Você está na página 1de 2

Ia bu, jadi setelah saya menemui ibu terakhir kali, lebih dari satu bulan yang lalu, judul

skripsi saya
masih belum fix. Untuk sementara, saya inginnya adalah merancang stasiun kerja di yungki edutoys
dengan memperbaiki fasilitas kerja dan lingkungan fisiknya. Mungkin saya mohon izin dulu untuk
membeberkan hasil pengamatan saya selama beberapa hari di yungki edutoys dari beberapa segi.
Saya sendiri masih ada kemungkinan untuk ganti judul apabila setelah ini, mungkin bu gun
memberikan saran untuk ganti judul. Saya sebenarnya mencari judul yang tidak terlalu sulit dan
memakan banyak waktu.
Deskripsi industri:
Yungki edutoys adalah UKM yang menghasilkan berbagai macam mainan untuk anak TK dari bahan
kayu. Ada lebih dari 100 macam mainan yang diproduksi, antara lain puzzle, balok, menara, dll
seperti yang ada pada brosur. Selain mainan, yungki edutoys juga menerima pesanan untuk
membuat meja, kursi, rak, almari, dsb. Jumlah pekerja di yungki edutoys ada 17 orang.
Proses produksi
Operasi yang ada di yungki edutoys antara lain yaitu pemotongan bahan baku (bahan baku digergaji
agar ukurannya lebih kecil), pemasahan, pembuatan pola, pengeboran, penggergajian (sesuai
dengan pola atau bentuk yang diinginkan), pengamplasan (dengan menggunakan mesin), pemakuan,
pendempulan, pengamplasan manual, sending, pengecatan, penyusunan dan pengepakan. Setiap
jenis mainan diproduksi dengan cara yang berbeda-beda, tidak semua mainan diproduksi dengan
melibatkan operasi-operasi tersebut. Untuk mainan yang satu jenis, operasi-operasinya bisa sama
(jenis dan urutan), tetapi waktu dari masing-masing operasi tersebut bisa berbeda-beda, tergantung
dari ukuran, bentuk pola, dsb. Setiap harinya, tidak semua operasi dilakukan, tergantung jenis
mainan yang diproduksi hari itu. Adapun jenis mainan yang diproduksi setiap harinya juga selalu
berubah-ubah, tergantung stok yang masih ada di toko. Dalam satu hari, bisa saja ada lebih dari satu
jenis mainan yang diproduksi, dimana satu jenis mainan mungkin sudah memasuki proses produksi
tahap akhir sementara jenis mainan yang lain mungkin baru memasuki tahap awal produksi.
Kondisi tempat kerja
Beberapa stasiun kerja berada di tempat yang cahayanya kurang sehingga kadang-kadang pekerja
membawa alat-alatnya mendekat ke pintu atau bahkan dibawa ke luar ruangan. Intensitas cahaya di
dalam ruangan kurang karena jendela banyak tertutup dengan bahan jadi atau setengah jadi yang
diletakkan di pinggir ruangan. Selain itu, tempat kerjanya juga bising karena terdapat suara mesin
dan peralatan produksi seperti gergaji, bor, amplas, diesel, dsb. Ada banyak debu di tempat kerja
karena banyak operasi yang menghasilkan serbuk kayu yang beterbangan. Pekerja juga merasa
panas, terutama apabila bekerja di dalam ruangan.
Postur kerja
Postur kerja sebagian besar pekerja masih buruk, yaitu kaki yang menekuk lebih dari 90, punggung
dan pinggang yang membungkuk dan kepala yang terlalu menunduk. Rata-rata, pekerja
mengeluhkan adanya rasa sakit pada leher, punggung atas, pinggang dan tangan kanan (lengan
bawah, pergelangan, telapak tangan kanan) setelah bekerja. Fasilitas kerja masih belum ergonomis
dan kemungkinan untuk bisa dilakukan perbaikan masih cukup terbuka.
Rotasi pekerjaan
Karyawan perempuan hampir selalu bekerja di bagian pengamplasan, pendempulan dan
penyusunan. Sementara itu, karyawan laki-laki dituntut untuk serba bisa. Pekerjaan karyawan laki-
laki selalu berubah-ubah setiap saat, setiap jam dan setiap harinya. Tidak ada pembagian pekerjaan
yang pasti dari atasan, kecuali untuk bagian pengecatan yang digilir setiap minggu. Setiap karyawan
laki-laki yang menganggur secara otomatis akan berinisiatif membantu karyawan yang lain atau
mencari pekerjaan sendiri.
Keselamatan kerja
Beberapa stasiun kerja memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi, antara lain penggergajian
saat pemotongan bahan baku (tangan rawan terkena gergaji), penggergajian untuk membentuk pola
mainan (tangan rawan terkena gergaji), pemakuan (jika tidak hati-hati, paku bisa tertembak ke arah
yang salah) dan pengamplasan dengan mesin (jari tangan rawan terkena amplas).
Jadwal dan jam kerja
Karyawan bekerja pada pukul 07.00-16.00 dengan jeda istirahat yaitu pada pukul 09.00-09.30 dan
pukul 12.00-13.00. Dalam satu minggu, karyawan bekerja selama 6 hari dimana liburnya hanya pada
hari minggu.

Kalau judul saya jadi yang perancangan stasiun kerja tadi, tahap-tahapannya mungkin seperti ini:
1. Penilaian postur kerja dengan menggunakan REBA
2. Pengukuran ergonomi lingkungan: cahaya, suhu, debu, kebisingan, kelembaban
3. Pengukuran beban kerja dengan menggunakan denyut jantung
4. Stasiun kerja dengan beban kerja terberat akan diperbaiki
Kalau nanti memang rancangan stasiun kerja harus diimplementasikan, maka parameter
keberhasilannya adalah:
1. penurunan keluhan masalah musculoskeletal : dinilai dengan nordic body map, sebelum dan
sesudah
2. beban kerja turun : denyut jantung berkurang
3. kepuasan kerja meningkat: dinilai dengan kuesioner
Pertanyaan:
1. apabila beban kerja terberat ada di stasiun kerja yang susah diperbaiki, sebaiknya gimana?
2. kalau harus dilakukan studi waktu, sebaiknya gimana karena untuk satu operasi tertentu,
waktunya bisa berbeda-beda tergantung jenis mainan dan polanya. Padahal, jenis mainannya sangat
banyak dan setiap harinya, operasi tertentu untuk jenis mainan tertentu hanya dilakukan sebentar
atau tidak sama sekali.
3. kalau harus melakukan pengukuran denyut jantung bagaimana? Karena setiap karyawan dalam
satu harinya selalu berubah-ubah pekerjaan. Dan apabila satu orang pada hari ini mengerjakan A,
maka keesekan harinya belum tentu melakukan pekerjaan A lagi.

Você também pode gostar