Você está na página 1de 12

BAB 2PEMBAHASAN

2.1

PENGANTAR
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujukpada
rangkaian institusi politik serta digunakan untuk mengorganisasikan suatunegara demi
penegakan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.
Federal adalah kata sifat (adjektif) dari kata Federasi. Biasanya kata ini merujukpada
pemerintahan pusat atau pemerintahan pada tingkat nasional. Federasidari bahasa
Belanda, federatie, berasal dari bahasa Latin foeduratio yang artinya perjanjian.
Federasi pertama dari arti ini adalah perjanjian daripadaKerajaan Romawi dengan
suku bangsa. Jerman yang lalu menetap di provinsiBelgia, kira-kira pada abad ke-4
Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidakmemerangi sesama, tetapi untuk bekerja
sama saja.
Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebihkesatuan
politik yang sudah atau belum berstatus negara berjanji untuk bersatudalam suatu
ikatan politik, ikatan dimana akan mewakili mereka sebagaikeseluruhan. Federasi
adalah negara. Anggota-anggota sesuatu federasi tidakberdaulat dalam arti yang
sesungguhnya. Anggota-anggota federasi disebut negara-bagian, yang didalam
bahasa asing dapat dinamakan deelstaat,state. canton atau Linder.
Dalam pengertian modern, sebuah federasi adalah sebuah bentukpemerintahan di
mana beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuknegara kesatuan. Masing-
masing negara bagian memiliki beberapa otonomikhusus dan pemerintahan pusat
mengatur beberapa urusan yang dianggapnasional. Dalam sebuah federasi setiap
negara bagian biasanya memilikiotonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan
dengan cukup bebas.Federasi mungkin multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas
dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi
biasanyaditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara
bagiansovereign. Federasi modern termasuk Australia, Brazil, Kanada, India,
Russiadan Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan atau struktur konstitusionalditemukan
dalam federasi dikenal sebagai
federalisme
.
2.2.1 FEDERALISME
Desentralisasi politik tidak bisa diharapkan terealisasi dalamsebuah negara kesatuan.
Bentuk negara kesatuan membuat elite politikpusat, baik di pemerintahan ataupun di
partai politik, merasa memilikiotoritas untuk mengatur, mencampuri dan menentukan
setiap kebijakanpolitik di daerah.
Mereka seakan lupa bahwa program otonomi daerah sudah diberlakukan.Oleh karena
itu, diperlukan langkah yang lebih radikal dari sekedar melimpahkan sebagian
kekuasaan dalam bentuk otonomi. Realisasidesentralisasi politik hanya bisa terwujud
apabila kita mengubah lokuskekuasaan. Dengan otonomi daerah dalam kerangka
negara kesatuan,kekuasaan tetap berasal dan berada di pusat. Pemerintah
daerahhanyalah sebagai penerima sebagian kekuasaan yang dilimpahkan pusat
kepadanya.
Sekarang ini memang telah ditetapkan dalam konstitusi bahwa bentuknegara kesatuan
telah final, tidak bisa diubah lagi. Namun bukankahkonstitusi itu sendiri bisa diubah
dengan amandemen. Artinya,kemungkinan untuk mengubah bentuk negara, masih
terbuka. Untukmengubahnya memang tidak mudah, karena konstitusi tidak bisa
diubahsecara sembarangan. Namun setidaknya pemikiran ini akan menjadi awaldari
sebuah bola salju yang terus menggelinding semakin besar sehinggapada akhirnya
akan diperoleh cukup alasan untuk meninjau kembalibentuk negara kita

Dalam federalisme, kekuasaan berada di daerah (di AmerikaSerikat, daerah pemilik
kekuasaan itu dinamakan negara bagian, namunagar tidak menimbulkan kesan
perpecahan, kiranya kita tetap menyebutdaerah pemilik kekuasaan tersebut tetap
sebagai daerah). Daerah-daerahyang merupakan pemilik kekuasaan ini kemudian
menyerahkan sebagiankekuasaannya ke pusat. Kekuasaan yang diserahkan ke pusat,
misalnya,politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal.
Dengan beradanya lokus kekuasaan di daerah, elite politik pusat tidakbisalagi
mengatur, mencampuri dan menentukan kebijakan politik di daerah.Daerah
sepenuhnya berkuasa dalam menentukan berbagai kebijakan.Oleh karena itu, dengan
mengubah bentuk negara kita dari negarakesatuan menjadi federasi, berarti kita
memberlakukan desentralisasipolitik secara utuh. Terdapat implikasi positif dari
pemberlakuanfederalisme, yaitu selain terputusnya kekangan dan campur tangan
pusatatas berbagai kebijakan politik di daerah, kita juga akan bisa menghapusatau
paling tidak meminimalkan praktik korupsi. Dengan federalisme,rantai korupsi akan
terputus. Selain itu, pemerintah daerah yang memilikikomitmen tinggi untuk
memberantas korupsi dapat melaksanakankomitmennya itu tanpa harus takut ada
ancaman pusat terhadap dirinya.Implikasi negatif dari federalisme dapat dikatakan tidak
ada. Kekhawatiransementara kalangan yang melihat federalisme sebagai rentan
terhadapperpecahan adalah tidak beralasan. Federalisme justru memperkuatrepublik.
Alasannya, kekecewaan yang sekarang dialami banyak daerahkarena campur tangan
dan kooptasi pusat akan hilang, karena dalambentuk Negara federasi, campur tangan
dan kooptasi pusat tersebut tidakada lagi.
Bentuk otonomi daerah ideal adalah kehidupan bernegara dengankekuasaan berada di
daerah. Otonomi daerah ideal ini hanya bisaterealisasi dalam bentuk negara federasi,
karena hanya dalam federasi,lokus kekuasaan akan berada di daerah. Pemerintah
pusat bekerja untukkesejahteraan seluruh daerah. Daerah-daerah telah memiliki
otonomi riil disertai iklim politik nasional dan lokal yang demokratis. Sudah saatnyakita
tidak terbelenggu oleh pikiran lama yang menganggap negativefederalisme.
Federalisme bukan berarti perpecahan bangsa. Kita lihatcontoh negara federasi, seperti
Malaysia, Amerika Serikat, dan lain-lain,tidak satu pun di antara mereka yang
mengalami perpecahan, yang adamalah kebanggaan akan struktur di negaranya yang
menjunjung tinggikebebasan setiap daerah dalam penentuan setiap kebijakan
publik.Dengan federalisme, kita bagaikan hidup dalam rumah besar republikyang
memiliki banyak kamar. Di dalam setiap kamar, terjadi diferensiasikebebasan publik
dan privat, individu memiliki kebebasan penuh untukmengembangkan diri.
Prinsip federal ialah bahwa kekuasaan dibagi sedemikian rupasehingga
pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalambidang-bidang tertentu
adalah bebas satu sama lain. Salah satuciri negara federal ialah bahwa ia
mencoba menyesuaikan duakonsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu
kedaulatan negarafederal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara-
negarabagian. Untuk membentuk suatu negara federal diperlukan duasyarat,
yaitu :
1. adanya perasaan sebangsa di antara kesatuan-kesatuanpolitik yang hendak
membentuk federasi
2. adanya keinginan pada kesatuan-kesatuan politiik yanghendak mengadakan
federasi untuk mengadakan ikatanterbatas, oleh karena itu apabila kesatuan-
kesatuan politik itumenghendaki persatuan sepenuhnya, maka bukan
federasiyang akan dibentuk, melainkan negara kesatuan.
Ciri-ciri Negara Federal :

1. Penyelanggaraan kedaulatan ke luar dari negara-negarabagian diserahkan
sepenuhnya kepada Pemerintah Federal,sedangkan untuk kedaulatan ke dalam
dibatasi.
2. Soal-soal yang menyangkut negara dalam keseluruhannyadiserahkan kepada
kekuasaan pemerintahfederal.
3. bentuk ikatan keasatuan-kesatuan politik pada negara federalbersifat terbatas
2.2.2 KONSTITUSI FEDERAL
Amerika Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengansistem three-tier
dan institusi kehakiman yang bebas. Negara-negara di Amerika adalah sebuah republik
federal yang terdiri dari 50 negarabagian. Kecuali Alaska (utara Kanada) & Hawaii
(lautan Pasifik), 48negara bagian lainnya terletak di Amerika Utara. Terdapat tiga
peringkatyaitu nasional, negara bagian dan pemerintahan lokal yang mempunyaibadan
legislatif serta eksekutif dengan bidang kuasa masing-masing.Negara ini mengunakan
sistem persekutuan atau federalisme di mana dinegara pusat dan negara bagian
berbagi kuasa. Negara pusat berkuasaterhadap beberapa perkara seperti pencetakan
mata uang Amerika sertakebijakan pertahanan. Namun, negara-negara bagian
berkuasamenentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti hakpengguguran
bayi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang.
Satu elemen yang kentara di Amerika ialah doktrin pembagian kuasa.Pasal 1-3 dalam
Konstitusi Amerika, telah diatur secara terperincimengenai kuasa-kuasa Negara yang
utama yaitu :1. Eksekutif
2. legislatif
3. kehakiman




Pemeriksaan dan keseimbangan / Checks and Balances merupakan ciriyang utama
dalam negara Amerika (hal ini sangat komprehensif).Sehingga tidak ada satu pun
cabang negara yang mempunyai kuasamutlak untuk mewakili cabang yang lain.
Model pemerintahannya yang demokrasi presidensiil dan memilikipersyaratan
konsensus untuk konstitusi, terdapat pula mekanisme veto diantara lembaga-lembaga
negara. Misalnya, presiden Amerika Serikatdapat memveto RUU yang diajukan oleh
kongres. Serta adanyakecenderungan sistem kepartaian Amerika Serikat yang
berbentuk two-party system. Di samping Pemilu untuk pemilihan presiden, ada
pulaPemilu paruh waktu, yang diadakan pada pertengahan masa jabatanpresiden.
Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlah presiden melainkanseluruh anggota Dewan
Perwakilan dan sepertiga dari semua senator daritiap negara bagian. Selain negara
bagian, ada satu daerah federal danada beberapa daerah yang bisa disebut sebagai
daerah jajahan.
Pemerintah Negara Bagian dan Teritori
Hal-hal yang tidak diatur oleh Pemerintah Federasi merupakantanggung jawab
Pemerintah Negara Bagian dan Teritori.
Setiap negara bagian dan teritori mempunyai parlemen danperaturan
perundang-undangan (akta parlemen) sendiri (yangdapat diamandemen
parlemen setempat) tetapi mereka juga tetapterikat konstitusi negara.
Bilamana suatu UU/Peraturan Negara Bagian masih berada dibawah wewenang
konstitusional Federasi, maka UU/PeraturanPemerintah Federasi berlaku di atas
wewenang UU/Peraturannegara bagian.
Hubungan antara Pemerintahan Federal dan Negara Bagian
Pemerintah Federasi dan negara bagian menjalin kerjasama diberbagai bidang, yang
secara resmi merupakan tanggung jawab negarabagian dan teritori seperti pendidikan,
perhubungan, kesehatan danpenegakan hukum. Mengenai Pajak pendapatan, hal itu
ditarik secarafederal dan menimbulkan pendapat yang berbeda di antara semua
tingkatpemerintahan negara bagian.
2.2.3 PERBANDINGAN DAN ALASAN FEDERALISME DITERAPKAN
Antara negara federal dan negara kesatuan terdapat perbedaan dalambeberapa hal
tertentu, yaitu :
1. Negara-bagian federasi memiliki pouvior constituant, yakniwewenang membentuk
undang-undang dasar sendiri serta wewenangmengatur bentuk organisasi sendiri
dalam rangka dan batas-bataskonstitusi federal, sedangkan dalam negara kesatuan
organisasibagian-bagian negara (yaitu pemerintah daerah) secara garis besar telah
ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat.

2. Dalam negara federal, wewenang membentuk undang-undang pusatuntuk mengatur
hal-hal tertentu telah terperinci satu persatu dalamkonstitusi federal, sedangkan dalam
negara kesatuan wewenangpembentukan undang-undang pusat ditetapkan dalam
suatu rumusanumum dan wewenang pembentukan undang-undang rendahan
(lokal)tergantung pada badan pembentuk undang-undang pusat itu.

Negara kesatuan ialah bentuk negara di mana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan
dalam suatu badan legislatif nasional/pusat. Azasyang mendasari negara kesatuan
adalah azas unitarisme. Negarakesatuan adalah bentuk negara yang paling kukuh, jika
dibandingkandengan federasi dan konfederasi. Dalam negara kesatuan terdapat
baikpersatuan (union) maupun kesatuan (unity). Ini berbeda dengan sebuahnegara
kesatuan, di mana biasanya hanya ada provinsi saja. Kelebihan sebuah negara
kesatuan, ialah adanya keseragaman antar semua provinsi.
Dalam perjalanan sejarah republik Indonesia, proyek negarakesatuan ternyata
mengalami berbagai distorsi. Timbul berbagaikeserampangan dan kegamangan dalam
praktek politik. Negara kesatuantelah terbukti memperkokoh sistem represi dari suatu
kepemerintahanotoriter Orde Baru. Sistem sentralistik yang dipraktekkan
menimbulkansekian banyak problem kesenjangan yang mengindikasikan
adanyaketidakadilan, permainan kekuasaan dan segenap kebusukan praktekKKN.
Karena adanya praktik ketidakadilan sosial yang terjadi secaraintens dan dasyat
daerah-daerah potensial dieksploitir demikepentingan pusat dan keluarga sementara
masyarakat sendiriditindas.
Otonomi (luas) yang UU-nya sudah ada, tinggal menungguimplementasinya atau
pemerintahan hampir penuh dalam konteksnegara federal. Ketika berbicara mengenai
Kewenangan Daerah, UUNo. 22 Thn 1999 tentang pemerintah daerah menegaskan
bahwakewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh
bidangpemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik, luar negeri,pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama sertakewenangan bidang lain (Pasal
7, ayat 1).Konsep otonomi yang luas ternyata tidak jauh berbeda dengan
konsepfederalisme. Otonomi yang luas tetaplah menggariskan kekuasaanyang besar
dan centralized pada pemerintah pusat. Meskipunpemerintah berdasarkan hak otonomi,
tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah pusat.
Inisejalan dengan konstitusi negara kesatuan dengan system desentralisasi yang tidak
mengakui badan legislatif lain selain legislatif pusat. Maka seindah apapun polesan
terhadap konsep otonomi yang luas,otonomi itu sendiri tetap tidak akan menjawab
tuntutan dan keinginanrakyat hingga saat ini.
Tuntutan untuk membentuk negara federal di Indonesia tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Ada dua alasan yang bisa dipakai untuk membenarkankesimpulan ini
.1.Masyarakat saat ini sudah muak dengan sentralisai berlebihan daripemerintah pusat.
Salah satu efek yang merugikan dari A highly centralized government ini adalah
mengenai hubungan keuanganpusat dan daerah yang dianggap kurang adil. Potensi
dan kekayaanalam daerah disedot habis demi kepentingan pusat. Dalam konteks inilalu
tuntutan pembentukan negara federal dipahami sebagai tuntutankeadilan sosial.
2.Terjadi pergeseran pemahaman yang signifikan dari nasionalisme.Semula
nasionalisme adalah semangat kebangsaan memang menjadisenjata ampuh dalam
menghadapi kekuatan dan kekuasaan negara-negara penjajah. Kesadaran senasib dan
sepenanggunganlah yangmempersatukan aneka ragam suku dan bangsa di Indonesia
dalammenghadapi bangsa asing, dan kemudian hidup sebagai satubangsa. Tetapi
The external common enemy itu sudah tidak ada lagi.Musuh bersama yang dihadapi
pasca pergolakan fisik justrukemiskinan. Pembangunan bertahap lalu dilaksanakan.
Pembangunanternyata menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, karena hanya
adasekelompok kecil orang yang mengambil keuntungan daripembangunan tersebut.
Masalah kektidakadilan sosial pun muncul.
Pembukaan UUD 45, Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa
maka penjajahan dimuka bumi harus dihapuskan
.Situasi dan kondisi politik di Indonesia yang semakin rumit denganterlepasnya Timor
timor kemudian tuntutan referendum daerah Aceh serta Papua Merdeka dan juga
Ambon serta daerah-daerah lainnya yanghingga saat ini belum ada penyelesaian.
Kenyataan dengan diterapkannya Sistem Negara Kesatuan selama 43tahun, daerah-
daerah tidak merasakan adanya pemerataan dibidangpembangunan dimana kekayaan
daerah tersedot kepusat dan terjadipenjajahan terselubung serta tidak dihargainya
kedaulatan daerah.
UU No. 29 1999 tentang Otonomi Daerah yang diberlakukan akanmenimbulkan bahaya
PRIMORDIALISME DAERAH, sehingga lamakelamaan akan terjadi bahaya
disintegrasi. Oleh karena itu untuk menjagautuhnya negara Indonesia dari bahaya
disintegrasi maka bentuk "NegaraKesatuan Indonesia" dengan ini dinyatakan Tidak
Berlaku Lagi dansebagai penggatinya diberlakukan "Sistem Negara Federal"
denganNama: THE FEDERAL OF INDONESIA / NEGARA FEDERALINDONESIA

Sistem Negara Federal :
1. Pembagian kekuasaan/kedaulatan pemerintah antarapusat/nasional (nation) dan
regional/Negara-negara bagian(states)
2. Ada dua pemerintahan dimana kedua-duanya memilikikekuasaan masing-masing
yang tidak dapat bekerja sendiri
3. Tidak dapat merubah atau mengganti konstitusi, namun harusbersama-sama.
4. Masing-masing beroperasi melalui perwakilannya dan langsungke masyarakat
dengan hukum dan petugasnya masing-masing.Kekuatan utama dari federalism adalah
menampung keinginanlokal sekaligus juga menampung kepentingan nasional.
Keuntungan utama dari federalisme adalah pada kemampuannya untukmentolerir
tumbuh berkembangnya state masing-masing namun salingmembantu untuk keperluan
nasional. Hal ini dapat dilihat dalamdepartemen pertahanan dan departemen dalam
negerinya. sebagaicontoh jika ada bencana nasional seperti banjir, gempa bumi,
badaisalju atau bencana-bencana lain di beberapa negara bagian, makaseluruh
kekuatan pemerintahan nasional dan seluruh kekuatan Negara-negara bagian dapat di
mobilisasi untuk mengantisipasi bencana



Kekurangan Negara federal
Pemerintahan yang lemah.

negara federal bisa menyamai atau sederajat dengan system negara yang lain, namun lebih lemah
daripada negara kesatuan. Pendistribusian kekuasaan diantara pusat dan negara bagian atau daerah akan
membawa tampuk pemerintahan sulit untuk menyelesaikan permasalahan dalam administrasi. Sedangkan
administrasi adalah jantung berjalannya roda pemerintahan yang baik, namun tidak semua negara federal
gagal dalam hal administrasi, malahan federasi mampu lebih maju dan utuh dari negara kesatuan yang ada
sekarang.

2. Kurang keseragaman dalam perundang- undangan dan administrasi.


Didalam pendirian federal memiliki perbedaan perundang- undangan, kebijakan administrative dan
organisasi. Satu sisi adanya pusat hukum dan organisasi administrative secara nasional, bahkan
sebaliknya ditingkat daerah pun memiliki hal yang sama. Keruwetan dalam hal keserbaragaman ini dapat
menyebabkan penderitaan kepada masyarakat khususnya dalam hal perdagangan, industri dan masalah
memiliki tanah dinegara yang berbeda.

3. Kesetiaan warganegara yang bercabang.

Warganegara rangkap dua melahirkan kebingungan. Masyarakat awam akan sulit menentukan kewajiban
negara yang sebenarnya jika dituntut untuk melakukan, karna berdampak pada system warganegara
rangkap dua.

4. Lemah dalam hubungan luar negeri.

Dalam menjalankan hubungan luar dengan luar federal memiliki kelemahan yang melekat dimana hal ini
tidak dimiliki oleh pemerintahan kesatuan, dimana negara federal dalam menentukan kebijakan luar
memiliki efek yang saling berlawanan antara pusat dan nasional, baik dalam menentukan ekonomi dan
kondisi politik dalam dan luar.

5. Merugikan penghasilan dan waktu.
Didalam federasi banyak terdapat organ pemerintahan, dimana merambat pada biaya yang besar. Melipat
gandakan organisasi, perlengkapan dan personalia juga membutuhkan biaya besar dalam system federal.
Disamping itu juga, melipatgandakan mesin pemerintahan disebabkan keterlambatan dalam penyelesaian
permasalahan nasional yang penting.

6. Kakunya kemajuan konstitusi dalam federal.
Prosedur memperbaiki konstitusi kaku dalam federal sangat diperlukan. Dan ini ditemukan khususnya di
Amerika dan Australia, inipun disebabkan karna sulitnya memperbaiki tubuh UUD dalam operasi,
sehingga perubahan dalam UUD tidak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan sosial secara nasional.
Kelebihan Negara federal
Kelebihan bentuk negara yang dimiliki Belanda:


1. Kesatuan gabungan nasional dan otonomi lokal.
System yang baik dari pemerintahan federal adalah gabungan kesatuan nasional dan otonomi lokal dan
hak membentuk pemerintahan lokal. Hal ini memberikan solusi kepada jumlah Negara kecil yang bersatu
dalam satu wadah kekuasaan dan disitulah mereka memperoleh keuntungan bersama, dimana mengikuti
aliran kesatuan tampa mematikan kehidupan dan pengorbanan mereka dalam menata pemerintahan
dengan pertimbangan setiap daerah atau wilayah masing masing.


2. Memberikan jaminan dari penyerangan.
Kita mengetahui begitu sulitnya bagi negara kecil untuk memelihara kemerdekaannya, akan tetapi ini
menjadi suatu hal yang tidak mungkin dijaman ini. Negara kecil mengetahui dirinya dalam posisi sulit,
dan harus selalu siaga untuk mencari perlindungan dari satu atau dua Negara yang memiliki kekuasaan
besar agar bisa memelihara kehidupan mereka. Bagaimanapun, Negara kecil akan terlindungi atau
terjamin kemerdekaannya dengan bergabung dalam federasi.


3. Menguntungkan secara ekonomi.
System pemerintahan federal memiliki keuntungan ekonomi yang sangat besar. Negara-negara kecil tidak
memiliki sumber penghasilan yang memadai. Oleh karenanya mereka menemukan kesulitan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi standar seperti yang di inginkan. Bagaimanapun kesulitan yang mereka
peroleh bisa teratasi, jika Negara- Negara kecil bersatu dalam federasi dan dengan itu pula mereka akan
menjadi Negara yang besar.


4. Memberikan administrasi yang berdaya guna.
Dari sudut pandang administrative system federal memiliki daya guna administrasi yang lebih baik
dibandingkan system kesatuan. Dimana dalam negara kesatuan semua kekuasaan pemerintahan dipegang
oleh pusat, dimana pusat lemah akan kondisi kedaerahan dan kebutuhannya. Disinilah letak kelemahan
Negara kesatuan dalam menjalankan administrasi pemerintahan. Sebaliknya federal sangat berlawanan
dengan system kesatuan, dimana pusat hanya pusat pengontrol dan pembagian hasil, sedangkan daerah
memiliki hukum dan hak mengatur dirinya sendiri dibawah naungan pusat.


5. Mendorong minat publik dalam urusan umum.
System federal juga memberikan kesempatan kepada segenap masyarakat luas untuk berperan dalam
administrasi urusan umum,Sebagaimana banyaknya kekuatan pusat didalam federasi. semakin maju maka
semakin banyak pula orang yang dibutuhkan dalam menjalankan administrative.
6. Cocok untuk Negara yang luas dan memiliki perbedaan kondisi yang beragam.
System Negara federal terutama sekali bisa beradabtasi atas Negara yang memiliki daerah kekuasaan
yang luas dan perbedaan kondisi populasi yang berbeda baik dari segi, geografis, rasial, agama, bahasa
dan sebagainya. Populasi ini akan bisa hidup dibawah satu naungan atau secara bersama, jika setiap
daerah diberikan derajat atau hak otonomi yang jelas dan wajar.
7. Menciptakan percobaan yang tepat dalam pemerintahan.
Dibawah percobaan system federal di dalam pemerintahan dan perundang- undangan bisa mencoba
dimana hal ini tidak bisa dilakukan dinegara yang menganut system kesatuan.
8. Pengawasan kecenderungan kelaliman.
Lord Bryce menyatakan bahwa dibawah system federal terdapat kurangnya sesuantu yang berbahaya
yang menimbulkan kelaliman pemerintahan pusat, dan membelakangi hak hak keadilan rakyat.
9. Mempertinggi martabat Negara dan warganegara.
System federal juga melindungi martabat Negara dan warganegara sama halnya dengan komponen yang
dimiliki oleh Negara kesatuan. Merupakan suatu kebanggaan yang besar dan bermartabat menjadi
warganegara besar, seperti india, Amerika, dan Russian daripada menjadi warganegara seperti Nagaland
atau Meghalaya.

Você também pode gostar