Você está na página 1de 16

BUKU PANDUAN PRAMUKA PENGGALANG

Perkemahan
Perkemahan adalah aktivitas yang menyenangkan bagi setiap insan yang hobi berkemah di alam bebas. Namun
perkemahan tidak sekedar senang-senang belaka atau hura-hura, melainkan mempunyai tujuan pendidikan. Untuk
itu, macam perkemahan dilihat dari aspek tujuannya sebagai berikut:
1. Perkemahan Bhakti atau perkemahan wirakarya yang biasa disebut kemah kerja
2. Perkemahan ilmiah yang bertujuan mengadakan penelitian ilmiah
3. Perkemahan edukatif yang bertujuan pendidikan watak, melatih keterampilan pendidikan organisasi
4. Perkemahan rekreasi yang bertujuan menumbuhkan daya kreatif.
5. Perkemahan mengenal daerah lain yang bertujuan mengenal geografis budaya.
Waktu perkemahan
Waktu atau lamanya perkemahan di alam bebas tergantung pada kebijakan orang yang bersangkutan. Didalam
kepramukaan terkenal waktu berkemah sebagai berikut :
1. Perkemahan sehari, adalah perkemahan yang hanya membutuhkan waktu cukup sehari saja. Pagi berangkat
sore pulang.
2. Perkemahan Sabtu Minggu, yang dikenal dengan singkatan Persami .
3. Perkemahan Tetap, yaitu perkemahan yang hanya beberapa hari dan menetap disuatu tempat yang sudah
ditentukan.
4. Perkemahan tidak tetap, adalah perkemahan yang hanya beberapa hari saja, lalu pindah lagi ketempat atau
lokasi lain.
1. Pengertian Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari praja muda
karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.
2. Dasa Dharma
Dhasa darma menurut aati kata adalah 10 kewajiban. Dalam hal ini Dasa Dharma berfungsi sebagai Kode Etik
Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan
yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. Adapun isi
Dasa Dharma tersebut adalah sebagai berikut :
Dasadharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
3. Tri Satya
Trisatya merupakan 3 janji kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena
mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka. Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju
tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang
janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh
pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega. Bunyinya sbb:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasadharma.
4. P3K
Arti dari P3K (Pertolongan pertama pada kecelakaan) adalah memberi bantuan sementara pada sikorban
kecelakaan sebelum mendapat pemeriksaan intensif dari dokter ahli. Bantuan sementara ini untuk menghindari
sejumlah hal berikut:
1. Cacat tubuh
2. Infeksi penyakit
3. Perasaan takut
4. kegelisahan bantin
Tujuan P3K adalah :
1. Pelatihan dan pendidikan praktis untuk menangani sikorban kecelakaan dengan tepat, cepat dan benar.
2. menyelamatkan jiwa sikorban kecelakaan
3. pencegahan pada perusakan organ
4. memberi bantuan pertolongan secara spontan dengan tepat.
Prinsip P3K
1. Bergerak cepat, tepat, benar dan hati-hati
2. Mempertimbangkan situasi dan kondisi dengan tepat.
Macam peralatan P3K
1. Usungan (tandu)
2. Pembalut
3. kasa Steril
4. Sneverband
5. Kapas putih bersih
6. obat-obatan
5. Tata Upacara Pramuka Penggalang
Ada 3 bentuk upacara untuk Pramuka Penggalang, yaitu upacara pembukaan latihan, upacara penutupan dan
upacara pelantikan.
Upacara pembukaan latihan
Tahap persiapan
1. Siapkan bendera merah putih
2. Siapkan tiang bendera disertai tali penggereknya
3. Teks Dasa Dharma
4. Petugas pengibar bendera dan teks Dasa Dharma
Tahap pemeriksaan
1. Setiap regu
2. Pemimpin regu
3. Pemimpin regu utama (pratama)
Tahap pelaksanaan
1. Regu dipersiapkan, pemimpin regu dan pratama siap di tempat
2. Penjemputan pembina
3. Pembina menempati tempatnya
4. Pembantu pembina berdiri di belakang pembina
5. Penghormatan untuk pembina dipimpin pratama lalu diteruskan laporan
6. Petugas mengibarkan bendera, sedangkan penghormatan bendera dipimpin pembina
7. Pembina membaca teks pancasila diikuti peserta upacara
8. Teks Dasa Dharma dibaca oleh petugas diikuti peserta upacara
9. Prakata dari pembina dilanjutkan doa bersama
10. Pratama melapor kepada pembina bahwa upacara selesai dilanjutkan dengan laporan
11. Pembina dan pembantu pembina keluar arena upacara
12. Upacara dibubarkan oleh pratama
Pada upacara penutupan dan pelantikan, formatnya hampir sama dengan upacara pembukaan.
6. Sejarah Pramuka Dunia
Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell (Bapak Pandu Sedunia), seorang letnan
jendral angkatan bersenjata Britania raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boys Brigade, mengadakan
perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang
mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah
besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk
menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka
mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-
Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga
pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan
atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana.
Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia
kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris
saat itu. Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-
Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke
seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys untuk pramuka
penggalang. Kemudian mengarang buku kembali untuk pramuka siaga yang berjudul The Junggle Book.
Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda
yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta
Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan
berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
a. Riwayat Baden Powell
Kehidupan awal Baden-Powell dilahirkan di London, Inggris pada 22 Februari 1857. Dia adalah anak ke-6
dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell,
meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace, seorang wanita yang
berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden Powell mempunyai istri yang bernama Olave dan
3 orang anak yaitu Bety, Lether dan Pether. Adiknya Agnes merupakan penggerakan dari Gerakan
Kepanduan putri. Immbal Ohara merupakan nama kuda peliharaannya. Baden Powell menghembuskan
nafas terakhirnya di Kenya Afrika Selatan pada 8 Janurari 1941.

b. Sejarah Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan
Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Pada awalnya jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan
dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah
Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar
pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741)
dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan
Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden
Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris
MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia,
bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada
harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada
dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian
7. SANDI
a. Sandi Kotak


b. Sandi Imarengos
I M A R E N G O S
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Contoh : P R A M U K A
P 4 3 2 U K 3
c. Sandi Angka
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Contoh : P R A M U K A
16 18 1 13 21 11 1
8. Arti dan makna Lambang Pramuka Jawa Timur
Kiasan dan Makna Bentuk Gambar Lambang

a. Perisai
Perisai simetris sederhana bersegi lima, merupakan symbol pancasila
sebagai penganman guna melindungi dan menanggulangi setiap bahaya,
ancaman,serangan dan ancaman. Melambangkan bahwa pramuka jawa
timur dengan berbekal jiwa pancasila siap menghadapi segala macam
bahaya, ancaman, serangan dan tantangan hidup.

b. Tulisan Jawa Timur
Tulisan Jawa Timur warna mera pada perisai bagian atas di atas dasar
warn putih. Melambangkan sikap pemberani,pantang menyerah,pantang
putus asa,kesatria,berani karena kebenaran. Menggambarkan kebulatan
tekad untuk menempuh rintangan/halangan serta perwujudan watak
pemberani dari pramuka Jawa Timur.

c. Tugu Pahlawan
Tuguh pahlawan dengan sepuluh bagian bangunan berdiri tegalk ditengah depan gapura. Melambangkan
keteguhan semangat pahlaewan yang patriotik selalu membara di dada setiap pramuka Jawa Timur.
Sekaligus melmbangkan dasa dharma Pramuka sebagai ketentuan moral Pramuka.

d. Gapura
Gapura bentar berisui dua, dengan tiga sap praofil( kaki,badan dan kepala).
Melambangkan Candi Bentar yang merupakan kiasan asas kejayaan daerah jawa timur sejak dahulu kala,
sewaktu kejayaan kerjaan Airlangga dan kerajaan Majapahit sampai sekarang. Menggambarkan
menggambarkan kejuangan Pramuka Jawa Timur. Dua sisi gapura ( sepasang) menggambarkan pramuka
putera dan puteri juga dwi satya dan dwi dharma. Sedangkan tiga sap profil menggambarkan Tri Satya. Dwi
satya dan tri satya merupakan janji pramuka. Sedangkan dwi Dharma merupakan ketentuan moral
Pancasila.

e. Gunung.
Gunung berdiri koko melambangkan bahwa wilayah jawa timur tersapat banyak gunung menjulang tinggi,
termasuk yangtertinggi gunung semeru. Menggambarkan cita cita tinggi Pramuka Jawa Timur. Gunung
sekaligus menggambarkan tanah yang ada diatas gelombang samudra dan aliran sungai. Melambangkan
tanah di wilaya Jawa Timur sebagian besar subur dan terkandung didalamnya kekayaan alam yang tidak
ternilai. Hal ini menggambarkan bahwa setiap pramuka jawa timur mencintai lingkungan hidup dan tanah
airnya. Sekaligus menggambarkan bahwa pramuka Jawa Timur memiliki potensi tinggi, apabila
memperoleh pembinaan yang tepat akan menjadi sumber daya yang berkualitas.

f. gelombang samudra dan Alun Sungai
Gelombang ombak samudra di bawah dan tengah, melambangka bahwa wilayah jawa timur sebagian besar
di kelilingi gelombang samudra. Alun sungai kanan dan kiri di bawah tanah /gunung di kri dan kanan tunas
kelapa, melambangkan sungai sungai yang ada di Jawa Timur, di antaranya dua sungai besar yaitu sungai
Brantas dan Solo.
Samudra dan sungai keduanya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini melambangkan pRamuka jawa
timur memiliki wawasan yang luas dan semangat pengabdian yang tinggi serta bermanfaat bagi kemajuan
masyarakat.

g. Tunas Kelapa
Satu tunas kelapa berdiri tegak di tengah perisai. Melambangkan tekad tunggal pramuka yang merupakan
potensi generasi penerus perjuangan bangsa, yang berguna dalam situasi apapun dalam pembangunan juga
dalam mencapai tujuan nasional.

Makna Warna Lambang
Kuning : Berarti Kebebasan, Kegairahan, Kegembiraan, kedinamisan, menggambarkan pula sifat
trengginas, juga melambangkan kemakmuran.
Biru : berarti kesetiaan, keikhlasan, ketenangan, dan kesukarelaan dalam mengabdi kepada ibu pertiwi.
Hitam : berarti kekuatan, kewibawaan, menggambarkan pula sifat tatag, tangguh dan tanggon.
Hijau : berarti kesuburan,kesegaran,ketentraman,kemakmuran,kedamaian,menggambarkan pula sifat
kematangan jiwa dan kesabaran.
Merah : berarti berani, kebulatan tekad untuk menempuh rintangan dan alangan.
Putih : berarti kesucian, menggambarkan pula suci dalam pikiran,perkataan dan perbuatan.

9. Penggolongan Pramuka
Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kep Kwarnas no. 203 tahun 2009) peserta didik
terdiri atas :
Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
Kelompok umur 21 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
a. Pramuka Siaga
Pada Pramuka Siaga peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6 hingga 10 orang.
Setiap kelompok disebut Barung dan setiap barung diberi nama yaitu nama warna. Setiap barung dipimpin
oleh pimpinan barung atau Uncu. Jika 4 barung dijadikan satu disebut satu perindukan yang dipimpin oleh
Sulung. Pembina untuk siaga di panggil Ayahanda untuk putra dan Ibunda untk putri. Pembantu Pembina
di panggail Pak Cik untuk putra dan Buk Cik untuk putri. Warna dasar tanda pengenalnya berwarna hijau,
misalnya lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu dan lain-lain. Pramuka siaga digolongkan menjadi
3, yaitu:
1. Siaga Mula
2. Siaga Bantu
3. Siaga Tata
b. Pramuka Penggalang
Pada Pramuka Penggalang peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6 hingga 10
orang. Setiap kelompok disebut Regu dan setiap Regu diberi nama yaitu nama Binatang untuk putra dan
nama Bunga untuk putri. Setiap Regu dipimpin oleh pimpinan Regu atau Pinru. Jika 4 Regu dijadikan satu
disebut satu pasukan yang dipimpin oleh Pratama. Warna dasar tanda pengenalnya berwarna merah,
misalnya lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu dan lain-lain. Pramuka Penggalang digolongkan
menjadi 3, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Arti dan makna Lambang Pramuka Nasional
1) Bintang, artinya taqwa terhadap tuhan yang maha esa
2) Padi, artinya makanan pokok bangsa Indonesia. Jumlahnya 61 yang
mempunyai arti dimana tahun kelahiran gerakan Pramuka di
Indonesia.
3) Kapas, yang artinya pakain rakyat Indonesia terbuat dari kapas.
Jumlahnya ada 8 yang artinya bulan kelahiran Pramuka Indonesia.
4) Roda Industri, artinya Pramuka harus aktif, giat dan rajin.
5) Gerakan Pramuka artinya organisasi kepanduan yang terdiri dari
siaga, penggalang, penegak dan pandega.
6) Buah kelapa yang baru tumbuh disebut cikal
7) Bunga melati artinya suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
8) Pita artinya pengikat tali persaudaraan
9) Gigi roda berjumlah 14 artinya tanggal kelahiran gerakan Pramuka.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis
pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan
mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan
tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan
menyempurnakan untuk Indonesia.
Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56
Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan
Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan. Mulai tahun 1969
Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang
dibuat dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh,
meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Bendera pusaka merah putih dijahit oleh ibu Fatmawati yang merupakan istri dari presiden Soekarno. 2 tokoh
yang pertama sekali mengibarkan bendera merah putih adalah Suhud dan Latif Hendra Ningrat.
c. Pramuka Penegak
Pada Pramuka Penegak peserta didik dikelompokkan, setiap satu kelompok terdiri dari 6 hingga 10 orang.
Setiap kelompok disebut Saangga dan setiap Sangga diberi nama yaitu diambil dari aspirasinya. Setiap
Sangga dipimpin oleh pimpinan Sangga atau Pinsa. Jika 4 Sangga dijadikan satu disebut Ambalan yang
dipimpin oleh satu orang yaitu Pradana. Warna dasar tanda pengenalnya berwarna kuning, misalnya
lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu dan lain-lain. Pramuka Penegak digolongkan menjadi 2,
yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
d. Pramuka Pandega
Pada Pramuka Pandega, tidak lagi di bagi menjadi kelompok-kelompok, tetapi cukup satu kelompok yang
disebut Racana. Setaipa anggota Pramuka golongan Pandega erat hubungannya dengan warna kuning tua,
seperti tanda pangkat, lambang pramuka, tali komando, penjepit kacu dan lain-lain.
Lagu lagu Pramuka
Hymne Pramuka
Kami Pramuka Indonesia
Manusia pancasila
Satyaku ku Dharmakan
Dharmaku kubaktikan
Agar jaya
Indonesia, Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu
Pramuka Sejati
Rajin terampil dan gembira
Senantiasa praja muda karana
Sopan dan tak kenal rasa sombong
Selalu riang setia suka menolong
Ya ya ya ya
Akulah pramuka
Pramuka sejati
Sejati akal dan prilakunya
Ya ya ya ya
Akulah pramuka
Pramuka sejati
Sejati akal dan prilakunya
Didalam kegiatan tidak pernah memalukan
Menuntut ilmu, adalah kewajiban
Pramuka (sekolah masing-masing)
Pramuka kita
Pramuka (daerah masing-masing)
pasti jaya
10. Sejarah Bendera Kebangsaan Merah Putih
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi
menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang
kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.
Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai
warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna
merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso
gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1]
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-
umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari,
dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2]
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol
kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[3] Pada waktu
perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam
perjuangannya melawan Belanda.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci.
Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan
ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya
di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak
dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah
berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya
bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika
sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Yepo yepo
Yepo, yepo
Kawan bergembira
Disekitar api unggun menyala
Ayo marilah mari
Kawan semua bersuka ria
Api pengobat luka
Pengobar semangat
Pramuka satya
Hari Pramuka
Empat belas Agustus tahun 61
Itulah hari Praja Muda Karana
Hari Pramuka Indonesia
Hari lahirnya Praja Muda Karana
Pramuka
Sekali Pramuka tetap Pramuka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
11. Lambang Gerakan Pramuka
Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa.
Lambang tersebut diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, karena ia berfikir bahwa
seluruh bagian dari pohon kelapa bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu,
para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72 tentang Lambang
Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka a adalah inti bagi
kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2. Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan
ulet.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi
dalam kondisi apapun
4. Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
5. Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
6. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
12. Pramuka Garuda
Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak,
Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah
memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina
gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan
permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun
sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan
wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh
masyarakat.
Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda.
Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik
tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya
dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan
pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.
Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam
dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam
TKK tingkat Madya, yaitu :
o Lima buah TKK wajib yang dipilih
o Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Gambar TKU dan TKK

Gambar Seragam Pramuka Putra dan Putri.
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Macam-macam Tanda Pengenal
1. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun
putri. Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian,
tanda WOSM.
2. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: Tanda barung / regu / sangga, gugus depan, kwartir, Mabi, krida, saka,
Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
3. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan
organisasi Gerakan Pramuka. Macamnya: Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga,
sulung, pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu
Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
4. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang
Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya. Macamnya: Tanda kecakapan umum /
khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
5. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan
lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat,
bangsa, negara dan umat manusia.Macamnya: Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang
wiratama, bintang teladan. Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas
Kencana.
Sifat sifat Pramuka
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan
mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah
menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina
dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa
membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari
bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode
Kepanduan.

Fungsi Pramuka
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu
permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja.
Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
Tanda Kecakapan Umum
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping
TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
Bentuk, tingkatan dan pemakaian
Pramuka Siaga
Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar bunga kelapa berwarna putih.
TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan TKU
Siaga tata (tiga susun).
TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penggalang
Berbentuk seperti huruf V berwarna dasar merah dengan gambar bunga kelapa bertangkai tiga
berwarna putih.
TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: TKU Penggalang Ramu (satu susun), TKU Penggalang Rakit (dua
susun) dan TKU Penggalang Terap (tiga susun).
TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penegak
Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan
Bantara atau Laksana berwarna kuning.
TKU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan BANTARA di bagian bawah
tunas kelapa) dan TKU Penegak Laksana (bertuliskan LAKSANA di bagian bawah tunas kelapa).
TKU Pramuka Penegak dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
Pramuka Pandega
Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan
Pandega berwarna coklat.
Tingkatannya hanya satu tingkatan.
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
TKK Penjilid Buku, Juru Potret, Juru Kulit, Juru Logam, Penenun, Penangkap Ikan, Juru Kebun, Peternak Ulat
Sutera, Peternak Lebah, Peternak Kelinci, Filateli, Pengumpul Lencana, Pengumpul Mata Uang, Pengumpul
Tanaman Kering, Pengumpul Tanaman Hidup, Juru Masak, Pecinta Dirgantara, Pembuat Pesawat Model,
Pengenal Cuaca, Komunikasi, Penjelajah, Juru Peta, Juru Navigasi Laut, Juru Isyarat Bendera, Pelaut,
Pengembara, Petani Padi, Penanam Tanaman Hias, Petani Cabai, Juru Bambu, Juru Anyam, Juru Kayu, Juru Batu,
Peternak Itik, Peternak Ayam, Peternak Sapi, Peternak Merpati TKK Pengumpul, Pengumpul Benda, Pengumpul
Hewan TKK Juru Semboyan, Penjahit, Pengendara Sepeda, Juru Konstruksi Pesawat Udara, Juru Mesin Pesawat
Udara, Juru Navigasi Udara, Juru Evakuasi Mesin, Pengenal Pesawat Udara, Juru Isyarat Elektronika, Juru Isyarat
Optika, Perencana Kapal, Perahu Motor, Berkemah, Petani Bawang, Petani Tanaman Jalar, Peternak Belut,
Peternak Lele, Statistika Keluarga Berencana, Pengatur Ruangan, Pengatur Rumah, Pengatur Meja Makan.
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan
Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
TKK Pemadam Kebakaran, Pengatur Lalu Lintas, Pengamanan Lingkungan, Penunjuk Jalan, Juru Bahasa, Juru
Penerang, Korespondensi, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Penyuluh Padi, Keadaan Darurat Udara,
Keadaan Darurat Laut, Pembantu Ibu, Pengasuh Anak, Penerima Tamu, Pendaki Gunung, Juru Ukur,
Kependudukan, Pendataan Keluarga Berencana, Kesejahteraan Keluarga.
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
TKK Dirigen, Penyanyi, Pelukis, Juru Gambar, Pengarang, Pembaca
10 TKK WAJIB
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan., Pengatur Rumah, Juru Masak., Berkemah., Penabung., Penjahit.,
Juru Kebun, Pengaman Kampung, Pengamat, TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-
Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan,
dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi
suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat
bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan
berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi
pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua
unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tugas Pokok Pramuka
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda
Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang
berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan,
kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan
kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara,
yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu
mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.Gerakan Pramuka hidup dan
bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi
masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan
masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya
dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di
lingkungannya.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
TKK Gerak Jalan, Pengamat, Penyelidik, Perenang, Juru Layar, Juru Selam, Pendayung, Ski Air, Pencak Silat,
Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar
kuning, meliputi:
1. TKK Sholat
2. TKK Khatib
3. TKK Qori
4. TKK Muadzin
5. TKK Penabung
6. TKK Doa
7. TKK Gereja
8. TKK Pelayanan
9. TKK Saksi Kristus
10. TKK Terang Alkitab
11. TKK Suluh Gereja
12. TKK Bhakti
13. TKK Dharmapala
14. TKK Wicaksana
15. TKK Dana Punia
16. TKK Bhakti
17. TKK Pendididkan KB
Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang
Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK
yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk
TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya,
TKK PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tersebut ialah:
1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
14. Prinsip Dasar dan Metode Pramuka
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang
membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar dan Metode
Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa
prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus
diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan
pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu
pada:
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
Kepedulian terhadap diri pribadinya;
Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina,
sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung
jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
Belajar sambil melakukan;
Sistem berkelompok;
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
Kegiatan di alam terbuka;
Sistem tanda kecakapan;
Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu
terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem
yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai
fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik
sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat
opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik
lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan
teknologi. Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat
Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir
Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih
dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan
momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu
digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
MORSE
Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode
Morse diciptakan oleh Samuel Morse pada tahun 1823 di Amerika Serikat. Dalam dunia kepramukaan kode morse
disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit
dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana
huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang
berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang
diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N
yang diwakili oleh -..
Penghafalan dilakukan secara kelompok huruf EISH TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ
E = . T = _ R = ._. F = .._.
I = .. M = _ _ K = _._ L = ._..
S = ... O = _ _ _ W = ._ _ Q = _ _._
H = .... KH = _ _ _ _ G = _ _. Y = _._ _
A = ._ N = _. C = _._. X = _.._
U = .._ D = _.. J = ._ _ _ P =._ _.
V = ..._ B = _... Z = _ _ ..
Salam dalam Pramuka
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya
salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan Salam pramuka! yang diberi salam
akan menjawab dengan meneriakkan Salam! sambil menghormat juga.
// <![CDATA[// Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke
luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib,
sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
1. Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi
salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan
sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka
dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat
pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
Cara memberikan salam pramuka
Posisi siap, tangan kiri lurus ke bawah tangan kanan diangkat pada pelipis, posisi telapak tangan miring,
telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas.
Ketika membawa tongkat; tongkat diangkat dengan tangan kanan dan tangan kiri melintang di depan dada.
Untuk salam penghormatan kepada Bendera merah putih, ketika membawa tongkat, tongkat di pindah ke tangan
kiri, dengan ujung tongkat masih tetap di depan kaki kanan, dan tangan kanan diangkat pada pelipis, seperti pada
posisi ketika tidak membawa tongkat . Dalam keadaan yang tidak memungkinkan (dalam keadaan duduk atau di
atas kendaraan), salam pramuka dapat diberikan hanya dengan mengangkat tangan pada pelipis sambil
mengucapkan Salam Pramuka dan tanpa perlu berdiri.
SEMAPHORE
Semaphore adalah alat komunikasi dua arah berbentuk dua bendera, masing masing bendera bertangkai. Warna
yang sering dipakai adalah warna merah atau kuning. Bendera semaphore berukuran panajang 40 cm dan lebar 40
cm. Dengan sebelah kanan bewarna merah dan sebelah kiri bewarna kuning, bentuknya bersilang. Sedangkan
panjang tongkat. Berikut contoh penggunaan Semaphore.

Você também pode gostar