Você está na página 1de 21

Kondensor

KELOMPOK 4 :
YUNIAR ANIS BUDIHARJA (007)
APRIYANTO ADI (008)
Salah satu penggunaan prinsip heat
exchanger yang digunakan pada pembangkit listrik
tenaga uap adalah kondensor. Dengan
menggunakan tipe shell and tube, kondenser pada
PLTU berfungsi untuk mengkondensasi uap air yang
berasal dari turbin uap sehingga berubah fase menjadi
cair kembali.
Apa itu kondensor ?
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi
untuk mengubah uap menjadi air.
Prinsip kerjanya
Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan
cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa
(tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air
sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side)


Jenis jenis kondensor
1) Kondensor berpendingin air (water cooled condenser)

a) Kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang
b) Kondensor yang air pendinginnya disirkulasikan kembali

2) Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser)
a) Kondensor yang kipasnya dioperasikan dengan pengatur jarak jauh
(remote control).
b) Kondensor yang kipasnya dirakit bersama-sama dengan unit kompresor
atau condensing unit.

3) Kondensor evaporatif (evaporative condenser)
Kondensor evaporatif pada dasarnya adalah kombinasi antara kondensor
dengan menara pendingin yang dirakit menjadi satu unit atau kondensor yang
menggunakan udara dan air sebagai media pendinginnya.



Permasalahan pada kondensor :

Vakum kondensor
Apa itu vakum?
Condenser pada power plant berfungsi mengkondensasikan uap hasil
pembuangan ekstraksi turbin menjadi air. Proses ini dilakukan pada kondisi
pressure kondensor di bawah 1 atm ( vakum ). Perlu diketahui bahwa pada
system kondensor di power plant terdapat alat bantu vacuum system
( sistem vakum ) yang biasanya berupa Liquid Ring Vacuum Pump ataupun
Steam Jet Air Ejector. Perlu diketahui juga bahwasannya vakum kondensor
terbentuk oleh proses di kondensasi steam di kondensor dan bukan oleh
peralatan bantu vacuum system ( vacuum pump atau steam ejector ).
Fungsi vacuum pump atau steam ejector ini adalah mengekstrak atau
membuang udara atau gas-gas lainnya di dalam kondensor dan
membuangnya ke atmosfer ( menjaga vakum ). System alat bantu sistem
vakum ini juga berfungsi sebagai pembuat vakum saat start unit turbin uap.
Setelah normal operasi dan terdapat steam yang masuk ke turbin maka
proses vakum kondensor diambil alih oleh proses kondensasi steam
menjadi air ( air kondensat ).

Vakum?
Kondensor ini parameter kerjanya dipantau berdasarkan memiliki
nilai vakum atau pressure yang dihasilkan
Nilai vakum kondensor ini akan mempengaruhi bagaimana
kinerja steam turbine bekerja
Pengaruh vakum kondensor pada sistem PLTU ada paling tidak ada
dua hal :
Pertama meningkatkan beban turbin uap. Vakum kondensor akan
mempengaruhi tinggi rendah beban yang dihasilkan oleh turbin
uap. Apabila vakum tinggi dengan jumlah energi masuk turbin
yang sama akan di dapat beban yang lebih tinggi.
Kedua, meningkatkan effisiensi pembangkitan. Efisiensi yang
dihasilkan akan berhubungan dengan energi yang dibangkitkan.
Semakin tinggi energi yang dibangkitkan efisiensi juga akan naik.

Penyebab turunnya vakum kondensor
Cooling Water System
Sistem air pendingin dalam sistem PLTU memegang peranan
penting dalam proses kondensasi steam menjadi condensate water.
Vakum condensor ini sebenarnya terbentuk karena perbedaan
density antara steam dan condensate water. Hal ini terjadi karena
adanya proses kondensasi yang terjadi di kondensor. Sehingga
semakin cepat suatu kondensor ini melakukan proses kondensasi
merubah steam pembuangan dari Low Pressure Turbine menjadi
condensate water ( air kondesat ) maka tingkat vakum kondensor
akan semakin tinggi.

Ada dua parameter cooling water yang dapat
mempengaruhi proses kondensasi atau tinggi rendahnya
vakum kondensor, yaitu :

Cooling water flow rate
Hal ini karena pada kondensor terjadi perpindahan panas antara
steam dan air sehingga menyebabkan steam mengalami perubahan
fase. Adapun persamaan tersebut adalah
Q = M
CW
C
p
T
Dimana M
CW
adalah jumlah cooling water flow rate yang masuk ke
kondensor. Dengan asumsi C
p
air laut tetap maka T akan berubah
mengikuti perubahan perubahan flow rate sea water ( cooling water ).
Ketika flow cooling water rate besar ( M
CW
) maka akan menyebabkan
penurunan selisih temperature cooling water inlet dan outlet kondensor
( T ). Semakin tinggi temperature outlet cooling water maka vakum
kondensor akan semakin rendah
Terlihat pada grafik perbandingan cooling water flow rate dan pressure kondensor,
terlihat bahwa semakin besar flow rate cooling water menyebabkan pressure
kondensor semakin rendah ( kondensor semakin vakum ), hal ini dikarenakan proses
kondensasi akan berlangsung lebih cepat
Cooling water temperature

Temperature cooling water ini akan berubah bergantung iklim dan
lokasi dimana sebuah pembangkit itu berada. Temperature cooling
water juga sangat berpengaruh terhadap pressure atau vakum
kondensor, dan pengaruhnya ini sangat signifikan
Sebagaimana flow cooling water, temperature cooling water ini
akan berpengaruh pada kecepatan suatu steam berkondensasi.
Semakin rendah temperature, steam exhaust LP Turbine akan lebih
cepat terkondesasi sehingga pressure kondenor akan rendah (
vakum tinggi )
Dari grafik dapat kita lihat bahwasannya perbedaan temperature cooling water
( dengan perbandingan flow rate steam exhaust LP turbine dan flow rate cooling
water konstan ) sangat signifikan terhadap perubahan vakum kondensor ( pressure
kondensor )
Non Condensable Gasses in Condensor

Adanya Non Condensable Gasses ( gas-gas yang tidak dapat
terkondensasi ) dapat menyebabkan penurunan tingkat
kevakuman
Kenapa Gas-gas yang tidak dapat terkondensasi tersebut harus
dikeluarkan atau dibuang dari kondensor ?
Gas-gas tersebut akan menyebabkan kenaikan pressure
kondensor, dan kenaikan pressure ini akan menyebabkan
penurunan daya mampu yang dihasilkan oleh turbin uap dan
menurunakan efiensi pengoperasian turbin uap
- Gas-gas tersebut akan menyelimuti permukaan luar tube-tube kondensor, hal ini
akan menyebabkan berkurangnya kecepatan transfer panas antara uap ( steam )
dengan cooling water ( sea water). Sehingga ketika kecepatan transfer panas
berkurang hal ini akan menyebabkan peningkatan pressure kondensor.
Terjadi Fouling pada Kondensor

Fouling yang terjadi pada kondensor ini
akan menyebabkan penurunan kinerja
kondensor. Laju perpindahan panas yang
terjadi pada kondensor akan berkurang
sehingga laju proses kondensasi steam
menjadi condensate water pun akan
turun
Usaha mempertahankan Vakum
atau Pressure Kondensor adalah :

1. Melakukan Backwash Kondensor
2. Cleaning Tube-tube Kondensor
3. Cek Air Leakage Kondensor


Melakukan Backwash Kondensor

Apa itu backwash kondensor ?
Backwash kondensor merupakan salah satu usaha untuk menjaga
performa kondensor dengan cara membalik arah aliran kondensor.

Tujuannya ?
Tujuannya yaitu untuk membuang kotoran-kotoran yang masuk ke
dalam water box inlet kondensor dan menghalangi ( melakukan
plugging ) tube kondensor sisi inlet.
Cleaning Tube-tube Kondensor
Tube-tube kondensor sangat mungkin terjadi endapan di
permukaannya, sehingga perlu dilakukan cleaning.
Cleaning kondensor ini dapat dilakukan dalam dua metode :
secara online dimana dilakukan ketika unit turbin uap dalam
keadaan normal operasi
offline ketika turbin uap dalam keadaan stand by

Untuk cleaning tube dalam keadaan online ini sebenarnya sangat
penting karena dengan hal ini performa kondensor akan tetap selalu
terjaga. Cleaning tube secara online dapat dilaksanakan dengan
cara menggunakan bola Tapproge sering disebut Ball Cleaning
Kondensor.
Cek Air Leakage Kondensor

pengecekan air leak di kondensor juga perlu
dilakukan. Air leakage test pada kondensor bisa
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
yaitu pengujian dengan gas tracer seperti
dengan menggunakan gas helium atau
halogen. Selain itu juga bisa dilakukan air
leakage test secara ultrasonic ataupun secara
thermograph,
Terimakasih atas perhatian teman - teman

Você também pode gostar