Você está na página 1de 36

ANATOMI FISIOLOGI ENDOKRIN

Pendahuluan
Kelenjar ada 2 tipe : endokrin dan eksokrin.

Kelenjar eksokrin : melepaskan sekresinya ke
dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit,
atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal
Contoh : payudara, keringat, lakrimale
Kelenjar endokrin : melepaskan sekresinya
(hormon) langsung ke dalam darah.
Contoh : pulau Langerhans pada Pankreas, gonad
(ovarium dan testis), kelenjar adrenal, hipofise, tiroid
dan paratiroid, serta timus

Sistem endokrin berfungsi dalam koordinasi tubuh,
meliputi kelenjar endokrin dan hormon yang
dihasilkannya.
Sistem endokrin bekerjasama dengan sistem saraf
mempertahankan homeostasis tubuh.

Lanjut
Kelenjar endokrin tsb dpt :
uniseluler (sel argentafin : sal. cerna)
multiseluler (Kljr tiroid, adrenal dan hipofisis).

Dari pembuluh darah, hormon menuju ke organ
target, karena adanya reseptor.

Reseptor hormon dpt berada di permukaan
ataupun di dalam sel target

Sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
KELENJAR ENDOKRIN
hipofisis
tiroid
Paratiroid
thymus
adrenal (suprarenalis)
pancreas
gonad (ovarium,testis)
ginjal
lambung
usus halus
plasenta

Struktur
Fungsi Sistem Endokrin
Membedakan sistem saraf dan sistem
reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan internal optimal
Melakukan respons korektif dan adaptif
ketika terjadi situasi darurat
Kelenjar Tiroid (glandula thyroidea)
Letak : leher bagian depan, tepat di bawah
kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan
trakhea.
Berat 18 gram (dewasa)
Terdiri dari dua lobus (kiri kanan) yang
dipisahkan oleh isthmus.
Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai
ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan
panjangnya 4 cm
Tiap-tiap lobus tdr dari lobuli yang di masing-
masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler
Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi
koloid dimana hormon-hormon disintesa
Lanjut
Sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior
(percab. arteri karotis ekesternal) dan arteri
tiroidea inferior (percab. arteri subklavia)

Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai
darah yang lebih besar dibandingkan dengan
lobus kiri.

Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik.
saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis
dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar Tyroid
Keistimewaan:
Hormon yg dihasilkan tidak langsung ke
pembuluh darah tetapi disimpan dulu
dalam folikel
Terdiri kelompokan / dikelilingi folikel :
kubus/kolumner (aktif) selapis, ada
mikrofili

Susunan:
1. Kapsula trabekula lobus lobuli
(batas tidak jelas) folikuli
2. Stroma : banyak pembuluh darah


Produksi
Sel Folikuler :
T3 (Tri Iodotironin)
T4 (Tiroksin)
Sel Parafolikuler
Kalsitonin

Iodium (makanan dan minuman) diubah mjd
ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke
dalam sel kelenjar (pompa Iodida ; butuh ATP)
Dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion
sianat
Lanjutproduksi : Folikuler
Sel folikel mengambil asam amino tirosin dan
kemudian mensintesisnya menjadi dimer tyronin.
Dimer tyronin kemudian di ubah menjadi sebuah
molekul gikoprotein yang disebut Tiroglobulin

Tiroglobulin kemudian mengalami penguraian
menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin
(DIT).

Reaksi penggabungan : (ransangan TSH)
MIT + DIT Tri iodotironin atau T3
DIT + DIT Tetra iodotironin atau tiroksin (T4)

Dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan
metil kaptoimidazol.
Jika tubuh butuh hormon tsb maka akan dilepas ke
sirkulasi (T3 dan T4) berikatan dgn protein plasma
dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
Lanjutproduksi : Parafolikuler
Tirokalsitonin atau kalsitonin diproduksi di sel
parafolikuler
Jaringan sasaran tulang
Fungsi utama : menurunkan kadar kalsium serum
dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang.

Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin
adalah kadar kalsium serum.
Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan
pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan
kalsium serum akan merangsang pengeluaran
tirokalsitonin.
Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi
gastrin di lambung.
Fungsi hormon-hormon tiroid :
Mengatur laju metabolisme tubuh
Memegang peranan penting dalam pertumbuhan
fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung
yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan
menambah irama jantung.
Merangsang pembentukan sel darah merah
Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan
sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolisme
Bereaksi sebagai antagonis insulin



Kelenjar Paratiroid
Jumlah 4 buah
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian
anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
Terdiri dari dua jenis sel :
- chief cells (bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon
paratiroid atau parathormon disingkat PTH)
- oxyphill cells
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan
posfat tubuh
Organ target : tulang, ginjal dan usus kecil
(duodenum).
Gambar
LanjutPTH
Tulang
- PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga
kalsium serum meningkat.
- Sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka
efek PTH lebih besar terhadap tulang.
Tubulus ginjal
- PTH mengaktifkan vitamin D
- Meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus
ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan
Na.
Intestin
Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi
peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari
intestin.

Faktor yang mengontrol sekresi PTH :
- Kadar kalsium serum
- PTSH (paratyroid stimulating hormon)
Kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal
rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal
ke lien.
Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5
cm. mendapat pasokan darah dari arteri
mensenterika superior dan splenikus.
Fungsi :
- Eksokrin (sel accini)
- Endokrin (sel pulau langerhans)
Sel langerhans (islet langerhans)
Terdiri :
- Sel alfa glukagon
- Sel beta insulin
- Sel delta hormon pertumbuhan
(somatostatin) namun fungsinya belum jelas
diketahui.
Organ sasaran insulin dan glukagon : hepar,
otot dan jaringan lemak
Peranan penting : dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak

Glukagon
Efek : kadar gula darah >>>
Kadar gula darah <<< glukagon >>>
Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol,
GH dan epinefrin.

Dalam meningkatkan kadar gula darah :
- Merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen
menjadi glukosa)
- Meningkatkan transportasi asam amino dari otot
(asam amino darah meningkat)
- Meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan
glukosa dari yang bukan karbohidrat).
- Metabolisme lemak, glukagon meningkatkan
lipolisis (pemecahan lemak).
Insulin
Merupakan hormon anabolik
Efek :
Hepar
- Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
- Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di
hepar

Otot
- Meningkatkan sintesis protein
- Meningkatkan transportasi asam amino
- Meningkatkan glikogenesis

Jaringan lemak
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
- Meningkatkan penyimpanan trigliserida
- Menurunkan lipolisis
Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal (kelenjar : supra
renalis atau anak ginjal)
Bentuk : agak memipih, triangular

Terdiri dari :
- Kapsula : jaringan ikat fibrosa
- Korteks (adrenokortikal : hormon steroid :
mineralokortikoid, glukokortikoid, dan hormon seks)
esensial utk kehidupan
zona glomerulosa:
sel kolumner pendek berkelompok massa oval
zona fasciculate
zona reticularis
- Medulla (epinefrin dan norepinefrin) kurang esensial
(menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan)



Mineralokortikoid
Dibentuk pada zona glomerulosa korteks adrenal.
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah
aldosteron)
Fungsi :
- Mengatur keseimbangan elektrolit dengan
meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium
- Membantu dalam mempertahankan tekanan darah
normal dan curah jantung.

Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addisons)
Hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung,
dan dalam kasus akut, syok.
Kelebihan mineralokortikoid
Mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata.
Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada
manusia.

Fungsi :
- Metabolisme glukosa (glukoneogenesis) yang
meningkatkan kadar glukosa darah
- Metabolisme protein
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Inflamasi dan imunitas
- Menghadapi stresor.

Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi
sejumlah kecil steroid seks dari
zona retikularis.
Umumnya : sekresi androgen dan
estrogen < kelenjar gonad

Produksi : membantu
mempertahankan jaringan ikat
(substansi interseluler)

Gejala klinis :
- Androgen >>> Virilisme
- Estrogen >>> (karsinoma
adrenal) ginekomastia dan
retensi natrium dan air.
Kelenjar Gonad
Terbentuk pada minggu-minggu pertama
gestasi dan tampak jelas pada minggu
kelima.

Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar
testosteron fetal terlihat jelas pada
minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi.

Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada
masa prepubertas dengan meningkatnya
sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat
penurunan inhibisi steroid..
Testis
Normal : dua buah testis
Fungsi :
- organ endokrin
- organ reproduksi

Mekanisme :
- Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah
pengaruh LH.
- Testosteron diperlukan untuk mempertahankan
spermatogenesis.
- FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan
spermatogenesis.
- Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi
testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH.
- Kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik
negatif terhadap LH.
Lanjut.testis
Fungsi testis sebagai organ reproduksi
berlangsung di tubulus seminiferus.
Fetus :
Efek testosteron pada fetus merangsang
diferensiasi dan perkembangan genital ke arah
pria.
Masa pubertas
Hormon ini akan merangsang perkembangan
tanda-tanda seks sekunder seperti
perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan alat genital, distribusi rambut
tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita
suara serta perkembangan sifat agresif.

Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifise tulang
Ovarium
Fungsi : organ endokrin dan organ reproduksi.
Organ endokrin:
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Organ reproduksi :
Menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada
masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi
sperma.

Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan
endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta
mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel
lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel
lutein korpus luteum

Você também pode gostar