yaitu gaya
berorientasi tilikan .insight oriented/ atau gaya psikodinamika dan gaya
berorientasi gejala .symptom oriented/ atau gaya deskriptif. Wawancara
berorientasi tilikan cenderung untuk menekankan perolehan dan interpretasi
dari konflik, kecemasan dan pertahanan yang tidak disadari, pendekatan
berorientasi gejala menekankan kalsifikasi keluhan dan disfungsi pasien yang
ditentukan oleh kategori diagnostik spesifik.
1,
II.6 STRUKTUR WAWANCARA PSIKIATRI
Konseptualisasi struktur wawancara harus berfokus pada fase#fase yang
alamiah terjadi dalam wawancara. $dapun kelima fase wawancara tersebut
adalah sebagai berikut *
. Fas P!"a#a $ P!%&a'a&
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page $
!erkenalan dimulai saat praktisi dan pasien pertama kali bertemu satu
sama lain. %erakhir ketika praktisi merasa cukup dan nyaman untuk
memulai menanyakan alasan pasien meminta bantuan. Jika berlangsung
baik ini akan berakhir beberapa menit. Jika tidak maka ini akan sebaliknya.
)ujuan dari pewawancara selama perkenalan masih relatif sederhana
mengikutsertakan pasien dengan menurunkan ansietas pasien.
!. Fas K()a $ P#*)%aa&
Dengan pertanyaan pertama praktisi terhadap keadaan pasien yang
mendesak, fase pembukaan dimulai. 7al ini berakhir ketika praktisi mulai
memfokuskan pertanyaan#pertanyaan pasien pada topik#topik yang lebih
khusus yang dianggap paling penting oleh praktisi, setelah mendengarkan si
pasien secara tak langsung. $pabila wawancara berlangsung +8 menit maka
fase pembukaan hanya berlangsung 2 menit sampai 9 menit.
!asien memiliki dua tujuan utama selama fase pembukaan yaitu
memusatkan apakah setuju untuk berbagi persoalan pribadi dengan psikiatri
dan untuk memutuskan persoalan pribadi mana yang akan diceritakan.
". Fas K"+,a $ Is+ -a-a&.a!a
:si wawancara secara harfiah adalah apa yang dibicarakan antara
dokter dan pasien. )ujuan praktisi ber;ariasi selama isi wawancara
tergantung pada berbagai pemandangan klinis yang mewakili praktisi. Jika
pewawancara bermaksud untuk menemui pasien beberapa kali maka data
yang dibutuhkan dari wawancara awal dapat menggambarkan secara relatif
suatu kerangka ilmu yang kecil, karena beberapa pertemuan tersedia
sebelum suatu rencana pengobatan akan dikembangkan. $kibatnya, langkah
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page %
praktisi dapat dihubungkan tanpa tergesa#gesa penekanannya terletak pada
pendekatan yang kurang terstruktur pada banyak hal yang serupa dengan
proses yang terlihat selama psikoterapi yang berorientasi dinamik. Cara
untuk penyusunan yang berhasil terletak pada pengembangan dan
pemahaman bahasa penyusunan yang menguraikan aplikasi yang praktis.
#. Fas K#/a" $ P&)")/ (a'a# -a-a&.a!a
"ejalan dengan lanjutnya wawancara mengarah pada akhirnya,
ketegangan tertentu mungkin timbul dalam diri yang diwawancarai.
Ketegangan ini timbul dari keluhan pasien apakah akan didapatkan
bantuan. %erbagai pertanyaan mungkin terbentuk dalam pikiran pasien baik
secara disadari maupun tidak disadari. )idak semua pasien akan
mempunyai semua keluhan#keluhan ini, tapi beberapa pasien akan mencari
jawaban terhadap sejumlah pertanyaan. !raktisi hanya akan memiliki
jawaban#jawaban tentati;e untuk beberapa pertanyaan, dan pasien harus
dibuat sadar akan fakta ini tetapi walau jawaban sensitif sekalipun mungkin
memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk pasien. Jika dijawab
dengan sensitif praktisi akan dapat membantu menurunkan ketakutan
pasien tentang ketidaktahuan pasien.
$. Fas K'+#a $ M&,a%0+!+ -a-a&.a!a
1ase terminasi terdiri atas kata#kata penutup aktual dan gerakan
tubuh dari pewawancara dan yang diwawancarai. "eperti perkenalan
praktisi seringkali berjabat tangan dan tersenyum dengan tepat. :ni bukan
tidak la<im, jika praktisi berfungsi sebagai suatu agen triase dan tidak akan
Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page &
menemui pasien kembali, berharap pasien selamat dengan ucapan
sederhana seperti =saya harap segalanya dapat berjalan baik untuk anda>.
Kehangatan tampak lebih tepat, kehangatan dibangkitkan oleh dua orang
yang telah bekerja sama dalam suatu usaha untuk meningkatkan
pemahaman.
+
II.1 TEKNIK WAWANCARA PSIKIATRI
%eberapa teknik adalah berlaku uni;ersal pada semua situasi, teknik lain
terutama dapat diterapkan pada jenis wawancara tertentu. ?ancy $ndreason
dan Donald %lack telah menuliskan 11 teknik yang sering pada sebagian besar
situasi wawancara psikiatri, yaitu *
1. Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara
'. )entukan keluhan utama pasien
+. 6unakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis banding
sementara
. "ingkirkan atau masukkan berbagai kemungkinan diagnostik dengan
menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terinci
2. :kuti jawaban yang samar#samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk
menentukan dengan akurat jawaban pertanyaan
3. %iarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana
kuatnya pikiran berkaitan
5. 6unakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup
9. Jangan takut menanyakan tentang topik yang anda atau pasien rasakan sulit
atau memalukan
@. )anyakan tentang pikiran bunuh diri
18. %erikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan pada akhir
wawancara
11. "impulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan dan
jika mungkin harapan.
1,


Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page '
II.2 MEN3IMPULKAN WAWANCARA
Dokter menginginkan pasien meninggalkan wawancara merasa mengerti
dan dihargai serta merasa semua informasi yang berhubungan dan penting telah
disampaikan kepada pendengar yang empati. Dokter harus mengucapkan
terimakasih dan memperjelas apa penyakit pasien.
1,

Pembimbing : Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) Wawancara Psikiatri Page (

Você também pode gostar