Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kapal barang.
GT 6000 atau lebih 0,27 N/mm2.
GT 1000 sampai GT 6000 0,25 N/mm2
Kurang dari GT 1000 Trserah Adm.
2. Jumlah hidran.
Sekurang-kurangnya dua semprotan air dari
selang dapat mencapai setiap bagian dari kapal..
3. Jumlah sealng kebakaran.
Dikapal penumpang harus ada 1 selang setiap
hidran
Dikapal barang 1 untuk tiap 30 meter panjang
kapal.
4. Nozel.
Ukuran standar 12 mm,16 mm dan
19mm.Khusus untuk ruang akomodasi tidak
boleh lebih dari 12 mm.Nozel terdiri dari tipe
jet,spray atau dual urpose
.
II.Instalasi gas pemadam
• 1. Carbon dioxida (Gas Asam Arang)
Untuk kapal barang jumlah CO2 harus bisa
memberi gas bebas sama dengan 30% dari
volume kotor ruang muat terbesar,
Untuk kamar mesin :
40% volume kotor kamar mesin tidak termasuk
casing.
35% volume kotor kamar mesin termasuk
casing.
Volume gas bebas dihitung 0,56 M3 per
KG.Untuk kamar mesin 85% dari gas harus
bisa dimasukkan dalam waktu 2 menit.Untuk
kapal yang dibangun sesudah 1 Okt.1994 harus
ada 2 kontrol,pertama pelepasan dari botol
penyimpanan ,kedua membuka kran keruangan
yang terbakar.Kedua kontrol ditempatkan
dalam box dengan tipe memecahkan kaca..
2. Halogenated hydrocarbon sistem.
Hanya digunakan untuk dikamar mesin,kamar
pompa dan cardeck.
3. Sistem uap.
Secara umum Admistration tidak akan
mengijinkan penggunaan uap untuk instalasi
pemadam kebakaran.Bla diijinkan harushanya
digunakan sebagai tambahan dri sistim lain
yang telah ada.
Bag.C
Instalasi Permesinan
1.Steering Gear.
• Setiap kapal harus dilengkapi dengan mesin
kemudi utama dan mesin kemudi
tambahan(Auxiliary) sehingga apabila
kerusakan pada salah satu tidak mengganggu
operasi yang lainnya.
• Persyaratan mesin kemudi utama dan rudder
stock.:
a. Mampu mengemudikan kapal pada kecepatan
maksimum
b. Mampu memutar daun kemudi dari 35 derajat
kanan ke 35 derajat kiri atau sebaliknya dalam
28 detik.
c. Tidak akan rusak pada keadaan kapal mundur
penuh dan kemudi cikar
• Persyaratan kemudi tambahan (auxiliary):
a. Cukup kuat untuk mengemudikan kapal pada
kecepatan normal dan dapat segera digunakan
dalam keadaan darurat.
b. Mampu memutar kemudi dari 15 derajat kanan
ke 15 derajat kiri atau sebaliknya dalam 60 detik
pada sarat terdalam dan mesin setengah atau 7
knots (mana yang besar)
Bab V
Safety of Navigation
• Setiap Nakhoda yang menemui gunung es yang berbahaya bagi
pelayaran,kerangka kapal yang membahayakan atau segala
sesuatu yang menimbulkan bahaya langsung terhadap
navigasi,atau tropical storm atau menemui udara dingin disertai
hujan es atau menjumpai angin kencang mencapai 10 skala
Beaufort yang belum disiarkan harus menyiarkan penemuannya
tsb kepada kapal –kapal yang ada disekitarnya dan kepada Pejabat
yang berkompeten.Berita yang dikirim boleh dalam bentuk berita
biasa dalam bahasa Inggeris atau dalam bentuk kode Internasional
• Hal-hal yang harus dikirim dalam berita tsb.
1) Es,kerangka dan hal lain yang merupakan bahaya langsung
terhadap Navigasi:
b. Bentuk dari es,kerangka atau bahya langsung kainnya
c. Posisi dari es,kerangka kapal atau bahaya lain ketika terakhir
dijumpai.
d. Tanggal dan waktu terakhir terlihat (GMT)
2) Tropical storm:
a. Pernyataan bahwa ditemui sebuah tropical storm.
b. Jam ,tanggal dan posisi kapal pada waktu menemukan tersebut
c. Informasi mengenai tropical storm tsb.:
-pembacaan brometer yang sudah dikoreksi
-Kecendrungan barometer (naik atau turun) selama 3 jam
terakhir
-Arah angin,kekuatan angin,kewadaan laut,alun, haluan dan
kecepatan kapal.
Apabila dilaporkan adanya es dekat garis haluan maka Nakhoda pada
malam hari harus berlayar dengan kecepatan sedang atau merubah
haluan agar terbebas dari bahaya itu
Route-route kapal
• Sistem rute kapal dimaksudkan untuk keselamatan
jiwa dilaut,keselamatan dan efisiensi nevigasi dan
perlindungan lingkungan laut.Sistim rute
direkomendasikan untu digunakan dan kadang-
kadang diwajibkan untuk semua kapal,kapal-kapal
jenis tertentu atau kapal dengan muatan tertentu.IMO
adalah satu-satunya Orrganisasi yang berhak untuk
membuat petunjuk,kriteria dan peraturan yang
bersifat Internasional mengenai routing system.
• Penggunaan isyarat bahaya,kecuali untuk maksud
yang menunjukkan bahwa kapal atau orang berada
dalam keadaan bahaya dan penggunaan setiap isyarat
yang dapat disalah artikan sebagai isyarat tanda
bahaya sesuai isyarat bahaya Internasional dilarang.
• Setiap Nakhoda kapal yang menerima tanda bahaya
dari kapal lain dan berada dalam posisi yang
memungkinkan untuk memberikan pertololngan harus
menuju kekapal itu dengan kecepatan penuh untuk
memberikan pertolongan dan memberi tahukan
kepada kapal itu dan team SAR tentang
keberadaannya.Jika kapal yang menerima isyarat
tanda bahaya tidak memungkinkan untuk menolonh
atau dalam keadaan khusus merasa tidak beralasan
atau tidak perlu untuk menuju kesana untuk
membantu harus mencatat dalam log book alasan
mengapa dia tidak menolong dengan memperhatikan
sesuai rekomendasi dari IMO serta menginfomasia
kepada kapal yang akan ditololong tim SAR.
Nakhoda kapal yang dalam keadaan bahaya atau tim SAR
yang bersangkutan sesudah berkonsultasi dengan
Nakhoda –Nakhoda kapal yang menjawab isyarat
bahayanya,mempunyai hak untuk meminta satu atau
lebih dari kapal kapal itu yang memungkinkan untuk
lebih cepat menolong.Kapal-kapal yang diminta harus
memenuhipermintaanitu dan berusaha secepat
mungkin menuju kekapal itu.
Nakhoda-Nakhoda kapal-kapal lain yang tidak diminta oleh
kapal yang dalam bahaya terbebas dari tanggung
jawab ini dan bila memungkinkan dikomunikasikan
dengan kapal yang telah diminta dan tim SAR.
Nakhoda tidak boleh dihalangi oleh Pemilik
kapal,pencharter atau orng lain dalam mengambil
keputusan berdasarkan pertimbangan profesional
sebagai seorang Nakhoda yang diperlukan untuk
keselamatan kapal terutama dalam keadaan cuaca
yang jelek dan laut yang berombak besar.
Setiap kapal berukuran GT 150 atau lebih harus dilengkapi
dengan:
1. Sebuah kompas magnet standar
2. Sebuah kompas kemudi manit kecuali bila kompas
standar dapat terbca oleh jurumudi yang sedang
memegang kemudi.
3. Alat komunikasi yang memadai antara standar kompas
dengan anjungan.
4. Sebuah alat baring yang bila memungkinkan
dapat membaring 360 derajat.
Kompas-kompas tsb harus selalu dikoreksi dan
daftar deviasi terpampang di kamar peta
Harus ada spare kompas magnet kecuali kapal
yang dilengkapi juga dengan gyro kompas.
Pemerintah dapat membebaskan kapal-kapal
yang sifat pelayarannya dianggap tidak
memerlukan kompas tsb.
Sebuah kapal GT 500 atau lebih harus
dilengkapi dengan gyro kompas yang
memenuhi persyaratan berikut:
1)Master atau repeater dapat dibaca dengan
jeles oleh pemegang kemudi
2)kapal ukuran GT 1600 atau lebih harus ada
repeater dan alat baring yang dapat
membaring 360 derajat.
Kapal-kapal yang dilengkapi dengan kemudi
darurat harus ada alat komunikasi antara
anjungan dan tempat kemudi darurat.
Kapal-kapal GT 500 atau lebih yang dibangun
pada atau sesudah 1 Sptember 1984 atau kapal
GT 1600 atau lebih yang dibangun sebelum tgl
itu harus dilengkapi dengan radar dari type
yang diakui Pemerintah dan beroperasi pada 9
GHz.
Kapal GT 10.000 atau lebih harus dilengkapi
dengan 2 set radar salah satu radar ini harus
dioperasikan pada 9GHz.Harus juga tersedia
radar plotting sheet
• Sebuah otomatic radar plotting harus dipasang pada
kapal-kapal:
1. Kapal GT 10.000 yang dibangun pada atau sesudah 1
Sept.1984.
2. Tanker yang dibangun sebelum 1 Spt 1984 harus dipasang
pada :
a)GT 40.000 atau lebih pada 1 Januari 1985
b)Antara GT 10.000 dan GT 40.000 1 Januari 1986.
3. Kapal yang dibangun sbelum 1 September 1084 yang
bukan tanker:
a) GT 40.000 atau lebih 1 September 1986.
b)GT 20.000 atau lebih 1 September 1987
c)GT 15.000 atau lebih tetapi kurang dari GT 20.000 1
September 1988.
Automatic radar plotting yang dipasang sbelum 1
September 1984 yang tidak sesuai denga persaratan
Pemerintah boleh digunakan sampai 1 Januari 1991
Pemerintah dapat memberi kebebasan kepada kapal-kapa
yang menurut pertimbangan Pemerintah tidak perlu
dipasang atau kapal-kapal yang sudah direncanakan tidK
Kn beroperasi lagi sesudah 2 tahunyang akan datang.
Kapal-kapal GT 1600 atau lebih yang dibangun sesudah 25
Mei 1980 haru dilengkapi dengan echo sounder.
Kapal-kapal GT 500 yang dibangun sesudah 1 Sept 1984
harus dlengkapi dengan alat penunjuk kecepatan dan
jarak.Kapal yang dilengkapi dengan Arpa alat tsb harus
dihubungkan dengan Arpa
Kapal GT 1600 yang dibangun sebelum 1 September 1984
atau kapal GT 500 yang dibangun sesudah 1 Sept1984
harus dilengkapi dengan rudder angel dan RPM
indikator/.Kapal GT 100.000 atau lebih yang dibangun
sesudah 1 Sept 1984 harus dilengkapi alat penunjuk
kecepatan berputar
• Kapal GT 1600 atau lebih harus dilengkapi
dengan RDF.
• Sampai 1 Februari 1999 kapal GT 1600 atau
lebih sampai 25 Mei 1980 harus dilengkapi
dengan perlengkapan radio homing pada
frrekwensi mara bahaya teleponi.
• Semua perlengkapan yang dipasang harus
sesuai dengan type yang diakui Pemerintah.
• Kapal pusher yang disertai dengan kapal yang
didorong dalam penentuan tonnase dianggap
sebagai sebuah kapal dalam memenuhi
persyaratan aturan ini.
Manning
• Negara bendera dari sebuah kapal harus
mempertahankan,atau jika perlu mengadopt
langkah-langkah untuk menjamin bahwa kapal
kapal diawaki dengan cukup.
• Kapal harus dilengkapi dengan Safe Manning
Certificate sebagai bukti bahwa kapal mereka
telah diawaki sesuai dengan persyaratan.
• Dikapal kapal penumpang untuk menjamin
performance dari crew dalam masalah
keselamatan harus ditetapkan bahasa kerja
dikapal itu dan dimasukkan dalam log
book.Port State Control Officer akan
memeriksa apakah crew list sesuai dengan
Minimum Safe Manning Certificate.
Steering gear
• Di darah-daerah dimana navigasi memerlukan
kewaspadaan khusus,kapal harus menggunakan 2
power unit untuk steering gear bila dapat dioperasikan
secara bersama-sama.
• Testing dan drill
• Dalamwaktu 12 jam sebelum berangkat peralatan
kemudi harus diperiksa dan dicoba oleh crew dimana
bila memungkinkan operasi dari hal-hal berikut:
1. Perangkat kemudi utama
2. Perangkat kemudi tambahan
3. Remote stering gear control system
4. Posisi kemudi yang di anjungan
5. Emergency power supply
6. Kedudukan penunjukan sudut kemudi di anjungan
dan di kamar mesin kemudi
7. Alarm tasgangguan power supply utk steering gear
8. Alarm untuk kegagalan remote steering gear system
9. Alat-alat otomatic
10. Gerakan penuh dari daun kemudi sesuai kemampuan
kemudi
11. Melihat secara visual sistem kemudi dan hubungannya
12. Alat komunikasi antara anjungan dan kamar mesi
kemudi
Intruksi cara pengoperasian yang simpel dengan blok
diagram yang memperlihatkan cara pemindahan
untuk sistem remote dan powr unit harus tersedia di
anjungan dan diruang mesin kemudi.
• Semua Perwira yang terliba dengan
pengoperasian dan perawatan kemudi harus
betul-betul familiar dengan pemindahan dari
sistem yang satu ke sistem yang lain.
• Disamping pengecekan secara rutin diatas
sekurang-kurang nya sekali tiga bulan harus
diadakan latihan penggunaan kemudi
darurat.Latihan ini termasuk pengawasan
langsung ke ruang kemudi,prosedur komunikasi
dengan anjungan.
• Kapal yang melayari pelayaran yang tetap boleh
tidak melaksanakan test 12 jam sebelum
berangkat tetapi sebagai gantinya harus
diadakan pengecekan setiap minggu.Tanggal
pengecekan kemudi dan latihan penggunaan
kemudi darurat harus dicatat dalam log book.
• Nautical publication.
Setiap kapal harus membawa peta-peta yang up
to date dan siling direction,daftar
suar,NTM,tabel-tabel pasang surut dan buku-
buku lain yang diperlukan untuk pelayaran itu.
Seiap kapal harus membawa International code
of Signal and IAMSAR Manual
Semua kapal yang dilengkapi dengan instalasi
radio harus membawa International Code of
Signal.
Semua kapal harus membawa copy terbaru
dari Vol III dari International Aeronatical and
Maritime Searh and Rescue (IAMSAR) Manual.