Você está na página 1de 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI (0 - 11

BULAN) DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG








DISUSUN OLEH :
ARVITARIUS
NIM : 105070209111010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI
(0 - 11 BULAN) DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN PONCOKUSUMO
KABUPATEN MALANG
ARVITARIUS
Jurusan Ilmu Keperawatan FKUB
ABSTRAK
Arvitarius. 2012. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di
desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Tugas Akhir Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Brawijaya Malang. Pembimbing (1) Dr. Dr.Achdiat Agoes,Sp.S (2) Ns.
Heni Dwi Windarwati,Mkep.sp.kep.j

Pada umumnya anak usia 0 11 bulan setelah imunisasi muncul reaksi samping yang menyertai dan
ini bisa menimbulkan rasa takut ibu untuk membawa anaknya pada pemberian imunisasi berikutnya. Sesuai
dengan Dep Kes RI (2000) bahwa hal ini tidak seberapa jika dibandingkan apabila anak sakit karena tidak
mendapat imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang
pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten
Malang. Desain yang digunakan adalah korelasional. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang
mempunyai bayi ( 0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah responden 50 orang ditetapkan berdasarkan teknik kuota
sampling. Data hasil penelitian dianalisa dengan uji statistik Spearman rho dengan taraf signifikansi 5%. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar ibu berpengetahuan cukup. Berdasarkan hasil uji statistik Sperman rho
dengan program SPSS level signifikansi 5% didapatkan nilai koefisien korelasi sperman sebesar 0,483 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi
dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasipada bayi usia 0 11 bulan di desa Karanganyar kecamatan
Poncokusumo kabupaten Malang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu
tentang pemberian imunisasi dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor umur, perolehan informasi dan tingkat pendidikan terakhir dari responden. Maka petugas
kesehatan diharapkan untuk memberikan penyuluhan pada ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan tentang
reaksi samping imunisasi.

Kata kunci : pengetahuan, reaksi samping imunisasi, Sikap
ABSTRACT
Arvitarius, 2012. The Relation between mothers knowledge about side reaction of immunization and mothers
attitude in immunization giving on 0 11 month children in Karanganyar Poncokusumo. Advisor
(1) Dr. Dr.Achdiat Agoes,Sp.S (2) Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.sp.kep.j

In general, there will be side reaction on 0-11 month children after immunization. This can cause fear on
mothers so that they are afraid of taking their children to the next immunization. According to Depkes RI (2000),
this is uncomparable to the risk which will be gotten if their children get sick because they dont get immunization.
This research is intended to know the relation between mothers knowledge about side reaction of immunization
and mothers attitude in immunization giving on 0 11 month children in Karanganyar Poncokusumo Malang.
Design used is correlational. The number of Population is 57 people. Data colelection is by questionnaire. Data
on result of the research is analyzed by Spearman rho statistic test with significance level of 5%. Base on result
of Spearman rho statistic test with SPSS program of 5% significance level, researcher gets Spearman
correlation coefficient of 0,483 with significance level of 0,000. It means there is relation between mothers
knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 months
children in Karanganyar Poncokusumo Malang. So it can be concluded that there is relation between mothers
knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 months
children. This can be affected by factors such as respondents age, information source, and respondents
education level. Then health officers should give information about side reaction of immunization to mothers with
0-11 month children.
Keywords : Knowledge, side reaction of immunization, attitude

Latar Belakang
Imunisasi berawal dari kata imun yang
artinya kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti
kebal terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu
kebal terhadap penyakit yang lain. Kekebalan
(antibodi) yang dibentuk tubuh terhadap penyakit
infeksi terjadi karena pengaruh antigen. Antibodi
yang terbentu sifatnya spesifik untuk antigen
tertentu (Notoatmodjo, 1996). Dengan demikian,
maka anak yang telah diimunisasi akan kebal
terhadap suatu penyakit tertentu dan tidak akan
terjangkit ataupun bila terjangkit hanya
menimbulkan gejala ringan.
Macam-macam imunisasi yaitu Vaksinasi
BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, dan Campak.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
adalah TBC, Hepaitits, Polio, Difteri, Pertusis,
Tetanus dan Campak. (Markum, 1997).
Pencegahan penyakit infeksi tergantung pada
pengendalian atau pemusnahan sumber infeksi.
Pemutusan mata rantai penularan atau peningkatan
daya tahan individu terhadap infeksi dengan
imunisasi (Markum, 1997).
Reaksi samping imunisasi adalah gejala
yang sering atau kadang-kadang menyertai
imunisasi. Berdasarkan penyebabnya, reaksi
samping imunisasi dapat dibagi 2 yaitu reaksi
samping umum dan khusus. Reaksi samping umum
dapat disebabkan oleh semua tindakan vaksinasi,
sedangkan reaksi samping khusus berhubungan
dengan vaksinasi tertentu. Berdasarkan
pengalaman dan untuk memudahkan
penanggulangannya reaksi samping imunisasi
(RSI) dibagi menjadi 3 yaitu : RSI ringan yaitu
panas, bercak merah, peradangan setempat, abses
steril, RSI sedang yaitu shock, kejang demam,
limfadenitis, arthritis, RSI berat yaitu kelumpuhan,
encephalopaty, trombocytopenia, meninggal
(Depkes. RI, 1997).
Imunisasi dapat menimbulkan 2 dampak,
yaitu dampak yang menguntungkan dan dampak
yang merugikan. Dampak yang menguntungkan
tidak terlihat dalam bentuk materi. Mungkin tidak
pula dapat langsung dirasakan. Anak yang
mendapat imunisasi jarang menderita sakit parah,
pertumbuhan berjalan secara wajar. Sedangkan
dampak imunisasi yang merugikan akibat tidak
dilaksanakannya imunisasi akan jelas nampak dan
langsung dirasakan. Sebab anak yang tidak
mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi
terjangkit penyakit. Penyakit itu mungkin
menyebabkan ia cacat seumur hidup, bahkan
berakhir dengan kematian. Di Indonesia pengertian
imunisasi belum memasyarakat secara luas.
Cakupan imunisasi pun hanya menyentuh golongan
masyarakat tertentu (Depkes. RI, 1997).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan sikap ibu tentang pemberian imunisasi
pada bayi (0-11 bulan) di wilayah Desa
Karanganyar Kecamatan Poncokusumo Malang.



METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan.
Populasi, Sampling dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang mempunyai bayi (0-11 bulan) di
Wilayah Desa Karanganyar Poncokusumo-
Malang
b. Sampling
Teknik pengambilan sampling yang
digunakan adalah kuota sampling yaitu suatu teknik
penetapan sampe ldari populasi yang mempunyai
cirri-ciri tertentusampai jumlah (kuota) yang di
inginkan (Nursalam 2003).
Rumus : n = N
1 + N (d)
2

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)
(Nursalam, 2009)
c. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan di desa
Karanganyar Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
Malang sebanyak 50 orang yang memenuhi kriteria
inklusi.
Kriteria Sampel (Kriteria Inklusi dan Eksklusi)
Sampel dalam penelitian ini harus
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
(Nursalam 2001).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum
subyek penelitian dari suatu populasi target dan
terjangkau yang akan, diteliti (Nursalam, 2003).
Kriteria inklusi dalam penelitian adalah :
1. Bersedia menjadi responden
2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan di
wilayah Desa Karanganyar Poncokusumo-
Malang
3. Ibu yang bisa membaca dan menulis.
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan
atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria
inklusi karena gangguan penyakit, hambatan etis,
subyektif menolak berpartisipasi (Nursalam, 2003).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Ibu yang mempunyai bayi usia di atas 0 11
bulan
2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 -11 bulan tetapi
tidak datang ke posyandu
3. Ibu yang mninggalkan tempat terlebih dahulu
Variabel Penelitian
a. Variabel dependent
Sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada
bayi (0 11 bulan)
b. Variabel independent
c. Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
imunisasi pada bayi (0 11 bulan)
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Penelitian dengan judul Hubungan
Pengetahuan dan Sikap ibu Tentang Pemberian
Imunisasi pada bayi (0-11 Bulan) Di Desa
Karanganyar Kecamatan Poncokusumo kabupaten
Malang dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
2012. Pengambilan data dengan penyebaran
angket tertutup kepada 50 responden yang telah
memberikan persetujuan. Pengambilan sampel
menggunakan teknik kuota sampling dimana teknik
penetapan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Berdasarkan hasil angket yang telah
didapatkan, diperoleh data data mentah yang
perlu diolah. Data tersebut ditabulasi dan
diprosentasekan pada masing masing sub
variabel sehingga dapat diketahui beberapa hal
yang berkaitan dengan judul penelitian diatas.
1. Karakteristik Respoden berdasarkan umur
Tabel 1. Tabel Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur. di Desa
Karanganya
Tahun 2012
Umur Frekuensi Persen (%)
< 20 tahun - -
21-25
tahun
12 24%
26-30
tahun
16 32%
>30 tahun 22 44%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan
Januari 2012


Dari table 1 diketahui bahwa lebih dari
setengahnya yakni 22 responden (44%)
berusia >30 tahun, 16 Responden (32%)
berusia 26 30 tahun dan sebagian kecil
12 Responden (24%) berusia 21 25
tahun.



2. Karakteristik Respoden berdasarkan
perolehan sumber informasi
Tabel 2. Tabel Karakteristik Responden
Berdasarkan Perolehan sumber
Informasi. di Desa Karanganya
Tahun 2012
Sumber
Informasi
Frekuensi Persen (%)
Tenaga
kesehatan
37 74%
Membaca
buku
10 20%
Orang lain 3 6%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer penelitian
Bulan Januari 2012

Dari table 2 diketahui bahwa lebih dari
setengahnya sebanyak 37 responden (74%)
mendapatkan informasi tentang imunisasi dari
tenaga kesehatan, 10 responden (20%)
mendapatkan informasi tentang imunisasi dari
membaca buku dan sebagian kecil yakni 3
responden (6%) dari orang lain.

3. Karakteristik Respoden berdasarkan
tingkat pendidikan
Table 3. Karakteristik responden
berdasarkan tingkat
pendidikan di desa
Karanganyar Tahun 2012
Tingkat
Pendidikan
Frekuensi Persen
(%)
SD 7 14%
SLTP 11 22%
SLTA 24 48%
Perguruan
Tinggi
8 16%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer
penelitian Bulan Januari 2012

Berdasarkan table 3 diketahui bahwa
hampir setengahnya yakni sebanyak 24
responden (48%) berpendidikan SLTA, 11
responden (22%) berpendidikan SLTP, 8
responden (16%) berpendidikan
Perguruan Tinggi dan 7 responden (14%)
berpendidikan SD.

4. Analisis Data persubvariabel
a. Pengetahuan Ibu tentang pengertian
reaksi samping imunisasi
Table 4 distribusi Pengetahuan Ibu
tentang pengertian reaksi
samping imunisasi di desa
Karanganyar Tahun 2012
Pengetahuan
Ibu
Frekuensi Persen
(%)
Baik 33 66%
Cukup 17 34%
Kurang - -
Tidak Baik - -
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer
penelitian Bulan Januari 2012

Dari table 4 diketahui bahwa pengetahuan
Ibu tentang pengertian reaksi samping
imunisasi adalah lebih dari setengahnya
yakni sebanyak 33 responden (66%)
berpengetahuan baik, dan 17 responden
(34%) memiliki pengetahuan cukup.
b. Pengetahuan Ibu tentang klasifikasi
reaksi samping imunisasi
Table 5 distribusi Pengetahuan Ibu
tentang klasifikasi reaksi
samping imunisasi di desa
Karanganyar Tahun 2012
Pengetahuan
Ibu
Frekuensi Persen
(%)
Baik 11 22%
Cukup 36 72%
Kurang - -
Tidak Baik 3 6%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer
penelitian Bulan Januari 2012

Dari table 5 diketahui bahwa pengetahuan
Ibu tentang klasifikasi reaksi samping
imunisasi adalah lebih dari setengahnya
yakni sebanyak 36 responden (72%)
berpengetahuan cukup, 11 responden
(22%) berpengetahuan baik dan sebagian
kecil 3 responden (6%) berpengetahuan
tidak baik.
c. Pengetahuan Ibu tentang karakteristik
reaksi samping imunisasi
Table 6 distribusi Pengetahuan Ibu
tentang karakteristik reaksi
samping imunisasi di desa
Karanganyar Tahun 2012

Pengetahuan
Ibu
Frekuensi Persen
(%)
Baik 6 12%
Cukup 25 50%
Kurang 9 18%
Tidak Baik 10 20%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer
penelitian Bulan Januari 2012


Dari table 6 diketahui bahwa pengetahuan
responden tentang karakteristik reaksi
samping imunisasi adalah sebanyak 25
responden (50%) berpengetahuan cukup,
11responden (20%) berpengetahuan tidak
baik, 9 responden (18%) berpengetahuan
kurang dan 6 responden (12%)
berpengetahuan baik.
d. Analisa data pengetahuan Ibu tentang
imunisasi pada anak usia 0-11 bulan
Table 7 distribusi pengetahuan Ibu
tentang imunisasi pada bayi
usia 0-11 bulan di desa
Karanganyar Tahun 2012
Pengetahuan
Ibu
Frekuensi Persen
(%)
Baik 6 12%
Cukup 28 58%
Kurang 14 28%
Tidak Baik 3 6%
Total 50 100%
Sumber : Diolah dari data primer
penelitian Bulan Januari 2012


Dari table 7 diketahui bahwa pengetahuan
Ibu tentang imunisasi pada bayi usia 0
11 bulan adalah sebanyak 28 responden
(58%) berpengetahuan cukup,
14respondenl (28%) berpengetahuan
kurang, 6 responden (12%)
berpengetahuan baik dan 3 responden
(6%) berpengetahuan tidak baik.
e. Analisa data sikap Ibu dalam
pemberian imunisasi
Table 8 distribusi sikap Ibu dalam
pemberian imunisasi di desa
karanganyar Tahun 2012
Sikap Ibu Frekuensi Persen
(%)
Positif 45 90%
Negatif 5 10%
Total 50 100%
Sumber : hasil analisis SPSS, Arvitarius,
2012

Dari table 8 diketahui bahwa sikap Ibu
dalam pemberian imunisasi pada bayi usia
0 11 bulan adalah sebanyak 45
responden (90%) bersikap positif, dan 5
responden (10%) bersikap negatif.

f. Hubungan pengetahuan dan sikap
ibu tentang pemberian imunisasi
pada bayi usia 0 11 bulan dengan
sikap ibu dalam pemberian imunisasi
di desa Karanganyar Tahun 2012
berdasarkan uji statistik Spearman
rho.


Gambar 10 Diagram batang hubungan
pengetahuan dan sikap ibu
tentang pemberian
imunisasi pada bayi usia 0
11 bulan di Desa
Karanganyar Tahun 2012

Berdasarkan uji statistik korelasi
Spearman rho dengan taraf signifikansi
5 % menunjukkan nilai koefisien korelasi
spearman sebesar 0.483 dengan nilai
signifikansi (p) sebesar 0.000, yang berarti
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya
ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap ibu tentang pemberian imunisasi
pada bayi usia 0-11 bulan.


Correlati ons
1.000 .483**
. .000
50 50
.483** 1.000
.000 .
50 50
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Tingkat pengetahuan
SI KAP
Spearman's rho
Tingkat
pengetahuan SI KAP
Correlation is signif icant at the .01 level (2-tailed). **.
Tingkat pengetahuan
B C K TB
C
o
u
n
t
40
30
20
10
0
SIKAP
Negatif
Positif
PEMBAHASAN
Pengetahuan Ibu tentang reaksi samping
imunisasi pada anak usia 0 11 bulan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada
anak usia 0 11 bulan didapatkan sebagian besar
berpengetahuan cukup. Dimana pengetahuan ibu
tentang pengertian reaksi samping imunisasi adalah
lebih dari setengahnya berpengetahuan baik, dan
sebagian kecil berpengetahuan cukup, hal ini
dimungkinkan didukung oleh pendidikan yang
diterima responden. Sedangkan dengan adanya
informasi baru itu mengenai suatu hal akan
memberi landasan pengetahuan baru. Hasil
penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil
penelitian yang di lakukan oleh Elok (2008) di
posyandu kelurahan Sumbersari Malang. Hasil
penelitian elok menunjukan bahwa sebagian besar
responden yaitu 32 responden berpengetahuan
cukup. Hal ini didukung oleh pernyataan
Notoatmodjo (1997) pengetahuan dipengaruhi oleh
pendidikan, jadi pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan dimana diharapkan dengan
adanya pendidikan maka akan semakin luas pula
pengetahuannya. Jadi dengan semakin tinggi
pendidikan seseorang akan semakin mudah
menerima informasi sehingga semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki.
Pengetahuan Ibu tentang klasifikasi reaksi
samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya
berpengetahuan cukup, sebagian kecil
berpengetahuan baik dan sisanya
berpengetahuan tidak baik. Dan pengetahuan
responden tentang karakteristik reaksi samping
imunisasi adalah lebih dari setengahnya
berpengetahuan cukup, sebagian kecil
berpengetahuan tidak baik, dan sisanya
berpengetahuan baik. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden
sebanyak 22 orang berumur >30 tahun. Hasil
penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil
penelitian yang di lakukan oleh Ika rahmawati
(2007) di Di Desa Karanganyar Kecamatan
Poncokusumo kabupaten Malang, yaitu sebanyak
37 responden berusia 20-30 tahun. Hal ini did
dukung oleh pernyataan Huclock yang dikutip
oleh Nursalam (2003) bahwa semakin cukup
umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman
dan kematangan jiwanya. Dan didukung oleh teori
yang dinyatakan Notoatmodjo (1997) bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan
dan pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sehingga
semakin banyak pengalaman yang dimiliki
seseorang, informasi yang didapatkan akan
semakin baik.
Selain itu, pengetahuan cukup yang dialami
responden diduga ada hubungannya dengan
perolehan sumber informasi karena sebagian
besar responden mendapatkan informasi tentang
reaksi samping imunisasi dari tenaga kesehatan,
sebagian kecil membaca buku dan sisanya dari
orang lain. Hasil penelitian ini mempunyai
kemiripan dengan hasil penelitian yang di lakukan
oleh Ika rahmawati (2007) di kelurahan Bujel
kecamatan Mojoroto Kediri, yaitu sebanyak 57
responden pernah mendapat peyuluhan. Hal ini
dimungkinkan didukung oleh perolehan informasi
baru yang diterima responden yang didapatkan
dari tenaga kesehatan. Sedangkan dengan
adanya informasi baru itu mengenai suatu hal
akan memberi landasan pengetahuan baru. Hal
ini didukung oleh pernyataan Notoatmodjo (1997)
pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, jadi
pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
pendidikan dimana diharapkan dengan adanya
pendidikan maka akan semakin luas pula
pengetahuannya. Jadi dengan semakin tinggi
pendidikan seseorang akan semakin mudah
menerima informasi sehingga semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki.

Sikap Ibu dalam pemberian imunisasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas responden masuk kategori sikap
positif sebanyak 45 orang, sedangkan 5 orang
tergolong bersikap negative. Hasil penelitian ini
mempunyai kemiripan dengan hasil penelitian
yang di lakukan oleh Ika rahmawati (2007) di
kelurahan Bujel kecamatan Mojoroto Kediri, yaitu
sebagian besar responden masuk dalam kategori
sikap positif. Adanya variasi hasil ini
kemungkinan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor dalam pembentukan sikap, dan dalam
penelitian ini didapatkan hasil perolehan sumber
informasi dari tenaga kesehatan sebanyak (74%)
dimana ini merupakan perolehan informasi dari
pengaruh orang lain yang dianggap penting. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin Azwar
bahwa seseorang yang kita anggap penting,akan
banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap sesuatu. Di antara orang yang biasanya
dianggap penting bagi individu adalah salah
satunya orang yang status sosialnya lebih tinggi.
Dalam penelitian ini perolehan sumber informasi
dari membaca buku sebanyak (20%). Menurut
Saifuddin Azwar (1995) yaitu ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap
seseorang terhadap suatu objek, diantaranya
media massa sebagai sarana komunikasi.
Dimana media massa mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan pendapat, konsep dan
kepercayaan atau keyakinan orang. Faktor lain
yang mempengaruhi yaitu orang lain karena
dalam pembentukan sikap dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya pengaruh orang lain
dan dalam penelitian ini didapatkan hasil (6%).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Syaifuddin
Azwar (1995) bahwa orang lain disekitar kita
merupakan salah satu diantara komponen sosial
yang ikut mempengaruhi pembentukan sikap.Dan
adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jadi
salah satu penyebab penelitian ini masih adanya
responden yang tergolong bersikap negatif
sebanyak (10%) adalah masih rendahnya
perolehan responden yang mendapatkan
informasi dari membaca buku sejumlah (20%)
dari 50 responden. Dan (6%)dari 50 responden
mendapatkan informasi dari orang lain. Sehingga
pengaruh orang lain yang dianggap penting dan
media massa memberikan pengaruh besar pada
pembentukan sikap dimana dengan perolehan
informasi baru baik dari media massa atau orang
lain maka diharapkan orang akan semakin
bersikap positif.
Adanya informasi baru tentang reaksi
samping imunisasi khususnya bayi usa 0 11
bulan memberikan landasan kognitif bagi
terbentuknya sikap. Pesan pesan sugestif yang
dibawa oleh informasi tersebut bila cukup kuat
akan memberikan dasar afektif bagi ibu untuk
berespon dalam pemberian imunisasi untuk putra
putrinya khususnya 0 11 bulan.
Dalam penelitian ini tidak meneliti lebih
lanjut tentang perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi pada anak usia 0 11 bulan sehingga
hasilnya kemungkinan kurang objektif, hanya
terbatas pada sikap yang tentunya merupakan
reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu objek.
Seperti yang dikemukakan oleh Newcomb,
seseorang ahli psikologi sosial, dalam buku
Notoatmodjo (1997) bahwa sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu
sehingga dipandang perlu untuk nantinya diteliti
lebih jauh tentang perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi.

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang
pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di
desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo
kabupaten Malang
Berdasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan uji statistic spearman rho dengan
computer program SPSS dengan level signifikansi
5% didapatkan nilai koefisien korelasi sperman
sebesar 0,483 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima.
Artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu
tentang reaksi samping imunisasi dengan sikap ibu
dalam pemberian imunisasi anak usia 0-11 bulan di
Posyandu Kelurahan Sumbersari Malang. Pada
penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan
ibu tentang pemberian imunisasi pada anak usia 0
11 bulan masuk kategori cukup yaitu 29 orang (58
%) dan sikap ibu dalam pemberian imunisasi
didapatkan hasil sebesar 45 orang (90%) masuk
kategori sikap positif. Dimana dalam korelasi ini
tidak lepas dari beberapa faktor yang
mempengaruhi baik pada pengetahuan ibu tentang
pemberian imunisasi pada anak usia 0 11 bulan
maupun sikap ibu dalam pemberian imunisasi di
desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo
kabupaten Malang.
Pada hasil tabel silang (crosstabs)
dilampiran terlihat bahwa tingkat pengetahuan yang
tergolong tidak baik sehingga bersikap negatif ada
sebanyak 1 orang (2%). Untuk tingkat pengetahuan
ibu yang tergolong kurang sehingga bersikap
negatif ada sebanyak 4 orang (8%), namun 20%
bersikap positif. Untuk tingkat pengetahuan ibu
yang tergolong cukup sehingga bersikap positif ada
sebanyak 29 orang (58%). Sedangkan untuk tingkat
pengetahuan ibu yang tergolong baik sehingga
bersikap positif ada sebanyak 6 orang (12%).
Hal ini sesuai dengan pernyataan
Rosenberg dalam buku Syaifuddin Azwar (1995)
bahwa adanya hubungan yang konsisten antara
komponen afektif dengan komponen kognitif. Jadi
disini dapat disimpulkan bahwa sikap atau obyek
sikap akan dipersepsikan oleh individu dan hasil
persepsi akan dicerminkan dalam sikap yang
diambil oleh individu yang bersangkutan. Dimana
dalam mempersepsikan objek sikap individu akan
dipengaruhi oleh pengetahuan.Sehingga bila
seorang mempunyai indek kognitif yang tinggi
maka sikap orang terhadap suatu objek tersebut
juga positif. Artinya pengetahuan ibu tentang reaksi
samping imunisasi yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik internal maupun eksternal mencapai
indek kognitif yang tinggi maka sikap ibu dalam
pemberian imunisasi anak usia 0 11 bulan juga
positif.
Keterbatasan Penelitian
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
yang disebarkan, sehingga ada kemungkinan
kekurang jelasan dan kebingungan dari
responden dalam menganalisa pertanyaan.
Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian
yang kurang objektif.
2. Sampling Desain
Populasi dan sampel yang digunakan hanya
terbatas pada ibu yang mempunyai bayi usia 0
11 bulan di desa Karanganyar kecamataqn
Poncokusumo kabupaten Malang, sehingga
hasilnya kurang representatif sebagai
generalisasi secara keseluruhan di desa
Karanganyar.
3. Faktor Feasibility
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan
waktu, keterbatasan kemampuan penulis dan
ketersediaan subjek yang akan diteliti dan
akan mempengaruhi hasil penelitian.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0
11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan
Poncokusumo kabupaten Malang.
2. Hasil pengetahuan ibu tentang pemberian
imunisasi pada anak bayi usia 0 11 bulan di
desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo
kabupaten Malang, didapatkan sebanyak 29
orang (58%) berpengetahuan cukup,
berpengetahuan kurang 14 orang (28%),
berpengetahuan baik 6 orang (12%) dan
berpengetahuan tidak baik 1 orang (2%)
meliputi:
a. Pengetahuan ibu tentang pengertian reaksi
samping imunisasi (66%) baik, (34%)
cukup.
b. Pengetahuan ibu tentang klasifikasi reaksi
samping imunisasi (72%) cukup, (22%)
baik, (6%) tidak baik.
c. Pengetahuan ibu tentang karakteristik
reaksi samping imunisasi (50%) cukup,
(20%) tidak baik, (18%) kurang, (12%)
baik.
3. Hasil sikap ibu dalam pemberian imunisasi di
desa Karanganyar didapatkan hasil 45 orang
(90%) bersikap positif dan 5 orang (10%)
bersikap negative.



DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi,Prof.Dr. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Edisi Revisi v. Jakarta: Rineka Cipta
Aziz,alimul Hidayat,A. 2007. Riset keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika
Azwar,Saifuddin,Drs,MA. 1995. Sikap Manusia
Teori Dan Pengukurannya. Edisi 2.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Departemen Kesehatan RI.2000.Mengenal
Imunisasi dan PD3I. Jakarta
Departemen Kesehatan RI.2002.Pedoman Tata
Laksana Medik Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) Bagi Petugas
Kesehatan.Jakarta
Direktorat Jenderal PP dan PL.2005 Pedoman
Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Effendy,Nasrul.1998.Dasar-dasar Keperawatan
Kesehatan Masyarakat Edisi ke Dua.
Jakarta:EGC
Gunarso,D. Singgih. 1986. Psikologi Perawatan.
Jakarta: BPK Gunung Mulia
http://www.infoibu.com/tipsinfo
sehat/jadwalimunisasi.htm
http://www..compas.com/kesehatan/news/0506/19/
085634.htm
Markum,AH.1997.Imunisasi Edisi 2. Jakarta:FKUI
Notoatmodjo S.1997.Dasar-dasar Perilaku
Pendidikan Kesehatan. Jakarta:Rineka
Cipta
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Singgih santoso,2003. Statistika Non Parametrik.
Cetakan kedua. Jakarta: Elexmedia
komputindo
Sugiono,DR.Prof. 2006. Statistika Untuk
penelitian. Jakarta: Alfabeta
Suratmaja,S. 1995.Imunisasi. Arcan: Jakarta
Wahab,Samik A. 2002.Sistem Imun,Imunisasi
dan Penyakit Imun. Jakarta:Widya
Medika

Você também pode gostar