Você está na página 1de 37

ASKEP KANKER PAYUDARA

Ditulis pada April 16, 2008 oleh harnawatiaj


1. Pengertian
1. Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal
pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau
terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi
pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan baah
kulit. (!rik ", #$$%, hal & '(-)$)
2. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak
normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi ganas. (http**.pikiran-rakyat.+om.jam
,$.$$, Minggu "anggal #(---#$$%, sumber &
.arianto, dkk)
2. !tiologi
!tiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti.
/amun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan
dengan kejadian kanker payudara, yaitu &
1. "inggi melebihi ,0$ +m
1anita yang tingginya ,0$ +m mempunyai resiko terkena kanker
payudara karena pertumbuhan lebih +epat saat usia anak dan
remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (2/3)
pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
1. Masa reproduksi yang relatif panjang.
1. Menar+he pada usia muda dan kurang dari usia
,$ tahun.
2. 1anita terlambat memasuki menopause (lebih
dari usia 4$ tahun)
2. 1anita yang belum mempunyai anak
5ebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama
dibandingkan anita yang sudah punya anak.
1. Kehamilan dan menyusui
6erkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat
menyusui.
1. 1anita gemuk
2engan menurunkan berat badan, le7el estrogen tubuh akan
turun pula.
1. Preparat hormon estrogen
Penggunaan preparat selama atau lebih dari % tahun.
1. 8aktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara # 9 ' : lebih
besar pada anita yang ibunya atau saudara kandungnya
menderita kanker payudara.
(!rik ", #$$%, hal & )'-)4)
1. 3natomi fisiologi
1. 3natomi payudara
Se+ara fisiologi anatomi payudara terdiri dari al7eolusi,
duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi
al7eolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 0%; ke
aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari
bagian yang sentral dan medial dan ada pula pengaliran yang ke
kelenjar interpektoralis.
1. 8isiologi payudara
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi
hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak
melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium
dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan
progesteron yang diproduksi o7arium dan juga hormon hipofise,
telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi.
Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada
beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran
maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan
nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin
dilakukan. Pada aktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna
karena kontras kelenjar terlalu besar. 6egitu menstruasi mulai, semuanya
berkurang.
Perubahan ketiga terjadi aktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus al7eolus
berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memi+u laktasi.
3ir susu diproduksi oleh sel-sel al7eolus, mengisi asinus,
kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
(Samsuhidajat, ,((0, hal & %')-%'%)
1. <nsiden
=rganisasi Kesehatan 2unia (1.=) menyatakan baha lima
besar kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara,
kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara
data dari pemeriksaan patologi di <ndonesia menyatakan baha
urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker
payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring
(3naonim, #$$)).
3ngka kematian akibat kanker payudara men+apai % juta pada anita.
2ata terakhir menunjukkan baha kematian akibat kanker payudara pada
anita menunjukkan angka ke # tertinggi penyebab kematian setelah
kanker rahim. (http**.pikiran-rakyat.+om.jam ,$.$$, Minggu
"anggal #(---#$$%, sumber & .arianto, dkk).
1. Patofisiologi
Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak,
tergantung pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan
estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas
sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah
masa menopause (postmenopause). >espon dan prognosis
penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya
lainnya.
6eberapa tumor yang dikenal sebagai ?estrogen dependent@ mengandung
reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan
pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. >eseptor ini tidak manual pada
jarngan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran
tumor ?!strogen >e+eptor 3ssay (!>3)@ pada jaringan lebih tinggi dari
kanker-kanker payudara hormone dependent. Kanker-kanker ini
memberikan respon terhadap hormone treatment (endo+rine
+hemotherapy, oophore+tomy, atau adrenale+tomy). (SmeltAer, dkk,
#$$#, hal & ,%-()
1. Bejala klinik
Bejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat
benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri, keluar +airan
dari puting, ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan
terjadinya luka yang tidak sembuh dalam aktu yang lama, rasa
tidak enak dan tegang, retraksi putting, pembengkakan lokal.
(http**.pikiran-rakyat.+om.jam ,$.$$, Minggu "anggal #(---
#$$%, .arianto, dkk)
Bejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan
padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari %
+m, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di
luar payudara. (!rik ", #$$%, hal & )#)
1. Klasifikasi kanker payudara
1. "umor primer (")
1. ": & "umor primer tidak dapat ditentukan
2. "o & "idak terbukti adanya tumor primer
3. "is & Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4. ", & "umor C # +m
",a & "umor C $,% +m
",b & "umor $,% 9 , +m
",+ & "umor , 9 # +m
1. "# & "umor # 9 % +m
2. "' & "umor diatas % +m
3. ") & "umor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke
dinding thora: atau kulit.
")a & Melekat pada dinding dada
")b & !dema kulit, ulkus, peau dDorange, satelit
")+ & ")a dan ")b
")d & Mastitis karsinomatosis
1. /odus limfe regional (/)
1. /: & Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
2. /$ & "idak teraba kelenjar a:ila
3. /, & "eraba pembesaran kelenjar a:ila homolateral yang tidak
melekat.
/# & "eraba pembesaran kelenjar a:ila homolateral yang
melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan
sekitarnya.
/' & "erdapat kelenjar mamaria interna homolateral
1. Metastas jauh (M)
1. M: & Metastase jauh tidak dapat ditemukan
2. M$ & "idak ada metastase jauh
3. M, & "erdapat metastase jauh, termasuk
kelenjar subkla7ikula
Stadium kanker payudara &
1. Stadium < & tumor kurang dari # +m, tidak ada limfonodus terkena
(5/) atau penyebaran luas.
2. Stadium <<a & tumor kurang dari % +m, tanpa keterlibatan 5/,
tidak ada penyebaran jauh. "umor kurang dari # +m dengan
keterlibatan 5/
3. Stadium <<b & tumor kurang dari % +m, dengan keterlibatan 5/.
"umor lebih besar dari % +m tanpa keterlibatan 5/
4. Stadium <<<a & tumor lebih besar dari % +m, dengan keterlibatan
5/. semua tumor dengan 5/ terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium <<<b & semua tumor dengan penyebaran langsung ke
dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan
atau keterlibatan 5/ suprakla7ikular.
6. Stadium <E & semua tumor dengan metastasis jauh.
(Setio 1, #$$$, hal & #-%)
1. Pemeriksaan diagnostik
1. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat
struktur internal dari payudara, hal ini mendeteksi
se+ara dini tumor atau kanker.
2. Fltrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan
tumor sulit dengan kista.
3. G". S+an, dipergunakan untuk diagnosis metastasis
+arsinoma payudara pada organ lain
4. Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
5. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan +ara isolasi dan
menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah
dengan sendimental dan sentrifugis darah.
(Mi+hael 2, dkk, #$$%, hal & ,%-44)
1. Pen+egahan
Perlu untuk diketahui, baha ( di antara ,$ anita
menemukan adanya benjolan di payudaranya. Fntuk pen+egahan
aal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan
sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara
agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Gara
pemeriksaan adalah sebagai berikut &
1. 6erdirilah di depan +ermin dan perhatikan apakah ada kelainan
pada payudara. 6iasanya kedua payudara tidak sama, putingnya
juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah
terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. 6ila
terdapat kelainan itu atau keluar +airan atau darah dari puting
susu, segeralah pergi ke dokter.
2. 5etakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.
3. 6ungkukkan badan hingga payudara tergantung ke baah, dan
periksa lagi.
4. 6erbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang
kepala, dan sebuah bantal di baah bahu kiri. >abalah payudara
kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan
pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau
pembengkakan pada ketiak kiri.
5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya
kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan
terasa kenyal dan mudah digerakkan. 6ila ada tumor, maka akan
terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan
dari tempatnya). 6ila terasa ada sebuah benjolan sebesar , +m
atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan,
semakin besar kemungkinan untuk sembuh se+ara sempurna.
5akukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
(.7ision.+om jam ,$.$$, Minggu "anggal #(---#$$%, sumber &
>amadhan)
1. Penanganan
1. Pembedahan
1. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai
dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental
(pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).
2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh
payudara, semua kelenjar limfe dilateral oto+pe+toralis
minor.
3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial
1. Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor
dibaahnya & seluruh isi aksial.
1. Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar
limfe mamaria interna.
1. /on pembedahan
1. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat
direseksi pada kanker lanjutH pada metastase tulang,
metastase kelenjar limfe aksila.
1. Kemoterapi
3dju7an sistematik setelah mastektomiH paliatif pada
penyakit yang lanjut.
1. "erapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen,
antiestrogen, +oferektomi adrenalektomi hipofisektomi.
(SmeltAer, dkk, #$$#, hal & ,%(4 - ,4$$)
1. Konsep 2asar 3suhan Keperaatan
1. Pengkajian keperaatan
Pengkajian men+akup data yang dikumpulkan melalui
aan+ara, pengumpulan riayat kesehatan, pengkajian fisik,
pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, serta re7ie +atatan
sebelumnya.
5angkah-langkah pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data,
sumber data, klasifikasi data, analisa data dan diagnosa keperaatan.
1. Pengumpulan data
3dalah bagian dari pengkajian keperaatan yang merupakan
landasan proses keperaatan. Kumpulan data adalah kumpulan
informasi yang bertujuan untuk mengenal masalah klien dalam
memberikan asuhan keperaatan .
1. Sumber data
2ata dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, peraat
lain dan petugas kesehatan lain baik se+ara aan+ara maupun
obser7asi.
2ata yang disimpulkan meliputi &
1. 2ata biografi *biodata
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara
lain & nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan dan alamat.
1. >iayat keluhan utama.
>iayat keluhan utama meliputi & adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berarna merah dan
mengeras, bengkak, nyeri.
1. >iayat kesehatan masa lalu
3pakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya.
3pakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama .
1. Pengkajian fisik meliputi &
1. Keadaan umum
2. "ingkah laku
3. 66 dan "6
4. Pengkajian head to toe
2. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah hemoglobin
biasanya menurun, leukosit
meningkat, trombosit meningkat jika
ada penyebaran ureum dan kreatinin.
2. Pemeriksaan urine, diperiksa apakah
ureum dan kreatinin meningkat.
3. "es diagnostik yang biasa dilakukan
pada penderita +arsinoma mammae
adalah sinar I, ultrasonografi,
:erora diagrafi, diaphanografi dan
pemeriksaan reseptor hormon.
3. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari
meliputi &
1. /utrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan,
makanan pantangan, makanan yang disukai, banyaknya
minum. 2ikaji riayat sebelum dan sesudah masuk >S.
1. !liminasi
Kebiasaan 636 * 63K, frekuensi, arna, konsistensi,
sebelum dan sesudah masuk >S.
1. <stirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan
sesudah sakit.
1. Personal hygiene
1. 8rekuensi mandi dan menggosok gigi
dalam sehari
2. 8rekuensi men+u+i rambut dalam
seminggu
3. 2ikaji sebelum dan pada saat di >S
2. <dentifikasi masalah psikologis, sosial dan
spritual
1. Status psikologis
!mosi biasanya +epat tersinggung, marah, +emas, pasien
berharap +epat sembuh, merasa asing tinggal di >S,
merasa rendah diri, mekanisme koping yang negatif.
1. Status sosial
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi
dengan masyarakat lain.
1. Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan kegiatan shalat % aktu berkurang.
1. Klasifikasi 2ata
2ata pengkajian &
1. 2ata subyektif
2ata yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga,
men+akup hal-hal sebagai berikut & klien mengatakan
nyeri pada payudara, sesak dan batuk, nafsu makan
menurun, kebutuhan sehari-hari dilayani di tempat tidur,
harapan klien +epat sembuh, lemah, riayat menikah,
riayat keluarga.
1. 2ata obyektif
2ata yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik
atau penunjang meliputi & asimetris payudara kiri dan
kanan, nyeri tekan pada payudara, hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik.
1. 3nalisa 2ata
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan
pengembangan daya pikir yang berdasarkan ilmiah, pengetahuan
yang sama dengan masalah yang didapat pada klien.
1. 2iagnosa keperaatan
1. /yeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2. Bangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
lengan*bahu.
3. Ke+emasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
4. Bangguan harga diri berhubungan dengan ke+a+atan bedah
5. >esiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya
informasi.
7. Bangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake tidak adekuat.
1. Peren+anaan
Peren+anaan keperaatan adalah pengembangan dari
pen+atatan peren+anaan peraatan untuk memenuhi kebutuhan klien
yang telah diketahui.
Pada peren+anaan meliputi tujuan dengan kriteria hasil, inter7ensi,
rasional, implementasi dan e7aluasi.
1. Bangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
adanya penekanan massa tumor ditandai dengan &
,. 2S & - Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah
kiri menjalar ke kanan.
#. 2= & - Klien nampak meringis
- Klien nampak sesak
- /ampak luka di 7erban pada payudara sebelah kiri
"ujuan & /yeri teratasi.
Kriteria &
1. Klien mengatakan nyeri berkurang
atau hilang
2. /yeri tekan tidak ada
3. !kspresi ajah tenang
4. 5uka sembuh dengan baik
<nter7ensi &
1. Kaji karakteristik nyeri,
skala nyeri, sifat nyeri,
lokasi dan penyebaran.
>asional & Fntuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa
nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat
dijadikan sebagai a+uan untuk inter7ensi
selanjutnya.
1. 6eri posisi yang
menyenangkan.
>asional & 2apat mempengaruhi kemampuan klien untuk
rileks*istirahat se+ara efektif dan dapat
mengurangi nyeri.
1. 3njurkan teknik relaksasi
napas dalam.
>asional & >elaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri
dan memperlan+ar sirkulasi =
#
ke seluruh
jaringan.
1. Fkur tanda-tanda 7ital
>asional & Peningkatan tanda-tanda 7ital dapat menjadi
a+uan adanya peningkatan nyeri.
1. Penatalaksanaan
pemberian analgetik
>asional & 3nalgetik dapat memblok rangsangan nyeri
sehingga dapat nyeri tidak dipersepsikan.
1. Bangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
lengan*bahu.
2itandai dengan &
1. 2S &
Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan.
Klien mengeluh badan terasa lemah.
Klien tidak mau banyak bergerak.
1. 2= & klien tampak takut
bergerak.
"ujuan & Klien dapat berakti7itas
Kriteria &
1. Klien dapat berakti7itas sehari 9 hari.
2. Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.
<nter7ensi &
1. 5atihan rentang
gerak pasif
sesegera mungkin.
>asional & Fntuk men+egah kekakuan sendi yang dapat
berlanjut pada keterbatasan gerak.
1. 6antu dalam
akti7itas peraatan
diri sesuai
keperluan
>asional & Menghemat energi pasien dan men+egah kelelahan.
1. 6antu ambulasi dan
dorong
memperbaiki
postur.
>asional & Fntuk menghindari ketidakseimbangan dan
keterbatasan dalam gerakan dan postur.
+. Ke+emasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
2itandai dengan &
1. 2S &
Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain.
!kspresi ajah tampak murung.
"idak mau melihat tubuhnya.
1. 2= & klien tampak takut melihat anggota tubuhnya.
"ujuan & Ke+emasan dapat berkurang.
Kriteria &
1. Klien tampak tenang
2. Mau berpartisipasi dalam program terapi
<nter7ensi &
1. 2orong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
>asional & Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan
penerimaan, sehingga pasien dapat membuat
ren+ana untuk masa depannya.
1. 2iskusikan tanda dan gejala depresi.
>asional & >eaksi umum terhadap tipe prosedur dan
kebutuhan dapat dikenali dan diukur.
1. 2iskusikan tanda dan gejala depresi
>asional & Kehilangan payudara dapat menyebabkan
perubahan gambaran diri, takut jaringan parut,
dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan
tubuh.
1. 2iskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian
prostetik.
>asional & >ekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang
lengkap, mendekati normal.
d. Bangguan harga diri berhubungan dengan ke+a+atan bedah
2itandai dengan &
,) 2S & klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya
#) 2= &
Klien jarang bi+ara dengan pasien lain
Klien nampak murung.
"ujuan & klien dapat menerima keadaan dirinya.
Kriteria &
1. Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.
2. Klien dapat menerima efek pembedahan.
<nter7ensi &
1. 2iskusikan dengan klien atau orang terdekat
respon klien terhadap penyakitnya.
>asional & membantu dalam memastikan masalah untuk
memulai proses peme+ahan masalah
1. "injau ulang efek pembedahan
>asional & bimbingan antisipasi dapat membantu pasien
memulai proses adaptasi.
1. 6erikan dukungan emosi klien.
>asional & klien bisa menerima keadaan dirinya.
1. 3njurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi
klien.
>asional & klien dapat merasa masih ada orang yang
memperhatikannya.
e. >esiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
2itandai dengan &
1. 2S & Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar operasi.
2. 2= &
3danya balutan pada luka operasi.
"erpasang drainase
1arna drainase merah muda
"ujuan & "idak terjadi infeksi.
Kriteria &
1. "idak ada tanda 9 tanda infeksi.
2. 5uka dapat sembuh dengan sempurna.
<nter7ensi &
1. Kaji adanya tanda 9 tanda infeksi.
>asional & Fntuk mengetahui se+ara dini adanya tanda 9
tanda infeksi sehingga dapat segera diberikan
tindakan yang tepat.
1. 5akukan pen+u+ian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
>asional & Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab
infeksi.
1. 5akukan prosedur in7asif se+ara aseptik dan antiseptik.
>asional & Fntuk menghindari kontaminasi dengan kuman
penyebab infeksi.
1. Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
>asional & Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak
terjadi proses infeksi.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya
informasi.
2itandai dengan &
1. 2S & Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.
2. 2= & !kspresi ajah murung*bingung.
"ujuan & Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria &
1. Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.
2. Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan
pengobatannya.
<nter7ensi &
1. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan
harapan yang akan datang.
>asional & Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien
dapat membuat pilihan berdasarkan informasi,
dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.
1. 2iskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan
pemasukan +airan yang adekuat.
>asional & Memberikan nutrisi yang optimal dan
mempertahankan 7olume sirkulasi untuk
mengingatkan regenerasi jaringan atau proses
penyembuhan.
1. 3njurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang
berat.
>asional & Men+egah membatasi kelelahan, meningkatkan
penyembuhan, dan meningkatkan perasaan sehat.
1. 3njurkan untuk pijatan lembut pada insisi*luka yang sembuh dengan
minyak.
>asional & Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas
kulit, dan menurunkan ketidaknyamanan
sehubungan dengan rasa pantom payudara.
1. 2orong pemeriksaan diri sendiri se+ara teratur pada payudara yang
masih ada. 3njurkan untuk Mammografi.
>asional & Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang
mengindikasikan terjadinya*berulangnya tumor
baru.
g. Bangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat, ditandai dengan &
1. 2S &
Klien mengeluh nafsu makan menurun
Klien mengeluh lemah.
1. 2= &
Setengah porsi makan tidak dihabiskan
Klien nampak lemah.
/ampak terpasang +airan infus '#
tetes*menit.
.b ,$,0 gr ;.
"ujuan & kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria &
1. /afsu makan meningkat
2. Klien tidak lemah
3. .b normal (,# 9 ,) gr*dl)
<nter7ensi &
1. Kaji pola makan klien
>asional & Fntuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan
merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya.
1. 3njurkan klien untuk makan dalam porsi ke+il tapi sering
>asional & dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi
kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit.
1. 3njurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
>asional & agar menambah nafsu makan pada aktu makan.
1. 3njurkan untuk banyak makan sayuran yang berarna hijau.
>asional & sayuran yang berarna hijau banyak mengandung
Aat besi penambah tenaga.
1. 5ibatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
>asional & partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan
nutrisi untuk kebutuhan energi.
1. <mplementasi
<mplementasi merupakan tahap keempat dari proses
keperaatan dimana ren+ana keperaatan dilaksanakan &
melaksanakan inter7ensi*akti7itas yang telah ditentukan, pada
tahap ini peraat siap untuk melaksanakan inter7ensi dan akti7itas
yang telah di+atat dalam ren+ana peraatan klien.
3gar implementasi peren+anaan dapat tepat aktu dan efektif terhadap
biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas peraatan klien,
kemudian bila peraatan telah dilaksanakan, memantau dan men+atat
respons pasien terhadap setiap inter7ensi dan mengkomunikasikan
informasi ini kepada penyedia peraatan kesehatan lainnya. Kemudian,
dengan menggunakan data, dapat menge7aluasi dan mere7isi ren+ana
peraatan dalam tahap proses keperaatan berikutnya.
1. !7aluasi
"ahapan e7aluasi menentukan kemajuan pasien terhadap
pen+apaian hasil yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan
keefektifan inter7ensi keperaatan kemudian mengganti ren+ana
peraatan jika diperlukan.
"ahap akhir dari proses keperaatan peraat menge7aluasi kemampuan
pasien ke arah pen+apaian hasil.
2aftar Pustaka&
2oenges M., (#$$$), >en+ana 3suhan Keperaatan, !disi ', !BG,
Jakarta
2i:on M., dkk, (#$$%), Kelainan Payudara, Getakan <, 2ian >akyat,
Jakarta.
Mansjoer, dkk, (#$$$), Kapita Selekta Kedokteran, !disi ', Jakarta.
Sjamsuhidajat >., (,((0), 6uku 3jar <lmu 6edah, !disi >e7isi, !BG,
Jakarta
"apan, (#$$%), Kanker, 3nti =ksidan dan "erapi Komplementer, !le:
Media Komputindo, Jakarta.
DIarsipkan di awah! ". I#$%&#I' ()#%
* A$&%'IA A#I +&),A+'-' -$%&I .
3 Responses to ASKEP KANKER PAYUDARA
1. O-S, di/pada 0aret 24th, 2008 pada 1!38 p1 Dikatakan!
apakah ada na1a2 jenis tu1or2 sa3a pernah tau, setelah dokter s4annin5 pa3udara
6-'78 90II:, dokter 1en3eutkan na1a jenis tu1or 35 diidap;na1a
latin;.dan sa3a lupa;.
1akasih in<on3a
2. harnawatiaj , di/pada 0aret 27th, 2008 pada 8!17 a1 Dikatakan!
)=' ;;..
>iasan3a jenis=jenis tu1or 3an5 serin5kali dite1ukan adalah
1.>erasal dari duktus 6saluran8 antara lain!
?arsino1a intra duktal
?arsino1a s4hirous
?arsino1a 0edulare
+en3akit pa5et
2.>erasal dari lous
?arsino1a louler
thanks atas kunjun5ann3a;
3. arif, di/pada April 28th, 2008 pada 2!16 p1 Dikatakan!
askep appendikto13
http!//harnawatiaj.wordpress.4o1/2008/04/16/askep=kanker=pa3udara/
Rabu !""# $uni %#
Penan&anan Kan'er Sta(iu) *anju
'trate5i @peran5A 1elawan kanker 3an5 teraik ialah den5an pen4e5ahan seperti ju5a
pada pen3akit=pen3akit lain. $etapi apaila hal ini telah dikerjakan, na1un 1asih ju5a
terseran5 pen3akit kanker, 1aka se3o53an3a pen3akit itu se4epatn3a diketahui den5an
1elaksanakan upa3a=upa3a deteksi dini. ?arena ila pen3akit itu dikete1ukan dala1
stadiu1 dini, 1aka pen5oatan akan 1e1erikan hasil 3an5 leih aik. Den5an kata lain,
prosentase kese1uhan akan leih tin55i.
+en5oatan pen3akit kanker dapat den5an pe1edahan , den5an 1e1erikan oat=oat
antikanker 63an5 diseut ke1oterapi8, ataupun den5an pen3inaran 3an5 diseut
radioterapi . 'erin5 ju5a dierikan ko1inasi dari keti5a 4ara pen5oatan itu.
$etapi kalau pen3akit kanker itu telah dala1 stadiu1 lanjut, atau telah 1en3ear luas ke
era5ai a5ian tuuh, 1aka sulitlah Bahkan dapat dikatakan tidak 1un5kinB untuk
dise1uhkan, sekalipun den5an teknolo5i kedokteran 3an5 4an55ih.
Serin&'ah Di'ete)u'an Pen(erita Pen+a'it Kan'er Sta(iu) *anjut,
Ironisn3a, sea5ai1ana telah dilaporkan oleh Departe1en ?esehatan &epulik Indonesia,
leih dari 50C penderita kanker datan5 perta1a kali untuk eroat sudah dala1 stadiu1
lanjut. 'edan5kan an5ka kejadian atau insidens pen3akit kanker di Indonesia adalah 0,1C
dari ju1lah penduduk.
0en5apa kean3akan penderita kanker datan5 terla1at untuk eroat2 >an3ak <aktor
pen3ean3a, antara lain!
D +ada stadiu1 dini serin5 tidak disadari oleh penderita ahwa ia sedan5 1enderita
pen3akit kanker. ?arena 5ejala pada stadiu1 dini serin5 tidak khas dan tidak
1enakutkan.
D ?alau pen3akit kanker sudah 1ulai 1en3ear ke kelenjar 5etah enin5 3an5
1en3eakan ti1uln3a enjolan, 1asih ju5a kuran5 1endapat perhatian, atau kadan5=
kadan5 erpendapat ahwa hal itu @diuatA 6disantet8 oleh oran5 3an5 er1aksud jahat
terhadap penderita.
D >ila penderita 1en5erti ahwa pen3akit itu ukan pen3akit iasa, serin5kali penderita
takut 1e1eriksakan diri karena takut dioperasi.
D Ean5 ju5a serin5 terjadi, penderita sadar ahwa pen3akit itu ukan pen3akit iasa, dan
tidak takut 1eskipun ada ke1un5kinan dioperasi, tetapi ia3a untuk eroat serin5
1enjadi kendala. -ntun5lah sekaran5 sudah ada pro5ra1 @1askinA 3an5 san5at
1e1antu penderita 3an5 kuran5 eruntun5 6tidak 1a1pu8.
Akiat itu se1ua, 1aka penderita aru datan5 untuk eroat setelah dirasakan
penderitaann3a 1en55an55u atau 1enakutkan, 1isaln3a n3eri, pendarahan, sesak na<as,
dan sea5ain3a.
Pen(eritaan Pen(erita Kan'er Sta(iu) *anjut
0akin lanjut stadiu1n3a akan 1e1erikan penderitaan 3an5 1akin erat. ?adan5=
kadan5 penderitaan itu tidak tertahankan oleh penderita. ?arena eratn3a penderitaan
3an5 dideritan3a, ia nekad 1en4oa unuh diri. +enderitaan itu tidak saja dirasakan oleh
penderita sendiri, tetapi ju5a oleh keluar5an3a.
0en5apa tidak kita tin5katkan upa3a den5an terus 1e1per5unakan era5ai 4ara untuk
dapat 1en3e1uhkan2 >ila se1uh pen3akitn3a tentu penderitaann3a ju5a akan hilan5F
?alau kanker itu sudah 1en3ear ke era5ai a5ian tuuh atau ke era5ai or5an tuuh
kita, sea5ai1ana dikatakan tadi tidak 1un5kin la5i dise1uhkan. ?alau kita terus
1en5upa3akan den5an era5ai 4ara pen5oatan den5an harapan dapat se1uh, 3an5
kita dapatkan ialah erta1ahn3a penderitaan. ?arena upa3a kita akan 1en3eakan
penderitaan datan5 dari dua su1er!
D 'u1er perta1a dari pen3akitn3a sendiri 3an5 1e1an5 tidak 1un5kin dise1uhkan
dan akan tetap 1e1erikan penderitaan.
D 'u1er kedua akiat dari upa3a kita. +en5oatan kanker den5an 4ara apa pun selalu
1e1erikan e<ek sa1pin5 3an5 1en3eakan penderita tidak n3a1an. +e1edahan dan
pas4a edah tentu akan 1en3eakan n3eri . %<ek sa1pin5 ke1oterapi dan radioterapi
ju5a akan 1e1uat penderita tidak n3a1an, antara lain 1ual, 1untah , dan sea5ain3a.
?arena hal=hal terseut, 1aka penderita akan ta1ah 1enderita dan akhirn3a 1enin55al
dala1 penderitaan 3an5 erat.
Apa'ah Strate&i Kita -i.a Kan'er Su(ah Da.a) Sta(iu) *anjut,
?alau saja an55ota keluar5a kita ada 3an5 1enderita de1ikian, atau kalau Anda pernah
1elihat etapa erat penderitaann3a, kalau saja Anda pernah 1enden5ar rintihann3a atau
ahkan jeritann3a, sa3a per4a3a Anda tidak akan sa1pai hati 1e1iarkann3a.
$etapi tentun3a tidak 4ukup han3a 1erasa ia tanpa eruat sesuatu. 0arilah kita eruat
sesuatu untuk 1enolon5 saudara kita 3an5 1enderita itu. 0arilah kita 1e1erikan teran5
kepada saudara kita 3an5 telah jatuh ke dala1 ke5elapan penuh derita. 0arilah kita
eruat sesuatu untuk 1en5e1alikan i1an saudara kita 3an5 telah ter5on4an5 atau
ahkan hilan5 akiat penderitaan 3an5 erat.
$etapi apa 3an5 akan kita peruat2 Dala1 keadaan seperti ini han3alah perawatan paliati<
3an5 dapat dikerjakan se4ara 1anusiawi, realistik, dan rasional.
Apa'ah Perawatan Pa.iatif /tu,
?alau perawatan paliati< elu1 Anda kenal, ahkan Anda elu1 pernah 1enden5arn3a,
itu dapat di1en5erti. ?arena 1e1an5 perawatan paliati< 1erupakan entuk pela3anan
kesehatan 3an5 relati< aru di Indonesia. ?eijakan perawatan paliati< ini aru
di4anan5kan pe1erintah, dala1 hal ini Departe1en ?esehatan &epulik Indonesia,
den5an diteritkann3a '? 0enkes &I no1or 604/0%#?%'/'?/IG/1"8". 'edan5kan
pela3anan perawatan paliati< untuk 1as3arakat aru di1ulai pada tan55al 1" Heruari
1""2.
>adan ?esehatan Dunia 6World Health OrganizationI :J)8 1e1erikan de<inisi
perawatan paliati< sea5ai erikut 620058!
Paliative Care is an integrated system of care that: improves the quality of life, by
providing pain and symptom relief, spiritual and psychosocial support from
diagnosis to the end of life and bereavement.
$erje1ahan easn3a kira=kira sea5ai erikut!
+erawatan paliati< adalah siste1 perawatan terpadu 3an5 1enin5katkan kualitas
hidup, den5an 1erin5ankan n3eri dan penderitaan lain, 1e1erikan dukun5an
spiritual dan psikososial 1ulai saat dia5nosa dite5akkan sa1pai akhir hidup, dan
dukun5an terhadap keluar5a 3an5 1erasa kehilan5an.
'edan5kan di dala1 uku Pedoman Penanggulangan an!er "erpadu Paripurna 3an5
diteritkan oleh Departe1en ?esehatan &epulik Indonesia 61""78 didapatkan <alsa<ah
3an5 1endasari pelaksanaan perawatan paliati<, sea5ai erikut!
0enjadi hak se1ua pasien untuk 1endapatkan perawatan 3an5 teraik sa1pai
akhir ha3atn3a. +enderita kanker 3an5 dala1 stadiu1 lanjut atau tidak eran5sur=
an5sur se1uh perlu 1endapat pela3anan kesehatan sehin55a penderitaann3a
dapat dikuran5i. +ela3anan 3an5 dierikan harus dapat 1enin5katkan kualitas
hidup 3an5 opti1al, sehin55a pasien dapat 1enin55al den5an tenan5 dala1 i1an.
Dala1 de<inisi dan <alsa<ah 3an5 1endasari perawatan paliati<, diseut=seut selain
1asalah <isik B1isaln3a n3eriB ju5a 1asalah psikolo5is, sosial, dan spiritual. Jal ini
didasarkan kepada! 1anusia seenarn3a tidak han3a terdiri dari unsur <isik saja, tetapi
ju5a psikolo5is, sosial, kultural, dan spiritual. >era5ai unsur ini salin5 erhuun5an dan
salin5 1e1pern5aruhi. ?arenan3a ila salah satu unsur ini 1en5ala1i 5an55uan, 1aka
unsur lainn3a akan ikut ter5an55u. 'eenarn3a hal ini telah la1a seelu1n3a diajarkan
kepada kita.
#$alam tubuh manusia itu terdapat segumpal daging. %i!a bagus &segumpal daging itu',
ma!a bagus (ugalah seluruhnya &(i)a, pi!iran, perila!unya'. "api (i!a buru! &segumpal
daging itu', ma!a buru! (ugalah seluruhnya &(i)a, pi!iran, perila!unya'. etahuilah,
bah)a ia &segumpal daging itu' adalah H*"+.,
-Hadist
6'u1er! &iKal Irahi1. ea(aiban Hati. DILA +ress. 9etakan III. Man 20078
Konsep Pen(eritaan 0ota.
'ea5ai1ana telah dikatakan di atas, ahwa 1anusia tidak han3a terdiri dari unsur <isik
saja 3an5 dapat kita lihat, tetapi 1asih an3ak la5i unsur=unsur 3an5 1e1entuk 1anusia
seutuhn3a. ?arena tidak na1pak jelas seperti unsur <isik, unsur=unsur itu serin5 tidak
diperhatikan ahkan diaaikan.
-nsur=unsur 3an5 1e1entuk 1anusia itu seperti telah disin55un5 di atas, 3akni! <isik,
psikolo5is , sosial, kultural dan spiritual. -nsur=unsur ini salin5 erhuun5an dan salin5
1e1pen5aruhi. 9ontoh! 1asalah=1asalah psikolo5is, sosial, kultural, dan spiritual dapat
1en3eakan n3eri <isik atau 1e1pererat n3eri <isik. Dala1 hal ini tidak ada satupun
oat anti n3eri 3an5 dapat 1e1perin5an apala5i 1en5hilan5kan n3eri 3an5 dirasakan
penderita, ke4uali ila pada saat 3an5 sa1a kita tan5ani ju5a 1asalah=1asalah dari
era5ai unsur teseut. De1ikian pula sealikn3a.
9ontoh di atas 1erupakan suatu ken3ataan 3an5 1en55arisawahi etapa pentin5n3a
untuk 1en5eNaluasi era5ai 1asalah itu dan 1enan5anin3a se4ara si1ultan. -ntuk
dapat 1elaksanakan ini diutuhkan suatu ti1 dari indiNidu=indiNidu den5an era5ai
keahlian 3an5 salin5 1endukun5, 3an5 diseut ti1 interdisiplin.
?e dala1 ti1 ini harus di1asukkan penderita dan keluar5an3a. Mustru seenarn3a
penderita adalah an55ota ti1 3an5 uta1a. ?arena penderitalah 3an5 erhak perta1a kali
1en5etahui tentan5 pen3akitn3a dan pen5oatan apa 3an5 akan dierikan padan3a. Ia
pula 3an5 erhak 1enentukan pen5oatan 1ana 3an5 akan diteri1a dan 1ana 3an5
ditolak, setelah 1endapatkan in<or1asi 3an5 jelas.
$anpa ti1 3an5 1a1pu 1elaksanakan perawatan total 6total 4are8 atau perawatan holistik
6holisti4 4are8 seperti ini, 3an5 1erupakan pers3aratan dala1 pelaksanaan perawatan
paliati<, tidak 1un5kin kita akan 1enin5katkan kualitas hidup penderita dan keluar5an3a.
Kasih Da.a) Perawatan Pa.iatif
?asih, 1au tidak 1au harus kita akui sea5ai suatu aspek pentin5 dala1 perawatan
paliati<, ahkan leih pentin5 dari penan5anan n3eri 3an5 1erupakan salah satu hal 3an5
1utlak harus dilaksanakan. +erwujudan kasih akan na1pak dala1 perawatan paliati<
pada hal=hal seperti! kasih dala1 1erespon keutuhan=keutuhan seseoran5. ?asih akan
na1pak pula dala1 pelaksanaan penda1pin5an dan 1o1en=1o1en lain keeradaan kita
ersa1a penderita 3an5 dilakukan den5an penuh perhatian.
Ini se1ua tak lain 1erupakan entuk pern3ataan kasih sa3an5 3an5 1erupakan inti dari
altruistic love, kasih sa3an5 3an5 1en5uta1akan kepentin5an oran5 lain 6altrui O oran5
lain8. #a1un de1ikian, kasih sa3an5 3an5 de1ikian itu tidak perlu 1eniadakan
kepedulian terhadap diri sendiri.
0arilah kita 1elihat sejenak arti kasih dan era5ai entuk perwujudann3a, 3an5 se4ara
sadar atau tidak, pernah kita ala1i.
?asih antara sepasan5 insan.
?asih kepada oran5 tua kita.
?asih kepada anak.
0asih an3ak la5i kasih 3an5 pernah kita ala1i dala1 arti dan perwujudann3a 3an5
ereda=eda. ,alu apakah arti kasih dala1 pelaksanaan perawatan paliati<2 ?asih 3an5
1endasari pelaksanaan perawatan paliati< 1e1pun3ai arti kepedulian.
?asih 3an5 erarti kepedulian dapat erupa!
D ?epedulian pada diri sendiri
0en3eakan kita 1a1pu 1en5enal dan 1en4intai diri sendiri. ?ita akan 1en5etahui
kekuatan dan kele1ahan 3an5 kita 1iliki. Den5an 1en5etahui kekuatan dan kele1ahan
diri sendiri, 1aka indiNidu itu dapat selalu 1ena1pilkan diri 3an5 dapat diteri1a oleh
siapapun di lin5kun5an di 1ana ia erada.
D ?epedulian terhadap 1as3arakat
?arena kepeduliann3a terhadap 1as3arakat, serin5 indiNidu terseut dala1 upa3an3a
eruat suatu keaikan untuk 1as3arakatn3a 1endapat 4e1oohan dan ejekan.
?epedulian adalah deskripsi kasih sa3an5 seseoran5 3an5 1un4ul akiat adan3a rasa
ketidakte5aan 1elihat keadaan atau penderitaan seseoran5. ?e1udian ti1ul doron5an
dala1 diri kita untuk 1e1antu oran5 lain 3an5 sedan5 1enderita.
?epedulian sesun5uhn3a 1erupakan un5kapan ketulusan atau pen5oranan tanpa
pa1rih. 'eseoran5 3an5 1en4oa 1en5ulurkan tan5an saat 1elihat kendaraan oran5 lain
1o5ok di perjalanan tidaklah diartikan sea5ai upa3a 1enarik si1pati oran5. $etapi
se1ata=1ata 1urni un5kapan kasih sa3an5 pada sesa1a.
?alaupun akiat antuan terseut, oran5 3an5 diantu 1erasa si1pati, itu hal lain. Ean5
pasti antuan 3an5 dierikan 1erupakan pan55ilan hati 3an5 telah 1en5usik pikiran dan
perasaan seseoran5 akan kesusahan oran5 lain. ?epedulian sea5ai wujud kasih sa3an5
1e1an5 harus dilandasi oleh ketulusan. Mika tidak, ia han3a seuah un5kapan se1u 3an5
tidak er1akna. ?alau kita 1e1antu oran5 lain tanpa ketulusan, ada 3an5 terlintas
dala1 pikiran in5in 1endapat i1alan atau pujian dari oran5 lain. Apaila hal ini tidak
terjadi, ti1ullah keke4ewaan.
?etulusan adalah kata lain dari keikhlasan. Ikhlas adalah kekuatan 3an5 1a1pu
1en3untikkan sindro1a ketenan5an jiwa. ?eikhlasan 1enjadikan kita sea5ai 1anusia
3an5 pandai ers3ukur atas apa 3an5 telah dierikan $uhan kepada kita, sehin55a ada
keaha5iaan 3an5 1en3eli1uti 5erak dan lan5kah kita. Ada kepuasan atin ketika apa
3an5 kita 1iliki 1e1erikan 1an<aat pada oran5 lain.
1abis )anis sepah (ibuan&
'eenarn3a den5an erke1an5n3a pela3anan kesehatan ke arah 3an5 1akin aik, 1aka
kita sekaran5 telah 1elakukan interNensi 1edis terhadap 1anusia pada awal
kehidupann3a, 3akni se1asa 1anusia itu 1asih di dala1 kandun5an iun3a, den5an
pela3anan ante natal 3an5 ertujuan 6*cuan Pelayanan .aternal dan /eonatal, 20028!
D 0e1antau ke1ajuan keha1ilan untuk 1e1astikan kesehatan iu dan tu1uh ke1an5
a3i.
D 1enin5katkan dan 1e1pertahankan kesehatan <isik, 1ental, sosial iu dan a3i.
D 0en5enali se4ara dini adan3a ketidaknor1alan atau ko1plikasi 3an5 1un5kin terjadi
sela1a ha1il, ter1asuk riwa3at pen3akit se4ara u1u1, keidanan, dan pe1edahan.
D 0e1persiapkan persalinan 4ukup ulan, 1elahirkan den5an sela1at aik Iu 1aupun
a3in3a, den5an trau1a se1ini1al 1un5kin.
D 0e1persiapkan iu a5ar ni<as erjalan nor1al dan dapat 1e1erikan A'I eksklusi<.
D 0e1perse1ahkan peran iu dan keluar5a dala1 1eneri1a kelahiran a3i a5ar dapat
tu1uh ke1an5 se4ara nor1al.
Dari tujuan=tujuan terseut di atas, 1aka kita 1en5erti se1ua itu dilakukan antara lain
untuk 1e1persiapkan awal kehidupan 3an5 erkualitas. Atau den5an kata lain kita
1e1persiapkan 1anusia itu untuk 1e1ulai kehidupan di dunia ini den5an aik.
?e1udian a3i itu tu1uh sea5ai anak 3an5 sehat, dan selanjutn3a 1enjadi oran5
dewasa 3an5 sehat. 0anusia ini dapat dipastikan pernah eruat keaikan atau jasa,
palin5 sedikit untuk keluar5an3a, atau ahkan untuk 1as3arakat, an5sa, dan ne5aran3a.
0en5apa saat 1anusia ini 1enjadi tidak erda3a karena pen3akitn3a, tidak 1enjadi
perhatian kita2
'an5atlah tidak adil, apaila kita tidak 1en3iapkan 1anusia ini untuk 1e1ulai
kehidupann3a di akhirat, seperti 3an5 kita lakukan pada waktu 1anusia ini akan 1ulai
den5an kehidupan di dunia.
Man5anlah hais 1anis sepah diuan5F
0arilah kita persiapkan dan kita hantarkan 1ereka 3an5 sudah tidak erda3a itu untuk
1e1asuki pintu kehidupan akhirat den5an aik, den5an 1elakukan perawatan paliati<.
Dipostin5 oleh 7alih 7u1elar 9enter di 21!30 H+&ILA$% P$E+%O+I9$IA,$OP
" 'o)entar2
+ostin5 seuah ?o1entar
http!//pen5oatan5alih5u1elar.lo5spot.4o1/2008/06/penan5anan=kanker=stadiu1=
lanju.ht1l

Você também pode gostar