Você está na página 1de 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ABLASIO RETINA
1. Pengertian
Ablasio berasal dari bahasa Latin ablatio yang berarti pembuangan atau
terlepasnya salah satu bagian badan. Menurut Vera H. Darling dan Margaret R.
Thorpe (199! men"elas#an bah$a ablasio retina lebih tepat disebut dengan
separasi retina. Disebut#an demi#ian #arena terdapat robe#an retina sehingga
ter"adi pengumpulan %airan retina antara lapisan basilus (sel batang! dan #omus
(sel #eru%ut! dengan sel&sel epitelium pigmen retina. 'eadaan ini dapat ter"adi
#arena lapisan luar retina (sel epitel pigmen! dan lapisan dalam (pars opti#a!
terleta# dalam aposisi tanpa membentu# perle#atan #e%uali di se#itar dis#us
opti#us dan pada tepinya yang bergelombang yang disebut ora serata.
(. )a#tor&)a#tor yang Mempengaruhi Timbulnya Masalah
Ada beberapa *a#tor yang mempengaruhi timbulnya masalah+ bila
ditin"au dari beberapa sudut pandang+ antara lain ,
a. Anatomi dan )isiologi
Mata adalah suatu organ #omple# yang ber#embang sangat *otosensiti*
yang memung#in#an analisa dengan tepat bentu#+ intensitas %ahaya+ dan $arna
yang dipantul#an dari obye# (Loise -un.uend+ MD dan -ose Larneiro+ 199/ ,
190!.
1ndera penglihatan terdiri atas 2 bagian+ yaitu ,
1. 3ola mata (bulbus o#uli! dengan sara* opti# (ner4us opti#us!
(. Alat penun"ang (adne5a!
2. Rongga orbita (%a4um orbitae!
a! 3ola mata+ terdiri dari 2 lapisan ,
(1! 6#lera.
Merupa#an lapisan *ibrous yang elastis yang merupa#an bagian
dinding luar bola mata dan membentu# bagian putih mata. 3agian depan
s#lera tertutup oleh #antong #on"ungti4a (6yai*uddin+ 199/ ,17/!.
((! 'horoid.
6uatu membran berpigmen yang berada diba$ah s#lera yang
membantu perpendaran %ahaya. Tepat diba$ah #ornea+ #horoid berubah
men"adi iris (8li9abeth -. :or$in+ (;;; ,(;1!.
(2! Retina.
1
Retina men%a#up duapertiga bagian dalam dinding bela#ang bola
mata. Retina merupa#an lembaran "aringan neural berlapis banya# yang
mele#at erat pada satu lapis sel epitel berpigmen yang #emudian
menempel pada membran 3run%h. 3agian anterior retina mele#at erat
pada epitel pigmen. Di bagian bela#ang+ sara* opti# mele#at#an retina
#e dinding bola mata. Di lain tempat retina mudah dipisah#an dari epitel
pigmen. Pada orang de$asa+ ora serata di bagian temporal bola mata
leta#nya #urang lebih +0 mm dibela#ang garis 6%h$albe+ sedang#an di
bagian nasalnya #urang lebih 0+/ mm di bela#ang garis yang sama. Di
ora serata tebal retina ;+1 mm+ sedang#an di polus posterior ;+(2 mm.
<ang paling tipis adalah *o4ea sentral yaitu bagian tengah ma#ula.
Retina normal bersi*at bening dan sebagian %ahaya di pantul#an di batas
4itreoretina. Pada pemeri#saan o*talmos#opis dire#+ permu#aan *o4ea
yang %e#ung menghasil#an bayangan lampu terbali# dan nyata. )o4ea
sentral yang terleta# #ira&#ira 2+0 mm di sebelah lateral papil opti#
#husus untu# membeda#an penglihatan yang halus. Di *o4ea+ semua
reseptor adalah sel #eru%ut+ lapisan nu#lear luar tipis+ lapisan paren#im
lainnya bergeser sentri*ulgar+ dan membran limitans dalam tipis. Hampir
di seluruh retina a#son sel&sel reseptor melintas langsung #e bagian
dalam lapisan ple#si*orm luar berhubungan dengan dendrit sel&sel
lapisan horisontal dan sel&sel bipolar yang menu"u #eluar dari lapisan
nu#lear dalam+ tetapi di ma#ula a#son sel&sel reseptor miring arahnya
dan dinama#an lapisan serabut Henle.
A#son sel&sel bipolar berhubungan dengan sel ama#rin dan sel
ganglion di lapisan ple#si*orm dalam yang teranyam dengan rapat.
A#son pan"ang sel&sel ganglion ber"alan melalui lapisan serabut sara*
menu"u sara* opti#.
Retina di paso# darah dari ( sumber. Lapisan #orio#apiler adalah
lapisan tunggal yang terdiri atas #apiler&#apiler dengan rongga&rongga
yang tersusun rapat dan mele#at erat pada permu#aan luar membran
3run%h. 'orio#apiler memaso# darah pada sepertiga bagian luar retina+
termasu# lapisan&lapisan ple#si*orm luar dan nu#lear luar+ *otoreseptor
dan epitel pigmen. Duapertiga bagian dalam retina menerima %abang&
%abang arteri retina sentral. 'arena #orio#apiler adalah satu&satunya
pemaso# darah #e *o4ea sentral+ sedang#an *o4ea sentral adalah bagian
terpenting dari retina+ ma#a apabila retina di daerah ini terlepas dari
dasarnya+ ma#a a#an ter"adi #erusa#an *o4ea untu# selama&lamanya
(
(Daniel Vaughan dan Tailor Asbury+ 1990 , 191!.
b! Alat Penun"ang (Adne5a!
(1! 'elopa# mata (palpebra!
Merupa#an lipatan "aringan yang mudah digera##an dan
ber*ungsi melindungi mata. Merupa#an #ulit tubuh tertipis+ longgar dan
lentur+ sehingga mudah mengalami pembeng#a#an hebat dan #emudian
bisa normal #embali #e u#uran semula (Daniel Vaughan dan Taylor
Asbury+ 1990 , 9!.
((! 'elen"ar air mata (Aparatus la#rimalis!
Aparatus la#rimalis menghasil#an airmata yang terdiri atas ,
#elen"ar la#rimalis+ du#tus la#rimalis atas dan ba$ah+ #antung
la#rimalis+ dan du#tus nasola#rimalis (-ohn =ibson+ MD+ 1990 , (0;!.
(2! >tot&otot penggera# rongga mata (Mus#ulus o#uli!
Merupa#an otot e#strinsi# mata yang terdiri dari / buah
otot+ buah otot diantaranya mele#at dengan os #a4um orbitalis+ 1
buah mengang#at #elopa# mata #e atas. Mus#ulus re#tus o#uli
berorigo pada anulus tendineus #omunis+ yang merupa#an sarung
*ibrosus yang menyelubungi ner4us opti#us (6yai*uddin+ 199/ ,
17!.
%! Rongga >rbita
6e%ara s#emati# rongga orbita digambar#an sebagai piramid dengan
7 dinding yang pun%a#nya di bela#ang. Dinding lateral dan dinding medial
orbita membentu# sudut 70 dera"at+ sehingga terbentu# sudut tega# lurus
antara #edua dinding lateral tersebut. 3entu# orbita seperti buah pear+
dengan sara* opti# sebagai batangnya (Daniel Vaughan dan Taylor Asbury+
1990 , (0!.
b. Pato*isiologi
Longgarnya perle#atan antara epitel pigmen dan retina menyebab#an
#eduanya bisa terlepas satu terhadap yang lain+ sehingga %airan bisa ter#umpul
diantaranya. :airan tersebut biasanya berasal dari bagian badan #a%a yang %air
yang dengan bebas mele$ati lubang di retina menu"u #edalam rongga yang
terbentu# #arena terlepasnya epitel pigmen dari retina tersebut (Daniel Vaughan
dan Taylor Asbury+ 1990 , (;0!.
Penyebab ablasio retina pada orang muda yang matanya tampa# sehat dan
re*ra#si lensanya normal adalah #arena adanya #elemahan perle#atan bagi retina
untu# mele#at dengan lapisan diba$ahnya. 'elemahan yang biasanya tida#
terdiagnosis leta#nya di pinggiran ba$ah retina. 'adang&#adang di tempat yang
2
sama terdapat #ista retina #e%il. -i#a pinggiran retina terlepas dari perle#atannya
ma#a a#an terbentu# suatu lubang seperti yang disebut#an diatas (Robert
<oungson+ 19?0 , 1(;!.
Pada ablasio retina+ bagian luar retina yang sebelumnya mendapat nutrisi
dari pembuluh darah #orio#apiler tida# lagi mendapat nutrisi yang bai# dari
#oroid. A#ibatnya a#an ter"adi degenerasi dan atropi sel reseptor retina. Pada saat
degenerasi retina ter"adi #ompensasi sel epitel pigmen yang mela#u#an serbu#an
sel #e daerah degenerasi. A#ibat rea#si #ompensasi a#an terlihat sel epitel
pigmen di depan retina. 6elain itu "uga a#an ter"adi penghan%uran sel #eru%ut dan
sel batang retina. 3ila degenerasi berlangsung lama+ ma#a sel pigmen a#an
bermigrasi #e dalam %airan sub retina dan #e dalam sel reseptor #eru%ut dan
batang.
3ila pada retina terdapat ruptur besar ma#a badan #a%a a#an masu# #e
dalam %airan sub retina. Apabila ter"adi #onta# langsung antara badan #a%a dan
#oroid ma#a a#an ter"adi degenerasi #oroid. Apabila ter"adi degenerasi sel
reseptor ma#a #eadaan ini a#an berlan"ut #e dalam "aringan yang lebih dalam+
yang #emudian "aringan ini diganti dengan "aringan glia.
Apabila proses diatas belum ter"adi dan ablasio retina ditemu#an dini dan
#emudian #edudu#an retina di#embali#an #e tempat asalnya+ ma#a a#an ter"adi
pengembalian penglihatan yang sempurna (Dr 6idarta 1llyas+ 19?7 , 1;?!.
%. Penatala#sanaan (Terapi!
Pengobatan pada ablasio retina adalah dengan tinda#an pembedahan atau
operasi. Tu"uan operasi adalah untu# mengeluar#an %airan sub retina+ menutup
lubang atau robe#an dan untu# mele#at#an #embali retina. Hal ini di#arena#an
"arang ter"adi pertautan #embali se%ara spontan. Apabila diagnosis ablasio retina
telah ditega##an ma#a pasien harus MR6 dan dipersiap#an untu# men"alani
operasi.
>persi ablasio retina tersebut antara lain ,
1! 8le#trodiatermi
Dengan mengguna#an "arum ele#troda+ melalaui s%lera untu#
memasu##an %airan subretina dan mengeluar#an suatu bentu# e#sudat dari
pigmen epithelium yang menempel pada retina.
(! 6%lera 3u%#ling
6uatu bentu# tehni# dengan "alan s%lera dipende##an+ leng#ungan ter"adi
dimana #e#uatan pigmen epithelium lebih menutup retina+ mengatasi pelepasan
retina dan menempat#an posisi semula+ ma#a sebuah sili#on #e%il dileta##an
7
pada s%lera dan diper#uat dengan membalut meling#ar. Peralatan tersebut dapat
mempertahan#an agar retina tetap berhubungan dengan #oroid dan s%lera e#sudat
dari pigmen epithelium lebih menutup s%lera.
2! Photo%oagulasi
6uatu sorotan %ahaya dengan laser menyebab#an dilatasi pupil.
Dila#u#an dengan mengarah#an sinar laser pada epithelium yang mengalami
pigmentasi. 8pithelium menyerap sinar tersebut dan merubahnya dalam bentu#
panas. Metode ini diguna#an untu# menutup lubang dan sobe#an pada bagian
posterior bola mata.
7! :yro 6urgery
6uatu pemeri#saan super %ooled yang dila#u#an pada s%lera+
menyebab#an #erusa#an minimal seperti suatu "aringan parut+ pigmen epithelium
mele#at pada retina.
0! :er%lage
>perasi yang di#er"a#an untu# mengurangi tari#an badan #a%a. Pada
#eadaan %airan retina yang %u#up banya# dapat dila#sana#an phungsi le$at
s%lera.
0
2. Dampa# Masalah
=angguan penglihatan merupa#an masalah utama yang mun%ul pada
pasien dengan ablasio retina. Adanya gangguan ini se%ara langsung dapat
menimbul#an berbagai masalah pada pola hidup pasien sebagai ma#hlu# %iptaan
Tuhan yang holisti#. 3erbagai masalah yang mun%ul+ antara lain ,
a. 3agi 1ndi4idu
1! Pola a#ti*itas dan pergera#an tubuh
Pasien ablasio retina post operasi harus banya# beristirahat dan
mengurangi a#ti*itas yang dapat memperburu# #ondisi #esehatannya.
(! Pola #ogniti* dan sensori
Adanya gangguan sensori persepsi 4isual dapat menimbul#an
#eluhan #esu#aran untu# memba%a+ melihat+ dan lain sebagainya pada
diri pasien.
2! Pola penanggulangan stress
8mosi dan #ondisi psi#is pasien ablasio retina a#an men"adi
labil. Pada pasien a#an mun%ul rasa %emas dan #e#ha$atiran a#an
#ehilangan penglihatannya.
7! Pola persepsi diri
'e%emasan dapat timbul pada pasien ablasio retina+ "uga dapat
mun%ul rasa #ha$atir dan ta#ut a#ibat penurunan ta"am
penglihatannya.
0! Pola persepsi dan tata la#sana hidup sehat
Dengan #eadaannya+ ma#a pada pasien ablasio retina dapat
timbul perubahan tentang penatala#sanaan #esehatannya sehingga
dapat menimbul#an masalah dalam mera$at diri sendiri.
! Pola hubungan inter personal
Dengan #ondisi #esehatannya+ ma#a dapat timbul isolasi
sosial pada diri pasien.
/! Pola tidur dan istirahat
Dengan #ondisi psi#is yang labil ma#a pasien dapat mengalami
gangguan pola tidur dan istirahat.
b. 3agi #eluarga
Dengan sa#itnya salah satu anggota #eluarga+ ma#a a#an
mempengaruhi #ondisi psi#ologis seluruh anggota #eluarga.
3iaya pengobatan yang mahal+ perila#u pasien yang sulit untu#
be#er"asama+ #urangnya pengetahuan anggota #eluarga yang lain dalam
mera$at pasien "uga merupa#an masalah tersendiri bagi #eluarga.

3. Asuhan 'epera$atan
6uatu sistem dalam meren%ana#an pelayanan asuhan #epera$atan yang
mempunyai empat tahapan yang terdiri dari peng#a"ian+ peren%anaan+
implementasi+ dan e4aluasi (Lismidar+199;!.
1 Peng#a"ian
Merupa#an tahap a$al dari landasan proses #epera$atan. Tahap
peng#a"ian terdiri dari tiga #egiatan yaitu+ pengumpulan data+ pengelompo#an
data+ dan perumusan diagnosis #epera$atan (Lismidar+ 199;!.
a. Pengumpulan data
1! 1dentitas pasien
Meliputi nama+ umur untu# mengetahui ang#a #e"adian pada usia
#eberapa+ "enis #elamin untu# membanding#an ang#a #e"adian antara la#i&
la#i dan perempuan+ pe#er"aan untu# mengetahui apa#ah penderita sering
mengguna#an tenaga se%ara berlebihan atau tida#.
(! Ri$ayat penya#it se#arang
Pada peng#a"ian ini yang perlu di#a"i adanya #eluhan pada
penglihatan seperti penglihatan #abur+ melihat #ilatan@#ilatan #e%il+ adanya
tirai hitam yang menutupi area penglihatan+ adanya penurunan ta"am
penglihatan.
2! Ri$ayat penya#it dahulu
Ada#ah ri$ayat penya#it dahulu yang diderita pasien yang
berhubungan dengan timbulnya ablasio retina yaitu adanya miopi tinggi+
retinopati+ trauma pada mata.
7! Ri$ayat penya#it #eluarga
Ada#ah anggota #eluarga lain yang mengalami penya#it seperti
yang dialami pasien dan miopi tinggi.
0! Ri$ayat psi#ososial dan spiritual
3agaimana hubungan pasien dengan anggota #eluarga yang lain dan
ling#ungan se#itar sebelum maupun sesudah sa#it. Apa#ah pasien
mengalami #e%emasan+ rasa ta#ut+ #egelisahan #arena penya#it yang
dideritanya dan bagaimana pasien mengguna#an #oping me#anisme untu#
menyelesai#an masalah yang dihadapinya.
! Pola&pola *ungsi #esehatan
Masalah yang sering mun%ul pada pasien dengan post ablasio
retina apabila tida# terdapat #ompli#asi+ adalah sebagai beri#ut ,
(a! Pola persepsi dan tata la#sana hidup
3agaimana persepsi pasien tentang hidup sehat+ dan apa#ah
/
dalam mela#sana#an tala#sana hidup sehat penderita membutuh#an
bantuan orang lain atau tida#.
(b! Pola tidur dan istirahat
Di#a"i berapa lama tidur+ #ebiasaan disaat tidur dan gangguan
selama tidur sebelum pela#sanaan operasi dan setelah pala#sanaan
operasi. -uga di#a"i bagaimana pola tidur dan istirahat selama masu#
rumah sa#it.
(%! Pola a#ti*itas dan latihan
Apa sa"a #egiatan sehari&hari pasien sebelum masu# rumah sa#it.
-uga ditanya#an a#ti*itas pasien selama di rumah sa#it+ sebelum dan
setelah pela#sanaan operasi.
(d! Pola hubungan dan peran
3agaimana hubungan pasien dengan ling#ungan se#itarnya.
Apa#ah peranan pasien dalam #eluarga dan masyara#at. -uga
ditanya#an bagaimana hubungan pasien dengan pasien lain dirumah
sa#it+sebelum dan setelah pela#sanaan operasi.
(e! Pola persepsi dan #onsep diri
3agaimana body image+ harga diri+ ideal diri+ dan identitas diri
pasien. Apa#ah ada perasaan negati* terhadap dirinya. -uga bagaimana
pasien menyi#api #ondisinya setelah pala#sanaan operasi.
(*! Pola sensori dan #ogniti*
3agaimana daya penginderaan pasien. 3agaimana %ara berpi#ir
dan "alan pi#iran pasien.
(g! Pola penanggulangan stress
3agaimana pasien meme%ah#an masalah yang dihadapi dan
stressor yang paling sering mun%ul pada pasien.
/! Pemeri#saan
a! 6tatus #esehatan umum
3agaimana #eadaan penya#it dan tanda&tanda 4italnya.
b! Pemeri#saan mata
Pemeri#saan pada mata dibagi berdasar#an segmen&segmen+ yaitu ,
Pemeri#saan segmen anterior ,
((! Adanya pembeng#a#an pada palpebrae atau tida#+ biasanya pada #lien
post operasi ablasio retina+ palpebraenya a#an beng#a#.
(2! 'eadaan lensa+ bila tida# ada #onpli#asi lain+ ma#a #eadaan lensanya
adalah "ernih.
?
(7! 3agaimana #eadaan pupilnya+ pupil pada #lien ablasio retina yang telah
masu# rumah sa#it a#an melebar sebagai a#ibat dari pemberian atropin.
(0! 'amera >#uli Anteriornya biasanya dalam.
(! 3agaimana #eadaan #on"ungti4anya+ biasanya pasien post operasi a#an
mengalami hiperemi pada #on"ungti4anya.
Pemeri#saan segmen posterior
(1! :orpus 4itreum ada #elainan atau tida#.
((! Ada atau tida# pupil syara* opti#nya.
Pemeri#saan diagnosti#
(1! Visus+ untu# mengetahui ta"am penglihatan+ ada#ah penurunan atau
tida# dan untu# mengetahui sisa penglihatan yang masih ada. Pengu"ian
ini dengan mengguna#an #artu snelen yang dibuat sedemi#ian rupa
sehingga huru* tertentu yang diba%a dengan pusat opti# mata
membentu# sudut 0;
;
untu# "ara# tertentu. Pada ablasio retina
didapat#an penurunan ta"am penglihatan.
((! )undus #opi+ untu# mengetahui bola mata seperti $arna retina+ #eadaan
retina+ re*le# dan gambaran #oroid.
b. Analisis data
6etelah pengumpulan data dila#u#an+ #emudian data tersebut
di#elompo##an dan dianalisis. Data tersebut di#elompo##an men"adi dua "enis.
<ang pertama adalah data subye#ti*+ yaitu data yang diung#ap#an oleh pasien
dan data obye#ti*+ yaitu data yang didasar#an pada pengamatan penulis. Data
tersebut di#elompo##an berdasar#an peranannya dalam menun"ang suatu
masalah+ dimana masalah tersebut ber*o#us #epada pasien dan respon yang
tampa# pada pasien.
%. Diagnosis #epera$atan
Dari hasil analisis data diatas+ dapat dirumus#an men"adi diagnosis
#epera$atan sebagai beri#ut ,
1! =angguan rasa nyaman (nyeri! sehubungan dengan lu#a post operasi ablasio
retina.
(! Potensial ter"adi in*e#si sehubungan adanya lu#a operasi ablasio retina.
2! =angguan a#ti*itas pemenuhan #ebutuhan diri sehubungan dengan bed rest
total.
7! Adanya #e%emasan sehubungan dengan an%aman #ehilangan penglihatan.
0! =angguan #onsep diri (harga diri rendah! sehubungan dengan #erusa#an
9
penglihatan.
! Potensial ter"adi #e%ela#aan sehubungan dengan penurunan ta"am
penglihatan.
( Peren%anaan
Tahap peren%anaan meliputi prioritas diagnosis #epera$atan+ tu"uan
dila#u#an asuhan #epera$atan+ dan #riteria hasil yang diharap#an dari pasien
serta merumus#an ren%ana tinda#an #epera$atan yang a#an ter"adi.
Diagnosis 'epera$atan Pertama
=angguan rasa nyaman (nyeri! sehubungan dengan lu#a post operasi ablasio
retina.
Tu"uan
Rasa nyeri pasien hilang atau ber#urang sehingga dapat mening#at#an rasa
#enyamanan pasien.
'riteria Hasil
(1! 6e%ara 4erbal pasien mengata#an rasa nyaman terpenuhi.
((! 6e%ara 4erbal pasien mengata#an rasa nyeri hilang atau ber#urang.
Ren%ana Tinda#an
(1! 'olaborasi dengan indi4idu untu# men"elas#an metode apa yang diguna#an
untu# menurun#an intensitas nyeri (rela#sasi+distra#si!
((! 'olaborasi dengan tim do#ter untu# memberi#an analgesi# pada penurunan
rasa nyeri yang optimal.
(2! Pantau te#anan darah setiap 7 "am.
Rasional
(1! Antu# mengetahui #einginan pasien a#an "enis tehni# penurun nyeri yang
diingin#an pasien.
((! Tim do#ter dapat menentu#an menentu#an "enis analgesi# yang diperlu#an
pasien.
(2! Rasa nyeri dapat menai##an te#anan darah pasien.
Diagnosis 'epera$atan 'edua
Potensial ter"adi in*e#si sehubungan dengan adanya lu#a operasi
Tu"uan
Tida# ter"adi in*e#si pada lu#a post operasi ablasio retina.
'riteria Hasil
(1! Pasien mampu melapor#an adanya tanda&tanda in*e#si+ seperti rasa nyeri+
1;
beng#a#+ panas.
((! Tida# didapat#an adanya tanda&tanda in*e#si.
Ren%ana Tinda#an
(1! Pantau adanya tanda&tanda in*e#si seperti+ #emerahan+ beng#a#+ nyeri+
panas.
((! 'a"i status nutrisi pasien.
(2! 1nstru#si#an pada pasien pada pasien dan #eluarga pasien untu# mela#u#an
tinda#an asepti# yang sesuai.
(7! =una#an tehni# asepti# selama mengganti balutan.
(0! 'olaborasi dengan tim do#ter dalam pemberian antibioti#.
(! Ra$at lu#a setiap hari.
(/! 'a"i ling#ungan pasien yang dapat menimbul#an in*e#si.
Rasional
(1! 1n*e#si yang lebih dini di#etahui a#an lebih mudah penanganannya.
((! Pemberian asupan #alori dan protein yang sesuai dengan #ebutuhan dapat
menun"ang proses penyembuhan pasien .
(2! Antu# men%egah #ontaminasi.
(7! Tehni# asepti# dapat men%egah ter"adinya in*e#si noso#omial.
(0! Tim do#ter dapat menentu#an "enis antibioti# yang sesuai dengan #ondisi
pasien.
(! Ra$at lu#a setiap hari dapat men%egah masu#nya #uman.
(/! 'ondisi ling#ungan pasien yang "ele# dapat menimbul#an in*e#si
noso#omial.
Diagnosis 'epera$atan 'etiga
=angguan a#ti*itas pemenuhan #ebutuhan diri sehubungan dengan bed rest
total.
Tu"uan
Pasien dapat memenuhi #ebutuhan dirinya sesuai dengan #ondisinya.
'riteria Hasil
6e%ara 4erbal+ pasien mengata#an dapat memenuhi #ebutuhan diri yang
sesuai dengan #ondisinya.
Ren%ana Tinda#an
(1! Latih pasien untu# dapat mela#u#an latihan yang sesuai dengan #ondisinya.
((! >rientasi#an ling#ungan se#itar #epada pasien.
Rasional
(1! Dengan latihan yang bai#+ pasien a#an mampu mema#simal#an
11
#emampuannya untu# memenuhi #ebutuhannya yang sesuai dengan
#ondisinya.
((! Pengenalan pada ling#ungan a#an membantu pasien dalam memenuhi
#ebutuhan dirinya.
Diagnosis 'epera$atan 'eempat
Adanya #e%emasan sehubungan dengan an%aman #ehilangan penglihatan.
Tu"uan
:emas ber#urang atau hilang.
'riteria Hasil
(1! Pasien mampu mengguna#an #oping yang e*e#ti*.
((! Pasien tida# tampa# murung.
(2! Pasien dapat tidur dengan tenang.
Ren%ana Tinda#an
(1! Monitor ting#at #e%emasan pasien melalui obser4asi respon *isiologis.
((! 3eri in*ormasi yang "elas sesuai dengan ting#at pengetahuan pasien tentang
penya#it yang dideritanya.
Rasional
(1! Dengan monitor ting#at #e%emasan dapat di#etahui berapa besar stressor
yang dihadapi pasien.
((! Pemberian in*ormasi dapat mengurangi #e%emasan pasien.
Diagnosis 'epera$atan 'elima
=angguan %itra diri sehubungan dengan #erusa#an penglihatan.
Tu"uan
Pasien dapat men%apai #embali %itra diri yang optimal.
'riteria Hasil
(1! Pasien mampu menge#spresi#an tentang perubahan dan per#embangan
#earah penerimaan.
((! Pasien mampu menun"u##an rerspon yang adapti* terhadap perubahan %itra
diri.
Ren%ana Tinda#an
(1! 6edia#an $a#tu bagi pasien untu# mengung#ap#an perasaannya.
((! Ting#at#an hubungan dan dorongan dari orang terde#at.
(2! 3antu pasien dalam dis#usi dan penerimaan perubahan #eta"aman
penglihatan.
(7! Dorong #emandirian yang ditoleransi.
1(
Rasional
(! Hal ini dapat menumbuh#an perasaan pada pasien bah$a masih ada orang
yang menaruh perhatian pada pasien.
2! >rang terde#at mampu mengang#at #eper%aayaan diri pasien.
7! Dari dis#usi yang dila#u#an diharap#an pasien dapat mengung#ap#an
perasaannya dan dapat men%ari "alan #eluar dari masalah yang dihadapi.
0! Antu# menumbuh#an #eper%ayaan diri pasien.
Diagnosis 'epera$atan 'eenam
Potensial ter"adi #e%ela#aan sehubungan dengan penurunan ta"am penglihatan.
Tu"uan
Tida# ter"adi #e%ela#aan atau %edera pada pasien.
'riteria Hasil
(1! Tida# ter"adi perlu#aan pada pasien.
((! Pasien dapat mengetahui *a#tor yang dapat menyebab#an perlu#aan.
Ren%ana Tinda#an
(1! Peri#sa adanya perlu#aan.
((! >rientasi#an pada pasien ling#ungan se#itarnya.
(2! Hindari #etegangan pada pasien.
Rasional
(1! Dengan meng#a"i perlu#aan dapat men%egah ter"adinya perlu#aan yang
lebih parah.
((! Diharapa#an pasien dapat dapat mengenal ling#ungannya sehingga a#an
mengurangi resi#o ter"adinya #e%ela#aan.
(2! 'etegangan dapat menyebab#an #e%ela#aan.
2 Pela#sanaan
Tahap peren%aan ini merupa#an tinda#an #epera$atan yang nyata #epada
pasien yang merupa#an per$u"udan dari segala tinda#an yang telah diren%ana#an
pada tahap peren%anaan.
7 84aluasi
84aluasi merupa#an tahap a#hir dari suatu proses #epera$atan yang
merupa#an tinda#an yang #ontinu dan melibat#an seluruh tenaga #esehatan yang
terlibat dalam penanganan pasien+ termasu# pasien itu sendiri. Pada tahap ini a#an
#ita #etahui se"auh mana #eberhasilan asuhan #epera$atan yang #ita la#sana#an.
6edang#an hasil yang #ita harap#an adalah ,
12
a. Rasa nyeri pasien ber#urang atau hilang sehingga mening#at#an rasa
nyaman.
b. Tida# ter"adi in*e#si.
%. Pasien dapat memenuhi #ebutuhan dirinya sesuai dengan #ondisinya.
d. Rasa %emas pasien hilang atau ber#urang.
e. Pasien dapat men%apai harga diri yang optimal.
*. Tida# ter"adi pen%ederaan diri.
17

Você também pode gostar