Você está na página 1de 6

Menu

Skip to primary content


Beranda
About
PPh Pasal 26
Cari Cari
Syarifuddin1978s Blog
Awali segala aktitasmu hari ini dengan
senyuman!!!
ARTIKEL AKUNTANSI FORENSIK
AKUNTANSI FORENSIK
Tindakan korupsi, menyembunyikan dan mengalihkan hasil dari korupsi
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menguraikan pola tindakan korupsi, cara menyembunyikannya dan bagaimana
mengalihkan hasil dari korupsi dengan maksud dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari kejadian
tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas sebagai aparat pengawasan guna mengurangi
terjadinya kejadian-kejadian serupa di masa mendatang. Disamping itu karena sesuatu dan lain hal sehubungan
dengan kondisi bahwa kejadian ini belum melalui suatu proses hukum yang bersifat nal, maka konsumsi dari tulisan
ini terbatas untuk kalangan tertentu dan tidak dipublikasikan secara luas.
Kejadian ini terjadi pada tahun 2004, dimana ketika itu ada aturan dalam penyusunan anggaran
bahwa tidak perkenankan untuk mengusulkan mata anggaran pengadaan kendaraan dinas roda empat pada
setiap kegiatan atau program yang dibiayai dari Dana Dekonsentrasi. Lahirnya aturan atau semacam surat
edaran tersebut didasari atas kejadian-kejadian tahun sebelumnya dimana setiap pengadaan kendaraan dinas
pada masing-masing program atau kegiatan tidak dimanfaatkan secara efektif, misalnya kendaraan dinas yang
ditujukan untuk operasional kegiatan ternyata digunakan sebagai kendaraan dinas pejabat eselon tertentu,
biaya pemeliharaan dan penggunaan bahan bakar kendaraan dinas lebih besar dari manfaatnya, setelah
beberapa tahun kendaraan dinas tersebut diadakan sebagian besar diusulkan untuk dimiliki secara pribadi
oleh pegawai tertentu (di-dum), termasuk pula dalam proses pengadaannya seringkali dijadikan sebagai lahan
untuk mendapatkan keuntungan pribadi oleh pimpinan program atau kegiatan, serta kondisi-kondisi lainnya.
Maksud dan isi aturan atau surat edaran tersebut begitu baik demikian pula dengan
implementasinya, namun apakah ada efek samping negatif dari aturan tersebut ? Mari kita kaji dan lihat apa
yang disusun dalam anggaran program/kegiatan pada salah satu intansi Dinas X sebuah provinsi dimana
instansi tersebut mengusulkan 23 proyek/kegiatan yang dalam item anggaran Daftar Isian Proyek (DIP)
seluruhnya tidak lagi ada mata anggaran pengadaan kendaraan dinas roda empat, tetapi yang ada adalah
mata anggaran Sewa Kendaraan Dinas Operasional yang jumlahnya masing-masing 1 unit dengan pagu
anggaran hampir setara harga 1 (satu) unit mobil.
Jika dilihat secara sepintas, tidak ada pelanggaran terhadap aturan dan telah menjadi sesuatu yang
umum dalam pengusulan anggaran (biasa terjadi), dimana argumentasi yang diajukan oleh para perencana
kegiatan bahwa kendaraan yang disewa tersebut akan digunakan untuk operasional proyek selama satu tahun
anggaran untuk mendistribusikan bibit pertanian, mendistibusikan ternak kepada masyarakat, melakukan
evaluasi dan monitoring kegiatan dan penggunaan lainnya dalam kaitan dengan pelaksanaan proyek.
Sebelum membahas tindakan korupsi yang dilakukan, perlu diketahui bahwa proses perencanaan
anggaran suatu kegiatan khususnya dana dekonsentrasi adalah melalui usulan dinas X provinsi ke pusat
(Departemen X). Proses ini dilakukan di Jakarta dimana pihak pusat (masing-masing Direktorat Jenderal)
mengundang pihak daerah untuk dilakukan negosiasi mengenai pagu anggaran dan item-item anggaran
yang akan dimasukkan dalam DIP. Bahkan juga melibatkan pihak Direktorat Jenderal Anggaran hingga level
di daerah. Dengan demikian proses lahirnya item anggaran sewa mobil operasional dalam DIP melibatkan
banyak pihak didalamnya, meliputi fungsi koordinasi, penganggaran, verikasi, hingga otorisasi.
Biaya negosiasi yang timbul dalam proses ini biasanya dikaitkan dengan jumlah anggaran dan
item-item anggaran yang ada didalamnya, misalnya semakin besar anggarannya maka makin besar pula biaya
negosiasi-nya, atau anggaran yang memuat banyak kegiatan-kegiatan non sik akan lebih besar biaya
negosiasi-nya dibanding dengan kegiatan sik, atau ada juga yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman
sebelumnya. Bagaimana dengan item sewa kendaraan dinas operasional tersebut ? Jawabnya adalah item
anggaran tersebut termasuk item anggaran yang dagingnya empuk untuk dinikmati oleh pihak yang
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proyek tersebut.
Tindakan Korupsi
Pertanyaannya adalah bagaimana melakukan korupsi terhadap item anggaran sewa kendaraan
operasional tersebut ?
Pegawai yang baru bekerja beberapa bulan saja pada instansi pemerintah jika diberikan tanggung
jawab untuk mengelola anggaran tersebut pastinya tidak akan mengalami kesulitan yang berarti, apalagi jika
pengelolanya adalah pegawai yang sudah memiliki pengalaman mengelola proyek. Kalau pun ada pegawai
yang memiliki integritas, kejujuran dan nilai-nilai baik lainya yang mengelola proyek, maka kemungkinannya
sangat kecil sebab untuk ditunjuk jadi pengelola saja kriteria seperti itu tidak diharuskan. Namun ada juga
pegawai seperti itu yang ditunjuk untuk mengelola proyek, tetapi pada akhirnya sikap yang baik tadi perlahan
tapi pasti akan terkikis dengan sendirinya sehingga cara melakukan korupsinya saja yang berbeda dengan
pegawai lainnya. Yang jelas tujuan dan pertanyaan iblis yang sering menghantui diantaranya adalah
berapa bagian saya? atau berapa yang harus saya kumpulkan? atau pertanyaan-pertanyaan lain yang
memicu kreatitas dalam menggarong duit negara.
Mengenai kreatitas dalam menggarong duit negara sebenarnya telah terjadi pada saat
pengusulan anggaran tersebut, sehingga pihak pengelola proyek hanya menyempurnakan saja. Namun dalam
arena penegakan hukum, seringkali yang dituntut adalah kreatitas yang dilakukan oleh pengelola.
Contohnya kreatitas dalam item anggaran sewa mobil operasional tersebut, dimana pengelola proyek
secara administrasi seolah-olah menyewa mobil untuk operasional dengan menggunakan bendera
perusahaan rental mobil tetapi mobil yang digunakan diantaranya adalah mobil pribadi si pengelola, mobil
bekas yang dibeli pada perusahaan rental atau mobil dinas yang telah di-dum tetapi dibuatkan kontrak sewa,
mobil yang digunakan dalam operasional hanya beberapa kali tetapi dibuatkan kontrak sewa selama setahun,
mobil yang disewa harga jualnya hanya setengah dari nilai kontrak sewa mobil, serta kreatitas lainnya
yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengelola proyek dan pihak-pihak terkait lainnya.
Dari segi administrasi, tindakan tersebut tidak nampak secara transparan. Demikian pula dari segi
substansi juga akan sulit diuji bila pemeriksaan diadakan setelah proyek tersebut berakhir. Tetapi dengan
menelusuri bukti-bukti dan jejak administrasi dengan insting dan intuisi auditor yang tajam, tindakan korupsi
tersebut dapat diungkap secara tuntas. Sebuah pernyataan bahwa seorang pencuri tidak akan mengaku
adalah benar dan nyata, maka dari itu jangan berharap pada pengakuannya tetapi lihatlah perilakunya ketika
membuat administrasi, tindakannya yang berkolusi dengan perusahaan penyewa mobil, serta jejak tindakan
lainnya yang menunjukkan perilaku korupsinya. Dengan begitu, maka pernyataan bahwa bangkai busuk
yang disembunyikan pasti akan tercium juga adalah jawabannya.
Menyembunyikan Tindakan Korupsi
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menyembunyikan tindakan korupsi ?
Ketika melakukan tindakan korupsi didalamnya termasuk menyembunyikan tindakan tersebut, baik melalui
administrasi maupun kolusi dengan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk menyempurnakan persembunyian
tindakan tersebut biasanya dilakukan dengan menghilangkan bukti-bukti yang bisa membuat tindakan
tersebut terbongkar, berkoordinasi dengan pihak yang diajak kolusi, atau berbagi hasil dengan pihak yang
mengetahui atau akan mengetahui tindakan tersebut, serta tindakan lain yang dianggap bisa mengamankan
tindakan korupsi tersebut. Intinya adalah, menyembunyikan tindakan korupsi secara tidak langsung sudah
dilakukan pada saat melakukan tindakan korupsi.
Mengalihkan Hasil Korupsi
Banyak cara yang sering dilakukan dalam mengalihkan hasil korupsi. Cara yang umum adalah menyimpan
dalam rekening tabungan atau deposito di bank atau ditukarkan dalam mata uang asing kemudian disimpan
juga dalam tabungan atau deposito di bank. Namun cara ini sudah banyak ditinggalkan karena aturan
perbankan yang ketat dan transaksi bank saat ini dipantau oleh PPATK. Yang menjadi tren saat ini adalah
ditukar dengan properti misalnya dalam bentuk tanah atau rumah, kendaraan, peralatan, emas, dan bentuk
properti lainnya serta ada pula yang mengalihkannya ke modal investasi baik surat berharga maupun
membuka usaha sampingan. Atau bagi pejabat yang memiliki anak yang sedang kuliah di luar daerah atau di
luar negeri, dibelikan rumah, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya bagi anaknya tersebut. Bahkan ada
pula pejabat korup yang punya simpanan mengalihkan hasil korupsinya sebagai biaya hidup simpanannya
atau bagi pejabat korup yang doyan dugem menghamburkan hasil korupsinya dengan kegiatan dugem
sekaligus memelihara hubungan baik dengan pihak terkait yang akan diajak berkorupsi berikutnya.
Untuk kasus sewa kendaraan dinas operasional tersebut, hasil korupsinya sebagian besar sudah beralih
menjadi mobil pribadi dan hal tersebut telah menjadi pemandangan yang umum setelah proyek berakhir,
dimana dapat dilihat di tempat parkir kantor tersebut tersusun mobil-mobil pribadi yang secara logika bagi
seorang PNS yang bekerja selama setahun dengan mengandalkan gaji dan pendapatan lainnya, sangat sulit
meskipun hanya untuk sekedar membeli mobil bekas.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
About these ads
You May Like
1.
Sukai ini:
Suka
Be the rst to like this.

Terkait
ETNOGRAFIIn "Add new tag"
Artikel Akuntansi ForensikIn "Forensic Accounting"
Artikel Forensic AccountingIn "Forensic Accounting"
Oktober 29, 2008 Leave a reply
Post navigation
Sebelumnya Berikutnya
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Nama *
Surel *
Situs web
Komentar
Anda dapat menggunakan tag dan atribut HTML: <a href="" title=""
rel=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite="">
<cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <pre> <q cite=""> <strike>
<strong>
Kirim Komentar
Beri tahu saya komentar baru melalui email.
View Full Site
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Now Available! Download WordPress for Android
%d bloggers like this:

Você também pode gostar