{\f3 Arial Bold;} {\f4 Arial Bold;} {\f5 Times New Roman Bold;} {\f6 Arial;} {\f7 Arial Italic;} {\f1000000 Times New Roman;} }{\colortbl; \red0\green0\blue0; \red0\green0\blue0; \red0\green0\blue0; \red0\green0\blue0; \red0\green0\blue0; \red0\green0\blue0; }\viewkind1\viewscale100\margl0\margr0\margt0\margb0\deftab80\dntblnsbdb\expshrt n\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg1}{\bkmkend Pg1}\par\pard \ql \li5977\sb0\sl-345\slmult0 \par\pard\ql\li5977\sb0\sl-345\slmult0 \par\pard\ ql\li5977\sb0\sl-345\slmult0 \par\pard\ql\li5977\sb319\sl-345\slmult0 \up0 \expn dtw0\charscalex97 \ul0\nosupersub\cf2\f3\fs30 BAB I \par\pard\ql \li5223\sb0\sl- 345\slmult0 \par\pard\ql\li5223\sb330\sl-345\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex97 PENDAHULUAN \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb0\sl- 253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb0\sl-25 3\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb39\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.1 Latar Belakang \par\pard\qj \li2653\ri1944\sb1 52\sl-393\slmult0\fi847 \up0 \expndtw0\charscalex102 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang \line \up0 \expndt w0\charscalex101 berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya \line \up0 \expndtw0\charscalex102 tertentu dan dimaksudkan untuk menghasil kan produk atau deliverable \line \up0 \expndtw0\charscalex106 yang kriteria mut unya telah digariskan dengan jelas \up0 \expndtw-3\charscalex100 (Suharto, \up0 \expndtw-3\charscalex100 1995). \par\pard\qj \li2653\ri1942\sb0\sl-390\slmult0 \ up0 \expndtw0\charscalex102 Lingkup tugas tersebut dapat berupa pembangunan pabr ik, pembuatan \up0 \expndtw0\charscalex102 produk baru atau pelaksanaan pene litian dan pengembangan. Dari \up0 \expndtw-3\charscalex100 pengertian di ata s maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut : \par\pard\ql \li2653\ri1944\sb 0\sl-400\slmult0\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex106 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 \u8226?\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Bertujuan menghasilkan lingkup tertentu b erupa produk akhir atau \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 hasil kerja akhi r. \par\pard\ql \li2653\ri1944\sb9\sl-380\slmult0\tx2991 \up0 \expndtw0\charscal ex101 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 \u8226?\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Dalam pr oses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya, \line\tab \up0 \expndt w-5\charscalex100 jadwal serta kriteria mutu. \par\pard\ql \li2653\ri1943\sb40\s l-380\slmult0\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 \u 8226?\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibat asi oleh selesainya tugas. \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 Titik awal da n akhir ditentukan dengan jelas. \par\pard\ql \li2653\ri1945\sb4\sl-400\slmult0\ tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex106 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 \u8226?\ul0\nosu persub\cf5\f6\fs22 Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 berubah sepanjang proyek berla ngsung. \par\pard\qj \li2653\ri1944\sb0\sl-392\slmult0\fi847 \up0 \expndtw-1\cha rscalex100 Salah satu dari macam proyek bila dilihat dari kegiatan utamanya \lin e \up0 \expndtw-2\charscalex100 adalah Proyek Engineering Konstruksi. Komponen k egiatan utama proyek \line \up0 \expndtw0\charscalex100 jenis ini terdiri dari p engkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan \line \up0 \expndtw0\charscal ex106 dan konstruksi. Proyek konstruksi dewasa ini semakin kompleks dan \line \u p0 \expndtw0\charscalex100 canggih dan melibatkan penggunaan sumber daya dalam b entuk tenaga \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 manusia, material, peralatan da n dana yang jumlahnya bertambah besar. \par\pard\qj \li2653\ri1942\sb0\sl-390\sl mult0\fi847 \up0 \expndtw0\charscalex104 Di dalam mewujudkan sebuah gagasan dari suatu proyek \line \up0 \expndtw0\charscalex105 konstruksi, terdapat beb erapa pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak-\line \up0 \expndtw-2\charscalex100 pihak yang terlibat tersebut secara garis besar dapat dikategorikan atas : \par \pard\ql \li2653\sb101\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 1. Pemilik Proyek (\ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Owner\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 ) \par\pard \ql \li6197\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li6197\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ ql\li6197\sb201\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-4\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1 \f2\fs22 I - 1 \par\pard\sect\sectd\fs24\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240 {\bkmkstart Pg2}{\bkmkend Pg2}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ ql\li9745\sb157\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1 \f2\fs22 I - 2 \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb0\s l-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb181\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscale x100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 2. Konsultan Proyek \par\pard\ql \li2653\sb127 \sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 3. Pelaksana (Kontraktor) \par\pa rd\ql \li2653\ri1944\sb34\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex106 Pemilik Pr oyek betindak sebagai badan atau orang yang mempunyai \up0 \expndtw-3\charscalex 100 gagasan dan berkewajiban membiayai proyek secara keseluruhan. \line \up0 \ex pndtw0\charscalex106 Konsultan berfungsi sebagai penasehat terhadap pemilik proy ek dan \up0 \expndtw0\charscalex102 mewujudkan gagasan tersebut. Pelaksana mempu nyai tanggungjawab \up0 \expndtw-3\charscalex100 dalam melaksanakan gagasan ters ebut menjadi nyata. \par\pard\qj \li2653\ri1944\sb0\sl-390\slmult0\fi847 \up0 \e xpndtw0\charscalex100 Ketiga pihak yang terlibat masing-masing berdiri sen diri dan \up0 \expndtw-1\charscalex100 bertindak sesuai kontrak kerja yang dise pakati bersama. Terdapat banyak \up0 \expndtw0\charscalex100 sekali alternatif pendekatan-pendekatan kontrak-kontrak organisasi \up0 \expndtw-2\charscal ex100 perencanaan dan konstruksi suatu proyek diantaranya adalah pendekatan \up0 \expndtw0\charscalex101 secara tradisional dan pendekatan secara professional, dimana masing\up0 \expndtw0\charscalex102 masing mempunyai keunggulan dan ke lemahan untuk penggunaan \up0 \expndtw-3\charscalex100 tertentu (Hendrickson,1 998). \par\pard\qj \li2653\ri1941\sb0\sl-390\slmult0\fi847 \up0 \expndtw0\charsc alex100 Dalam pelaksanaan proyek konstruksi dengan menggunakan \up0 \expndt w0\charscalex101 proses konvensional tersebut masih banyak kekurangan-kekur angan \up0 \expndtw0\charscalex103 dalam menghasilkan manajemen proyek, yaitu me ngoptimalkan waktu \up0 \expndtw0\charscalex108 dan biaya dengan tidak mengabaik an kualitas dan kuantitas. Hal ini \up0 \expndtw-3\charscalex100 disebabkan bebe rapa hal yaitu : \par\pard\ql \li2653\ri1944\sb0\sl-388\slmult0\tx2991\tx2991\tx 2991\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex105 1. Tidak adanya badan yang mempu nyai wewenang mewakili pemilik \line\tab \up0 \expndtw0\charscalex107 dalam pela ksanaan proyek dari awal hingga akhir, dengan akibat \line\tab \up0 \expndtw-1\c harscalex100 proses pengendalian waktu, mutu dan biaya tidak dapat diarahkan. In i \line\tab \up0 \expndtw0\charscalex101 terlihat dari \up0 \expndtw0\charscalex 103 3 proses konvensional di muka, dimana perencana dan \line\tab \up0 \expndtw0 \charscalex100 pelaksana hanyalah badan yang berdiri sendiri, tidak mempu nyai \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 wewenang dalam mewakili proyek. \pa r\pard\ql \li2653\ri1943\sb3\sl-390\slmult0\tx2991\tx2991\tx2991\tx2991\tx2991\t x2991 \up0 \expndtw0\charscalex102 2. Pada proses konvensional tidak t erdapat suatu usaha yang \line\tab \up0 \expndtw0\charscalex100 mengkoordi nasikan dan mengkomunikasikan kegiatan proyek dari \line\tab \up0 \expndtw- 2\charscalex100 rencana awal hingga penyelesaian akhir. Ini terlihat dari skema proses \line\tab \up0 \expndtw0\charscalex100 konvensional di muka, yaitu bahwa kontraktor dan perencana bekerja \line\tab \up0 \expndtw0\charscalex101 dari tah ap-tahap tertentu proyek, dengan kata lain proses koordinasi \line\tab \up0 \exp ndtw0\charscalex100 sebagai bagian dari perencanaan dan pengarahan dalam proyek \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 diabaikan. \par\pard\sect\sectd\f s24\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg3}{\bkmkend Pg3}\par\pa rd\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li9745\sb157\sl-253\slmult0 \up0 \ expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 I - 3 \par\pard\ql \li2653\s b0\sl-390\slmult0 \par\pard\ql\li2653\ri1943\sb184\sl-390\slmult0\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw-1\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 3. Sebagai akibat ber tambah kompleksnya keterkaitan di dalam proyek. \line\tab \up0 \expndtw0\charsca lex100 Hal ini membutuhkan metode pengelolaan khusus di dalam \lin e\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 pelaksanaan. \par\pard\ql \li2653\ri1945\sb0 \sl-390\slmult0\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex101 4. Kegagalan dari pelaksana dalam mengelola pelaksanaan proyek \line\tab \up0 \expndtw0\charsc alex106 selama tahap konstruksi, mengakibatkan biaya dan waktu proyek \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 bertambah. \par\pard\ql \li2653\ri1944\sb4\sl-386\ slmult0\tx2991\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex104 5. Hubungan yang linier antara studi kelayakan, perencanaan, \line\tab \up0 \expndtw0\cha rscalex102 penawaran, tahap pelaksanaan pada proyek konvensional sehingga \line\ tab \up0 \expndtw-2\charscalex100 setiap tahap dilakukan secara berurutan yang b erakibat bertambahnya \line\tab \up0 \expndtw-2\charscalex100 waktu proyek. \par \pard\ql \li2653\ri1944\sb11\sl-390\slmult0\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw0\charsca lex102 6. Kegagalan perencana dalam memberikan perkiraan anggaran yang \line\ta b \up0 \expndtw0\charscalex103 layak pada tahap perencanaan sehingga mempengaruh i biaya total \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 yang diajukan kontraktor. \par\pard\ql \li2653\ri1943\sb0\sl-393\slmult0\tx2991\tx2991\tx2991 \up0 \expndt w-1\charscalex100 7. Kekosongan ahli konstruksi pada proses perencanaan mengaki batkan \line\tab \up0 \expndtw-1\charscalex100 penambahan biaya. Ahli konstru ksi diperlukan dalam memberikan \line\tab \up0 \expndtw-1\charscalex100 input pada perencana untuk memilih alternatif metode konstruksi serta \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 material yang paling sesuai. \par\pard\qj \li2653\ri194 3\sb0\sl-390\slmult0\fi847 \up0 \expndtw0\charscalex103 Dengan adanya kekurangan pada manajemen konvensional di \line \up0 \expndtw0\charscalex106 atas, telah memaksa para ahli manajemen konstruksi untuk \line \up0 \expndtw0\c harscalex100 mengatasinya. Pada dekade terakhir ini telah muncul suatu metode ba ru \line \up0 \expndtw-2\charscalex100 dalam rangka mengeliminasi kekurangan te rsebut. Manajemen konstruksi \line \up0 \expndtw0\charscalex101 menangani tahap- tahap perencanaan, desain, dan konstruksi proyek ke \line \up0 \expndtw0\charsca lex102 dalam tugas-tugas yang terpadukan. Tugas-tugas itu dibebankan pada \line \up0 \expndtw0\charscalex100 suatu tim manajemen proyek yang terdiri dari pemili k, manajer konstruksi \line \up0 \expndtw0\charscalex104 professional dan peranc ang. Sebuah kontraktor utama konstruksi dan \line \up0 \expndtw0\charscalex108 a tau badan pendukung dana dapat pula merupakan bagian dari tim \line \up0 \expndt w0\charscalex102 tersebut. Tim ini bekerjasama sejak awal desain s ampai pada \line \up0 \expndtw0\charscalex102 penyelesaian proyek, dengan tuju an yang sama yaitu melayani sebaik-\line \up0 \expndtw0\charscalex103 baiknya k epentingan pemillik. Hubungan kontrak antar anggota tim \line \up0 \expndt w0\charscalex100 dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin adanya pertentangan d an \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 menumbuhkan daya tanggap dalam lingkungan tim manajemen itu sendiri. \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 Sehingga masalah -masalah seperti waktu penyelesaian yang terlambat, \par\pard\sect\sectd\fs24\pa perw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg4}{\bkmkend Pg4}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li9745\sb157\sl-253\slmult0 \up0 \expndt w-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 I - 4 \par\pard\qj \li2653\sb0\sl- 380\slmult0 \par\pard\qj\li2653\ri1946\sb203\sl-380\slmult0 \up0 \expndtw0\chars calex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 penyimpangan mutu hasil, pemborosan sumber daya sedapat mungkin \up0 \expndtw-3\charscalex100 dihindari (Barrie dan Paulson , 1984). \par\pard\qj \li2653\ri1943\sb13\sl-389\slmult0\fi847 \up0 \expndtw0\ch arscalex101 Pada pembangunan proyek konstruksi diperlukan perencanaan \line \up0 \expndtw0\charscalex100 yang realistis dan pengendalian yang efektif. Perencana an yang realistis \line \up0 \expndtw0\charscalex100 diharapkan dapat menjamin w aktu penyelesaian suatu proyek konstruksi \line \up0 \expndtw0\charscalex100 ses uai dengan rencana. Karena apabila waktu penyelesaian proyek \line \up0 \ expndtw-1\charscalex100 melebihi waktu yang direncanakan maka akan mengakibatkan total biaya \line \up0 \expndtw0\charscalex103 proyek meningkat atau bahkan pr oyek mengalami kerugian. Demikian \line \up0 \expndtw-1\charscalex100 juga sebal iknya bila diinginkan penyelesaian waktu proyek lebih cepat dari \line \up0 \exp ndtw0\charscalex102 rencana, biaya total proyek juga akan meningkat. Proses peng urangan \line \up0 \expndtw-1\charscalex100 durasi proyek atau biasa disebut \ul 0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 biasanya dila kukan untuk \line \up0 \expndtw0\charscalex100 mengejar prestasi yang tertinggal pada waktu-waktu sebelumnya karena \line \up0 \expndtw0\charscalex104 terjadiny a perubahan atau penyimpangan.\ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 \ul0\nosupersub\cf5\f 6\fs22 Tetapi \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs 22 juga \line \up0 \expndtw-2\charscalex100 dapat dilakukan pada suatu penjadwa lan karena memang diinginkan agar \line \up0 \expndtw0\charscalex104 waktu penye lesaian suatu proyek lebih cepat dari yang direncanakan. \line \up0 \expndtw0\ch arscalex100 Sebelum melakukan \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosu persub\cf5\f6\fs22 dianjurkan terlebih dahulu diakukan \line \up0 \expndtw0\cha rscalex104 analisa biaya dan waktunya, yaitu dengan menetapkan waktu aktifitas \ line \up0 \expndtw0\charscalex103 mana dan berapa besar biaya aktifitas tersebut agar peningkatan yang \line \up0 \expndtw0\charscalex104 terjadi dapat diperhit ungkan. Waktu suatu kegiatan dapat dipersingkat \line \up0 \expndtw-1\charscalex 100 salah satunya dengan penambahan sumber daya yang berbentuk tenaga \line \up0 \expndtw0\charscalex105 kerja atau waktu kerja. Penambahan tenaga kerja ini dap at dilakukan \line \up0 \expndtw0\charscalex102 terhadap kegiatan-kegiatan terte ntu yang memungkinkan penambahan \line \up0 \expndtw0\charscalex102 tenaga kerja atau waktu kerja karena ada kegiatan-kegiatan yang tidak \line \up0 \expndtw0\c harscalex104 dapat dilakukan penambahan sumber daya karena keterbatasan jenis \l ine \up0 \expndtw0\charscalex103 pekerjaan dan tempat pekerjaan itu berlangsung. Penambahan tenaga \line \up0 \expndtw-1\charscalex100 kerja atau waktu kerja pa da suatu kegiatan juga berarti peningkatan biaya \line \up0 \expndtw0\charscalex 104 pada kegiatan itu yang juga berpengaruh pada total biaya proyek. Hal \line \ up0 \expndtw0\charscalex102 yang perlu diperhatikan dalam melakukan \ul0\nosuper sub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 yaitu apabila \line \u p0 \expndtw0\charscalex100 terjadi pengurangan durasi proyek akan meyebabkan bia ya pada proyek \line \up0 \expndtw-1\charscalex100 tersebut mengalami peningka tan. Pada proyek yang penjadwalannya \line \up0 \expndtw0\charscalex103 meng gunakan \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Bar Chart\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 apabil a diinginkan penerapan \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program \line \up0 \exp ndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 terlebih dahulu penjadwalan diu bah ke dalam bentuk \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Precedence Diagram \par\pard\sec t\sectd\fs24\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg5}{\bkmkend Pg 5}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li9745\sb157\sl-253\slmul t0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 I - 5 \par\pard\qj \li2653\sb0\sl-390\slmult0 \par\pard\qj\li2653\ri1942\sb184\sl-390\slmult0\fi0 \ up0 \expndtw-2\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Method\ul0\nosupersub\c f5\f6\fs22 , apalagi untuk proyek yang berskala besar. \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs 22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 hanya \line \up0 \expndtw0\charscal ex100 dapat dilakukan pada penjadwalan yang berbentuk \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs2 2 Precedence Diagram \line \up0 \expndtw0\charscalex101 Method\ul0\nosupersub\cf 5\f6\fs22 . Keuntungan penjadwalan proyek dengan \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Pre cedence Diagram \line \up0 \expndtw0\charscalex107 Method\ul0\nosupersub\cf5\f6\ fs22 yaitu hubungan keterkaitan antar kegiatan lebih spesifik dan \line \up0 \e xpndtw-1\charscalex100 penyajiannya lebih sistematis sehingga apabila dilakukan \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program \line \up0 \expndtw0\charscalex107 \ul 0\nosupersub\cf5\f6\fs22 akan lebih mudah. Pada \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs2 2 Precedence Diagram Method\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 juga \line \up0 \expndtw-1\charscalex100 memperlihatkan kegiatan-kegiatan mana yang berada pada lintasan kritis \line \up0 \expndtw0\charscalex100 proyek. Kegiatan-kegiatan pad a lintasan kritis itulah yang dapat dilakukan \line \up0 \expndtw-3\charscalex10 0 \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 . \par\pa rd\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb111\sl-253\slmult0 \up0 \ expndtw-2\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.2 Permasalahan \par\pard \qj \li2653\ri1945\sb146\sl-400\slmult0\fi677 \up0 \expndtw0\charscalex101 \ul0\ nosupersub\cf5\f6\fs22 Berdasarkan latar belakang di atas, yang menj adi pokok \up0 \expndtw-3\charscalex100 permasalahan adalah : \par\pard\qj \li 2653\ri1944\sb0\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex100 Bagaimana penerapa n \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 pa da penjadwalan proyek \up0 \expndtw0\charscalex103 konstruksi dan sejauh mana pengaruh pengurangan waktu proyek \up0 \expndtw-3\charscalex100 terhada p peningkatan biaya proyek. \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql \li2653\sb120\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f 4\fs22 1.3 Tujuan \par\pard\ql \li3331\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li3331\ sb14\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Tu juan dari pembahasan ini adalah : \par\pard\ql \li2653\ri1944\sb23\sl-380\slmult 0\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex101 a. Mengetahui sejauh mana \ul0\nosupersub \cf6\f7\fs22 Crash Program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 dapat dipergunakan dalam \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 suatu proyek konstruksi. \par\pard\ql \l i2653\ri1944\sb12\sl-390\slmult0\tx2991\tx2991 \up0 \expndtw0\charscalex102 b. Mengetahui hubungan antara waktu dan biaya, apabila dilakukan \line\tab \u p0 \expndtw0\charscalex103 proses pengurangan durasi akan mengakibatkan total bi aya proyek \line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 meningkat. \par\pard\ql \li26 53\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb111\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\c harscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.4 Metode \par\pard\ql \li2653\sb0\s l-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb14\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex1 00 1.4.1 Frame Work \par\pard\qj \li2653\ri1945\sb152\sl-393\slmult0\fi508 \up0 \expndtw0\charscalex104 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Dari dasar-dasar pertimbang an di atas, maka dapat dibuat uraian \up0 \expndtw0\charscalex100 pekerjaan, u rutannya, serta waktu pelaksanaannya. Adapun cara \up0 \expndtw0\chars calex106 pengolahan data mengenai pangelolaan jadwal kegiatan yang ada di \up0 \ expndtw-3\charscalex100 dalam proyek, yaitu melalui : \par\pard\ql \li2653\sb103 \sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 1. \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 P DM (Precedence Diagram Method) \par\pard\sect\sectd\fs24\paperw12240\paperh15840 \pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg6}{\bkmkend Pg6}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\sl mult0 \par\pard\ql\li9745\sb157\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul 0\nosupersub\cf1\f2\fs22 I - 6 \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard \ql\li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb181\sl-253\slmult0 \up0 \exp ndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 2. \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Crash Program \par\pard\ql \li2653\sb127\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charsca lex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 3. Teori \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Least C ost Analysis \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb154\s l-253\slmult0 \up0 \expndtw-1\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.4.2 D ata Collection \par\pard\qj \li2653\ri1946\sb163\sl-380\slmult0\fi677 \up0 \expn dtw0\charscalex102 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Dalam Tugas Akhir ini, metode pengumpulan data dilakukan \up0 \expndtw-3\charscalex100 dengan cara; \par\p ard\ql \li2653\sb125\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-1\charscalex100 1. Studi Pust aka \par\pard\qj \li2991\ri1944\sb14\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex100 Studi pustaka merupakan suatu metode pengumpulan data yang \line \up0 \e xpndtw-1\charscalex100 dilakukan dengan jalan membaca buku, jurnal, majalah, ata u referensi \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. \par\pard\ql \li2653\sb124\sl-253\slmult0 \up0 \expnd tw-1\charscalex100 2. Wawancara \par\pard\ql \li2991\sb127\sl-253\slmult0\tx790 3 \up0 \expndtw0\charscalex103 Wawancara dapat didefinisikan sebagai \tab \up0 \expndtw0\charscalex106 \u8220?Suatu cara untuk \par\pard\qj \li2991\ri 1946\sb43\sl-380\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex100 mengumpulkan data deng an mengajukan pertanyaan langsung \line \up0 \expndtw0\charscalex100 kepad a informan atau seorang autoritas \up0 \expndtw0\charscalex100 (seorang ahl i atau yang \par\pard\ql \li2991\sb125\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscal ex100 berwenang dalam suatu masalah). (Keraf,1994 : 161) \par\pard\qj \li2653\ri 1945\sb14\sl-390\slmult0\fi677 \up0 \expndtw0\charscalex101 Sedangkan menurut sifat pengumpulan data dalam penulisan \line \up0 \expndtw0\charscalex102 Tu gas Akhir ini termasuk data sekunder. Data sekunder dapat \line \up0 \expndtw0\charscalex100 didefinisikan sebagai \up0 \expndtw0\charscalex1 04 \u8220?Data yang bukan diusahakan sendiri \par\pard\qj \li2653\ri 1943\sb19\sl-380\slmult0 \up0 \expndtw-1\charscalex100 pengumpulannya oleh penel iti (Marzuki,2000 : 56). Data sekunder berasal \up0 \expndtw-1\charscalex100 dar i tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih \up0 \ex pndtw-2\charscalex100 pihak yang bukan peneliti sendiri. \par\pard\ql \li2653\sb 0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb132\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw0\charsca lex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.4.3 Data Analisis \par\pard\ql \li3331\sb0 \sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li3331\sb14\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscal ex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Metode Data Analisis yang digunakan adalah : \ par\pard\ql \li2653\sb127\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 1. PDM ( \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Precedence Diagram Method) \par\pard\qj \li2991\ri19 43\sb34\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 PDM diperkenalkan oleh \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 J.W Fondahl\ul0\nosupersub\cf 5\f6\fs22 dari Universitas Stanford,USA \line \up0 \expndtw0\charscalex102 pada awaldekade 60-an. Pada PDM yang digunakan adalah Activity \line \up0 \expndtw0\ charscalex101 On Node (AON) dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan \lin e \up0 \expndtw0\charscalex100 antarakegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut dituli s dalam bentuk node \line \up0 \expndtw0\charscalex102 yang berbentuk kotak segi empat,sedangkan anak panahnya hanya \line \up0 \expndtw-2\charscalex100 sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Dengan \line \up0 \expn dtw-2\charscalex100 demikian dummy tidak diperlukan. Pada PDM sebuah kegiatan da pat \par\pard\sect\sectd\fs24\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{\bkmkstart Pg7}{\bkmkend Pg7}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li9745\s b157\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\f2\fs22 I - 7 \par\pard\qj \li2991\sb0\sl-380\slmult0 \par\pard\qj\li2991\ri1946\sb203\sl- 380\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 dikerjakan tanpa menunggu kegiatan pendahulunya selesai 100 %, hal \up0 \expndtw-2\charsca lex100 ini dengan cara tumpang tindih (overlaping). \par\pard\ql \li2653\sb125\s l-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 2. \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Cras h Program \par\pard\qj \li2991\ri1944\sb14\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charsca lex105 Crash program\ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 adalah salah satu cara untuk me mpercepat durasi \line \up0 \expndtw0\charscalex104 proyek, yaitu dengan mereduk si durasi suatu pekerjaan yang akan \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 berpenga ruh terhadap waktu penyelesaian proyek (Ervianto, 2004). \par\pard\ql \li2653\sb 124\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-2\charscalex100 3. Teori \ul0\nosupersub\cf6\f 7\fs22 Least Cost Analysis \par\pard\qj \li2991\ri1945\sb14\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex103 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Prinsip dari teori ini adala h untuk menentukan kondisi optimal biaya \up0 \expndtw0\charscalex107 dan waktu dalam proses pelaksanaan konstruksi di mana proses \up0 \expndtw-3\charscalex100 tersebut menuntut untuk dilakukan percepatan. \par\pard\ql \li2653\sb0\sl-253\s lmult0 \par\pard\ql\li2653\sb131\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \u l0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.5 Hasil yang Diharapkan \par\pard\qj \li2653\ri194 4\sb154\sl-390\slmult0\fi677 \up0 \expndtw0\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6 \fs22 Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wwasan \up0 \expndtw0\cha rscalex105 bagi penulis dalam bidang manajemen konstruksi, khususnya \up0 \expndtw-3\charscalex100 pengendalian dan perencanaan waktu serta biaya pr oyek. \par\pard\qj \li2653\ri1944\sb0\sl-390\slmult0\fi677 \up0 \expndtw0\charsc alex100 Dari hasil analisa, penulis merekomendasikan \ul0\nosupersub\cf6\f7\ fs22 Crash Program \up0 \expndtw0\charscalex103 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 se bagai sarana untuk mempersingkat waktu penyelesaian proyek, dan \up0 \expndtw0\c harscalex102 \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 Precedence Diagram Method\ul0\nosuper sub\cf5\f6\fs22 sebagai metode jaringan kerja untuk \up0 \expndtw0\charsca lex100 mengoptimasi waktu dan biaya. Sehingga proyek tersebut selesai sesuai \up 0 \expndtw-3\charscalex100 dengan waktu yang telah ditetapkan. \par\pard\ql \li2 653\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\ql\li2653\sb121\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\ charscalex100 \ul0\nosupersub\cf3\f4\fs22 1.6 Sistematika Penulisan \par\pard\ qj \li2653\ri1942\sb126\sl-400\slmult0\fi678 \up0 \expndtw0\charscalex100 \ul0\n osupersub\cf5\f6\fs22 Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari bab dan sub bab \up0 \expndtw-3\charscalex100 sebagai berikut : \par\pard\ql \li2653\sb 102\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-1\charscalex100 BAB I PENDAHULUAN \par\par d\ql \li2653\ri1946\sb34\sl-390\slmult0\fi1016\tx3669 \up0 \expndtw0\charscalex1 03 Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, metode, \line\tab \up0 \ expndtw-3\charscalex100 hasil yang diharapkan dan sistematika penulisan. \line \ up0 \expndtw-3\charscalex100 BAB II TINJAUAN PUSTAKA \par\pard\ql \li2653\r i1941\sb0\sl-390\slmult0\fi1016\tx3669 \up0 \expndtw-2\charscalex100 Meliputi te ori dasar tentang pengertian \ul0\nosupersub\cf6\f7\fs22 crash program\ul0\nosup ersub\cf5\f6\fs22 , metode-\line\tab \up0 \expndtw-3\charscalex100 metode yang dipakai untuk penyelesaian proyek. \line \up0 \expndtw-3\charscalex100 BAB III METODOLOGI \par\pard\sect\sectd\fs24\paperw12240\paperh15840\pard\sb0\sl-240{ \bkmkstart Pg8}{\bkmkend Pg8}\par\pard\ql \li9745\sb0\sl-253\slmult0 \par\pard\q l\li9745\sb157\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf1\ f2\fs22 I - 8 \par\pard\qj \li3669\sb0\sl-390\slmult0 \par\pard\qj\li3669\ri1944 \sb184\sl-390\slmult0 \up0 \expndtw-3\charscalex100 \ul0\nosupersub\cf5\f6\fs22 Membahas mengenai metode pengumpulan data, data-data \up0 \expndtw0\charsca lex103 yang digunakan, metode analisis data dan kerangka \up0 \expnd tw-3\charscalex100 pembahasan. \par\pard\ql \li2653\sb104\sl-253\slmult0 \up0 \e xpndtw-2\charscalex100 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN \par\pard\qj \li3669\ri1 945\sb43\sl-380\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex104 Menganalisis deskripsi proy ek, metode pelaksanaan proyek, \up0 \expndtw-3\charscalex100 pengolahan data. \p ar\pard\ql \li2653\sb125\sl-253\slmult0 \up0 \expndtw-1\charscalex100 BAB V PENUTUP \par\pard\qj \li3669\ri1944\sb6\sl-400\slmult0 \up0 \expndtw0\charscalex 103 Berisi tentang hasil proses evaluasi dari analisis dan \up0 \e xpndtw-3\charscalex100 pembahasan yang berupa kesimpulan dan saran. \par\pard\se ct\sectd\fs24}