Você está na página 1de 3

Anatomi Tulang Mandibula

1:04 PM Ajunk Artawijaya 2 comments


Tulang mandibula

Mandibula adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang paling besar dan kuat.
Mandibula merupakan satu satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak. Mandibula
dapat ditekan dan diangkat pada waktu membuka dan menutup mulut. Dapat ditonjolkan, ditarik
ke belakang dan sedikit digoyangkan dari kiri ke kanan dan sebaliknya sebagaimana terjadi pada
waktu mengunyah (Pearce, 2002). Pada perkembangannya tulang ini terdiri dari dua belahan
tulang yang bersendi di sebelah anterior pada simpisis mental, persatuan kedua belahan tulang ini
terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah korpus yang letaknya horisontal dan berbentuk
seperti tapal kuda, menjorok ke muka serta mempunyai dua buah cabang yang menjorok ke atas
dari ujung posterior korpus (Bajpai, 1991).

Bagian bagian mandibula, yaitu (Bajpai, 1991) :
A. Korpus

Korpus juga mempunyai dua permukaan, yaitu :
1) Permukaan eksternus
Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea oblikum yang
meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah dan ke muka serta berakhir
pada tuberkumum mentale di dekat garis tengah. Dan terdapat juga foramen montale yang
terletak di atas linea oblikum dan simpisis menti yang merupakan rigi di garis tengah yang tidak
nyata di bagian atas pada tengah pada tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari korpus
mandibula.

2) Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea milohyodea, yang
meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah dan ke muka mencapai garis
tengah, linea milohyodea ini menjadi origo dari muskulus milohyodeus. Linea milohyoidea
membagi fossa sublingualis dari fossa submandibularis.

Korpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu :
1) Pinggir atas (alveolaris)
Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat delapan lekuk dari masing masing belahan
mandibula ( dua untuk gigi seri, satu untuk gigi taring, dua untuk gigi premolar dan tiga untuk
gigi molar). Pada orang tua setelah gigi gigi tanggal lekuk lekuk ini tidak tampak karena
atropi tulang yang mengakibatkan berkurangnya lebar corpus mandibula.
2) Pinggir bawah (basis)
Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior dengan pinggir bawah
ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas gigi molar ke tiga, di tempat ini
basis disilang oleh arteri fasialis. Fossa digastrika yang merupakan lekukan oval terletak pada
masing masing sisi dari garis tengah. Merupakan origo dari venter anterior muskulus
digastrikus. Sepanjang seluruh basis dilekatkan lapis dari fasia kolli dan tepat di atasnya
(superfasialis) dilekatkan platisma.

B. Ramus

Ramus terdiri dari dua permukaan, yaitu :

1) Permukaan eksternus (lateralis)
Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang berhubungan dengan glandula
parotis. Sisa dari permukaan merupakan insersio dari muskulus masseter.

2) Permukaan internus (medialis)
Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari kanalis
mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh pembuluh darahnya.

Pinggir pinggir pada ramus, yaitu :
1. Pinggir superior, merupakan insisura insisura tajam dan cekung mandibularis di antara
prosesus prosesus koronoideus dan prosesus kondiloideus.
2. Pinggir anterior, melanjutkan diri ke bawah dengan garis oblik.
3. Pinggir posterior, tebal dan alur alur merupakan permukaan medialis dari glandula
parotis.
4. Pinggir inferior, melanjutkan diri dengan pinggir inferior korpus dan bersama sama
membentuk basis mandibula




Posted in: Mandibula,Radiodiagnostik,Radiologi,Skull

Você também pode gostar