Você está na página 1de 21

APARAT NEGARA ATAU APARAT PEMERINTAH ?

DALAM FRAME PELAYANAN PUBLIK


( Kajian Teoritis RUU Administrasi Pemerintaan !
Oleh : M"s#ama$% &'&os% M'&i
A(stra#
Tulisan ini membahas tentang aparat negara dan aparat pemerintah dalam frame RUU
Administrasi Pemerintahan. Pemerintah sebagai eksekutif memiliki peran untuk memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat sedangkan administrasi negara sebagai organ birokrasi
negara adalah alat negara yang menjalankan tugas negara, di antaranya menjalankan tugas
pemerintahan. Berdasarkan hasil analisa bahwa pemerintah tidak sama dengan negara
karenanya aparat negara tidak sama dengan aparat pemerintah. Rendahnya mutu pelayanan
publik di Indonesia saat ini, salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya administrasi
negara dan pemerintah dalam menjalankan fungsinya. etidakoptimalan itu disinyalir akibat
ketidakjelasan pembedaan antara negara dan pemerintah, termasuk instansi mana yang disebut
sebagai administrasi negara dan administrasi pemerintahan.
ata un!i " #egara, Pemerintah
A(stra)t
This paper dis!usses the state apparatus and go$ernment offi!ials in the Administration
bill frame. %o$ernment as the e&e!uti$e has a role to pro$ide publi! ser$i!es to the publi! while
the administration of the state as an organ of state is a state bureau!ra!y that runs the state
duties, in!luding duties of go$ernment. Based on the analysis that the go$ernment is not the
same as the state apparatus thus not the same as go$ernment offi!ials. The low 'uality of publi!
ser$i!es in Indonesia, one of whi!h is not optimal due to the administration of state and
go$ernment in !arrying out its fun!tions. Unoptimalisation was allegedly due to la!k of !larity
and distin!tion between the state go$ernment, in!luding agen!ies whi!h are referred to as the
state administration and publi! administration.
ey words " (tate, %o$ernment
PENDAHULUAN
Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Road MAP Reformasi Birokrasi 2010-201
!ang di"anangkan oleh kementerian penda!agunaan dan Reformasi Birokrasi adalah #entuk
operasionalisasi %rand )esign Reformasi Birokrasi $%&RB' !ang dituangkan dalam Perpres (1
Tahun 2010) Road Map RB ini disusun dan dilaksanakan setiap * $lima' tahun sekali dan
merupakan ren"ana rin"i pelaksanaan reformasi #irokrasi dari satu tahapan ke tahapan
selan+utn!a selama lima tahun dengan sasaran per tahun !ang +elas) Ruang lingkup Road Map
Reformasi Birokrasi Tahun 2010 - 201 men"akup tiga hal, *ertama, penguatan Birokrasi
Pemerintah untuk pemerintahan !ang #ersih dan #e#as --N, meningkatn!a kualitas pela!anan
pu#lik kepada mas!arakat, dan meningkatn!a kapasitas dan akunta#ilitas kiner+a #irokrasi)
Ked"a% tingkat pelaksanaan makro dan mikro) Tingkat pelaksanaan makro men!angkut
pen!empurnaan regulasi nasional dalam upa!a pelaksanaan reformasi #irokrasi) .ementara
tingkat pelaksanaan mikro men+alankan fungsi mana+erial, !aitu mendorong ke#i+akan-ke#i+akan
ino/atif, mener+emahkan ke#i+akan makro, dan mengkoordinasikan $mendorong dan menga0al'
pelaksanaan reformasi #irokrasi di tingkat -12 dan Pemda) Pada tingkat instansional $dise#ut
tingkat pelaksanaan mikro' men!angkut implementasi ke#i+akan1program reformasi #irokrasi
se#agaimana digariskan se"ara nasional dan men+adi #agian dari upa!a per"epatan reformasi
#irokrasi pada masing-masing -12 dan Pemda) Keti+a% Program #erorientasi hasil $out!omes
oriented programs', #aik pada tingkat makro dan mikro)
Berdasarkan Ruang lingkup Road Map Reformasi #irokrasi terse#ut, Tanggal 2( Maret
2011 -omisi 33 &PR R3 melakukan dengar pendapat dengan -ementerian Negara
Penda!agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2em#aga Administrasi Negara
$2AN', Badan -epega0aian Negara $B-N' dan Arsip Nasional Repu#lik 3ndonesia $ANR3'
mem#ahas tentang Ren"ana -er+a Pemerintah $R-P' tahun 2012 di -ementerian dan 2em#aga
Negara terse#ut, -ementerian Negara Penda!agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
melalui sekretaris -emenneg PAN 4 RB men+elaskan #ah0a Ren"ana program dan kegiatan
untuk tahun 2012 dilakukan dengan fokus pena+aman dan per"epatan pelaksanaan reformasi
#irokrasi !ang sistematis, men!eluruh dan komprehensif, diuraikan se"ara rin"i se#agai #erikut :
Pertama% pelaksanaan reformasi #irokrasi nasional dilakukan melalui sosialisasi,
asistensi, dan #im#ingan teknis %rand )esign dan Road *ap Reformasi Birokrasi, termasuk
+uklak dan +uknisn!a, di tingkat pusat dan daerah, melaksanakan monitoring dan melakukan
penilaian atas pelaksanaan reformasi #irokrasi !ang sedang #erlangsung di
-ementerian12em#aga untuk pen!empurnaan ke#i+akan reformasi #irokrasi)
Ked"a% Pela!anan Pu#lik dilakukan melalui kegiatan sosialisasi 55 Pela!anan Pu#lik $55
No)2* Tahun 2006' dan PP pelaksanaann!a, penilaian kiner+a pela!anan pu#lik pada pemerintah
-a#1-ota15nit Pela!anan Pu#lik, pengem#angan penerapan one stop ser$i!e +,((-1 pela!anan
terpadu satu pintu, pelaksanaan monitoring dan e/aluasi penerapan 3ndeks -epuasan Mas!arakat
$3-M', dan mendorong peningkatan kualitas pela!anan Pu#lik melalui penerapan pedoman
peningkatan kualitas pela!anan Pu#lik #er#asis partisipasi mas!arakat)
Keti+a% kelem#agaan dan Tata 2aksana dilakukan melalui kegiatan sosialisasi ke#i+akan
penataan kelem#agaan instansi pemerintah, pen!usunan Pedoman 5mum -elem#agaan 3nstansi
7ertikal, pen!usunan Pedoman 5mum -elem#agaan 5PT, penataan organisasi dan tata ker+a
-ementerian Negara, 2em#aga Pemerintah Non .truktural, 2em#aga Non .truktural, dan
organisasi !ang melaksanakan Pola Pengelolaan -euangan Badan 2a!anan 5mum $PP- B25',
e/aluasi organisasi dan tata ker+a pemerintah daerah, sosialisasi ke#i+akan penataan tata laksana
pemerintah, pen!usunan peraturan pelaksanaan 55 Administrasi Pemerintahan, pen!usunan
peraturan pelaksanaan 55 tentang 8tika $-ode 8tik' Pen!elenggara Negara, monitoring dan
e/aluasi pelaksanaan tata 2aksana di instansi pemerintah)
Keem*at% .&M Aparatur dilakukan melalui kegiatan pen!usunan R55 .&M Aparatur
Negara, pen!usunan ke#i+akan peningkatan ga+i1tun+angan PN.1TN31PO2R3, pen!usunan
ke#i+akan tentang .istem Remunerasi .&M Aparatur Negara, sosialisasi ke#i+akan dan
monitoring pelaksanaan ke#i+akan dalam setiap aspek mana+emen kepega0aian !ang men"akup
seluruh aspek pem#inaan mulai dari peren"anaan, penetapan formasi, rekruitmen1seleksi,
penempatan, diklat, promosi, remunerasi, penegakan disiplin serta peningkatan terti#
administrasi kepega0aian)
Ke$ima% Penga0asan dan Akunta#ilitas Aparatur dilakukan melalui kegiatan pen!usunan
R55 tentang Akunta#ilitas -iner+a Pen!elenggara Negara, sosialisasi sekaligus #im#ingan
teknis terhadap penerapan .istem A-3P kepada instansi pemerintah pusat maupun daerah,
e/aluasi sistem A-3P guna mendorong per#aikan kualitas implementasi sistem A-3P, men!usun
ke#i+akan penerapan sistem A-3P, pengem#angan model per"ontohan Island of integrity,
pen!usunan R55 tentang Pengendalian Pen!elenggaraan Administrasi Pemerintahan,
Keenam% Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur -ementerian PAN dan RB)
-egiatan pada program ini 9dalah peningkatan1pem#angunan1pengelolaan sarana dan prasarana
dalam upa!a pemenuhan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi -ementerian PAN se"ara
keseluruhan)
Ket"j"% Program dukungan mana+emen dan pelaksanaan tugas teknis lainn!a adalah
merupakan kegiatan rutin -emenneg PAN dan RB untuk mendukung pelaksanaan tugas internal
antara lain: pengelolaan dan pem#inaan kepega0aian, operasional perkantoran, pemeliharaan
sarana dan prasarana perkantoran, administrasi keuangan, peren"anaan dan penganggaran,
kehumasan, penga0asan internal dan dukungan operasional lainn!a)
Berdasarkan #utir ren"ana program dan kegiatan untuk tahun 2012 terse#ut, Pemerintah
melalui -ementerian PAN dan RB akan memper"epat formulasi se+umlah peraturan perundang-
undangan tertentu !ang men+adi le/erage $pengungkit' reformasi #irokrasi nasional) .etidakn!a,
ada empat ran"angan undang-undang $R55' !akni R55 Administrasi Pemerintahan, R55
Aparatur .ipil Negara, R55 8tika Pen!elenggara Negara, dan R55 Tata ;u#ungan
Pemerintahan dan agar reformasi #irokrasi dapat dirasakan segera, perlu ada inisiatif #erdampak
#esar, mudah, "epat, dan tidak mem#utuhkan sum#er da!a #esar atau dengan kata lain <ui"k
0ins, dan sekiran!a <ui"k 0in ini men!entuh semua aspek #ukan han!a pemerintah Pusat tetapi
turut dirasakan Pemerintah &aerah)
Ran"angan 55 Administrasi Pemerintahan merupakan inisiatif pemerintah dan telah
disusun se+ak 200) R55 terse#ut merupakan salah satu instrumen hukum untuk reformasi
#irokrasi serta menutup peluang ter+adin!a korupsi, kolusi dan nepotisme) Ran"angan 55 ini,
mengatur antara lain tentang ke0enangan administrasi pemerintahan, diskresi, dan prosedur
administrasi pemerintahan dalam prosedur administrasi pemerintahan, di antaran!a mengatur
tentang pe+a#at pemerintah) Pe+a#at diharuskan netral mem#uat keputusan pemerintahan !ang
aki#atn!a mem#eratkan, pe+a#at 0a+i# mendengar pendapat dari pihak !ang #erkepentingan)
3ni adalah pers!aratan untuk reformasi #irokrasi) &engan demikian, mas!arakat
mendapatkan kepastian hukum) Roh ran"angan 55 ini #ertu+uan untuk mem#atasi 0e0enang
pe+a#at agar tidak disalahgunakan) Ran"angan 55 Administrasi Pemerintahan ini #ersifat
strategis, Oleh karenan!a #ila kita menghendaki reformasi Birokrasi tentun!a kita harus pun!a
5ndang-undangn!a dan undang-undang terse#ut #ertu+uan untuk men"iptakan terti#
pen!elenggaraan administrasi pemerintahan, kepastian hukum, men"egah ter+adin!a
pen!alahgunaan 0e0enang, men+amin akunta#ilitas pe+a#at, mem#erikan perlindungan hukum
kepada mas!arakat dan aparatur pemerintah, menerapkan asas-asas umum pemerintahan !ang
#aik, dan mem#erikan pela!anan se#aik-#aikn!a kepada mas!arakat dan aparat #irokrasi
pemerintahan di daerah dapat mengelola dan men!elenggarakan pela!anan pu#lik dengan le#ih
#aik sesuai dengan ke#utuhan mas!arakatn!a) Tetapi alangkah gan+iln!a #ila ke0enangan !ang
dilimpahkan ke pemerintah daerah tidak diiringi dengan peru#ahan Paradigma pemerintahan,
termasuk mem#edakan antara negara dan pemerintah, hal ini mengaki#atkan perilaku aparatur
negara di lingkungan #irokrasi masih menempatkan dirin!a untuk dila!ani #ukann!a untuk
mela!ani) Padahal pemerintah seharusn!a mela!ani #ukan dila!ani) .eharusn!a, dalam era
demokratisasi dan desentralisasi saat ini, seluruh perangkat #irokrasi, perlu men!adari #ah0a
pela!anan #erarti pula semangat penga#dian !ang mengutamakan efisiensi dan ke#erhasilan
#angsa dalam mem#angun, !ang dimanifestasikan antara lain dalam perilaku =melayani, bukan
dilayani=, .mendorong, bukan menghambat., .mempermudah, bukan mempersulit=, =sederhana,
bukan berbelit/belit=, .terbuka untuk setiap orang, bukan hanya untuk segelintir orang >'
Telah di+elaskan dalam 5ndang-undang No) 2* tahun 2006 tentang pela!anan pu#lik
#ah0a untuk mendapatkan pela!anan pu#lik #erkualitas, sudah sepatutn!a pemerintah
mereformasi paradigma pela!anan pu#lik terse#ut) Reformasi paradigma pela!anan pu#lik ini
adalah penggeseran pola pen!elenggaraan pela!anan pu#lik dari !ang semula #erorientasi
pemerintah se#agai pen!edia, men+adi pela!an !ang #erorientasi kepada ke#utuhan mas!arakat
se#agai pengguna) &engan #egitu, tak ada pintu masuk alternatif untuk memulai per#aikan
pela!anan pu#lik selain sesegera mungkin mendengarkan suara pu#lik itu sendiri) 3nilah !ang
akan men+adi +alan #agi peningkatan partisipasi mas!arakat di #idang pela!anan pu#lik)
;ingga sekarang ini kualitas pela!anan pu#lik masih di0arnai oleh pela!anan !ang sulit
untuk diakses, prosedur !ang #er#elit-#elit ketika harus mengurus suatu peri+inan tertentu, #ia!a
!ang tidak +elas serta ter+adin!a praktek pungutan liar $pungli', merupakan indikator rendahn!a
kualitas pela!anan pu#lik di 3ndonesia) &i mana hal ini +uga se#agai aki#at dari #er#agai
permasalahan pela!anan pu#lik !ang #elum dirasakan oleh rak!at) &i samping itu, ada
ke"enderungan adan!a ketidakadilan dalam pela!anan pu#lik di mana mas!arakat !ang
tergolong miskin akan sulit mendapatkan pela!anan) .e#alikn!a, #agi mereka !ang memiliki
?uang?, dengan sangat mudah mendapatkan segala !ang diinginkan) 5ntuk itu, apa#ila
ketidakmerataan dan ketidakadilan ini terus-menerus ter+adi, maka pela!anan !ang #erpihak ini
akan memun"ulkan potensi !ang #ersifat #er#aha!a dalam kehidupan #er#angsa) Potensi ini
antara lain ter+adin!a disintegrasi #angsa, per#edaan !ang le#ar antar !ang ka!a dan miskin
dalam konteks pela!anan, peningkatan ekonomi !ang lam#an dan pada tahapan tertentu dapat
meledak dan merugikan #angsa 3ndonesia se"ara keseluruhan)
.elain itu +uga terdapat ke"enderungan di #er#agai instansi pemerintah pusat !ang enggan
men!erahkan ke0enangan !ang le#ih #esar kepada daerah otonom, aki#atn!a pela!anan pu#lik
men+adi tidak efektif, efesien dan ekonomis, dan tidak menutup kemungkinan unit-unit
pela!anan "enderung tidak memiliki responsi#ilitas, responsi/itas, dan tidak representatif sesuai
dengan tuntutan mas!arakat) Ban!ak "ontoh !ang dapat diidentifikasi, seperti pela!anan #idang
pendidikan, kesehatan, transportasi, fasilitas sosial, dan #er#agai pela!anan di #idang +asa !ang
dikelola pemerintah daerah #elum memuaskan mas!arakat, kalah #ersaing dengan pela!anan
!ang dikelola oleh pihak s0asta) Norman @l!n $1660'
1
mengemukakan #ah0a pela!anan pu#lik
!ang dikelola pemerintah se"ara hirarkhis "enderung #er"irikan o$er bureau!rati!, bloated,
wasteful, dan under performing.
Tetapi di#alik tu+uan mulia dari R55 Administrasi Pemerintahan dan 55 Pela!anan
pu#lik terse#ut ini, kita masih perlu melihat kem#ali su#stansi !ang mem#erikan #an!ak
pengertian !ang #er#eda antara negara dan pemerintah karna dengan mem#erikan pemaknaan
!ang am#igu antara negara dan pemerintah mengaki#atkan #an!ak aspek !ang terganggu se"ara
mekanistik)
R"m"san masa$a
Adapun rumusan masalah dalam tulisan ini adalah Apakah Perbedaaan mendasar antara
aparat #egara dan Aparat Pemerintah 0
T"j"an
Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan tu+uan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui per#edaan mendasar antara aparat negara dan aparat pemerintah
TIN,AUAN PU&TAKA
Ne+ara% Pemerinta dan *e$a-anan P"($i#
Prof) Miriam Budiar+o $ 2006'
2
negara adalah organisasi !ang dalam satu 0ila!ah dapat
melaksanakan kekuasaann!a se"ara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainn!a dan !ang
dapat menetapkan tu+uan A tu+uan dari kehidupan #ersama itu).edangkan menurut ;)B 2aski
$2006'
C
negara adalah suatu mas!arakat !ang diintegrasikan karena memiliki 0e0enang !ang
#ersifat memaksa dan se"ara sah, le#ih agung daripada indi/idu atau kelompok !ang merupakan
#agian dari mas!arakat itu)
8) 5ltre"ht $200('

Negara adalah suatu 0ila!ah di permukaan #umi !ang kekuasaann!a
#aik politik, militer, ekonomi, sosial maupun #uda!an!a diatur oleh pemerintahan !ang #erada di
0ila!ah terse#ut) Negara #er#eda dengan #angsa) Bika negara ditandai adan!a pemerintahan,
adan!a presiden dan rak!at) Adan!a peraturan dan undang-undang) Pemerintahan dapat
didefenisikan se"ara luas dan sempit) &efenisi dalam arti luas adalah per#uatan memerintah !ang
dilakukan oleh #adan legislatif, eksekutif, dan !udikatif di suatu negara dalam men"apai tu+uan
Negara, dalam arti sempit : Pemerintahan adalah per#uatan memerintah !ang dilakukan oleh
#adan eksekutif #eserta +a+arann!a dalam men"apai tu+uan negara) Menurut 8) 5tre"ht $200('
ada C pengertian dari pemerintahan :
a) Pemerintahan adalah ga#ungan dari semua #adan kenegaraan !ang memiliki kekuasaan untuk
memerintah $legislatif,8ksekutif, Dudikatif')
#) Pemerintahan adalah ga#ungan #adan-#adan kenegaraan tertinggi !ang memiliki kekuasaan
memerintah $Presiden, Ra+a, Dang dipertuan Agung')
") Pemerintahan dalam arti kepala negara $Presiden' #ersama ka#inetn!a)
Pe$a-anan *"($i#
Tugas utama dari setiap instansi pemerintahan adalah mem#erikan pela!anan atau
men!elenggarakan pela!anan pu#lik agar ter0u+ud kese+ahteraan #agi rak!at $pu#li" 0elfare')
Menurut Tampu#olon $2001'
*
pela!anan #erarti, 1,rang yang melakukan sesuatu yang baik
bagi orang lain, karena itu, seorang pelayan yang baik ialah 1 melayani, bukan dilayani 2.
.e#agaimana, menurut Eeithaml dkk $200F'
F
pela!anan adalah 13!onomi! a!ti$ities whose
output is not a physi!al produ!t or !onstru!tion, is generally !onsumed at the time it is
produ!ed, and pro$ides added $alue in forms +su!h as !on$enien!e, amusement, timeliness,
!omfort, or health- that are essentially ingtangible !on!erns of its firts pur!haser-.
.e#agaimana telah di+elaskan pengertian pela!anan dan pengertian pu#lik di atas, maka
dalam praktekn!a, pela!anan pu#lik sangat /ariatif dan tergantung dari perkem#angan dan
kemampuan mas!arakat) 3stilah-istilah pela!anan dan pu#lik itulah mem#erikan dasar pengertian
terhadap pela!anan pu#lik) %a#riel Roth $1661'
F
1any ser$i!e a$ailable to the publi! whether
pro$ided publi!ly +as a museum- or pri$ately +as is a restaurant meal-2. An! ser/i"e menurut
Roth mengandung arti #erkaitan dengan #arang dan +asa dalam pela!anan) Pela!anan pu#lik
!ang dimaksud adalah segala #entuk kegiatan pela!anan !ang dilakukan oleh suatu organisasi
atau indi/idu dalam #entuk #arang, +asa kepada mas!arakat #aik se"ara indi/idu maupun
kelompok atau organisasi)&i era otonomi daerah saat ini, seharusn!a pela!anan pu#lik men+adi
le#ih responsif terhadap kepentingan pu#lik, di mana paradigma pela!anan pu#lik #eralih dari
pela!anan !ang sifatn!a sentralistik ke pela!anan !ang le#ih mem#erikan fokus pada
pengelolaan !ang #erorientasi kepuasan pelanggan +!ustomer/dri$en go$ernment- dengan "iri-
"iri :
$a' 2e#ih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui #er#agai ke#i+akan !ang
memfasilitasi #erkem#angn!a kondisi kondusif #agi kegiatan pela!anan kepada mas!arakat)
$#' 2e#ih memfokuskan diri pada pem#erda!aan mas!arakat sehingga mas!arakat mempun!ai
rasa memiliki !ang tinggi terhadap fasilitas-fasilitas pela!anan !ang telah di#angun
#ersama)
$"' Menerapkan sistem kompetisi dalam hal pen!ediaan pela!anan pu#lik tertentu sehingga
mas!arakat memperoleh pela!anan !ang #erkualitas)
$d' Terfokus pada pen"apaian /isi, misi, tu+uan dan sasaran !ang #erorientasi pada hasil
+out!omes- sesuai dengan masukan !ang digunakan)
$e' 2e#ih mengutamakan apa !ang diinginkan oleh mas!arakat)
$f' Mem#eri akses kepada mas!arakat dan responsif terhadap pendapat dari mas!arakat tentang
pela!anan !ang diteriman!a)
$g' 2e#ih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pela!anan)
$h' 2e#ih mengutamakan desetralisasi dalam pelaksanaan pela!anan
$i' Menerapkan sistem pasar dalam mem#erikan pela!anan) Namun di lain pihak, pela!anan
pu#lik +uga memiliki #e#erapa sifat antara lain :

Pada dasarn!a pemerintah telah melakukan #er#agai upa!a agar menghasilkan pela!anan
!ang le#ih "epat, tepat, manusia0i, murah, tidak diskriminatif, dan transparan) .elain itu,
pemerintah +uga sedang men!usun ran"angan undang - undang tentang pela!anan pu#lik !ang
isin!a akan memuat standar pela!anan minimum) Namun, upa!a-upa!a !ang telah ditempuh
oleh pemerintah nampakn!a #elum optimal) .alah satu indikator !ang dapat dilihat dari
fenomena ini adalah pada fungsi pela!anan pu#lik !ang #an!ak dikenal dengan sifat #irokratis
dan #an!ak mendapat keluhan dari mas!arakat karena masih #elum memperhatikan kepentingan
mas!arakat penggunan!a) -emudian, pengelola pela!anan pu#lik "enderung le#ih #ersifat
direktif !ang han!a memperhatikan1mengutamakan kepentingan pimpinan1organisasin!a sa+a)
Mas!arakat se#agai pengguna seperti tidak memiliki kemampuan apapun untuk
#erkreasi, suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus tunduk kepada pengelolan!a)
.eharusn!a, pela!anan pu#lik dikelola dengan paradigma !ang #ersifat supportif di mana le#ih
memfokuskan diri kepada kepentingan mas!arakatn!a, pengelola pela!anan harus mampu
#ersikap men+adi pela!an !ang sadar untuk mela!ani dan #ukan dila!ani)
Menurut hasil sur/e! !ang dilakukan 5%M pada tahun 2002, se"ara umum stakeholders
menilai #ah0a kualitas pela!anan pu#lik mengalami per#aikan setelah di#erlakukann!a otonomi
daerah: namun, dilihat dari sisi efisiensi dan efekti/itas, responsi/itas, kesamaan perlakuan $tidak
diskriminatif' masih +auh dari !ang diharapkan dan masih memiliki #er#agai kelemahan)
Berkaitan dengan hal-hal terse#ut, memang sangat disadari #ah0a pela!anan pu#lik masih
memiliki #er#agai kelemahan, antara lain Mohammad, $200C'
G
H urang responsif. -ondisi ini ter+adi pada hampir semua tingkatan unsur pela!anan, mulai
pada tingkatan petugas pela!anan $front line' sampai dengan tingkatan penanggung+a0a#
instansi) Respon terhadap #er#agai keluhan, aspirasi, maupun harapan mas!arakat seringkali
lam#at atau #ahkan dia#aikan sama sekali)
H urang informatif) Ber#agai informasi !ang seharusn!a disampaikan kepada mas!arakat,
lam#at atau #ahkan tidak sampai kepada mas!arakat)
H urang a!!essible) Ber#agai unit pelaksana pela!anan terletak +auh dari +angkauan
mas!arakat, sehingga men!ulitkan #agi mereka !ang memerlukan pela!anan terse#ut)
H urang koordinasi) Ber#agai unit pela!anan !ang terkait satu dengan lainn!a sangat kurang
#erkoordinasi) Aki#atn!a, sering ter+adi tumpang tindih ataupun pertentangan ke#i+akan
antara satu instansi pela!anan dengan instansi pela!anan lain !ang terkait)
H Birokratis) Pela!anan $khususn!a pela!anan peri+inan' pada umumn!a dilakukan dengan
melalui proses !ang terdiri dari #er#agai le/el, sehingga men!e#a#kan pen!elesaian
pela!anan !ang terlalu lama) &alam kaitan dengan pen!elesaian masalah pela!anan,
kemungkinan staf pela!anan +front line staff- untuk dapat men!elesaikan masalah sangat
ke"il, dan di lain pihak kemungkinan mas!arakat untuk #ertemu dengan penanggung+a0a#
pela!anan, dalam rangka men!elesaikan masalah !ang ter+adi ketika pela!anan di#erikan,
+uga sangat sulit) Aki#atn!a, #er#agai masalah pela!anan memerlukan 0aktu !ang lama untuk
diselesaikan)
H urang mau mendengar keluhan4saran4aspirasi masyarakat) Pada umumn!a aparat
pela!anan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhan1saran1aspirasi dari
mas!arakat) Aki#atn!a, pela!anan dilaksanakan dengan apa adan!a, tanpa ada per#aikan dari
0aktu ke 0aktu)
H Inefisien) Ber#agai pers!aratan !ang diperlukan $khususn!a dalam pela!anan peri+inan'
seringkali tidak rele/an dengan pela!anan !ang di#erikan)
.ementara itu, dari sisi kelem#agaan, kelemahan utama terletak pada desain organisasi
!ang tidak diran"ang khusus dalam rangka pem#erian pela!anan kepada mas!arakat, penuh
dengan hirarki !ang mem#uat pela!anan men+adi #er#elit-#elit $#irokratis', dan tidak
terkoordinasi) -e"enderungan untuk melaksanakan dua fungsi sekaligus, fungsi pengaturan dan
fungsi pen!elenggaraan, masih sangat kental dilakukan oleh pemerintah, !ang +uga
men!e#a#kan pela!anan pu#lik men+adi tidak efisien Mohamad, $200C') Terkait dengan itu,
#er#agai pela!anan pu#lik !ang disediakan oleh pemerintah terse#ut masih menim#ulkan
persoalan)
-arakteristik pela!anan pemerintah !ang se#agian #esar #ersifat monopoli sehingga tidak
menghadapi permasalahan persaingan pasar men+adikan lemahn!a perhatian pengelola
pela!anan pu#lik akan pen!ediaan pela!anan !ang #erkualitas) 2e#ih #uruk lagi kondisi ini
men+adikan se#agian pengelola pela!anan memanfaatkan untuk mengam#il keuntungan pri#adi,
dan "enderung mempersulit prosedur pela!anann!a) Aki#at permasalahan terse#ut, "itra #uruk
pada pengelolaan pela!anan pu#lik masih melekat sampai saat ini sehingga tidak ada
keper"a!aan mas!arakat pada pengelola pela!anan) -en!ataan ini merupakan tantangan !ang
harus segera diatasi terle#ih pada era persaingan #e#as pada saat ini) Profesionalitas dalam
pengelolaan pela!anan pu#lik dan pengem#alian keper"a!aan mas!arakat kepada pemerintah
harus di0u+udkan) .elain itu, terdapat empat gap !ang perlu diperhatikan dalam setiap pela!anan
pu#lik, $Parasuraman, 16(*'
(
!aitu :
$1' -esen+angan antara +asa !ang dipersepsikan oleh mana+emen dengan +asa !ang diharapkan
oleh konsumen
$2' Persepsi mana+emen terhadap harapan konsumen dengan apa !ang ditangkap oleh #a0ahan1
pega0ain!a)
$C' -onsep pela!anan !ang dimengerti oleh pega0ai dengan komunikasi dan aktifitasn!a dalam
mem#erikan pela!anan kepada konsumen)
$' Tindakan dari pem#eri la!anan dengan +asa !ang dipersepsikan oleh konsumen) Bagaimana
kesen+angan pela!anan terse#ut dapat dilihat pada model #erikut ini)
%am#ar 1) .er/i"e %ap
(umber" Parasuraman, 5678
Berdasarkan model di atas, maka persoalan pela!anan #ukan sa+a tanggung +a0a# dari
pega0ai terdepan $front liner saja' melainkan +uga merupakan tanggung +a0a# dari pimpinan
instansi dan +uga seluruh pega0ai lainn!a) &alam hal ini, #uda!a perusahaan merupakan hal
!ang +uga men+adi faktor penentu dalam mem#erikan pela!anan prima kepada pelanggan) 5ntuk
le#ih +elas tentang gam#ar di atas, dapat diuraikan se#agai #erikut:
%ap-1) Merupakan kesen+angan !ang ter+adi antara harapan mas!arakat dengan apa !ang
dipikirkan oleh pimpinan instansi pem#eri la!anan pu#lik) Misaln!a, pimpinan #erpikir
#ah0a 0aktu persetu+uan suatu dokumen paling telat adalah 2 hari sedangkan
mas!arakat #erharap tidak le#ih dari 2 +am)
%ap-2) Merupakan kesen+angan !ang ter+adi antara apa !ang dipikirkan oleh pimpinan instansi
terhadap harapan pu#lik dengan spesifikasi dari kualitas pela!anan !ang di#erikan)
&alam hal ini apakah pimpinan lem#aga terkait telah memiliki se#uah standar dalam
pela!anan, +ika sudah apakah standar-standar terse#ut sudah sesuai dengan apa !ang
diharapkan oleh mas!arakat)
%ap-C) Ter+adi tatkala penghantaran1 pem#erian pela!anan $ser$i!e deli$ery' dengan apa !ang
tertuang dalam spesifikasi standar pela!anan !ang ada)
%ap-) Merupakan persoalan komunikasi !ang ter+adi tatkala +an+i pemerintah kepada
mas!arakat tidak sesuai dengan apa !ang di#erikan) Be#erapa pengalaman
men!e#utkan #ah0a pen!e#a# dari mun"uln!a gap keempat ini dise#a#kan oleh
persoalan koordinasi internal organisasi itu sendiri)
&engan melihat masih #urukn!a kiner+a pela!anan pu#lik di negara kita ini, kiran!a
harus di"arikan +alan keluar !ang ter#aik antara lain dengan memperhatikan gap-
gap1kesen+angan-kesen+angan terse#ut di atas sehingga permasalahan-permasalahan terse#ut di
atas dapat diminimalisir: sehingga ke depan, kiner+a pela!anan pu#lik diharapkan dapat
memenuhi keinginan mas!arakat !aitu ter"iptan!a pela!anan pu#lik !ang prima)
HA&IL ANALI&A
5ndang-5ndang &asar $55&' 16* dengan tegas men!atakan #ah0a fakir miskin dan
anak-anak terlantar dipelihara oleh negara) Pern!ataan ini dioperasionalkan dalam 55 Tentang
.istem Baminan .osial !ang men!atakan #antuan iuran di#a!ar oleh pemerintah #agi fakir
miskin dan orang tidak mampu se#agai peserta program +aminan sosial) Bagi se#agian #esar
orang 3ndonesia, #un!i dua aturan itu n!aris tak ada per#edaan) Bah0a tugas negara adalah
melindungi dan tugas pemerintah adalah men+alankan tanggung +a0a# negara) Artin!a, se#agai
pemerintah dengan siapa pun presiden, perlindungan fakir miskin dan anak terlantar harus tetap
dilakukan)
Tetapi, ada per#edaan sangat su#stansial antara kata negara dan pemerintah) Apa +adin!a
+ika pemerintah mengatakan, tak ada dana untuk perlindungan terse#ut seperti diamanatkan 55&
16*) Apa konsekuensi +ika tidak mengu"urkan dana terse#utI Atau apa !ang ter+adi +ika dana
terse#ut disalurkan, tetapi diselipkan dengan tu+uan politik tertentu pemerintah seperti men+elang
pemilihan umum dengan alasan keter#atasan danaI ;ampir semua men+a0a# negara sama sa+a
dengan pemerintah) Badi +ika dana negara tak ada maka pemerintah tidak perlu memenuhi aturan
untuk melindungi fakir miskin terse#ut
Ber#eda dengan Berman, se#agai negara sosial, #antuan merupakan hak 0arga negara dan
negara #ertanggung +a0a# akan hal itu) Menurut 55 Baminan .osial Berman $Pasal 6G sampai
dengan Pasal 100', pem#a!ar iuran adalah negara dan tidak tergantung pada pemerintah !ang
#erkuasa) 7olume #antuan sosial setiap tahun sudah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan
Belan+a Negara Berman) Pemerintah #ertugas mengisi kas negara dan pemerintah +uga tidak #isa
#erkilah #ah0a tidak ada dana iuran sosial terse#ut)
.ementara itu, administrasi negara #ergerak se"ara otonom mem#a!arkan #antuan iuran
kepada fakir miskin, tanpa harus menanti perintah pemerintah) Adapun #antuan iuran kepada
fakir miskin oleh negara han!a dapat dihentikan le0at 55 !ang disetu+ui parlemen) -onsekuensi
lain, kaum fakir miskin dapat menggugat administrasi negara, +ika hak mereka tidak
dilaksanakan) Baminan sosial !ang diuraikan diatas adalah satu dari sekian "ontoh untuk
mem#edakan tugas pemerintah dan negara) .e#uah pertan!aan menggelitik +uga adalah
#agaimana se#enarn!a status dan posisi pega0ai negeri sipil $PN.' di 3ndonesia) Pela!an pu#lik,
a#di negara ataukah pelaksana administrasi pemerintahan I
.er/a$t"n+s0er1arens+eset2 ( UU Prosed"r Administrasi Ne+ara ,erman !
&emikian +uga #antuan kepada organisasi politik atau organisasi kemas!arakatan)
&i 3ndonesia, sangat #an!ak "ontoh keran"uan terse#ut) Mungkin terlalu #erle#ihan +ika
3ndonesia di#andingkan dengan Berman !ang mempun!ai sistem, dasar negara #er#eda dan
per#edaan +uga terlihat pada #entuk pemerintahan !ang #er#eda) Argumentasi ini tidak #eralasan
karena salah satu Ran"angan 5ndang-undang $R55' Administrasi Pemerintahan !ang saat ini
tengah disiapkan -ementerian Penda!agunaan Aparatur Negara $PAN' 3ndonesia, +ustru
se#agian #esarn!a memiliki kemiripan dengan 55 Prosedur Administrasi Negara Berman
$7er0altungs/erfahrensgesetJ') ini sangat menarik karena di Berman dikenal dengan administrasi
negara dan #ukan pemerintah) Ter+emahan a0al R55 ini malah negara diartikan se#agai
pemerintah) ini #isa mengaki#atkan am#igu karena tidak #isa mem#edakann!a se"ara +elas)
Ban!ak hal mendasar !ang sangat #er#eda)
Ada ratusan konsekuensi akan terkait dengan pelaksanaan 55 terse#ut di antaran!a
posisi lem#aga pu#lik dan pela!an pu#lik $aparat negara dan pega0ai negeri sipil', posisi
mas!arakat dalam prinsip ermessen !ang dalam sistem Berman #erarti mem#uka peluang
partisipasi pu#lik dan sanksi #agi administrasi negara !ang lalai, serta !ang paling mendasar
apakah sistem terse#ut sesuai dengan tata negara 3ndonesia) .elain itu, #agaimana keterkaitan
R55 terse#ut dengan perangkat 55 lainn!a sehingga #enar-#enar mem#edakan pemerintah,
negara dan 0arga negara)
-erisauan diatas men+adi se#uah peker+aan #erat #agi 3ndonesia, khususn!a -ementerian
PAN dan %essels"haft @uer Te"hnis"he Eusammenar#eit $Badan -er+a .ama Teknik1%TE'
Berman untuk men!esuaikann!a dengan sistem di 3ndonesia) .e#uah peker+aan #esar !ang
dilakukan, apalagi men!entuh reformasi #irokrasi !ang selama ini sulit di+amah) Atau dengan
kata lain, +ika sistem ini diterapkan utuh maka !ang ter+adi adalah se#uah reformasi total atas
sistem pemerintahan dan negara 3ndonesia)
Tetapi #ukan 3ndonesia +ika tidak +ago dalam meramu #er#agai sistem !ang ada di dunia
ini men+adi se#uah tatanan !ang sesuai dengan semangat 3ndonesia) Adopsi dan pen!esuaian
dengan nilai-nilai khas 3ndonesia inilah !ang mem#uat sesuatu !ang mustahil, men+adi konsep
#agus di atas kertas) Bagaimana pelaksanaann!a, itu nanti setelah ada #enturan dalam praktik)
Bika -orea .elatan, Khina dan #ahkan Belanda mampu mengadopsi sistem Berman terse#ut, tentu
3ndonesia pasti le#ih mampu untuk itu)
Meskipun R55 itu +uga disempurnakan dengan sistem A. $Administrati/e Pro"edure
A"t' dan sistem Belanda $%eneral Administrati/e A"t1Algemeene Let Bestuurrre"ht' ran"angan
terse#ut masih sangat ter#uka untuk di#ahas se"ara kritis lagi)
&"m(er H"#"m
Tidak #er#eda dengan negara 3ndonesia, Berman +uga mengenal tata urutan perundangan)
Adapun tata urutan terse#ut dapat kita lihat pada ta#el #erikut :
Ta#el 2) Tata 5rutan Perundangan
3ndonesia Berman
55& 16*
TAP MPR
5ndang-undang)Perpu
Peraturan Pemerintah
-eppres
Peraturan pelaksanaan #a0ahan lainn!a
$ -epmen,Permen, Perda,Per#up, Per0ako '
Peraturan peraturan uni eropa
%rundgesetJ $55&'
55 Negara @ederal $pusat'
Peraturan-peraturan negara federal $pusat'
55& Negara #agian $ &aerah '
55 Negara Bagian $ &aerah '
Peraturan peraturan negara #agian
;ukum Otonomi
Bila disandingkan R55 Administrasi Pemerintahan 3ndonesia dengan Berman !ang
memiliki 55 Prosedur Administrasi Negara, maka tata urutan perundangan akan tergam#arkan
se#agai #erikut :
%am#ar 2) 3ndonesian dan Berman 8ksekutif
Peno$a#an Biro#rat
Persoalan tern!ata tidak sa+a terkait dengan isi R55 terse#ut) .e+umlah kesulitan pun
dialami #erupa penolakan se+umlah kalangan #irokrat karena menilai R55 itu menggerogoti
kekuasaann!a) Lalau di sisi lain, se+umlah PN. di tingkat #a0ah merasa le#ih aman, +ika ada
INDONESIA EKSEKUTIF
Pemerintah
Peraturan
Pemerintah
Keppres
SK Menteri
Perintah Teknis
Petunjuk Atasan
Administrasi
Pemerintahan
JERMAN EKSEKUTIF
Pemerintah
Peraturan
Pemerintah
SK Menteri
Perintah Teknis
Petunjuk Atasan
( Aturan Interna !
Administrasi
Ne"ara
Instansi
Pemerintahan
AKTI#ITAS KE$UAR
Peraturan Pemerintah
Keppres
SK Menteri
Perintah atasan
Petunjuk teknis
AKTI#ITAS KE$UAR
UU Pr%sedur
Administrasi Ne"ara
Pihak Keuar
( Pu&ik'indi(idu )ar"a ne"ara !
aturan !ang +elas sehingga tugas, ke0a+i#an dan hak mereka men+adi pasti) .alah satu sum#er
konflik di tingkat #irokrasi, terkait +a#atan karir dan politis !ang #erdampak pada kiner+a
lem#aga itu) 3nstansi negara se#agai pelaku administrasi negara di 3ndonesia men!atu dengan
pemerintah) .e#alikn!a, instansi negara Berman, #ukan aparat pemerintah dan #ertindak otonom)
3nstansi negara Berman adalah pengeksekusi 55)
-ritik dan masukan atas pen!usunan R55 terse#ut dari mas!arakat #oleh dikatakan
masih sangat minim karena isu ini sepertin!a kurang #an!ak diminati) ;an!a #e#erapa kalangan
seperti -oalisi Mas!arakat untuk Penga0asan Pemerintahan !ang Baik dan Bersih $-om0as
PBB' serta Pusat .tudi ;ukum dan -e#i+akan 3ndonesia $P.;-') .ekalipun harus diakui tidak
mudah mengangkat 0a"ana pemerintah dan negara ini karena #elum disadari sepenuhn!a peran
dan pentingn!a #agi pela!anan pu#lik) Padahal, +ika #ela+ar dari negara 8ropa lainn!a, atau
khususn!a Berman, +ustru masalah ini mendapat perhatian pu#lik) &isini terlihat se+auh mana
pu#lik kritis akan hakn!a tetapi +uga se"ara penuh melaksanakan ke0a+i#ann!a) Ban!ak sekali
!ang harus dikritisi dalam R55 ini untuk memperkuat posisi mas!arakat dihadapan pemerintah)
La"ana ini terlihat sepele, tetapi mempun!ai dampak !ang sangat luas dan terkait dengan aspek-
aspek pu#lik lainn!a)
3ndonesia selalu dirundung persoalan dalam kaitan pemerintah dan mas!arakat, negara
dan 0argan!a, lem#aga dan pela!anan pu#lik, dan masih se+enisn!a, tetapi tidak pernah +elas
peme"ahann!a) -e0a+i#an negara seakan-akan diselamatkan sang presiden) Aparat #irokrasi
seakan-akan le#ih menga#di kepada pemerintah daripada rak!at dan pu#lik seolah-olah men+adi
0arga negara kelas dua di negerin!a sendiri) Mengu#ah hal-hal terse#ut se"ara drastis tentu akan
mengu#ah #entuk negara 3ndonesia !ang ?#ertentangan? dengan 55& 16*, termasuk hasil
amandemen terakhir) Tetapi #ukankah reformasi saat ini #elum tuntasI
&i sisi lain, pemahaman !ang minim atas kondisi negara lain, men!e#a#kan 3ndonesia
selalu memandang se#elah mata per#edaan terse#ut) -asus 2 0arga Papua pen"ari suaka di
Australia, pada dasarn!a adalah perintah 55 3migrasi dimana Pemerintahan Bohn ;o0ard pun
harus tunduk pada aturan terse#ut) -e"uali parlemen akan mere/isi 55 3migrasi Australia)
.u#sidi !ang #egitu #esar kepada petani dan pertanian di negara-negara 5ni 8ropa !ang sangat
mem#eratkan negara-negara #erkem#ang pun hampir mirip)
2epas dari protes #an!ak pihak, negara #ertanggung +a0a# dengan 55 su#sidi dan
pemerintahan !ang dipimpin siapa pun harus melaksanakann!a) 2ain haln!a +ika 55 itu dire/isi)
Bika #enar demikian, maka #etapa #an!ak hak 0arga negara di 3ndonesia !ang digariskan dalam
55& 16* men+adi ken!ataan) &emikian +uga se#alikn!a, 0arga negara pun tidak lagi sekadar
menuntut, tetapi melaksanakan #an!ak ke0a+i#ann!a terle#ih dahulu)
Pemerinta ("#an$a ne+ara
&i Berman, dan negara-negara ma+u, itu di#edakan antara aparat negara dan aparat
pemerintahan, aparat negara tidaklah menga#di kepada Pemerintahan, tetapi kepada 5ndang-
undang) .ementara !ang dimaksud aparat pemerintahan, ialah lem#aga #irokrasi !ang laJim
dise#ut pega0ai negeri sipil) .ehingga, aparat Negara, #ukan tak mungkin #erpihak kepada
pu#lik) Apa pentingn!a mem#i"arakan soal Pemerintah #ukan Negara ituI Tak lain tak #ukan,
karena saat ini pemerintah dan legislatif tengah men!iapkan draft Ran"angan 5ndang-undang
$R55' Administrasi Pemerintahan) Meski mem#a0a semangat peru#ahan, tapi su#stansin!a
masih sama, !akni #elum memisahkan antara Pemerintah dengan Negara) Apa aki#atn!aI hak-
hak sipil 0arga negera dapat disingkirkan oleh aparat pemerintah) -arena !ang menentang
pemerintah langsung dianggap menentang Negara)
Badi, R55 Administrasi Pemerintahan itu #akal memasung hak pu#lik I Mungkin tidak,
mungkin +uga i!a) &alam sistem demokrasi, pemerintah merupakan pela!an mas!arakat, #ukan
pela!an negara itu sendiri) -arena itu, tak ada alasan bagi pemerintah untuk memonopoli
kehidupan masyarakat) Pikiran ini memang #ukan hal #aru)
-hususn!a men!angkut pem#ahasan 9erwaltungs$erfahrensgeset: $5ndang-5ndang
Prosedur Administrasi Negara' !ang #erlaku di Berman, .e#agai pelaku administrasi negara,
instansi negara di 3ndonesia men!atu dengan pemerintah) &i 3ndonesia han!a dikenal instansi
pemerintah se#agai aparat pemerintah) .e#alikn!a, instansi negara Berman, #ukan aparat
pemerintah, dan dapat #erakti/itas otonom) &i +elaskan #ah0a istilah die staatli!hen Behoerden
$instansi Negara' merupakan organ negara pengelola administrasi negara !ang #er0enang
mengurusi pu#lik) Namun, karena instansi negara dalam -ementerian PAN diperda!a men+adi
instansi pemerintah, ter+emahan 9erwaltungs$erfahrensgeset: men+adi R55 Administrasi
Pemerintahan)
Biro#rasi ("#an (a/aan *emerinta
Birokrasi #ukan merupakan #a0ahan atau kepan+angan tangan pemerintah melainkan alat
negara !ang perlu memiliki aturan perundang - undangan tersendiri) &engan adan!a Ran"angan
5ndang-5ndang Administrasi Pemerintahan $R55 AP' !ang sedang digodok oleh pemerintah
saat ini mengarah ke sana, R55 AP telah di#ahas oleh pemerintah se+ak 200) &raf R55 AP
ter#aru per @e#ruari 200G) &PR dika#arkan akan segera merespon R55 AP itu untuk segera
di#ahas, +uga ditemukan adan!a ren"ana dari pemerintah untuk +uga mengu#ah 55 !ang
mengatur tentang pega0ai negeri sipil agar dalam praktekn!a PN. tidak lagi men+adi aparat
pemerintah tetapi aparat negara atau aparat pu#lik)
Relasi antara #irokrasi dan eksekutif harus diatur sedemikian rupa sehingga #irokrasi
men+adi sungguh-sungguh #eker+a se#agai a#di negara dan #ukan se#agai a#di kekuasaan)
Politik birokrasi adalah politik kenegaraan, bukan politik kekuasaan, Pemerintah se#agai
salah satu "a#ang kekuasaan dalam konsep trias politika dikenal dengan istilah eksekutif)
Lila!ah ini meliputi Presiden dan Lakil Presiden !ang dipilih melalui Pemilu, termasuk menteri
ka#inet dan staf di lingkungan kepresidenan dan kementerian) .edangkan administrasi negara
se#agai organ #irokrasi negara adalah alat negara !ang men+alankan tugas negara, di antaran!a
men+alankan tugas pemerintahan) ?Pemikiran ini mengasumsikan #ah0a pemerintah tidak sama
dengan negara karenan!a aparat negara tidak sama dengan aparat pemerintah)
R55 Administrasi Pemerintahan !ang drafn!a saat ini #eredar di mas!arakat mirip
dengan 55 Prosedur Administrasi Negara Berman) &alam praktekn!a di Berman, aparat negara di
sana #enar-#enar #erfungsi se#agai aparat pu#lik #ukan #a0ahan pemerintah) ? Pemerintah
#oleh #erganti, tetapi aparat negara tetap men+alankan fungsi sesuai undang-undang, #ukan
#erdasarkan kekuasaan,> &alam sistem #irokrasi di Berman dikenal empat lapisan kepega0aian
#irokrasi !akni pega0ai negeri sipil !ang merupakan 0arga negara Berman dan atau 5ni 8ropa,
pega0ai pu#lik !ang #isa diisi oleh orang asing, pega0ai honorer, dan pega0ai kontrak)
?Mereka ini memegang +a#atan profesional, pem#edaan fungsi aparat negara dan pemerintah itu
ter#ukti memper"epat dan mempermudah pela!anan pu#lik karena aparat negara #enar-#enar
#erfungsi se#agai pengeksekusi undang-undang) &alam pem#uatan surat i+in tinggal, misaln!a,
penandatanganan #erkas tak selalu harus dilakukan oleh pe+a#at tertinggi, tetapi #isa dilakukan
oleh pega0ai !ang memiliki kualifikasi #erdasarkan undang-undang) efekti/itas itu #isa ter"ipta
karena di Berman, setelah ada undang-undang, di #a0ahn!a langsung ada petun+uk teknis
pelaksanaan !ang rin"i se#agai panduan #agi pega0ai !ang akan men+alankan fungsi masing-
masing) ?Badi tidak ada peraturan pemerintah $PP' dan se#again!a itu)
Rendahn!a mutu pela!anan pu#lik di 3ndonesia saat ini, salah satun!a dise#a#kan oleh
tidak optimaln!a administrasi negara dan pemerintah dalam men+alankan fungsin!a)
?-etidakoptimalan itu disin!alir aki#at ketidak+elasan pem#edaan antara negara dan pemerintah,
termasuk instansi mana !ang dise#ut se#agai administrasi negara dan administrasi pemerintahan)
-ita harus paham +uga #ah0a negara memiliki #e#erapa kelengkapan !ang dikenal dalam a+aran
trias politi"an!a) Montes<ui, dimana sesuai fungsin!a eksekutif !ang selalu identik dengan
#irokrasi terse#ut adalah alat pemerintahan dalam men"apai tu+uan nasional) perlu diingat #ah0a
#irokrasi adalah konsep dan #ukan se#agai institusi) #irokrasi se#agai institusi itu dalam tata
pemerintahan adalah pelem#agaan ker+a !ang dilaksanakan oleh seluruh komponen trias politi"a
terse#ut termasuk ker+a eksekutif, legislatif dan !udikatif)
Pe+a/ai Ne+eri ata" Pe+a/ai N+eri ?
&i dalam 8ra Reformasi ini kita tidak #oleh lupa #ah0a ada +utaan pega0ai negeri !ang
+u+ur $atau ingin +u+ur' dan peduli mengenai tugasn!a dan rak!at) Mereka sedang =ngeri=
sekarang karena mereka melihat #ah0a #ia!a hidup semakin naik 0alapun kese+ahteraann!a
tetap kurang) Ada dua ma"am koruptor, =Korruption #! need, and "orruption #! greedM=
$-orupsi karena perlu, dan korupsi karena rakus')
Memang, !ang ma"am kedua $greed', seharusn!a dihukum se#erat mungkin dan
keka!aann!a dikem#alikan ke negaran!a, karena mereka #ertanggung +a0a# untuk keadaan
negara kita sekarang dan moral #angsa) Mereka +uga sekalian merusak dan memalukan nama dan
image instansi pega0ai negeri di mata rak!at) Mereka +uga mulai =ngeri= sekarang karena takut
harus mem#a!ar utang dosa - dosan!a) !ang penting sekarang selain koruptor rakus dihukum,
kita +uga harus men+aga #ah0a mereka !ang +u+ur dan !ang =melakukan korupsi karena need=,
tetapi ingin +u+ur, didukung supa!a dapat memper#aiki perann!a se#agai pela!an mas!arakat,
dengan kese+ahteraan !ang "ukup sehingga =need= tidak dapat digunakan se#agai alasan lagi)
Tatanan organisasi kepega0aian harus di#e#askan dari kepentingan politik sempit) .elain itu,
Pega0ai negeri dituntut #ersikap netral dan adil di hadapan #er#agai kepentingan politik !ang
#er#eda-#eda dalam mas!arakat !ang dila!ani) sekalipun dalam kedudukan se#agai pamong
pra+a melekat status kepega0aian negeri, tetapi tidaklah serta merta pamong pra+a harus diartikan
sekadar se#agai aparat pemerintah) "Pegawai negeri bukanlah pegawai pemerintah, melainkan
pegawai Negara)
Pasal C 5ndang-undang tentang Pokok-pokok -epega0aian #ahkan dengan tegas
men!atakan #ah0a pega0ai negeri adalah unsur aparatur negara, a#di negara dan a#di
mas!arakat) .tatus dan kedudukan terse#ut perlu diingat karena pen!empitan pengertian pega0ai
negeri se#agai aparat atau a#di pemerintah seperti di masa lalu pada akhirn!a han!a mereduksi
fungsi dan peran pega0ai negeri serta melarutkann!a dalam kan"ah kepentingan politik !ang
sempit) =.ementara itu, se#agai aparat dan a#di negara, pega0ai negeri, termasuk pamong pra+a,
pada dasarn!a dituntut menga#di kepada mas!arakat dan kepada Negara se#agai a#di dan
pela!an mas!arakat !ang sangat ma+emuk, pega0ai negeri $termasuk pamong pra+a' dituntut
#erlaku men+adi pamong !ang menga!omi seluruh mas!arakat)
KE&IMPULAN
1) Rendahn!a mutu pela!anan pu#lik di 3ndonesia saat ini, salah satun!a dise#a#kan oleh tidak
optimaln!a administrasi negara dan pemerintah dalam men+alankan fungsin!a)
?-etidakoptimalan itu disin!alir aki#at ketidak+elasan pem#edaan antara negara dan
pemerintah, termasuk instansi mana !ang dise#ut se#agai administrasi negara dan
administrasi pemerintahan)
2) Administrasi negara se#agai organ #irokrasi negara adalah alat negara !ang men+alankan
tugas negara, di antaran!a men+alankan tugas pemerintahan) ?Pemikiran ini mengasumsikan
#ah0a pemerintah tidak sama dengan negara karenan!a aparat negara tidak sama dengan
aparat pemerintah)
C) Pem#edaan fungsi aparat negara dan pemerintah itu ter#ukti memper"epat dan mempermudah
pela!anan pu#lik karena aparat negara #enar-#enar #erfungsi se#agai pengeksekusi undang-
undang)
DAFTAR PU&TAKA
Amin 3#rahim ? Pokok-pokok administrasi pu#lik dan implementasin!a > Refika
Aditama, Bakarta 2010
Bam#ang 3stianto, ;P, 3stianto ? Mana+emen pemerintahan dalam perspektif
pela!anan Pu#lik > Mitra 0a"ana Media, Bakarta 2011
;ar#ani Pasolang, ?-epemimpinan Birokrasi> Alfha#eta, Bakarta 2010
F*nn+ N, Pu&i- Se-t%r Mana"ement, .ri"ht%n/ 0heatshea1+ 2334
3nu -en"ana .!afiNie ? .istem Administrasi Negara Repu#lik 3ndonesia $.ANR3',
Bumi Aksara, Bakarta 2010
Prof) Miriam Budiar+o $2006'
2
+ &asar-&asar 3lmu Politik, %ramedia, Bakarta, 2006
Dulies Tiena Masriani, ? Pengantar ;ukum 3ndonesia > .inar grafika, Bakarta, 200
Perat"ran
5ndang A 5ndang &asar negara Repu#lik 3ndonesia Tahun 16*
5ndang-undang Nomor ) 2* tahun 2006 tentang pela!anan pu#lik
Perpres Nomor (1 tahun 2010 tentang %rand &esign RB
Permenpan Nomor 20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Thn) 2010 A 201
&raft Ran"angan 5ndang-undang Administrasi Pemerintahan

Você também pode gostar