Você está na página 1de 148

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI NILAI INDEKS


PRESTASI MAHASISWA BERBASIS I VR
(I NTERACTI VE VOI CE RESPONSE)


LAPORAN TUGAS AKHIR


ANDREAS
NIM : 9113080002


Dosen Pembimbing:

Pembimbing I
Kholilatul Wardani, S.ST
NIK : 10102008


Pembimbing II
Nurista Wahyu, S.ST
NIK : 10102009


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK KOTA MALANG
MALANG
2011



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI NILAI INDEKS
PRESTASI MAHASISWA BERBASIS I VR
(I NTERACTI VE VOI CE RESPONSE)




LAPORAN TUGAS AKHIR





Diajukan kepada
Politeknik Kota Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelasaikan program Ahli Madya
Teknik Telekomunikasi







Oleh :
ANDREAS
NIM : 9113080002







PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK KOTA MALANG
MALANG
2011


i

Lembar Persetujuan Pembimbing Laporan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir oleh Andreas ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji



Malang, 14 Februari 2011
Pembimbing I



(Kholilatul Wardani, S.ST.)
NIK : 10102008


Malang, 14 Februari 2011
Pembimbing II



(Nurista Wahyu, S.ST.)
NIK : 10102009



ii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir oleh Andreas ini telah disidangkan di depan dewan penguji
pada tanggal 21 Februari 2011
Dewan Penguji



Penguji 1
(Dwi Wijonarko, S.Kom.)
NIK : 10103010



Penguji 2
(Helmy Mukti Himawan, S.ST.)
NIK : 10101007

Mengetahui,
Pembantu Direktur 1 Ketua Program Studi



(Muhammad Fahmi Hakim, ST.) (Herma Nugroho, ST.)
NIK : 10101006 NIK : 10102007

iii

ABSTRAK
Kemudahan suatu layanan telekomunikasi adalah pertimbangan utama bagi pengguna jasa
telekomunikasi. Sebuah layanan informasi telekomunikasi berbasis Interactive Voice Response (IVR)
digunakan untuk mempermudah dalam mengakses suatu informasi sebagai wujud kemudahan layanan
telekomunikasi agar komunikasi tetap lancar. Interactive Voice Response ini digunakan untuk
mempermudah mahasiswa yang tidak berada pada lingkungan kampus atau berada di suatu lingkungan
yang terpencil sehingga lingkungan tersebut tidak terdapat layanan internet dan hanya bisa di jangkau
oleh jaringan telepon.
Pada tugas akhir ini akan di buat sebuah Aplikasi IVR berupa suatu Perancangan Sistem
Informasi Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Berbasis IVR (Interactive Voice Response). Sistem ini
memberikan suatu layanan informasi yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa atau pihak luar
untuk memperoleh informasi tentang POLTEKOM, yang akan diinformasikan kepada mahasiswa
antara lain adalah indeks prestasi, dan jam kompensasi mahasiswa. Untuk mewujudkan hal tersebut
digunakan beberapa fitur voice processing board yaitu TDM Card A400P sebagai interface antara
komputer dengan telepon.
Dari hasil pengujian menggunakan metode MOS diperoleh bahwa file rekam *.wav dengan
sample rate 8000 Hz yang diakses melalui X-Lite memiliki kualitas suara yang lebih jernih dan jelas
dibandingkan dengan menggunakan Sjphone.

Kata Kunci TDM Card A400P, IVR, sistem informasi.















iv

ABSTRACT

Ease of a telecommunication service is a major that consideration for users of
telecommunication services. A telecommunication information service based Interactive Voice
Response (IVR) is used for facilitating the access of information as a form of telecommunication
service that keeps having communication more effective. It facilitates where students who are not
located on the campus environment or located in a remote environment there is no internet service and
only be reached by telephone network.
In this final project will be created an IVR application in the form of an Information System
based IVR (Interactive Voice Response). This system can provide an information service that makes it
easy for students or outside parties to obtain information about the POLTEKOM. which will be
informed to the students, including grades, and compensation class of student. To achieve it, the
system uses some of the features of voice processing board TDM Card A400P as an interface between
computer and phone.
Based on test result obtained using MOS, that files recorded with 8000 Hz sample rate that is
accessed through the X-lite has clearer sound quality than using Sjphone.

Keyword TDM Card A400P, IVR, System Information.
















v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun bisa menyelesaikan proyek akhir ini dengan
berjudul: Perancangan Sistem Informasi Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Berbasis
IVR (Interactive Voice Response)
Dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini, kami berpegang pada teori yang
pernah kami dapatkan dan bimbingan dari dosen pembimbing Proyek Akhir. Dan
pihak-pihak lain yang sangat membantu hingga sampai terselesaikan Proyek Akhir
ini.Proyek akhir ini digunakan sebagai salah satu syarat akademis untuk memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md.) di Politeknik Kota Malang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada perancangan dan
pembuatan buku Proyek Akhir ini. Oleh karena itu, besar harapan kami untuk
menerima saran dan kritik dari para pembaca. Semoga buku ini dapat memberikan
manfaat bagi para mahasiswa Politeknik Kota Malang pada umumnya dan dapat
memberikan nilai lebih untuk para pembaca pada khususnya.


Malang, Februari 2011


Penyusun


vi

UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam pelaksanaan dan pembuatan proyek akhir ini kami banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus,
atas semua karunia yang telah diberikan-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan proyek akhir ini dengan baik. dan tanpa menghilangkan rasa hormat,
kami mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. Beskinur selaku Direktur Politeknik Kota Malang - POLTEKOM;
2. Herma Nugroho,ST selaku Kepala Jurusan Teknik Telekomunikasi POLTEKOM;
3. Kholilatul Wardani,S.ST dan Nurista Wahyu,S.ST selaku dosen pembimbing.
Terimakasih telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan atas semua
yang bapak ibu berikan kepada kami;
4. Semua dosen Politeknik Kota Malang atas semua dukungan dan masukannya;
5. Mama, Bapak, AChris, KTata, KNana, Renti dan seluruh keluarga yang sangat
saya sayangi dan cintai, terimakasih atas dukungan baik spiritual maupun material
yang tak ternilai harganya;
6. Teman-teman di Politeknik Kota Malang angkatan 2008, terutama rekan-rekan TT
08 dan TI 08. Terimakasih atas support dan bantuannya;
7. Pakde Hotspot pelangi terimakasih telah menyediakan tempat browsing dan
menginap untuk mengerjakan tugas akhir ini;
8. Semua pihak yang ikut membantu dalam pengerjaan Proyek Akhir ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR .......................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............... ii
ABSTRAK .............................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
UCAPAN TERIMAKASIH..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.4 Tujuan Tugas Akhir ........................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Permasalahn ............................................................. 4
1.6 Metodologi Penelitian ....................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 8
2.1 PABX ................................................................................................ 8
2.2 Operating System LINUX ................................................................. 9
2.3 Pesawat Telepon ................................................................................ 10
2.3.1 Fungsi Pesawat Telepon ........................................................ 10
2.3.2 Langkah-langkah Melakukan Percakapan Melalui Telepon .. 11
2.3.3 Bagian-bagian Telepon .......................................................... 13
2.3.4 Cara Kerja Sistem Telepon .................................................... 16
2.3.5 Sistem Dialing ........................................................................ 20

viii

2.3.5.1 Pulse Dialing .......................................................... 20
2.3.5.2 Dual Tone Multi Frequency (DTMF) .................... 21
2.4 Asterisk ............................................................................................. 23
2.5 FreePBX ............................................................................................ 28
2.6 Asterisk Gateway Interface (AGI) .................................................... 28
2.6.1 Dasar-dasar Asterisk Gateway Interface ................................ 29
2.6.2 Command AGI ....................................................................... 30
2.6.3 PHPAGI ................................................................................. 32
2.6.3.1 Struktur Umum dari PHPAGI ................................. 32
2.7 Wildcard TDM400P .......................................................................... 35
2.8 IP PBX ............................................................................................... 37
2.9 PHP .................................................................................................... 38
2.10 Database MySQL ............................................................................... 39
2.10.1 Konektifitas PHP-Mysql ...................................................... 41
2.11 CTI (Computer Telephony Integration) ............................................. 43
2.12 IVR (Interactive Voice Response) ...................................................... 45
2.13 MOS (Mean Opinion Score) .............................................................. 46
BAB III PERENCANAAN SISTEM ..................................................................... 49
3.1 Peralatan Yang Dibutuhkan ............................................................... 49
3.1.1 Perangkat Keras .................................................................... 49
3.1.2 Perangkat Lunak .................................................................... 51
3.2 Cara Kerja ......................................................................................... 54
3.2.1 Tahap Persiapan .................................................................... 54
3.2.2 Perancangan Sistem ............................................................... 54
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 61
3.4 Metode Analisa Dan Pengumpulan Data ........................................... 61
3.4.1 Keberhasilan Pembuatan Sistem IVR .................................... 62
3.4.2 Pengambilan Data Untuk Kualitas Suara .............................. 62
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ................................................................ 63
4.1 Pembuatan Sistem dan Implementasinya ........................................... 63
4.1.1 Pembuatan Sistem IVR Pada VOIP ...................................... 64
4.1.1.1 Instalasi Software yang Dibutuhkan........................ 64
4.1.1.2 Pembuatan Extensi pada Freepbx ........................... 72
4.1.1.3 Penggunaan Software PC Client ............................. 77
4.1.1.4 Pembuatan Layanan Sistem IVR ............................ 84
4.1.2 Konfigurasi TDM400P ......................................................... 96
4.2 Pengujian dan Analisa Sistem ........................................................ ..101
4.2.1 Pengujian Ketepatan IVR Mengenali Input Digit DTMF .. .102
4.2.2 Pengujian dan Analisa Kualitas Suara dengan MOS .......... .103

ix

BAB V PENUTUP ................................................................................................. .107
5.1 Kesimpulan...................................................................................... .107
5.2 Saran ................................................................................................ .107
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... .108
LAMPIRAN .......................................................................................................... .109
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ .131
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... .132













x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kegunaan Signal DTMF ..................................................................... 23
Tabel 2.2 Nada-nada (Tone) dari Sentral Telepon .............................................. 23
Tabel 2.3 Skala Absolut pada Metode ACR ........................................................ 48
Tabel 4.1 Breakdown Suara ................................................................................. 85
Tabel 4.2 Ketepatan sistem mengenali input DTMF ......................................... 102
Tabel 4.3 Skala Absolut pada Metode ACR ...................................................... 104
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Menggunakan SjPhone ............................................ 104
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Menggunakan X-lite ................................................ 105











xi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Blok diagram sistem .......................................................................... 4
Gambar 2.1 Saluran PABX .................................................................................... 9
Gambar 2.2 Local Loop ......................................................................................... 11
Gambar 2.3 Bagian-bagian Telepon ...................................................................... 14
Gambar 2.4 Fase On-Hook .................................................................................... 16
Gambar 2.5 Fase Off-Hook ................................................................................... 17
Gambar 2.6 Fase Dialing ...................................................................................... 18
Gambar 2.7 Fase Switching ................................................................................... 18
Gambar 2.8 Fase Ringing ...................................................................................... 19
Gambar 2.9 Fase Talking ...................................................................................... 20
Gambar 2.10 Pulse Dialing Telephone ................................................................... 20
Gambar 2.11 Pulse Dialing ..................................................................................... 21
Gambar 2.12 Pulse Dialing-Off Hook ..................................................................... 21
Gambar 2.13 Touch Tone Dialing Telephone ......................................................... 22
Gambar 2.14 Kombinasi 2 Frekuensi dalam Sistem Dial Tone .............................. 22
Gambar 2.15 Arsitektur Asterisk ............................................................................ 25
Gambar 2.16 Aliran informasi AGI.......................................................................... 29
Gambar 2.17 Bentuk fisik wildcard TDM400P ........................................................ 36
Gambar 2.18 Struktur Kontrol PHP ......................................................................... 39
Gambar 2.19 Arsitektur CTI ................................................................................... 44

xii

Gambar 2.20 Blok Diagram Sistem IVR ................................................................ 45
Gambar 2.21 Sistem IVR ........................................................................................ 46
Gambar 3.1 X-lite Softphone ................................................................................. 53
Gambar 3.2 Sjphone Softphone ............................................................................. 53
Gambar 3.3 Diagram blok alur pembuatan sistem aplikasi IVR pada VoIP ........ 55
Gambar 3.4 Blok diagram sistem .......................................................................... 56
Gambar 3.5 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 1 ................ 57
Gambar 3.6 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 2 ................ 58
Gambar 3.7 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 3 ................ 59
Gambar 3.8 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 4 ................ 60
Gambar 3.9 Relasi antar tabel database informasi mahasiswa ............................. 61
Gambar 4.1 Blok diagram sistem IVR .................................................................. 63
Gambar 4.2 Tampilan login phpmyadmin ............................................................ 72
Gambar 4.3 Tampilan login freepbx ..................................................................... 72
Gambar 4.4 Masuk ke halaman admin freepbx ..................................................... 73
Gambar 4.5 Memilih device SIP pada freepbx ...................................................... 73
Gambar 4.6 Add sip extension pada freepbx .......................................................... 74
Gambar 4.7 Apply Configuration SIP pada freepbx .............................................. 76
Gambar 4.8 Continue to reload configuration SIP pada freepbx .......................... 76
Gambar 4.9 Tampilan awal Sjphone ...................................................................... 77
Gambar 4.10 Pembuatan nama proxy server pada sjphone ..................................... 78
Gambar 4.11 Pengisian profile Proxy pada sjphone ................................................ 78

xiii

Gambar 4.12 Setting proxy domain,User domain dan port pada sjphone ............... 79
Gambar 4.13 Login ke Sjphone ............................................................................... 80
Gambar 4.14 Sjphone siap digunakan...................................................................... 80
Gambar 4.15 Status SIP info .................................................................................... 81
Gambar 4.16 Summary status .................................................................................. 81
Gambar 4.17 Tampilan awal X-lite .......................................................................... 82
Gambar 4.18 Show menu X-lite ............................................................................... 82
Gambar 4.19 Add SIP Accounts menu X-lite ........................................................... 83
Gambar 4.20 SIP Accounts Properties menu X-lite ................................................ 83
Gambar 4.21 Tampilan Wavesufer .......................................................................... 84
Gambar 4.22 Pengaturan pada Wavesurfer.............................................................. 84
Gambar 4.23 Struktur database pada layanan informasi mahasiswa ...................... 86
Gambar 4.24 Create new database MySQL ............................................................. 87
Gambar 4.25 Create new table MySQL. .................................................................. 87
Gambar 4.26 Table mahasiswa. ............................................................................... 88
Gambar 4.27 Table prodi ......................................................................................... 88
Gambar 4.28 Table info ........................................................................................... 89
Gambar 4.29 Flowchart sistem IVR bagian 1 ......................................................... 90
Gambar 4.30 Flowchart sistem IVR bagian 2 ......................................................... 91
Gambar 4.31 Flowchart sistem IVR bagian 3 ......................................................... 92
Gambar 4.32 Flowchart sistem IVR bagian 4 ......................................................... 93
Gambar 4.33 TDM400P dengan 1 FXO+1FXS ...................................................... 96
Gambar 4.34 Grafik MOS ..................................................................................... 105

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instalasi Asterisk dan Server FreePBX ........................................... 109
Lampiran 2 Program PHP Untuk IVR ................................................................ 116
Lampiran 3 Kuesioner Kualitas Suara Layanan Informasi IVR ......................... 130


















1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangatlah maju dengan
pesat dan cepat. Hal seperti ini telah membuat setiap individu terus berusaha dengan
berbagai cara agar dapat mengikuti setiap perkembangan teknologi yang ada dengan
mudah. Sebagian besar dari kita, dalam aktivitas sehari-hari, ditemani sebuah
perangkat komunikasi jaman ini yang disebut telepon. Dengan mudahnya kita dapat
menghubungi seseorang kapanpun kita mau. Kontak dengan orang lain dapat
dilakukan dengan mudah. Aktifitas keseharian kita terasa lebih mudah dengan adanya
telepon. Layanan informasi dengan men-dial nomor telepon sebenarnya sudah mulai
dikenalkan oleh perusahaan telekomunikasi dengan menggunakan pesawat telepon
yang telah terpasang di rumah dan tersambung dengan jalur PSTN, masyarakat sudah
mengenal dan sangat familiar dalam penggunaan telepon ini.
Teknologi Computer Telephony Integration (CTI) merupakan teknologi
gabungan antara disiplin ilmu informasi dan telekomunikasi. Salah satu jenis
teknologi CTI yang mendukung layanan umum adalah IVR (Interactive Voice
Response). Teknik IVR ini banyak di gunakan untuk sistem layanan berbasis telepon,
seperti layanan tagihan telepon, PLN, Phone Banking, Layanan minimarket dan
layanan informasi mahasiswa. Teknologi ini memanfaatkan database suara yang
disimpan di dalam server yang dapat di panggil melalui telepon, selanjutnya
2


dimainkan sesuai dengan pilihan yang di ketikkan pelanggan melalui keypad
teleponnya.
(IVR) Interactive Voice Response adalah teknologi telepon yang
memungkinkan komputer untuk mendeteksi suara dan penekanan tombol keypad
telepon pada setiap sambungan telepon yang aktif. Sistem IVR dapat merespon setiap
penekanan tombol keypad telepon secara dinamis dengan menjalankan suara yang
telah direkam sebelumnya, untuk mengarahkan penelepon. Sistem IVR dapat
berfungsi untuk mengontrol berbagai macam kebutuhan yang diinginkan dan secara
umum adalah untuk mengontrol penelepon dalam jumlah yang besar. Sistem IVR
dapat membuka akses selama 24 jam bagi customer untuk mendapatkan informasi
dari suatu instansi, serta mempermudah kinerja membagi jenis layanan maupun servis
yang dimiliki oleh suatu instansi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.
Dari gagasan tersebut maka muncul ide untuk membuat layanan yang dapat
mempermudah masyarakat ataupun mahasiswa dalam mengakses atau mendapatkan
informasi nilai IP (indeks prestasi) mereka dengan menggunakan layanan telepon
dengan Teknologi Computer Telephony Integration (CTI) berbasis Interactive Voice
Response (IVR). Untuk mengetahui nilai IP (Indeks prestasi), mahasiswa hanya perlu
men-dial ke nomor tertentu dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh server secara
otomatis. Dengan adanya layanan telepon berbasis IVR ini kita dapat lebih mudah
mendapatkan informasi yang kita inginkan serta transparansi nilai akan sangat
terdukung, dengan demikian orang tua maupun wali mahasiswa dapat memantau
3


perkembangan hasil belajar anak-anak mereka, dengan adanya informasi hasil belajar
yang bisa didapat dengan mudah dan cepat.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang suatu sistem aplikasi telepon berbasis IVR untuk layanan
informasi nilai IP (indeks prestasi) mahasiswa.
2. Bagaimana server dapat mengenali dan mengolah DTMF yang dikirimkan oleh
user untuk dihubungkan dengan database.
3. Bagaimana mengirimkan data (output) yang berasal dari database dalam bentuk
voice rec. ke user secara otomatis dan sesuai dengan data yang diinginkan
(request) oleh user.

1.3 Batasan Masalah
Pada pembuatan proyek akhir ini permasalahan di batasi pada :
1. Data/informasi yang dapat diakses adalah nilai IP Mahasiswa Poltekom angkatan
2008.
2. Menggunakan ITG CARD
3. Menggunakan OS (operating system) linux Debian 4 etch
4. Menggunakan software asterisk
5. Menggunakan PABX.
4


6. Menggunakan Wavsurfer/Audacity
7. Database yang digunakan adalah MySQL.
8. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP

1.4 Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :
1. Untuk merancang suatu sistem aplikasi layanan telepon berbasis IVR sebagai
penyedia Informasi nilai IP (indeks prestasi) mahasiswa
2. Untuk merancang server sehingga dapat mengenali dan mengolah sinyal DTMF
(input) yang merupakan request dari user untuk dihubungkan dengan database.
3. Untuk mengirimkan data (output) yang berasal dari database dalam bentuk voice
rec. ke user secara otomatis dan sesuai dengan data yang diinginkan (request)
oleh user.

1.5 Ruang Lingkup Permasalahan
Berikut merupakan blok diagram secara umum dari sistem yang akan dibuat:

DTMF
(input)
(IVR)
Interactive Voice
Response
Database
Nilai IP Mahasiswa
(IVR)
Interactive Voice
Response
Voice rec.
(Output)
1 5 4 3 2

Gambar 1.1 Blok diagram sistem

Alat ini akan menerima input panggilan dari user yang menggunakan pesawat
telepon berupa sinyal DTMF (Dual Tone Multi Frequency) melalui jalur PSTN
5


(Public Switched Telephone Network). Kemudian PABX (Private Automatic Branch
Exchange) yang tersambung dengan jalur PSTN (Public Switched Telephone
Network) membagi jalur dari PSTN (Public Switched Telephone Network) ke
beberapa extensi. PABX (Private Automatic Branch Exchange) juga terkoneksi
dengan server menggunakan connector RJ11. Kemudian sistem yang terdapat pada
server yaitu IVR (interactive Voice Response) akan mengenali dan memproses sinyal
DTMF dari user untuk membaca database pada server dan akan mengambil data
yang diminta/requested oleh user berupa nilai IP mahasiswa sesuai dengan nama,
nomor induk, dan jurusan mahasiswa, untuk kemudian di kirimkan berupa voice
record (output) melalui PABX (Private Automatic Branch Exchange) kepada user.
User akan menerima hasil request-nya berupa voice record pada perangkat pesawat
telepon yang digunakan oleh masing-masing user.

1.6 Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Mempelajari tentang konsep dasar yang berhubungan dengan jaringan
telepon
Mempelajari software yang akan digunakan.

6


2. Melakukan perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) serta implementasinya.
3. Melakukan pengujian hasil rancangan dan memberikan analisa dari hasil
pengujian.

1.7 Sistematika Penulisan
Susunan penulisan naskah tugas akhir ini dibagi atas beberapa bab untuk
mempermudah pemahaman yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, ruang
lingkup pembahasan, tujuan tugas akhir, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi mengenai teori yang mendukung dan teori yang
digunakan dalam perencanaan dan pembuatan sistem informasi.
BAB III : PERENCANAAN SISTEM
Pada bab ini berisi metode-metode yang akan digunakan dalam upaya
perancangan sistem, yang mencakup perancangan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).



7


BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini dibahas tentang pembuatan sistem, pengujian perangkat keras
(hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dibuat dan pengujian
sistem secara keseluruhan.
BAB IV : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari perancangan dan pengujian
sistem, serta saran-saran yang digunakan dalam pengembangan sistem di
masa mendatang.















8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 PABX
PABX (Public Automatic Branch Exchange) merupakan sentral mini digital yang
terpasang di perkantoran ataupun di rumah dengan jumlah sambungan yang terbatas.
Seluruh user yang tersambung pada sebuah PABX dapat saling berkomunikasi dengan
menggunakan saluran lokal PABX tanpa harus terkena biaya percakapan . PABX
terdiri dari :
1. Beberapa saluran telepon yang berakhir di PABX.
2. Komputer dengan memori untuk mengatur penyambungan masuk dan. keluar
dari atau ke PABX.
3. Console atau switchboard untuk operator.
PABX juga menyediakan sebuah saluran khusus yang menghubungkan ke saluran
telepon luar yang dapat digunakan bersama-sama oleh ekstensi-ekstensinya. Untuk
panggilan antar telepon internal dengan telepon eksternal dikenai tarif. Sedangkan
untuk panggilan antar ekstensinya tidak dikenai biaya. Gambaran jaringan pada
PABX adalah seperti pada Gambar 2.1 di bawah.
9


Sentral Lokal
Eksternal Internal
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
Extension
PABX

Gambar 2.1 Saluran PABX.

2.2 Operating SystemLinux
Satu hal yang membedakan Linux terhadap sistem operasi lainnya adalah harga.
Harga Linux lebih murah dan dapat diperbanyak serta didistribusikan kembali tanpa
harus membayar fee atau royalti kepada seseorang. Tetapi ada hal lain yang lebih
utama selain pertimbangan harga yaitu mengenai source code. Source code Linux
tersedia bagi semua orang sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam
pengembangannya. Kebebasan ini telah memungkinkan para vendor perangkat keras
membuat driver untuk device tertentu tanpa harus Non Disclosure Agreement (NDA).
Selain itu, Linux juga telah menyediakan kemungkinan bagi setiap orang untuk
melihat ke dalam suatu sistem operasi yang berkualitas komersial. Karena Linux itu
tersedia secara bebas di internet, berbagai vendor telah membuat suatu paket
distribusi yang dapat dianggap sebagai versi kemasan Linux. Paket ini termasuk
10


lingkungan Linux lengkap, perangkat lunak untuk instalasi dan mungkin termasuk
perangkat lunak khusus dan dukungan khusus.


2.3 Pesawat Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi
dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga
memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
Telepon adalah salah satu jenis komunikasi dua arah (full duplex) yang mulai
dirintis perkembangannya sejak tahun 1876 melalui eksperimen telegraf dengan
menggunakan sistem manual, tetapi kemudian seiring perkembangan teknologi,
sambungan antara pelanggan sekarang dilakukan secara otomatis melalui sentral
telepon.
Dengan bantuan modem (modulator demodulator), jaringan telepon juga dapat
digunakan untuk mengakses internet, walaupun dengan kecepatan pengiriman data
yang masih terbatas. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dengan
perkembangan teknologi sekarang ini, fungsi jaringan telepon ke depan akan semakin
berkembang ke arah yang lebih canggih dan modern.

2.3.1 Fungsi Pesawat Telepon
Sebuah pesawat telepon pada dasarnya merupakan salah satu jenis Customer
Premise Equipment (CPE), yaitu peralatan komunikasi yang berada di sisi pelanggan.
11


Fungsi dari pesawat telepon adalah sebagai berikut:
1. Me-request pemakaian saluran telepon jika handset diangkat.
2. Mengindikasikan bahwa sistem telepon sudah siap, dengan menerima dial.
3. Mengirimkan sejumlah nomor tertentu, yang akan dipanggil. Nomor ini
dibangkitkan oleh user dengan menekan tombol push button pada pesawat telepon.
4. Menerima beberapa nada yang menyatakan panggilan sedang dalam proses
(ringing, busy).
5. Mengindikasikan adanya panggilan pada sisi penerima, dengan membunyikan
nada panggil (ringing tone).
6. Dapat mengubah dari sinyal suara menjadi sinyal listrik untuk pentransmisian
jarak jauh. Begitu pula di sisi terima, mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.
7. Memberikan tanda pada sistem jika salah satu sisi sudah menyelesaikan
pembicaraan dengan menutup handset.

2.3.2 Langkah-langkah Melakukan Percakapan Melalui Telepon
Berikut merupakan langkah langkah melakukan percakapan melalui telepon:
1. Local Loop

Gambar 2.2 Local Loop.
12


Setiap pelanggan terhubung ke Central Office melalui sepasang kabel
local loop, yang dinamakan T (Tip) dan R (Ring). Jika handset dalam posisi
tertutup (onhook), Switchhook pada cradle dalam kondisi open, sehingga tidak
ada arus mengalir dari CO melalui T dan R ke handset. Sebaliknya, jika
handset dalam posisi diangkat (off-hook), ada aliran arus DC yang mengalir
dari sentral ke pesawat pelanggan.
2. Inisialisasi panggilan
Setelah pemanggil mendapatkan Loop arus, diikuti nada dial yang
dikirim oleh sentral. Nada dial menyatakan bahwa sentral siap menerima
urutan nomor.
3. Pengiriman Nomor
Pelanggan dapat mengirim nomor-nomor pelanggan yang dituju,
dengan dua cara :
a) Melalui dial putar (Rotary Dial).
b) Melalui tombol tekan (Dual Tone Multi Frequency).
4. Penyambungan Saluran
a) Sentral merespon panggilan dengan menyambungkan ke nomor
yang dituju (melalui beberapa jenis switch).
b) Jika nomor yang dipanggil sedang off-hook, sentral mengirim nada
sibuk (busy tone) ke pemanggil.
13


c) Jika nomor yang dipanggil sedang on-hook, sentral mengirim nada
panggil (ring tone) ke pelanggan yang dipanggil, dan mengirim ring
back tone ke pemanggil.
5. Menjawab panggilan
a) Jika yang dipanggil merespon, dengan mengangkat handset, maka
arus diberikan dari sentral ke pesawat yang dipanggil.
b) Sentral akan mematikan ring tone dan ring back tone.
6. Percakapan
Pada saat yang dipanggil sudah mengangkat handset (menandakan
sudah memberi respon pada panggilan), maka sentral memberikan jalur
khusus bagi sepasang pelanggan tersebut. Jalur ini tetap dipertahankan sampai
salah satu pelanggan meletakkan handset.
7. Mengakhiri Percakapan
Panggilan akan berakhir jika salah satu dari sepasang pelanggan
tersebut meletakkan handset. Sinyal on-hook yang dihasilkan akibat
pelanggan meletakkan handset memberitahu sentral untuk melepas koneksi
saluran.

2.3.3 Bagian bagian Telepon
Telepon bekerja dengan cara mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik.
Saat berbicara, mulut mengeluarkan gelombang suara yang kemudian dibawa oleh
arus listrik ke lawan bicara. Bagian-bagian telepon adalah sebagai berikut:
14



Gambar 2.3 Bagian-bagian Telepon.

1. Microphone (transmitter)
Diletakan dibelakang gangang telepon tempat mulut kita bicara.
Mikropon ini mirip dengan telinga kita memiliki 14 gendang telinga.
Gendang telinga telepon berupa cakram logam yang tipis yang di sebut
dengan diaphragm.
Saat kita berbicara di telepon, gelombang suara akan mengenai
diaphragm sehingga diaphragm bergetar. Kecepatan getaran diaphragm
tergantung pada tekanan udara yang tercipta dari gelombang suara yang
kita keluarkan.
Di belakang diaphragm diletakan sekumpulan kecil butiran karbon.
Diaphragm akan menekan butiran karbon. Arus listrik dengan tegangan
rendah yang di suplai oleh perusaahaan telepon akan mengalir pada butiran
karbon ini. Tekanan pada butir karbon ini bervariasi tergantung pada
gelombang suara yang membuat diaphragm bergetar. Variasi tekanan pada
15


butiran karbon ini akan mengakibatkan perubahan pola arus listrik. Pola
arus listrik inilah yang di kirim lewat kawat telepon ke lawan kita bicara
2. Speaker (receiver)
Merupakan penerima suara yang mirip mulut manusia yang bisa
menciptakan nada-nada suara. Nada-nada ini di terima melalui diaphragm.
Dua magnet ditempatkan pada ujung diaphragm yang membuatnya
bergetar. Satu magnet yang permanen di tempatkan dekat diaphragm. Satu
lagi berupa elektromagnet yang terdiri dari kumparan kawat yang melilit
batangan besi. Saat arus listrik melewati koil ini membuat batangan besi
menjadi magnet sehingga mendorong (menggetarkan) diaphragm melalui
magnet permanen (gaya tolak dua sumbu magnet yang sama).
Getaran diaphragm tergantung variasi arus listrik yang di kirim oleh
orang yang berbicara melalui mikropon. Jika orang bicara keras maka arus
pun kuat dan diaphragm bergetar lebih cepat begitupun sebaliknya jika
orang bicara lembut diaphragm bergetar lemah. Getaran diaphragm ini
akan mendorong udara yang ada di depannya sehingga tercipta nada-nada
suara persis seperti apa yang di ucapkan oleh orang melalui mikropon.
3. Duplex Coil
Berfungsi untuk mencegah suara yang kita keluarkan saat menelepon
tidak sampai ketelinga kita sendiri
4. Ringer
Ringer berguna untuk memberitahu kita, bila ada panggilan telepon
16


5. Hook Switch
Terletak pada tempat gangang telepon, Hook Switch menghubungkan
(connect) dan memutuskan (disconnect) telepon dari jaringan telepon.
Jaringan hanya terhubung jika telepon diangkat.

2.3.4 Cara Kerja Sistem Telepon
Telepon menggunakan arus listrik untuk membawa informasi suara dari
tempat penelepon ke tempat yang ditelepon. Cara kerja sistem telepon secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Fase On-Hook
Ketika handset terletak pada dudukan, telepon berada pada posisi on-hook.
Dengan kata lain, sebelum panggilan telepon dimulai, telepon dalam kondisi siap
menunggu pemanggil untuk mengambil handset. Kondisi ini disebut on-hook. Dalam
keadaan ini, rangkaian 48-VDC dari telepon diatur pada saklar CO terbuka. Saklar
CO berisi power supply untuk rangkaian DC. Catu daya yang terletak pada saklar CO
mencegah kehilangan layanan telepon ketika listrik padam di lokasi telepon. hanya
pendering yang aktif bila telepon berada dalam posisi ini.

Gambar 2.4 Fase On-Hook.
17


2) Fase Off-Hook
Tahap off-hook terjadi ketika pelanggan telepon memutuskan untuk membuat
panggilan telepon dan mengangkat handset dari dudukan telepon. Hook saklar
menutup loop antara saklar CO dan telepon yang memungkinkan arus dapat mengalir.
Switch CO mendeteksi arus ini dan mengirimkan nada dial (350 440 Hz nada
dimainkan secara terus menerus) ke telepon. dengan adanya sinyal nada panggil ini
maka pelanggan dapat memulai pen-dial-an. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan
mendengar nada panggil. Jika semua sirkuit digunakan maka pelanggan bisa
menunggu nada panggil. Pengaksesan saklar CO digunakan untuk menentukan
seberapa cepat nada panggil dikirim ke telepon pemanggil. Switch CO menghasilkan
nada panggil hanya ketika saklar telah menyimpan register untuk menyimpan alamat
yang masuk. Oleh sebab itu, pelanggan tidak bisa mendial sampai terdengar nada
panggil diterima. Jika tidak terdapat nada panggil maka register tidak tersedia.

Gambar 2.5 Fase Off-Hook.




18


3) Fase Dialing
Tahap panggilan memungkinkan pelanggan untuk memasukkan nomor
telepon (alamat) dari telepon di lokasi lain. Pelanggan memasukkan angka melalui
telepon putar yang menghasilkan pulsa atau melalui telepon DTMF (push button)
yang dapat menghasilkan nada. Pulsa atau nada ini ditransmisikan ke switch CO di
kabel twised-pair dari dua kawat.

Gambar 2.6 Fase Dialing.

4) Fase Switching
Pada tahap switching, CO menterjemahkan pulsa atau nada ke alamat port
yang terhubung ke telepon. koneksi ini bisa langsung menuju telepon yang diminta
(untuk panggilan lokal) atau melalui switch (untuk panggilan jarak jauh) sebelum
mencapai tujuan akhir.


Gambar 2.7 Fase Switching.

19


5) Fase Ringing
Pada tahap ringing CO menghubungkan pada jalur panggil, pada jalur ini
switch mengirimkan sinyal 90V 20Hz. Sinyal ini menderingkan telepon dari called
party. Selama telepon berdering dari called party, CO switch mengirimkan ring back
tone pada pemanggil. Ring back ini memungkinkan pemanggil mengetahui bahwa
dering terjadi di called party. Switch CO mengirimkan 440 dan 480 nada ke telepon
pemanggil untuk menghasilkan ring back. Jika called party sedang sibuk maka saklar
CO mengirimkan nada sibuk ke pemanggil. Nada sibuk ini terdiri dari 480-620 HZ.

Gambar 2.8 Fase Ringing.

6) Fase Talking
Pada tahap talking, called party mendengar telepon berdering dan
memutuskan untuk menjawab. Segera called party mengangkat handset dan fase off-
hook dimulai lagi dan yang kali ini berada pada ujung jaringan. Local loop yang
berada di called party tertutup dan mulai mengalir menuju switch CO. saklar ini
mendeteksi arus dan menyalurkan sambungan suara ke penelepon. Dengan demikian
komunikasi suara dapat dimulai antara kedua ujung koneksi ini.
20



Gambar 2.9 Fase Talking
.
2.3.5 Sistem Dialing
Dalam sistem telepon terdapat 2 sistem dialing, yaitu :
2.3.5.1 Pulse Dialing
Pulse dialing merupakan tipe dialing yang lama, biasanya disebut juga loop
disconect atau rotary dialing. Pulse dialing biasanya memiliki pesawat telepon yang
berbentuk rotari (memiliki pemutar pada penomorannya), diamana jarak jauh putaran
mempengaruhi nomor yang dituju.

Gambar 2.10 Pulse Dialing Telephone

Pemanggilan dengan rotary dialing berdasarkan prinsip kerja pulsa, dimana
setiap nomor yang diputar akan dikonversi menjadi pulsa. Jadi jika dilakukan
penekanan nomor 1 akan dihasilkan satu pulsa, demikian pula jika penekanan
nomor 7 akan dihasilkan tujuh pulsa. Di antara grup pulsa yang mewakili nomor-
nomor yang ditekan tadi, ada jarak antara pulsa yang sering disebut inter train pause.
21


Panjang pulsa 1 bit dalam 1 digit adalah 100 ms. Jarak antar digit (inter train pause)
sepanjang 400 ms, sedangkan dalam kondisi release mempunyai panjang 600 ms.

Gambar 2.11 Pulse Dialing.


Gambar 2.12 Pulse Dialing- Off Hook.

2.3.5.2 Dual Tone Multi Frequency (DTMF)
Merupakan cara dialing yang lebih modern, karena tidak rentan terhadap
error dibandingkan dengan pulse dialing. Untuk dialing jenis touch tone dialing ini,
hubungan dengan sentral dilakukan melalui tombol-tombol tekan yang berfungsi
untuk mengirimkan frekuensi-frekuensi yang bersesuaian dengan nomor tombol yang
ditekan. Pengiriman nomor yang dituju sudah tidak menggunakan pulsa melainkan
menggunakan frekuensi yang dibangkitkan dari pesawat telepon itu sendiri.
22



Gambar 2.13 Touch Tone Dialing Telephone.

Pada sistem pemanggilan dengan penekanan tombol (tone dial) yang
menggunakan prinsip DTMF, dimana masing-masing tombol mewakili angka dari 0
sampai dengan 9 dan tanda * serta tanda #. Tombol-tombol ini ditekan oleh pengguna
untuk memanggil nomor tujuan. Setiap penekanan nomor akan menghasilkan sinyal
yang merupakan kombinasi dari 2 frekuensi, yaitu frekuensi atas dan fekuensi bawah.
Kombinasi 2 frekuensi ini ditunjukkan pada gambar 2.1. Sebagai contoh, jika
pengguna menekan angka 2 maka akan dihasilkan sinyal dengan kombinasi
frekuensi 697 Hz dan 1336 Hz. Sinyal ini nantinya akan dikirim ke sentral bersama-
sama dengan angka lain yang ditekan, sebagai nomor tujuan.

Gambar 2.14 Kombinasi 2 Frekuensi dalam Sistem Dial Tone.




23


Tabel 2.1 Kegunaan Signal DTMF.


Tabel 2.2 Nada-nada (Tone) dari Sentral Telepon.


2.4 Asterisk
Asterisk merupakan salah satu software Server VoIP yang di distribusikan
melalui GPL ( General Public License) yang artinya Asterisk adalah seperti software
opensource lainya yang bisa di-download secara gratis di internet. Asterisk sering
disebut juga sebagai IPPBX, yaitu memiliki fungsi dan kemampuan layaknya PBX
akan tetapi berbasis IP.
Secara sederhana arsitektur asterisk dapat dilihat seperti gambar 2.15 dan
berbeda dari kebanyakan produk telephony lainnya. Secara esensisal asterisk bekerja
ditengah-tengah, menghubungkan teknologi telephony di bagian bawahnya dengan
aplikasi telephony di bagian atasnya, dan menghasilkan environment yang konsisten
untuk mengembangkan penggabungan environtmet telephony
Nama Signal Kegunaan
Off-hook Memberitahu CO bahwa user ingin melakukan panggilan
Dial tone Memberitahu User bahwa CO sudah siap melayani (ready)
Ringback tone Memberi tahu user bahwa telepon tertuju sedang berdering
Ringing Voltage Tegangan tertentu yang dikirim untk membunyikan bel
Busy signal Memberitahu user bahwa telepon tertuju sedang sibuk
On-Hook Memberitahu CO bahwa user akan memutus sambungan
Flash Kombinasi On-Hook dan Off-Hook
Tone Frequency (Hz) On Time Off Time
Dial 350 + 440 Continuous Continuous
Busy 480 + 620 0.5 0.5
Ringback, Normal 440 + 480 2 4
Ringback, PABX 440 + 480 1 3
Congestion (Toll) 480 + 620 0.2 0.3
Reorder (local) 480 + 620 0.3 0.2
Receiver Off-Hook 1400 + 2060 + 2450 +2600 0.1 0.1
No Such Number 200 to 400 Continuous, Freq. Mod 1Hz Continuous, Freq. Mod 1Hz
24


Asterisk merupakan implementasi dari telepon Private Branch Exchange
(PBX) yang dibuat oleh Mark Spencer dari Digium.Inc pada tahun 1999. Seperti pada
umumnya PBX, asterisk mengizinkan sejumlah telepon untuk membuat panggilan
dan menghubungkan servis telepon lain termasuk Public Switched Telephone
Network (PSTN). nama asterisk berasal dari simbol 21 asterisk, *, yang berarti
wildcard di dalam lingkungan sistem operasi DOS, Unix, dan Unix-like misalnya
Linux.
Asterisk pada asalnya dibuat oleh Mark Spencer , CEO dan pendiri
perusahaann Digium Ltd dan asterisk ini adalah fully product open-source,
manufactur Digium menyediakan component hardware yang menghubungkan server
asterisk ke jaringan PSTN dan kompetibilitas hardware digium dengan software
asterisk telah sangat amat dijaga sehingga bisa digunakan untuk versi berapa pun
Asterisk pada dasarnya adalah telephony toolkit yang memungkinkan pengembang
untuk membuat beberapa macam aplikasi sebagai interface pada telepony network,
dimana sebagian besar aplikasi menyerupai PBX (private brach exchange / sentral)
asterisk juga bisa digunakan sebagai IVR (Interactive Voice Response),
Teleconference, dan juga sebagai voice mail system, selain itu juga bisa
dikembangkan untuk aplikasi yang lainnya.
25



Gambar 2.15 Arsitektur Asterisk.

Asterisk dirilis di bawah dua lisensi. yang pertama adalah lisensi free software
yaitu GNU General Public License (GPL) yang kedua adalah lisensi proprietary
software, yang berarti diizinkan untuk mematenkan kode dan membuat kode tertutup
atau proprietary/closed. Berdasarkan lisensi free software, programmer-programmer
lain diizinkan untuk berkontribusi dalam menambah fitur dan fungsionalitas serta
melaporkan bug. Asterisk sebenarnya didesain secara khusus untuk sistem operasi
linux, namun saat ini asterisk dapat dijalankan pula di NetBSD, OpenBSD, FreeBSD,
Mac OS X dan Solaris.
Asterisk itu sendiri bukan software dengan sebuah sistem yang sederhana
karena untuk membangun server ini ada proses set up dan juga konfigurasi sistem
belum termasuk setup interface yang digunakan agar dapat dikenali oleh asterisk.
Didalam Asterisk terdapat management tool yang telah ter-built in dalam engine
tersebut dan dapat dikonfiguarasi secara terpisah. Jadi bisa men-setting pada suatu
26


interface tergantung kebutuhan. Basic Software dari Asterisk mencakup banyak fitur,
yaitu:
1. Voice mail
2. Conference calling
3. Interactive Voice Response (IVR)
4. Automatic call distribution
5. Blacklist
6. Call Detail Record
7. Call forward on busy
8. Call Forward on no answer
9. Call Parking
10. Call Quening
11. Call Recording
12. Call Routing
13. Call Transfer
14. Caller Id
15. Conference Bridging
16. Interactive Directory Listing

User dapat membuat fungsi baru dengan cara menulis script dial plan dalam
bahasa yang dimiliki oleh Asterisk, menambah modul dalam bahasa C atau menulis
script Asterisk Gateway Interface (AGI) dalam Perl, PHP ,Phyton atau bahasa lain.
27


Untuk melakukan attachment telepon biasa ke sebuah server Linux yang
menjalankan Asterisk, atau melakukan koneksi ke saluran utama PSTN, server harus
memasang hardware khusus. Digium dan perusahaan lainnya menjual kartu PCI
untuk melakukan attachment untuk telepon, jalur telepon, jalur T1 dan E1 serta servis
telepon analog dan digital yang lain ke sebuah server. Card yang digunakan dapat
berupa wildcard Digium TDM400P yang memiliki card FXS dan FXO.
Asterisk, yang merupakan salah satu sistem server PBX open source, saat ini
juga mendukung jangkauan yang luas dari protokol VOIP mencakup SIP, MGCP dan
H.323. Asterisk dapat beroperasi dengan kebanyakan telepon SIP, seolah-olah
sebagai reistrar dan sebagai gateway antara IP telepon dan PSTN. Developer Asterisk
juga telah mendesain protokol baru, yaitu Inter-Asterisk eXchange, untuk melakukan
efisiensi panggilan trunking antara banyak Asterisk PBX. Beberapa telepon memberi
dukungan terhadap protokol IAX, yaitu protokol yang secara langsung berkomunikasi
dengan server Asterisk.
Dengan adanya dukungan terhadap gabungan servis VOIP dan tradisional,
Asterisk mengizinkan para deployer untuk membangun sistem telepon yang baru,
atau secara perlahan bermigrasi dari sistem yang telah ada teknologi yang baru.
Beberapa situs telah menggunakan server-server Asterisk untuk menggantikan PBX-
PBX yang bersifat proprietary. Selain itu, Perusahaanperusahaan telepon VOIP telah
memberi dukungan terhadap Asterisk. Dalam proyek akhir ini digunakan asterisk 1.4
freepbx

28


2.5 FreePBX
FreePBX adalah salah satu interface gratis dari asterisk yang dapat diakses
mengunakan menu web, dalam Freepbx sistem pen-setting/konfigurasi sistem
terdapat alternatif lain selain dengan cara menyetting dengan console juga dapat di
lakukan dengan GUI (Graphical User Interface). FreePBX juga lebih memudahkan
operator dalam melakukan konfigurasi pada saat penambahan extension, tidak perlu
melakukan penambahan melalui konsole yang biasa dilakukan pada asterisk.
Sehingga pengontrolan jaringan melalui FreePBX ini sangat efisien, tidak harus
dilakukan orang yang mahir dan mengerti tentang asterisk server, cukup melakukan
beberapa pemahaman sedikit mengenai FreePBX maka orang awam pun siap menjadi
operator VoIP.

2.6 Asterisk Gateway Interface (AGI)
Asterisk Gateway Interface adalah interface yang digunakan untuk
menambahkan kemampuan pada Asterisk dengan menggunakan beberapa bahasa
pemrograman yang mampu dipahami oleh asterisk, misalnya Perl, PHP, C, Pascal,
Bourne Shell, phyton. Dengan menggunakan AGI pengguna asterisk dapat
menambahkan aplikasi-aplikasi kedalam asterisk tanpa harus merubah inti dari
asterisk itu sendiri. Dalam proyek akhir ini digunakan bahasa pemrograman PHP
pada AGI yang nantinya lebih dikenal dengan PHPAGI.


29


Berikut adalah beberapa fungsi dari AGI :
1. AGI memungkinkan mengontrol dialplan, yang dipanggil pada extensions.conf.
2. EAGI memberikan aplikasi untuk mengakses dan mengontrol channel sounds
sebagai tambahan terhadap interaksi dengan dialplan.
3. FastAGI dapat digunakan untuk melakukan pengolahan di suatu remote machine
melalui suatu koneksi jaringan.
4. DeadAGI memberikan kemampuan untuk mematikan channel setelah hang up.

2.6.1 Dasar-dasar Asterisk Gateway Interface
1. AGI bekerja dengan system operasi yang sama dengan CGI. Asterisk dapat
berkomunikasi dengan AGI melalui STDIN dan STDOUT.
2. Segala sesuatu yang dikirim dari asterisk ke script AGI akan ditampilkan pada
script AGI dengan menggunakan STDIN.
3. Segala sesuatu yang dikirim dari script AGI untuk mengirim kembali ke asterisk
digunakan STDOUT dari script AGI.

Gambar 2.16 Aliran informasi AGI.
30


Gambar 2.16 menunjukkan aliran informasi dari AGI basic. AGI mempunyai
keuntungan utama untuk pengembangan aplikasi IVR. Pada gambar aliran informasi
dasar-dasar AGI, dimana user dapat mengakses asterisk melalui beberapa channel
interface dari asterisk berupa TDM, SIP,IAX dan MGCP. Penambahan script AGI
dengan bahasa pemrograman PHPAGI maka asterisk dapat terhubung dengan
database maupun web browser yang berada di luar sistem asterisk.

2.6.2 Command AGI
Berikut adalah contoh dan fungsi dari command AGI:
1. answer : menyatakan jawaban.
2. channel status: kembalinya status dari channel terkoneksi.
3. control stream file: mengirimkan file yang diberikan, melalui playback untuk
dikontrol oleh digit yang telah diberikan (Asterisk 1.2).
4. database del: menghapus key/value database.
5. database deltree: menghapus database keytree/value.
6. database get: mengambil value database.
7. database put: Menambah/meng-update database value.
8. exec: mengeksekusi aplikasi yang diberikan. (Aplikasi adalah fungsi yang di
gunakan untuk membuat dialplan pada extensions.conf ).
9. get data: mendapatkan data pada channel.
10. get full variable: mendapatkan variable channel, tetapi pemahaman kompleks
tentang nama variable dan builtin variables. (Asterisk 1.2).
31


11. get option: sama dengan STREAM FILE tetapi digunakan dengan opsi timeout.
(Asterisk 1.2).
12. get variable: mendapatkan variable channel.
13. hangup: Hangup dari channel.
14. noop: tidak melakukan sesuatu hal.
15. receive char: menerima satu karakter dari channel yang men-support.
16. receive text: menerima text dari channel yang mensupport.
17. record file: merekam file yang diberikan.
18. say alpha: mengucapkan karakter string yang diberikan (Asterisk 1.2).
19. say date: mengucapkan tanggal (Asterisk 1.2).
20. say datetime: mengucapkan format tanggal dan jam (Asterisk 1.2).
21. say digits: mengucapkan digit string yang diberikan.
22. say number: mengucapkan nomor yang diberikan.
23. say phonetic: mengucapkan karakter string yang diberikan.
24. say time: mengucapkan jam.
25. send image: mengirimkan gambar pada channel yang men-supportnya.
26. send text: mengirim text pada channel yang men-supportnya.
27. set autohangup: channel autohangup pada satu waktu.
28. set callerid: meyetting caller id melalui channel.
29. set context: menyetting context channel.
30. set extension: mengubah extensions channel.
32


31. set music: Enable/Disable Music on hold generator, contoh "SET MUSIC ON
default".
32. set priority: Prioritas pada channel
33. set variable: meyetting variable channel
34. stream file: mengirim file audio pada channel
35. tdd mode: mengaktifkan mode TDD pada channel yang mensupportnya, untuk
memungkinkan komunikasi dengan TDDs
36. verbose: mengunci pesan pada asterisk verbose log
37. wait for digit: menunggu digit yang ditekan.

2.6.3 PHPAGI
Untuk menambahkan aplikasi pada asterisk tanpa harus merubah inti dari
asterisk, user dapat menggunakan Asterisk Gateway Interface (AGI). Agi script dapat
ditulis dengan mengunakan beberapa bahasa pemrograman misalnya Phyton, Perl,
PHP, C, Broune shell. Pada tugas akhir ini digunakan bahasa pemrograman PHP
untuk menulis script AGI, dan nantinya lebih dikenal dengan PHPAGI.

2.6.3.1 Struktur Umum dari PHPAGI
PHPAGI dibangun dari tiga kelas yang berbeda untuk membuat program
script AGI. Tiga kelas yang berbeda dalam phpagi yaitu phpagi.php, phpagi-
asmanger.php dan phpagi-fastagi.php.
33


1. phpagi.php termasuk class untuk menulis script php berdasarkan pada standart
interface AGI dengan berdasarkan pada perform dari fungsi asterisk manager.
2. phpagi-asmanager.php hanya pada interface asterisk manager, biasanya
digunakan dari luar script AGI.
3. phpagi-fastagi.php server asterisk fastAGI di implementasikan di PHP.
Php ini pada server VoIP yang di gunakan memungkinkan memiliki dua
gateway interface. Satu untuk CGI dan yang lain untuk CLI. Tanpa mengetahui,
diterima sampai pada eksekusi script php, php akan memanggil versi CLI
(/usr/local/bin/php), sedangkan Asterisk sedang memanggil versi CGI (/usr/bin/php).
Penggunaan versi PHP yang salah PHP dapat menyebabkan kesulitan untuk
mengeksekusi script PHP yang berada pada channel atau dialplan. Maka dibutuhkan
" #!/usr/bin/php-cgi -q" atau " #!/usr/bin/php -q" di dalam garis yang pertama
penulisan script agi. Pada config file php.ini di direktori /usr/local/php.ini, lihat
dibagian berikut:


Baris yang pertama, ob_implicit_flush, menunjukkan bagaimana php mem-
buffer output. Pada masalah asterisk agi, jika user mem-buffer output-nya, maka
asterisk PBX tidak akan mendapat instruksi yang cukup lama dari user untuk mem-
buffer output.
34


Baris dua, set_time_limit(5); adalah maksimum waktu yang diijinkan untuk
menjalankan script php dari user. Kebanyakan script asterisk agi akan berjalan
dengan suatu waktu yang semestinya, namun jika script php dari user menghasilkan
banyak error maka eksekusi akan diakhiri sedini mungkin.
Ketiga error_log =filename, kebanyakan untuk debuging tetapi untuk
menghentikan sistem. User dapat menghentikan secara langsung maupun tidak.
Keempat error_reporting(0), menginstruksikan kepada PHP untuk melaporkan
setiap error selama script masih berjalan. Hal ini penting karena setiap error dari
script PHP user akan dikirim pada STDOUT, buffer semua command AGI yang sama
akan dikirimkan.Oleh karena itu, setiap error di dalam script agi akan dikirim pada
asterisk AGI. Hasil error mempunyai return value 510, walaupun terdapat error
untuk command seperti exec Playback tetap akan membunyikan suatu file. Karena
AGI akan mengeksekusi command GET DATA my_file dan GET DIGIT my_file.
Jadi
penggunaan error_reporting(0) merupakan suatu alternatif untuk mengetahui
kesalahan di awal eksekusi.
File agi biasanya di simpan pada direktori /var/lib/asterisk/agi-bin dan untuk
mengeksekusi script PHPAGI harus mengubah permission denied dari file agi
tersebut dengan menggunakan chmod 755 <filename>.php. Sedangkan untuk
pemanggilan file agi dilakukan pada dialplan pada file extension_custom.conf,
berikut contoh pemanggilan file agi.
35



contoh script agitest.php


2.7 Wildcard TDM400P
Wildcard TDM400P merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk
mengolah suara dimana arsitekturnya mengkombinasikan kemampuan pengolahan
sinyal dan penggunaan transfer data dengan menggunakan prosesor yang cepat dan
36


berfungsi untuk menangani kejadian kejadian real-time, mengatur aliran data ke PC
yang memerlukan respon waktu yang cepat, melayani permintaan pengolahan dari
suatu PC, dan mengolah DTMF dan sinyal telepon dan menjalankan pengolahan
sinyal pada incoming call.
Beberapa aplikasi yang dapat dibangun Wildcard TDM400P antara lain:
Networked voice messaging
Automated attendant
Interactive voice response
Bentuk fisik wildcard adalah berupa card seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.17 Bentuk fisik wildcard TDM400P.

Berdasarkan bentuk fisiknya, card ini mempunyai empat port seperti pada
Gambar 2.17. Wildcard merupakan teknologi Computer Telephony Integration (CTI)
yang berfungsi sebagai interface antara sistem telepon dengan komputer. Spesifikasi
dari wildcard TDM400P sebagai berikut:

37


1. Memiliki empat port dan menggunakan slot PCI.
2. Koneksi antara channel dengan line telepon menggunakan RJ-11.
3. Didukung sistem operasi Linux
4. Mampu mendeteksi digit DTMF 0 sampai 9, tanda *, tanda #, huruf A, B, C, D.

2.8 IP PBX
IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX yang
menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon
dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension
telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat
dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan
telepon; translasi protokol komunikasi; translasi media komunikasi atau transcoding;
serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access
Gateway, dan Trunk Gateway. Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan
komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation
Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon konvensional (PSTN/POTS),
jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless
(DECT), dan jaringan berbasis paket (IP/ATM).
IP PBX membawa kemampuan multi layanan di jaringan IP ke dunia komunikasi
teleponi, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang
dapat berjalan di atas jaringan IP. Multi layanan tersebut adalah Voicemail & Voice
Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD),
38


Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax
Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based
Management System. IP PBX dapat mendukung antarmuka trunk analog FXO/FXS,
Digital E1-MFC R2, ISDN BRI, ISDN PRI, IP (H.323/SIP/IAX), dan Analog Tie
Line E&M. Selain itu, IP PBX dapat mendukung antarmuka ekstension Analog
FXO/FXS, ekstension Digital, ISDN Interface BRI (2B+D) dan TCP IP
(H.323/SIP/IAX).

2.9 PHP
PHP merupakan akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor. PHP merupakan
bahasa script yang biasa digunakan untuk web development yang dapat diselipkan
dalam HTML. Berbeda dengan script-script lainnya seperti Java Script atau VB
script, PHP dieksekusi di lingkungan server, client hanya menerima hasil dari script
yang telah dieksekusi, tanpa bisa mengetahui kode yang digunakan.
PHP difokuskan pada scripting server-side, jadi dapat melakukan apa yang bisa
dilakukan CGI dengan menggunakan PHP seperti mengambil data inputan
form,meng-generate konten halaman dinamis, mengirim dan menerima cookies dan
masih banyak lagi. Kemampuan dan support-nya untuk database juga sangat dapat
diandalkan. Sekarang ini, PHP bahkan dikembangkan untuk menjadi bahasa
pemrograman.
Awalnya, PHP bekerja di lingkungan Linux, karena merupakan turunan bahasa
PEARL yang merupakan bahasa pemrograman native di lingkungan Linux dan Unix.
39


Namun seiring perkembangan dan kebutuhan maka PHP dibuat secara cross platform.
PHP dapat bekerja di lingkungan Windows maupun Linux. PHP mengeksekusi server
script lebih cepat dari server script manapun. PHP menempati ranking pertama dalam
hal kecepatan eksekusi, diikuti oleh ASP dan JSP.

Gambar 2.18 Struktur Kontrol PHP.

2.10 Database MySQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan
untuk mengakses server basis data . Sejak tahun 70-an bahasa ini telah dikembangkan
oleh IBM, yang kemudian diikuti dengan adanya Oracle, Informix dan Sybase.
Dengan menggunakan SQL, proses akses basis data menjadi lebih listener-friendly
dibandingkan dengan misalnya dBase ataupun Clipper yang masih menggunakan
perintah perintah pemrograman murni. Selain MySQL, ada beberapa jenis
pemograman yang berorientasi basis data yang dapat digunakan untuk aplikasi di web
seperti Oracle. Oracle merupakan sebuah perusahaan besar di dunia yang cakupan
bisnis salah satunya adalah penjualan perangkat lunak dan pembuatan perangkat
lunak basis data yang diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan besar di dunia.
40


Karena software-nya tidak bebas dipasaran atau tidak free perangkat lunak maka
sebagian besar perusahaan kecil atau menengah atau programmer web masih
menggunakan basis data MySQL sebagai perangkat lunak basis data perusahaan atau
web-nya.
MySQL adalah sebuah server basis data SQL multi-pendengar dan multi-
threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa basis data yang paling populer di
dunia. Implementasi program server basis data ini adalah program daemon mysqld
dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL dibuat oleh TcX dan telah
dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah basis data berisi 10,000 tabel dan 500 di
antaranya memiliki 7 juta baris (kira-kira 100 gigabyte data). Basis data ini dibuat
untuk keperluan sistem basis data yang cepat, handal dan mudah digunakan.
Walaupun memiliki kemampuan yang cukup baik, MySQL untuk sistem operasi Unix
bersifat freeware, dan terdapat versi, shareware untuk sistem operasi windows.
Sebagaimana basis data sistem yang lain, dalam SQL juga dikenal hierarki server
dengan basis data.
Tiap-tiap basis data memiliki tabel-tabel. Tiap-tiap tabel memiliki field-field.
Umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan
struktur 2 dimensi terdiri atas baris dan kolom. Field-field tersebut dapat berupa data
seperti int, realm char, date, time dan lainnya. SQL tidak memiliki fasilitas
pemrograman yang lengkap, tidak ada looping ataupun percabangan, misalnya.
Sehingga untuk menutupi kelemahan ini perlu digabung dengan bahasa pemrograman
seperti C.
41


2.10.1 Konektifitas PHP-Mysql
Langkah-langkah koneksi PHP-MySQL :
1. Membuka koneksi ke server MySQL
mysql_connect()
Digunakan untuk melakukan uji dan koneksi kepada server database MySQL.
Sintaks :
$conn = mysql_connect (host,username,password);
keterangan:
$conn adalah nama variabel penampung status hasil koneksi kepada database.
host adalah nama host atau alamat server database MySQL.
username adalah nama user yang telah diberi hak untuk dapat mengakses server
database.
password adalah kata sandi untuk username untuk dapat masuk ke dalam
database.
2. Memilih database yang akan digunakan di server
mysql_select_db()
Digunakan untuk melakukan koneksi kepada database yang dalam server
yang berhasil dikoneksi dengan perintah mysql_connect().
Sintaks :
$pilih = mysql_select_db(namadatabase,$conn);
$pilih berisi status koneksi kepada database.
$conn merupakan koneksi kepada server database yang berhasil.
42


namadatabase adalah nama database yang akan dikenai proses.
3. Mengambil sebuah query dari sebuah database.
mysql_query()
Digunakan untuk melakukan eksekusi perintah SQL untuk memanipulasi
database yang berhasil dilakukan koneksinya menggunakan mysql_select_db().
Sintaks :
$hasil = mysql_query(SQL Statement);
$hasil akan berupa record set apabila SQL Statement berupa perintah select.
4. Mengambil record dari database
a. mysql_fetch_array()
Digunakan untuk melakukan pemrosesan hasil query yang dilakukan
dengan perintah mysql_query(), dan memasukkannya ke dalam array asosiatif,
array numeris atau keduanya.
Sintaks :
$row = mysql_fetch_array($hasil);
$row adalah array satu record dari record $hasil yang diproses nomor record
sesuai dengan nomor urut dari proses mysql_fetch_array yang sedang dilakukan.
$hasil adalah record set yang akan diproses.
b. mysql_fetch_assoc()
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi mysql_fetch_array(), hanya saja
array yang dihasilkan hanya array asosiatif.

43


Sintaks :
$row = mysql_fetch_assoc($hasil);
c. mysql_fetch_row()
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi mysql_fetch_array(), hanya saja
array yang dihasilkan hanya array numeris.
Sintaks :
$row = mysql_fetch_row($hasil);
d. mysql_num_rows()
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record yang ada pada
database.
Sintaks :
$jml = mysql_num_rows($hasil);
$jml akan memiliki nilai sesuai dengan jumlah record yang ada.

2.11 CTI (Computer Telephony I ntegration)
Computer Telephony Integration (CTI) adalah teknologi yang mengintegration
kekuatan aplikasi teknologi informasi dengan infrastruktur dasar, yaitu :
Switch to Host Interface
Application Programming Interface (API)



44


CTI mempunyai beberapa aplikasi diantaranya :
IVR (Interactive Voice Response)
Pemrosesan panggilan secara otomatis (automatic call processing)
secara otomatis (automatic speech processing)
text-to-speech untuk information on-demand, call switching dan
konferensi.
Menyediakan akses layanan mengirim suara, fax dan E-mail dalam satu jalur
(Unified Messaging).
Sistim fax yang terdiri dari fax broadcasting, fax mailbox, faxon- demand dan
fax gateway.
Audiotext dan sistim informasi Pay-per-call (untuk layanan transaksi).
Penyampaian informasi produk (promosi).


Gambar 2.19 Arsitektur CTI

45


Gambar di atas menjelaskan tentang sebuah sistem yang menerapkan
teknologi Computer Telephony Integration (CTI). Sistem diatas mengintegrasikan
jaringan komputer sebagai pusat data dan jaringan telepon sebagai media untuk
mengakses datanya. Jadi, data-data yang tersimpan di dalam komputer dapat diakses,
baik melalui computer yang terhubung dengan jaringan maupun melalui pesawat
telepon bahkan faksimili.

2.12 IVR (I nteractive Voice Response)
Salah satu jenis teknologi CTI yang mendukung layanan umum adalah IVR.
IVR banyak digunakan untuk sistem layanan berbasis telepon, seperti layanan tagihan
PLN, minimarket, informasi nilai sampai cerita anak-anak via telepon. Teknologi ini
memanfaatkan database informasi yang disimpan di dalam computer. Database ini
dipanggil melalui telepon, selanjutnya dimainkan sesuai dengan pilihan yang
diketikkan pelanggan melalui keypad telepon. Blok diagram dasar dari IVR yaitu :

Gambar 2.20 Blok Diagram Sistem IVR
46



Gambar 2.21 Sistem IVR

Bentuk sederhana dari IVR juga kebanyakan pada keadaan yang biasa.
Sebelum perekaman pesan dimainkan untuk pemanggil. Pemanggil akan merespon
dengan input dari keypad DTMF, dimana asterisk dapat dengan mudah mengenali
pada saat penginstalan. Perbedaan IVR dengan Audiotext adalah : Audiotext
merupakan sistem pemrosesan suara yang mempresentasikan pesan yang direkam
lebih dahulu (pre-recorded messages), sedangkan IVR mempresentasikan respon
suara berdasarkan data yang disimpan dalam database. Audiotext merupakan fitur
standar untuk semua sistim voice mail.

2.13 MOS (Mean Opinion Score)
Fungsi play suara digunakan untuk memanggil dan memainkan file suara yang
disimpan dalam bentuk file .wav. Pada pengujian play suara perlu diperhatikan
beberapa parameter yang meliputi format file suara, jumlah sample per detik dan
jumlah bit per sample. Pada tugas akhir ini digunakan metode Absolute Category
47


Rating (ACR) dalam menentukan file suara, jumlah sample per detik dan jumlah bit
per sample. Pada Metode ACR, responden mengakses layanan informasi yang
tersedia dan menilai kualitas suaranya pada suatu skala absolute.
Hasil dari metode ACR ini berupa Mean Opinion Score(MOS). Dalam system
telephony, MOS adalah faktor penting dalam menentukan Quality Of Service (Qos)
dari suatu layanan suara. Mean Opinion Score (MOS) merupakan suatu penilaian
kualitatif terhadap hasil perekaman suara. Penilaian ini berdasarkan pada pengamatan
hasil survey, sehingga baik buruknya hasil segmentasi ini bergantung pada penilaian
subjektif masing-masing koresponden. Kriteria pernilaian kualitatif yang digunakan
adalah:
1. Excellent yang direpresentasikan dengan angka 5, perekaman suara hasil
segmentasi mempunyai kualitas yang sangat baik, menggambarkan garis batas
segmentasi tepat.
2. Good yang direpresentasikan denga angka 4, perekaman suara hasil
segmentasi mempunyai kualitas baik, menggambarkan garis batas segmentasi
mendekati tepat.
3. Fair yang direpresentasikan dengan angka 3, perekaman suara hasil
segmentasi mempunyai kualitas yang cukup baik, menggambarkan garis batas
segmentasi sedikit menyimpang.
4. Poor yang direpresentasikan dengan angka 2, perekaman suara hasil
segmentasi mempunyai kualitas buruk, menggambarkan garis batas
segmentasi menyimpang.
48


5. Bad yang direpresentasikan dengan angka 1, perekaman suara hasil
segmentasi mempunyai kualitas sangat buruk, menggambarkan garis batas
segmentasi sangat menyimpang.
Tabel 2.3 Skala Absolut pada Metode ACR
SKALA
ABSOLUT
KUALITAS KETERANGAN
5 Excellent Sangat jelas dan sangat jernih
4 Good Jelas dan jernih
3 Fair Cukup jelas dan cukup jernih
2 Poor Tidak jelas dan tidak jernih
1 Bad
Sangat tidak jelas dan sangat
tidak jernih

Pengujian dilakukan dengan cara survey kepada 30 orang pendengar.
Berikut adalah perhitungan MOS :


Dimana :
X(i) = Nilai Sample ke-i
k = Jumlah bobot
n = Jumlah Pengamatan



49

BAB III
PERENCANAAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dari sistem yang akan dibuat.
Dimana konsep dasar dari perencanaan proyek akhir ini adalah memberikan layanan
informasi indeks prestasi dan jam kompensasi mahasiswa.

3.1 Peralatan Yang Dibutuhkan
Pada tugas akhir ini, akan dirancang sebuah sistem layanan informasi mahasiswa
dengan menggunakan aplikasi IVR pada teknologi Voice over Internet Protocol
(VoIP). Adapun hardware dan software yang dibutuhkan, antara lain :

3.1.1 Perangkat Keras
Untuk hardware yang akan digunakan adalah sebuah server komputer yang
digunakan sebagai server VoIP dengan Wildcard Asterisk TDM400P sebagai
hardware pendukung VoIP server untuk koneksi dengan jalur PSTN dan beberapa
client yang akan terhubung dengan server untuk pemanggilan sistem layanan
informasi mahasiswa. Adapun beberapa client yang dapat memanggil server IVR
pada VoIP yaitu Client Telepon Analog.
Berikut adalah perangkat keras (hardware) dan spesifikasi yang digunakan
dalam pembuatan tugas akhir ini:

50


1. PC server
Merupakan server komputer yang digunakan sebagai server VoIP, server
IVR, serta tempat penyimpanan database. Berikut adalah spesifikasi dari PC
server:
Processor minimal pentium4 2.8Ghz
RAM minimal 512MB DDR1
Free Space Harddisk minimal 40GB
CD Room minimal memiliki kecepatan 52x atau DVD Room minimal
memiliki kecepatan 16x
LAN Card minimal Fast Ethernet 10/100Mbps
Memiliki 1 slot PCI kosong untuk TDM card
2. PC Client
PC Client berfungsi sebagai client untuk menjalankan aplikasi X-lite
atau Sjphone yang akan terhubung dengan server untuk pemanggilan sistem
layanan informasi nilai indeks prestasi.
3. Telepon analog
Telepon analog berfungsi sebagai client yang terdapat pada jaringan
eksternal maupun jaringan internal. Untuk pemanggilan layanan informasi
nilai indeks prestasi pada server, jaringan eksternal telepon terhubung dengan
PSTN. Sedangkan untuk jaringan internal, telepon terhubung dengan PABX
pada port FXS sebagai ekstensi.

51


4. PABX
PABX digunakan sebagai penghubung antara jalur PSTN dengan server
serta client yang berada pada jaringan internal. Client atau user yang
tersambung pada sebuah PABX pada jaringan internal atau panggilan antar
ekstensi maka client dapat melakukan panggilan tanpa terkena biaya,
sedangkan untuk client yang berada pada jalur eksternal yang terhubung
dengan PSTN akan dikenai tarif panggilan.
5. Wildcard TDM400P
Device ini berfungsi sebagai penghubung antara jaringan komputer
dengan jaringan telepon, yang terpasang di slot PCI pada motherboard
komputer server.

3.1.2 Perangkat Lunak
Peralatan lain yang mendukung pembuatan sistem layanan ini selain hardware
juga didukung software yang mana keduanya saling berhubungan, adapun software
yang digunakan diantaranya yaitu :
1. Operating System Linux Debian
Operating system yang digunakan adalah linux debian 4 Etch dengan
kernel 2.6.18-4-6-686 ke atas.
2. Asterisk
Asterisk adalah salah satu software Server VoIP yang didistribusikan
melalui GPL (GNU General Public License) dimana seperti software open
52


source lainnya, dapat di-download gratis dari internet. Asterisk disebut
sebagai IP PBX, karena memiliki fungsi dan kemampuan layaknya PBX
namun berbasis IP.
3. FreePBX
FreePBX adalah aplikasi web based untuk mempermudah pengelolaan
Asterisk, mulai dari penambahan ekstensi sampai pemantauan client yang
aktif.
4. Apache web server
Apache merupakan sebuah nama web server yang bertanggung jawab
pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan
basic-nya). Apache merupakan webserver yang menambahkan support
secureprotocol melalui ssl dan konektifitasnya dengan database server
melalui bahasa scripting PHP.
5. MySQL
MySQL merupakan database management system (DBMS) yang
merupakan salah satu system dalam mengakses database menggunakan
bahasa SQL. Secara teknis database-lah yang menyimpan hampir semua data
dan diolah oleh bahasa pemrograman yang akan ditampilkan ke internet
melalui web server.


.
53


6. Softphone client
X-lite
X-lite merupakan perangkat lunak yang diaplikasikan untuk
komunikasi VoIP berbasis SIP. X-lite diibaratkan dapat
mentransformasikan PC menjadi telepon dan mempunyai manfaat yang
sama seperti telepon biasa untuk melakukan dan menerima panggilan PC.

Gambar 3.1 X-lite Softphone.

Sjphone
Merupakan sebuah software (perangkat lunak) pada Operating System
Linux yang digunakan untuk melakukan dan menerima panggilan telepon
menggunakan komputer.

Gambar 3.2 SJphone Softphone
54


3.2 Cara Kerja
Pada proyek akhir ini, tahap-tahap yang dilakukan diantaranya :

3.2.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini terdiri dari menyiapkan perangkat-perangkat yang
dibutuhkan yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) seperti
yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya. PC yang digunakan sebagai server
di-install sistem operasi linux debian dengan spesifikasi kernel 2.6.18-6-686. Untuk
Asterisk freepbx server, Server Web Apache, softphone diambil dari mirror debian
terdekat yaitu http://kebo.vlsm.org dengan cara mengubah sources.list pada PC
server. Untuk sisi klien, install softphone.

3.2.2 Perancangan Sistem
Sistem ini terdiri dari PC server IP PBX yang dilengkapi oleh aplikasi IVR
serta telah terinstal freepbx, .dan melakukan beberapa konfigurasi lainnya, setelah itu
akan dilakukan Pembuatan sistem IVR pada VoIP, sistem IVR ini akan terhubung
dengan Database. Database tersebut terdiri dari informasi mahasiswa. Pada Database
informasi mahasiswa terdiri dari beberapa tabel yang berisikan informasi index
prestasi, jam kompensasi dan lainnya. IP PBX server juga terhubung dengan
rangkaian TDM 400P untuk PSTN dan PABX serta beberapa telepon untuk
berkomunikasi. Berikut adalah langkah perancangan sistem yang akan dibuat:
1. Perancangan flowchart sistem layanan Informasi mahasiswa.
55


2. Breakdown menu-menu pilihan pada sistem layanan informasi mahasiswa.
3. Perancangan database informasi mahasiswa.
4. Perekaman informasi suara melalui wavsurfer untuk dibunyikan pada sistem
layanan informasi mahasiswa.
Layanan Informasi Mahasiswa Berbasis CTI bisa dilihat pada gambar 3.4
yang meliputi server Voip serta database Informasi Mahasiswa menggunakan
MysQL yang terintegrasi dengan PC server. Setelah itu akan di buat sistem aplikasi
IVR pada VoIP. Pembuatan sistem selanjutnya diteruskan dengan installasi asterisk
IP PBX card (TDM400P) dan dikonfigurasi dengan software asterisk freepbx.
Software ini memiliki beberapa fitur misal VoIP dan IVR.
Server VOIP &
Database Informasi
Mahasiswa
Integrasi Free PBX
&
TDM400P
Aplikasi IVR

Gambar 3.3 Diagram blok alur pembuatan sistem aplikasi IVR pada VoIP.

Sistem ini mampu bekerja pada jaringan intern maupun extern, yaitu tidak
dibatasi oleh beda jaringan. Sehingga dapat diakses menggunakan telepon analog atau
telepon seluler melalui jalur PSTN, maupun menggunakan telepon analog atau
softphone yang merupakan extension dari jaringan lokal/intern. Blok diagram sistem
dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini.
56



Gambar 3.4 Blok diagram sistem.

Berikut adalah gambaran flowchart yang merupakan algoritma yang
digunakan dalam sistem Implementasi IVR pada layanan informasi mahasiswa
berbasis CTI.

57


START
Intro.wav
Masukan Nomor
Server
koneksi
Ya
No
Menu1.wav
1.Info Index prestasi
2. Info Kompensasi
1 Index Prestasi
2 Kompensasi
insert NIM 1
Ya
No
Konfirmasi
No
NIM salah.wav Dial 1 ulang 1
Ya
Ya
DB
Play digit nim
Konfirmasi
No
Ya
No
D
A C B

Gambar 3.5 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 1.
58


1 IP smester1.wav
2 IP smester2.wav
3 IP smester3.wav
4 IP smester4.wav
5 IP smester5.wav
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
No
No
No
No
6 IP smester6.wav
Ya
No
No
DB
DB
DB
DB
DB
DB
C
C
C
C
C
C
Ya
Insert
semester
Smester.wav
D
Menu2.wav C 1
1.semester lain
2.menu utama
2
Ya
No
Ya
No
D
C
B

Gambar 3.6 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 2.
59


insert NIM 2
Ya
No
Konfirmasi
No
NIM salah.wav Dial 1 ulang 1
Ya
Ya
DB
Insert
semester
Play digit nim
Konfirmasi
Smester.wav
No
Ya
No
A
D
Menu2.wav E 1
1 menu utama
2 semester lain
2
Ya
No
Ya
No
D
E G F

Gambar 3.7 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 3.

60


1 Kompen smt1.wav
2 Kompen smt2.wav
3 Kompen smt3.wav
4 Kompen smt4.wav
5 Kompen smt5.wav
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
No
No
No
No
6 Kompen smt6.wav
Ya
No
No
DB
DB
DB
DB
DB
DB
E
E
E
E
E
E
E
END
G
F
Gambar 3.8 Flowchart sistem layanan informasi mahasiswa bagian 4.






61


Berikut adalah gambaran relasi antar tabel database layanan informasi
mahasiswa.

Gambar 3.9 Relasi antar tabel database informasi mahasiswa.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian dari Implementasi layanan informasi mahasiswa
menggunakan teknologi CTI berbasis IVR ini yaitu:
Tempat : Gedung A lantai 3 Ruangan Proyek Akhir Telekomunikasi,
Politeknik Kota Malang
Waktu : November 2011 sampai Februari 2011.

3.4 Metode Analisa Dan Pengumpulan Data
Setelah proses perancangan selesai, langkah selanjutnya adalah proses
pengujian. Proses pengujian dilakukan dengan menghubungkan PC server IP PBX
dengan card TDM400P , kemudian bila IP PBX telah terhubung dengan card maka
62


dilakukan proses komunikasi untuk mengakses IVR Server melalui pesawat telepon
analog dan softphone. Proses pengujian yang dilakukan meliputi :

3.4.1 Keberhasilan Pembuatan Sistem IVR (I nteractive Voice Response)
Pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pemrograman PHP Agi.
Implementasi sistem IVR yang telah direncanakan harus dipastikan kehandalannya
untuk mengakses IVR server melalui jaringan internal, maupun eksternal. Untuk
jaringan internal informasi diakses oleh ekstensi yang dibagi dengan pengaturan IP
(Internet Protocol) menggunakan komputer yang sudah terinstal softphone sebagai
client dan juga diakses oleh ekstensi yang dibagi dengan PABX menggunakan telepon
analog sebagai client. Untuk jaringan eksternal diakses oleh client yang berada pada
jaringan eksternal melalui PSTN menggunakan telepon analog. Data yang diambil
pada pengujian ini berupa keberhasilan pengkasesan IVR server yang di informasikan
berupa layanan informasi mahasiswa.

3.4.2 Pengambilan Data Untuk Kualitas Suara.
Pengambilan data untuk kualitas suara dilakukan sebuah system MOS yang
menggunakan survey 30 orang pendengar file suara yang mana dibandingkan adalah
hasil perekaman menggunakan softphone. Softphone yang digunakan antara lain
adalah Sjphone dan X-Lite.



63

BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan di jelaskan tentang langkah pembuatan dari software aplikasi
ini, dari mulai langkah-langkah awal pembuatan sistem, proses instalasi,
penggabungan sistem ivr pada layanan informasi indeks prestasi mahasiswa
POLTEKOM, serta pengujian dan dilanjutkan dengan analisa system.

4.1 Pembuatan Sistem dan Implementasinya
Aplikasi IVR pada pembuatan proyek akhir ini dimulai dari pembuatan IVR
dengan penginstalan asteriskfreepbx dengan melakukan beberapa konfigurasi
dilanjutkan dengan pembuatan system IVR pada VoIP. Sistem IVR ini akan
terhubung dengan database.
Blok diagram dari sistem yang dibuat adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Blok diagram Sistem IVR
64


Sistem layanan informasi indeks prestasi mahasiswa ini mampu bekerja pada
jaringan intern maupun extern. Saat user men-dial nomer server maka user akan
menerima voice guide dari server untuk menentukan informasi yang diinginkan.
Kemudian sistem mencari informasi yang dibutuhkan dalam database. Ketika
informasi sudah ditemukan maka informasi akan dikenali oleh IVR yang akan
dikirimkan melalui PABX (Private Automatic Branch Exchange) menuju user
sehingga user akan menerima informasi berupa suara.

4.1.1 Pembuatan Sistem IVR pada VoIP
Pada proyek akhir ini terdapat beberapa software yang dibutuhkan untuk
mengembangkan aplikasi IVR pada VoIP untuk layanan informasi mahasiswa.
Semua software yang dibutuhkan pada aplikasi ini adalah open source dan semua
software berjalan di operating system debian linux.

4.1.1.1 Instalasi Software yang Dibutuhkan
1. Login ke system linux sebagai superuser root melalui terminal, Setting PC server
agar dapat koneksi dengan mirror server terdekat yaitu kebo.vlsm.org dengan
perintah :




# pico etc/apt/sources.list
65


Kemudian isikan alamat mirror server seperti berikut:

2. Cek koneksi dengan server

3. Instalasi asterisk
Install dependensi asterisk:
Agar berhasil membangun Asterisk, dependensi berikut harus dipenuhi: gcc,
g++, make, libncurses5-dev. Dengan cara:




Download asterisk:
Download asterisk-1.4-current.tar.gz dari alamat berikut:
http://downloads.asterisk.org/pub/telephony/asterisk/asterisk-1.4-current.tar.gz
copy file tersebut pada directory /usr/src setelah itu extract archive dengan cara:



# tar -xzvf asterisk-1.4-current.tar.gz
# apt-get install libncurses5-dev
# apt-get install make
# apt-get install g++
# apt-get install gcc
# apt-get update
deb http://kebo.vlsm.org/debian stable main
non-free contrib
deb-src http://kebo.vlsm.org/debian stable
main non-free contrib
66


Masuk ke directory hasil dari archive yang telah di-extract:

Proses instalasi
Tetap pada directory/folder asterisk-1.4.39.1 jalankan command berikut satu-
persatu:

Eksekusi pertamakali pada asterisk
Tetap sebagai superuser pada root di terminal, pada directory manapun
jalankan command berikut:

Apabila asterisk telah berhasil terinstal dengan benar maka akan muncul
tampilan seperti berikut:

Tampilan tersebut adalah command line interface dari asterisk. Untuk logout
jalankan command berikut:




# stop
# Asterisk Ready.
*CLI>
# asterisk -vvvc
# ./configure
# make
# make install
# make samples
# make config
# cd asterisk-1.4.39.1
67


Reboot dan verify
Reboot sistem dengan menggunakan command berikut:

Setelah proses reboot selesai, periksa apakah asterisk sudah running dengan
menggunakan command berikut:

Kemudian logout dari command line interface dengan command:

Install paket asterisk

Disable format .mp3 dengan command:

Kemudian Tambahkan tanda comment ;

Restart asterisk

Cek port 5060 harus tersedia


# netstat -npltu
#/etc/init.d/asterisk restart

;load => format_mp3.so
#pico /etc/asterisk/modules.conf

# apt-get install asterisk-dev
# apt-get install asterisk-sounds-extra

# exit
# asterisk -r
# reboot
68


4. Instalasi Freepbx
Install Paket pendukung freepbx

Edit file pada #pico /etc/php5/apache2/php.ini menjadi:

Edit file pada #pico /etc/apache2/apache2.conf dibawah baris Group www-
data tambahkan teks berikut ini :

Restart apache2

# /etc/ init.d/apache2 restart

User asterisk
Group asterisk

Upload_max_filesize=20M
magic_quotes_gpc=Off

#apt-get install libxml2
#apt-get install libxml2-dev
#apt-get install libtiff4
#apt-get install libtiff4-dev
#apt-get install toolame
#apt-get install libmysqlclient15-dev
#apt-get install mysql-client
#apt-get install apache2
#apt-get install php5
#apt-get install libapache2-mod-php5
#apt-get install php-pear
#apt-get install php-db
#apt-get install php5-mysql
#apt-get install php5-gd
#apt-get install php5-curl
#apt-get install openssl
#apt-get install libssl-dev
#apt-get install perl
#apt-get install bison
#apt-get install libncurses5-dev
#apt-get install libaudiofile-dev
#apt-get install curl
#apt-get install sox
#apt-get install phpmyadmin
#apt-get install mysql-server
69


5. Download dan Install FreePBX
Download freepbx-2.5.1.tar.gz kemudian copy file tersebut ke directory
/usr/src
Extrak file freepbx-2.5.1.tar.gz di directory /usr/src dengan perintah :

Create database untuk freepbx

Set up user dan permission untuk akses pada tabel di mysql dengan cara
masukkan command berikut:

Instalasi FreePBX Offline
mysql>grant all privileges on asterisk.* to
asteriskuser@localhost identified by
amp109; -> lalu tekan enter
mysql>grant all privileges on
asteriskcdrdb.* to asteriskuser@localhost
identified by amp109; -> lalu tekan enter
mysql>exit

#cd /usr/src/freepbx-2.5.1/SQL
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysqladmin create
asterisk
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysqladmin create
asteriskcdrdb
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql asterisk <
./newinstall.sql
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql
asteriskcdrdb < ./cdr_mysql_table.sql
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql

# cd /usr/src
# tar xvzf freepbx-2.5.1.tar.gz
70



Maka akan muncul tampilan seperti berikut ini:

Enter your USERNAME to connect to the
asterisk database:
[asteriskuser] -> tekan enter

Enter your PASSWORD to connect to the
asterisk database:
[amp109] -> tekan enter

Enter the hostname of the asterisk
database:
[localhost] -> tekan enter

Enter a USERNAME to connect to the Asterisk
Manager interface:
[admin] -> tekan enter

Enter a PASSWORD to connect to the Asterisk
Manager interface:
[amp111] -> tekan enter

Enter the path to use for your AMP web root:
[/var/www/html] -> edit, langsung ketik
/var/www/freepbx

Enter the ip ADDRESS or hostname used to
access the AMP web-admin:
[xx.xx.xx.xx] -> localhost, tekan enter

Enter a PASSWORD to perform call transfers
with the flash operator panel:
[password] -> tekan enter

Use simple Extensions [extensions] admin or
separate devices and users ?
[extensions] -> tekan enter

Enter directory in which to store AMP
executable scripts:
[/var/lib/asterisk/bin] -> tekan enter

Enter directory in which to store super-user
scripts:
[/usr/local/sbin] -> tekan enter

#cd /usr/src/freepbx-2.5.1
/usr/src/freepbx-2.5.1#./install_amp

71


Tunggu hingga proses instalasi module selesai dan pastikan module berhasil
terinstal dengan benar.
Edit file amportal.conf dengan command:

Kemudian ubah AUTHTYPE=none menjadi:

Restart asterisk

Ubah permission file agar bisa read dan write dengan command:

Simpan file suara yang telah direkam pada directory: /var/lib/asterisk/sounds
Simpan file program .php pada directory: /var/lib/asterisk/agi-bin
Ubah mode akses agar program .php dan file suara yang telah dibuat dapat
diakses dengan command:






# chmod 777 R /var/lib/asterisk/sounds *
# chmod 777 R /var/lib/asterisk/agi-bin
*


# chmod 777 /usr/share/asterisk/agi-bin


#/etc/init.d/asterisk restart

AUTHTYPE=database

#pico /etc/amportal.conf

72


Jalankan web browser ke alamat: http://localhost/phpmyadmin

Gambar 4.2 Tampilan login phpmyadmin

Jalankan web browser ke alamat: http://localhost/freepbx

Gambar 4.3 Tampilan login freepbx

4.1.1.2 Pembuatan Extensi pada Freepbx
Setelah asterisk dan Freepbx terinstall berikutnya akan dibuat nomor extension
untuk user dengan menggunakan device SIP. Nomor extension inilah yang nantinya
akan digunakan oleh user untuk saling terhubung dengan user yang lain, untuk proses
73


perekaman dan menghubungi nomor IVR. Berikut langkah membuat nomor
extension.
1. Masuk kehalaman admin, dengan memasukkan username dan password. Standart
username dan password yang digunakan adalah username admin password
admin. Username dan password ini dapat dirubah sesuai nama admin yang
menggunakan.

Gambar 4.4 Masuk ke halaman admin freepbx

2. Masuk dibagian admin, click bagian extension pilih device SIP selanjutnya
submit

Gambar 4.5 Memilih device SIP pada freepbx
74


3. Isikan user extension, display name, dan secret dengan angka. Misalnya user
extension : 212 ; display name : 212 dan secret : 212
75



Gambar 4.6 Add sip extension pada freepbx


76


4. Submit dan lanjutkan dengan apply configuration serta continue to reload.
Secara otomatis data ini akan tersimpan di /etc/asterisk/sip_additional.conf

Gambar 4.7 Apply Configuration SIP pada freepbx


Gambar 4.8 Continue to reload configuration SIP pada freepbx

5. Tambahkan dengan cara yang sama untuk nomor (extension) yang lain.

Penggunaan freepbx lebih memudahkan user dalam membuat nomor extension,
namun juga diperlukan pemahaman tentang syntax dasar pemrograman asterisk.



77


4.1.1.3 Penggunaan SoftwarePC Client
Setelah dibuat nomor extension, selanjutnya nomor tersebut akan digunakan di
software PC client. Disini digunakan Software PC client untuk Linux berupa Sjphone
dan dapat di-download di http://www.sjlabs.com/sjp.html. sedangkan PC client yang
digunakan untuk windows berupa X-lite. Lakukan perintah berikut:
Konfigurasi sjphone:
1. Untuk membuka file dapat dilakukan dengan command berikut:

Akan muncul seperti gambar sebagai berikut :

Gambar 4.9 Tampilan awal Sjphone




#tar-xvzf SJphone-1.60.2235
#cd Desktop/SJphone-1.60.2235
#./Sjphone
78


2. Selajutnya konfigurasi proxy server yang digunakan dengan memilih phone,
preferences. Pilih profile new ok.

Gambar 4.10 Pembuatan nama proxy server pada sjphone

3. Setelah masuk window create new profiles, isikan profile name dengan 202
lanjutkan dengan OK.

Gambar 4.11 Pengisian profile Proxy pada sjphone
79


4. Pada window profile options, pilih SIP proxy. Isikan Proxy domain dengan
192.168.0.1 yaitu atau nomor IP server VoIP yang digunakan dan user domain
dengan 192.168.0.2 yaitu nomor IP user/client yang akan menelpon server.
Isikan juga port yang digunakan yaitu 5060. Lanjutkan dengan OK.

Gambar 4.12 Setting proxy domain,User domain dan port pada sjphone

5. Kemudian login ke sjphone dengan cara pilih phone, services, 202 yaitu server
VoIP yang akan digunakan. Lakukan login dengan memasukkan account yaitu
nomor extension yang telah dibuat sebelumnya dan password yaitu secreet dari
nomor extension. Lanjutkan dengan oke.
80



Gambar 4.13 Login ke Sjphone

6. Selanjutnya sjphone sudah dapat digunakan untuk menghubungi user lain yang
memiliki nomor extension VoIP atau digunakan untuk menghubungi layanan
IVR. Disini, sjphone sudah siap digunakan untuk menghubungi extension 111
atau layanan IVR. Untuk melihat apakah user sudah teregister dapat dilihat di
sip:registered pada layer window sjphone.

Gambar 4.14 Sjphone siap digunakan

7. Untuk melihat status nomor user sudah teregister, selain dilihat pada window
sjphone juga dapat dilihat di halaman web freepbx dibagian admin, tools, asterisk
81


info. Pada window summary terdapat satu user yang online. Selain itu juga bisa
dilihat di full report yang akan memberikan informasi bahwa user dengan
extension 202 berada pada host berapa dan status teregister atau belum.


Gambar 4.15 Status SIP info


Gambar 4.16 Summary status




82


Konfigurasi X-lite:
1. Buka aplikasi X-lite yang sudah terinstall pada windows

Gambar 4.17 Tampilan awal X-lite

2. Selajutnya menambahkan sip account yang digunakan dengan memilih show
menu, sip account setting. Pilih add account.

Gambar 4.18 Show menu X-lite
83



Gambar 4.19 Add SIP Accounts menu X-lite

Pada properties of account 1 isikan display name, user name, password untuk
client. Kemudian Isikan Proxy dengan 192.168.0.1 yaitu atau nomor IP server
VoIP yang digunakan dan domain dengan 192.168.0.2 yaitu nomor IP user/client
yang akan menelpon server. Lanjutkan dengan klik Apply OK, X-lite siap
digunakan untuk menelepon server.

Gambar 4.20 SIP Accounts Properties menu X-lite


84


4.1.1.4 Pembuatan Layanan Sistem IVR
1. Rekaman File Informasi Suara
Perekaman suara untuk layanan informasi dapat dilakukan menggunakan
berbagai macam software recorder seperti audacity atau wavesurfer. File suara yang
telah direkam disimpan lalam format .wav. Dalam tugas akhir ini digunakan software
wavesufer untuk merekam suara

Gambar 4.21 Tampilan Wavesufer


Gambar 4.22 Pengaturan pada Wavesurfer.

85


Berikut merupakan tabel breakdown suara yang berisi file rekaman suara yang
digunakan pada saat layanan IVR berlangsung. File suara ini disimpan pada directory
/var/lib/asterisk/agi-bin/sounds.
Tabel 4.1 Breakdown Suara
No Nama File Bunyi / Suara
1 intro.wav selamat datang di layanan informasi POLTEKOM
2 menu1.wav
tekan 1 untuk informasi indeks prestasi anda,
tekan 2 untuk informasi jam kompensasi
3 menu2.wav
tekan 1 untuk informasi semester lainnya,
tekan 2 untuk kembali ke menu utama,
tekan 3 untuk mengakhiri layanan informasi ini
4 masukkannim.wav silahkan masukkan nim anda
5 nimsalah.wav maaf nim yang anda masukkan salah
6 confirmnim.wav tekan 1 jika nim benar, tekan 2 jika nim salah
7 semester.wav
tekan 1 untuk informasi semester 1,
tekan 2 untuk informasi semester 2,
tekan 3 untuk informasi semester 3,
tekan 4 untuk informasi semester 4,
tekan 5 untuk informasi semester 5,
tekan 6 untuk informasi semester 6
8 ipanda.wav nila ip anda adalah
9 kompenanda.wav jam kompensasi anda adalah
10 penutup.wav terimakasih telah menggunakan layanan informasi poltekom
11 satu.wav satu
12 dua.wav dua
13 tiga.wav tiga
14 empat.wav empat
15 lima.wav lima
86


16 enam.wav enam
17 tujuh.wav tujuh
18 delapan.wav delapan
19 sembilan.wav sembilan
20 sepuluh.wav sepuluh
21 puluh.wav puluh
22 sebelas.wav sebelas
23 belas.wav belas
24 seratus.wav seratus
25 ratus.wav ratus
26 jam.wav jam

2. Pembuatan Database Sistem Layanan Informasi
Untuk merancang sebuah system Database yang efektif pada implementasi layanan
informasi mahasiswa berbasis IVR, maka semua data akan disimpan dalam system
Database MySQL dengan tepat, gambar berikut adalah skema database yang akan
digunakan pada system layanan informasi.

Gambar 4.23 Struktur database pada layanan informasi mahasiswa

87


. Pembuatan Database MySQL

Gambar 4.24 Create new database MySQL


Gambar 4.25 Create new table MySQL.
Keterangan:
1) Awal dari Pembuatan database ini adalah menuliskan nama dari database
yang akan dibuat pada kolom dibawah Create New Database dengan nama
database informasi setelah itu klik tombol Create dan masuk pada window
berikutnya tulis tabel yang akan dibuat dan jumlah field-nya pada kolom
88


dibawah Create New Table on Database poltekom dengan beberapa nama
tabel sebagai berikut:
- mahasiswa Jumlah field 3
- prodi Jumlah field 2
- info Jumlah field 6
2) Untuk tabel mahasiswa dengan 3 field yaitu: nim, nama, id_prodi. untuk
lebih jelas dapat dilihat gambar dibawah ini:

Gambar 4.26 Table mahasiswa.

3) Untuk tabel prodi dengan 2 field yaitu: id_prodi dan prodi. Tabel ini
digunakan untuk mengetahui jurusan pemanggil dalam hal ini mahasiswa.
Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar dibawah ini:

Gambar 4.27 Table prodi.

4) Untuk tabel info dengan 6 field yaitu id_info, nim, semester, ip, ipk,
kompen. Tabel ini digunakan untuk mengetahui info tentang mahasiswa
89


yaitu nilai indeks prestasi dan jam kompensasi. Untuk lebih jelas dapat
dilihat gambar dibawah ini:

Gambar 4.28 Table info.

3. Pembuatan Aplikasi IVR pada VoIP Dengan Pemrograman PHPAGI Aplikasi IVR
pada VoIP ini digunakan untuk memberikan layanan informasi indeks prestasi
mahasiswa POLTEKOM. User dapat mendapat segala informasi mahasiswa
dengan cara mengakses aplikasi IVR dan memasukkan digit DTMF dan akan
diterima oleh asterisk dan akan dicek pada database poltekom sesuai dengan digit
yang ditekan oleh user dan user akan mendapat informasi sesuai dengan digit yang
ditekan. Berikut flowcart pemrograman aplikasi IVR pada VoIP.
90


START
Intro.wav
Masukan Nomor
Server
koneksi
Ya
No
Menu1.wav
1.Info Index prestasi
2. Info Kompensasi
1 Index Prestasi
2 Kompensasi
insert NIM 1
Ya
No
Konfirmasi
No
NIM salah.wav Dial 1 ulang 1
Ya
Ya
DB
Play digit nim
Konfirmasi
No
Ya
No
D
A C B

Gambar 4.29 Flowchart sistem IVR bagian 1


91


1 IP smester1.wav
2 IP smester2.wav
3 IP smester3.wav
4 IP smester4.wav
5 IP smester5.wav
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
No
No
No
No
6 IP smester6.wav
Ya
No
No
DB
DB
DB
DB
DB
DB
C
C
C
C
C
C
Ya
Insert
semester
Smester.wav
D
Menu2.wav C 1
1.semester lain
2.menu utama
2
Ya
No
Ya
No
D
C
B
Gambar 4.30 Flowchart sistem IVR bagian 2
92


insert NIM 2
Ya
No
Konfirmasi
No
NIM salah.wav Dial 1 ulang 1
Ya
Ya
DB
Insert
semester
Play digit nim
Konfirmasi
Smester.wav
No
Ya
No
A
D
Menu2.wav E 1
1 menu utama
2 semester lain
2
Ya
No
Ya
No
D
E G F

Gambar 4.31 Flowchart sistem IVR bagian 3.

93


1 Kompen smt1.wav
2 Kompen smt2.wav
3 Kompen smt3.wav
4 Kompen smt4.wav
5 Kompen smt5.wav
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
No
No
No
No
6 Kompen smt6.wav
Ya
No
No
DB
DB
DB
DB
DB
DB
E
E
E
E
E
E
E
END
G
F
Gambar 4.32 Flowchart sistem IVR bagian 4.

Untuk membuat program IVR pada VoIP, program dibuat menggunakan text
editor yang disimpan dalam bentuk/format .php dan diletakkan pada directory
/var/lib/asterisk/agi-bin. Berikut adalah contoh program aplikasi pada IVR ini:



94


ivr.php



#!/usr/bin/php -q
<?

require('phpagi.php');
error_reporting(E_ALL);
//create an AGI Object
$agi=new AGI();
$agi->answer();


$folder='/var/lib/asterisk/sounds/andreas';
$intro='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/intro';
$masukkannim='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/masukkannim';
$kompenanda='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/kompenanda';
$nimsalah='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/nimsalah';
$menu1='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/menu1';
$confirmnim='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/confirmnim';
$menu2='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/menu2';
$semester='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/semester';
$ipanda='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/ipanda';
$jam='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/jam';
$kosong='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/kosong';
$satu='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/satu';
$dua='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/dua';
$tiga='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/tiga';
$empat='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/empat';
$lima='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/lima';
$enam='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/enam';
$tujuh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/tujuh';
$delapan='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/delapan';
$sembilan='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sembilan';
$sebelas='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sebelas';
$belas='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/belas';
$puluh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/puluh';
$sepuluh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sepuluh';
$ratus='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/ratus';
$seratus='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/seratus';
$koma='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/koma';
$penutup='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/penutup';

$cid=$agi->parse_callerid();
$agi->stream_file($intro);

require("insde.php");




95


Selanjutnya akan ada menu pilihan informasi mahasiswa yaitu nilai ndeks
prestasi dan jam kompensasi mahasiswa yang akan di koneksikan ke database dan
user dapat memasukkan digit DTMF untuk memilih pilihan menu1.
Insde.php.


Asterisk akan menerima masukkan digit DTMF dengan waktu delay selama 5
detik, kemudian hasil dari input-an digit diproses dan akan dikoneksikan dengan
masing-masing layanan. Jika lebih dari 5 detik tidak ada input-an digit maka akan
hangup, setelah itu akan ada panduan lanjutan dan informasi yang diterima dari
database akan dimainkan oleh asterisk ke user.
File ivr.php tersebut dapat dipanggil melalui softphone setelah dilakukan
konfigurasi pada extension_custom.conf dengan menggunakan command:
pico /etc/asterisk/extension_custom.conf pada terminal linux.
<?
while(1)
{
$result=$agi->get_data($menu1,5000,1);
$digit=$result['result'];
if($digit=='1')
{
require ('insertnim.php');
}
else if($digit=='2')
{
require ('insertnim2.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}


96


Berikut adalah konfigurasi pada extension_custom.conf:


4.1.2 Konfigurasi TDM400P
Setelah instalasi dan konfigurasi asterisk selesai, langkah selanjutnya adalah
melakukan instalasi hardware wild card TDM400P yang memiliki dua card lagi yaitu
FXS dan FXO. Fungsi Wild Card adalah menjalankan aplikasi VoIP pada jaringan IP,
sedangkan FXS (Foreign Exchange Station) Module berfungsi sebagai interface
antara Wild Card dengan terminal analog telepon, dan FXO (Foreign Exchange
Office) Module berfungsi sebagai interface antara Wild Card dengan jalur telepon
analog (POTS). Jika sebuah IP PBX sudah dilengkapi dengan FXS dan FXO Module
maka IP PBX tersebut dapat mengintegrasikan jaringan IP dengan jaringan teleponi.
Wild card TDM400P yang digunakan seperti gambar yang memiliki satu FXO dan 1
FXS.

Gambar 4.33 TDM400P dengan 1 FXO+1FXS

Exten => 202,1, Wait(2)
Exten => 202,2, agi(ivr.php)
Exten => 202,3, Hangup()

97


Berikut langkah langkah instalasi hardware TDM400P :
1. Instalasi Zaptel

2. Pastikan apakah card TDM400P telah tertancap pada slot PCI card. Dengan
perintah :


00:00.0 Host bridge: Intel Corporation 945G/GZ/P/PL Express
Memory Controller Hub (rev 02)
00:02.0 VGA compatible controller: Intel Corporation
945G/GZ
Express Integrated Graphics Controller (rev 02)
00:1b.0 Audio device: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family)
High Definition Audio Controller (rev 01)
00:1c.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family)
PCI Express Port 1 (rev 01)
00:1c.2 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family)
PCI Express Port 3 (rev 01)
00:1c.3 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family)
PCI Express Port 4 (rev 01)
00:1d.0 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) USB UHCI #1 (rev 01)
00:1d.1 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) USB UHCI #2 (rev 01)
00:1d.2 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) USB UHCI #3 (rev 01)
00:1d.3 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) USB UHCI #4 (rev 01)
00:1d.7 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) USB2 EHCI Controller (rev 01)
# lspci
#tar zxf zaptel-firmware-0.1.tar.gz
#tar -zxf zaptel-1.4.8.tar.gz
#cd zaptel-1.4.8
#./configure
#cp ../zaptel-firmware-0.1/firmware/* firmware/
#make
#make install
#make config
#cd ../

98



tes hasil instalasi :

lanjutkan dengan reboot computer.
3. Setelah lihat bagian led TDM400P apakah sudah menyala atau belum.
Selanjutnya ketikkan perintah :


Ini menunjukkan bahwa terdapat dua modul pada TDM400P yaitu satu FXO dan
satu FXS dengan channel map FXs berada pada channel dua dan FXO berada
pada channel 3.
Zaptel Version: 1.4.11
Echo Canceller: MG2
Configuration
Channel map:
Channel 02: FXS Kewlstart (Default) (Slaves: 02)
Channel 03: FXO Loopstart (Default) (Slaves: 03)
2 channels to configure.
#ztcfg -vvvv

debian~:#modprobe zaptel
debian~:#modprobe wcfxs
debian~:#modprobe wcfxo
00:1e.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801 PCI Bridge (rev
e1)
00:1f.0 ISA bridge: Intel Corporation 82801GB/GR (ICH7
Family) LPC Interface Bridge (rev 01)
00:1f.1 IDE interface: Intel Corporation 82801G (ICH7
Family) IDE Controller (rev 01)
00:1f.2 IDE interface: Intel Corporation 82801GB/GR/GH
(ICH7
Family) Serial ATA Storage Controller IDE (rev 01)
00:1f.3 SMBus: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) SMBus
Controller (rev 01)
04:00.0 Ethernet controller: D-Link System Inc RTL8139
Ethernet (rev 10)
04:01.0 Communication controller: Tiger Jet Network Inc.
Tiger3XX Modem/ISDN interface
04:08.0 Ethernet controller: Intel Corporation Unknown
device 1094 (rev 01)
99


4. Konfigurasi kanal yang terhubung dengan FXO Module dan FXS Module.Untuk
mengaktifkan kanal yang terhubung dengan FXO Module dan FXS Module perlu
dilakukan konfigurasi melalui file zapata.conf. Fungsi konfigurasi ini adalah
untuk mendefinisikan signaling yang diterima, caller id, pengelompokan port
dan nomor kanal yang dipasang FXO dan FXS module. Untuk mengkonfigurasi
kanal tersebut gunakan command:


Konfigurasi untuk mengaktifkan kanal pada Zapata.conf dilakukan secara
autogenerated saat dilakukan instalasi card TDM400P beserta software zaptel
akan tetapi konfigurasi pada Zapata.conf dilakukan secara manual. Sehingga
tidak perlu melakukan konfigurasi manual, user hanya cukup memahami hasil
konfigurasi. Dari hasil konfigurasi, FXS berada pada channel dua dengan
menggunakan signaling=fxs_ks dengan context=from-pstn.
; Autogenerated by /usr/sbin/genzaptelconf -- do not hand
edit
; Zaptel Channels Configurations (zapata.conf)
;
; This is not intended to be a complete zapata.conf.
Rather, it is intended
; to be #include-d by /etc/zapata.conf that will include
the global settings
; Span 1: WCTDM/0 "Wildcard TDM400P REV I Board 1"
(MASTER)
;;; line="1 WCTDM/0/0 FXOKS (In use)"
signalling=fxs_ks
callerid=asreceived
mailbox=
group=0
context=from-pstn
;;; line="2 WCTDM/0/1 FXSKS"
busydetect=no
channel => 2
#pico /etc/asterisk/zapatachannel.conf
100


Konfigurasi zapata.conf

Selanjutnya dibuat nomor extension pada jalur FXS dengan menggunakan device
zap. User extension 2001, display name zap1 dan channel tiga. Walaupun hasil
dari channel menunjukkan bahwa FXS berada pada channel dua namun dari hasil
Zapata_additional.conf menunjukkan panggilan dari dalam berada pada channel
tiga. Begitu juga sebaliknya dengan FXO berada pada channel dua menggunakan
signaling=fxo_ls dengan context from internal. Jadi user dengan panggilan local
yang menggunakan jalur FXS akan melaui channel tiga dan telepon dari jalur
luar melaui channel dua dengan context from internal. Panggilan yang terjadi
ditunjukan melalui context masing-masing modul FXS dan FXO.

5. Konfigurasi Zaptel, Zaptel adalah software yang digunakan untuk menetapkan
sistem signaling yang digunakan pada FXO dan FXS Module serta tipe signaling
negara pemakai. Konfigurasi ini berada pada file zaptel.conf. Untuk
;[channels]
language=en
context=komdig
usecallerid=yes
hidecallerid=no
immediate=no
switchtype=national
;signaling dan nomor kanal untuk FXS Module
signalling=fxo_ks
echocancel=yes
group=1
channel=>1
;signaling dan nomor kanal untuk FXO Module
signalling=fxs_ks
echocancel=yes
echocancelwhenbridged=yes
group=2
channel=>2
101


mengaktifkannya gunakan command pico /etc/zaptel.conf Dari hasil
autogenerated modul zaptel didapatkan hasil untuk sistem pensinyalan yang
digunakan. Modul zaptel ini menggunakan loadzone=us dan defaultzone=us. Ini
menunjukkan bahwa pensinyalan yang digunakan pada modul zaptel
menggunakan standar pensinyalan dari negara United State (US).

6. Integrasi dengan TDM400P
TDM 400P digunakan untuk menghubungkan jaringan IP dengan jaringan
analog. dalam TDM 400P terdapat 2 modul yaitu FXO dan FXS. Pada channel
FXO terdapat jalur analog sedangkan pada modul FXS terdapat terminal analog
agar keduanya dapat tersambung dengan VoIP server maka akan dibuat program
untuk bisa terhubung dengan jalur analog pada file:
/etc/asterisk/extensions_custom.conf :

Program tersebut digunakan untuk mendeteksi apabila ada panggilan dari telepon
analog maka VoIP server akan menghubungkannya dengan IVR.

4.2 Pengujian dan Analisa Sistem
Berikut merupakan pengujian dan analisa sistem yang digunakan dalam
pengerjaan tugas akhir ini.
[from-pstn]
include => ext-local
exten => s,1,Answer()
exten => s,n,agi(ivr.php)
exten => h,n,hangup()
102


4.2.1 Pengujian Ketepatan Sistem IVR Mengenali input Digit DTMF
Ketepatan sistem dalam mengenali digit DTMF yang merupakan input dari
user atau client yang menggunakan layanan ini sangat penting, karena digit DTMF
digunakan sebagai interaksi antara user dengan server yang menyediakan layanan
IVR ini. Sehingga dengan adanya ketepatan sistem dalam mengenali digit DTMF ini,
interaksi antara user dengan server dapat berjalan dengan baik, dan user bisa
mendapatkan informasi yang diinginkan dari server dengan benar dan tepat.
Pengujian ketepatan sistem dalam mengenali input ini dilakukan sesuai
jumlah digit DTMF yang tersedia. Berikut merupakan tabel ketepatan sistem IVR
mengenali input digit DTMF yang telah dilakukan.

Tabel 4.2 ketepatan sistem mengenali input DTMF.
No Input digit DTMF Output IVR
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
6 6 6
7 7 7
8 8 8
9 9 9
10 0 0
11 * *
12 # tidak dikenali

103


Dari hasil pengujian ketepatan sistem IVR dalam mengenali input digit
DTMF yang dimasukkan oleh user, menunjukkan bahwa digit yang dimasukkan
dapat dikenali oleh sistem IVR. Pengenalan digit DTMF pada sistem IVR ini terdapat
pada asterisk yang diletakkan pada file konfigirasi phpagi.php, didalam file ini di
definisikan tentang semua digit DTMF anatara 0 sampai 9, huruf A sampai Z, a
sampai z dan juga tanda bintang * serta pagar #. Namun dalam pengujian yang
telah dilakukan ini, digit pagar # tidak dikenali oleh sistem IVR. Hal ini disebabkan
karena frekuensi DTMF yang dikeluarkan oleh X-Lite tidak sama dengan frekuensi
DTMF yang dikenali oleh sistem IVR.

4.2.2 Pengujian dan Analisa Kualitas Suara dengan Metode MOS
Pada tugas akhir ini, digunakan metode Absolute Category Rating (ACR)
dalam menentukan kualitas file suara, jumlah sample per detik dan jumlah bit per
sample. Pada Metode ACR, responden mengakses layanan informasi yang tersedia
dan menilai kualitas suaranya pada suatu skala absolute. Hasil dari metode ACR ini
berupa Mean Opinion Score (MOS). Dalam sistem telefoni, MOS adalah faktor
penting dalam menentukan Quality Of Service (QoS) dari suatu layanan suara. Tabel
4.3 memperlihatkan skala absolute pada metode ACR.





104


Tabel 4.3 Skala Absolut pada Metode ACR
SKALA
ABSOLUT
KUALITAS KETERANGAN
5 Excellent Sangat jelas dan sangat jernih
4 Good Jelas dan jernih
3 Fair Cukup jelas dan cukup jernih
2 Poor Tidak jelas dan tidak jernih
1 Bad
Sangat tidak jelas dan sangat
tidak jernih

Pengujian dilakukan dengan cara survey kepada 30 orang pendengar.
Berikut adalah perhitungan MOS :


Dimana :
X(i) = Nilai Sample ke-i n = Jumlah Pengamatan
k = Jumlah bobot

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Menggunakan SjPhone
Jenis Layanan informasi
Kualitas Suara
Bad Poor Fair Good Excellent
Informasi nilai indeks prestasi 0 0 6 14 10
Informasi jam kompensasi 0 0 5 14 11



105


Tabel 4.5 Hasil Pengujian Menggunakan X-lite
Jenis Layanan informasi
Kualitas Suara
Bad Poor Fair Good Excellent
Informasi nilai indeks prestasi 0 0 3 12 15
Informasi jam kompensasi 0 0 2 13 15

Perhitungan nilai MOS
Perhitungan MOS untuk pengujian menggunakan SjPhone
1. Informasi nilai indeks prestasi :
()()()()()

= 4.13
2. Informasi jam kompensasi :
()()()()()

= 4.2

Perhitungan MOS untuk pengujian menggunakan X-Lite
1. Informasi nilai indeks prestasi :
()()()()()

= 4.4
2. Informasi jam kompensasai :
()()()()()

= 4.43


Gambar 4.34 Grafik MOS

3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
info indeks prestasi info jam kompensasi
SjPhone
X-Lite
106


Dari hasil grafik MOS diatas maka dapat dilihat bahwa dalam analisis
pengukuran performansi segmentasi kualitas suara pada tugas akhir ini, penilaian
objektif bagus tidaknya hasil segmentasi kualitas suara dilakukan dengan pendekatan
perhitungan MOS. Analisa melalui perhitungan MOS dilakukan dengan menitik
beratkan pada kejernihan suara dan ketepatan digit. Hasil yang didapat sesuai hasil
survey dengan jumlah 30 responden yaitu ketika menggunakan X-Lite lebih jelas
dibandingkan dengan menggunakan SjPhone.
















107

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian dan analisa pada sistem informasi mahasiswa
Politeknik Kota Malang, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui beberapa pengujian, sistem ini dapat memberikan suatu layanan
informasi mahasiswa berupa nilai indeks prestasi dan jam kompensasi yang
memudahkan akses bagi user yang ingin medapatkan informasi mahasiswa
Politeknik Kota Malang.
2. Dari hasil MOS diperoleh bahwa file rekam *.wav dengan sample rate 8000Hz
yang diakses melalui X-Lite memiliki kualitas suara yang lebih jernih dan jelas
dibandingkan dengan Sjphone.

5.2 Saran
Beberapa saran untuk pengembangan Proyek Akhir untuk mencapai hasil yang
diharapkan di masa mendatang.
1. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
2. Dalam system informasi berbasis IVR dapat dikembangkan dengan
menambahkan informasi yang disediakan sehingga user dapat mendapatkan
banyak informasi dengan hanya sekali melakukan sebuah panggilan.
3. Dapat ditambahkan fitur web, sehingga selain dapat diakses melalui telepon juga
dapat diakses melalui internet.

108

DAFTAR PUSTAKA

Anggarica, Saifurlisan. 2010. IVR (Interactive Voice Response) untuk Call Center
Program Studi Teknik Telekomunikasi di Lengkapi Fitur Mailbox Local.
Surabaya: PENS-ITS.

Anonymous. 2008. Asterisk Compilation and Installation on Debian Etch. (online)
(http://mikeoverip.wordpress.com/2008/03/29/asterisk-compilation-and-
installation-on-debian-etch), diakses 16 Desember 2010.

Anonymous. 2009. Install Instructions on Ubuntu 8.04 server. (online)
(http://www.freepbx.org/forum/freepbx/installation/install-instructions-on-
ubuntu-8-04-server), diakses 20 Desember 2010.

Fitriyadi. 2010. Implementasi Screen Pop pada Layanan Informasi Mahasiswa
Berbasis CTI. Surabaya: PENS-ITS.

James, zhu. 2008. OpenVox A400P/A400E User Manual. Version: 0.03. (online)
(http://www.openvox.com.cn/downloadsFile/A400P-A400E-User-Manual.pdf),
diakses 23 Desember 2010.

Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan praktis belajar database menggunakan MysQL.
Yogyakarta: CV Andi.

Kurniawan, Hendra. 2007. sistem informasi kemahasiswaan pens via PSTN berbasis
voice processing board. Surabaya: PENS-ITS.

Kristalina, Prima. 2005. Percobaan 9 Pemrograman IVR Dasar pada VoIP Server.
Surabaya: PENS-ITS.

Kristalina, Prima. 2005. Percobaan 11 Konfigurasi Antar IP PBX. Surabaya: PENS-
ITS.

Kristalina, Prima. 2005. Percobaan 12 Aplikasi IVR dengan Asterisk. Surabaya:
PENS-ITS.

Solichin, Achmad. 2010. MySQL 5 dari pemula hingga mahir. (online)
(http://achmatim.net), diakses 8 oktober 2010.

Wardani, Kholilatul. Analisa Perbandingan Metode Kompresi A-Law dan - Law
berbasis IVR. 2010. Surabaya : PENS-ITS


109

LAMPIRAN 1: Instalasi Asterisk dan Server FreePBX

PERALATAN :
1. 1 PC untuk Server FREEPBX dengan OS Debian Etch ( kernel 2.6.18-4-686 ) ke atas
2. 2 PC untuk Client dengan software VOIP yaitu Xlite, Sj Phone
3. Koneksi dengan jaringan internet

LANGKAH INSTALLASI :
1. Setting PC server agar dapat koneksi dengan Server kebo.vlsm.org dengan perintah :
a. Seting sources.list
#vi /etc/apt/sources.list
Kemudian ketik seperti berikut ini :
deb http://kebo.vlsm.org/debian stable main non-free contrib
deb-src http://kebo.vlsm.org/debian stable main non-free contrib
b. Cek Koneksi dengan Server
#apt-get update
c. Install Dependensi Asterisk
#apt-get install gcc
#apt-get install g++
#apt-get install make
#apt-get install libncurses5-dev
d. Download Astersisk
http://download.asterisk.org/pub.telephony/asterisk/asterisk-1.4.current.tar.gz
e. Install Asterisk
# tar -xzvf asterisk-1.4-current.tar.gz
# cd asterisk-1.4.39.1
# ./configure
# make
# make install
# make samples
# make config
# asterisk vvvc
# stop
f. Install Paket Asterisk
#apt-get install asterisk-dev
#apt-get install asterisk-sounds-extra
g. Edit file di #pico /etc/asterisk/modules.conf
Tambahkan tanda comment ; (untuk mendisable format mp3)
;load => format_mp3.so
h. Restart asterisk
#/etc/init.d/asterisk restart
i. Cek port 5060 harus tersedia
#netstat npltu

2. Installasi semua pendukung Freepbx
a. Install Paket pendukung freepbx
#apt-get install libxml2
#apt-get install libxml2-dev
#apt-get install libtiff4
#apt-get install libtiff4-dev
#apt-get install toolame
#apt-get install libmysqlclient15-dev
#apt-get install mysql-client

110

#apt-get install apache2
#apt-get install php5
#apt-get install libapache2-mod-php5
#apt-get install php-pear
#apt-get install php-db
#apt-get install php5-mysql
#apt-get install php5-gd
#apt-get install php5-curl
#apt-get install openssl
#apt-get install libssl-dev
#apt-get install perl
#apt-get install bison
#apt-get install libncurses5-dev
#apt-get install libaudiofile-dev
#apt-get install curl
#apt-get install sox
#apt-get install phpmyadmin
#apt-get install mysql-server
b. Edit file di #pico /etc/php5/apache2/php.ini
Upload_max_filesize=20M
magic_quotes_gpc=Off
c. Edit file di #pico /etc/apache2/apache2.conf
Dibawah baris Group www-data tolong tambahkan teks berikut ini :
User asterisk
Group asterisk
d. Restart apache 2
#/etc/init.d/apache2 restart

3. Download dan install freepbx
a. Kalau sudah download freepbx-2.5.1.tar.gz, copykan file itu ke directory /usr/src
b. Cek file freepbx di directory /usr/src dengan perintah :
#cd /usr/src
/usr/src#ls
c. Extrak file freepbx-2.5.1.tar.gz di directory /usr/src dengan perintah :
#cd /usr/src
#tar xvzf freepbx-2.5.1.tar.gz

4. Create database untuk freepbx
#cd /usr/src/freepbx-2.5.1/SQL
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysqladmin create asterisk
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysqladmin create asteriskcdrdb
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql asterisk < ./newinstall.sql
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql asteriskcdrdb <
./cdr_mysql_table.sql
/usr/src/freepbx-2.5.1/SQL#mysql

5. Kalau sudah masuk di mysql ketikkan aja langsung teks seperti di bawah ini :
mysql>grant all privileges on asterisk.* to
asteriskuser@localhost identified by amp109; -> lalu tekan
enter
mysql>grant all privileges onasteriskcdrdb.* to
asteriskuser@localhost identified by amp109; -> lalu tekan
enter
mysql>exit

111


6. install freepbx offline
#cd /usr/src/freepbx-2.5.1
/usr/src/freepbx-2.5.1#./install_amp
Maka akan muncul perintah berikut ini :
Enter your USERNAME to connect to the asterisk database:
[asteriskuser] -> tekan enter
Enter your PASSWORD to connect to the asterisk database:
[amp109] -> tekan enter
Enter the hostname of the asterisk database:
[localhost] -> tekan enter
Enter a USERNAME to connect to the Asterisk Manager interface:
[admin] -> tekan enter
Enter a PASSWORD to connect to the Asterisk Manager interface:
[amp111] -> tekan enter
Enter the path to use for your AMP web root:
[/var/www/html] -> edit, langsung ketik /var/www/freepbx
Enter the ip ADDRESS or hostname used to access the AMP web-
admin:
[xx.xx.xx.xx] -> localhost
Enter a PASSWORD to perform call transfers with the flash
operator panel:
[password] -> tekan enter
Use simple Extensions [extensions] admin or separate devices
and users ?
[extensions] -> tekan enter
Enter directory in which to store AMP executable scripts:
[/var/lib/asterisk/bin] -> tekan enter

Enter directory in which to store super-user scripts:
[/usr/local/sbin] -> tekan enter
Setelah itu ada proses instalasi online, hentikan dengan menekan kontrol+C.




112

Edit file di #vi /etc/amportal.conf
AUTHTYPE=database

Kemudian restart asterisk:
#/etc/init.d/asterisk restart

Untuk mengubah permission file agar bisa read&write gunakan perintah ini :
#chmod 777 /usr/share/asterisk/agi-bin

buka freepbx lewat browser dengan alamat http://localhost/freepbx dan masuk menu 'Module
Admin'



uninstall module 'Custom Application', tekan tombol 'Process', lalu tekan 'Apply configuration
changes'
install kembali module 'Custom Application', tekan tombol 'Process', lalu tekan 'Apply
configuration changes'


113



Selanjutnya 'enable'-kan semua module. kemudian tekan tombol 'process', lalu tekan 'apply
configuration changes'



cek pada 'server status' apakah status asterisk sudah 'OK'. jika belum lakukan di terminal:
#/etc/init.d/asterisk stop
#/etc/init.d/asterisk start


114




7. Pembuatan IVR

buat link di /var/lib/asterisk
# cd /var/lib/asterisk/
debian:/var/lib/asterisk# ln -s /usr/share/asterisk/agi-bin/

buat program di dalam folder /var/lib/asterisk/agi-bin
# cd /var/lib/asterisk/agi-bin
# vim tes.php

setelah program selesai dibuat, ubah mode akses dengan:
# chmod 777 tes.php

untuk merekam file suara menggunakan wavesurfer. untuk instalasi:
# apt-get install wavesurfer
ubah setting untuk wavesurfer di menu File preferences..., di tab Sound I/O untuk
rate/encoding/channels diubah 8000, Lin16, 1 channel.


115



simpan file suara di /var/lib/asterisk/sounds/
ubah kode akses untuk file suara:
# cd /var/lib/asterisk/sounds/
#chmod 644 pembuka.wav























116

LAMPIRAN 2: Program PHP untuk IVR

//Ivr.php

#!/usr/bin/php -q
<?

require('phpagi.php');
error_reporting(E_ALL);
//create an AGI Object
$agi=new AGI();
$agi->answer();


$folder='/var/lib/asterisk/sounds/andreas';
$intro='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/intro';
$masukkannim='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/masukkannim';
$kompenanda='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/kompenanda';
$nimsalah='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/nimsalah';
$menu1='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/menu1';
$confirmnim='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/confirmnim';
$menu2='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/menu2';
$semester='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/semester';
$ipanda='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/ipanda';
$jam='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/jam';
$kosong='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/kosong';
$satu='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/satu';
$dua='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/dua';
$tiga='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/tiga';
$empat='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/empat';
$lima='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/lima';
$enam='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/enam';
$tujuh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/tujuh';
$delapan='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/delapan';
$sembilan='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sembilan';
$sebelas='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sebelas';
$belas='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/belas';
$puluh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/puluh';
$sepuluh='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/sepuluh';
$ratus='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/ratus';
$seratus='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/seratus';
$koma='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/koma';
$penutup='/var/lib/asterisk/sounds/andreas/penutup';

$cid=$agi->parse_callerid();
$agi->stream_file($intro);

require("insde.php");







117

//insde.php
<?
while(1)
{
$result=$agi->get_data($menu1,5000,1);
$digit=$result['result'];
if($digit=='1')
{
require ('insertnim.php');
}
else if($digit=='2')
{
require ('insertnim2.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}



































118

//Insertnim.php

<?
while(1)
{
$result=$agi->get_data($masukkannim,5000,10);
$digitnim=$result['result'];
for($i=0;$i<10;$i++)

{
$nim=substr($digitnim,$i,1);
if ($nim=='0')
{
$agi->stream_file($kosong);
}
else if ($nim=='1')
{
$agi->stream_file($satu);
}
else if ($nim=='2')
{
$agi->stream_file($dua);
}
else if ($nim=='3')
{
$agi->stream_file($tiga);
}
else if ($nim=='4')
{
$agi->stream_file($empat);
}
else if ($nim=='5')
{
$agi->stream_file($lima);
}
else if ($nim=='6')
{
$agi->stream_file($enam);
}
else if ($nim=='7')
{
$agi->stream_file($tujuh);
}
else if ($nim=='8')
{
$agi->stream_file($delapan);
}
else if ($nim=='9')
{
$agi->stream_file($sembilan);
}
}
require('confirmnimman.php');
}

119

//confirmnimman.php
<?



while(1)

{
$result=$agi->get_data($confirmnim,5000,1);
$digitconfirm=$result['result'];
if($digitconfirm=='1')
{
require('confirmnimdb.php');
}
else if($digitconfirm=='2')
{
require('insertnim.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}































120

//confirmnimdb.php

<?

// koneksi database 1
$hostname1 = "localhost";
$db1 = "poltekom";
$username1 = "root";
$password1 = "andreas";

//connect ke database 1

$conn1
= mysql_connect($hostname1,$username1,$password1)
or die(mysql_error());
mysql_select_db($db1,$conn1)
or die(mysql_error());

while(1)
{
$sql="select * from mahasiswa
where nim='$digitnim'";
$nimnya=mysql_query($sql,$conn1);
if($nilaiip=mysql_fetch_array ($nimnya))
{
require('insertsemester.php');
}
else
{
$agi->stream_file($nimsalah);
require('insertnim.php');
}
}






















121

//insertsemester.php
<?

while(1)

{
$nim2=$digitnim;
$result=$agi->get_data($semester,5000,1);
$digitsemester=$result['result'];
if($digitsemester=='1')
{
require('semester.php');
}
else if($digitsemester=='2')
{
require('semester.php');
}
else if($digitsemester=='3')
{
require('semester.php');
}
else if($digitsemester=='4')
{
require('semester.php');
}
else if($digitsemester=='5')
{
require('semester.php');
}
else if($digitsemester=='6')
{
require('semester.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}
















122

//Semester.php
<?

while(1)
{
$sql="select ip from nilai_ip
where nim='$nim2' AND semester='$digitsemester'";
$agi->stream_file($ipanda);
if($nimnya=mysql_query($sql,$conn1))
{

if($hasilip=mysql_fetch_array($nimnya))
{
$hasil = $hasilip['ip'];
for($i=0;$i<strlen($hasil);$i++)
{
$nim=substr($hasil,$i,1);
if ($nim=='0')
{
$agi->stream_file($kosong);
}
else if ($nim=='1')
{
$agi->stream_file($satu);
}
else if ($nim=='2')
{
$agi->stream_file($dua);
}
else if ($nim=='3')
{
$agi->stream_file($tiga);
}
else if ($nim=='4')
{
$agi->stream_file($empat);
}
else if ($nim=='5')
{
$agi->stream_file($lima);
}
else if ($nim=='6')
{
$agi->stream_file($enam);
}
else if ($nim=='7')
{
$agi->stream_file($tujuh);
}
else if ($nim=='8')
{
$agi->stream_file($delapan);
}
else if ($nim=='9')

123

{
$agi->stream_file($sembilan);
}
else if ($nim==',')
{
$agi->stream_file($koma);
}
}
$result=$agi->get_data($menu2,5000,1);
$digit=$result['result'];
if($digit=='1')
{
require('insertsemester.php');
}
else if($digit=='2')
{
require('insde.php');
}
else if($digit=='3')
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}

}
}

}






















124

//insertnim2.php

<?
while(1)
{
$result=$agi->get_data($masukkannim,5000,10);
$digitnim=$result['result'];
for($i=0;$i<10;$i++)

{
$nim=substr($digitnim,$i,1);
if ($nim=='0')
{
$agi->stream_file($kosong);
}
else if ($nim=='1')
{
$agi->stream_file($satu);
}
else if ($nim=='2')
{
$agi->stream_file($dua);
}
else if ($nim=='3')
{
$agi->stream_file($tiga);
}
else if ($nim=='4')
{
$agi->stream_file($empat);
}
else if ($nim=='5')
{
$agi->stream_file($lima);
}
else if ($nim=='6')
{
$agi->stream_file($enam);
}
else if ($nim=='7')
{
$agi->stream_file($tujuh);
}
else if ($nim=='8')
{
$agi->stream_file($delapan);
}
else if ($nim=='9')
{
$agi->stream_file($sembilan);
}
}
require('confirmnimman2.php');
}

125

//confirmnimman2.php
<?



while(1)

{
$result=$agi->get_data($confirmnim,5000,1);
$digitconfirm=$result['result'];
if($digitconfirm=='1')
{
require('confirmnimdb2.php');
}
else if($digitconfirm=='2')
{
require('insertnim2.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}































126

//Confirmnimdb2.php

<?

// koneksi database 1
$hostname1 = "localhost";
$db1 = "poltekom";
$username1 = "root";
$password1 = "andreas";

//connect ke database 1

$conn1
= mysql_connect($hostname1,$username1,$password1)
or die(mysql_error());
mysql_select_db($db1,$conn1)
or die(mysql_error());

while(1)
{
$sql="select * from mahasiswa
where nim='$digitnim'";
$nimnya=mysql_query($sql,$conn1);
if($nilaiip=mysql_fetch_array ($nimnya))
{
require('insertsemester2.php');
}
else
{
$agi->stream_file($nimsalah);
require('insertnim2.php');
}
}






















127

Insertsemester2.php

<?

while(1)

{
$nim2=$digitnim;
$result=$agi->get_data($semester,5000,1);
$digitsemester=$result['result'];
if($digitsemester=='1')
{
require('semester2.php');
}
else if($digitsemester=='2')
{
require('semester2.php');
}
else if($digitsemester=='3')
{
require('semester2.php');
}
else if($digitsemester=='4')
{
require('semester2.php');
}
else if($digitsemester=='5')
{
require('semester2.php');
}
else if($digitsemester=='6')
{
require('semester2.php');
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
}















128

//semester2.php
<?
while(1)
{
$sql="select kompen from jam_kompen
where nim='$nim2' AND semester='$digitsemester'";
$agi->stream_file($kompenanda);
if($nimnya=mysql_query($sql,$conn1))
{
if($hasilkompen=mysql_fetch_array($nimnya))
{
$nilaiBelas=false;
$nilaiSblm='0';
$hasil = $hasilkompen['kompen'];
for($i=0;$i<strlen($hasil);$i++)
{
$nim=substr($hasil,$i,1);
if($nim=='0' && strlen($hasil)==1){
$agi->stream_file($kosong);
}else if ($nim=='1')
{
if(strlen($hasil)-$i==2){
$nilaiBelas=true;
}else if ($nilaiBelas==false){
$agi->stream_file($satu);
$nilaiBelas=false;
}
}
else if ($nim=='2')
{
$agi->stream_file($dua);
}
else if ($nim=='3')
{
$agi->stream_file($tiga);
}
else if ($nim=='4')
{
$agi->stream_file($empat);
}
else if ($nim=='5')
{
$agi->stream_file($lima);
}
else if ($nim=='6')
{
$agi->stream_file($enam);
}
else if ($nim=='7')
{
$agi->stream_file($tujuh);
}
else if ($nim=='8')
{

129

$agi->stream_file($delapan);
}
else if ($nim=='9')
{
$agi->stream_file($sembilan);
}
else if($nim==',')
{
$agi->stream_file($koma);
}

if(strlen($hasil)-$i==1 && $nilaiBelas){
if($nim=='1' && $nilaiSblm=='1'){
$agi->stream_file($sebelas);
}else if($nim=='0' && $nilaiSblm=='1'){
$agi->stream_file($sepuluh);
}else if($nilaiSblm=='1'){
$agi->stream_file($belas);
}
}else if ($nilaiBelas==false){
if((strlen($hasil)-$i)==2)
{
$agi->stream_file($puluh);
}
}
$nilaiSblm=$nim;
}
$agi->stream_file($jam);
$result=$agi->get_data($menu2,5000,1);
$digit=$result['result'];
if($digit=='1')
{
require('insertsemester2.php');
}
else if($digit=='2')
{
require('insde.php');
}
else if($digit=='3')
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}
else
{
$agi->stream_file($penutup);
$agi->hangup();
}

}
}

}


130

LAMPIRAN 3: Kuesioner Kualitas Suara Layanan Informasi IVR

No Nama NIM
Akses informasi nilai
indeks prestasi
Akses informasi jam
kompensasi
SjPhone X-Lite SjPhone X-Lite
1 Fitra Ana 9113080007 4 4 4 5
2 Dyan Yulfi 9113080005 3 4 3 4
3 Fridya Candra 8113080020 4 4 4 5
4 Agista 8113080001 4 4 4 4
5 Ferdinan Ujung 8113080019 3 4 3 4
6 Deny Pradia 8113080011 4 4 4 5
7 Jefry Firdaus 8113080026 3 3 5 3
8 Andry Purwanto 8113080004 5 5 5 5
9 Widyawati Devi 8113080043 3 3 3 4
10 Dhanang Kurnia 8113080012 4 4 4 5
11 Ninik P. 8113080034 4 4 4 5
12 M. Agus Cholil 8113080028 5 5 3 4
13 Septian Pujo 9123080013 5 5 5 5
14 Dwika 9123080002 4 4 4 4
15 Widiyanto 9123080013 5 5 5 5
16 M. Zaimul 9123080006 5 5 3 4
17 Bihwi N. 9113080004 5 5 4 5
18 Bagus Dwi 9113080003 4 5 5 5
19 Fierlan A. 9113080006 3 3 5 3
20 Unggul W. 9113080009 5 5 5 5
21 Yusuf S. 9113080010 4 5 4 4
22 Adi H. 9113080001 4 4 4 4
23 Revi 8113080035 5 5 4 4
24 Rangga 8113080016 4 5 4 4
25 Cahyo 8113080008 4 5 4 4
26 Airiza Y. 8113080002 4 5 4 4
27 Wahid 8113080042 3 4 5 5
28 Rizal M. 8113080039 5 5 5 5
29 Meita 8113080040 5 5 5 5
30 Christanti 8113080009 4 4 5 5

Ket 5 = Excellent 4 = Good 3 = Fair 2 = Poor 1 = Bad

131

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andreas
Nick : Andreas
E-mail : andreas.mss19@yahoo.com
TTL : Jakarta, 13 April 1990
Alamat : Jl.Puntadewa IV/26 Rt.10 Rw.03 Kel.Polehan
Kec.Blimbing, Malang.
Telepon : 08564 822 4408
Hobi : Browsing, Game, Sepakbola.
Riwayat Pendidikan :
1. TK Griya Adinda Malang 1994
2. SDN Polehan 2 Malang 1996
3. SMPN 21 Malang 2002
4. SMAN 5 Malang 2005
5. Politeknik Kota Malang (POLTEKOM) 2008






132

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Andreas
NIM : 9113080002
Program Studi : Teknik Telekomunikasi

Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa laporan tugas akhir ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tugas akhir ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.


Malang, Februari 2011
Yang membuat pernyataan

Andreas

Você também pode gostar