Você está na página 1de 72

ANIZATUN NUSKIYATI

LBM 1 SKN
SGD 3
012116327
Analitik Deskriptif
Epidemiologi
Penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
Wabah KLB
Tujuan Epidemiologi Manfaat
Indonesia Sehat
EEndemic Pandemic
Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Rineka Cipta, 2003
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penyebaran penyakit serta
determinan-determinan yang
mempengaruhi penyakit tersebut.
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta 1989
Epidemiologi adalah suatu cara untuk
meneliti penyebaran penyakit atau kondisi
kesehatan penduduk termasuk factor-faktor
yang menyebabkannya.
Menurut W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada
manusia menurut waktu dan tempat.
Menurut Websters New World Dictionary of the American Language, the world Publishing Company, New
York, N.Y. USA 1964
Epidemiology is the branch of medicine that
investigates the causes and control of epidemics
(Epidemiologi adalah cabang ilmu kedokteran
yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara
pengendalian wabah-wabah).


EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi deskripitif
Di dalam epidemiologi deskriptif
dipelajari bagaimana fekuensi penyakit
berubah menurut perubahan variable-
variabel epidemiologi yang terdiri dari
orang (person), waktu (time), tempat
(place).
Epidemiologi analitik
Pendekatan atau studi ini
dipergunakan untk menguji data
serta informasi2 yang diperoleh
studi epidemiologi deskriptif. Ada
tiga studi tentang epidmiologi:
Apa saja Batasan batasan dalam epidemiologi ?

Mencakup semua penyakit : epidemiologi
mempelajari semua penyakit infeksi maupun
non-infeksi
Populasi : kedokteran klinik berorientasi pd
gambaran penyakit individu dan epidemiologi
berorientasi penyakit pada populasi (masyarakat) /
kelompok
Pendekatan ekologi : frekwensi dan distribusi
penyakit dikaji dari latar belakang pada
keseluruhan lingkungan manusia baok
lingkungan fisik, biologis maupun sosial
Penyebaran penyakit : ditentukan oleh
orang, waktu, tempat
Kegunaan : dalam konteks program kesehatan
dan KB
Kegunaan : dalam konteks program kesehatan
dan KB adl sebagai alat dan sebagai metode /
kegunaan lainnya adalah ukuran2 epidemiologi
seperti prevalensi, point of prevalence dsb
1
Etiologi identifikasi penyebab penyakit dan msalah kesehatan lainnya
2
Efikasi efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dri intervensi kesehatan.
Missal : efikasi vaksin adl 40%
3
Efektifitas besarnya hasil yg dpt diperoleh dari suatu tindakan dan besarnya
perbedaan dari suatu tindakan yg satu dengan yg lain.
4
Efisiensi sebuah konsep ekonomi yg melihat pengaruh yg dpat dperoleh
berdasarkan,besarnya biaya yg diberikan
5
Evaluasipennilaian scr keseluruhan suatu pengobatan atau program
kesehatan masyarakat
6
Edukasi intervensi yg berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatn
masyarakat sbg bagian dri upaya pencegahan penyakit
Apa manfaat dari epidemiologi ?

Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat
Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan
keputusan
Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan
Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya
Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan
4 peran utama Epidemiologi menurut (Beoglehole, WHO
1977

Mencari kausa ; faktor faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan dan yang
menyebabkan terjadinya penyakit
Riwayat alamiah penyakit: perlangsungan
penyakit, bisa sangat mendadak
(emergency), akut dan kronik
Deskripsi status kesehatan masyarakat ;
menggambarkan proporsi menurut status
kesehatan, perubahan menurut waktu,
perubahan menurut umur, dan lain-lain
Evaluasi hasil intervensi ; menilai bagaimana
keberhasilan berbagai intervensi seperti
promosi kesehatan, upaya pencegahan dan
pelayanan kesehatan

Apa tujuan dari epidemiologi ?

Tujuan umum
Meneliti populasi manusia,namun sekarang
metodenya dapat berlaku pada penelitian populasi
lain seperti hewan,tumbuhan.
Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan
mekanisme kausal penyakit, menjelaskan perjalanan
penyakit yang ada, dapat menjelaskan perjalanan
penyakit dan untuk memeberikan pedoman
pelayanan kesehatan yang diperlukan.
Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit
sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit
dan meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk
kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan
kerja.

Tujuan khusus
Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola
distribusi penyakit yang ada atas dasar karakteristik
waktu, tempat, host, agent potensial
Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian
yang dirancang secara khusus dapat mengungkapkan
penyebab penyakit
Menguji validitas konsep pengendalian penyakit
dengan menggunakan data epidemiologis yang
dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut.
Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar
penelitian etiologis
Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk
menentuka prognosis penyakit.

Menentukan agens primer atau memastikan faktor penyebab
Memahami penyebab penyakit, cacat, atau kondisi
Menentukan karakteristik agens atau faktor penyebab
Menentukan cara penularan
Menentukan dan menetapkan faktor faktor kontribusi
Mengidentifikasi dan menjelaskan pola penyakit secara
geografis
Menentukan, mendeskripsikan dan melaporkan perjalanan
alami penyakit, ketidakmampuan cedera, dan kematian
Menentukan metode pengendalian
Menentukan langkah-langkah pencegahan
Membantu dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan
kesehatan
Menyediakan data-data administrasi dan perencanaan
(Sumber: C. Timmreck, Thomas. 2004. Epidemiologi Suatu
Pengantar. Edisi 2. Penerbit EGC. Jakarta)

Apa prinsip dari epidemiologi ?

Metode epidemiologis
1. obyek pengamatannya pd kelompok/agregat
2. Menggunakan cara kwantitatif
3. mengamati kelompok yg sakit / terkena masalah, maupun yang sehat / tidak
terkena masalah.
4. Pada umumya dilakukan dilapangan / masyarakat, factor lingkungan
dianggap penting dan harus diperhitungkan
5. Pengamatan mengarah pada diagnosa kesehatan masyarakat
6. pengamatan epidemiologi tidak sekedar menjabarkan (deskriptif) dan
menguraikan (analitis) penyakit / masalah kesehatan tp juga berupaya
melengkapi apa yang sudah diketahui ttg masalah tsb scr sistematis dan
konsruktif atas dasar mana diupayakan rekayasa cara mengatasi /
menanggulangi
7. lebih menekankan pd upaya yg dpt diterapkan pd program yg bersifat
promotif, preventif dan pengendalian
Faktor yang mempengaruhi
Epidemioligi
Ada 3 faktor pokok dalam epidemiologi, yaitu :

1. Frekuensi yaitu besarnya masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat.
Dengan mengetahui besarnya masalah, kita bisa mengetahui
masalah mana yang harus mendapat penanganan terlebih
dahulu.

2. Penyebaran atau distribusi, adalah pengelompokan masalah
kesehatan menurut keadaan tertentu. Pengelompokan ini
berupa komunitas yang mengalami masalah kesehatan
(orang/man), tempat (place) dan waktu (time) terjadinya
masalah kesehatan.

3. Determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhi.
Determinan adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab
terjadinya masalah kesehatan, baik dalam banyaknya
masalah atau frekuensi maupun proses penyebaran masalah
kesehatan.
Sumber Data Epidemiologi
Catatan dan laporan
peristiwa kehidupan (vital
record)
Catatan dan laporan
penyakit.
Catatan dan laporan
instansi khusus
Hasil survai khusus
Hasil sensus penduduk
Apa bedanya endemic,pandemic,
epidemic ?

Epidemi adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi
yang meningkat.
Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya dalam waktu yang
singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta
penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.
Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) frekwensinya pada suatu wilayah tertentu
menetap dalam waktu yang lama.
Sporadik Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ada di suatu wilayah
tertentu frekwensinya berubah ubah menurut perubahan
waktu.
Epidemic : keadaan dimana didapat frekuensi
penyakit melebihi frekuensi biasa atau dalam
waktu singkat terdapat penyakit yang
berlebih.
Xi > Xr + 2SD ,,dimana:
Xi = angka sakit saat i
Xr = angka rata-rata tahun-tahun yang
lalu,untuk periode waktu yang sama
SD = standar deviasi untuk periode tersebut
Endemic : keadaan yang biasa atau normal
atau frekuensi penyakit tertentu berada
dalam keadaan normal
Xi =Xr + 2SD
Pandemic : keadaan epidemi yang melanda
hampir seluruh populasi ataupun hampir
semua daerah

Syarat dikatakan terjadinya
pandemi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi
dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:

timbulnya penyakit bersangkutan merupakan
suatu hal baru pada populasi bersangkutan
1
agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan
menyebabkan sakit serius,
2
Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi
hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas
penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang
tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.
3
Cara penyebaran penyakit

Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana
agen tersebut ditularkan dari orang ke orang lain
atau dari reservoil kepada induk semang baru.
Penularan ini melalui berbagai cara antara lain:
Kontak (contact)
Dapat terjadi kontak langsung maupun kontak
tidak langsung melalui benda-benda yang
terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi
pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh
karena itu lebih cenderung terjadi dikota daripada
didesa yang penduduknya masih jarang.
Ilmu KesMas Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmodjo

Inhalasi
(inhalatio
n)
Yaitu penularan melalui udara/pernafasan. Oleh karena itu
ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over crowding) dan
tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat penting didalam
epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang ditularkan melalui udara
ini sering disebut air bone infectione (penyakit yang ditularkan
melalui udara)
Infeksi
Penularan melalui tangan, makanan, minuman
Penetrasi
pada kulit
Dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit
misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria
atau melalui luka misalnya tetanus.
Infeksi
melalui
placenta
Yakni infeksi yang diperoleh melalui placenta dari ibu penderita
penyakit pada waktu mengandung misalnya sipilis dan toxo
plasmosis
Macam-macam & contoh kasus

Menurut permenkes RI no.
560/ dinkes/Per/VIII/th.
1989
kolera
pest
demam kuning
demam bolak-balik
tifus bercak wabah
DBD
Campak
Polio
Dipteri
Pertusis
Rabies
Malaria
Influenza
Hepatitis
Tifus perut
Menngitis
Encepalitis
antrax
Prosedur Tetap
Penanggulangan KLB dan
Bencana Propinsi Jateng,
Dinkes Jateng.

WABAH

PENGERTIAN
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun
1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup
kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu
serangan penyakit) lingkup yang lebih luas
(epidemi) atau bahkan lingkup global
(pandemi).
Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat
atau wilayah dari suatu kasus penyakit
tertentu yang secara nyata melebihi dari
jumlah yang diperkirakan.

25
MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR
DITINJAU DARI KAITANNYA DENGAN KEMUNGKINAN TIMBULNYA WABAH:
1. PENYAKIT KARANTINA ATAU WABAH YANG DITENTUKAN OLEH UNDANG-
UNDANG. UU NO 1
DAN NO 2 TH 1962, KOLERA,
PES, POLIOMILITIS, DIFTERI
2. PENYAKIT MENULAR DENGAN POTENSI WABAH TINGGI. DHF,
DIARE, CAMPAK, PERTUSIS, RABIES
3. PENYAKIT MENULAR DENGAN POTENSI WABAH RENDAH. MALARIA,
TETANUS NEONATORUM, TIPUS ABDOMINALIS, FRAMBUSIA
4. PENYAKIT MENULAR YANG TIDAK BERPOTENSIAL WABAH. TBC, SIPILIS,
GONORHOE
PEMBAGIAN WABAH MENURUT SIFATNYA :
Common Source Epidemic
Adalah suatu letusan penyakit yang
disebabkan oleh terpaparnya sejumlah
orang dalam suatu kelompok secara
menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang
relatif singkat. Adapun Common Source
Epidemic itu berupa keterpaparan umum,
biasa pada letusan keracunan makanan,
polusi kimia di udara terbuka,
menggambarkan satu puncak epidemi,
jarak antara satu kasus dengan kasus,
selanjutnya hanya dalam hitungan
jam,tidak ada angka serangan ke dua.

Propagated/Progresive Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang
ke orang sehingga waktu lebih lama dan
masa tunas yang lebih lama pula.
Propagated atau progressive epidemic terjadi
karena adanya penularan dari orang ke
orang baik langsung maupun melalui vector,
relatif lama waktunya dan lama masa tunas,
dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta
penyebaran anggota masya yang rentan
serta morbilitas dari pddk setempat, masa
epidemi cukup lama dengan situasi
peningkatan jumlah penderita dari waktu ke
waktu sampai pada batas minimal abggota
masyarakat yang rentan, lebih
memperlihatkan penyebaran geografis yang
sesuai dengan urutan generasi kasus.


LANGKAH-LANGKAH
INVESTIGASI WABAH
1. Konfimasi / menegakkan diagnosa
Definisi kasus
Klasifikasi kasus dan tanda klinik
Pemeriksaan laboratorium
2. Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau
bukan
Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang
sudah ditentukan tentang KLB
Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada
minggu/bulan/tahun sebelumnya
3. Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu,
tempat dan orang
Kapan mulai sakit (waktu)
Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)
Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll)
4. Rumuskan suatu hipotesa sementara
Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi
penderita (pattern of disease)
Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut
5. Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk
menguji hipotesis :
Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi
Kembangkan dan buatkan check list.
Lakukan survey dengan sampel yang cukup

6. Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan
Lakukan wawancara dengan :
Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)
Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik
mengenai waktu/tempat terjadinya penyakit, tetapi mereka
tidak sakit (control)
Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya
Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau
merupakan faktor yang ikut berperan
Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium
7. Buatlah analisa dan interpretasi data
Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan
Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi
Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel
dan grafik-grafik yang diperlukan
Terapkan test statistik
Interpretasi data secara keseluruhan
8.Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan
Lakukan uji hipotesis
Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :
Sesuai dengan sifat penyebab penyakit
Sumber infeksi
Cara penulara
Faktor lain yang berperan
9. Lakukan tindakan penanggulangan
Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.
Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang
berhubungan.
Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang
10. Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi
tersebut.
Pendahuluan
Latar Belakang
Uraian tentang penelitian yang dilakukan
Hasil penelitian
Analisis data dan kesimpulan
Tindakan penanggulangan
Dampak-dampak penting
Saran rekomendasi


Langkah-langkah penetapan
ada/tidaknya wabah
1. Memastikan kebenaran laporan yang diterima
2. Menilai ada atau tidaknya wabah
- menetapkan nilai batas keadaan wabah
(mean,standar deviasi) dlm kurun waktu
tertentu
- menghitung jumlah rata-rata penderita baru
3. Membandingkan jumlah rata-rata penderita
baru dengan nilai batas wabah (jk lebih :
wabah)
Melebihi keadaan yang lazim
Satu kasus tunggal dari penyakit menular
yang lama tidak ditemukan, atau adanya
penyakit baru yang belum diketahui
sebelumnya di suatu daerah memerlukan
laporan yang secepatnya disertai dengan
penyelidikan epidemiologis.
Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis
penyakit yang sama dan diperkirakan
penyakit ini dapat menimbulkan malapetaka
dapat diindikasikan sebagai wabah
Apa yang dimaksud dengan KLB
?

Kep. Dirjen PPM&PLP No.451I/PD.03.04/1991 Pedoman
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB:

Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah timbulnya atau
meningkatnya
kesakitan/kematian yang
bermakna secara
epidemiologis dalam kurun
waktu dan daerah tertentu.
Criteria KLB ?

Timbulnya suatu penyakit / kesakitan yg sebelumnya tidak ada / tidak
dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun
waktu berturut2 jenis penyakitnya (jam, hari, minggu.)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian , 2 (dua) kali / lebih
dibandingkan dg periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)
Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
/ lebih bila dibandingkan dg angka rata2 perbulan dalam tahun
sebelumnya
Angka rata2 per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan 2 kali
lipat / lebih dibanding dg angka rata2 perbulan dr tahun sebelumnya
Case fatality rate dr suatu penyakit dalam kurun waktu ttnt menunjukkan
50% / lebih dibandingkan CFR dr periode sebelumnya
Proportial rate (PR) penderita baru dr suatu periode ttnt menunjukkan
kenaikan 2 kl / lebih dibandingkan periode yg sama dalam kurun waktu /
tahun sebelumnya

Beberapa penyakit khusus : cholera, DHF/DSS, SARS, Avian
flu, Tetanus neonatorum
setiap peningkatan kasus dr periode sebelumnya (pd
daerah endemis
terdapat 1 / lebih penderita baru dimana pd periode 4
minggu sebelunya daerah tsb dinyatakan bebas dr
penyakit bersangkutan

terdapat 1 / lebih penderita baru dimana pd periode 4
minggu sebelunya daerah tsb dinyatakan bebas dr penyakit
bersangkutan
keracunan makanan
keracunan pestisida
Bedanya KLB dengan wabah ?

o KLB merupakan kambuhnya atas meningkatnya
kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologi dalam kurun
waktu dan daerah tertentu.
o Wabah adalah terjadinya sejumlah kasus
penyakit yang diketahui atau diduga disebabkan
oleh infeksi virus atau infeksi parasit yang
mempunyai jumlah wajar atau yang tak
selayaknya ada di tem[ata atau pada waktu
tertentu.
o Wabah dapat berkembang dengan cepat
sekarang memerluka penanganan segera.
Ancaman wabah dinyatakan ada jika keadaan
yang dihadapi sedemikian rupa sehingga wabah
penyakit itu diperkirakan akan berlangsung.


Upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB ?

PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil
tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian.
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara
umum yakni:
1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang
meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus.
2. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang
meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat.
3. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang
meliputi pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.
4. Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan
erat sehingga dalam pelaksanaannya sering dijumpai
keadaan yang tumpang tindih.

Upaya penanggulangan KLB

Menetapkan populasi rentan terhadap KLB
penyakit berdasarkan waktu, tempat, pada
kelompok masyarakat. Langkah-langkah
penetapan populasi rentan KLB berdasarkan
surveillance epidemilogi :
Memperkirakan adanya populasi rentan KLB
berdasarkan informasi dan data serta mempelajari
gambaran klinis (gejala, penyakit, cara penularan,
cara pengobatan, dsb) dan gambaran epidemiologi
(sumber dan cara penularan, kelompok masyarakat
yg tersering terserang, jumlah kasus dan kematian
apabila terjadi KLB, factor lingkungan dan budaya
masyarakat yg berpengaruh terhadap timbulnya
KLB). Dari infromasi ini ditetapkan daftra KLB yg
pernah terjadi disuatu wilayah dan prioritas
masalahnya. Setiap KLB harus dianalisis besar
masalah dari data dan infromasi yg berkaitan yaitu
melalui pengumpulan data, pengolahan dan
penyajian data serta interpretasinya

Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari sumber informasi,
yaitu :
laporan rutin KLB (bulanan) yg memuat jenis KLB,
tempat (dukuh, desa, ekcamatan) luas populasi
terserang berdasar cirri spesifik, lama kejadian ,
jumlah kasusu dan kematian selama KLB dll
data penyelidikan epidemiologi KLB dan pelacakan
kasus yg memuat informasi tentang pola serangan,
karakteristik umur dan jenis kelamin, cirri-ciri atau
budaya masyarakat, sumber penularan , cara
penularan dsb
Laporan rutin data kesakitan dan kematian dari
puskesmas dan RS yg teratur, lengkap dan tepat
waktu utk membrikan trend penyakit
Data laboratorium yg memberikan informasi
penyebab penyakit dari spesimen yg diperiksa
misalnya kholera, malaria, anthrax, difteri dsb
Data faktor resiko : cakupan imunisasi, status gizi,
lingkungan, vektor, budaya, pendidikan masyarakat
dll yg dpt memberikan kerentanan pada populasi
masyarakat
data pelayanan kesehatan dan cakupan program


Pengolahan dan penyajian data

data yg harus dikumpulkan harus diolah
dan disajikan utk memudahkan analisis
epidemiologi dalam bentuk table, grafik
atau peta. Untuk dapat melakukan analisis
perlu tersedianya data yg lengkap,
pengetahuan dgn dasar-dasar
epidemiologi, pengetahuan tentang
penyakit dan yg mempengaruhiya
Analisis dan interpretasi
Deseminasi informasi dari hasil analisis
kepada pihak-pihak yg terkait utk
dimanfaatkan dlm pencegahan dan
penanggulangan yg biasanya dlm bentuk
rekomendasi

Hal-hal yang perlu dipelajari dari Riwayat
alamiah penyakit ?

Hal2 yang harus diketahui untuk mempelajari RAP
konsep jaringan sebab musabab : mengetahui mekanisme perjalanan penyakit
faktor agent / penyebab : dikenal 5 kel agent
penyebab biologis
penyebab bahan makanan
penyebab kimiawi
penyebab fisik
penyebab mekanik
faktor host dan pejamu (mengetahui ciri-cirinya)
ciri-ciri biologis (pembawa)
ciri-ciri sosiologis (di peroleh dari lingkungan dimana penjamu berada )
faktor eniropment atau lingkungan
interaksi antara penyebab, pejamu dan lingkungan
proses terjadinya penularan
infeksi
kontaminasi
infestasi
penyakit yang kontagius
communicable diseases
period of communicability/ infectivity
non comunicable disease
epidemiologi, dr. Budioro.

Fase-fase riwayat alamiah penyakit ?

tahap prepatogenesis
individu dlm keadaan normal/sehat
ada interaksi antara pejamu dan bibit penyakit tetapi interaksi masih diluar tubuh
belum ada tanda tanda sakit
jk pejamu lengah dan bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan memberikan
kodisi yang kurang menguntungkan pejamu maka keadaan dapat segera
berubah memasuki fase patogenesis
tahap patogenesis
terbagi menjadi 4 tahap
tahap inkubasi : masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala
tahap penyakit dini : muncl gejala ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah
kesehatan
tahap penyakit lanjut : penyakit bertambah hebat dengan berbagai kelainan
patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan pengobatan yg tepat
untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik
tahap penyakit akhir :
sembuh sempurna bibit penyakit menghilang, tubuh menjadi pulih
dan sehat kembali
sembuh degan cacat bibit penyakit sudah hilang tetapi tubuh tidah
pulih sepenuhnya
karier di mana tubuh penderita pulih kembali namun bibit penyakit
masih tetap berada didalam tubuh memperlihatkan gangguan penyakit
berkelangsungan kronik
mati
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

45
Bibit penyakit belum
masuk tubuh
Telah terjadi interaksi
antara penjamu
dengan bibit penyakit
Patogenesis
Jika lingkungan
menguntungkan bibit
penyakit, bibit penyakit
akan memasuki tubuh
Bibit penyakit
meninggal
kronis
karier
Sembuh
cacat
Sembuh
sempurna
Pre-patogenesa Inkubasi
Penyakit
dini
Penyakit
lanjut
Penyakit
terhenti
Horison klinis
Gejala penyakit tampak
Gejala penyakit tidak tampak
Manfaat mengetahui riwayat
alamiah penyakit ?

Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat
dipakai sebagai pedoman penentuan jenis
penyakit, misalnya dalam KLB.
Untuk pencegahan : dengan mengetahui
rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting
dalam upaya pencegahan penyakit.
Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan
ke fase paling awal
Pengantar
Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997


Tugas dari P2MPL

Tugas Pokok :
1. Melaksanakan Sebagian tugas Kepala Bidang P
2M-PL di bidang Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M).
2. Membuat Perencanaan dan Merumuskan Program
Pemberantasan penyakit menular (P2M).
3. Melaksanakan Program Kegiatan P2M.
4. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan
Program serta Kegiatan P2M.
5. Mengkoordinasikan Program dan Kegiatan P2M
secara Lintas Program maupun Lintas
SektorMengadakan Pendataan, Pemetaan dan
pengadministrasian Program
P2M.Melaksanakan Penataan dan Pemantauan
Sistim Informasi Kesehatan di Lingkungan Seksi
P2M.
6. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program
P2M.
7. Melaksanakan Konsultasi dengan Kepala Bidang
P2M-PL atas Pelaksanaan Program P2M.

Penilaian Keadaan Penyakit
Risk (peluang)
Rate (perhitungan angka)
besarnya peristiwa terjadi terhadap jumlah
keseluruhan penduduk, berlangsung dalam batas
waktu tertentu
Mengukur kemungkinan kejadian dalam populasi
terhadap peristiwa tertentu
RATE
1. Insiden
Pengertian
Gambaran tentang frekuensi penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu di satu kelompok
masyarakat
Harus ada jumlah penderita baru dan jmlh
penduduk yg mungkin terkena penyakit
RATE
Perlu dilakukan 2 kali penelitian:
- Penelitian tentang jumlah penderita baru
* apakah ss benar penderita baru ?
(kpn mulai sakit, kpn didiagnosa pnykt?)
* siapakah sebenarnya penderita baru?
- mementingkan jumlah orang (1 orang)
- mementingkan jumlah kasus (2 orang)

RATE
- Penelitian tentang jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit
* Kebal terhadap suatu penyakit tidak
diikutkan
Secara umum, angka insiden terbagi:
Incidence rate
Attract rate
Secondary attract rate

Incidence rate (IR)
Adalah
jumlah penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada jangka waktu
tertentu (umumnya satu tahun)
dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan dlm persen/permil

IR = jumlah penderita baru
jumlah penduduk yg
mungkin terkena penyakit tersebut

Contoh
Tahun 2008, 200 kasus flu burung dilaporkan di
Padang dengan penduduk 200.000. Berapakah
angka insiden per 100000 penduduk Kota Padang
selama tahun tersebut?
Attact Rate (AR)/
Cumulative Insidence
Adalah
Jumlah penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan jumlah
penduduk yang mungkin terkena
penyakit pada saat yang sama dlm
persen/permil
AR = jmlh penderita baru satu saat x 100% (1/1000)
jumlah penduduk yg mungkin
penyakit tersebut pada saat itu

Contoh
Suatu letusan (outbreak) yang melibatkan 16
kasus flu babi, 6 perempuan, 10 laki-laki.
Dalam kelompok dimana terjadi letusan 14
orang perempuan dan 43 laki-laki. Berapakan
angka serangan diantara masing-masing jenis
kelamin dan seluruh anggota kelompok?
Secondary Attact Rate
Adalah
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan
dengan jumlah penduduk dikurangi dengan
yang telah pernah terkena [ada serangan
pertama dalam persen atau permil

Biasanya di hitung untuk suatu penyakit
menular serta populasi penduduk yang lebih
kecil seperti keluarga
Rate..
2. Prevalensi
Pengertian
Angka kejadian penyakit pada suatu
populasi tertentu dalam jangka waktu
tertentu
* tidak dapat digunakan dalam
menentukan penyebab
penyebab dan akibat dinilai dalam
waktu bersamaan
* >> perencanaan dan evaluasi program
contoh: penyakit menahun
Point Prevalensi
Adalah
Jumlah penduduk yang masih sakit
pada waktu tertentu

pengamatan/survey pada satu
waktu
Berhubungan dengan insiden dan
lamanya masa sakit
Fungsi
Memberikan arahan pada populasi mana
sasaran utama/sasaran mencari kasus
Klp mana sasaran program kshtn tertentu
Perhitungan sarana dan biaya plyn kshtn
Memberikan kelompok prioritas pelayanan
kesehatan
Memudahkan pencarian kasus
Evaluasi program
Periode Prevalensi
Adalah
Jumlah penduduk yang pernah
dan masih sedang menderita
pada satu jangka waktu tertentu
termasuk penderita baru dan
lama pada jangka waktu
tersebut
Jumlah penderita
Point Prevalensi = lama dan baru x 100% (1/1000)
Jumlah penduduk
pada saat itu

Jumlah penderita
Periode prevalensi = lama dan baru x 100% (1/1000)
Jumlah penduduk pada periode
tersebut
Hubungan insiden
dan prevalen
Angka insiden menurun, prevalen
tetap
karena:
- Rasio penyembuhan meningkat
- Rasio kematian meningkat sehingga
masa sakit menurun

upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit kurang
berhasil
Hubungan insiden
dan prevalen
Angka insiden menurun, angka prevalen tetap
naik
karena:
- angka kesembuhan dan kematian menurun
- lama masa sakit bertambah
upaya pencegahan cukup berhasil walaupun
penyembuhan penderita kurang berhasil
Upaya pencegahan > lebih efektif spt vaksin

Hubungan insiden
dan prevalen
Angka insiden dan prevalen
menurun
karena:
- keberhasilan pencegahan
- menurunnya faktor risiko
- angka kematian & kesembuhan
tetap
Angka insiden
dan prevalen
Dipengaruhi oleh:
-- Angka kematian, angka penyembuhan,
keadaan perawatan, keberhasilan
pencegahan, dll

Digunakan untuk:
-- Menilai tingkat keberhasilan (pencegahan,
perawatan, pengobatan, dll)
Rasio dan Proporsi
Rasio
--- suatu pernyataan frekuensi kejadian atau peristiwa
terhadap peristiwa lainnya
contoh: jumlah bayi yg di imunisasi dgn yang tidak

Proporsi
-- - Penyebaran presentase dari peristiwa dalam
sekelompok data
contoh: 60% responden adalah perempuan
SURVEY EPIDEMIOLOGI

Survei yang diadakan untuk mendapatkan
gambaran tentang penyebaran penyakit yang
terdapat pada masyarakat dan factor factor lain
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit
tersebut..Kegunaan Survei ini, yaitu:
mendapatkan diagnosis status kesehatan
Masyarakat
menjelaskan penyebab & riwayat penyakit
memberikan kontribusi pada evaluasi kesehatan

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Kegiatan pengumpulan,pengolahan, analisis,
interpretasi dan informasi data kesehatan secara
sistematik dan terus menerus untuk sistem
kegiatan.Menurut WHO : proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interprestasi data secara
sistematik dan terus menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yg membutuhkan untuk
dapat mengambil tindakan. Perlu dikembangkan
definisi surveilans epidemiologi yg
mengutamakan analisis/ kajian epidemiologi &
pemanfaatan informasi epidemiologi.

Beda PI dan PM
Pengertian Penyakit Infeksi
Infeksi merupakan hasil interaksi antara
mikroorganisme dengan inang rentan yang terjadi
melalui suatu transmisi baik melalui darah, udara atau
kontak langsung. Infeksi adalah kolonisasi yang
dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang,
dan bersifat membahayakan inang
Penyakit yang termasuk golongan dalam klompok
biotis (biologik), maka penyakit yang ditimbulkannya
disebut dengan nama penyakit infeksi (infectious
diseases).

Pengertian Penyakit Menular
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai
sebuah penyakit yang dapat ditularkan
(berpindah dari orang satu ke orang yang lain,
baik secara langsung maupun perantara).
Penyakit menular ini ditandai dengan
adanya agent atau penyebab penyakit yang
hidup dan dapat berpindah serta
menyerang host atau inang (penderita).

Epidemiologi Malaria
Pada negara yang beriklim dingin sudah tidak ditemukan lagi daerah
endemik malaria. Namun demikian, malaria masih merupakan persoalan
kesehatan yang besar di daerah iklim tropis dan subtropis seperti di
Brasil, Asia Tenggara, dan seluruh Sub-Sahara Afrika.
Di Indonesia, malaria ditemukan hampir di semua wilayah. Pada tahun
1996 ditemukan kasus malaria di Jawa-Bali dengan jumlah penderita
sebanyak 2.341.401 orang, slide positive rate (SPR): 9215, annual paracitic
index (API): 0.08
0
/
00.
CFR dirumah sakit sebesar 10-50%. Menurut laporan,
di provinsi Jawa Tengah tahun 1999; API sebanyak 0.35
0
/
00
, sebagian
besar disebabkan oleh Plasmodium falciparum danPlasmodium
vivax. Angka prevalensi malaria di Jawa Tengah terus menurun dari tahun
ke tahun, mulai dari 0.51 pada tahun 2003, menurun menjadi 0.15 dan
berkurang lagi menjadi 0.07 pada tahun 2005. Plasmodium
malariae banyak ditemukan di Indonesia Timur, sedangkanPlasmodium
ovale di NTT dan Papua.
Permasalahan resistensi terhadap obat malaria semakin lama semakin
bertambah. Plasmodium falciparum dilaporkan resistensi terhadap
klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin di wilayah Amazon dan Asia
Tenggara. P. vivax yang resistensi klorokuin ditemukan di Papua Nugini,
provinsi Papua, Papua Barat dan Sumatera.
Surveilans malaria dapat diartikan sebagai kegiatan yang terus
menerus, teratur dan sistematis dalam pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interprestasi data malaria untuk menghasilkan
informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan dan digunakan
sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang
cepat dan tepat disesuaikan dengan kondisi setempat (Menkes,
2007).
Surveilans dalam program pemberantasan malaria bertujuan :
Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria di Puskesmas dan unit
Pelayanan Kesehatan lainnya dalam rangka mencegah KLB malaria.
Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
Penanggulangan KLB malaria secara dini.
Mendapatkan trend penyakit malaria dari waktu ke waktu.
Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria menurut orang,
tempat dan waktu (Menkes, 2007).

Você também pode gostar