( Kajian Teoritis RUU Administrasi Pemerintaan ! Oleh : M"s#ama$% &'&os% M'&i A(stra# Tulisan ini membahas tentang aparat negara dan aparat pemerintah dalam frame RUU Administrasi Pemerintahan. Pemerintah sebagai eksekutif memiliki peran untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat sedangkan administrasi negara sebagai organ birokrasi negara adalah alat negara yang menjalankan tugas negara, di antaranya menjalankan tugas pemerintahan. Berdasarkan hasil analisa bahwa pemerintah tidak sama dengan negara karenanya aparat negara tidak sama dengan aparat pemerintah. Rendahnya mutu pelayanan publik di Indonesia saat ini, salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya administrasi negara dan pemerintah dalam menjalankan fungsinya. etidakoptimalan itu disinyalir akibat ketidakjelasan pembedaan antara negara dan pemerintah, termasuk instansi mana yang disebut sebagai administrasi negara dan administrasi pemerintahan. ata un!i " #egara, Pemerintah A(stra)t This paper dis!usses the state apparatus and go$ernment offi!ials in the Administration bill frame. %o$ernment as the e&e!uti$e has a role to pro$ide publi! ser$i!es to the publi! while the administration of the state as an organ of state is a state bureau!ra!y that runs the state duties, in!luding duties of go$ernment. Based on the analysis that the go$ernment is not the same as the state apparatus thus not the same as go$ernment offi!ials. The low 'uality of publi! ser$i!es in Indonesia, one of whi!h is not optimal due to the administration of state and go$ernment in !arrying out its fun!tions. Unoptimalisation was allegedly due to la!k of !larity and distin!tion between the state go$ernment, in!luding agen!ies whi!h are referred to as the state administration and publi! administration. ey words " (tate, %o$ernment PENDAHULUAN Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Road MAP Reformasi Birokrasi 2010-201 !ang di"anangkan oleh kementerian penda!agunaan dan Reformasi Birokrasi adalah #entuk operasionalisasi %rand )esign Reformasi Birokrasi $%&RB' !ang dituangkan dalam Perpres (1 Tahun 2010) Road Map RB ini disusun dan dilaksanakan setiap * $lima' tahun sekali dan merupakan ren"ana rin"i pelaksanaan reformasi #irokrasi dari satu tahapan ke tahapan selan+utn!a selama lima tahun dengan sasaran per tahun !ang +elas) Ruang lingkup Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010 - 201 men"akup tiga hal, *ertama, penguatan Birokrasi Pemerintah untuk pemerintahan !ang #ersih dan #e#as --N, meningkatn!a kualitas pela!anan pu#lik kepada mas!arakat, dan meningkatn!a kapasitas dan akunta#ilitas kiner+a #irokrasi) Ked"a% tingkat pelaksanaan makro dan mikro) Tingkat pelaksanaan makro men!angkut pen!empurnaan regulasi nasional dalam upa!a pelaksanaan reformasi #irokrasi) .ementara tingkat pelaksanaan mikro men+alankan fungsi mana+erial, !aitu mendorong ke#i+akan-ke#i+akan ino/atif, mener+emahkan ke#i+akan makro, dan mengkoordinasikan $mendorong dan menga0al' pelaksanaan reformasi #irokrasi di tingkat -12 dan Pemda) Pada tingkat instansional $dise#ut tingkat pelaksanaan mikro' men!angkut implementasi ke#i+akan1program reformasi #irokrasi se#agaimana digariskan se"ara nasional dan men+adi #agian dari upa!a per"epatan reformasi #irokrasi pada masing-masing -12 dan Pemda) Keti+a% Program #erorientasi hasil $out!omes oriented programs', #aik pada tingkat makro dan mikro) Berdasarkan Ruang lingkup Road Map Reformasi #irokrasi terse#ut, Tanggal 2( Maret 2011 -omisi 33 &PR R3 melakukan dengar pendapat dengan -ementerian Negara Penda!agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2em#aga Administrasi Negara $2AN', Badan -epega0aian Negara $B-N' dan Arsip Nasional Repu#lik 3ndonesia $ANR3' mem#ahas tentang Ren"ana -er+a Pemerintah $R-P' tahun 2012 di -ementerian dan 2em#aga Negara terse#ut, -ementerian Negara Penda!agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui sekretaris -emenneg PAN 4 RB men+elaskan #ah0a Ren"ana program dan kegiatan untuk tahun 2012 dilakukan dengan fokus pena+aman dan per"epatan pelaksanaan reformasi #irokrasi !ang sistematis, men!eluruh dan komprehensif, diuraikan se"ara rin"i se#agai #erikut : Pertama% pelaksanaan reformasi #irokrasi nasional dilakukan melalui sosialisasi, asistensi, dan #im#ingan teknis %rand )esign dan Road *ap Reformasi Birokrasi, termasuk +uklak dan +uknisn!a, di tingkat pusat dan daerah, melaksanakan monitoring dan melakukan penilaian atas pelaksanaan reformasi #irokrasi !ang sedang #erlangsung di -ementerian12em#aga untuk pen!empurnaan ke#i+akan reformasi #irokrasi) Ked"a% Pela!anan Pu#lik dilakukan melalui kegiatan sosialisasi 55 Pela!anan Pu#lik $55 No)2* Tahun 2006' dan PP pelaksanaann!a, penilaian kiner+a pela!anan pu#lik pada pemerintah -a#1-ota15nit Pela!anan Pu#lik, pengem#angan penerapan one stop ser$i!e +,((-1 pela!anan terpadu satu pintu, pelaksanaan monitoring dan e/aluasi penerapan 3ndeks -epuasan Mas!arakat $3-M', dan mendorong peningkatan kualitas pela!anan Pu#lik melalui penerapan pedoman peningkatan kualitas pela!anan Pu#lik #er#asis partisipasi mas!arakat) Keti+a% kelem#agaan dan Tata 2aksana dilakukan melalui kegiatan sosialisasi ke#i+akan penataan kelem#agaan instansi pemerintah, pen!usunan Pedoman 5mum -elem#agaan 3nstansi 7ertikal, pen!usunan Pedoman 5mum -elem#agaan 5PT, penataan organisasi dan tata ker+a -ementerian Negara, 2em#aga Pemerintah Non .truktural, 2em#aga Non .truktural, dan organisasi !ang melaksanakan Pola Pengelolaan -euangan Badan 2a!anan 5mum $PP- B25', e/aluasi organisasi dan tata ker+a pemerintah daerah, sosialisasi ke#i+akan penataan tata laksana pemerintah, pen!usunan peraturan pelaksanaan 55 Administrasi Pemerintahan, pen!usunan peraturan pelaksanaan 55 tentang 8tika $-ode 8tik' Pen!elenggara Negara, monitoring dan e/aluasi pelaksanaan tata 2aksana di instansi pemerintah) Keem*at% .&M Aparatur dilakukan melalui kegiatan pen!usunan R55 .&M Aparatur Negara, pen!usunan ke#i+akan peningkatan ga+i1tun+angan PN.1TN31PO2R3, pen!usunan ke#i+akan tentang .istem Remunerasi .&M Aparatur Negara, sosialisasi ke#i+akan dan monitoring pelaksanaan ke#i+akan dalam setiap aspek mana+emen kepega0aian !ang men"akup seluruh aspek pem#inaan mulai dari peren"anaan, penetapan formasi, rekruitmen1seleksi, penempatan, diklat, promosi, remunerasi, penegakan disiplin serta peningkatan terti# administrasi kepega0aian) Ke$ima% Penga0asan dan Akunta#ilitas Aparatur dilakukan melalui kegiatan pen!usunan R55 tentang Akunta#ilitas -iner+a Pen!elenggara Negara, sosialisasi sekaligus #im#ingan teknis terhadap penerapan .istem A-3P kepada instansi pemerintah pusat maupun daerah, e/aluasi sistem A-3P guna mendorong per#aikan kualitas implementasi sistem A-3P, men!usun ke#i+akan penerapan sistem A-3P, pengem#angan model per"ontohan Island of integrity, pen!usunan R55 tentang Pengendalian Pen!elenggaraan Administrasi Pemerintahan, Keenam% Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur -ementerian PAN dan RB) -egiatan pada program ini 9dalah peningkatan1pem#angunan1pengelolaan sarana dan prasarana dalam upa!a pemenuhan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi -ementerian PAN se"ara keseluruhan) Ket"j"% Program dukungan mana+emen dan pelaksanaan tugas teknis lainn!a adalah merupakan kegiatan rutin -emenneg PAN dan RB untuk mendukung pelaksanaan tugas internal antara lain: pengelolaan dan pem#inaan kepega0aian, operasional perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran, administrasi keuangan, peren"anaan dan penganggaran, kehumasan, penga0asan internal dan dukungan operasional lainn!a) Berdasarkan #utir ren"ana program dan kegiatan untuk tahun 2012 terse#ut, Pemerintah melalui -ementerian PAN dan RB akan memper"epat formulasi se+umlah peraturan perundang- undangan tertentu !ang men+adi le/erage $pengungkit' reformasi #irokrasi nasional) .etidakn!a, ada empat ran"angan undang-undang $R55' !akni R55 Administrasi Pemerintahan, R55 Aparatur .ipil Negara, R55 8tika Pen!elenggara Negara, dan R55 Tata ;u#ungan Pemerintahan dan agar reformasi #irokrasi dapat dirasakan segera, perlu ada inisiatif #erdampak #esar, mudah, "epat, dan tidak mem#utuhkan sum#er da!a #esar atau dengan kata lain <ui"k 0ins, dan sekiran!a <ui"k 0in ini men!entuh semua aspek #ukan han!a pemerintah Pusat tetapi turut dirasakan Pemerintah &aerah) Ran"angan 55 Administrasi Pemerintahan merupakan inisiatif pemerintah dan telah disusun se+ak 200) R55 terse#ut merupakan salah satu instrumen hukum untuk reformasi #irokrasi serta menutup peluang ter+adin!a korupsi, kolusi dan nepotisme) Ran"angan 55 ini, mengatur antara lain tentang ke0enangan administrasi pemerintahan, diskresi, dan prosedur administrasi pemerintahan dalam prosedur administrasi pemerintahan, di antaran!a mengatur tentang pe+a#at pemerintah) Pe+a#at diharuskan netral mem#uat keputusan pemerintahan !ang aki#atn!a mem#eratkan, pe+a#at 0a+i# mendengar pendapat dari pihak !ang #erkepentingan) 3ni adalah pers!aratan untuk reformasi #irokrasi) &engan demikian, mas!arakat mendapatkan kepastian hukum) Roh ran"angan 55 ini #ertu+uan untuk mem#atasi 0e0enang pe+a#at agar tidak disalahgunakan) Ran"angan 55 Administrasi Pemerintahan ini #ersifat strategis, Oleh karenan!a #ila kita menghendaki reformasi Birokrasi tentun!a kita harus pun!a 5ndang-undangn!a dan undang-undang terse#ut #ertu+uan untuk men"iptakan terti# pen!elenggaraan administrasi pemerintahan, kepastian hukum, men"egah ter+adin!a pen!alahgunaan 0e0enang, men+amin akunta#ilitas pe+a#at, mem#erikan perlindungan hukum kepada mas!arakat dan aparatur pemerintah, menerapkan asas-asas umum pemerintahan !ang #aik, dan mem#erikan pela!anan se#aik-#aikn!a kepada mas!arakat dan aparat #irokrasi pemerintahan di daerah dapat mengelola dan men!elenggarakan pela!anan pu#lik dengan le#ih #aik sesuai dengan ke#utuhan mas!arakatn!a) Tetapi alangkah gan+iln!a #ila ke0enangan !ang dilimpahkan ke pemerintah daerah tidak diiringi dengan peru#ahan Paradigma pemerintahan, termasuk mem#edakan antara negara dan pemerintah, hal ini mengaki#atkan perilaku aparatur negara di lingkungan #irokrasi masih menempatkan dirin!a untuk dila!ani #ukann!a untuk mela!ani) Padahal pemerintah seharusn!a mela!ani #ukan dila!ani) .eharusn!a, dalam era demokratisasi dan desentralisasi saat ini, seluruh perangkat #irokrasi, perlu men!adari #ah0a pela!anan #erarti pula semangat penga#dian !ang mengutamakan efisiensi dan ke#erhasilan #angsa dalam mem#angun, !ang dimanifestasikan antara lain dalam perilaku =melayani, bukan dilayani=, .mendorong, bukan menghambat., .mempermudah, bukan mempersulit=, =sederhana, bukan berbelit/belit=, .terbuka untuk setiap orang, bukan hanya untuk segelintir orang >' Telah di+elaskan dalam 5ndang-undang No) 2* tahun 2006 tentang pela!anan pu#lik #ah0a untuk mendapatkan pela!anan pu#lik #erkualitas, sudah sepatutn!a pemerintah mereformasi paradigma pela!anan pu#lik terse#ut) Reformasi paradigma pela!anan pu#lik ini adalah penggeseran pola pen!elenggaraan pela!anan pu#lik dari !ang semula #erorientasi pemerintah se#agai pen!edia, men+adi pela!an !ang #erorientasi kepada ke#utuhan mas!arakat se#agai pengguna) &engan #egitu, tak ada pintu masuk alternatif untuk memulai per#aikan pela!anan pu#lik selain sesegera mungkin mendengarkan suara pu#lik itu sendiri) 3nilah !ang akan men+adi +alan #agi peningkatan partisipasi mas!arakat di #idang pela!anan pu#lik) ;ingga sekarang ini kualitas pela!anan pu#lik masih di0arnai oleh pela!anan !ang sulit untuk diakses, prosedur !ang #er#elit-#elit ketika harus mengurus suatu peri+inan tertentu, #ia!a !ang tidak +elas serta ter+adin!a praktek pungutan liar $pungli', merupakan indikator rendahn!a kualitas pela!anan pu#lik di 3ndonesia) &i mana hal ini +uga se#agai aki#at dari #er#agai permasalahan pela!anan pu#lik !ang #elum dirasakan oleh rak!at) &i samping itu, ada ke"enderungan adan!a ketidakadilan dalam pela!anan pu#lik di mana mas!arakat !ang tergolong miskin akan sulit mendapatkan pela!anan) .e#alikn!a, #agi mereka !ang memiliki ?uang?, dengan sangat mudah mendapatkan segala !ang diinginkan) 5ntuk itu, apa#ila ketidakmerataan dan ketidakadilan ini terus-menerus ter+adi, maka pela!anan !ang #erpihak ini akan memun"ulkan potensi !ang #ersifat #er#aha!a dalam kehidupan #er#angsa) Potensi ini antara lain ter+adin!a disintegrasi #angsa, per#edaan !ang le#ar antar !ang ka!a dan miskin dalam konteks pela!anan, peningkatan ekonomi !ang lam#an dan pada tahapan tertentu dapat meledak dan merugikan #angsa 3ndonesia se"ara keseluruhan) .elain itu +uga terdapat ke"enderungan di #er#agai instansi pemerintah pusat !ang enggan men!erahkan ke0enangan !ang le#ih #esar kepada daerah otonom, aki#atn!a pela!anan pu#lik men+adi tidak efektif, efesien dan ekonomis, dan tidak menutup kemungkinan unit-unit pela!anan "enderung tidak memiliki responsi#ilitas, responsi/itas, dan tidak representatif sesuai dengan tuntutan mas!arakat) Ban!ak "ontoh !ang dapat diidentifikasi, seperti pela!anan #idang pendidikan, kesehatan, transportasi, fasilitas sosial, dan #er#agai pela!anan di #idang +asa !ang dikelola pemerintah daerah #elum memuaskan mas!arakat, kalah #ersaing dengan pela!anan !ang dikelola oleh pihak s0asta) Norman @l!n $1660' 1 mengemukakan #ah0a pela!anan pu#lik !ang dikelola pemerintah se"ara hirarkhis "enderung #er"irikan o$er bureau!rati!, bloated, wasteful, dan under performing. Tetapi di#alik tu+uan mulia dari R55 Administrasi Pemerintahan dan 55 Pela!anan pu#lik terse#ut ini, kita masih perlu melihat kem#ali su#stansi !ang mem#erikan #an!ak pengertian !ang #er#eda antara negara dan pemerintah karna dengan mem#erikan pemaknaan !ang am#igu antara negara dan pemerintah mengaki#atkan #an!ak aspek !ang terganggu se"ara mekanistik) R"m"san masa$a Adapun rumusan masalah dalam tulisan ini adalah Apakah Perbedaaan mendasar antara aparat #egara dan Aparat Pemerintah 0 T"j"an Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan tu+uan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui per#edaan mendasar antara aparat negara dan aparat pemerintah TIN,AUAN PU&TAKA Ne+ara% Pemerinta dan *e$a-anan P"($i# Prof) Miriam Budiar+o $ 2006' 2 negara adalah organisasi !ang dalam satu 0ila!ah dapat melaksanakan kekuasaann!a se"ara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainn!a dan !ang dapat menetapkan tu+uan A tu+uan dari kehidupan #ersama itu).edangkan menurut ;)B 2aski $2006' C negara adalah suatu mas!arakat !ang diintegrasikan karena memiliki 0e0enang !ang #ersifat memaksa dan se"ara sah, le#ih agung daripada indi/idu atau kelompok !ang merupakan #agian dari mas!arakat itu) 8) 5ltre"ht $200('
Negara adalah suatu 0ila!ah di permukaan #umi !ang kekuasaann!a #aik politik, militer, ekonomi, sosial maupun #uda!an!a diatur oleh pemerintahan !ang #erada di 0ila!ah terse#ut) Negara #er#eda dengan #angsa) Bika negara ditandai adan!a pemerintahan, adan!a presiden dan rak!at) Adan!a peraturan dan undang-undang) Pemerintahan dapat didefenisikan se"ara luas dan sempit) &efenisi dalam arti luas adalah per#uatan memerintah !ang dilakukan oleh #adan legislatif, eksekutif, dan !udikatif di suatu negara dalam men"apai tu+uan Negara, dalam arti sempit : Pemerintahan adalah per#uatan memerintah !ang dilakukan oleh #adan eksekutif #eserta +a+arann!a dalam men"apai tu+uan negara) Menurut 8) 5tre"ht $200(' ada C pengertian dari pemerintahan : a) Pemerintahan adalah ga#ungan dari semua #adan kenegaraan !ang memiliki kekuasaan untuk memerintah $legislatif,8ksekutif, Dudikatif') #) Pemerintahan adalah ga#ungan #adan-#adan kenegaraan tertinggi !ang memiliki kekuasaan memerintah $Presiden, Ra+a, Dang dipertuan Agung') ") Pemerintahan dalam arti kepala negara $Presiden' #ersama ka#inetn!a) Pe$a-anan *"($i# Tugas utama dari setiap instansi pemerintahan adalah mem#erikan pela!anan atau men!elenggarakan pela!anan pu#lik agar ter0u+ud kese+ahteraan #agi rak!at $pu#li" 0elfare') Menurut Tampu#olon $2001' * pela!anan #erarti, 1,rang yang melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain, karena itu, seorang pelayan yang baik ialah 1 melayani, bukan dilayani 2. .e#agaimana, menurut Eeithaml dkk $200F' F pela!anan adalah 13!onomi! a!ti$ities whose output is not a physi!al produ!t or !onstru!tion, is generally !onsumed at the time it is produ!ed, and pro$ides added $alue in forms +su!h as !on$enien!e, amusement, timeliness, !omfort, or health- that are essentially ingtangible !on!erns of its firts pur!haser-. .e#agaimana telah di+elaskan pengertian pela!anan dan pengertian pu#lik di atas, maka dalam praktekn!a, pela!anan pu#lik sangat /ariatif dan tergantung dari perkem#angan dan kemampuan mas!arakat) 3stilah-istilah pela!anan dan pu#lik itulah mem#erikan dasar pengertian terhadap pela!anan pu#lik) %a#riel Roth $1661' F 1any ser$i!e a$ailable to the publi! whether pro$ided publi!ly +as a museum- or pri$ately +as is a restaurant meal-2. An! ser/i"e menurut Roth mengandung arti #erkaitan dengan #arang dan +asa dalam pela!anan) Pela!anan pu#lik !ang dimaksud adalah segala #entuk kegiatan pela!anan !ang dilakukan oleh suatu organisasi atau indi/idu dalam #entuk #arang, +asa kepada mas!arakat #aik se"ara indi/idu maupun kelompok atau organisasi)&i era otonomi daerah saat ini, seharusn!a pela!anan pu#lik men+adi le#ih responsif terhadap kepentingan pu#lik, di mana paradigma pela!anan pu#lik #eralih dari pela!anan !ang sifatn!a sentralistik ke pela!anan !ang le#ih mem#erikan fokus pada pengelolaan !ang #erorientasi kepuasan pelanggan +!ustomer/dri$en go$ernment- dengan "iri- "iri : $a' 2e#ih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui #er#agai ke#i+akan !ang memfasilitasi #erkem#angn!a kondisi kondusif #agi kegiatan pela!anan kepada mas!arakat) $#' 2e#ih memfokuskan diri pada pem#erda!aan mas!arakat sehingga mas!arakat mempun!ai rasa memiliki !ang tinggi terhadap fasilitas-fasilitas pela!anan !ang telah di#angun #ersama) $"' Menerapkan sistem kompetisi dalam hal pen!ediaan pela!anan pu#lik tertentu sehingga mas!arakat memperoleh pela!anan !ang #erkualitas) $d' Terfokus pada pen"apaian /isi, misi, tu+uan dan sasaran !ang #erorientasi pada hasil +out!omes- sesuai dengan masukan !ang digunakan) $e' 2e#ih mengutamakan apa !ang diinginkan oleh mas!arakat) $f' Mem#eri akses kepada mas!arakat dan responsif terhadap pendapat dari mas!arakat tentang pela!anan !ang diteriman!a) $g' 2e#ih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pela!anan) $h' 2e#ih mengutamakan desetralisasi dalam pelaksanaan pela!anan $i' Menerapkan sistem pasar dalam mem#erikan pela!anan) Namun di lain pihak, pela!anan pu#lik +uga memiliki #e#erapa sifat antara lain :
Pada dasarn!a pemerintah telah melakukan #er#agai upa!a agar menghasilkan pela!anan !ang le#ih "epat, tepat, manusia0i, murah, tidak diskriminatif, dan transparan) .elain itu, pemerintah +uga sedang men!usun ran"angan undang - undang tentang pela!anan pu#lik !ang isin!a akan memuat standar pela!anan minimum) Namun, upa!a-upa!a !ang telah ditempuh oleh pemerintah nampakn!a #elum optimal) .alah satu indikator !ang dapat dilihat dari fenomena ini adalah pada fungsi pela!anan pu#lik !ang #an!ak dikenal dengan sifat #irokratis dan #an!ak mendapat keluhan dari mas!arakat karena masih #elum memperhatikan kepentingan mas!arakat penggunan!a) -emudian, pengelola pela!anan pu#lik "enderung le#ih #ersifat direktif !ang han!a memperhatikan1mengutamakan kepentingan pimpinan1organisasin!a sa+a) Mas!arakat se#agai pengguna seperti tidak memiliki kemampuan apapun untuk #erkreasi, suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus tunduk kepada pengelolan!a) .eharusn!a, pela!anan pu#lik dikelola dengan paradigma !ang #ersifat supportif di mana le#ih memfokuskan diri kepada kepentingan mas!arakatn!a, pengelola pela!anan harus mampu #ersikap men+adi pela!an !ang sadar untuk mela!ani dan #ukan dila!ani) Menurut hasil sur/e! !ang dilakukan 5%M pada tahun 2002, se"ara umum stakeholders menilai #ah0a kualitas pela!anan pu#lik mengalami per#aikan setelah di#erlakukann!a otonomi daerah: namun, dilihat dari sisi efisiensi dan efekti/itas, responsi/itas, kesamaan perlakuan $tidak diskriminatif' masih +auh dari !ang diharapkan dan masih memiliki #er#agai kelemahan) Berkaitan dengan hal-hal terse#ut, memang sangat disadari #ah0a pela!anan pu#lik masih memiliki #er#agai kelemahan, antara lain Mohammad, $200C' G H urang responsif. -ondisi ini ter+adi pada hampir semua tingkatan unsur pela!anan, mulai pada tingkatan petugas pela!anan $front line' sampai dengan tingkatan penanggung+a0a# instansi) Respon terhadap #er#agai keluhan, aspirasi, maupun harapan mas!arakat seringkali lam#at atau #ahkan dia#aikan sama sekali) H urang informatif) Ber#agai informasi !ang seharusn!a disampaikan kepada mas!arakat, lam#at atau #ahkan tidak sampai kepada mas!arakat) H urang a!!essible) Ber#agai unit pelaksana pela!anan terletak +auh dari +angkauan mas!arakat, sehingga men!ulitkan #agi mereka !ang memerlukan pela!anan terse#ut) H urang koordinasi) Ber#agai unit pela!anan !ang terkait satu dengan lainn!a sangat kurang #erkoordinasi) Aki#atn!a, sering ter+adi tumpang tindih ataupun pertentangan ke#i+akan antara satu instansi pela!anan dengan instansi pela!anan lain !ang terkait) H Birokratis) Pela!anan $khususn!a pela!anan peri+inan' pada umumn!a dilakukan dengan melalui proses !ang terdiri dari #er#agai le/el, sehingga men!e#a#kan pen!elesaian pela!anan !ang terlalu lama) &alam kaitan dengan pen!elesaian masalah pela!anan, kemungkinan staf pela!anan +front line staff- untuk dapat men!elesaikan masalah sangat ke"il, dan di lain pihak kemungkinan mas!arakat untuk #ertemu dengan penanggung+a0a# pela!anan, dalam rangka men!elesaikan masalah !ang ter+adi ketika pela!anan di#erikan, +uga sangat sulit) Aki#atn!a, #er#agai masalah pela!anan memerlukan 0aktu !ang lama untuk diselesaikan) H urang mau mendengar keluhan4saran4aspirasi masyarakat) Pada umumn!a aparat pela!anan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhan1saran1aspirasi dari mas!arakat) Aki#atn!a, pela!anan dilaksanakan dengan apa adan!a, tanpa ada per#aikan dari 0aktu ke 0aktu) H Inefisien) Ber#agai pers!aratan !ang diperlukan $khususn!a dalam pela!anan peri+inan' seringkali tidak rele/an dengan pela!anan !ang di#erikan) .ementara itu, dari sisi kelem#agaan, kelemahan utama terletak pada desain organisasi !ang tidak diran"ang khusus dalam rangka pem#erian pela!anan kepada mas!arakat, penuh dengan hirarki !ang mem#uat pela!anan men+adi #er#elit-#elit $#irokratis', dan tidak terkoordinasi) -e"enderungan untuk melaksanakan dua fungsi sekaligus, fungsi pengaturan dan fungsi pen!elenggaraan, masih sangat kental dilakukan oleh pemerintah, !ang +uga men!e#a#kan pela!anan pu#lik men+adi tidak efisien Mohamad, $200C') Terkait dengan itu, #er#agai pela!anan pu#lik !ang disediakan oleh pemerintah terse#ut masih menim#ulkan persoalan) -arakteristik pela!anan pemerintah !ang se#agian #esar #ersifat monopoli sehingga tidak menghadapi permasalahan persaingan pasar men+adikan lemahn!a perhatian pengelola pela!anan pu#lik akan pen!ediaan pela!anan !ang #erkualitas) 2e#ih #uruk lagi kondisi ini men+adikan se#agian pengelola pela!anan memanfaatkan untuk mengam#il keuntungan pri#adi, dan "enderung mempersulit prosedur pela!anann!a) Aki#at permasalahan terse#ut, "itra #uruk pada pengelolaan pela!anan pu#lik masih melekat sampai saat ini sehingga tidak ada keper"a!aan mas!arakat pada pengelola pela!anan) -en!ataan ini merupakan tantangan !ang harus segera diatasi terle#ih pada era persaingan #e#as pada saat ini) Profesionalitas dalam pengelolaan pela!anan pu#lik dan pengem#alian keper"a!aan mas!arakat kepada pemerintah harus di0u+udkan) .elain itu, terdapat empat gap !ang perlu diperhatikan dalam setiap pela!anan pu#lik, $Parasuraman, 16(*' ( !aitu : $1' -esen+angan antara +asa !ang dipersepsikan oleh mana+emen dengan +asa !ang diharapkan oleh konsumen $2' Persepsi mana+emen terhadap harapan konsumen dengan apa !ang ditangkap oleh #a0ahan1 pega0ain!a) $C' -onsep pela!anan !ang dimengerti oleh pega0ai dengan komunikasi dan aktifitasn!a dalam mem#erikan pela!anan kepada konsumen) $' Tindakan dari pem#eri la!anan dengan +asa !ang dipersepsikan oleh konsumen) Bagaimana kesen+angan pela!anan terse#ut dapat dilihat pada model #erikut ini) %am#ar 1) .er/i"e %ap (umber" Parasuraman, 5678 Berdasarkan model di atas, maka persoalan pela!anan #ukan sa+a tanggung +a0a# dari pega0ai terdepan $front liner saja' melainkan +uga merupakan tanggung +a0a# dari pimpinan instansi dan +uga seluruh pega0ai lainn!a) &alam hal ini, #uda!a perusahaan merupakan hal !ang +uga men+adi faktor penentu dalam mem#erikan pela!anan prima kepada pelanggan) 5ntuk le#ih +elas tentang gam#ar di atas, dapat diuraikan se#agai #erikut: %ap-1) Merupakan kesen+angan !ang ter+adi antara harapan mas!arakat dengan apa !ang dipikirkan oleh pimpinan instansi pem#eri la!anan pu#lik) Misaln!a, pimpinan #erpikir #ah0a 0aktu persetu+uan suatu dokumen paling telat adalah 2 hari sedangkan mas!arakat #erharap tidak le#ih dari 2 +am) %ap-2) Merupakan kesen+angan !ang ter+adi antara apa !ang dipikirkan oleh pimpinan instansi terhadap harapan pu#lik dengan spesifikasi dari kualitas pela!anan !ang di#erikan) &alam hal ini apakah pimpinan lem#aga terkait telah memiliki se#uah standar dalam pela!anan, +ika sudah apakah standar-standar terse#ut sudah sesuai dengan apa !ang diharapkan oleh mas!arakat) %ap-C) Ter+adi tatkala penghantaran1 pem#erian pela!anan $ser$i!e deli$ery' dengan apa !ang tertuang dalam spesifikasi standar pela!anan !ang ada) %ap-) Merupakan persoalan komunikasi !ang ter+adi tatkala +an+i pemerintah kepada mas!arakat tidak sesuai dengan apa !ang di#erikan) Be#erapa pengalaman men!e#utkan #ah0a pen!e#a# dari mun"uln!a gap keempat ini dise#a#kan oleh persoalan koordinasi internal organisasi itu sendiri) &engan melihat masih #urukn!a kiner+a pela!anan pu#lik di negara kita ini, kiran!a harus di"arikan +alan keluar !ang ter#aik antara lain dengan memperhatikan gap- gap1kesen+angan-kesen+angan terse#ut di atas sehingga permasalahan-permasalahan terse#ut di atas dapat diminimalisir: sehingga ke depan, kiner+a pela!anan pu#lik diharapkan dapat memenuhi keinginan mas!arakat !aitu ter"iptan!a pela!anan pu#lik !ang prima) HA&IL ANALI&A 5ndang-5ndang &asar $55&' 16* dengan tegas men!atakan #ah0a fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara) Pern!ataan ini dioperasionalkan dalam 55 Tentang .istem Baminan .osial !ang men!atakan #antuan iuran di#a!ar oleh pemerintah #agi fakir miskin dan orang tidak mampu se#agai peserta program +aminan sosial) Bagi se#agian #esar orang 3ndonesia, #un!i dua aturan itu n!aris tak ada per#edaan) Bah0a tugas negara adalah melindungi dan tugas pemerintah adalah men+alankan tanggung +a0a# negara) Artin!a, se#agai pemerintah dengan siapa pun presiden, perlindungan fakir miskin dan anak terlantar harus tetap dilakukan) Tetapi, ada per#edaan sangat su#stansial antara kata negara dan pemerintah) Apa +adin!a +ika pemerintah mengatakan, tak ada dana untuk perlindungan terse#ut seperti diamanatkan 55& 16*) Apa konsekuensi +ika tidak mengu"urkan dana terse#utI Atau apa !ang ter+adi +ika dana terse#ut disalurkan, tetapi diselipkan dengan tu+uan politik tertentu pemerintah seperti men+elang pemilihan umum dengan alasan keter#atasan danaI ;ampir semua men+a0a# negara sama sa+a dengan pemerintah) Badi +ika dana negara tak ada maka pemerintah tidak perlu memenuhi aturan untuk melindungi fakir miskin terse#ut Ber#eda dengan Berman, se#agai negara sosial, #antuan merupakan hak 0arga negara dan negara #ertanggung +a0a# akan hal itu) Menurut 55 Baminan .osial Berman $Pasal 6G sampai dengan Pasal 100', pem#a!ar iuran adalah negara dan tidak tergantung pada pemerintah !ang #erkuasa) 7olume #antuan sosial setiap tahun sudah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belan+a Negara Berman) Pemerintah #ertugas mengisi kas negara dan pemerintah +uga tidak #isa #erkilah #ah0a tidak ada dana iuran sosial terse#ut) .ementara itu, administrasi negara #ergerak se"ara otonom mem#a!arkan #antuan iuran kepada fakir miskin, tanpa harus menanti perintah pemerintah) Adapun #antuan iuran kepada fakir miskin oleh negara han!a dapat dihentikan le0at 55 !ang disetu+ui parlemen) -onsekuensi lain, kaum fakir miskin dapat menggugat administrasi negara, +ika hak mereka tidak dilaksanakan) Baminan sosial !ang diuraikan diatas adalah satu dari sekian "ontoh untuk mem#edakan tugas pemerintah dan negara) .e#uah pertan!aan menggelitik +uga adalah #agaimana se#enarn!a status dan posisi pega0ai negeri sipil $PN.' di 3ndonesia) Pela!an pu#lik, a#di negara ataukah pelaksana administrasi pemerintahan I .er/a$t"n+s0er1arens+eset2 ( UU Prosed"r Administrasi Ne+ara ,erman ! &emikian +uga #antuan kepada organisasi politik atau organisasi kemas!arakatan) &i 3ndonesia, sangat #an!ak "ontoh keran"uan terse#ut) Mungkin terlalu #erle#ihan +ika 3ndonesia di#andingkan dengan Berman !ang mempun!ai sistem, dasar negara #er#eda dan per#edaan +uga terlihat pada #entuk pemerintahan !ang #er#eda) Argumentasi ini tidak #eralasan karena salah satu Ran"angan 5ndang-undang $R55' Administrasi Pemerintahan !ang saat ini tengah disiapkan -ementerian Penda!agunaan Aparatur Negara $PAN' 3ndonesia, +ustru se#agian #esarn!a memiliki kemiripan dengan 55 Prosedur Administrasi Negara Berman $7er0altungs/erfahrensgesetJ') ini sangat menarik karena di Berman dikenal dengan administrasi negara dan #ukan pemerintah) Ter+emahan a0al R55 ini malah negara diartikan se#agai pemerintah) ini #isa mengaki#atkan am#igu karena tidak #isa mem#edakann!a se"ara +elas) Ban!ak hal mendasar !ang sangat #er#eda) Ada ratusan konsekuensi akan terkait dengan pelaksanaan 55 terse#ut di antaran!a posisi lem#aga pu#lik dan pela!an pu#lik $aparat negara dan pega0ai negeri sipil', posisi mas!arakat dalam prinsip ermessen !ang dalam sistem Berman #erarti mem#uka peluang partisipasi pu#lik dan sanksi #agi administrasi negara !ang lalai, serta !ang paling mendasar apakah sistem terse#ut sesuai dengan tata negara 3ndonesia) .elain itu, #agaimana keterkaitan R55 terse#ut dengan perangkat 55 lainn!a sehingga #enar-#enar mem#edakan pemerintah, negara dan 0arga negara) -erisauan diatas men+adi se#uah peker+aan #erat #agi 3ndonesia, khususn!a -ementerian PAN dan %essels"haft @uer Te"hnis"he Eusammenar#eit $Badan -er+a .ama Teknik1%TE' Berman untuk men!esuaikann!a dengan sistem di 3ndonesia) .e#uah peker+aan #esar !ang dilakukan, apalagi men!entuh reformasi #irokrasi !ang selama ini sulit di+amah) Atau dengan kata lain, +ika sistem ini diterapkan utuh maka !ang ter+adi adalah se#uah reformasi total atas sistem pemerintahan dan negara 3ndonesia) Tetapi #ukan 3ndonesia +ika tidak +ago dalam meramu #er#agai sistem !ang ada di dunia ini men+adi se#uah tatanan !ang sesuai dengan semangat 3ndonesia) Adopsi dan pen!esuaian dengan nilai-nilai khas 3ndonesia inilah !ang mem#uat sesuatu !ang mustahil, men+adi konsep #agus di atas kertas) Bagaimana pelaksanaann!a, itu nanti setelah ada #enturan dalam praktik) Bika -orea .elatan, Khina dan #ahkan Belanda mampu mengadopsi sistem Berman terse#ut, tentu 3ndonesia pasti le#ih mampu untuk itu) Meskipun R55 itu +uga disempurnakan dengan sistem A. $Administrati/e Pro"edure A"t' dan sistem Belanda $%eneral Administrati/e A"t1Algemeene Let Bestuurrre"ht' ran"angan terse#ut masih sangat ter#uka untuk di#ahas se"ara kritis lagi) &"m(er H"#"m Tidak #er#eda dengan negara 3ndonesia, Berman +uga mengenal tata urutan perundangan) Adapun tata urutan terse#ut dapat kita lihat pada ta#el #erikut : Ta#el 2) Tata 5rutan Perundangan 3ndonesia Berman 55& 16* TAP MPR 5ndang-undang)Perpu Peraturan Pemerintah -eppres Peraturan pelaksanaan #a0ahan lainn!a $ -epmen,Permen, Perda,Per#up, Per0ako ' Peraturan peraturan uni eropa %rundgesetJ $55&' 55 Negara @ederal $pusat' Peraturan-peraturan negara federal $pusat' 55& Negara #agian $ &aerah ' 55 Negara Bagian $ &aerah ' Peraturan peraturan negara #agian ;ukum Otonomi Bila disandingkan R55 Administrasi Pemerintahan 3ndonesia dengan Berman !ang memiliki 55 Prosedur Administrasi Negara, maka tata urutan perundangan akan tergam#arkan se#agai #erikut : %am#ar 2) 3ndonesian dan Berman 8ksekutif Peno$a#an Biro#rat Persoalan tern!ata tidak sa+a terkait dengan isi R55 terse#ut) .e+umlah kesulitan pun dialami #erupa penolakan se+umlah kalangan #irokrat karena menilai R55 itu menggerogoti kekuasaann!a) Lalau di sisi lain, se+umlah PN. di tingkat #a0ah merasa le#ih aman, +ika ada INDONESIA EKSEKUTIF Pemerintah Peraturan Pemerintah Keppres SK Menteri Perintah Teknis Petunjuk Atasan Administrasi Pemerintahan JERMAN EKSEKUTIF Pemerintah Peraturan Pemerintah SK Menteri Perintah Teknis Petunjuk Atasan ( Aturan Interna ! Administrasi Ne"ara Instansi Pemerintahan AKTI#ITAS KE$UAR Peraturan Pemerintah Keppres SK Menteri Perintah atasan Petunjuk teknis AKTI#ITAS KE$UAR UU Pr%sedur Administrasi Ne"ara Pihak Keuar ( Pu&ik'indi(idu )ar"a ne"ara ! aturan !ang +elas sehingga tugas, ke0a+i#an dan hak mereka men+adi pasti) .alah satu sum#er konflik di tingkat #irokrasi, terkait +a#atan karir dan politis !ang #erdampak pada kiner+a lem#aga itu) 3nstansi negara se#agai pelaku administrasi negara di 3ndonesia men!atu dengan pemerintah) .e#alikn!a, instansi negara Berman, #ukan aparat pemerintah dan #ertindak otonom) 3nstansi negara Berman adalah pengeksekusi 55) -ritik dan masukan atas pen!usunan R55 terse#ut dari mas!arakat #oleh dikatakan masih sangat minim karena isu ini sepertin!a kurang #an!ak diminati) ;an!a #e#erapa kalangan seperti -oalisi Mas!arakat untuk Penga0asan Pemerintahan !ang Baik dan Bersih $-om0as PBB' serta Pusat .tudi ;ukum dan -e#i+akan 3ndonesia $P.;-') .ekalipun harus diakui tidak mudah mengangkat 0a"ana pemerintah dan negara ini karena #elum disadari sepenuhn!a peran dan pentingn!a #agi pela!anan pu#lik) Padahal, +ika #ela+ar dari negara 8ropa lainn!a, atau khususn!a Berman, +ustru masalah ini mendapat perhatian pu#lik) &isini terlihat se+auh mana pu#lik kritis akan hakn!a tetapi +uga se"ara penuh melaksanakan ke0a+i#ann!a) Ban!ak sekali !ang harus dikritisi dalam R55 ini untuk memperkuat posisi mas!arakat dihadapan pemerintah) La"ana ini terlihat sepele, tetapi mempun!ai dampak !ang sangat luas dan terkait dengan aspek- aspek pu#lik lainn!a) 3ndonesia selalu dirundung persoalan dalam kaitan pemerintah dan mas!arakat, negara dan 0argan!a, lem#aga dan pela!anan pu#lik, dan masih se+enisn!a, tetapi tidak pernah +elas peme"ahann!a) -e0a+i#an negara seakan-akan diselamatkan sang presiden) Aparat #irokrasi seakan-akan le#ih menga#di kepada pemerintah daripada rak!at dan pu#lik seolah-olah men+adi 0arga negara kelas dua di negerin!a sendiri) Mengu#ah hal-hal terse#ut se"ara drastis tentu akan mengu#ah #entuk negara 3ndonesia !ang ?#ertentangan? dengan 55& 16*, termasuk hasil amandemen terakhir) Tetapi #ukankah reformasi saat ini #elum tuntasI &i sisi lain, pemahaman !ang minim atas kondisi negara lain, men!e#a#kan 3ndonesia selalu memandang se#elah mata per#edaan terse#ut) -asus 2 0arga Papua pen"ari suaka di Australia, pada dasarn!a adalah perintah 55 3migrasi dimana Pemerintahan Bohn ;o0ard pun harus tunduk pada aturan terse#ut) -e"uali parlemen akan mere/isi 55 3migrasi Australia) .u#sidi !ang #egitu #esar kepada petani dan pertanian di negara-negara 5ni 8ropa !ang sangat mem#eratkan negara-negara #erkem#ang pun hampir mirip) 2epas dari protes #an!ak pihak, negara #ertanggung +a0a# dengan 55 su#sidi dan pemerintahan !ang dipimpin siapa pun harus melaksanakann!a) 2ain haln!a +ika 55 itu dire/isi) Bika #enar demikian, maka #etapa #an!ak hak 0arga negara di 3ndonesia !ang digariskan dalam 55& 16* men+adi ken!ataan) &emikian +uga se#alikn!a, 0arga negara pun tidak lagi sekadar menuntut, tetapi melaksanakan #an!ak ke0a+i#ann!a terle#ih dahulu) Pemerinta ("#an$a ne+ara &i Berman, dan negara-negara ma+u, itu di#edakan antara aparat negara dan aparat pemerintahan, aparat negara tidaklah menga#di kepada Pemerintahan, tetapi kepada 5ndang- undang) .ementara !ang dimaksud aparat pemerintahan, ialah lem#aga #irokrasi !ang laJim dise#ut pega0ai negeri sipil) .ehingga, aparat Negara, #ukan tak mungkin #erpihak kepada pu#lik) Apa pentingn!a mem#i"arakan soal Pemerintah #ukan Negara ituI Tak lain tak #ukan, karena saat ini pemerintah dan legislatif tengah men!iapkan draft Ran"angan 5ndang-undang $R55' Administrasi Pemerintahan) Meski mem#a0a semangat peru#ahan, tapi su#stansin!a masih sama, !akni #elum memisahkan antara Pemerintah dengan Negara) Apa aki#atn!aI hak- hak sipil 0arga negera dapat disingkirkan oleh aparat pemerintah) -arena !ang menentang pemerintah langsung dianggap menentang Negara) Badi, R55 Administrasi Pemerintahan itu #akal memasung hak pu#lik I Mungkin tidak, mungkin +uga i!a) &alam sistem demokrasi, pemerintah merupakan pela!an mas!arakat, #ukan pela!an negara itu sendiri) -arena itu, tak ada alasan bagi pemerintah untuk memonopoli kehidupan masyarakat) Pikiran ini memang #ukan hal #aru) -hususn!a men!angkut pem#ahasan 9erwaltungs$erfahrensgeset: $5ndang-5ndang Prosedur Administrasi Negara' !ang #erlaku di Berman, .e#agai pelaku administrasi negara, instansi negara di 3ndonesia men!atu dengan pemerintah) &i 3ndonesia han!a dikenal instansi pemerintah se#agai aparat pemerintah) .e#alikn!a, instansi negara Berman, #ukan aparat pemerintah, dan dapat #erakti/itas otonom) &i +elaskan #ah0a istilah die staatli!hen Behoerden $instansi Negara' merupakan organ negara pengelola administrasi negara !ang #er0enang mengurusi pu#lik) Namun, karena instansi negara dalam -ementerian PAN diperda!a men+adi instansi pemerintah, ter+emahan 9erwaltungs$erfahrensgeset: men+adi R55 Administrasi Pemerintahan) Biro#rasi ("#an (a/aan *emerinta Birokrasi #ukan merupakan #a0ahan atau kepan+angan tangan pemerintah melainkan alat negara !ang perlu memiliki aturan perundang - undangan tersendiri) &engan adan!a Ran"angan 5ndang-5ndang Administrasi Pemerintahan $R55 AP' !ang sedang digodok oleh pemerintah saat ini mengarah ke sana, R55 AP telah di#ahas oleh pemerintah se+ak 200) &raf R55 AP ter#aru per @e#ruari 200G) &PR dika#arkan akan segera merespon R55 AP itu untuk segera di#ahas, +uga ditemukan adan!a ren"ana dari pemerintah untuk +uga mengu#ah 55 !ang mengatur tentang pega0ai negeri sipil agar dalam praktekn!a PN. tidak lagi men+adi aparat pemerintah tetapi aparat negara atau aparat pu#lik) Relasi antara #irokrasi dan eksekutif harus diatur sedemikian rupa sehingga #irokrasi men+adi sungguh-sungguh #eker+a se#agai a#di negara dan #ukan se#agai a#di kekuasaan) Politik birokrasi adalah politik kenegaraan, bukan politik kekuasaan, Pemerintah se#agai salah satu "a#ang kekuasaan dalam konsep trias politika dikenal dengan istilah eksekutif) Lila!ah ini meliputi Presiden dan Lakil Presiden !ang dipilih melalui Pemilu, termasuk menteri ka#inet dan staf di lingkungan kepresidenan dan kementerian) .edangkan administrasi negara se#agai organ #irokrasi negara adalah alat negara !ang men+alankan tugas negara, di antaran!a men+alankan tugas pemerintahan) ?Pemikiran ini mengasumsikan #ah0a pemerintah tidak sama dengan negara karenan!a aparat negara tidak sama dengan aparat pemerintah) R55 Administrasi Pemerintahan !ang drafn!a saat ini #eredar di mas!arakat mirip dengan 55 Prosedur Administrasi Negara Berman) &alam praktekn!a di Berman, aparat negara di sana #enar-#enar #erfungsi se#agai aparat pu#lik #ukan #a0ahan pemerintah) ? Pemerintah #oleh #erganti, tetapi aparat negara tetap men+alankan fungsi sesuai undang-undang, #ukan #erdasarkan kekuasaan,> &alam sistem #irokrasi di Berman dikenal empat lapisan kepega0aian #irokrasi !akni pega0ai negeri sipil !ang merupakan 0arga negara Berman dan atau 5ni 8ropa, pega0ai pu#lik !ang #isa diisi oleh orang asing, pega0ai honorer, dan pega0ai kontrak) ?Mereka ini memegang +a#atan profesional, pem#edaan fungsi aparat negara dan pemerintah itu ter#ukti memper"epat dan mempermudah pela!anan pu#lik karena aparat negara #enar-#enar #erfungsi se#agai pengeksekusi undang-undang) &alam pem#uatan surat i+in tinggal, misaln!a, penandatanganan #erkas tak selalu harus dilakukan oleh pe+a#at tertinggi, tetapi #isa dilakukan oleh pega0ai !ang memiliki kualifikasi #erdasarkan undang-undang) efekti/itas itu #isa ter"ipta karena di Berman, setelah ada undang-undang, di #a0ahn!a langsung ada petun+uk teknis pelaksanaan !ang rin"i se#agai panduan #agi pega0ai !ang akan men+alankan fungsi masing- masing) ?Badi tidak ada peraturan pemerintah $PP' dan se#again!a itu) Rendahn!a mutu pela!anan pu#lik di 3ndonesia saat ini, salah satun!a dise#a#kan oleh tidak optimaln!a administrasi negara dan pemerintah dalam men+alankan fungsin!a) ?-etidakoptimalan itu disin!alir aki#at ketidak+elasan pem#edaan antara negara dan pemerintah, termasuk instansi mana !ang dise#ut se#agai administrasi negara dan administrasi pemerintahan) -ita harus paham +uga #ah0a negara memiliki #e#erapa kelengkapan !ang dikenal dalam a+aran trias politi"an!a) Montes<ui, dimana sesuai fungsin!a eksekutif !ang selalu identik dengan #irokrasi terse#ut adalah alat pemerintahan dalam men"apai tu+uan nasional) perlu diingat #ah0a #irokrasi adalah konsep dan #ukan se#agai institusi) #irokrasi se#agai institusi itu dalam tata pemerintahan adalah pelem#agaan ker+a !ang dilaksanakan oleh seluruh komponen trias politi"a terse#ut termasuk ker+a eksekutif, legislatif dan !udikatif) Pe+a/ai Ne+eri ata" Pe+a/ai N+eri ? &i dalam 8ra Reformasi ini kita tidak #oleh lupa #ah0a ada +utaan pega0ai negeri !ang +u+ur $atau ingin +u+ur' dan peduli mengenai tugasn!a dan rak!at) Mereka sedang =ngeri= sekarang karena mereka melihat #ah0a #ia!a hidup semakin naik 0alapun kese+ahteraann!a tetap kurang) Ada dua ma"am koruptor, =Korruption #! need, and "orruption #! greedM= $-orupsi karena perlu, dan korupsi karena rakus') Memang, !ang ma"am kedua $greed', seharusn!a dihukum se#erat mungkin dan keka!aann!a dikem#alikan ke negaran!a, karena mereka #ertanggung +a0a# untuk keadaan negara kita sekarang dan moral #angsa) Mereka +uga sekalian merusak dan memalukan nama dan image instansi pega0ai negeri di mata rak!at) Mereka +uga mulai =ngeri= sekarang karena takut harus mem#a!ar utang dosa - dosan!a) !ang penting sekarang selain koruptor rakus dihukum, kita +uga harus men+aga #ah0a mereka !ang +u+ur dan !ang =melakukan korupsi karena need=, tetapi ingin +u+ur, didukung supa!a dapat memper#aiki perann!a se#agai pela!an mas!arakat, dengan kese+ahteraan !ang "ukup sehingga =need= tidak dapat digunakan se#agai alasan lagi) Tatanan organisasi kepega0aian harus di#e#askan dari kepentingan politik sempit) .elain itu, Pega0ai negeri dituntut #ersikap netral dan adil di hadapan #er#agai kepentingan politik !ang #er#eda-#eda dalam mas!arakat !ang dila!ani) sekalipun dalam kedudukan se#agai pamong pra+a melekat status kepega0aian negeri, tetapi tidaklah serta merta pamong pra+a harus diartikan sekadar se#agai aparat pemerintah) "Pegawai negeri bukanlah pegawai pemerintah, melainkan pegawai Negara) Pasal C 5ndang-undang tentang Pokok-pokok -epega0aian #ahkan dengan tegas men!atakan #ah0a pega0ai negeri adalah unsur aparatur negara, a#di negara dan a#di mas!arakat) .tatus dan kedudukan terse#ut perlu diingat karena pen!empitan pengertian pega0ai negeri se#agai aparat atau a#di pemerintah seperti di masa lalu pada akhirn!a han!a mereduksi fungsi dan peran pega0ai negeri serta melarutkann!a dalam kan"ah kepentingan politik !ang sempit) =.ementara itu, se#agai aparat dan a#di negara, pega0ai negeri, termasuk pamong pra+a, pada dasarn!a dituntut menga#di kepada mas!arakat dan kepada Negara se#agai a#di dan pela!an mas!arakat !ang sangat ma+emuk, pega0ai negeri $termasuk pamong pra+a' dituntut #erlaku men+adi pamong !ang menga!omi seluruh mas!arakat) KE&IMPULAN 1) Rendahn!a mutu pela!anan pu#lik di 3ndonesia saat ini, salah satun!a dise#a#kan oleh tidak optimaln!a administrasi negara dan pemerintah dalam men+alankan fungsin!a) ?-etidakoptimalan itu disin!alir aki#at ketidak+elasan pem#edaan antara negara dan pemerintah, termasuk instansi mana !ang dise#ut se#agai administrasi negara dan administrasi pemerintahan) 2) Administrasi negara se#agai organ #irokrasi negara adalah alat negara !ang men+alankan tugas negara, di antaran!a men+alankan tugas pemerintahan) ?Pemikiran ini mengasumsikan #ah0a pemerintah tidak sama dengan negara karenan!a aparat negara tidak sama dengan aparat pemerintah) C) Pem#edaan fungsi aparat negara dan pemerintah itu ter#ukti memper"epat dan mempermudah pela!anan pu#lik karena aparat negara #enar-#enar #erfungsi se#agai pengeksekusi undang- undang) DAFTAR PU&TAKA Amin 3#rahim ? Pokok-pokok administrasi pu#lik dan implementasin!a > Refika Aditama, Bakarta 2010 Bam#ang 3stianto, ;P, 3stianto ? Mana+emen pemerintahan dalam perspektif pela!anan Pu#lik > Mitra 0a"ana Media, Bakarta 2011 ;ar#ani Pasolang, ?-epemimpinan Birokrasi> Alfha#eta, Bakarta 2010 F*nn+ N, Pu&i- Se-t%r Mana"ement, .ri"ht%n/ 0heatshea1+ 2334 3nu -en"ana .!afiNie ? .istem Administrasi Negara Repu#lik 3ndonesia $.ANR3', Bumi Aksara, Bakarta 2010 Prof) Miriam Budiar+o $2006' 2 + &asar-&asar 3lmu Politik, %ramedia, Bakarta, 2006 Dulies Tiena Masriani, ? Pengantar ;ukum 3ndonesia > .inar grafika, Bakarta, 200 Perat"ran 5ndang A 5ndang &asar negara Repu#lik 3ndonesia Tahun 16* 5ndang-undang Nomor ) 2* tahun 2006 tentang pela!anan pu#lik Perpres Nomor (1 tahun 2010 tentang %rand &esign RB Permenpan Nomor 20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Thn) 2010 A 201 &raft Ran"angan 5ndang-undang Administrasi Pemerintahan