Você está na página 1de 7

Pengertian Masyarakat

Masyarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat


oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari pengertian ini dapat
dicontohkan istilah masyarakat desa, ialah masyarakat yang penduduknya
mempunyai mata pencaharian utama bercocoktanam, perikanan, peternakan atau
gabungan dari ketiganya ini, yang sistem budayanya mendukung masyarakat itu.
Masyarakat modern berarti masyarakat yang sistem perekonomiannya
berdasarkan pasar secara luas, spesialisasi di bidang industri, dan pemakaian
teknoligi canggih (Kamus Besar, l990:564).
Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat beradab yang diikat atau diatur
oleh masyarakat yang beradab yang diikat oleh bingkai dalam sesuai hukum
islam. Tanpa pelaksanaan hukum islam, mustahil atau sulit untuk mewujudkan
cita-cita mayarakat madani. Peran hukum islam telah diperlihatkan oleh
Rasulullah ketika beliau berada di Madinah saat menyebarkan syiar-syiar tentang
agama islam. Untuk menciptakan masyarakat madani dengan satu bentuk
pemikiran umat islam (hukum islam) yakni fiqh lokal yaitu fiqh Indonesia yang
nantinya akan menjawab persoalan yang sedang terjadi atau berkembang dalam
konteks ke-Indonesiaan.
Antara Masyarakat Madani dan Masyarakat Beradab
Masyarakat madani mengandung dua makna, masyarakat kota dan
masyarakat beradab (Mustofa, edit. 2006:l07). Jika yang dikembangkan oleh
masyarakat bangsa Indonesia adalah masyarakat madani, memang amat baik,
tetapi untuk saat ini kelihatannya belum saatnya karena mayoritas bangsa
Indonesia masih bertempat tinggal di pedesaan, sehingga aset bangsa jika ditinjau
dari segi sistem sosialnya masih berwujud masyarakat pedesaan, berbeda dari
masyarakat beradab. Apapun bentuknya suatu masyarakat, masyarakat primitif
(seperti sebagian masyarakat Papua), masyarakat tradisional, masyarakat
pedesaan, masyarakat modern, masyarakat majemuk, haruslah beradab,
berkesopanan, berkehalusan budipekerti, baik atas dasar moral (adat-istiadat
lokal), etika (rumusan-rumusan filosofis), maupun atas dasar akhlak (syariat
agama) karena mayoritas bangsa ini, masyarakat Indonesia beragama Islam, yang
salah satu kerangka dasarnya adalah akhlak (Daud Ali, 2005:l33). Pada level
keharusan baik masyarakat madani maupun masyarakat beradab adalah sama,
yaitu bermoral, beretika, dan berakhlak.
Peranan Umat Islam Di Indonesia Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
Peranan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani
sangat diperlukan dikarenakan umat islam merupakan masyarakat mayoritas.
Untuk mewujudkan harus ada upaya upaya yang perlu dilakukan yaitu :
1. Keniscayaan peranan umat islam
Umat islam adalah umat yang diberikan oleh Allah di antara pemeluk
agama yang lainnya. Umat islam memiiki aturan hidup yang sempurna dan sesuai
dengan fitrah hidupnya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam
adalah mayoritas maka sudah sangat pasti peranan umat islam sangat menentukan.
2. Keniscayaan sistem ekonomi dan kesejahteraan umat
Sistem ekonomi islam menggunakan prinsip ekonomi yang diasaskan dan
dibatasi oleh ajaran islam. Diman dalam Al-Quran dan Hadits dipelajari adanya
motif laba (protif) dalam kegiatan ekonomi, namun terbatasi oleh syarat-syarat
moral kehidupan. Kehidupan sosial dan pembatasan pada setiap diri masyakat.
Islam mengharamkan riba, tipu daya, pemaksaan dan eksploitasi berlebihan dan
muderat. Islam lebih mengedepankan ekonomi pasar untuk mengembangkan
harta. Sebab harta bukan saja untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga melihat
kesejahteraan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umat
Dalam ajaran islam ada dua dimensi hubungan yang harus dipelihara yaitu
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia lain dalam kehidupan
bermasyarakat, kedua hubungan ini harus berjalan seimbang dan penuh dengan
aturan.
Dengan terlaksanakannya hubungan tersebut maka manusia akan sejahtera
baik dunia maupun akhirat. Untuk mencapai tujuan itu, maka diadakan zakat,
sedekah, infaq, hibah dan wakaf. Dengan pengelolaan zakat dan wakaf dengan
baik maka akan terwujud masyarakat madani yaitu masyarakat akan sejahtera
sosial ekonomi.
Ciri-Ciri Masyarakat Madani
1. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh iman dan
teknologi.
2. Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).
3. Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan ).
4. Free public sphere (ruang publik yang bebas). Ruang publik yang diartikan
sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses
penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan
kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul serta mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
mempublikasikan informasi kepada publik.
5. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana
kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya
demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu
menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat terwujud melalui
penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2) Pers yang bebas
3) Supremasi hokum
4) Perguruan Tinggi
5) Partai politik

6. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-
pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan
sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan
sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang
dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
7. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap
tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif
dan merupakan rahmat tuhan.
8. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
9. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal
yang baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang
bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi
individu terjaga.
10. Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan
Sejahtera
1. Landasan
Masyarakat, sebagaimana masyarakat madani binaan Rasulullah,
didasarkan pada Alquran dan Assunnah beliau sendiri. Petunjuk Alquran yang
langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada
hal-hal sebagai berikut:
a. Tauhid
Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai berikut:

Katakanlah, Dia lah Alah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula
dianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al-
Ikhlas/ll2:l-4)
Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu
bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan dengan
masyarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorang,
yang memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan mohon
pertolongan. Allah berfirman:

Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon
pertolongan (Q.S. al-Fatihah/1:5).
Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, prinsip tauhid sejalan dengan sila pertama, ketuhanan Yang
Maha Esa, bahkan sebenarnya prinsip tauhid menjiwai sila pertama ini.
b. Perdamaian
Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro
sekalipun, yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan
bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya.
Alquran mengatakan
. . .
Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan),
maka damaikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu
adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah anatara kedua saudaramu itu (Q.S. al-
Hujarat/49: 9 dan l0).
Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa
berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.
c. Saling Tolong Menolong
Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap
orang lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang lain di saat ia
tertimpa kesulitan, diam-diam ia berjanji suatu saat akan membalas budi baik
yang sedang diterima. Di saat itu ia merasa berhutang budi. Di saat ini pula
sering terlontar kata semoga Allah membalas budi baik Bapak . . . dan sering
pula diiringi doaJazakumu-llahu khairal jaza, jazakumu-llah khairan
kasira(semoga Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah
membalas dengan kebaikan yang lebih banyak). Dlam hal tolong-menolong, Allah
memerintahkan demikian:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Q.S.
alMaidah/5:3).
d. Bermusyawarah
Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari
masing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan
atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus sama-
sama dijunjung tinggi adalah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, nikmat
sama-sama dirasakan, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Allah
berfirman:

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian
apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali
Imran/3: l59).
Musyawarah memang telah terbukti mempersatukan (talluf), masyarakat (Jaelani,
2006:247).
e. Adil
Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan
sosial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya menuntut
keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan,
majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan, juragan, dan pemegang
amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan dan kesejahteraan akan
menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dan
diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani.
Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan,
perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang berbuat
tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut 28 kali (Abd al-Baqi, [t.th]:569-
700),dan sinonimnya (al-qist) disebut 29 kali dalam Alquran (Abd al-Baqi,
[t.th.]:691-692). Ini menendakan adil harus menjadi ciri utama bagi setiap muslim
atau masyarakat muslim dalam semua urusan
f. Akhlak
Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk
menyempurnakan akahlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah. Pengakuan itu
diwujudkan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai pribadi maupun dalam
membangun masyarakat Islam di masanya, yaitu sebagai masyarakat yang disitir
dalam Alquran:

Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan ampunan-Nya (Q.S.
as-Saba/34:15).

2. Aktualisasi Ajaran
Betapapun rasional dan terperinci suatu ajaran, doktrin, ia hanya terdiri
atas sejumlah pasal, diktum, prinsip yang berisi himbauan, perintah, informasi,
larangan, riward, danpunishment. Ajaran hanya akan bermakna kalau dipandang
penting oleh pemilik, penganut, dan pendukung ajaran. Dengan kata lain ajaran
menjadi nilai sebagai acuan berbuat baik oleh individu, kelompok, maupun
budaya (S.Takdir, l982:20-30). Sebaliknya jika diabaikan, ajaran hanya berhenti
sebagai potensi dan tidak pernah berubah menjadi aktus.
Supaya ajaran sebagai potensi berubah menjadi aktus
, pertama seseorang harus yakin atau iman, bahwa ayat-ayat quraniyah itu benar
(al-Ghazali, [t.trh.]:8) secara mutlak (absolut). Keimanan pada Alquran mengikat
diri begitu kuat (hablummina-llah- tali dari dari Allah) sehingga jika tidak
melaksanakan yang diyakini, diyakini pula pasti ada sanksinya yang dapat
merugikan diri sendiri. Dengan kata lain kondisi iman telahmukhlis (murni) tanpa
sedikitpun mengandung keraguan. Iman semacam ini mampu melahirkan
kehendak untuk berbuat. Kualitas kehendak atas dasar keyakinan tanpa ragu
mendesakkan keluar untuk melahirkan perbuatan. Jika perbuatan itu dirasa
menguntungkan cenderung untuk diulanginya. Pengulangan yang ajeg dan
konstan akan menjadi kebiasaan atau perbuatan itu telah menjadi pola. Dalam
tahap demikian potensi telah menjadi aktual atau aksi, dan ajaran telah berubah
menjadi pelaksanaan ajaran.
Supaya aksi seseorang menjalar menjadi aksi kelompoknya (aksi sosial),
prinsip dakwah Islamiyyah tentang sesuatu yang dipandang baik (amar maruf
nahi munkar) adalahibda binafsik (mulailah dari dirimu). Perintah ini berlaku
secara universal, artinya semua mubaligh - dan setiap muslim adalah mubalgh -
merasa diseru untuk itu. Dalam aksi, unsur keteladanan (uswah hasanah) amat
penting peranannya. Keteladanan membutuhkan figur kharismatik, atau figur-
figur yang memiliki otoritas, termasuk di dalamnya para public figure. Jika orang-
orang semacam ini telah memiliki perbuatan berpola untuk mewujudkan
masyarakat beradab, didukung ketiadaan sekat di dalam bidang komunikasi
modern, dalam waktu singkat aksi para individu atau beberapa individu akan
segera menjadi aksi sosial-masyarakat dan segera menggelinding menjadi budaya.
Sebaliknya jika para public figure dalam berbagai bidang kehidupan:
sosial, politik, seni, ekonomi, dan agama tidak ada yang pantas dicontoh, yang
segera muncul adalah anakhisme. Telah terbukti cost untuk mereformasi budaya
anarkhisme begitu mahal dan membutuhkan waktu beberapa generasi, yang dalam
istilah Jawa pitung turunan (tujuh generasi - pengertian umum tujuh adalah
banyak).

Você também pode gostar

  • Sang Patriot
    Sang Patriot
    Documento3 páginas
    Sang Patriot
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Struktur Teks Sejarah
    Struktur Teks Sejarah
    Documento6 páginas
    Struktur Teks Sejarah
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Sang Patriot
    Sang Patriot
    Documento2 páginas
    Sang Patriot
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Industri
    Industri
    Documento24 páginas
    Industri
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Pelabuhan Hati
    Pelabuhan Hati
    Documento4 páginas
    Pelabuhan Hati
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Industri Gula
    Industri Gula
    Documento25 páginas
    Industri Gula
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Sang Patriot
    Sang Patriot
    Documento2 páginas
    Sang Patriot
    Poppi Vamella Putri
    100% (1)
  • Kti Tsunami Bab I
    Kti Tsunami Bab I
    Documento1 página
    Kti Tsunami Bab I
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Perpindahan Panas
    Makalah Perpindahan Panas
    Documento28 páginas
    Makalah Perpindahan Panas
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Industri Gula
    Industri Gula
    Documento25 páginas
    Industri Gula
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Rapat Poppi Vamella Putri (8EGB)
    Makalah Rapat Poppi Vamella Putri (8EGB)
    Documento24 páginas
    Makalah Rapat Poppi Vamella Putri (8EGB)
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Karakterisasi Molecularly Imprinted Polymer (Mip) Hasil
    Karakterisasi Molecularly Imprinted Polymer (Mip) Hasil
    Documento21 páginas
    Karakterisasi Molecularly Imprinted Polymer (Mip) Hasil
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Jaringan Hewan
    Jaringan Hewan
    Documento32 páginas
    Jaringan Hewan
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Hydrotreating
    Hydrotreating
    Documento12 páginas
    Hydrotreating
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Bab 5
    Bab 5
    Documento15 páginas
    Bab 5
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Rapat Lelang
    Makalah Rapat Lelang
    Documento17 páginas
    Makalah Rapat Lelang
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Ekonomi Energi
    Makalah Ekonomi Energi
    Documento50 páginas
    Makalah Ekonomi Energi
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações
  • Hydrotreating DMZ
    Hydrotreating DMZ
    Documento10 páginas
    Hydrotreating DMZ
    Poppi Vamella Putri
    Ainda não há avaliações