Você está na página 1de 4

Analisis Masalah

Fasilitator membahas masalah dan menjelaskan cara membuat diagram masalah. Ia juga meminta peserta
menuliskan masalah yang akan diatasi dalam kartu indeks, dan menempelkan kartu indeks tersebut di tengah papan
tulis atau flipchart. Memberi instruksi kepada peserta untuk menulis-kan variabel-variabel tidak langsung yang
dianggap dapat menyebabkan masalah tadi pada kartu indeks. Variabel tidak langsung merupakan variabel proses
yang nantinya akan diintervensi. Variabel tidak langsung terdiri atas variabel medis seperti komplikasi, ketrampilan,
ketersediaan obat, dan variabel nonmedis seperti pengetahuan, sikap, perilaku masayarakat, pendidikan, atau
geografi. Ambil contoh tentang kematian balita karena diare. ugas fasilitator adalah menekankan bah!a kematian
balita bukan karena balita tersebut sakit diare atau karena campak, melainkan karena rujukan yang terlambat atau
pemberian oralit yang tidak tepat. "ehingga intervensi yang akan dilakukan adalah mengatasi rujukan atau
pemberian atau pun penyediaan oralit, dan bukan terhadap diare atau campak.
#emudian fasilitator memberikan instruksi untuk menentukan lagi variabel yang menyebabkan keadaan pada nomor
$ dan menempelkan pada papan tulis. %roses ini dilakukan secara terus menerus, sehingga diperoleh suatu diagram
yang memperlihatkan berbagai variabel yang mempengaruhi terjadinya masalah yang di-tugaskan. &ara lain untuk
mendapatkan variabel-variabel tersebut adalah dengan menggunakan hasil Audit Maternal %erinatal yang dilaporkan
di kabupaten. Akan tetapi perlu diingat bah!a A%M tidak selalu menggambarkan kemungkinan penyebab maternal
dan perinatal yang ada. "edangkan diagram seharusnya menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang lebih
luas. Fasilitator memberi instruksi kepada peserta untuk membahas lagi diagram tersebut, dan perhatikan apakah
hubungan antar variabel ini mem-perlihatkan hubungan yang logis. 'ubungan logis dapat dibuktikan dengan selalu
me-nanyakan (mengapa variabel ini terjadi(
Masalah dan )iagram Masalah
%oint penting*
ekanan pada membuat sistem dari kelemahan-kelemahan dalam sistem
"asaran tembak dari program
+elajar tentang operasionalitas dari kondisi yang menjadi sasaran tembah.
Memahami sistem kesehatan dalam bentuk yang operasional.
Melatih logika dalam mengkaitkan satu kondisi dengan yang lain.
%enting menekankan perbedaan diagram ini dengan pohon masalah.
Apa Masalah, Masalah dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang menjadi perhatian dengan alasan tertentu. +iasanya
kondisi yang menjadi perhatian itu berupa kenyataan yang tidak diharapkan, yang dianggap memba!a kerugian atau
gangguan pada seseorang atau sekelompok orang. -ika ditanya tentang masalah, kita akan ber-hubungan dengan
ja!aban tentang siapa yang mengalami kerugian, bentuk dan besar kerugiannya, serta besar jurang antara kenyataan
dan harapan.
Masalah #onseptual. )ua contoh berikut ini kerap dijumpai dalam diagram* keterlambatan rujukan atau kekurangan
tenaga kesehatan. #edua contoh itu bersifat abstrak, tidak dalam bentuk sesuatu yang terukur tetapi menjadi gagasan
dalam pemikiran. Masalah konseptual diperlukan sebagai alat untuk membahas hal-hal yang bersifat umum, tetapi
selalu membutuhkan opera-sionalisasi. Masalah konseptual tidak bisa menjadi sasaran tembak dalam pemecahan
masalah. #ita mudah me-mecahkan masalah dengan menja!ab* percepat rujukan atau cukupi tenaga kesehatan. #ita
tidak bisa segera mengetahui apa yang harus dilakukan. Masih banyak alternatif dalam mempercepat rujukan.
)emikian pula, mencukupi tenaga kesehatan bisa dengan berbagai cara.
Masalah .perasional. -ika suatu itu operasional, maka ia berkaitan dengan sesuatu yang bisa diamati dan konkrit. Ia
menjadi sesuatu yang dapat diukur dengan cara atau alat. /ebih bagus lagi jika cara itu bisa dipakai oleh masyarakat
luas. .perasional biasa berkaitan dengan data yang memungkinkan kita menyimpulkan sesuatu. "ebagai contoh,
daftar kunjungan pasien di puskesmas me-mungkinkan kita mengukur jumlah kunjungan per hari atau per unit kerja.
+uku catatan pasien puskesmas lebih jauh memungkinkan kita melakukan observasi ciri-ciri status sosial dan
ekonomi pasien yang berkunjung di puskesmas. )isamping yang bersifat kuantitatif seperti di muka ini, masalah
operasional dapat bersifat kualitatif. Ia semata-mata dapat berupa 0bidan tinggal jauh dari desa tempat ia bekerja.
)esa yang jauh dari puskesmas itu tidak memiliki kader yang aktif . ransportasi umum tidak mele!ati jalur
puskesmas atau rumahsakit.
Apa manfaat membuat diagram masalah, )iagram masalah berlaku sebagai sebuah peta yang terdiri dari sasaran-
sasaran tembak yang jika hal itu dipecahkan akan memba!a pengaruh pada masalah utama kita. -ika kita memahami
masalah, kita akan mengetahui kondisi-kondisi yang menjadi asal-muasal dan rute hubungan dari yang paling jauh
hingga paling dekat dengan masalah. Ada beberapa strategi menggunakan diagram masalah sebagai peta. #ita bisa
mempelajari kondisi-kondisi mana yang menjadi sasaran tembak sektor kesehatan dan non-sektor kesehatan. )alam
sektor kesehatan sendiri kita bisa memahami kondisi-kondisi mana yang terkait dengan dinas kesehatan, rumahsakit,
atau puskesmas. #ita kerap membuat sasaran tembak terlalu jauh dari bidang kesehatan sendiri, padahal pembuat
program itu bekerja di dinas kesehatan. %embuatan diagram ini akan mempertajam apakah kelemahan-kelemahan
dalam manajemen dinas kesehatan kita jadikan sebagai sasaran tembak dan tindakan yang dicari solusinya.
-ika diagram masalah itu dibuat bagus maka ia berciri-ciri*
ekanan pada membuat sistem dari kelemahan-kelemahan dalam sistem
"asaran tembak dari program
+elajar tentang operasionalitas dari kondisi yang menjadi sasaran tembah.
Memahami sistem kesehatan dalam bentuk yang operasional.
Melatih logika dalam mengkaitkan satu kondisi dengan yang lain.
%enting menekankan perbedaan diagram ini dengan pohon masalah.
)iagram Masalah sebagai %eta
%eta yang dibuat dapat dikerangka dalam satu sektor atau pun multiple sektor. Itu tergantung pada siapa yang turut
menyusunnya. -ika penyusun adalah konseptor dan tidak mengetahui kondisi lapangan dan program, maka diagram
itu bisa bersifat impian. #etika penyusunnya adalah pihak-pihak di rumahsakit, mereka dapat memusatkan diri pada
identifikasi kelemahan di rumahsakit. %etugas puskesmas pun demikian. Mereka bisa mencari kelemahan-
kelemahan yang ada pada puskesmas. 'asil yang bagus dapat dilakukan jika pelaksana dan perencana program
terlibat dalam pembuatan )%".
)iagram bisa dibuat luas maupun sempit. +anyak variabel bisa mencerminkan kepedulian banyak pihak dalam isu
kesehatan dan bisa menggambarkan keterkaitan antara stakeholder di daerah maupun nasional. -ika ringkas, ia bisa
menjadi pegangan bagi seorang perencana atau pengelola program tertentu. %engalaman mengajarkan bah!a peserta
kadang pergi jauh ke isu-isu bukan-kesehatan, seperti mengangkat persoalan jarak dan transportasi. "udah barang
tentu hal seperti itu harus masuk bidang kimpras!il dan karena itu harus di-sosialisasikan terlebih dulu kepada
bidang itu baru kemudian memasukkan dalam perencanaan .
-ika kita mempelajari sistem kesehatan secara normatif, maka kita akan biasa berurusan dengan hal-hal yang
sepatutnya ada dalam sistem. -ika tidak demikian, kita kerap melihat ciri-ciri yang lebih baik dari negara lain dan
membandingkan dengan kondisi di negeri kita. 'al itu sudah barang tentu suatu cara yang membuat kita belajar
tentang kita. #ebalikan dari penyusunan komponen sistem yang ideal, diagram masalah sesungguhnya dapat dipakai
untuk mempelajari sistem kesehatan dilihat dari kelemahan-kelemahan. )engan cara itu kita belajar untuk
memecahkan masalah dan belajar dari apa yang melatarbelakangi persoalan di kita.
Apa yang harus diisi dalam diagram masalah, Isilah kotak dengan sesuatu yang betul-betul menjadi masalah. -ika
suatu keadaan telah berfungsi, maka masalah tidak layak dimasukkan dalam diagram. -adi isi diagram itu harus
konkrit. 'ati-hati menuliskan sesuatu yang terlalu konseptual. +agaimana kita mengetahui bah!a sesuatu itu
konseptual ditentukan dengan bertanya tentang dapatkah kita menjadikan ia sebagai target tembakan. %eserta bisa
mengisi kotak-kotak dalam diagram dengan apa yang menjadi pengetahuan sebelumnya dapat dimasukkan ke dalam
kotak masalah. #egiatan ini tergantung pada bagaimana kita akhirnya mampu menelorkan aksi yang relevan dengan
perbaikan status kesehatan. Apa yang mudah bagi peserta dalam memahami persoalan di lapangan harus didulukan.
#ita cuma perlu menyusun strategi yang berbeda jika masalah dalam diagram berbeda-beda.
idak semua masalah yang kita masukkan dalam kotak perlu didukung data kuantitatif. #ita bisa berorientasi pada
penyakit yang tersering. etapi kita harus menyadari tentang keterbatasan dari informasi penyakit yang tersedia di
puskesmas. "ebagai contoh, kasus narkoba dan 'IV mungkin tidak terekam di puskesmas karena kelompok
penderita ini tidak berkunjung ke sana. #arena itu, masalah yang diangkat sebagai agenda tidak harus berkaitan
dengan penyakit, tetapi dapat berupa gap antara puskesmas dan masyarakat. 1ap kebutuhan yang terjadi pada
sekelompok orang sakit di masyarakat tetapi pelayanan tidak ada atau apa saja yang menurut anda yang bisa anda
kerjakan tetapi orang tidak mau melaksanakan atau apa yang menjadi kebutuhan orang tetapi anda tidak bisa
laksanakan. Apa saja yang menjadi potensi dikaitkan dengan pelayanan yang bisa kita berikan. -adi, kita dapat
menulis suatu masalah karena ada bukti laporan tentang kejadiannya. etapi kita pun bisa mengangkat suatu masalah
meskipun ber-dasarkan satu kejadian yang tidak didukung dengan data lengkap. )ari keadaan terakhir ini, kita bisa
memunculkan masalah yang selama ini tidak terlaporkan dalam sistem informasi yang ada. Ia tetap bisa menjadi
agenda yang penting bagi perencanaan.
abel %enerapan iga #omponen Analisis "ituasi pada "istem #esehatan
abel %enerapan iga #omponen Analisis "istem pada #ajian #esehatan
)ulu kita mencari faktor risiko yang lebih banyak pada level individu 2ciri-ciri orang3 atau kondisi-kondisi sosial
dan lingkungan yang lebih proksimal. "ekarang kita mencari kondisi-kondisi 2ciri masyarakat3 yang terkait dalam
proses pembentukan penyakit, yang lebih distal. )ari beberapa faktor risiko yang teridentifikasi, mahasis!a harus
mencari satu yang dianggap masuk akal ditindaklanjuti dalam %.A. 4ntuk itu, dari faktor risiko yang dipilih itu,
mahasis!a mencari bentuk-bentuk kebijakan, program, atau strategi yang selama ini pernah dilakukan baik di
daerah itu, di daerah lain, maupun di negara lain 2literatur rivie!3. +entuk-bentuk aksi ini dibahas sebagai opsi-opsi
yang terbuka untuk dilaksana-kan di masyarakat. 5amun demikian, opsi-opsi ini harus dianalisis kesesuaiannya
dengan kondisi lokal puskesmas. Atas dasar pertimbangan sumber yang ada di puskesmas dan masyarakat,
mahasis!a mengusulkan satu opsi untuk dijadikan %.A. 6ang penting di sini adalah mahasis!a selalu men-
dokumentasi fakta yang dapat ia gunakan sebagai bukti agar aksi yang diusulkan itu masuk akal untuk kondisi lokal.
Masalah dalam "istem #esehatan
%etugas kesehatan kerap membuat diagram masalah dengan cara menyalahkan pihak lain. 6ang paling sering adalah
kita menyalahkan masyarakat lambat merujuk atau pengetahuan masyarakat masih rendah. Atau, peserta kerap
mengisi kotak masalah dengan diagnosis seperti atonia uteri. "udah barang tentu hal itu tidak salah karena salah satu
penyebab kematian jika dilihat dari diagnosis kedokteran adalah atonia uteri. %ada tahap itu biarkan peserta menye-
lesaikan diagram kecuali ia menyadari kemudian. %ada !aktu presentasi kelompok, peserta bisa belajar. Meski
demikian, kita membuat diagram untuk mempelajari apa-apa yang tidak beres dengan sistem kesehatan yang
membuat pasien mati. Atonia uteri bisa terkait dengan apa yang bisa kita lakukan terhadap hal itu atau hal-hal yang
tidak dilakukan dalam pelayanan sebelumnya sehingga kejadian atononia uteri tidak diantisipasi. #arena itu, yang
sebaiknya kita tulis dalam kotak masalah adalah kondisi-kondisi dari pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan kita mengatasi atonia uteri. Ini bisa mencakup apakah di sana terdapat public heath nurse,
ante natal care, atau buku pera!atan kehamilan tidak mencantum tentang atonia uteri, atau ketersedian suntikan
tertentu dalam pengelolaan atonia uteri.
erkait dengan hal di atas, masalah dalam health care system berbeda dengan masalah pada medical care. 'ealth
care system adalah fungsi-fungsi non-medis yang memungkinkan medical care dapat disampaikan ke penderita.
#omponen dari health care termasuk kepe-milikan asuransi kesehatan, ketersediaan ambulan, ketersediaan obat atau
alat melaksanakan intervensi kedokteran, atau pengaturan kerja. Medical care sendiri mencakup apa yang dilakukan
oleh dokter. Medical care lebih sempit dari health care. Ia mengacu pada apa yang dilakukan oleh dokter terhadap
kebutuhan medik pasien. )alam konteks ini, pelayanan kedokteran biasanya menjadi paling pokok. 6ang penting
pada kedokteran adalah keputusan dokter untuk melakukan tindakan apa yang tepat. 'ealth care system bisa terkait
dengan ketersediaan fasilitas dan alat, biaya, dan tenaga kesehatan lain yang memungkinkan pekerjaan seorang
dokter dapat di-laksanakan.
Mengapa diagram saya kelihatan tidak fokus,
Alasannya adalah saudara memotret sesuatu yang saudara tidak hadapi sehari-hari. -ika saudara berusaha
menggambarkan sesuatu dari berbagai kacamata atau kacamata yang tidak pasti maka akan sulit mana yang harus
dimasukkan dalam diagram. "emua terasa penting sedangkan peserta tidak menguasai tentang hal-hal itu. -angan
segan meminta peserta agar tidak ragu menulis apa yang ia ketahui dari sudut pandang pengalamannya. %ada tahap
a!al, isi dari kotak dalam diagram bisa bersifat konseptual dan juga operasional. #eduanya bisa muncul dalam satu
tabel. -ika itu terjadi kita harus mendorong peserta untuk menggiringkan isi dari kotak-kotak itu ke dalam kondisi
yang menjadi sasaran tembak. -umlah kotak dalam diagram tidak perlu banyak. 6ang penting adalah rincian dari
masalahnya.
#onsep %endukung7 Analisis Masalah

Você também pode gostar