Você está na página 1de 7

ARTIKEL TENTANG KENAKALAN REMAJA

DAN NARKOBA

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan
remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada
trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari
lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi
ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Namun pada kenyataanya orang
cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum pelaku kenakalan
remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-
cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang
tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses
perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan,
konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus
diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas
siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing
memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka
juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama.
Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi,
memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan
anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.
2. Masalah
Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi
sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum, psikolog, pakar agama dan lain sebagainya
selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja,
seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus, sambung menyambung dari
waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari
semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di
berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus globalisasi dan teknologi yang semakin
berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses serta gaya hidup modernisasi,
disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, di
sisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di berbagai lapisan
masyarakat.
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan jumlah
remaja di Indonesia mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal
ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri
yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan
perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pernikahan usia remaja
2. Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3. Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4. MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena
komplikasi kehamilan dan persalinan
5. HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es),
70% remaja
6. Miras dan Narkoba.
Angka-angka di atas cukup mencengangkan, bagaimana mungkin anak remaja yang
masih muda, polos, energik, potensial yang menjadi harapan orangtua, masyarakat dan
bangsanya dapat terjerumus dalam limbah kenistaan, sungguh sangat disayangkan.
Tanpa disadari pada saat ini, di luar sana anak-anak remaja kita sedang terjerat dalam
pengaruh narkoba, miras, seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja lainnya. Bahkan
angka-angka tersebut diprediksikan akan terus menanjak, seperti fenomena gunung es,
tidak tampak di permukaan namun jika ditelusuri lebih dalam ternyata banyak
ditemukan kasus kasus yang cukup mengejutkan.

B.PEMBAHASAN MASALAH
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak
anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat
banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda
dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan
mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya,
ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita
kenal dengan ganja.Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan
remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Dampak Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian
a. Dampak Pisikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

b. Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
c. Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia

Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik,Gangguan pada traktur
urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh
darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem
syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi
penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat
atau,kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang
depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat
mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.
e. Dampak Fisik
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver,
jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan
jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup
jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum
lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS}
yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak
negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana
mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak
positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan
untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek
stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa
lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan
pembuat minyak.

beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja
membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut
pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu
memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan
hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman
main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda,
maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet,
radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih
banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik
itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua,
teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan
jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-
konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi
lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu
semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan
masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya
masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama.
Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi,
memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan
anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.


C.PENUTUP
1. kesimpulan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya
menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua,
guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba
terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutiN, Kemudian
pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang, Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran
setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,
sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.Oleh sebab itu, mulai
saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari
bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas
dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
Pemerintah maupun instansi terkait telah banyak melakukan upaya pencegahan maupun
penanggulangan dengan cara sosialisasi dan lainnya namun tidak nampak hasil yang
besar, justru semkin banyak saja remaja yang terjerat dalam jurang narkoba.
Upaya pencegahan dan dimulai dari diri rmaja itu sendiri perlu membentengi pengaruh
dari laur dengan kefahaman agama yang kuat, moral yang baik, dan sebagai penerus
bangsa hendaknya seorang remaja dapat berpikir positif dan harus pandai dalam bergaul
dan memilih teman dekat agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang semakin rusak.
Dalam upaya penanggulangan ini perlu peran aktif dari orang tua, guru dan masyarakat
sekitar tempat tinggal remaja. Peran oran tua dalm pembinaan remaja sangatlah vital
karena pendidikan moral, agama, dan pengatahuan berawal dari keluarga. Keluarga
yang telah memenuhi kebutuhan materi bagi anggotanya tetapi kurang memenuhi
kebutuhan psikologis seperti perhatian, kasih sayang akan menyebabkan remaja merasa
jenuh dan merasa kehilangan orang tempat mengadukan perasaan seperti kecewa, stress.
Sehinggga remaja mencari perhatian dan kebutuhan psikologis dari temannya. Agar
dalam bergaul dengan temannya, seorang remaja tidak terpengaruh hal-hal negatif
pergaulan, maka adanya kontrol dari orang tua sangatlah penting walaupun sibuk dalam
urusan kariernya.
Seorang guru yang ramah serta membuka diri untuk berdialog dengan remaja, akan
membuka peluang bagi remaja untuk menyatakan tentang kesulitan/masalahnya sendiri.
Sehingga seorang remaja dapat menemukan orang tua kedua selain dirumah dan akan
membuat seoarang remaja untuk dapat berpikir positif dan lebih aktif dalam kegiatan
yang berdampak positif bagi dirinya, Seperti aktif dalam ekstrakulikuler olah raga,
keagamaan, kesenian dan lain sebagainya.
Para tokoh masyarakat hendaknya menyadari bahwa para pelajar memerlukan
keterbukaan dan penghargaan terhadap mereka. Sehingga dalam kegiatan yang ada
dimasyarakat hendaknya remaja di ikut sertakan agar mereka merasa dihargai dan
menjadi bagian dalam masayarakat tersebut. Juga perlunya bimbingan terhadap
kelompok remaja, seperti karang taruna dan pengembangan bakat remaja, karena bakat
tersebut tidak hanya dan harus dikembangkan di sekolah melainkan juga diterapkan
dalam masayarakatnya.
1. 2. Saran
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang tumbuh,
orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan.
Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus
banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang akhirnya
membuat mereka tetap melakukannya namun dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia
makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak.
Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang
telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.Penyelesaian masalah dalam hal ini
dibutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Jangan hanya dengan kekerasan dan
kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak
ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi
dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak.
Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-
baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada
orangtua.Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua
hendaknya memberikan bimbingan pendidikan terbuka, sabar, dan bijaksana kepada
para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kenakalan remaja dan
narkoba serta segala akibat baik dan buruk dari adanya hal tsb. Orangtua hendaknya
memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan
yang sesuai agama.

Você também pode gostar