HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI (0 - 11
BULAN) DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
DISUSUN OLEH : ARVITARIUS NIM : 105070209111010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI (0 - 11 BULAN) DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG ARVITARIUS Jurusan Ilmu Keperawatan FKUB ABSTRAK Arvitarius. 2012. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Tugas Akhir Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya Malang. Pembimbing (1) Dr. Dr.Achdiat Agoes,Sp.S (2) Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.sp.kep.j
Pada umumnya anak usia 0 11 bulan setelah imunisasi muncul reaksi samping yang menyertai dan ini bisa menimbulkan rasa takut ibu untuk membawa anaknya pada pemberian imunisasi berikutnya. Sesuai dengan Dep Kes RI (2000) bahwa hal ini tidak seberapa jika dibandingkan apabila anak sakit karena tidak mendapat imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Desain yang digunakan adalah korelasional. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang mempunyai bayi ( 0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah responden 50 orang ditetapkan berdasarkan teknik kuota sampling. Data hasil penelitian dianalisa dengan uji statistik Spearman rho dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu berpengetahuan cukup. Berdasarkan hasil uji statistik Sperman rho dengan program SPSS level signifikansi 5% didapatkan nilai koefisien korelasi sperman sebesar 0,483 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasipada bayi usia 0 11 bulan di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor umur, perolehan informasi dan tingkat pendidikan terakhir dari responden. Maka petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan penyuluhan pada ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan tentang reaksi samping imunisasi.
Kata kunci : pengetahuan, reaksi samping imunisasi, Sikap ABSTRACT Arvitarius, 2012. The Relation between mothers knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 month children in Karanganyar Poncokusumo. Advisor (1) Dr. Dr.Achdiat Agoes,Sp.S (2) Ns. Heni Dwi Windarwati,Mkep.sp.kep.j
In general, there will be side reaction on 0-11 month children after immunization. This can cause fear on mothers so that they are afraid of taking their children to the next immunization. According to Depkes RI (2000), this is uncomparable to the risk which will be gotten if their children get sick because they dont get immunization. This research is intended to know the relation between mothers knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 month children in Karanganyar Poncokusumo Malang. Design used is correlational. The number of Population is 57 people. Data colelection is by questionnaire. Data on result of the research is analyzed by Spearman rho statistic test with significance level of 5%. Base on result of Spearman rho statistic test with SPSS program of 5% significance level, researcher gets Spearman correlation coefficient of 0,483 with significance level of 0,000. It means there is relation between mothers knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 months children in Karanganyar Poncokusumo Malang. So it can be concluded that there is relation between mothers knowledge about side reaction of immunization and mothers attitude in immunization giving on 0 11 months children. This can be affected by factors such as respondents age, information source, and respondents education level. Then health officers should give information about side reaction of immunization to mothers with 0-11 month children. Keywords : Knowledge, side reaction of immunization, attitude
Latar Belakang Imunisasi berawal dari kata imun yang artinya kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti kebal terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Kekebalan (antibodi) yang dibentuk tubuh terhadap penyakit infeksi terjadi karena pengaruh antigen. Antibodi yang terbentu sifatnya spesifik untuk antigen tertentu (Notoatmodjo, 1996). Dengan demikian, maka anak yang telah diimunisasi akan kebal terhadap suatu penyakit tertentu dan tidak akan terjangkit ataupun bila terjangkit hanya menimbulkan gejala ringan. Macam-macam imunisasi yaitu Vaksinasi BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, dan Campak. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah TBC, Hepaitits, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus dan Campak. (Markum, 1997). Pencegahan penyakit infeksi tergantung pada pengendalian atau pemusnahan sumber infeksi. Pemutusan mata rantai penularan atau peningkatan daya tahan individu terhadap infeksi dengan imunisasi (Markum, 1997). Reaksi samping imunisasi adalah gejala yang sering atau kadang-kadang menyertai imunisasi. Berdasarkan penyebabnya, reaksi samping imunisasi dapat dibagi 2 yaitu reaksi samping umum dan khusus. Reaksi samping umum dapat disebabkan oleh semua tindakan vaksinasi, sedangkan reaksi samping khusus berhubungan dengan vaksinasi tertentu. Berdasarkan pengalaman dan untuk memudahkan penanggulangannya reaksi samping imunisasi (RSI) dibagi menjadi 3 yaitu : RSI ringan yaitu panas, bercak merah, peradangan setempat, abses steril, RSI sedang yaitu shock, kejang demam, limfadenitis, arthritis, RSI berat yaitu kelumpuhan, encephalopaty, trombocytopenia, meninggal (Depkes. RI, 1997). Imunisasi dapat menimbulkan 2 dampak, yaitu dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikan. Dampak yang menguntungkan tidak terlihat dalam bentuk materi. Mungkin tidak pula dapat langsung dirasakan. Anak yang mendapat imunisasi jarang menderita sakit parah, pertumbuhan berjalan secara wajar. Sedangkan dampak imunisasi yang merugikan akibat tidak dilaksanakannya imunisasi akan jelas nampak dan langsung dirasakan. Sebab anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit. Penyakit itu mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, bahkan berakhir dengan kematian. Di Indonesia pengertian imunisasi belum memasyarakat secara luas. Cakupan imunisasi pun hanya menyentuh golongan masyarakat tertentu (Depkes. RI, 1997). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0-11 bulan) di wilayah Desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo Malang.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan. Populasi, Sampling dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi (0-11 bulan) di Wilayah Desa Karanganyar Poncokusumo- Malang b. Sampling Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah kuota sampling yaitu suatu teknik penetapan sampe ldari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentusampai jumlah (kuota) yang di inginkan (Nursalam 2003). Rumus : n = N 1 + N (d) 2
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Tingkat kesalahan yang dipilih (0,05) (Nursalam, 2009) c. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan di desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang sebanyak 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria Sampel (Kriteria Inklusi dan Eksklusi) Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (Nursalam 2001). Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan, diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian adalah : 1. Bersedia menjadi responden 2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan di wilayah Desa Karanganyar Poncokusumo- Malang 3. Ibu yang bisa membaca dan menulis. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi karena gangguan penyakit, hambatan etis, subyektif menolak berpartisipasi (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu yang mempunyai bayi usia di atas 0 11 bulan 2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 -11 bulan tetapi tidak datang ke posyandu 3. Ibu yang mninggalkan tempat terlebih dahulu Variabel Penelitian a. Variabel dependent Sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) b. Variabel independent c. Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap ibu Tentang Pemberian Imunisasi pada bayi (0-11 Bulan) Di Desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2012. Pengambilan data dengan penyebaran angket tertutup kepada 50 responden yang telah memberikan persetujuan. Pengambilan sampel menggunakan teknik kuota sampling dimana teknik penetapan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Berdasarkan hasil angket yang telah didapatkan, diperoleh data data mentah yang perlu diolah. Data tersebut ditabulasi dan diprosentasekan pada masing masing sub variabel sehingga dapat diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan judul penelitian diatas. 1. Karakteristik Respoden berdasarkan umur Tabel 1. Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Umur. di Desa Karanganya Tahun 2012 Umur Frekuensi Persen (%) < 20 tahun - - 21-25 tahun 12 24% 26-30 tahun 16 32% >30 tahun 22 44% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 1 diketahui bahwa lebih dari setengahnya yakni 22 responden (44%) berusia >30 tahun, 16 Responden (32%) berusia 26 30 tahun dan sebagian kecil 12 Responden (24%) berusia 21 25 tahun.
2. Karakteristik Respoden berdasarkan perolehan sumber informasi Tabel 2. Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Perolehan sumber Informasi. di Desa Karanganya Tahun 2012 Sumber Informasi Frekuensi Persen (%) Tenaga kesehatan 37 74% Membaca buku 10 20% Orang lain 3 6% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 2 diketahui bahwa lebih dari setengahnya sebanyak 37 responden (74%) mendapatkan informasi tentang imunisasi dari tenaga kesehatan, 10 responden (20%) mendapatkan informasi tentang imunisasi dari membaca buku dan sebagian kecil yakni 3 responden (6%) dari orang lain.
3. Karakteristik Respoden berdasarkan tingkat pendidikan Table 3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di desa Karanganyar Tahun 2012 Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen (%) SD 7 14% SLTP 11 22% SLTA 24 48% Perguruan Tinggi 8 16% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Berdasarkan table 3 diketahui bahwa hampir setengahnya yakni sebanyak 24 responden (48%) berpendidikan SLTA, 11 responden (22%) berpendidikan SLTP, 8 responden (16%) berpendidikan Perguruan Tinggi dan 7 responden (14%) berpendidikan SD.
4. Analisis Data persubvariabel a. Pengetahuan Ibu tentang pengertian reaksi samping imunisasi Table 4 distribusi Pengetahuan Ibu tentang pengertian reaksi samping imunisasi di desa Karanganyar Tahun 2012 Pengetahuan Ibu Frekuensi Persen (%) Baik 33 66% Cukup 17 34% Kurang - - Tidak Baik - - Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 4 diketahui bahwa pengetahuan Ibu tentang pengertian reaksi samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya yakni sebanyak 33 responden (66%) berpengetahuan baik, dan 17 responden (34%) memiliki pengetahuan cukup. b. Pengetahuan Ibu tentang klasifikasi reaksi samping imunisasi Table 5 distribusi Pengetahuan Ibu tentang klasifikasi reaksi samping imunisasi di desa Karanganyar Tahun 2012 Pengetahuan Ibu Frekuensi Persen (%) Baik 11 22% Cukup 36 72% Kurang - - Tidak Baik 3 6% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 5 diketahui bahwa pengetahuan Ibu tentang klasifikasi reaksi samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya yakni sebanyak 36 responden (72%) berpengetahuan cukup, 11 responden (22%) berpengetahuan baik dan sebagian kecil 3 responden (6%) berpengetahuan tidak baik. c. Pengetahuan Ibu tentang karakteristik reaksi samping imunisasi Table 6 distribusi Pengetahuan Ibu tentang karakteristik reaksi samping imunisasi di desa Karanganyar Tahun 2012
Pengetahuan Ibu Frekuensi Persen (%) Baik 6 12% Cukup 25 50% Kurang 9 18% Tidak Baik 10 20% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 6 diketahui bahwa pengetahuan responden tentang karakteristik reaksi samping imunisasi adalah sebanyak 25 responden (50%) berpengetahuan cukup, 11responden (20%) berpengetahuan tidak baik, 9 responden (18%) berpengetahuan kurang dan 6 responden (12%) berpengetahuan baik. d. Analisa data pengetahuan Ibu tentang imunisasi pada anak usia 0-11 bulan Table 7 distribusi pengetahuan Ibu tentang imunisasi pada bayi usia 0-11 bulan di desa Karanganyar Tahun 2012 Pengetahuan Ibu Frekuensi Persen (%) Baik 6 12% Cukup 28 58% Kurang 14 28% Tidak Baik 3 6% Total 50 100% Sumber : Diolah dari data primer penelitian Bulan Januari 2012
Dari table 7 diketahui bahwa pengetahuan Ibu tentang imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan adalah sebanyak 28 responden (58%) berpengetahuan cukup, 14respondenl (28%) berpengetahuan kurang, 6 responden (12%) berpengetahuan baik dan 3 responden (6%) berpengetahuan tidak baik. e. Analisa data sikap Ibu dalam pemberian imunisasi Table 8 distribusi sikap Ibu dalam pemberian imunisasi di desa karanganyar Tahun 2012 Sikap Ibu Frekuensi Persen (%) Positif 45 90% Negatif 5 10% Total 50 100% Sumber : hasil analisis SPSS, Arvitarius, 2012
Dari table 8 diketahui bahwa sikap Ibu dalam pemberian imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan adalah sebanyak 45 responden (90%) bersikap positif, dan 5 responden (10%) bersikap negatif.
f. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasi di desa Karanganyar Tahun 2012 berdasarkan uji statistik Spearman rho.
Gambar 10 Diagram batang hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi usia 0 11 bulan di Desa Karanganyar Tahun 2012
Berdasarkan uji statistik korelasi Spearman rho dengan taraf signifikansi 5 % menunjukkan nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0.483 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000, yang berarti bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi usia 0-11 bulan.
Correlati ons 1.000 .483** . .000 50 50 .483** 1.000 .000 . 50 50 Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Tingkat pengetahuan SI KAP Spearman's rho Tingkat pengetahuan SI KAP Correlation is signif icant at the .01 level (2-tailed). **. Tingkat pengetahuan B C K TB C o u n t 40 30 20 10 0 SIKAP Negatif Positif PEMBAHASAN Pengetahuan Ibu tentang reaksi samping imunisasi pada anak usia 0 11 bulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada anak usia 0 11 bulan didapatkan sebagian besar berpengetahuan cukup. Dimana pengetahuan ibu tentang pengertian reaksi samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya berpengetahuan baik, dan sebagian kecil berpengetahuan cukup, hal ini dimungkinkan didukung oleh pendidikan yang diterima responden. Sedangkan dengan adanya informasi baru itu mengenai suatu hal akan memberi landasan pengetahuan baru. Hasil penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Elok (2008) di posyandu kelurahan Sumbersari Malang. Hasil penelitian elok menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu 32 responden berpengetahuan cukup. Hal ini didukung oleh pernyataan Notoatmodjo (1997) pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, jadi pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan dengan adanya pendidikan maka akan semakin luas pula pengetahuannya. Jadi dengan semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan Ibu tentang klasifikasi reaksi samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya berpengetahuan cukup, sebagian kecil berpengetahuan baik dan sisanya berpengetahuan tidak baik. Dan pengetahuan responden tentang karakteristik reaksi samping imunisasi adalah lebih dari setengahnya berpengetahuan cukup, sebagian kecil berpengetahuan tidak baik, dan sisanya berpengetahuan baik. Hal ini didukung oleh hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sebanyak 22 orang berumur >30 tahun. Hasil penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Ika rahmawati (2007) di Di Desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang, yaitu sebanyak 37 responden berusia 20-30 tahun. Hal ini did dukung oleh pernyataan Huclock yang dikutip oleh Nursalam (2003) bahwa semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Dan didukung oleh teori yang dinyatakan Notoatmodjo (1997) bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan dan pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sehingga semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, informasi yang didapatkan akan semakin baik. Selain itu, pengetahuan cukup yang dialami responden diduga ada hubungannya dengan perolehan sumber informasi karena sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang reaksi samping imunisasi dari tenaga kesehatan, sebagian kecil membaca buku dan sisanya dari orang lain. Hasil penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Ika rahmawati (2007) di kelurahan Bujel kecamatan Mojoroto Kediri, yaitu sebanyak 57 responden pernah mendapat peyuluhan. Hal ini dimungkinkan didukung oleh perolehan informasi baru yang diterima responden yang didapatkan dari tenaga kesehatan. Sedangkan dengan adanya informasi baru itu mengenai suatu hal akan memberi landasan pengetahuan baru. Hal ini didukung oleh pernyataan Notoatmodjo (1997) pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, jadi pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan dengan adanya pendidikan maka akan semakin luas pula pengetahuannya. Jadi dengan semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Sikap Ibu dalam pemberian imunisasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden masuk kategori sikap positif sebanyak 45 orang, sedangkan 5 orang tergolong bersikap negative. Hasil penelitian ini mempunyai kemiripan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Ika rahmawati (2007) di kelurahan Bujel kecamatan Mojoroto Kediri, yaitu sebagian besar responden masuk dalam kategori sikap positif. Adanya variasi hasil ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan sikap, dan dalam penelitian ini didapatkan hasil perolehan sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak (74%) dimana ini merupakan perolehan informasi dari pengaruh orang lain yang dianggap penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin Azwar bahwa seseorang yang kita anggap penting,akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Di antara orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah salah satunya orang yang status sosialnya lebih tinggi. Dalam penelitian ini perolehan sumber informasi dari membaca buku sebanyak (20%). Menurut Saifuddin Azwar (1995) yaitu ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang terhadap suatu objek, diantaranya media massa sebagai sarana komunikasi. Dimana media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan pendapat, konsep dan kepercayaan atau keyakinan orang. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu orang lain karena dalam pembentukan sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengaruh orang lain dan dalam penelitian ini didapatkan hasil (6%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Syaifuddin Azwar (1995) bahwa orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi pembentukan sikap.Dan adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jadi salah satu penyebab penelitian ini masih adanya responden yang tergolong bersikap negatif sebanyak (10%) adalah masih rendahnya perolehan responden yang mendapatkan informasi dari membaca buku sejumlah (20%) dari 50 responden. Dan (6%)dari 50 responden mendapatkan informasi dari orang lain. Sehingga pengaruh orang lain yang dianggap penting dan media massa memberikan pengaruh besar pada pembentukan sikap dimana dengan perolehan informasi baru baik dari media massa atau orang lain maka diharapkan orang akan semakin bersikap positif. Adanya informasi baru tentang reaksi samping imunisasi khususnya bayi usa 0 11 bulan memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap. Pesan pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut bila cukup kuat akan memberikan dasar afektif bagi ibu untuk berespon dalam pemberian imunisasi untuk putra putrinya khususnya 0 11 bulan. Dalam penelitian ini tidak meneliti lebih lanjut tentang perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada anak usia 0 11 bulan sehingga hasilnya kemungkinan kurang objektif, hanya terbatas pada sikap yang tentunya merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu objek. Seperti yang dikemukakan oleh Newcomb, seseorang ahli psikologi sosial, dalam buku Notoatmodjo (1997) bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu sehingga dipandang perlu untuk nantinya diteliti lebih jauh tentang perilaku ibu dalam pemberian imunisasi.
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistic spearman rho dengan computer program SPSS dengan level signifikansi 5% didapatkan nilai koefisien korelasi sperman sebesar 0,483 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang reaksi samping imunisasi dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasi anak usia 0-11 bulan di Posyandu Kelurahan Sumbersari Malang. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada anak usia 0 11 bulan masuk kategori cukup yaitu 29 orang (58 %) dan sikap ibu dalam pemberian imunisasi didapatkan hasil sebesar 45 orang (90%) masuk kategori sikap positif. Dimana dalam korelasi ini tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi baik pada pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada anak usia 0 11 bulan maupun sikap ibu dalam pemberian imunisasi di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Pada hasil tabel silang (crosstabs) dilampiran terlihat bahwa tingkat pengetahuan yang tergolong tidak baik sehingga bersikap negatif ada sebanyak 1 orang (2%). Untuk tingkat pengetahuan ibu yang tergolong kurang sehingga bersikap negatif ada sebanyak 4 orang (8%), namun 20% bersikap positif. Untuk tingkat pengetahuan ibu yang tergolong cukup sehingga bersikap positif ada sebanyak 29 orang (58%). Sedangkan untuk tingkat pengetahuan ibu yang tergolong baik sehingga bersikap positif ada sebanyak 6 orang (12%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Rosenberg dalam buku Syaifuddin Azwar (1995) bahwa adanya hubungan yang konsisten antara komponen afektif dengan komponen kognitif. Jadi disini dapat disimpulkan bahwa sikap atau obyek sikap akan dipersepsikan oleh individu dan hasil persepsi akan dicerminkan dalam sikap yang diambil oleh individu yang bersangkutan. Dimana dalam mempersepsikan objek sikap individu akan dipengaruhi oleh pengetahuan.Sehingga bila seorang mempunyai indek kognitif yang tinggi maka sikap orang terhadap suatu objek tersebut juga positif. Artinya pengetahuan ibu tentang reaksi samping imunisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal mencapai indek kognitif yang tinggi maka sikap ibu dalam pemberian imunisasi anak usia 0 11 bulan juga positif. Keterbatasan Penelitian 1. Instrumen Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan, sehingga ada kemungkinan kekurang jelasan dan kebingungan dari responden dalam menganalisa pertanyaan. Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang objektif. 2. Sampling Desain Populasi dan sampel yang digunakan hanya terbatas pada ibu yang mempunyai bayi usia 0 11 bulan di desa Karanganyar kecamataqn Poncokusumo kabupaten Malang, sehingga hasilnya kurang representatif sebagai generalisasi secara keseluruhan di desa Karanganyar. 3. Faktor Feasibility Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan waktu, keterbatasan kemampuan penulis dan ketersediaan subjek yang akan diteliti dan akan mempengaruhi hasil penelitian. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi pada bayi (0 11 bulan) di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. 2. Hasil pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada anak bayi usia 0 11 bulan di desa Karanganyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang, didapatkan sebanyak 29 orang (58%) berpengetahuan cukup, berpengetahuan kurang 14 orang (28%), berpengetahuan baik 6 orang (12%) dan berpengetahuan tidak baik 1 orang (2%) meliputi: a. Pengetahuan ibu tentang pengertian reaksi samping imunisasi (66%) baik, (34%) cukup. b. Pengetahuan ibu tentang klasifikasi reaksi samping imunisasi (72%) cukup, (22%) baik, (6%) tidak baik. c. Pengetahuan ibu tentang karakteristik reaksi samping imunisasi (50%) cukup, (20%) tidak baik, (18%) kurang, (12%) baik. 3. Hasil sikap ibu dalam pemberian imunisasi di desa Karanganyar didapatkan hasil 45 orang (90%) bersikap positif dan 5 orang (10%) bersikap negative.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi,Prof.Dr. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi v. Jakarta: Rineka Cipta Aziz,alimul Hidayat,A. 2007. Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Azwar,Saifuddin,Drs,MA. 1995. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar Departemen Kesehatan RI.2000.Mengenal Imunisasi dan PD3I. Jakarta Departemen Kesehatan RI.2002.Pedoman Tata Laksana Medik Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Bagi Petugas Kesehatan.Jakarta Direktorat Jenderal PP dan PL.2005 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Effendy,Nasrul.1998.Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi ke Dua. Jakarta:EGC Gunarso,D. Singgih. 1986. Psikologi Perawatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia http://www.infoibu.com/tipsinfo sehat/jadwalimunisasi.htm http://www..compas.com/kesehatan/news/0506/19/ 085634.htm Markum,AH.1997.Imunisasi Edisi 2. Jakarta:FKUI Notoatmodjo S.1997.Dasar-dasar Perilaku Pendidikan Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika Singgih santoso,2003. Statistika Non Parametrik. Cetakan kedua. Jakarta: Elexmedia komputindo Sugiono,DR.Prof. 2006. Statistika Untuk penelitian. Jakarta: Alfabeta Suratmaja,S. 1995.Imunisasi. Arcan: Jakarta Wahab,Samik A. 2002.Sistem Imun,Imunisasi dan Penyakit Imun. Jakarta:Widya Medika