Você está na página 1de 8

Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.

doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

1
Minggu 5


ANALISA TAPAK

CAKUPAN ISI

Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan
entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
zona kebisingan. Membuat kesimpulan berupa konsep tanggapan.


TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menganalisis kondisi lahan (tapak) tempat direncanakannya
bangunan/proyek akan dibangun. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanggapan
terhadap kondisi tapak berdasarkan hasil analisis.


KRITERIA PENILAIAN

Penilaian berdasarkan kemampuan mahasiswa menganalisis dan mengusulkan
response terhadap hasil analisis.


METODE PENILAIAN

Tugas Mingguan
Presentasi
Penguasaan Materi












Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

2
ANALISA TAPAK


PENGERTIAN TAPAK


Tapak adalah lahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan.
Untuk meletakkan bangunan atau kelompok bangunan pada tapak yang ditentukan
dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi existing tapak, kelebihan
dan kelemahannya. Setelah melakukan analisis terhadap tapak maka dapat
diidentifikasi respons ataupun tanggapan perancang untuk dapat meletakkan bangunan
dengan tepat.

Hal-hal yang perlu di analisis pada tapak antara lain :


LOKASI





Lokasi menunjukkan letak tapak terhadap lingkungan yang lebih besar. Akses
menunjukkan jalan-jalan menuju ke tapak.





10 0 40
M
20
PETA
AKSES KE KOTA SEKITAR
FASILITAS TERDEKAT
Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

3

SIRKULASI &
PENCAPAIAN







Sirkulasi mencakup sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Dalam menganalisis sirkulasi
hal yang penting diperhatikan adalah sirkulasi kendaraan di sekeliling tapak, baik itu lalu
lintas kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kendaraan umum sebagai sumber
datangnya pejalan kaki dan arus lalu lintas kendaraan pribadi akan menentukan letak
pencapaian (jalan masuk/entrance) ke dalam tapak baik bagi pejalan kaki maupun bagi
kendaraan pribadi. Dalam menentukan letak jalan masuk, juga perlu diperhatikan
kemudahan pencapaian, baik secara fisik maupun secara visual.

Yang dimaksud dengan kemudahan fisik adalah kemudahan orang mengaksesnya,
mencakup jarak capaian pejalan kaki dari halte kendaraan umum, keamanan pejalan
kaki misalnya hindarkan crossing dengan kendaraan, atau diberi rambu-rambu yang
jelas. Sedangkan kemudahan secara visual adalah mudah dikenali, terlihat jelas dan
bersifat mengundang (baik bagi pejaln kaki maupun kendaraan pribadi).

Dari gambar di atas dapat dianalisis bahwa alternative perletakan entrance adalah dari
ke2 sisi tapak yang dibatasi oleh jalan. Dari besaran jalan dapat diketahui mana jalan
yang lebih utama dan mana yang sekunder. Panah Hijau merupakan alternative I
perletakan Main Entrance (Akses) ke tapak dari arah Jalan Utama. Akses dari jalan
utama ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah secara visual mudah
dikenali, secara fisik juga mudah dicapainya. Kekurangannya dapat menimbulkan
kemacetan pada jalan utama. Sedangkan pada laternatif II (Panah Kuning)dari arah
jalan sekunder, secara visual kurang menguntungkan, terutama karena kendaraan lebih
5 0 20
M
10
Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

4
banyak melewati jalan Utama, apalagi kendaraan umum. Tetapi dari segi keamanan dan
kelancaran lalu lintas jauh lebih baik dari pada alternative pertama. Mengingat masing-
masing jalan memiliki kelebihan dan kekurangan, mahasiswa harus dapat menentukan
berdasarkan berbagai pertimbangan, ataupun memberikan alternative solusi agar
mendapat pilihan terbaik.



ZONING







Letak Pintu Masuk (Entrance) menentukan pembagian Zoning. Entrance berada pada
Zona Public karena Zona public adalah area dimana dapat diakses oleh semua orang
(public). Mengingat Entrance merupakan jalan masuk ke dalam tapak yang dapat
dimasuki oleh semua orang maka daerah sekitar entrance termasuk dalam Zona Public.
Semakin menjauh dari daerah masuk, maka berangsur-angsur sifat zona berubah
menjadi Zona semi private, yaitu zona dimana tidak semua orang dapat masuk, dan
zona Private hanya dapat dimasuki atau diakses oleh orang-orang tertentu, misalnya
pemilik ruang tersebut. Contoh ruang/fungsi yang termasuk zona Public adalah hall,
ruang tunggu. Contoh ruang/fungsi yang termasuk zona semi private adalah ruang
belajar bersama pada rumah kost mahasiswa, sedangkan contoh ruang/fungsi yang
10 0 40
M
20
MANUSIA DAN BUDAYA
SERTA KEAMANAN
PEMANDANGAN
IKLIM
Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

5
bersifat private adalah kamar tidur pada rumah kost mahasiswa, kelas-kelas pada
sekolah.

Penzoningan juga dapat dianalisis secara vertical. Pada tapak yang berkontur apabila
entrance berada pada kontur yang tinggi, maka zona semi privat dan private dapat
berada di kontur yang lebih rendah, sepanjang letaknya semakin menjauh dari entrance.
Pada bangunan yang lebih dari 1 lantai, maka penzoningan juga dapat dilakukan secara
vertical.



ZONING KEBISINGAN

Pada tapak dapat diidentifikasi zona-zona yang bising maupun yang tenang. Pengaruh
kebisingan adalah akibat aktifitas yang terjadi di sekliling tapak. Kebisingan akibat
ramainya lalu lintas pada jalan didepan tapak mempengaruhi kebisingan zona tapak
yang terletak di tepi jalan tersebut. Zona yang semakin jauh letaknya dari sumber
kebisingan maka berangsur-angsur menjadi zona sedang kebisingannya dan akhirnya
menjadi zona tenang.

Zona-zona ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi dimana harus diletakkan ruang-ruang
yang bersifat public, semi public (semi private) maupun private. Begitu pula untuk ruang-
ruang yang membutuhkan ketenangan sebaiknya diletakkan pada zona tenang pada
tapak. Untuk mengurangi kebisingan pada tapak dapat diberikan buffer berupa
bangunan atau ruang-ruang yang boleh bising ataupun ruang-ruang yang menimbulkan
kebisingan. Kadang-kadang dapat digunakan pohon sebagai buffer, tetapi pohon kurang
efektif untuk bangunan bertingkat, apalagi jika pohon lebih rendah dari bangunan.



ORIENTASI MATAHARI

Orientasi matahari mempengaruhi suhu dalam bangunan. Pada daerah-daerah tropis
seperti Indonesia, panas matahari kurang disukai. Oleh karena itu orientasi matahari
pada tapak mempengaruhi letak dan bentuk bangunan. Mengingat radiasi matahari
yang tinggi di Indonesia, maka daerah-daerah di bawah bayangan bangunan menjadi
daerah yang nyaman. Untuk menurunkan suhu dalam bangunan maka ruang-ruang
penting diusahakan menghindari hadapan timur-barat secara langsung, karena orientasi
matahari di Indonesia adalah Timur-Barat. Arah Timur Barat dapat diberi buffer ruang-
ruang service, dimana tidak dihuni manusia secara terus menerus, seperti tangga, toilet,
pantry, gudang dll.

Penggunaan Pepohonan sebagai buffer panas matahari membutuhkan kejelian
pemilihan jenis pohon pengaturan perletakannya pada tapak. Pohon-pohon palem yang
ditanam berjarak sedang tidak terlalu berguna sebagai penahan panas matahari. Tetapi
Pohon bamboo yang ditanam secara rapat lebih baik dari pada pohon palem. Akan
tetapi pemeliharaan kebersihan pada daun-daun bamboo yang gugur lebih merepotkan
ketimbang pohon palem. Untuk perlu juga dipikirkan bagaimana kemudahan
pemeliharaannya. Sedangkan Pohon lain yang baik antara lain pohon-pohon berdaun
rindang, pohon cemara yang juga ditanam secara rapat, dll.

Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

6
Ketingggian pohon terhadap ketinggian bangunan juga perlu diperhatikan. Ketinggian
pohon-pohon yang lebih rendah dari pada ketinggian Bangunan tidak dapat difungsikan
sebagai penahan panas matahari. Maka untuk bangunan-bangunan bertingkat Tinggi
(High Rise Building) perlu dipikirkan cara-cara lain, misalnya dengan meletakkan Core
pada daerah yang terkena panas matahari secara langsung, membuat Balkon, sehingga
permukaan ruang-ruang lebih mundur, dan tidak terkena panas matahari secara
langsung. Cara lain dengan mebuat taman di dinding dan atap bangunan.


TAUTAN LINGKUNGAN







Lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada perletakan bangunan. Tapak yang
terletak di sudut jalan akan sangat berbeda responsnya dengan tapak yang hanya satu
sisinya menghadap jalan. Bangunan yang terletak di sudut jalan harus memberikan
perlakuan khusus pada sudut sebagai penghargaan terhadap sudut tersebut.

Bangunan-bangunan di sekitar tapak juga mempengaruhi bentuk, tinggi bangunan kita.
Oleh karena itu tautan lingkungan harus menjadi perhatian dalam analisa tapak.
Perlu diingat bahwa bangunan yang akan didirikan pada tapak tertentu, harus
merupakan bagian dari tapak dan dari lingkungan, harus fit dengan tapaknya dan
lingkungannya. Sehingga saat kita membuat rancangan seperti denah dan massa
bangunan, maka tapak tidak boleh lepas dari denah. Rancangan yang baik adalah bila
bangunan kita digeser dari letaknya yang seharusnya, maka semua pengaturan denah
harus diubah. Maka massa dan denah harus saling mengunci dengan tapak.



5 0 20
M
10
PERANCANGAN
ANALISA
TAUTAN
LOKASI
TATA LETAK & WILAYAH
SUASANA LNGKUNGAN
KONSULTAN
ARSITEK
Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

7
KONTUR

Kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang menyesuaikan dengan
kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus dilakukan sesedikit mungkin. Perataan
tanah besar-besaran sebaiknya dihindari. Justru kondisi tanah yang berkontur
memberikan tantangan bagi arsitek untuk menghasilkan rancangan yang tidak sama
dengan rancangan di atas lahan yang konturnya rata. Analisis tentang kontur juga
menentukan letak utilitas pada lahan, seperti drainase dsb.






Drainase merupakan hal penting pada lahan berkontur, terutama jika terdapat ruang-
ruang di bawah tanah (seperti contoh dalam gambar). Aliran air dari level yang lebih
tinggi harus dialirkan melalui saluran-saluran yang dirancang agar tidak membanjiri
ruang yang terletak di bawahnya.

Air buangan dari air hujan maupun talang juga dapat dialirkan menuju sumur-surmur
resapan. Hal ini sangat membantu dalam pelestarian lingkungan alam. Sumur resapan
air hujan sebaiknya tidak berdekatan dengan septic tank dan berisi batu karang, ijuk,
pasir dan kerikil. Sumur reapan dapat dirancang secara harmonis dengan penataan
taman serta landscape.


PERATURAN PEMERINTAH

Pemerintah sebagai regulator berkewajiban menetapkan peraturan-peraturan ataupun
regulasi pembangunan dengan tujuan menjaga pelestarian alam dan lingkungan.
Peraturan Pemerintah yang paling mendasar harus diperhatikan oleh arsitek adalah
peraturan yang dikenakan terhadap tapak tempat bangunan akan didirikan, antara lain
Tata Guna Lahan, KDB, KLB, GSB, IMB.

TATA GUNA LAHAN

Dalam perencanaan kota, biasanya telah ditetapkan zona-zona dalam kota yang antara
lain terdiri dari zona tinggal (hunian), zona karya (perkantoran), zona komersial, zona
industri dsb. Dalam zona-zona tersebut telah ditentukan fungsi bangunan yang
diperbolehkan dibangun pada lahan dimaksud. Jadi tidak diizinkan membangun
perkantoran di lingkungan (zona) hunian. Sehingga dalam mencari lahan perlu dicari
informasi tentang Tata Guna Lahan yang telahbditentukan oleh Pemda setempat.




Minggu 5 ANALISA-TAPAK KDB KLB.doc

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Primi Artiningrum M.Arch
PERENCANAAN ARSITEKTUR 3

8
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

KDB atau Koefisien Dasar Bangunan adalah angka (dalam bentuk persentase) yang
digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang diizinkan
didirikan di atas lahan dimaksud. Tujuan dari ditentukannya KDB ini adalah untuk
menjaga daerah resapan air. Pada wilayah-wilayah yang telah ditetapkan sebagai
wilayah resapan air biasanya KDB nya rendah. Cara menghitung luas lantai dasar
maksimum yang diizinkan adalah sebagai berikut :

Misalnya ditentukan :
KDB : 20%
Luas Lahan : 5000 m2
Maka Luas Lantai Dasar Maksimum yang diizinkan adalah :
20% x 5000 m2 = 1000 m2


KLB (Koefisien Lantai Bangunan)

KLB atau Koefisien Lantai Bangunan adalah angka yang digunakan untuk menghitung
Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan pada lahan dimaksud. Tujuan dari
ditetapkannya KLB ini adalh untuk mengendalikan kepadatan (density) pada sebuah
area (wilayah). Cara menghitung Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan,
adalah sebagai berikut:

Misalnya ditentukan :
KLB : 2
Luas Lahan : 5000 m2
Maka Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan adalah :
2 x 5000 m2 = 10.000 m2.

GSB (Garis Sepadan Bangunan)

GSB atau Garis Sepadan Bangunan adalah Batas dinding (kolom) terluar bangunan
yang diizinkan. Tujuan dari ditetapkannya GSB adalah untuk menjaga dan
mengendalikan wajah kota. GSB biasanya ditentukan setengah lebar jalan yang berada
pada lahan yang dimaksud. Misalnya sebuah lahan berada ditepi jalan selebar 10 m,
maka dinding terluar bangunan yang menghadap jalan tersebut maksimum berjarak 5 m
dari batas lahan dengan jalan (dari Pagar).

PENUTUP

Perancangan bangunan selalu dimulai dengan analisis pada tapak, kemudian
menetapkan solusi-solusi dari hasil analisis tersebut. Maka karya arsitektur merupakan
respons terhadap kebutuhan pengguna dan respons terhadap kondisi tapak.

Você também pode gostar