Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Etika Emaliyawati
AKI
AKI adalah penurunan cepat (dalam jam
hingga minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG)
yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti
kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa
metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (
Braddy ,dkk.2005).
AKI
kenaikan kreatinin serum minimal 0,5 mg%
perhari bila kreatinin serum awal kurang dari 3
mg% atau kenaikan serum minimal 1 mg%
perhari bila kreatinin serum awal kurang dari 3
mg% dan kreatinin serum terus meningkat
selama follow up (minimal dua kali
pemeriksaan). Definisi secara operasional
tersebut sangat penting untuk diagnosis dini
hospital acquired acute renal failure. (Enday
Sukandar, 1997).
AKI Prarenal
Penyakit ini menyebabkan hipoperfusi ginjal
tanpa menyebabkan gangguan pada parenkim
ginjal (55%).
Penyebab; hipovolemia ec bbg penyebab
AKI Renal/Intrinsik/Intrarenal
Penyebab
1. Obstruksi renovaskular Obstruksi a.renalis
(plak aterosklerosis, trombosis, emboli, diseksi
aneurisma, vaskulitis), dan obstruksi v.renalis
(trombosis, kompresi)
2. Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal
Glomerulonefritis dan vaskulitis, Toksin, Eksogen
(radiokontras, siklosporin, antibiotik,
kemoterapi, pelarut organik, asetaminofen),
endogen (rabdomiolisis, hemolisis, asam urat,
oksalat, mieloma)
3. Nefritis interstitial (diuretik, kaptopril), infeksi
(bakteri, viral, jamur), infiltasi (limfoma,
leukemia, sarkoidosis), dan idiopatik)
4. Obstruksi dan deposisi intratubular (Protein
mieloma, asam urat, oksalat, asiklovir,
metotreksat, dan sulfonamida
AKI Pascarenal/postrenal
Obstruksi ureter
Obstruksi leher kandung kemih
Obstruksi uretra
PATOFISIOLOGI
tata laksana
Pengelolaan komplikasi juga dapat dilakukan
dengan terapi pengganti ginjal yang
diindikasikan pada keadaan oligouria, anuria,
hiperkalemia (K>6,5 mEq/l), asidosis berat
(pH<7,35), azotemia (ureum>200 mg/dl),
edema paru ensefalopati uremikum,
perikarditis uremikum, neuropati atau miopati
uremikum, disnatremia berat (Na>160 mEq/l
atau <115 mEq/l), hipertermia, kelebihan
dosis obat yang dapat didialisis
Pencegahan AKI terbaik adalah dengan
memperhatikan status hemodinamik seorang
pasien, mempertahankan keseimbangan
cairan dan mencegah penggunaan zat
nefrotoksik maupun obat yang dapat
mengganggu kompensasi ginjal pada
seseorang dengan gangguan fungsi ginjal.
Dopamin dosis ginjal maupun diuretik tidak
terbukti efektif mencegah terjadinya AKI
(OLeary MJ, Bihari DJ.2001).
Kondisi Kegawatdaruratan lain pd
sistem perkemihan
Cholic renal
Cholic ureter
Trauma renal
Fraktur penis
Masalah Keperawatan
Defisit volume cairan
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan rasa nyaman nyeri
Resiko infeksi